SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA SAKAI*)

Akhmad Sofyan

Fakultas Sastra Universitas Jember

Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember Jawa Timur 6812

Telepon 0331-330224

ABSTRAK

Berdasarkan rekonstruksi yang dilakukan terhadap kata-kata kognat antara bahasa Sakai dengan Proto Malayik (PM), dapat diketahui bahwa bahasa Sakai mengalami perkembangan sebagai berikut.

  • (1)    Unsur fonologis PM yang mengalami retensi adalah: vokal *a, *i, *u; diftong *aw dan *ay;

konsonan: *p, *b, *t, *d, *c, *k, *g, *j, *h, *m, *n, *ŋ, *ñ, *s, *l, *w, dan *y.

  • (2)    Inovasi primer yang terjadi pada vokal adalah substitusi, split, dan merger. Inovasi primer yang berupa substitusi antara lain: (a) *a >כ, (b) *ә>כ, (c) *ә> a, (d) *i > e; dan (e) *u >כ; split

antara lain: (a) *u >i dan ui dan (b) *i >i, e, dan a; dan merger adalah *ә, *i > e.

  • (3)    Inovasi primer yang terjadi pada konsonan antara lain: (a) *h > ø; (b) *r > ø; (c) *s > h; (d) split PM *b >b dan w; (e) merger PM *p, *t, dan *k >?.

  • (4)    Unsur fonologis PM yang mengalami inovasi sekunder dalam bahasa Sakai antara lain: *aw *d, *n, *ŋ,*ñ, *l, *r, *w, dan *d ↔ l.

Kata kunci:kognat, retensi, inovasi, split,merger.

ABSTRACT

Based on the construction of the cognate sets between Sakai language and Proto Malayic (PM), it can be recognized that Sakai language grows as follows:

  • (1)    PM phonological factor that meet the retention: vowel *a, *i, *u; diftong *aw and *ay; consonant *p, *b, *t, *d, *c, *k, *g, *j, *h, *m, *n, *ŋ, *ñ, *s, *l, *w, and *y.

  • (2)    Premier innovation existing to the vowel are substitution, split, and merger. Substitution consists of: (a) *a >כ, (b) *ә >כ, (c) *ә > a, (d) *i > e, and (e) *u >כ; split consists of: (a) *u >i and ui, (b) *i >i, e, and a; and merger includes *ә, *i > e.

  • (3)    Premier innovation existing to consonant are: (a) *h > ø; (b) *r> ø; (c) *s > h; (d) split PM *b >b and w; (e) merger PM *p, *t, and *k >?.

  • (4)    PM phonological factor undergoing secondary innovation in Sakai language are: *aw *d, *n, *ŋ,*ñ, *l, *r, *w, and *d ↔ l.

Keywords: cognate, retention, inovation, split,merger.

PENDAHULUAN

Bahasa Sakai (BS) adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Sakai yang bertempat tinggal di Kecamatan Mandau dan sebagian kecil di Kecamatan Dumai Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Dari 26 kepenghuluan (desa) yang terdapat di Kecamatan Mandau, masyarakat suku Sakai mendiami 12 kepenghuluan. Berdasarkan data pada tahun 1978, jumlah penutur BS sebanyak 10.257 orang (Lubis dkk. 1985). Masyarakat suku Sakai hidup di hutan-hutan secara nomaden (berpindah-pindah), sehingga suku Sakai dikategorikan sebagai salah satu suku terasing yang terdapat di daerah Riau daratan.

Sebagai bahasa yang digunakan di daerah periferal, BS akan memiliki banyak persamaan dengan bahasa-bahasa yang digunakan pada pusat budaya (di daerah Riau), seperti bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau. Salah satu bukti bahwa antara BS dengan bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau memiliki banyak persamaan adalah BS tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama etnik Sakai, tetapi juga digunakan untuk berkomunikasi dengan etnik lain (Lubis dkk. 1985; Martono dkk. 1995).

Banyaknya persamaan antara BS dengan bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau menunjukkan bahwa ketiga bahasa tersebut pada masa yang lampau merupakan satu bahasa yang sama (lihat Sneddon, 1994). Karena faktor geografis dan faktor temporal, bahasa itu terpecah menjadi dua atau lebih bahasa turunan. Pada awalnya, karena digunakan pada tempat yang berbeda, bahasa itu mengalami proses dialektisasi (terpecah menjadi beberapa dialek). Dialek-dialek yang ada kemudian berkembang sendiri-sendiri. Akibatnya, perbedaan antardialek menjadi semakin besar, sehingga kemudian berkembang menjadi bahasa-bahasa yang berbeda. Atas dasar asumsi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa BS, bahasa Melayu, dan bahasa Minangkabau pada mulanya berasal dari satu protobahasa, yaitu Proto Malayik (PM). Protobahasa adalah suatu gagasan teoritis yang dirancang secara sederhana yang dihubungkan dengan sistem-sistem bahasa sekerabat dengan memanfaatkan sejumlah kaidah (Bynon, 1979:71).

