SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA SAKAI
on
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA SAKAI*)
Akhmad Sofyan
Fakultas Sastra Universitas Jember
Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember Jawa Timur 6812
Telepon 0331-330224
ABSTRAK
Berdasarkan rekonstruksi yang dilakukan terhadap kata-kata kognat antara bahasa Sakai dengan Proto Malayik (PM), dapat diketahui bahwa bahasa Sakai mengalami perkembangan sebagai berikut.
-
(1) Unsur fonologis PM yang mengalami retensi adalah: vokal *a, *i, *u; diftong *aw dan *ay;
konsonan: *p, *b, *t, *d, *c, *k, *g, *j, *h, *m, *n, *ŋ, *ñ, *s, *l, *w, dan *y.
-
(2) Inovasi primer yang terjadi pada vokal adalah substitusi, split, dan merger. Inovasi primer yang berupa substitusi antara lain: (a) *a >כ, (b) *ә>כ, (c) *ә> a, (d) *i > e; dan (e) *u >כ; split
antara lain: (a) *u >i dan ui dan (b) *i >i, e, dan a; dan merger adalah *ә, *i > e.
-
(3) Inovasi primer yang terjadi pada konsonan antara lain: (a) *h > ø; (b) *r > ø; (c) *s > h; (d) split PM *b >b dan w; (e) merger PM *p, *t, dan *k >?.
-
(4) Unsur fonologis PM yang mengalami inovasi sekunder dalam bahasa Sakai antara lain: *aw *d, *n, *ŋ,*ñ, *l, *r, *w, dan *d ↔ l.
Kata kunci:kognat, retensi, inovasi, split,merger.
ABSTRACT
Based on the construction of the cognate sets between Sakai language and Proto Malayic (PM), it can be recognized that Sakai language grows as follows:
-
(1) PM phonological factor that meet the retention: vowel *a, *i, *u; diftong *aw and *ay; consonant *p, *b, *t, *d, *c, *k, *g, *j, *h, *m, *n, *ŋ, *ñ, *s, *l, *w, and *y.
-
(2) Premier innovation existing to the vowel are substitution, split, and merger. Substitution consists of: (a) *a >כ, (b) *ә >כ, (c) *ә > a, (d) *i > e, and (e) *u >כ; split consists of: (a) *u >i and ui, (b) *i >i, e, and a; and merger includes *ә, *i > e.
-
(3) Premier innovation existing to consonant are: (a) *h > ø; (b) *r> ø; (c) *s > h; (d) split PM *b >b and w; (e) merger PM *p, *t, and *k >?.
-
(4) PM phonological factor undergoing secondary innovation in Sakai language are: *aw *d, *n, *ŋ,*ñ, *l, *r, *w, and *d ↔ l.
Keywords: cognate, retention, inovation, split,merger.
PENDAHULUAN
Bahasa Sakai (BS) adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Sakai yang bertempat tinggal di Kecamatan Mandau dan sebagian kecil di Kecamatan Dumai Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Dari 26 kepenghuluan (desa) yang terdapat di Kecamatan Mandau, masyarakat suku Sakai mendiami 12 kepenghuluan. Berdasarkan data pada tahun 1978, jumlah penutur BS sebanyak 10.257 orang (Lubis dkk. 1985). Masyarakat suku Sakai hidup di hutan-hutan secara nomaden (berpindah-pindah), sehingga suku Sakai dikategorikan sebagai salah satu suku terasing yang terdapat di daerah Riau daratan.
Sebagai bahasa yang digunakan di daerah periferal, BS akan memiliki banyak persamaan dengan bahasa-bahasa yang digunakan pada pusat budaya (di daerah Riau), seperti bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau. Salah satu bukti bahwa antara BS dengan bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau memiliki banyak persamaan adalah BS tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama etnik Sakai, tetapi juga digunakan untuk berkomunikasi dengan etnik lain (Lubis dkk. 1985; Martono dkk. 1995).
Banyaknya persamaan antara BS dengan bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau menunjukkan bahwa ketiga bahasa tersebut pada masa yang lampau merupakan satu bahasa yang sama (lihat Sneddon, 1994). Karena faktor geografis dan faktor temporal, bahasa itu terpecah menjadi dua atau lebih bahasa turunan. Pada awalnya, karena digunakan pada tempat yang berbeda, bahasa itu mengalami proses dialektisasi (terpecah menjadi beberapa dialek). Dialek-dialek yang ada kemudian berkembang sendiri-sendiri. Akibatnya, perbedaan antardialek menjadi semakin besar, sehingga kemudian berkembang menjadi bahasa-bahasa yang berbeda. Atas dasar asumsi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa BS, bahasa Melayu, dan bahasa Minangkabau pada mulanya berasal dari satu protobahasa, yaitu Proto Malayik (PM). Protobahasa adalah suatu gagasan teoritis yang dirancang secara sederhana yang dihubungkan dengan sistem-sistem bahasa sekerabat dengan memanfaatkan sejumlah kaidah (Bynon, 1979:71).
Secara sinkronis, walaupun sebuah bahasa senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu (Crowley, 1987), bahasa-bahasa yang ada pada saat ini akan merefleksikan bentuk-bentuk yang terdapat pada protobahasanya. Artinya, dalam konteks kekinian, bahasa-bahasa yang diturunkan dari protobahasa yang sama akan merefleksikan bentuk-bentuk yang terdapat pada protobahasanya. Oleh karena itu, perkembangan yang terjadi pada suatu bahasa dapat dijelaskan melalui protobahasanya. Kita akan dapat menjelaskan perubahan atau sejarah perkembangan suatu bahasa dengan cara membandingkan atau melakukan rekonstruksi terhadap protobahasanya.
Unsur bahasa yang direkonstruksi untuk mengetahui perkembangan bahasa adalah perangkat kognat (koqnat sets). Hasil dari rekonstruksi perangkat kognat tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan kaidah-kaidah perubahan yang terjadi pada sebuah bahasa, baik perubahan yang bersifat primer ‘perubahan yang teratur’ maupun perubahan yang bersifat sekunder ‘perubahan yang tidak teratur’. Namun demikian, agar sejarah perkembangan sebuah bahasa dapat diketahui secara jelas, maka hal yang harus diuraikan tidak hanya unsur inovasi ‘unsur yang mengalami perubahan’, tetapi harus diuraikan juga unsur retensi ‘unsur yang dipertahankan’ yang terdapat dalam bahasa tersebut.
Demikian juga halnya dengan BS. Sebagai bahasa yang diturunkan dari PM, BS akan merefleksikan bentuk-bentuk yang terdapat dalam PM, sehingga sejarah perkembangan BS—baik yang berupa retensi maupun inovasi—dapat dijelaskan dengan cara melakukan rekonstruksi terhadap PM.
Rekonstruksi yang dilakukan pada suatu bahasa dapat dilakukan secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Rekonstruksi secara kuantitatif dilakukan apabila rekonstruksi yang dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kedekatan kekerabatan atau keserumpunan bahasa (Dyen dalam Fernandez, 1996),sedangkan rekonstruksi secara kualititatif dimaksudkan untuk melihat perubahan atau perkembangan yang terjadi pada suatu bahasa. Karena tulisan ini bertujuan untuk mengatahui sejarah perkembangan BS, maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Artinya, analisis yang dilakukan dalam tulisan ini tidak
diorientasikan untuk mengatahui persentase persamaan dan perbedaan antara BS dengan PM. Analisis yang dilakukan dalam tulisan ini diorientasikan untuk mengetahui unsur retensi dan inovasi yang terdapat pada BS, terutama unsur fonologisnya. Pembahasan yang difokuskan pada unsur fonologis ini didasarkan pada alasan bahwa tataran fonologis merupakan tataran yang paling awal dari perubahan suatu bahasa (lihat Crowley 1987; Fernandez 1993). Berdasarkan tujuan tersebut, permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini antara lain:
-
(a) unsur fonologis PM apa sajakah yangmengalami retensi dalam BS?
