E-Jurnal Manajemen, Vol. 12, No. 4, 2023:370-389               ISSN : 2302-8912

DOI: https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2023.v12.i04.p03

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN CV SARI YOGA KATERING

I Nyoman Putra Sanjaya 1 Ni Ketut Purnawatii2

1,2 FakultassEkonomiidannBisnissUniversitas Udayana, Bali, Indonesia Email: [email protected]

ABSTRAK

Perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk memenuhi tuntutan pelanggan yang semakin meningkat. Penerapan Total Quality Management (TQM) merupakan standar dalam meningkatkan kualitas layanan perusahaan yang dapat memperbaiki kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pengaruh variabel TQM seperti fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, upaya perbaikan yang berkesinambungan, dan kerja sama tim terhadap kinerja CV Sari Yoga Katering. Penelitian ini menggunakan metode asosiatif dan teknik analisis data berupa regresi linear berganda. Hasil utama penelitian menyatakan: 1) Variabel fokus pada pelanggan dan perbaikan berkelanjutan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. 2) Variabel obsesi terhadap kualitas, kerja sama tim tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja perusahaan. Dapat disimpulkan perusahaan yang fokus memberikan pelayanan terbaik serta selalu memperbaiki proses yang ada, akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Kata Kunci: Total Quality Management,KKinerja Perusahaan

ABSTRACT

Companies are faced with the challenge of meeting the increasing demands of customers. The implementation of Total Quality Management (TQM) is a standard in improving the quality of company services that can improve company performance. This study aims to identify and evaluate the effect of TQM variables such as customer focus, obsession with quality, continuous improvement efforts, and teamwork on the performance of CV Sari Yoga Catering. This study uses associative methods and data analysis techniques in the form of multiple linear regression. The main results of the study stated: 1) The variables focus on customers and continuous improvement have a positive and significant impact on company performance. 2) The variable of obsession with quality, teamwork does not have a significant effect on company performance. It can be concluded that companies that focus on providing the best service and always improving existing processes will improve companyperformance.

Keywords: Total Quality Management, Company Performance

PENDAHULUANn

Perusahaan merupakan sebuah badan usaha yang bertujuan untuk menghasilkan jasa atau barang sehingga menciptakan kegiatan ekonomi. Saat ini persaingan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya sangat ketat, untuk memenangkan persaingan tersebut maka perusahaan harus berhasil memuaskan pelanggan. Kepuasan pelanggan terlihat dari sebaik apa kinerja suatu perusahaan. Untuk mencapai kinerja yang baik, perusahaan harus memperbaiki atau menghasilkan jasa atau produk dengan kualitas yang sempurna juga terus melakukan perbaikan dalam meningkatkan daya saing organisasi. Beberapa faktor atau fenomena umum yang menyebabkan kinerja perusahaan menurun yaitu pola komunikasi yang berjalan buruk antar satu karyawan dengan yang lain, kinerja perusahaan menurun akibat beban kerja yang terlalu besar kepada karyawan, kurangnya tingkat disiplin karyawan seperti datang terlambat dan menunda tugas, pelayanan yang diberikan kurang ramah.

Dari faktor atau fenomena penurunan kinerja, serta untuk meningkatkan faktor kinerja tersebut terdapat metode yang seringkali digunakan untuk meningkatkan kualitas yaitu Total Quality Management (TQM). TQM merupakannsuatu pendekatanndalammperusahaan/organisasiiyanggberusaha untuk memaksimalkan dayaasainggorganisasiimelaluiiperbaikannterus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dannlingkungannyaa(Juharni, 2017:8). Untuk mencapai Total Quality Management (TQM), perusahaan harus memperhatikan sepuluh dimensinya (Rusmawati dkk., 2021:44) yaitu: pendidikan dan pelatihan, memiliki kesatuan tujuan, fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kebebasan yang terkendali, kerjasama tim, perbaikan berkelanjutan, memiliki komitmen jangka panjang, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, serta pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan.

Al-Qahtani (2016), Munizu (2010), Sahoo (2020) berpendapat bahwa TQM berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja. Kim (2016) menyatakan bahwa manfaat membangun TQM muncul dari kepemimpinan dan komitmen karyawan sehingga organisasi memperoleh kinerja yang unggul. Sukardi (2016) menemukan bahwa obsesi terhadap kualitas, keterlibatan serta pemberdayaan karyawan, fokus pada pelanggan, kerjasama tim, berdampak signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan. Modgil dan Sharma (2016) menyatakan bahwa TQM mendapat dukungan yang signifikan dari total productive maintenance untuk mencapainya kinerja operasional. (Putra, 2018) Menurut penelitian ini, semakin efektif penerapan praktik Total Quality Management (TQM), semakin meningkatkan kemampuan persaingan perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kinerja bisnis. (Chin, 2018) mengungkapkan bahwa TQM memiliki dampak positif dignifikan pada kinerja perusahaan. Suartina et al. (2019) mendapatkan hasil yaitu TQM memengaruhi kinerja perusahaan secara positif dan signifikan. Filosofi TQM dapat meningkatkan kinerja perusahaan konstruksi Vietnam (Panuwatwanich dan Nguyen, 2017).

Terdapat research gap seperti hasil studi empiris Sari (2009) yang menemukan bahwa implementasi TQM dalam suatu perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian Kumentas (2013) menyimpulkan variabel TQM dan sistem penghargaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja manajerial. Bouranta et al. (2017) mendapatkan fokus pada pelanggan sebagai variabel TQM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Winarti dan Fachrurrozie (2017) dan Firman et al. (2020) menunjukkan bahwa TQM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan secara langsung. Singkoh et al. (2018) mendapatkan hasil kinerja organisasi tidak dipengaruhi oleh kerja sama tim. Tatontos dan rekan. 2019) menemukan bahwa fokus pada kualitas tidak banyak berpengaruh pada kualitas layanan, yang berdampak pada kinerja bisnis. Mahmud dkk. 2019) menemukan bahwa TQM tidak berdampak signifikan terhadap kinerja sistem organisasi (Gaspar et al., 2019 serta Laiya et al., 2018). Menurut temuan penelitian ini, kinerja manajerial tidak dipengaruhi secara signifikan oleh fokus pada pelanggan dan perbaikan sistem yang berkelanjutan.