Secara sinkronis, walaupun sebuah bahasa senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu (Crowley, 1987), bahasa-bahasa yang ada pada saat ini akan merefleksikan bentuk-bentuk yang terdapat pada protobahasanya. Artinya, dalam konteks kekinian, bahasa-bahasa yang diturunkan dari protobahasa yang sama akan merefleksikan bentuk-bentuk yang terdapat pada protobahasanya. Oleh karena itu, perkembangan yang terjadi pada suatu bahasa dapat dijelaskan melalui protobahasanya. Kita akan dapat menjelaskan perubahan atau sejarah perkembangan suatu bahasa dengan cara membandingkan atau melakukan rekonstruksi terhadap protobahasanya.

Unsur bahasa yang direkonstruksi untuk mengetahui perkembangan bahasa adalah perangkat kognat (koqnat sets). Hasil dari rekonstruksi perangkat kognat tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan kaidah-kaidah perubahan yang terjadi pada sebuah bahasa, baik perubahan yang bersifat primer ‘perubahan yang teratur’ maupun perubahan yang bersifat sekunder ‘perubahan yang tidak teratur’. Namun demikian, agar sejarah perkembangan sebuah bahasa dapat diketahui secara jelas, maka hal yang harus diuraikan tidak hanya unsur inovasi ‘unsur yang mengalami perubahan’, tetapi harus diuraikan juga unsur retensi ‘unsur yang dipertahankan’ yang terdapat dalam bahasa tersebut.

Demikian juga halnya dengan BS. Sebagai bahasa yang diturunkan dari PM, BS akan merefleksikan bentuk-bentuk yang terdapat dalam PM, sehingga sejarah perkembangan BS—baik yang berupa retensi maupun inovasi—dapat dijelaskan dengan cara melakukan rekonstruksi terhadap PM.

Rekonstruksi yang dilakukan pada suatu bahasa dapat dilakukan secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Rekonstruksi secara kuantitatif dilakukan apabila rekonstruksi yang dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kedekatan kekerabatan atau keserumpunan bahasa (Dyen dalam Fernandez, 1996),sedangkan rekonstruksi secara kualititatif dimaksudkan untuk melihat perubahan atau perkembangan yang terjadi pada suatu bahasa. Karena tulisan ini bertujuan untuk mengatahui sejarah perkembangan BS, maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Artinya, analisis yang dilakukan dalam tulisan ini tidak

diorientasikan untuk mengatahui persentase persamaan dan perbedaan antara BS dengan PM. Analisis yang dilakukan dalam tulisan ini diorientasikan untuk mengetahui unsur retensi dan inovasi yang terdapat pada BS, terutama unsur fonologisnya. Pembahasan yang difokuskan pada unsur fonologis ini didasarkan pada alasan bahwa tataran fonologis merupakan tataran yang paling awal dari perubahan suatu bahasa (lihat Crowley 1987; Fernandez 1993). Berdasarkan tujuan tersebut, permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini antara lain:

  • (a)    unsur fonologis PM apa sajakah yangmengalami retensi dalam BS?

  • (b)    pada posisi apakah unsur fonologis PM tersebut mengalami retensi dalam BS?

  • (c)    unsur fonologis PM apa sajakah yang mengalami inovasi dalam BS? dan

  • (d)    bagaimanakah bentuk inovasi yang terjadi pada BS?

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan untuk menguraikan sejarah perkembangan BS dalam tulisan ini adalah metode rekonstruksi dari atas ke bawah (top-down reconstruction). Metode rekonstruksi dari atas ke bawah adalah metode rekonstruksi yang dilakukan dengan cara melihat unsur retensi dan inovasi dari peringkat yang lebih tinggi (PM) ke peringkat yang lebih rendah (BS). Bahan yang digunakan sebagai dasar untuk merekonstruksi adalah hasil rekonstruksi PM yang dibuat oleh Adelaar (1992) dalam Proto Malayic: The Reconstruction of Its Phonology and Parts of Its Lexicon and Morphology , sedangkan daftar kata BS diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu: (1) Struktur Bahasa Sakai yang ditulis oleh Lubis dkk. tahun 1985 dan (2) Kamus Sakai-Indonesia yang ditulis oleh Gani dkk. tahun 1995.