-
(b) pada posisi apakah unsur fonologis PM tersebut mengalami retensi dalam BS?
-
(c) unsur fonologis PM apa sajakah yang mengalami inovasi dalam BS? dan
-
(d) bagaimanakah bentuk inovasi yang terjadi pada BS?
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk menguraikan sejarah perkembangan BS dalam tulisan ini adalah metode rekonstruksi dari atas ke bawah (top-down reconstruction). Metode rekonstruksi dari atas ke bawah adalah metode rekonstruksi yang dilakukan dengan cara melihat unsur retensi dan inovasi dari peringkat yang lebih tinggi (PM) ke peringkat yang lebih rendah (BS). Bahan yang digunakan sebagai dasar untuk merekonstruksi adalah hasil rekonstruksi PM yang dibuat oleh Adelaar (1992) dalam Proto Malayic: The Reconstruction of Its Phonology and Parts of Its Lexicon and Morphology , sedangkan daftar kata BS diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu: (1) Struktur Bahasa Sakai yang ditulis oleh Lubis dkk. tahun 1985 dan (2) Kamus Sakai-Indonesia yang ditulis oleh Gani dkk. tahun 1995.
PEMBAHASAN
Unsur Retensi dalam BS
Unsur retensi adalah unsur bahasa yang tidak mengalami perubahan dari protobahasanya. Artinya, unsur yang terdapat pada protobahasanya tetap dipertahankan oleh bahasa yang ada sekarang. Dalam kaitannya dengan BS, yang dimaksud dengan unsur retensi adalah unsur-unsur yang terdapat dalam PM yang tidak mengalami perubahan atau tetap dipertahankan (baik vokal, diftong, maupun konsonan) dalam BS. Mengenai unsur fonologis PM yang mengalami retensi dalam BS diuraikan pada bagian berikut.
Vokal
Bunyi vokal PM yang tetap dipertahankan atau mengalami retensi dalam BS adalah *a, *i, *u. Penjelasan mengenai ketiga bunyi vokal PM yang mengalami retensi dalam BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.
PM *a > BS a / pada semua posisi/ kecuali –KV# dan –KVK#
(mendahului hambat –t)
Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *a mengalami retensi dalam BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*a(bw)an |
awan |
awan |
1 |
|
*abu? |
abu |
abu |
2 |
|
*ambik |
ambi? |
ambil |
14 |
|
*awak |
awa? |
saya |
30 |
|
*babah |
bawah |
bawah |
33 |
|
*babaŋ |
bawaŋ |
bawang |
34 |
PM *i > BS i / pada semua posisi
Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *i mengalami retensi dalam BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*aki? |
aki |
kakek |
8 |
|
*alih |
ali |
tukar |
11 |
|
*ambik |
ambi? |
ambil |
114 |
|
*antiŋ |
antiŋ |
anting, |
121 |
|
*aŋin |
aŋin |
subang |
24 |
|
*babi |
babi |
angin |
35 |
|
*ikan |
ikan |
babi |
173 |
|
ikan |
PM *u > BS u pada semua posisi
Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *u mengalami retensi
dalam BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*abuk |
abu |
abu |
2 |
|
*aku |
aku |
aku, saya |
9 |
|
*ampun |
ampun |
ampum |
16 |
|
*bulu |
bulu |
bulu |
91 |
|
*rusuk |
usu? |
rusuk |
353 |
|
*ukur |
uku |
ukur |
452 |
Diftong
Bunyi diftong yang terdapat dalam PM antara lain *aw dan *ay. Kedua Bunyi bunyi diftong tersebut tetap dipertahankan atau mengalami retensi dalam BS. Penjelasan mengenai kedua bunyi diftong PM yang mengalami retensi dalam BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.
a. PM *aw > BS aw / -K Diftong#
Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *aw mengalami retensi dalam BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*hijaw |
ijaw |
hijau |
164 |
|
*kAr(ә)baw |
kכbaw |
kerbau |
203 |
|
*kasaw |
kasaw |
kasau |
204 |
|
*pulaw |
pulaw |
pulau |
333 |
|
*rantaw |
antaw |
rantau |
344 |
PM *ay > BS ay / -K Diftong#
Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *ay mengalami retensi dalam BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*rantay |
antay |
rantai |
345 |
|
*salasay |
salәsay |
selesai |
368 |
|
*suŋay |
suŋay |
sungai |
380 |
|
*tapay |
tapay |
tape |
406 |
Retensi Konsonan BS
Bunyi konsonan PM yang tetap dipertahankan atau mengalami retensi dalam BS sejumlah 17 konsonan, yaitu: *p, *b, *t, *d, *c, *k, *g, *j, *h, *m, *n, *ŋ, *ñ, *s, *l, *w, dan *y. Penjelasan mengenai ketujuh belas bunyi konsonan PM yang mengalami retensi dalam BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.
PM *p > BS p
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *p mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*hidup |
idup |
hidup |
162 |
|
*lәŋkap |
lәŋkap |
lengkap |
249 |
|
*lәñap |
lәñap |
lenyap |
250 |
|
*piriŋ |
piiŋ |
piring |
327 |
|
*pandan |
pandan |
pandan |
308 |
|
*paŋgil |
paŋgil |
panggil |
309 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *p mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima tertutup (–KVK#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *p tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PM *b > BS b
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *b mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*babi |
babi |
babi |
35 |
|
*abuk |
abu |
abu |
2 |
|
*huban |
uban |
uban |
168 |
|
*kәmbar |
kכmba |
kembar |
211 |
*batu batu batu
55
73
*bibir bibe bibir
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *b mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau tertutup(–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *b tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PM *t > BS t
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *t mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*atas |
ate? |
atas |
29 |
|
*itik |
iti? |
itik |
181 |
|
*jahәt |
jaat |
jahat |
216 |
|
*kilat |
kilat |
kilat |
403 |
|
*taŋis |
taŋih |
tangis |
408 |
|
*tarik |
tai? |
tarik |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *t mengalami retensi pada suku ultima tertutup (–KVK#) baik pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka (#KV-). PM *t ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PM *d > BS d
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *d mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*dada |
dadכ |
dada |
108 |
|
*dagiŋ |
dagiŋ |
daging |
109 |
|
*adi? |
ade? |
adik |
4 |
|
*duduk |
dudu? |
duduk |
132 |
|
*hidup |
idup |
hidup |
162 |
|
*hiduŋ |
iduŋ |
hidung |
163 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *d mengalami retensi pada awal suku pada suku ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka (#KV-). PM *d tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PM *c > BS c
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *c mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*caciŋ |
caciŋ |
cacing |
103 |
|
*cucuk |
cucu? |
cucuk |
106 |
|
*cucu? |
cucu |
cucu |
107 |
|
*ciñcin |
ciñcin |
cincin |
105 |
|
*pәcah |
pכcah |
pecah |
312 |
|
*pucuk |
pucu? |
pucuk |
329 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *c mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau tertutup(–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *c tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PM *k > BS k
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *k mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*aki? |
aki |
kakek |
8 |
|
*aku |
aku |
aku |
9 |
|
*kapur |
kapu |
kapu |
202 |
|
*kayu? |
kayu |
kayu |
205 |
|
*kәmbar |
kכmba |
kembar |
211 |
|
*kuraŋ |
kuaŋ |
kurang |
226 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *k mengalami retensi pada awal suku pada posisi ultima tertutup atau tertutup (–KV(K)#) dan pada awal suku pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *k ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PM *g > BS g
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *g mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*gigi |
gigi |
gigi |
144 |
|
*gigit |
gigit |
gigit |
145 |
|
*paŋgil |
paŋgil |
panggil |
309 |
|
*sagu? |
sagu |
sagu |
361 |
|
*dagiŋ |
dagiŋ |
daging |
109 |
|
*gambar |
gamba |
gambar |
140 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *g mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *g tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PM *j > BS j
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *j mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*hijaw |
ijaw |
hijau |
164 |
|
*tajәm |
tajam |
tajam |
390 |
|
*jahәt |
jaat |
jahat |
182 |
|
*jahit |
jai? |
jahit |
183 |
|
* jantuŋ |
jantuŋ |
jantung |
186 |
|
*janji |
janji |
janji |
187 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *j mengalami retensi pada awal suku pada
posisi suku ultima tertutup (–KVK#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).
