290

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN,

PROFITABILITAS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
TERHADAP STRUKTUR MODAL

I Dewa Agung Kresna Kepakisan1

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/ telp: +6285792537741

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui signifikansi pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan secara serempak dan parsial terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Hasil pengujian diketahui bahwa secara simultan struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal sedangkan secara parsial variabel struktur aktiva dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman.

Kata kunci : struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, tingkat pertumbuhan, struktur modal

ABSTRACT

The purpose of this research is to know significantly effect of active structure, company standard, profitability, and growth level simultaneously and partially to asset structure in food and drink industry that registered in Bursa Efek Indonesia period 2008-2012. From the test result known simultaneously that active structure, company standard, profitability, and growth level don’t affect significantly to asset structure meanwhile partially active structure variable and company structure have significant effect to asset structure in food and drink industry.

Key words : active structure, company standard, profitability, growth level, asset structure.

PENDAHULUAN

Struktur aktiva berhubungan dengan jumlah kekayaan (asset) yang dapat dijadikan jaminan. Perusahaan yang lebih fleksibel cenderung menggunakan hutang lebih besar daripada perusahaan yang trusktur aktivanya tidak fleksibel.

Kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap (fixed assets), akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen, yaitu modal sendiri. Struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal, dengan demikian berarti semakin kecil aktiva tetap yang dijadikan jaminan hutang oleh perusahaan.

Ukuran perusahaan merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam mengambil peluang bisnis yang ada. Ukuran perusahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal, berarti semakin besar perusahaan belum tentu perusahaan tersebut semakin besar menggunakan hutang jangka panjang yang berakibat semakin besarnya struktur modal.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Profitabilitas mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Hal ini bahwa perusahaan makanan dan minuman memiliki jumlah hutang jangka panjang yang lebih kecil daripada modal sendiri.

Tingkat pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di era persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar. Perusahaan yang tumbuh cepat juga menikmati

keuntungan dari citra positif yang diperoleh, akan tetapi perusahaan harus ekstra

hati-hati, karena kesuksesan yang diperoleh menyebabkan perusahaan menjadi rentan terhadap adanya isu negatif.

Variabel independen yang berpengaruh terhadap struktur modalnya yaitu struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (Kartika, 2000:87-94). Struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Return on assets tidak terbukti mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (Yusfarita, 2010: 65-73)

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva (Sujianto, 2001:129). Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun (Brigham dan Houston, 2001:117-119.

Berdasarkan kajian pustaka dan rumusan masalah penelitian sebelumnya yang telah dikemukakan, maka jawaban sementara atau hipotesis atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;1)Struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012; 2) Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012;

3) Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012; 4) Tingkat pertumbuhan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk asosiatif dengan rumusan masalah yang menyatakan hubungan kausal, yaitu Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012.

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012. Lokasi penelitian yang dilakukan pada industri makanan dan minuman ini didasarkan pada kondisi industri terkait semakin prospektif dan diharapkan nantinya dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih baik.

Penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang diteliti yaitu; 1) Variabel bebas atau independen variabel adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah struktur aktiva (X1), ukuran perusahaan (X2), profitabilitas (X3), dan tingkat pertumbuhan (X4); 2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah struktur modal (Y).

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X) yaitu menggunakan persamaan regresi berganda yaitu :

Y = α+β1X1+ β2X2+ β3X34X4+έi …………………………………………(11) (Algifari, 2000:85)

Keterangan :

Y    = Struktur modal

X     = Struktur Aktiva

X2    = Ukuran Perusahaan

X3     = Profitabilitas

X4    = Tingkat Pertumbuhan

α = Konstanta atau titik perpotongan dengan sumbu Y, bila X = 0

β1- β3 = Slope atau arah garis regresi yang menyatakan perubahan nilai Y akibat

perubahan 1 unit X ( koefisien regresi masing-masing Xi )

έi     = Komponen penganggu yang mewakili faktor lain yang berpengaruh

terhadap Y, tetapi tidak dimasukkan kedalam model

Pembuktian hipotesis dilakukan dengan :

Uji F, yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel–variabel independen secara simultan yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai kritis F (F ) dengan

nilai F yang terdapat dalam tabel analysis of variance SPSS Versi 10. Jika

F lebih besar daripada F , maka keputusannya menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternative (Ha). Arti secara statistic data yang digunakan

membuktikan bahwa semua variabel independen (X1, X2, X3, X4 ) berpengaruh terhadap nilai variable dependen (Y)

Uji t digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien regresi parsial (r ) masing–masing variabel bebas. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t masing–masing koefisien regresi dengan nilai t (nilai kritis) sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan.

Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2

2001:45). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai R mendekati 1 (satu), maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel independen menerangkan variabel dependen amat terbatas. Sedangkan untuk mengetahui berapa besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya digunakan (r ) parsialnya. Selain R untuk menguji determinasi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) akan dilakukan dengan melihat pada koefisien korelasi parsial r , nilai r varibel bebas yang paling tinggi akan menunjukkan tingkat hubungan dan pengaruh yang dominan terhadap variabel

terikat.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Uji normalitas menunjukkan bahwa nilai K-S adalah 1,089 dan probabilitas signifikansinya adalah 0,187. Nilai tersebut menunjukkan probabilitas signifikansi K-S lebih besar dari 0,05 sehingga hal ini menunjukkan bahwa data nilai residual pada penelitian ini berdistribusi normal dan layak digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Uji autokorelasi menunjukan, dengan level of significant 5 persen, untuk n sebanyak 90 dan jumlah variabel bebas (k) sebanyak 4, dL= 1,57, dU= 1,75, 4-dL= 2,43, dan 4-dU= 2,25. Jika nilai d statistic (durbin-watson) 1,970, maka dengan demikian nilai d statistic berada pada daerah tidak ada autokorelasi atau model regresi yang dibuat tidak mengandung gejala autokorelasi du < dw < 4-du yakni (1,75 < 1,970< 2,25).

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan, variabel independen memiliki nilai tolerance diatas 10 persen dan nilai variance indicator factor (VIF) kurang dari 10, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tidak mengandung gejala multikolinieritas.

Berdasarkan olahan data terlihat bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap absolute residual karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada Uji heteroskedastisitas. Dengan demikian model yang dibuat tidak mengandung gejala

heteroskedastisitas, sehingga layak digunakan untuk memprediksi.

Tabel 1 Hasil Uji Regresi

Coefficientsa

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model

B         Std. Error

Beta

t

Sig.

1 (Constant)

-.043

1.030

-.042

.967

struktur_aset_x1

3.341

.628

.494

5.321

.000

ukuran_perusahaan_x2

-.045

.067

-.065

-.676

.501

profitabilitas_x3

-.020

.010

-.210

-2.071

.041

tingkat_pertumbuhan_x4

.002

.002

.111

1.061

.292

a. Dependent Variable: struktur_modal

Hasil perhitungan analisis regresi dapat dilihat bahwa profitabilitas F = 0,000, yang lebih kecil dari taraf nyata (α) = 0,05. Profitabilitas F sebesar 0,000 lebih dari taraf nyata sebesar 0,05 menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

Berdasarkan hasil olahan data diatas maka Fhitung (8,282) > Ftabel (2,711) maka Fhitung berada pada daerah penerimaan Ho. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur aktiva, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

Koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R2) adalah 0,247 atau 24,7 persen dari variasi struktur modal dapat dijelaskan oleh variasi struktur aktiva, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Sisanya sebesar 75,3 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang ada di luar model analisis.

Berdasarkan persamaan regresi pada Tabel 1 diketahui koefisien struktur modal (β1) adalah 3,341. Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva memiliki pengaruh Positif terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Tingkat signifikansi sebesar 0,000 yaitu lebih kecil daripada taraf nyata (α) sebesar 0,05. Ini berarti bahwa struktur aktiva memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada industri dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 20082012. Signifikansi pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal, juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai ttabel dengan thitung.

Berdasarkan persamaan regresi pada Tabel 1 diketahui koefisien ukuran perusahaan (β2) adalah -0,045. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal pada industri dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Tingkat signifikansi sebesar 0,501 yaitu lebih besar daripada taraf nyata (α) sebesar 0,05. Ini berarti bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada industri dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Signifikansi pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal, juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai ttabel dengan thitung.

Berdasarkan persamaan regresi pada Tabel 1 diketahui koefisien profitabilitas (β3) adalah -0,020. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Tingkat

signifikansi sebesar 0,041 yaitu lebih besar daripada taraf nyata (α) sebesar 0,05.

Ini berarti bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal, juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai ttabel dengan thitung.

Berdasarkan persamaan regresi pada Tabel 1 diketahui koefisien tingkat pertumbuhan (β3) adalah 0,02. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Tingkat signifikansi sebesar 0,292 yaitu lebih besar daripada taraf nyata (α) sebesar 0,05. Ini berarti bahwa tingkat pertumbuhan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal, juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai ttabel dengan thitung.

Simpulan dan saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut; 1) struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada industri barang makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012; 2) struktur

aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan secara parsial

tidak seluruhnya berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada industri barang makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Variabel yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap struktur modal pada industri barang makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 adalah profitabilitas, sedangkan yang tidak memiliki pengaruh secara signifikan adalah variabel struktur aktiva dan ukuran perusahaan.

Saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut; 1) bagi pihak perusahaan, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sebaiknya memperhatikan profitabilitas. Hal ini perlu diperhatikan karena profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal yang nantinya akan menjadi tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan kemakmuran pemegang saham dengan cara meningkatkan struktur modal yang tercermin pada tingginya harga saham; 2) bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan sampel pada jenis industri yang berbeda yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menggunakan periode penelitian yang lebih panjang serta menggunakan variabel struktur aktiva dan ukuran perusahaan dengan indikator lainnya yang memiliki

pengaruh terhadap struktur modal agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

REFERENSI

Ardianto, dan Wibowo, B. Pengujian Teori Pecking Order Pada Perusahaan-Perusahaan Non Keuangan LQ45 Periode 2001-2005. 2007. Manajemen Usahawan Indonesia. 36(12): pp: 43-53.