PEMBAHASAN

Unsur Retensi dalam BS

Unsur retensi adalah unsur bahasa yang tidak mengalami perubahan dari protobahasanya. Artinya, unsur yang terdapat pada protobahasanya tetap dipertahankan oleh bahasa yang ada sekarang. Dalam kaitannya dengan BS, yang dimaksud dengan unsur retensi adalah unsur-unsur yang terdapat dalam PM yang tidak mengalami perubahan atau tetap dipertahankan (baik vokal, diftong, maupun konsonan) dalam BS. Mengenai unsur fonologis PM yang mengalami retensi dalam BS diuraikan pada bagian berikut.

Vokal

Bunyi vokal PM yang tetap dipertahankan atau mengalami retensi dalam BS adalah *a, *i, *u. Penjelasan mengenai ketiga bunyi vokal PM yang mengalami retensi dalam BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.

PM *a > BS a / pada semua posisi/ kecuali –KV# dan –KVK#

(mendahului hambat –t)

Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *a mengalami retensi dalam BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*a(bw)an

awan

awan

1

*abu?

abu

abu

2

*ambik

ambi?

ambil

14

*awak

awa?

saya

30

*babah

bawah

bawah

33

*babaŋ

bawaŋ

bawang

34

PM *i > BS i / pada semua posisi

Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *i mengalami retensi dalam BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*aki?

aki

kakek

8

*alih

ali

tukar

11

*ambik

ambi?

ambil

114

*antiŋ

antiŋ

anting,

121

*aŋin

aŋin

subang

24

*babi

babi

angin

35

*ikan

ikan

babi

173

ikan

PM *u > BS u pada semua posisi

Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *u mengalami retensi

dalam BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*abuk

abu

abu

2

*aku

aku

aku, saya

9

*ampun

ampun

ampum

16

*bulu

bulu

bulu

91

*rusuk

usu?

rusuk

353

*ukur

uku

ukur

452

Diftong

Bunyi diftong yang terdapat dalam PM antara lain *aw dan *ay. Kedua Bunyi bunyi diftong tersebut tetap dipertahankan atau mengalami retensi dalam BS. Penjelasan mengenai kedua bunyi diftong PM yang mengalami retensi dalam BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.

a. PM *aw > BS aw / -K Diftong#

Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *aw mengalami retensi dalam BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*hijaw

ijaw

hijau

164

*kAr(ә)baw

kכbaw

kerbau

203

*kasaw

kasaw

kasau

204

*pulaw

pulaw

pulau

333

*rantaw

antaw

rantau

344

PM *ay > BS ay / -K Diftong#

Berikut ini ditampilkan contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *ay mengalami retensi dalam BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*rantay

antay

rantai

345

*salasay

salәsay

selesai

368

*suŋay

suŋay

sungai

380

*tapay

tapay

tape

406

Retensi Konsonan BS

Bunyi konsonan PM yang tetap dipertahankan atau mengalami retensi dalam BS sejumlah 17 konsonan, yaitu: *p, *b, *t, *d, *c, *k, *g, *j, *h, *m, *n, *ŋ, *ñ, *s, *l, *w, dan *y. Penjelasan mengenai ketujuh belas bunyi konsonan PM yang mengalami retensi dalam BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.

PM *p > BS p

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *p mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*hidup

idup

hidup

162

*lәŋkap

lәŋkap

lengkap

249

*lәñap

lәñap

lenyap

250

*piriŋ

piiŋ

piring

327

*pandan

pandan

pandan

308

*paŋgil

paŋgil

panggil

309

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *p mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima tertutup (–KVK#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *p tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.

PM *b > BS b

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *b mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*babi

babi

babi

35

*abuk

abu

abu

2

*huban

uban

uban

168

*kәmbar

kכmba

kembar

211

*batu       batu        batu

55

73


*bibir        bibe         bibir

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *b mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau tertutup(–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *b tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.

PM *t > BS t

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *t mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*atas

ate?

atas

29

*itik

iti?

itik

181

*jahәt

jaat

jahat

216

*kilat

kilat

kilat

403

*taŋis

taŋih

tangis

408

*tarik

tai?

tarik

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *t mengalami retensi pada suku ultima tertutup (–KVK#) baik pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka (#KV-). PM *t ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.

PM *d > BS d

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *d mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*dada

dadכ

dada

108

*dagiŋ

dagiŋ

daging

109

*adi?

ade?

adik

4

*duduk

dudu?

duduk

132

*hidup

idup

hidup

162

*hiduŋ

iduŋ

hidung

163

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *d mengalami retensi pada awal suku pada suku ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka (#KV-). PM *d tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.