PM *j tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PM *h > BS h
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *h mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*ayah |
ayah |
ayah |
31 |
|
*babah |
bawah |
bawah |
33 |
|
*darah |
daah |
darah |
115 |
|
*guruh |
guuh |
guruh |
147 |
|
*ludah |
luah |
ludah |
258 |
|
*tumbuh |
tumbuh |
tumbuh |
437 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *h mengalami retensi pada posisi ultima tertutup (–KVK#) pada akhir suku. PM *h ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PM *m > BS m
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *m mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*kami |
kami |
kami |
200 |
|
*asәm |
asam |
asam |
27 |
|
*kumuh |
kumuh |
kotor |
222 |
|
*mabuk |
mabu? |
mabuk |
260 |
|
*ampun |
ampun |
ampun |
16 |
|
*kumpul |
kumpul |
kumpul |
221 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *m mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku. PM *m ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PM *n > BS n
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *n mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*bini |
Bini |
Istri |
77 |
|
*anak |
ana? |
Anak |
20 |
|
*bulan |
Bulan |
Bulan |
89 |
|
*antiŋ |
Antiŋ |
Anting |
21 |
|
*bantu |
Bantu |
Bantu |
46 |
|
*naik |
nai? |
naik |
287 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *n mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku. PM *n ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PM *ŋ > BS ŋ
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *ŋ mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*bilaŋ |
bilaŋ |
hitung |
74 |
|
*buaŋ |
buaŋ |
buang |
85 |
|
*dәŋәr |
dכŋa |
dengar |
122 |
|
*aŋkat |
aŋkat |
angkat |
25 |
|
*ŋari? |
ŋai |
ngeri |
296 |
|
*bәŋkak |
bכŋka? |
bengkak |
65 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *ŋ mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku.
PM *ñ > BS ñ
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *ñ mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*añam |
añam |
Anyam |
23 |
|
*kuñah |
kuñah |
Kunyah |
224 |
|
*ñamuk |
ñamu? |
Nyamuk |
297 |
|
*ñawa |
ñawa |
Nyawa |
298 |
|
*ciñcin |
ciñcin |
Cincin |
105 |
|
*pañjaŋ |
pañjaŋ |
panjang |
310 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM * ñ mengalami retensi pada posisi ultima tertutup (–KVK#) dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku.
PM *s > BS s
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *s mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*bәkas |
bכkas |
bekas |
58 |
|
*bәtis |
bכtis |
betis |
71 |
|
*salasay |
salәsay |
selesai |
368 |
|
*sakit |
saki? |
sakit |
362 |
|
*sayat |
sai? |
sayat |
364 |
|
*sәdәp |
sәdap |
sedap |
366 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *s mengalami retensi pada posisi ultima tertutup (–KVK#) dan pada suku penultima terbuka (#KV-).
PM *l > BS l
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *l mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*halu |
alu |
alu |
152 |
|
*alih |
ali |
tukar |
11 |
|
*gatәl |
gatal |
gatal |
143 |
|
*jual |
jual |
jual |
192 |
|
*bAlaŋa? |
balaŋכ |
belanga |
42 |
|
*laban |
lawan |
lawan |
228 |
|
*laŋsAt |
laŋse? |
langsat |
235 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *l mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).
PM *w > BS w
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *w mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*a(bw)an |
awan |
awan |
1 |
|
*awak |
awa? |
saya |
30 |
|
*bawaŋ |
bawaŋ |
bawang |
56 |
|
*biawak |
biawa? |
biawak |
72 |
|
*lawa? |
lawa |
laba-laba |
241 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *w yang mengalami retensi hanya yang terdapat pada posisi ultima tertutup (–KVK#). PM *w tidak pernah terdapat pada posisi penultima.
PM *y > BS y
Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *y mengalami retensi dalam BS adalah
sebagai berikut.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*buhaya |
buayכ |
buaya |
85 |
|
*raya |
ayכ |
raya |
347 |
|
*puyu |
puyuh |
puyuh |
341 |
|
*ayah |
ayah |
ayah |
31 |
|
*bayar |
baya |
bayar |
57 |
|
*layaŋ |
layaŋ |
layang |
242 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *y yang mengalami retensi hanya yang terdapat pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#). PM *w tidak pernah terdapat pada posisi penultima.
Inovasi
Inovasi atau perubahan yang terjadi pada sebuah bahasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (a) inovasi primer dan (b) inovasi sekunder. Inovasi primer adalah perubahan yang bersifat teratur dan dapat dikaidahkan, sedangkan inovasi sekunder atau sporadis adalah perubahan yang
bersifat tidak teratur dan tidak dapat dikaidahkan. Berikut ini diuraikan mengenai perubahan yang terjadi pada BS.
Inovasi Primer BS
Inovasi primer dalam BS terjadi pada bunyi vokal dan konsonan. Berikut ini diuraikan mengenai inovasi primer yang terjadi pada BS.
Inovasi Primer pada Bunyi Vokal BS
Inovasi primer yang terjadi pada bunyi vokal BS adalah substitusi, split, dan parsial split.
Berikut ini diuraikan ketiga jenis inovasi primer yang terjadi pada BS tersebut.
Substitusi
Vokal PM yang mengalami inovasi primer berupa substitusi dalam BS antara lain: *a, *9, *i
dan *u. Berikut ini diuraikan kaidah perubahan yang terjadi pada masing-masing vokal tersebut.
PM *a >כ / -KV(K)# (mendahului ?)
Contoh:
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*apa |
ap9 |
apa |
26 |
|
*buhaya |
buay9 |
buaya |
85 |
|
*raya |
ay9 |
raya |
347 |
|
*ada(?) |
ad9 |
ada |
3 |
|
*buka? |
buk⊃ |
buka |
86 |
|
*buηa(?) |
buη9 |
bunga |
95 |
PM *ә>כ, a, dan e
*ә>כ / #(K)V(K)- dan –KVK# (mandahului p)
Contoh:
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*bәkas |
bכkas |
bekas |
58 |
|
*bәli |
bכli |
beli |
60 |
|
*bәngkak |
bכngka? |
bengkak |
65 |
|
*bәnci? |
bכnci |
benci |
66 |
|
*әmpat |
כmpe? |
empat |
135 |
|
*әnәm |
כnam |
enam |
136 |
|
*asәp |
asכ? |
asap |
28 |
|
*hadәp |
adכ? |
hadap |
151 |
*ә> a /–KVK# (mandahului selain p dan t)
Contoh:
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*bәnәr |
bכna |
benar |
63 |
|
*bәnәm |
bכnam |
benam |
64 |
|
*bukәn |
bukan |
bukan |
87 |
|
*gatәl |
gatal |
gatal |
143 |
PM *i > e / -KVK# (mendahului -?, -h, dan –r)
Contoh:
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*adi? |
ade? |
adik |
4 |
|
*bali? |
bale? |
pulang |
44 |
|
*bibir |
bibe |
bibir |
73 |
|
*pasir |
pase |
pasir |
311 |
|
*bәnih |
bכneh |
benih |
62 |
PM *u >כ / –KVK# (mandahului selain -t)
Contoh:
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*bәlum |
Bכlכm |
Belum |
61 |
|
*biluk |
Bilכ |
Belok |
76 |
|
*jatuh |
Jatכh |
Jatuh |
190 |
|
*tidur |
tidכ |
tidur |
420 |
Split
Inovasi split terjadi pada *u >i dan ui pada suku ultima tertutup yang mendahului t. Inovasi split juga terjadi pada *i >i, e, dan a pada suku penultima tertutup.