Industri jasa boga semakin tumbuh dan berkembang pesat, yang menyebabkan konsumsi masyarakat beralih ke pilihan makanan siap saji yaitu katering. CV Sari Yoga merupakan perusahaan yang menyediakan jasa katering di mana pesanan makanan disajikan dalam jumlah banyak. Tantangan umum yang biasanya dihadapi usaha katering adalah menjaga mutu produk tetap baik/sehat untuk dikonsumsi. Peningkatan trend kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan (KP) telah dilaporkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Pangan yang menjadi penyebab KLB KP antara lain berupa masakan rumah tangga, pangan yang diproduksi jasa boga, jajanan dan pangan yang diproduksi restoran dapat dilihat pada gambar 1. Selama 3 tahun terakhir, masakan rumah tangga secara konsisten menjadi penyebab tertinggi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan (KP), yaitu sebesar 52,00 % (2021), 49% (2020) dan 40,3% (2019).

■ 201S i 2020    « 2021

Gambar 1. Diagram Tren Sumber Pangan Penyebab KLB KP Tahun 2019 – 2021

Sumber:Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2021

Dari insiden-insiden keracunan tersebut, terlihat bahwa kualitas dan keamanan pangan semakin menjadi isu yang krusial dan membutuhkan pengawasan dan pengendalian yang lebih intensif. Keracunan makanan dapat dihindari dengan melakukan penanganan yang tepat selama proses produksi dan memperhatikan sistem manajemen mutunya. Tantangan khusus yang terjadi pada usaha Sari Yoga Katering yaitu ketika terjadi orderan yang banyak terdapat komplain dari pelanggan seperti pengiriman makanan terlalu cepat atau pengiriman yang lambat datang ketika acara dimulai, karyawan yang tidak datang saat bekerja, terjadi keteledoran pegawai saat penataan sajian di box seperti ada kekurangan nasi, lauk, sambel saat

pengemasan. Dari fenomena tersebut perbaikan berkesinambungan penting untuk dilaksanakan agar mengurangi keteledoran pegawai.

Penelitian iniimenggunakan empat dariisepuluh dimensi dalam TQM yaitu fokus pada pelanggan, obsesi pada kualitas, perbaikan berkesinambungan, dan kerja sama tim. Alasan memilih dimensi tersebut yakni fokus pada pelanggan dapat membuat pelanggan puas akan menu dan pelayanan yang diberikan. Obsesi pada kualitas dipilih untuk memenuhi harapan pelanggaan, kestabilan rasa, dan varian menu harus dapat memuaskan pelanggan. Untuk dapat mempertahankan kepuasan pelanggan dan dapat bersaing perlu dilakukan perbaikan secara berkesinambungan. Produksi yang efektif dan efisien memerlukan kerja sama tim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana obsesi pada kualitas, fokus pada pelanggan, perbaikan berkesinambungan, dan kerja sama tim mempengaruhi kinerja perusahaan.

Tujuan utama dari sebuah bisnis yaitu mempertahankan dan mendapatkan pelanggan, karena keberlangsungan hidup sebuah perusahaan diperoleh dari pelanggan yang membeli produk atau jasa. Maka dari itu perusahaan penting berfokus pada pelanggan agar bisa mempertahankan pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga kinerja perusahaan ikut juga meningkat.

Terdapat bukti empiris dari penelitian Munizu (2010), Kusumawardhani (2017), Mohammed et al. (2019), Fransiska (2018), dan Sukardi (2016) bahwa fokus pada pelanggan berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1 : Memiliki fokus yang berorientasi pada pelanggan dapat berdampak positif signifikan pada kinerja perusahaan

Suatu cara untuk meningkatkan manajemen kualitas dan mencapai kinerja perusahaan yang tepat/baik adalah dengan memiliki obsesi terhadap kualitas dalam fisik produk maupun kualitas layanan. Obsesi kualitas mencakup aspek manusia, proses, dan lingkungan, bukan hanya hasil akhirnya. Dalam praktik Total Quality Management (TQM), anggota organisasi harus memiliki sikap yang selalu termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas dengan tidak pernah merasa puas terhadap pencapaian yang sudah ada, dan selalu berupaya memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi kualitas produk dari pelanggan.

Beberapa penelitian sebelumnya, seperti Singkoh dkk. (2018) dan Dewi dan Dwija (2020), mengungkapkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat obsesi pada kualitas dengan kinerja perusahaan. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat obsesi pada kualitas, semakin besar kemungkinan kinerja perusahaan akan meningkat.

H2 : Adanya obsesiiterhadappkualitassberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjaaperusahaann

Salah satu variabel penting dalam TQM adalah perbaikan berkelanjutan, yang mencakup perbaikan pada proses produk dan juga pada karyawan yang mengimplementasikannya. Konsep Kaizen, yang berasal dari Jepang, menekankan pentingnya perbaikan terus-menerus. pendekatan ini hanya akan berhasil apabila didukung dengan upaya yang tepat dari sumber daya manusia, yang dianggap

sebagai faktor paling vital dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas. Dengan menerapkan perbaikan berkelanjutan, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya

Hasil penelitian Sweis et al. (2016), Lamato (2017), Singkoh dkk. (2018), Murenga & Njuguna (2020) menunjukkan bahwa meningkatkan perbaikan berkelanjutan, yang merupakan salah satu variabel dari TQM, dapat memberikan dampak positif signifikan pada kinerja perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, implementasi TQM diperlukan sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan secara berkelanjutan pada masukan, proses, dan hasilnya. H3 : Perbaikannsistemmberkesinambungannberpengaruhhpositif signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Dalam implementasi TQM, tim atau divisi di dalam perusahaan harus terdiri dari anggota yang memiliki keahlian/kemampuan yang berbeda dan dapat bekerja sama secara sinergis dalam sistem manajemen kualitas. Kinerja perusahaan dapat ditingkatkan melalui kerja sama tim yang baik, baik antara karyawan dengan atasan maupun karyawan dengan karyawan lainnya. Dengan demikian, kinerja perusahaan akan meningkat secara efektif.

Kerja sama tim telah terbukti berpengaruh positif secara signifikan pada kinerja perusahaan dalam penelitian oleh Panggiki et al. (2017), Ralahallo dan Pattipeiluhu (2017), dan Sumardi dan Fernandes (2020).