Afza, Talat and Amer Hussain, Determinants of Capital Structure across Selected Manufacturing Sectors of Pakistan International Journal of Humanities and Social Science 2011. 1(12): pp: 37-48.

Andriyani, Lusiana Noor. 2006. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profibilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Semarang

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Brigham dan Houston. 2001. Manajemen Keuangan Buku II. Jakarta : Erlangga.

Chowdhury, Anup dan Suman Paul Chowdhury, Impact of capital structure on firm’s value: Evidence from Bangladesh, Business and Economic Horizons 2012. 3(3): pp: 5-18.

Ebadi, Mehdi dan Chan Kok Thim, Yap Voon Choong Impact of Firm Characteristics on Capital Structure of Iranian Listed Firms, European Journal of economics, Finance And Administrative Science 2011. 5(42): pp: 87-96.

Fadhli, Arli Warzuqni dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEI tahun 2005-2007

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Gill, Amarjit dan Nahum Biger, Chenping Pai and Smita Bhutani, The Determinants of Capital Structure in the Service Industry: Evidence from United States The Open Business Journal 2009. 2(3): pp: 48-53

Gonzales, Victor M and Fransisco Gonzales, Firm size and capital structure: Evidence using dynamic panel data

Guven Sayilgan, Hakan Karabacak, Guray Kucukkocaoglu, The Firm-Specific Determinants Of Corporate Capital Structure: Evidence From Turkish Panel

Data, Investment Management and Financial Innoviation 2006. 3(3): pp: 23-31.

Haddad, Fayez Salim dan Stock Liquidity and Capital Structure: An Empirical Study on Amman Stock Exchange, European Journal Finance and Administrative Science 2012. 5(47): pp: 1-15.

Hadianto, Bram dan Christian Tanaya, Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static-Trade Off, Jurnal Akuntansi 2010. 2(1): h: 15-39.

Hasan, Arshad dan Muhammad Ali Jinnah, Safdar Ali Butt, Impact of Ownership Structure and Corporate Governance on Capital Structure of Pakistani Listed Companies, International Journal of Business and Management Februari 2009. 3(4): pp: 1-13.

Heru Pranjoto,Gatot, Studi kasus pada makanan yang go public di bursa efek Indonesia. Leverage, Rentabilitas Ekonomi, Return On Equity 2009. 3(1): h: 70-77

Indrajaya, Glenn dan Herlina, Rini Setiadi, Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi 2011. 2(6): h: 5-27

Naz, Iram dan Khurram Bhatti, Abdul Ghafoor, Habib Husain Khan Impact of Firm Size and Capital Structure on Earnings Management: Evidence from Pakistan, International Journal of Contemporary Business Studies 2011. 2(12): pp: 11-21.

Nemon, Fozia dan Niaz Ahmed Bhutto, Ghulam Abbas, Capital Structure and Firm Performance: A Case of Textile Sector of Pakistan, Asian Journal of Business and Management Science. 1(9): pp: 09-15.

Riyanto, Bambang. 1995-2001. Dasar–Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Salim, Meyulinda Eviana dan Yusfarita, Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Penjualan dan Return On Assets Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi 2010. 1(1): h: 88-103.

Singapurwoko, Arif and Muhammad Shalahudin Mustofa El-Wahid, The Impact of Financial Leverage to Profitability Study of Non-Financial Companies Listed in Indonesia Stock Exchange, European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences 2011. 3(32): pp: 41-52

Steven dan Lina, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur, Jurnal Bisnis dan akuntansi 2011. 13(3): h:163-181.

Soesetio, Yuli Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Kebijakan Deviden, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang, Jurnal Keuangan dan Perbankan 2008. 12(3): h: 384-398.

Susan Coleman, Capital Structure in Small Manufacturing Firms: Evidence from the Data, The Journal of Entrepreneurial Finance and Business Ventures. 11(3): pp: 1-21.

Syamsudin, Lukman. 1994. Manajemen keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Wardani, Heti Kusuma Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Operating Leverage Terhadap Struktur Modal Pada Perusahan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Widjaja, Indra dan Faris Kasenda, Pengaruh Kepemilikan Institusional, Aktiva Berwujud, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap struktur modal Pada Perusahaan Dalam Industri Barang Konsumsi di BEI, Jurnal Manajemen Tahun XII 2008. 02(8): h: 139-150

Weston, J.F dan Brigham. 1994. Dasar–Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga.

Zuraidah, Ahmad Norhasniza Mohd Hasan Abdullah and Shashazrina Roslan, Capital Structure Effect on Firms Performance: Focusing on Consumers and Industrials Sectors on Malaysian Firms, International Review of Business Research Papers 2012. 8(5): pp: 137-155.