Inovasi split yang terjadi pada *u dapat digambarkan sebagai berikut.
/i/
/ -KVK# (mendahului t dan s)
Contoh:
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*lәmbut |
lכmbi? |
lembut |
246 |
|
*perut |
pכi? |
perut |
318 |
|
*turut |
tui? |
turut |
447 |
|
*kәntut |
kכnti? |
kentut |
214 |
|
*rambut |
ambui? |
rambut |
342 |
|
*garut |
gaui? |
garut |
142 |
|
*hañut |
añui? |
hanyut |
156 |
|
*mulut |
mului? |
mulut |
285 |
Inovasi split yang terjadi pada *i dapat digambarkan sebagai berikut.
/ # KVK-
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*linduŋ |
linduŋ |
lindung |
256 |
|
*pindah |
pindah |
pindah |
321 |
|
*tiŋgi |
tiŋgi |
tinggi |
428 |
|
*pirak |
pea? |
perak |
326 |
|
*libar |
leba |
lebar |
251 |
|
*timbak |
temba? |
temba? |
425 |
|
*limpar |
lempa |
lempar |
255 |
|
*mintuha |
mantuכ |
mertua |
279 |
|
*pindik |
panda? |
pendek |
322 |
|
*tiŋgәlәm |
taŋgכlam |
tenggelam |
427 |
Merger
Inovasi merger terjadi pada BS adalah: *ә dan *i menjadi /e/ pada suku ultima tertutup
mendahului t.
Inovasi merger yang terjadi pada BS dapat digambarkan sebagai berikut.
*ә
e /–KVK# (mendahului hambat t)
*i
Contoh:
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*bulәt |
bule? |
bulat |
90 |
|
*cәpәt |
cכpe? |
cepat |
104 |
|
*hulәt |
ule? |
ulat |
170 |
|
*әmpat |
כmpe? |
empat |
135 |
|
*ubat |
ube? |
obat |
451 |
|
*urat |
ue? |
urat |
458 |
|
*kәbAt |
kכbe? |
ikat |
208 |
Inovasi Primer pada Bunyi Konsonan
Inovasi primer yang terjadi pada bunyi konsonan BS antara lain: (a) *h > ø, (b) *r > ø, (c) *s > h, (d) split, dan (e) merger. Kelima jenis inovasi primer yang terjadi pada bunyi konsonan BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.
PM *h > BS ø
Contoh-contoh berikut merupakan bukti bahwa PM *h mengalami inovasi menjadi ø dalam BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*habu |
abu |
abu |
150 |
|
*hadәp |
adכ? |
hadap |
151 |
|
*hantu |
antu |
hantu |
154 |
|
*jahәt |
jaat |
jahat |
182 |
|
*jahit |
jai? |
jahit |
183 |
|
*lihat |
lie? |
lihat |
253 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *h > BS ø pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-) dan ultima tertutup(-KVK#) pada awal suku. PM *h yang terletak pada akhir suku tidak mengalami inovasi dalam BS, kecuali pada data nomor 330 * puhun > mכhכn ‘mohon’.
PM *r > BS ø
Contoh-contoh berikut merupakan bukti bahwa PM *h mengalami inovasi menjadi ø dalam
BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*akar |
Aka |
Akar |
7 |
|
*baru? |
Bau |
Baru |
53 |
|
*bәri |
bai |
Beri |
69 |
|
*niur |
niכ |
nyiur/kelapa |
293 |
|
*ruas |
ueh |
ruas |
349 |
|
*rantaw |
antau |
rantau |
344 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *r > BS ø pada semua posisi, baik pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) maupun pada posisi ultima terbuka atau tertutup (-(K)V(K)#), baik yang terletak pada pada awal suku maupun pada akhir suku. Retensi PM *r hanya dijumpai pada kata *tarik >tari?.
PM *s > BS h
Contoh-contoh berikut merupakan bukti bahwa PM *s mengalami inovasi menjadi h dalam
BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*atas |
ateh |
atas |
29 |
|
*balәs |
baleh |
balas |
43 |
|
*baris |
baih |
baris |
51 |
|
*bәras |
bכeh |
beras |
67 |
|
*bәtis |
bכtih |
betis |
82 |
|
*panas |
paneh |
panas |
306 |
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *s > BS h pada akhir suku ultima tertutup (–KVK#).
Inovasi primer yang berupa split terjadi pada PM *b dalam BS menjadi b dan w pada posisi
penultima tertutup (-KVK#) yang akhir sukunya selain r. Contoh-contoh berikut merupakan bukti
bahwa PM *b mengalami inovasi split menjadi b dan w dalam BS.
|
PM |
BS |
Gloss |
No. Data |
|
*abuk |
abu |
abu |
2 |
|
*huban |
uban |
uban |
168 |
|
*kәbәl |
kכbal |
kebal |
209 |
|
*babah |
bawah |
bawah |
33 |
|
*babaŋ |
bawaŋ |
bawang |
34 |
|
*kaban |
kawan |
kawan |
194 |
Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa *b pada posisi ultima tertutup yang akhir
sukunya selain /r/ mengalami inovasi split menjadi /b/dan /w/ dalam BS. PM *b mengalami retensi pada posisi penultima (terbuka atau tertutup) dan ultima terbuka. Inovasi split yang terjadi pada *b dapat digambarkan sebagai berikut.
/b/
/ -KVK# (akhir sukunya selain r)
/w/
Merger
Inovasi primer yang berupa merger terjadi pada PM *p, *t, dan *k menjadi /?/pada akhir sukupenultima tertutup (-KVK#). Contoh-contoh berikut membuktikan bahwa terjadi merger antara
PM *p, *t, dan *k menjadi /?/ dalam BS.
PM BS Gloss No. Data
|
*asәp |
asכ? |
asap |
28 |
|
*hatәp |
atכ? |
atap |
159 |
|
*aŋkat |
aŋke? |
angkat |
25 |
|
*әmpat |
כmpe? |
empat |
135 |
|
*bәŋkak |
bכŋka? |
bengkak |
65 |
|
*biawak |
biawa? |
biawak |
72 |
Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa PM *p, *t, dan *k menjadi /?/pada akhir sukupenultima tertutup (-KVK#). Inovasi primer yang berupa merger tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut.
*p
*t BS ? / -KVK# (pada akhir suku)
*k
Inovasi Sekunder
Inovasi sekunder atau perubahan bunyi sporadis dalam BS terjadi pada bunyi diftong dan konsonan. Berikut ini diuraikan mengenai inovasi sekunder yang terjadi pada BS.
Diftong
Diftong BS yang mengalami inovasi sekunder adalah PM *aw >כŋ. Inovasi sekunder tersebut hanya terjadi pada satu data, yaitu pada data nomor 114 PM *danaw > BS dan כŋ.
Konsonan
Konsonan PM yang mengalami inovasi sekunder dalam BS antara lain: *d, *n, *ŋ, *ñ, *l, *r, *w, dan metatesis (*d ↔ l). Inovasi sekunder yang terjadi pada konsonan-konsonan tersebut adalah sebagai berikut.
-
(1) *d > ø dijumpai satu data yaitu data nomor 258: *ludah >luah ‘ludah’.
-
(2) *n > t, ñ, dan ø; *n > t dijumpai satu data yaitu data nomor 17: *ana(?) >atu ‘itu’; *n > ñ
dijumpai satu data yaitu data nomor 223: *kinit >kuñit ‘kunyit’; sedangkan *n > ø dijumpai dua data yaitu data nomor 268: *m/әntah > mәtah ‘mentah’ dan nomor 286: *m/untah >mutah ‘muntah’.