H4 : Kerjasama tim memiliki dampak positif signifikan terhadap kinerja perusahaan

Kerangka konseptual mengenai hubungan antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut:

Metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini.

Lokasi penelitian dilakukan pada perusahaan Sari Yoga Katering, Jalan Tukad

Batanghari, Dauh Puri Klod, Kota Denpasar. Pada penelitian ini, cakupan objek penelitian terbatas pada dampak TQM terhadap kinerja perusahaan, yang sesuai dengan masalah yang akan diselidiki. Populasi yang diambil adalah semua karyawan yang berjumlah 52 orang. Untuk mengambil sampel, metode yang digunakan adalah sensus atau pengambilan seluruh anggota populasi. Penelitian ini adalah menggunakan jenis data kualitatif, berupa gambaran umum perusahaan CV Sari Yoga Katering, deskripsi umum responden. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dalam bentuk pengukuran indikator variabel pada skala Likert yang diberikan kepada responden. Penelitian menggunakan data primer yang berasal dari jawaban atas kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan perusahaan, data sekunder diperoleh dari company profile, struktur organisasi perusahaan dan dokumen perusahaan dalam hal jumlah karyawan. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data ialah wawancara dan kuisioner. Untuk menganalisis data, digunakan teknik analisis statistik deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang data yang terkumpul secara akurat, tanpa melakukan interpretasi atau generalisasi yang terlalu luas. Dan analisis regresi linear berganda karena dalam penelitian ini digunakan lebih dari satu variabel bebas yang akan diuji dengan rumus (Wirawan, 2016:257)

Y = β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4+ e............................................................................... (1)

Sebelum melakukan analisis regresi dilakukan beberapa pengujian seperti uji asumsi klasik, uji F (uji simultan), uji koefisien determinasi berganda (R2), dan uji t (signifikansi parsial). Tujuan dari hal tersebut adalah untuk memverifikasi keabsahan dan keakuratan data yang digunakan dalam analisis regresi. Dengan memenuhi asumsi-asumsi yang diperlukan, maka hasil analisis regresi dapat dianggap valid dan dapat diandalkan.

HASILLDANPPEMBAHASAN

Seluruh karyawan CV Sari Yoga Katering merupakan responden penelitian, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 52 orang. Karakteristik dari responden dikelompokkan ke dalam empat kategori yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja yang kemudian dijelaskan secara detail sebagai berikut:

Tabel 1.

Karakteristik Responden CV Sari Yoga Katering

No.

Karakteristikk

Keterangann

Jumlah

Orangg

Persentasee(%)

1.

Usia

20 – 30

17

33

(dalam tahun)

31 – 40

25

48

41 – 50

7

13

≥ 51

3

6

Jumlah

52

100

2.

Jenis Kelamin

Laki – laki

21

40

Perempuan

31

60

Jumlah

52

100

3.

Pendidikan

≤ SMP

15

29

SMA / Sederajat

26

50

Diploma

3

6

Sarjana (S1)

8

15

Jumlah

52

100

Bersambung…

Lanjutan Tabel 1…

No.

Karakteristikk

Keterangann

Jumlah

Orangg

Persentasee(%)

4.

Masa Kerja

1 – 5

35

67

(dalam tahun)

6 – 10

12

23

11 – 15

3

6

≥ 16

2

4

Jumlah

52

100

Sumber: Olahan data primer, 2023

Dalam penelitian ini sebagian besar memiliki karakteristik rentang usia 2030 tahun, 31 – 40 tahun sebanyak 48%, 33%, usia 41-50 sebesar 13%, dan usia diatas 51 tahun sebesar 6%. Dari segi jenis kelamin, data menunjukkan bahwa 40% dari responden adalah laki-laki, sedangkan mayoritas atau sekitar 60% responden adalah perempuan. Selanjutnya untuk karakteristik responden berdasarkan pendidikannya didapat modus atau nilai paling banyak dimiliki oleh lulusan SMA/Sederajat sebesar 50%, lulusan sama dengan atau dibawah SMP sebesar 29%, Diploma sebesar 6%, dan S1 sebesar 15%. Selanjutnya untuk karakteristik responden berdasarkan masa kerjanya didapat modus rentang umur satu sampai lima tahun sebesar 67%, enam sampai sepuluh tahun sebesar 23%, 11-15 tahun sebesar 6%. Dan diatas 16 tahun sebesar 4%.

Tabel 2.

DeskripsiiJawabannRespondennTerhadappVariabel Efektivitas

No.

Pernyataanm

KlasifikasiiJawaban

Rata-rataa

Keterangan

STS

TS

N

ST

SS

1

2

3

4

5

1

Proses pemberian layanan CV Sari Yoga Katering terhadap pelanggan sudah berjalan cepat dan tepat

0

0

4

43

5

4,02

Baik

2

CV Sari Yoga Catering sudah memiliki karyawan yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2

15

15

12

8

3,17

Cukup

3

CV Sari Yoga Katering mampu mengelola modal usahanya secara efektif

0

2

11

34

5

3,81

Baik

4

CV Sari Yoga Katering telah melakukan program promosi produk dan layanan secara efektif

0

0

3

29

20

4,33

Sangat Tinggi

TotallSkorrRata-rata

3,83

Tinggi

Sumber: Olahan data primer, 2023

Hasil pengukuran efektivitas menunjukkan bahwa rata-rata jawaban dari para responden adalah tinggi, dengan nilai keseluruhan rata-rata sebesar 3,83. Hal tersebut berarti bahwa efektivitas kinerja perusahaan yang diterapkan CV Sariyoga Katering sudah baik.

Tabel 3.

Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Efisiensi

No.

Pernyataan

Klasifikasi Jawaban

Rata-rata

Ket.

STS

TS

N

ST

SS

1

2

3

4

5

1

CV Sari Yoga Katering memperhitungkan ketepatan waktu dalam melakukan penilaian kinerja

1

5

23

15

8

3,46

Cukup

2

Ketepatan waktu kerja dapat membantu produktivitas karyawan CV Sari Yoga Katering

1

1

14

24

12

3,87

Baik

3

Usaha CV Sari Yoga Katering

1

1

16

23

11

3,81

Baik

telah mampu memanfaatkan

sumber daya secara efisien

Total Skor Rata-rata                            3,71    Baik

Sumber: Olahan data primer, 2023

Hasil pengukuran efisiensi menunjukkan bahwa rata-rata jawaban dari para responden adalah baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,71. Dapat disimpulkan bahwa penerapan efisiensi kinerja di CV Sari Yoga Katering sudah berjalan dengan baik, mengingat hasil pengukuran menunjukkan rata-rata jawaban para responden yang baik terhadap indikator efektivitas.

Tabel 4.

DeskripsiiJawabannRespondennTerhadappVariabel Keadaptasian

No.        Pernyataann            KlasifikasiiJawaban       Rata-rataa  Keterangan

STS

TS

N

ST

SS 5

11

21

33

44

1

Pelaksanaan

budaya

0

0

13

32

7

3,88

Baik

perusahaan CV Sari Yoga Katering sudah diadaptasikan dengan baik di perusahaan

2

CV Sari Yoga Katering     0      0

telah berhasil menjalankan aktivitas usahanya sesuai dengan  visi  dan  misi

perusahaan dengan baik.

8

28

16

4,15

Baik

Total Skor Rata-rata

4,02

Baik

Sumber: Olahan data primer, 2023

Berdasarkan hasil pengukuran, dapat disimpulkan bahwa responden memberikan penilaian yang baik terhadap indikator keadaptasian, dengan nilai rata-rata sebesar 4,02. Hal tersebut berarti bahwa keadaptasian untuk kinerja perusahaan yang terlaksana di CV Sari Yoga Katering sudah baik.

Tabell5.

DeskripsiiJawabannRespondennTerhadappVariabel Hasil Kepuasan

No.

Nomor

Pernyataann           KlasifikasiiJawaban       Rata-Rata   Keterangan

kuesioner         STS  TS  N   ST  SS

1     2    3     4     5

1

Pelanggan CV Sari Yoga    0     0    7    36    9       4,04      Baik

Katering   sudah   puas

terhadap   produk   dan

pelayanan yang diberikan

sesuai dengan hasil survei

kepuasan      pelanggan

perusahaan

2

Usaha CV  Sari Yoga    0     0    0   37   15       4,29      Sangat Baik

Katering        mampu

mempertahankan

pelanggan dan menjalin

hubungan   baik   yang

menciptakan     loyalitas

pelanggan

3

Seluruh karyawan CV Sari    0     0   15   29    8       3,87      Baik

Yoga Katering memiliki

semangat kerja yang tinggi

dan puas terhadap kinerja

perusahaan

Total Skor Rata-rata                          4,06      Baik

Sumber: Olahan data primer, 2023

Berdasarkan hasil pengukuran rata-rata keseluruhan sebesar 4,06 yang

menunjukkan hasil kepuasan terhadap kinerja perusahaan pada CV Sari Yoga Katering tergolong baik.

Tabel 6.

DeskripsiiJawabannRespondennTerhadap Variabel Fokus Pada Pelanggan

No.

NOmor

Pernyataan           KlasifikasiiJawaban     Rata-rata   Keterangan

kuesioner         STS  TS  N  ST  SS

1      2    3    4    5

1

Setiapp   karyawann   di    0     0    3   34   15      4,23     Sangat Tinggi

perusahaann         kami

diharapkan untukk bersikap interaktif,   ramah,   ddan

bersahabat        ddalam

memberikan    pelayanan

kepada pelanggan.

2

Setiapp   karyawann   di    0     0    3   32   17      4,27     Sangat Tinggi

perusahaan, didorong untuk dapatt      mmemberikan

informasii   yang   benar,

tepat, dan akurat kepada pelanggan.

3

Perusahaan   memberikan    0     0   2   26   24     4,42     Sangat Tinggi

kesempatan bagi konsumen untuk    mengungkapkan

keluhan mereka

Total Skor Rata-rata                          4,31    Sangat Tinggi

Sumber: Olahan data primer, 2023

Dari hasil pengukuran, dapat diambil kesimpulkan bahwa responden memberikan penilaian yang sangat tinggi terhadap indikator variabel fokus pada pelanggan di CV Sari Yoga Katering, nilai rata-rata dari keseluruhan adalah 4,31..

Tabel 7.

Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Obsesi Terhadap Kualitas

No.         Pernyataan             KlasifikasiiJawaban      Rata-rata Keterangan

STS

TS

N

ST

SS

1

2

3

4

5

1

Mendapatkannumpan balik dariipelanggannatau mitra kerjaamenjadi sangattpenting dalam menjalankan standar kualitasspelayanan yang diberikan

1

1

14

18

18

3,98

Tinggi

2

Perusahaan   menyediakan

1

2

4

40

5

3,88

Tinggi

sumber daya yang memiliki daya saing tinggi untuk menerapkan standar kualitas

3

Kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dievaluasi secara berkelanjutan

1           1

5

30

15

4,10

Sangat Tinggi

4

Para karyawan di semua level organisasi memiliki perhatian terhadap peningkatkan kualitas.

1           1

14

32

4

3,71

Tinggi

5

Standar kualitas diperkenalkan menyeluruh dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

1           1

1

28

21

4,29

Sangat Tinggi

Total Skor Rata-rata

3,99

Tinggi

Sumber: Olahan data primer, 2023

Perhatian terhadap kualitas dari CV Sari Yoga Katering sudah tergolong tinggi serta memiliki nilai rata-rata sebesar 3,99.

Tabel 8.

DeskripsiiJawabannResponden Terhadap VariabellPerbaikannSistem SecaraaBerkesinambungan

No.

Pernyataan

Klasifikasi Jawaban

Rata-rata

Keterangan

STS 1

TS 2

N 3

ST 4

SS 5

1

Dalam melakukan perbaikan, perusahaann sselalu berkoordinasii ddan berkomunikasiiddengan pihak yang berwenang

0

1

7

34

10

4,02

Tinggi

2

Perusahaan kami responsif dalam mengatasi kebutuhan pelanggan

0

2

9

35

6

3,87

Tinggi

Bersambung…

Lanjutan Tabel 8…

No.

Pernyataan

Klasifikasi Jawaban

Rata-rata

Keterangan

STS

TS

N

ST

SS

1

2

3

4

5

3

Perusahaan kami sselalu mempelajarii ppenggunaan waktuuagarrefektif dan efisien

0

1

18

28

5

3,71

Tinggi

4

Perusahaan kami selalu menangani alokasi masalah dengan baik

0

1

17

26

8

3,79

Tinggi

Total Skor Rata-rata

3,85

Tinggi

Sumber: Olahan data primer, 2023

Penerapan perbaikan berkesinambungan di CV Sari Yoga Katering terbilang tinggi, dilihat dari hasil rata-rata nilai keseluruhan sebesar 3,85 di perusahaan tersebut.