-
(3) *ŋ > n dijumpai dua data yaitu data nomor 380: *suŋsaŋ >sunsaŋ ‘sungsang’ dan nomor ulaŋ> ulan ‘ulang’.
-
(4) *ñ > n dijumpai satu data yaitu data nomor 281: *miñak >mina?‘minyak’.
-
(5) *l > ? dan g masing-masing terjadi pada satu kata, yaitu data nomor 15: *ambil>ambi?‘ambil’ dan nomor 517: *tәlu >tigכ ‘tiga’.
-
(6) *r > s dan h masing-masing dijumpai satu data, yaitu data nomor 50: *bari? >basi ‘basi’ dan nomor 365: *sayur> sayuh ‘sayur’.
-
(7) *w > ø dijumpai satu data, yaitu data nomor 298: *ñawa >ñaכ ‘nyawa’.
-
(8) *d ↔ l dijumpai satu data, yaitu data nomor 123: *dilah >lidah ‘lidah’.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan kata-kata kognat antara BS dengan PM, maka sejarah perkembangan BS dapat disimpulkan sebagai berikut.
-
(1) Unsur fonologis BS ada yang mengalami retensi dan ada yang mengalami inovasi.
-
(2) Vokal PM yang mengalami retensi dalam BS adalah *a, *i, *u.
-
(3) Diftong PM yang mengalami retensi dalam BS adalah *aw dan *ay.
-
(4) Konsonan PM yang mengalami retensi dalam BS sebanyak 17 buah, yaitu: *p, *b, *t, *d, *c, *k, *g, *j, *h, *m, *n, *ŋ, *ñ, *s, *l, *w, dan *y.
-
(5) Inovasi pada BS ada yang berupa inovasi primer dan ada yang berupa inovasi sekunder.
-
(6) Inovasi primer BS terjadi pada vokal dan konsonan, sedangkan diftong tidak mengalami perubahan primer. Inovasi primer yang terjadi pada vokal BS adalah substitusi, split, dan merger. Inovasi primer yang berupa substitusi antara lain: (a) *a >כ / -KV(K)# (mendahului ?); (b) *ә>כ / #(K)V(K)- dan -KVK# (mandahului p); (c) *ә>a /–KVK# (mendahului selain p dan t); (d) *i > e / -KVK# (mendahului -?, -h, dan –r); (e) PM *u >כ / –KVK# (mandahului selain -t). Inovasi primer yang berupa split antara lain: (a) *u >i dan ui -KVK# (mendahului t dan s);
(b) *i >i, e, dan a / # KVK-. Inovasi primer yang berupa merger adalah: *ә dan *i > e /–KVK# (mendahului hambat t).
-
(7) Inovasi primer yang terjadi pada bunyi konsonan BS antara lain:
(a) *h > ø / (#KV(K)-
) dan ultima tertutup (-KVK#) (pada awal suku); (b) *r > ø/ pada semua posisi, (c) *s > h / – KVK# (akhir suku). Inovasi split yang terjadi adalah PM *b dalam BS menjadi b dan w pada posisi penultima tertutup (-KVK#) yang akhir sukunya selain r . Merger yang terjadi adalah PM *p, *t, dan *k menjadi /?/pada akhir sukupenultima tertutup (-KVK#).
-
(8) Unsur fonologis PM yang mengalami inovasi sekunder dalam BS antara lain: *aw *d, *n, *ŋ,*ñ, *l, *r, *w, dan *d ↔ l.
DAFTAR PUSTAKA
Adelaar, K. Alexander. 1992. Proto Malayic: The Reconstruction of Its Phonology and Parts of Its Lexicon and Morphology. Canberra-Australia: Department of Linguistics Research School of Pacific Studies The Australian National University.
Bynon, Theodora. 1979. Historical Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
Crowley, Terry. 1987. An Introduction to Historical Lingistics. Papua New Guinea: University of Papua New Guinea Press.
Fernandez, Inyo Yos. 1993. “Linguistik Historis Komparatif” dalam Hand Out untuk Minat Utama Linguistik Program Studi Sastra Indonesia dan Jawa Program Pascasarjana UGM. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Fernandez, Inyo Yos. 1996. Relasi Historis Kekerabatan Bahasa Flores: Kajian Linguistik Historis Komparatif terhadap Sembilan Bahasa di Flores. Ende Flores: Nusa Indah.
Gani, A. dkk. 1995. Kamus Sakai-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.
Lubis, Idrus dkk. 1985. Struktur Bahasa Sakai. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.
Sneddon, James. 1994. Situasi Linguistik di Pulau Sulawesi: Suatu Tinjauan Ringkas. Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.
LAMPIRAN: DAFTAR KOSAKATA KOGNAT BAHASA SAKAI
(BS) DAN PROTO MELAYU (PM)
|
No |
PROTO MELAYU |
BAHAS A SAKAI |
GLOS |
|
1 |
a(bw)an |
awan |
Awan |
|
2 |
abuk |
abu |
Abu |
|
3 |
ada(?) |
adכ |
Ada |
|
4 |
adi? |
ade? |
Adik |
|
5 |
aha |
apכ? |
Apa |
|
6 |
air |
ae |
Air |
|
7 |
akar |
aka |
Akar |
|
8 |
aki? |
aki |
Kakek |
|
9 |
aku |
aku |
Aku |
|
10 |
aku? |
aku |
Mengaku |
|
11 |
alih |
ali |
Tukar |
|
12 |
aliR |
ali |
Tukar |
|
13 |
aluR |
ale |
Alir |
|
14 |
ambik |
ambi? |
Ambil |
|
15 |
ambil |
ambi? |
Ambil |
|
16 |
ampun |
ampun |
Ampun |
|
17 |
ana(?) |
atu |
Itu |
|
18 |
(a)na(?) |
atu |
Itu |
|
19 |
(?)(a)na(?) |
sanכ |
(di) sana |
|
20 |
anak |
ana? |
Anak |
|
21 |
antiŋ |
antiŋ |
anting, |
|
22 |
anu? |
anu |
anu,seseorang |
|
23 |
anam |
añam |
Anyam |
|
24 |
aŋin |
aŋin |
Angin |
|
25 |
aŋkat |
aŋka? |
Angkat |
|
26 |
apa |
apכ |
Apa |
|
27 |
asәm |
asam |
Asam |
|
28 |
asәp |
asכ? |
Asap |
|
29 |
atas |
ateh |
Atas |
|
30 |
awak |
awa? |
Saya |
|
31 |
ayah |
ayah |
Ayah |
|
32 |
baah |
bah |