Tabell9.

DeskripsiiJawabannRespondennTerhadap

pVariabel Kerja Sama Tim

No.         Pernyataann

KlasifikasiiJawaban

Rata-rataa

Keterangan

STS

TS

N

ST

SS

1

2

3

4

5

1

Saya mampu bekerja sama dengan karyawan lainnya saat bekerja diperusahaan CV Sariyoga Catering.

0

0

20

18

14

3,88

Tinggi

2

Paraa karyawann ssaling berkoordinasii denganndivisi lain dalam perusahaanuuntuk membentuk kerjaasama yang efektif danbbaik

0

0

10

28

14

4,08

Tinggi

3

Para karyawan memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan dan profesinya masing-masing.

0

1

14

23

14

3,96

Tinggi

4

Saya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan karyawan lain secara efektif

0

0

6

22

24

4,35

Sangat Tinggi

5

Saya  menjalin  hubungan

keakraban antar karyawan.

0

0

7

20

25

4,35

Sangat Tinggi

Total Skor Rata-rata

4,12

Tinggi

Sumber: Olahan data primer, 2023

Nilai rata-rata jawaban atas variabel kerja sama tim adalah 4,12 dimana kerja sama tim yang terdapat di CV Sari Yoga Katering tergolong tinggi atau baik.

Tabel 10.

Hasil Uji Validitas Dari Instrumen Penelitian

Variabel            Instrumen

Koefisien Korelasi

Kinerja Perusahaan (Y)           Y1.1

0,474

0,805

Bersambung…

Lanjutan Tabel 10…

Variabel

Instrumen

Koefisien Korelasi

Lanjutan tabel

(X1)

ObsesiiTerhadappKualitas (X2)

PerbaikannSistem

Berkesinambungann(X3)

Kerja Sama Tim (X4)

Y1.3

Y1.4 Efektivitas

Y2.1

Y2.2

Y2.3

Efisiensi

Y3.1

Y3.2 Keadaptasian

Y4.1

Y4.2

Y4.3

Hasil Kepuasan

X1.1

X1.2

X1.3

X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

X3.1

X3.2

X3.3

X3.4

X4.1

X4.2

X4.3

X4.4

X4.5

0,841 0,682

0,852 0,858 0,674 0,709 0,717 0,866

0,863 0,691

0,857 0,858 0,901

0,599 0,812

0,660 0,782

0,753 0,656

0,744 0,606

0,582 0,557

0,833 0,821

0,832 0,894

0,831 0,630

0,792 0,849

Sumber: Olahan data primer, 2023

Semua alat instrumen yang dipakai untuk mengukur Total Quality Management dan kinerja perusahaan menunjukkan koefisien korelasi setidaknya 0,3 atau lebih, yang berarti dapat disimpulkan bahwa keabsahan semua alat tersebut terbukti valid.

Tabell11.

HasillUjiiReliabilitas Instrumen

Variabell

Dimensi

Cronbach’s Alpha

Kinerja Perusahaan (Y)

Fokus Pada Pelanggan (X1)

Obsesi Terhadap Kualitas (X2) Perbaikan Berkesinambungan (X3)

Kerja Sama Tim (X4)

Y1

Y2

Y3

Y4

0,647

0,608

0,662

0,821

0,678

0,608

0,696

0,755

0,859

Sumber: Olahan data primer, 2023

Dilihat dari hasil olahan data primer, nilai cronbach's alpha dari keempat variabel TQM dan variabel kinerja perusahaan memiliki nilai yang setidaknya sama dengan 0,6 atau lebih tinggi dari cronbach’s alpha. Dari hasil tersebut, dapat menyimpulkan bahwa semua instrumen variabel dapat diandalkan, sehingga penggunaan alat ukur yang sama untuk meneliti objek yang sama akan memberikan hasil yang konsisten.

Tabel 12.

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N                                  52

Asymp. Sig (2-tailed)                                   0,200

Sumber: Olahan data primer, 2023

Berdasarkan hasil analisis Tabel 12, model regresi yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur hubungan TQM dengan kinerja perusahaan memiliki distribusi normal. Karena berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan ke uji asumsi klasik

Tabel 13.

HasillUjiiMultikolinearitas

Variabel

CollinearitySStatistics

Tolerance             VIF

Fokus Pada Pelanggan (X1) Obsesi Terhadap Kualitas (X2) Perbaikan Berkesinambungan (X3)

Kerja Sama Tim (X4)

0,988                 1,012

0,908                  1,101

0,754                 1,326

0,737                 1,357

Sumber: Olahan data primer, 2023

Dari pemaparan hasil uji multikolinearitas diatas, menyimpulkan bahwa variabel independen tidak memiliki hubungan kuat atau korelasi signifikan yang kuat, sehingga masing masing variabel bebas memiliki kontribusi.

Tabel 14.

HasillUjiiHeteroskedastisitas

Variabell

Unstandardized Coefficientss

Standardized Coefficientss

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

(Constant)

4,712

3,784

1,245

0,219

Fokus Pada Pelanggan (X1)

0,020

0,204

0,014

0,098

0,922

Obsesi Terhadap Kualitas (X2)

-0,047

0,097

-0,072

-0,479

0,634

Perbaikan Berkesinambungan

-0,196

0,159

-0,203

-1,232

0,224

(X3)

Kerja Sama Tim (X4)

0,087

0,114

0,128

0,769

0,446

Sumber: Olahan data primer, 2023

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi (X1), (X2), (X3), (X4) pada penelitian ini lebih besar dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa dalam model regresi pada penelitian ini, tidak ditemukan tanda-tanda heteroskedastisitas.

Laporan hasil uji regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS 26 sebagai berikut:

Y    = 0,782X1 + 0,288X2 + 1,218X3 + 0,229X4

S(β)   = (0,370)       (0,177)      (0,288)       (0,206)

t      = (2,114)       (1,629)      (4,224)       (1,113)

Sigg =((0,040) (0,110) (0,000) (0,271)

R2 =(0,480 df = 47 F = 10,853 Sigg = 0,000

Nilai Sig. F 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 menandakan H0 ditolak. Hal tersebut berarti terdapat pengaruh variabel TQM secara serempak terhadap kinerja perusahaan. Koefisien determinasi atau R2 = 0,480 yang artinya 48,0 persen variasi kinerja perusahaan dipengaruhi oleh variabel TQM, sedangkan sisanya sebesar 52,0 persen dipengaruhi oleh variabel lain.