bah, banjir |
|
33 |
babah |
bawah |
Bawah |
|
34 |
babaŋ |
bawaŋ |
Bawang |
|
35 |
babi |
babi |
Babi |
|
36 |
bah |
bawah |
Bawah |
|
37 |
bAharu |
bau |
Baru |
|
38 |
ba(?) |
baכ |
Bawa |
|
39 |
ba?+ba?+an |
baכbaכan |
bawabawaan |
|
40 |
baik |
bai? |
Baik |
|
41 |
balakaŋ |
balakaŋ |
Belakang |
|
42 |
bAlaŋa? |
balaŋכ |
Belanga |
|
43 |
balәs |
baleh |
Balas |
|
44 |
bali? |
bale? |
Pulang |
|
45 |
banir |
bana |
Banir |
|
46 |
bantu? |
bantu |
Bantu |
|
47 |
baŋ |
bawaŋ |
Bawang |
|
48 |
baŋkay |
baŋkay |
Bangkai |
|
49 |
barat |
bכe? |
Berat |
|
51 |
baris |
baih | |
|
52 |
bArisih |
bכsih |
bersih |
|
53 |
baru? |
bau |
baru |
|
54 |
basah |
basah |
basah |
|
55 |
batu |
batu |
batu |
|
56 |
bawaŋ |
bawaŋ |
bawang |
|
57 |
bayar |
baya |
bayar |
|
58 |
bәkas |
bכkas |
bekas |
|
59 |
bәelah |
bכlah |
belah |
|
60 |
bәli |
bכli |
beli |
|
61 |
bәlum |
bכlכm |
belum |
|
62 |
bәnih |
bכneh |
benih |
|
63 |
bәnәm |
bכnam |
benam |
|
64 |
bәnәr |
bכna |
benar |
|
65 |
bәŋka? |
bכŋka? |
bengkak |
|
66 |
bәnci? |
bכnci |
benci |
|
67 |
bәras |
bכeh |
beras |
|
68 |
bәrat |
bכe? |
berat |
|
69 |
bәri |
bכi |
beri |
|
70 |
bәsar |
bכsa |
besar |
|
71 |
bәtis |
bכtis |
betis |
|
72 |
biawak |
biawa? |
biawak |
|
73 |
bibir |
bibe |
bibir |
|
74 |
bilaŋ |
bilaŋ |
hitung |
|
75 |
bilik |
bili? |
bilik/kamar |
|
76 |
biluk |
bilכ |
belok |
|
77 |
bini |
bini |
istri |
|
78 |
bintaŋ |
bintaŋ |
bintang |
|
79 |
biruaŋ |
baua |
beruang |
|
80 |
(b)isik |
isi? |
bisik |
|
81 |
buah |
buah |
buah |
|
82 |
bәtis |
bכtis |
betis |
|
83 |
buaŋ |
buaŋ |
buang |
|
84 |
bubur |
bubu |
bubur |
|
85 |
buhaya |
buayכ |
buaya |
|
86 |
buka? |
bukכ |
buka |
|
87 |
bukәn |
bukan |
bukan |
|
88 |
buku? |
buku |
buku |
|
89 |
bulan |
bulan |
bulan |
|
90 |
bulәt |
bule? |
bulat |
|
91 |
bulu |
bulu |
bulu |
|
92 |
bu(m)bun |
bumbun |
bumbun |
|
93 |
buntut |
iku |
ekor |
|
94 |
bunuh |
bunuh |
bunuh |
|
95 |
buŋa(?) |
buŋכ |
bunga |
|
96 |
buŋkuk |
buŋku? |
bungkuk |
|
97 |
buŋsu |
buŋsu |
bungsu |
|
98 |
buruk |
buu? |
buruk |
|
99 |
buruŋ |
buכŋ |
burung |
|
101 |
bu(uә)k |
ambui? |
rambut |
|
102 |
bVr(ә)sin |
besin |
bersin |
|
103 |
caciŋ |
caciŋ |
cacing |
|
104 |
cәpәt |
cכpe? |
Cepat |
|
105 |
ciñcin |
ciñcin |
cincin |
|
106 |
cucuk |
cucu? |
cucuk |
|
107 |
cucu? |
cucu |
Cucu |
|
108 |
dada |
dadכ |
Dada |
|
109 |
dagiŋ |
dagiŋ |
daging |
|
110 |
dagu? |
dagu? |
Dagu |
|
111 |
dahan |
daan |
dahan |
|
112 |
dahi |
dai |
Dahi |
|
113 |
(d)alәm |
dalam |
dalam |
|
114 |
danaw |
danכŋ |
danau |
|
115 |
darah |
daah |
Darah |
|
116 |
dari |
dai |
Dari |
|
117 |
datәŋ |
tibכ |
datang |
|
118 |
datu? |
datu? |
Datuk |
|
119 |
daun |
daun |
Daun |
|
120 |
dәbu |
dכbu |
Debu |
|
121 |
dәkәt |
dכke? |
dekat |
|
122 |
dәŋәr |
dכŋa |
dengar |
|
123 |
dilah |
lidah |
Lidah |
|
124 |
diŋin |
sכju? |
dingin |
|
125 |
dua(?) |
duכ |
Dua |
|
126 |
dua(?)alapa |
duכ lapan |
dua plh |
|
n |
delapan | ||
|
127 |
dua(?)puluh |
duכ puluh |
dua puluh |
|
128 |
dua(?)puluh |
duכ puluh |
dua puluh dua |
|
dua |
duכ | ||
|
129 |
dua(?)puluh |
duכ puluh |
dua puluh satu |
|
әsa? |
satu | ||
|
130 |
dua(?)puluh |
duכ puluh |
dua puluh tiga |
|
tәlu |
tigכ | ||
|
131 |
dua(?) ratus |
duכ |
dua ratus |
|
siatuih | |||
|
132 |
duduk |
dudu? |
duduk |
|
133 |
duri? |
dui |
Duri |
|
134 |
әmas |
כmeh |
Emas |
|
135 |
әmpat |
כmpe? |
empat |
|
136 |
әnәm |
כnam |
Enam |
|
137 |
әsa? |
satu |
Satu |
|
138 |
(ә)sa? |
lapan |
delapan belas |
|
alapan |
bכleh | ||
|
139 |
(ә)sa? |
sambilan |
sembilan belas |
|
ambilan |
bכleh | ||
|
140 |
gambar |
gamba |
gambar |
|
141 |
gantuŋ |
gantuŋ |
gantung |
|
142 |
garuk, garut |
gaui? |
Garut |
|
143 |
gatәl |
gatal |
Gatal |
|
144 |
gigi |
gigi |
gigi |
|
145 |
gigit |
gigi? |
gigit |
|
146 |
guntiŋ |
guntiŋ |
gunting |
|
147 |
guruh |
guuh |
guruh |
|
148 |
gusuk |
gusu? |
gosok |
|
149 |
guyaŋ |
guyaŋ |
goyang |
|
150 |
habu |
abu |
abu |
|
151 |
hadәp |
adכ? |
hadap |
|
152 |
halu |
alu |
alu |
|
153 |
hantә (r) |
anta |
antar |
|
154 |
hantu |
antu |
hantu |
|
155 |
haŋәt |
aŋe? |
hangat |
|
156 |
hañut |
añui? |
hanyut |
|
157 |
hari |
ai |
hari |
|
158 |
hati |
ati |
hati |
|
159 |
hatәp |
atכ? |
atap |
|
160 |
haus |
auih |
haus |
|
161 |
hayam |
ayam |
ayam |
|
162 |
hidup |
idup |
hidup |
|
163 |
hiduŋ |
iduŋ |
hidung |
|
164 |
hijaw |
ijaw |
hijau |
|
165 |
hilir |
ile |
hilir |
|
166 |
hi(n)sәp |
isכ? |
hisap |
|
167 |
hituŋ |
ituŋ |
hitung |
|
168 |
huban |
uban |
uban |
|
169 |
hujan |
ujan |
hujan |
|
170 |
hulәt |
ule? |
ulat |
|
171 |
hulu(?) |
ulu |
hulu |
|
172 |
hutan |
utan |
hutan |
|
173 |
ikan |
ikan |
ikan |
|
174 |
ikәt |
ike? |
ikat |
|
175 |