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diatas, uji t atau uji parsial yang diperoleh dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Fokus pada pelanggan (X1) mendapatkan koeifisen regresi sebesar 0,782. Hipotesis pertama adalah mengenai hubungan antara fokus pada pelanggan terhadap kinerja perusahaan. Variabel fokus pada pelanggan berpengaruh signifikan, dibuktikan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,04 dan thitung 2,114 > ttabel 2,011. Hal ini menyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, dimana variabel fokus pada pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan secara parsial.

Obsesi terhadap kualitas (X2) mendapatkan koeifisen regresi sebesar 0,288. Hipotesis kedua adalah mengenai hubungan antara dimensi TQM yaitu obsesi pada kualitas terhadap kinerja perusahaan. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa signifikansi variabel obsesi terhadap kualitas adalah 0,110, lebih besar 0,05, dan nilai thitung 1,629 < ttabel 2,011. Hal ini menyatakan bahwa H0 diterima dan H2 ditolak, dimana variabel obsesi pada kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan secara parsial.

Nilai koefisien regresi perbaikan berkesinambungan (X3) adalah sebesar 1,218. Hipotesis ketiga adalah mengenai hubungan antara dimensi TQM yaitu perbaikan berkesinambungan terhadap kinerja perusahaan. Signifikansi variabel perbaikan berkesinambungan sebesar 0,000, lebih kecil 0,05, dan nilai thitung 4,224 > ttabel 2,011. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H3 diterima dan variabel perbaikan berkesinambungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan secara parsial.

Nilai koefisien regresi kerja sama tim (X4) adalah sebesar 0,229. Hipotesis keempat adalah mengenai hubungan antara kerja sama tim terhadap kinerja perusahaan. Signifikansi variabel kerja sama tim sebesar 0,271 lebih besar dari 0,05, dan nilai thitung 1,113 < ttabel 2,011, maka H0 diterima dan H4 ditolak, hal ini berarti variabel kerja sama tim tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan secara parsial.

Dalam pendekatan TQM (Total Quality Management), kualitas dinyatakan berdasarkan perspektif pelanggan. Oleh karena itu, organisasi hanya dapat memahami dan menilai makna kualitas dengan memahami proses dan kebutuhan pelanggan. Fokus pada pelanggan merupakan strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan layanan pelanggan agar menjadi lebih baik. Perusahaan dapat menetapkan sasaran dan memahami kebutuhan, harapan, dan keinginan pelanggan yang akan dilayani. Selain itu, perusahaan juga harus mengambil pendapat pelanggan, termasuk saran dan keluhan, dengan serius untuk memahami keinginan pelanggan. Dengan menerapkan fokus pada pelanggan, diharapkan dapat membantu perusahaan CV Sariyoga Katering agar dapat

melayani, memahami kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan, dan harapkan pelanggan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Karena inti dari tujuan bisnis adalah menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Hasil ini konsisten penelitian sebelumnya seperti Munizu (2010), Aquilani (2017), Kusumawardhani (2017), Mohammed et al. (2019), Sukardi (2016), dan Fransiska, (2018).

Obsesi terhadap kualitas mencerminkan sikap tidak pernah puas terhadap kualitas produk. Untuk mencapai kinerja perusahaan yang baik, penting untuk memiliki obsesi terhadap kualitas baik pada produk fisik maupun layanan yang diberikan. Jika sikap ini dipupuk di antara manajer dan karyawan, maka kinerja mereka akan meningkat karena mereka memiliki dorongan untuk memproduksi produk berkualitas tinggi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa H2, yaitu obsesi terhadap kualitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan di CV Sari Yoga Katering tidak terbukti karena uji parsial (uji t) menolak hipotesis tersebut.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator Total Quality Management, yaitu obsesi pada kualitas, tidak berdampak signifikan pada kinerja perusahaan. Meskipun obsesi pada kualitas penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan, namun dalam kasus CV Sari Yoga Katering, obsesi pada kualitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kepercayaan pelanggan terhadap kualitas yang diberikan. Perusahaan sudah memberikan pelayanan yang ramah, akurat, dan memperhatikan keluhan pelanggan, sehingga perusahaan tidak perlu terlalu fokus pada peningkatan obsesi kualitas.

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang sejalan menunjukkan bahwa obsesi terhadap kualitas tidak berpengaruh signifikan pada variabel dependen, seperti (Citraluki, Cahyono, & MM, 2016), (Tatontos, A., Palandeng, I. D., & Karuntu, 2019), (Prabowo, 2012), (Gaspar dkk., 2019).

Perbaikan berkesinambungan yang terus-menerus dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dan membawa keunggulan dalam persaingan. Konsep Kaizen yang berasal dari Jepang mengacu pada perbaikan berkesinambungan. Namun, pendekatan ini hanya berhasil apabila didukung oleh sumber daya manusia yang tepat. Untuk mencapai perbaikan berkesinambungan yang optimal beberapa cara berikut ini dapat dilakukan 1) Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam jangka panjang, seluruh tim atau departemen yang terkait harus dilibatkan dalam proses perbaikan berkesinambugnan untuk memastikan bahwa setiap pihak terlibat pencarian solusi 2) Untuk mencapai perbaikan berkesinambungan yang optimal, penting untuk mengidentifikasi masalah secara terperinci dan jelas, dan memastikan bahwa solusi yang diusulkan dapat mengatasi akar permasalahan. Dengan menjalankan perbaikan sistem berkesinambungan dengan baik dan tepat, perusahaan CV Sari Yoga Katering dapat meningkatkan kinerjanya, tetapi sebaliknya, penurunan penerapan perbaikan secara berkesinambungan dapat menyebabkan penurunan kinerja perusahaan.