iluk |
elכ? |
elok |
|
176 |
impi |
mimpi |
mimpi |
|
177 |
indu? |
indu? |
induk |
|
178 |
inum |
minum |
minum |
|
179 |
ipar |
ipa |
ipar |
|
180 |
isi? |
isi |
isi |
|
181 |
itik |
iti? |
itik |
|
182 |
jahәt |
jaat |
jahat |
|
183 |
jahit |
jai? |
jahit |
|
184 |
jalan |
jalan |
jalan |
|
185 |
jambatan |
jambe?t |
jembatan |
|
an | |||
|
186 |
jantuŋ |
jantuŋ |
jantung |
|
187 |
janji |
janji |
janji |
|
188 |
jari |
jai |
jari |
|
189 |
jarum |
jaum |
jarum |
|
190 |
jatuh |
jatכh |
jatuh |
|
191 |
jauh |
jauh |
jauh |
|
192 |
jual |
jual |
jual |
|
193 |
kAiri |
kii |
kiri |
|
194 |
kaban |
kawan |
kawan |
|
195 |
kait |
kai? |
kait |
|
196 |
kaka? |
kaka? |
kakak |
|
197 |
kaki |
kaki |
kaki |
|
198 |
kali |
Gali |
gali |
|
199 |
kAluaŋ |
kaluaŋ |
kalong |
|
200 |
kami |
kami |
kami |
|
201 |
kanan |
kanan |
kanan |
|
202 |
kapur |
kapu |
kapur |
|
203 |
kAr(ә)baw |
kכbaכ |
kerbau |
|
204 |
kasaw |
kasaw |
Kasau |
|
205 |
kayu? |
kayu |
Kayu |
|
206 |
kәcik |
kכci? |
Kecil |
|
207 |
kәcil |
kכci? |
Kecil |
|
208 |
kәbAt |
kכbe? |
Ikat |
|
209 |
kәbәl |
kכbal |
Kebal |
|
210 |
kәluh |
kכluh |
Keluh |
|
211 |
kәmbar |
kכmba |
kembar |
|
212 |
kәniŋ |
kכniŋ |
kening |
|
213 |
kәtәm |
kכtam |
Ketam |
|
214 |
kәntut |
kכnti? |
kentut |
|
215 |
kәriŋ |
kכiŋ |
kering |
|
216 |
kilat |
kilat |
Kilat |
|
217 |
kita? |
kitכ |
Kita |
|
218 |
kuali |
kuali |
Kuali |
|
219 |
kuku |
kuku |
Kuku |
|
220 |
kulit |
kuli? |
Kulit |
|
221 |
kumpul |
kumpul |
kumpul |
|
222 |
kumuh |
kumuh |
Kotor |
|
223 |
kunit |
kuñi? |
kunyit |
|
224 |
kuñah |
kuñah |
kunyah |
|
225 |
kura? |
kuכ |
Limpa |
|
226 |
kuraŋ |
kuaŋ |
kurang |
|
227 |
laba(?) |
lawa |
laba laba |
|
228 |
laban |
lawan |
Lawan |
|
229 |
labuh |
labuh |
Labuh |
|
230 |
lagi(?) |
lai |
Lagi |
|
231 |
laki |
laki |
Suami |
|
232 |
lama? |
lamכ |
Lama |
|
233 |
laŋit |
laŋi? |
Langit |
|
234 |
laŋkah |
laŋkah |
langkah |
|
235 |
laŋsAt |
laŋse? |
langsat |
|
236 |
laŋsuŋ |
laŋsuŋ |
langsung |
|
237 |
lantay |
lantay |
Lantai |
|
238 |
lari |
lai |
Lari |
|
239 |
lauk |
lau? |
Lauk |
|
240 |
laut |
laui? |
Laut |
|
241 |
lawa? |
lawa |
laba laba |
|
242 |
layaŋ |
layaŋ |
layang |
|
243 |
layu? |
layu |
Layu |
|
244 |
lәbih |
lכbih |
Lebih |
|
245 |
lәmah |
lכmah |
Lemah |
|
246 |
lәmbut |
lכmbi? |
lembut |
|
247 |
lәmәk |
lכma? |
Lemak |
|
248 |
lәŋәn |
lכŋan |
lengan |
|
249 |
lәŋkәp |
lכŋkכp |
lengkap |
|
250 |
lәñap |
lכñap |
lenyap |
|
251 |
libar |
leba |
lebar |
|
252 |
lihat |
lie? |
lihat |
|
253 |
lima? |
limכ |
lima |
|
254 |
limpa(hk) |
lempah |
limpah |
|
255 |
limpar |
lempa |
lempar |
|
256 |
linduŋ |
linduŋ |
lindung |
|
257 |
luah |
luah |
meludah |
|
258 |
lepah |
ludah |
ludah |
|
259 |
lumba? |
lumbכ |
lomba |
|
260 |
ma/buk |
mabu? |
mabuk |
|
261 |
malә(h)әm |
malam |
malam |
|
262 |
ma/kan |
makan |
makan |
|
263 |
mama(?) |
mama(?) |
paman |
|
264 |
mamah |
mamah |
mamah |
|
265 |
mana(?) |
manכ |
mana |
|
266 |
mana(?) |
manכ |
di mana |
|
267 |
mandi(?) |
mandi |
mandi |
|
268 |
m/әntah |
mәtah |
mentah |
|
269 |
mari(?) |
Mai |
mari |
|
270 |
m/asak |
masa? |
masak |
|
271 |
masәm |
masam |
masam |
|
272 |
mata |
matכ |
mata |
|
273 |
m/atah |
matah |
mentah |
|
274 |
m/ati |
mati |
mati |
|
275 |
(mb)Arә-naŋ |
buכnaŋ |
berenang |
|
276 |
(mb)Arә- |
bajalan |
berjalan |
|
jalan | |||
|
277 |
(mb)Arә-ulih |
buleh |
boleh |
|
278 |
m/impi |
mimpi |
mimpi |
|
279 |
mintuha |
mantuכ |
mertua |
|
280 |
m/inum |
minum |
minum |
|
281 |
miñak |
miña? |
minyak |
|
282 |
m/uda |
mudכ |
muda |
|
283 |
m/udik |
mudik |
mudik |
|
284 |
muhara |
muaכ |
muara |
|
285 |
mulut |
mului? |
mulut |
|
286 |
m/untah |
mutah |
muntah |
|
287 |
naik |
nai? |
naik |
|
288 |
nanah |
nanah |
nanah |
|
289 |
naŋka? |
naŋkכ |
nangka |
|
290 |
nasi? |
nasi |
nasi |
|
291 |
nibuŋ |
nibuŋ |
nibung |
|
292 |
nini? |
nini? |
nenek |
|
293 |
niur |
Niכ |
nyiur |
|
294 |
(nt)anti? |
nanti |
nanti |
|
295 |
ŋaŋa |
ŋaŋכ |
nganga |
|
296 |
ŋәri? |
Ŋכi |
ngeri |
|
297 |
ñamuk |
ñamu? |
nyamuk |
|
298 |
ñawa |
Ñaכ |
nyawa |
|
299 |
padi |
padi |
padi |
|
300 |
pagi |
pagi |
pagi |
|
301 |
paha(?) |
pכham |
Paha |
|
302 |
pahәt |
pae? |
Pahat |
|
303 paku? |
paku |
Paku |
|
304 palu? |
pukul |
Pukul |
|
305 panah |
panah |
Panah |
|
306 panas |
paneh |
Panas |
|
307 pandak |
panda? |
pendek |
|
308 pandan |
pandan |
pandan |
|
309 paŋgil |
paŋgil |
panggil |
|
310 panjaŋ |
panjaŋ |
panjang |
|
311 pasir |
pase |
pasir |
|
312 pәcah |
pכcah |
pecah |
|
313 pәgaŋ |
pכgaŋ |
pegang |
|
314 pәnuh |
pכnuh |
penuh |
|
315 pәrah |
pכah |
perah |
|
316 pәrәm |
pכam |
peram |
|
317 pәrәs |
pכah |
peras |
|
318 pәrut |
pכi? |
perut |
|
319 pәtәŋ |
pכtaŋ |
petang |
|
320 pilih |
pilih |
pilih |
|
321 pindah |
pindah |
pindah |
|
322 pindik |
panda? |
pendek |
|
323 pinta? |
minta? |
pinta |
|
324 pintak |
mintכ |
pinta |
|
325 pipi(?) |
pipi? |
Pipi |
|
326 pirak |
peak |
perak |
|
327 piriŋ |
piiŋ |
piring |
|
328 pisaŋ |
pisaŋ |
pisang |
|
329 pucuk |
pucu? |
pucuk |
|
330 puhun |
mכhכn |
mohon |
|
331 pukul |
pukul |
pukul |
|
332 pulaŋ |
pulaŋ |
pulang |
|
333 pulaw |
pulaw |
pulau |
|
334 puluh |
puluh |
puluh |
|
335 pulut |
gכtah |
getah |
|
336 puŋguŋ |
puŋguŋ |
punggung |
|
337 pusәt |
pusә? |
pusat |
|
338 pusiŋ |
pusiŋ |
pusing |
|
339 putih |
putih |
putih |
|
340 putuŋ |
pכtכŋ |
potong |
|
341 puyu |
puyuh |
puyuh |
|
342 rambut |
ambui? |
rambut |
|
343 rambutan |
ambui? |
rambutan |
|
344 rantaw |
antaw |
rantaw |
|
345 rantay |
antay |
rantai |
|
346 raut |
aui? |
Raut |
|
347 raya |
ayכ |
Raya |
|
348 rimba |
imbכ |
rimba |
|
349 ruas |
ueh |
Ruas |
|
350 rumah |
umah |
rumah |
|
351 rumput |
umpi? |
rumput |
|
352 rusa? |
usכ |
rusa |
|
353 rusuk |
usu? |
rusuk |
|
354 sA |
sa |
se |
|
355 |
sApuluh |
sapuluh |
sepuluh |
|
356 |
sApuluh |
sapuluh |
sepuluh |
|
dua(?) |
duכ |
dua | |
|
357 |
sApuluh әsa? |
sapuluh |
sepuluh |
|
satu |
satu | ||
|
358 |
sApuluh tәlu |
sapuluh |
sepuluh |
|
tigכ |
tiga | ||
|
359 |
sAratus |
siatuh |
seratus |
|
360 |
sAribu |
saibu |
seribu |
|
361 |
sagu? |
sagu |
sagu |
|
362 |
sakit |
saki? |
sakit |
|
363 |
sayap |
sayכ? |
sayap |
|
364 |
sayat |
sai? |
sayat |
|
365 |
sayur |
sayuh |
sayuh |
|
366 |
sәdәp |
sכdap |
sedap |
|
367 |
sәjәk |
sכja? |
sejak |
|
368 |
salasay |
salכsay |
selesay |
|
369 |
sәlәt |
sәlat |
selat |
|
370 |
sәmbah hiaŋ |
sәmbahy |
sembahya |
|
aŋ |
ng | ||
|
371 |
sәmpit |
sכmpi? |
sempit |
|
372 |
sәŋәt |
sכŋe? |
sengat |
|
373 |
siapa |
siapכ |
siapa |
|
374 |
siaŋ |
siaŋ |
siang |
|
375 |
siku |
siku |
siku |
|
376 |
simpan |
simpan |
simpan |
|
377 |
sisik |
sise? |
sisik |
|
378 |
subәraŋ |
sabכaŋ |
seberang |
|
379 |
sumpah |
sumpah |
sumpah |
|
380 |
suŋay |
suŋay |
sungai |
|
381 |
suŋsaŋ |
suŋsaŋ |
sungsang |
|
382 |
surat |
sue? |
surat |
|
383 |
susu(?) |
susu |
susu |
|
384 |
tadi? |
tadi |
tadi |
|
385 |
tahi |
tai |
tahi |
|
386 |
tahu(?) |
tau |
tahu |
|
387 |
tahun |
taun |
tahun |
|
388 |
tahәn |
taan |
tahan |
|
389 |
t(A)iŋgiliŋ |
taŋiliŋ |
trenggilin |
|
390 |
tajәm |
tajam |
tajam |
|
391 |
takut |
takui? |
takut |
|
392 |
tali |
tali |
tali |
|
393 |
tAliŋa(?) |
taliŋa |
telinga |
|
394 |
tAluk |
taklu? |
takluk |
|
395 |
tambah |
tambah |
tambah |
|
396 |
tampar |
tכpu? |
tampar |
|
397 |
tanah |
tanah |
tanah |
|
398 |
tanak |
tana? |
tanak |
|
399 |
tanda |
tandכ |
tanda |
|
400 |
tanәk |
tana? |
tanak |
|
401 |
tanәm |
tanam |
tanam |
|
402 |
taŋan |
taŋan |
tangan |
|
403 |
taŋga(?) |
taŋgכ |
tangga |
|
404 |
taŋis |
taŋih |
tangis |
|
405 |
taña? |
tañכ |
tanya |
|
406 |
tapa(k/?) |
tapa? |
tapak |
|
407 |
tapay |
tapay |
tape |
|
408 |
tAr(ә)baŋ |
tәbaŋ |
terbang |
|
409 |
tarik |
tari? |
tarik |
|
410 |
taruh |
tauh |
taruh |
|
411 |
tasak |
tasa? |
tasak |
|
412 |
tawa? |
tatawa? |
tawak |
|
413 |
tәbәl |
tכbal |
tebal |
|
414 |
tәbu |
tכbu |
tebu |
|
415 |
tәgәp |
tכgap |
tegap |
|
416 |
tәgur |
tכgכ |
tegur |
|
417 |
tәkәn |
tכkәn |
tekan |
|
418 |
tәlu |
tigכ |
tiga |
|
419 |
tәlu puluh |
tigכ |
tiga puluh |
|
puluh | |||
|
420 |
tәlur |
tכlכ |
telur |
|
421 |
tәŋah hari |
tכŋa ai |
tengah hari |
|
422 |
tidur |
tidu |
tidur |
|
423 |
tihaŋ |
tiaŋ |
tiang |
|
424 |
tikәm |
tikam |
tikam |
|
425 |
timbak |
temba? |
tembak |
|
426 |
timur |
timכ |
timur |
|
427 |
tiŋgәlәm |
taŋgכla |
tenggelam |
|
m | |||
|
428 |
tiŋgi |
tiŋgi |
tinggi |
|
429 |
tipu |
tipu |
tipu |
|
430 |
tiup |
tiup |
tiup |
|
431 |
tuba(?) |
tubכ |
tuba |
|
432 |
tubuh |
tubuh |
tubuh |
|
433 |
tuha(?) |
tuכ |
tua |
|
434 |
tujuh |
tujuh |
tujuh |
|
435 |
tukәr |
tuka |
tukar |
|
436 |
tulaŋ |
tulaŋ |
tulang |
|
437 |
tulis |
tuli |
tulis |
|
438 |
tuluŋ |
tuluŋ |
tolong |
|
439 |
t/um/buh |
tumbuh |
tumbuh |
|
440 |
tumbuk |
tumbu? |
tumbuk |
|
441 |
tumit |
tumi? |
tumit |
|
442 |
tumpul |
tumpul |
tumpul |
|
443 |
tuŋgal |
tuŋgal |
tunggal |
|
444 |
tuŋku? |
tuŋku |
tungku |
|
445 |
tunjuk |
tunju? |
tunjuk |
|
446 |
turun |
tuun |
turun |
|
447 |
turut |
tui? |
turut |
|
448 |
tusuk |
tusu? |
tusuk |
|
449 |
tutur |
tutu |
tutur |
|
450 |
uap |
uכ? |
uap |
|
451 |
ubat |
ube? |
obat |
|
452 |
ukur |
uku |
ukur |
|
453 |
ulaŋ |
ulan |
ulang |
|
454 |
ulәr |
ula |
ular |
|
455 |
undaŋ |
undaŋ |
undang |
|
456 |
u(n)tuk |
untu? |
untuk |
|
457 |
uraŋ |
uaŋ |
orang |
|
458 |
urat |
ue? |
urat |
1
Discussion and feedback