Dalam pengujian statistik ditemukan bahwa variabel perbaikan berkesinamungan secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara parsial. Itu berarti dalam pengembangan dan peningkatan kinerja perusahaan variabel perbaikan berkesinambungan memainkan peranan yang sangat

penting. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sweis et al. (2016), Lamato (2017), Singkoh dkk. (2018), dan Murenga & Njuguna (2020) menyimpulkan hasil yang sama dengan hipotesis ketiga

Dampak dari hasil tersebut adalah kerja sama tim tidak dianggap sebagai variabel yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam TQM. Hasil ini tidak konsisten dengan jurnal jurnal sebelumnya yang menyatakan peningkatan kerja sama tim bisa meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil ini mungkin disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara karyawan dengan divisi lain, kelemahan dalam komunikasi antar karyawan, dan kurangnya hubungan interpersonal yang akrab di antara mereka.

Temuan ini menunjukkan penolakan terhadap hipotesis keempat dan mendukung penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa variabel kerja sama tim tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan, seperti Singkoh et al. (2018) menemukan hasil kerja sama tim tidak mempengaruhi kinerja organisasi. Lawasi dan Triatmanto (2017) menyimpulkan bahwa kerja sama tim berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu: 1) Variabel fokus pada pelanggan memiliki dampak positif signifikan pada kinerja perusahaan CV Sari Yoga Katering, 2) Variabel obsesi terhadap kualitas tidak memiliki dampak yang signifikan pada kinerja perusahaan. 3) Variabel perbaikan sistem secara berkelanjutan juga memiliki dampak positif signifikan pada kinerja perusahaan. 4) Variabel kerja sama tim tidak mempunyai dampak signifikan pada kinerja perusahaan. 5) Hasil uji signifikansi F menyatakan bahwa variabel fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, perbaikan sistem secara berkelanjutan, dan kerja sama tim secara bersama-sama memiliki dampak signifikan pada kinerja perusahaan.

Saran yang dapat diberikan yaitu dilihat dari dimensi kinerja perusahaan, khususnya dimensi efektivitas, perusahaan masih kurang memiliki tenaga kerja sesuai kebutuhan maka dari itu untuk meningkatkan indikator efektivitas agar menjadi sangat baik, perusahaan perlu menambah beberapa karyawan lagi sesuai kebutuhan, agar proses produksi katering cepat selesai, supaya produk tidak terlambat untuk dikirim ke lokasi orderan, dan memberikan pelayanan yang lebih optimal. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan meneliti kembali pengaruh TQM terhadap kinerja perusahaan karena masih terdapat beberapa variabel yang pengaruhnya tidak signifikan dan juga dapat meneliti pada produk atau perusahaan yang berbeda.

REFERENSI

Al-Qahtani, N. D., Alshehri, S. S., & Aziz, A. A. (2016). The Impact of Total Quality Manent and Entrepreneurial Orientation on Organizational Performance. Inagemternational Journal of Quality and Reliability Management,             33(5),             pp.             597–614.

https://doi.org/https://doi.org/10.1108/IJQRM-03-2014-0034

Antari, L. P. R., & Setiawan, P. Y. (2022). Pengaruh total quality management

terhadap kinerja perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) Denpasar 80000. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 4(9), hal. 4058-4072. https://doi.org/10.32670/fairvalue.v4i9.1559

Aquilani, B., Silvestri, C., Ruggieri, A., & Gatti, C. (2017). A systematic literature review on total quality management critical success factors and the identification of new avenues of research. TQM Journal, pp. 29(1), 184–213. https://doi.org/https://doi.org/10.1108/TQM-01-2016-0003

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2021). Laporan Tahunan Badan Pengawasan Obat dan Makanan tahun 2021. Badan Pengawas Obat Dan Makanan 2017, 1–179.

Bouranta, N., Psomas, E. L., & Pantouvakis, A. (2017). Identifying the critical determinants of TQM and their impact on company performance: Evidence from the hotel industry of Greece. TQM Journal, pp. 29(1), 147–166. https://doi.org/https://doi.org/10.1108/TQM-11-2015-0142

Chin, K. S. (2018). The Impact of Total Quality Management on Corporate Performance in Malaysian Public Listed Companies. The Journal of Social Sciences          Research,          2(2),          pp.          22–30.

https://doi.org/https://doi.org/10.32861/jssr.spi2.22.30

Citraluki, J., Cahyono, Y. T., & MM, A. (2016). Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Kinerja Operasional Pada Indomaret Sekecamatan Kartasura. hal. 1-11. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/43445

Dewi, I. G. A. T. B., & Dwija, I. G. A. M. A. (2020). Pengaruh Implementasi Total Quality Management pada Kinerja Manajerial Perusahaan Otobus Pariwisata di Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi, 30(10), hal. 2487-2499.

Dewi, N. P. T. D., & Purnawati, N. K. (2021). Peran Maintenance Dalam Memoderasi Pengaruh TQM Terhadap Kinerja Perusahaan Bounty Cruises Di Pelabuhan Benoa. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 10(2), hal. 125-144. https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2021.v10.i02

Efendi, P., & Mandala, K. (2018). Pengaruh Implementasi Total Quality

Management Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Perusahaan Barjaz di Denpasar. E-Jurnal    Manajemen,    7(3), hal.    1653-1681.

https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i03

Firman, A., Mustapa, Z., Ilyas, G. B., & Putra, A. H. P. K. (2020). Relationship of TQM on managerial perfomance: Evidence from property sector in Indonesia. Journal of Distribution Science,     18(1),    pp. 47–57.

https://doi.org/10.15722/jds.18.01.20201.47

Fransiska, R. (2018). Implementasi Total Quality Management Terhadap Budaya Kualitas. AL-ULUM: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 3(2), hal. 462477. https://doi.org/10.31602/alsh.v3i2.1197

Gaspar, C.E., Palandeng, I.D., Pondaag, J.J., (2019). Pengaruh Total Quality Management ( Tqm ) Terhadap Kualitas Layanan Pada Pt . Pln ( Persero ) Area Manado The Effect Of Total Quality Management On Service Quality In Pt . Pln ( Persero ) Area Manado. Jurnal EMBA, 7(4), hal. 5860-5869.

Juharni (2017). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Makassar: CV SAH MEDIA.

Kim, G. S. (2016). Effect of Total Quality Management on Customer Satisfaction. International Journal of Engineering Sciences & Research Technology, 5(6), pp. 507–514. https://doi.org/https://doi.org/10.5281/zenodo.55618

Kumentas, Cynthia N. 2013. Pengaruh TQM, “Sistem Pengukuran Kinerja dan Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial.” Jurnal EMBA, 1(3), hal. 796805. https://doi.org/10.35794/emba.1.3.2013.1888

Laiya, R. A. R., Jan, H. A., & Pondaag, J. (2018). Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(4), hal. 2658-2667.

Lamato, B. R., Jan, A. B. H., & Karuntu, M. M. (2017). Analisis Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Asegar Murni Jaya Desa Tumaluntung KAB. Minahasa Utara. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(2), hal. 423-432.

Lawasi, E. S., & Triatmanto, B. (2017). Pengaruh Komunikasi, Motivasi Dan Kerjasama Tim Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Kewirausahaan, 5(1), hal. 47-57.

Mahmud, N., Hilmi, M. F., Mustapha, Y. A. A., and Abu Karim, R. (2019). Total Quality Management and SME Performance: The Mediating of Innovation in Malaysia. Asia Pacific Management Accounting Journal (APMAJ), 14 (1), pp. 201–217.

Modgil, S., & Sharma, S. (2016). Total Productive Maintenance, Total Quality Management and Operational Performance: An Empirical Study of Indian Pharmaceutical Industry. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 22 (4), pp. 353–377, https://doi.org/10.1108/JQME-10-2015-0048.

Mohammed, D., Brahma, D., Jagadish, G., & Aderaw, S. (2019). Impact of Total Quality Management (TQM) on Operational Performance of Ethiopian Pharmaceutical Manufacturing Plants. International Journal of Engineering and      Management      Research,      9(4),      pp.      78-86,

https://doi.org/10.31033/ijemr.9.4.13.

Munizu, Musran. 2010. “Praktik Total Quality Management dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan.” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12(2), hal. 185-194.

Murenga, Y. A., & Njuguna, R. (2020). Total Quality Management Practices and Service Delivery of Small and Medium Enterprises: Case of Horizons Offices Limited in Kenya. International Academic Journal of Human Resource and Business Administration, 3(8), pp. 207-226,

Panggiki, A. C., Lumanauw, B., Lumintang, G. G., Manajemen, J., Sam, U., & Manado, R. (2017). Pengaruh Kompensasi, Kerjasama Tim Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Ajb Bumiputera 1912 Cabang Sam Ratulangi. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(3), hal. 3018-3027.

Panuwatwanich, K., & Nguyen, T. T. (2017). Influence of Total Quality Management on Performance of Vietnamese Construction Firms. Procedia Engineering, 182, pp. 548–555. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.03.151

Polii, L. I., & Karuntu, M. M. (2019). Analisis Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial pada Dinas Perhubungan Kota Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 7(1), hal. 651-660.

Prabowo, A. (2012). Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Untung Bersama Sejahtera. Eprints.Ums.Ac.Id, hal. 115. https://doi.org/http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/19850

Putra, H. P. K. A. (2018). International Review of Management and Marketing Total Quality Management as the Key of the Company to Gain the Competitiveness, Performance Achievement and Consumer Satisfaction. International Review of Management and Marketing, 8(4), pp. 60–69. http:www.econjournals.com

Putri, J. R., & Kusumawardhani, A. (2017). Analisis Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial (Studi Pada Hotel Lor In di Surakarta). Diponegoro Journal of Management, 6(4), hal. 483-492.

Ralahallo, F. N., & Pattipeiluhu, J. (2017). Analisis Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial pada Pemuda Bakery and Cake di Kota Ambon. Soso-Q: Jurnal Manajemen, 5(1), hal. 47-56.

Rusmawati, Y., Azizah, L.N., Najiah, E.F. (2021). Total Quality Management (TQM). Bandung: CV. MEDIA SAINS INDONESIA.

Sahoo, S., & Yadav, S. (2020). Influences of TPM and TQM Practices on Performance of Engineering Product and Component Manufacturers. Procedia Manufacturing, 43, pp. 728–735.

https://doi.org/10.1016/j.promfg.2020.02.111

Sari, Dewi Maya. 2009. “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial.” Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara Fakultas Ekonomi Medan

Singkoh, A. F., Palandeng, I. D., Karuntu, M. M., Sam, U., & Manado, R. (2018). Pengaruh Penerapan Total Quality Management (Tqm) Terhadap Kinerja Organisasi Di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(4), hal. 4143-4152.

Suartina, I. W., Swara, A. V., & Astiti, S. (2019). Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Perilaku Produktif Karyawan Pada PT. Tomorrow’s Antiques Indonesia. E-Jurnal Universitas Hindu Indonesia Denpasar, 1(3), hal. 1–20.

Sudiarti, S. (2019). Pengaruh Perbaikan Berkesinambungan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di Pt.Rentang Buana Niagamakmur Tasikmalaya). Jurnal Maps (Manajemen Perbankan Syariah),  3(1),  hal. 31-41.

https://doi.org/10.32627/maps.v3i1.202

Sukardi, R. A. (2016). Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Matahari Department Store di Plaza Mulia Samarinda. E- Journal Administrasi Bisnis, 4(3), hal. 759-772.

Sumardi, S., & Fernandes, A. A. R. (2020). The Influence of Quality Management on Organization Performance: Service Quality and Product Characteristics as a Medium. Property Management,    38(3), pp. 383-403.

https://doi.org/10.1108/PM-10-2019-0060.

Sweis, R. J., Saleh, R. A., Al-Etayyem, R. H., Qasrawi, B. T., & Mahmoud, A. M. A. (2016). Total Quality Management Practices and Organisational Performance in Jordanian Courier Services. International Journal of Productivity and Quality   Management, 19(2), pp. 258-276,

https://doi.org/10.1504/IJPQM.2016.078889.

Tatontos, A., Palandeng, I. D., & Karuntu, M. M. (2019). Analisis Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Enseval Putera Megatrading Minahasa Utara. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi,   7(4), hal. 4748-4756.

https://doi.org/10.35794/emba.v7i4.25424

Winarti, & Fachrurrozie. (2017). The Effect of Total Quality Management to The Performance of The Company with The Balanced Scorecard Approach As Intervening Variables. Accounting Analysis Journal, 6(2), pp. 185–194. https://doi.org/10.15294/aaj.v6i2.13863

Wirawan, N. (2016). Statistika Ekonomi dan Bisnis (Buku 1: Statistika Deskriptif). Denpasar: Keraras Emas

389