PM *c > BS c

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *c mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*caciŋ

caciŋ

cacing

103

*cucuk

cucu?

cucuk

106

*cucu?

cucu

cucu

107

*ciñcin

ciñcin

cincin

105

*pәcah

pכcah

pecah

312

*pucuk

pucu?

pucuk

329

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *c mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau tertutup(–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *c tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.

PM *k > BS k

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *k mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*aki?

aki

kakek

8

*aku

aku

aku

9

*kapur

kapu

kapu

202

*kayu?

kayu

kayu

205

*kәmbar

kכmba

kembar

211

*kuraŋ

kuaŋ

kurang

226

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *k mengalami retensi pada awal suku pada posisi ultima tertutup atau tertutup (–KV(K)#) dan pada awal suku pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *k ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.

PM *g > BS g

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *g mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*gigi

gigi

gigi

144

*gigit

gigit

gigit

145

*paŋgil

paŋgil

panggil

309

*sagu?

sagu

sagu

361

*dagiŋ

dagiŋ

daging

109

*gambar

gamba

gambar

140

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *g mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PM *g tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.

PM *j > BS j

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *j mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*hijaw

ijaw

hijau

164

*tajәm

tajam

tajam

390

*jahәt

jaat

jahat

182

*jahit

jai?

jahit

183

* jantuŋ

jantuŋ

jantung

186

*janji

janji

janji

187

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *j mengalami retensi pada awal suku pada

posisi suku ultima tertutup (–KVK#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).

PM *j tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.

PM *h > BS h

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *h mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*ayah

ayah

ayah

31

*babah

bawah

bawah

33

*darah

daah

darah

115

*guruh

guuh

guruh

147

*ludah

luah

ludah

258

*tumbuh

tumbuh

tumbuh

437

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *h mengalami retensi pada posisi ultima tertutup (–KVK#) pada akhir suku. PM *h ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.

PM *m > BS m

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *m mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*kami

kami

kami

200

*asәm

asam

asam

27

*kumuh

kumuh

kotor

222

*mabuk

mabu?

mabuk

260

*ampun

ampun

ampun

16

*kumpul

kumpul

kumpul

221

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *m mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku. PM *m ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.

PM *n > BS n

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *n mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*bini

Bini

Istri

77

*anak

ana?

Anak

20

*bulan

Bulan

Bulan

89

*antiŋ

Antiŋ

Anting

21

*bantu

Bantu

Bantu

46

*naik

nai?

naik

287

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *n mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku. PM *n ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.

PM *ŋ > BS ŋ

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *ŋ mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*bilaŋ

bilaŋ

hitung

74

*buaŋ

buaŋ

buang

85

*dәŋәr

dכŋa

dengar

122

*aŋkat

aŋkat

angkat

25

*ŋari?

ŋai

ngeri

296

*bәŋkak

bכŋka?

bengkak

65

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *ŋ mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku.

PM *ñ > BS ñ

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *ñ mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*añam

añam

Anyam

23

*kuñah

kuñah

Kunyah

224

*ñamuk

ñamu?

Nyamuk

297

*ñawa

ñawa

Nyawa

298

*ciñcin

ciñcin

Cincin

105

*pañjaŋ

pañjaŋ

panjang

310

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM * ñ mengalami retensi pada posisi ultima tertutup (–KVK#) dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku.

PM *s > BS s

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *s mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*bәkas

bכkas

bekas

58

*bәtis

bכtis

betis

71

*salasay

salәsay

selesai

368

*sakit

saki?

sakit

362

*sayat

sai?

sayat

364

*sәdәp

sәdap

sedap

366

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *s mengalami retensi pada posisi ultima tertutup (–KVK#) dan pada suku penultima terbuka (#KV-).

PM *l > BS l

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *l mengalami retensi dalam BS adalah sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*halu

alu

alu

152

*alih

ali

tukar

11

*gatәl

gatal

gatal

143

*jual

jual

jual

192

*bAlaŋa?

balaŋכ

belanga

42

*laban

lawan

lawan

228

*laŋsAt

laŋse?

langsat

235

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *l mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).

PM *w > BS w

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *w mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*a(bw)an

awan

awan

1

*awak

awa?

saya

30

*bawaŋ

bawaŋ

bawang

56

*biawak

biawa?

biawak

72

*lawa?

lawa

laba-laba

241

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *w yang mengalami retensi hanya yang terdapat pada posisi ultima tertutup (–KVK#). PM *w tidak pernah terdapat pada posisi penultima.

PM *y > BS y

Contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa PM *y mengalami retensi dalam BS adalah

sebagai berikut.

PM

BS

Gloss

No. Data

*buhaya

buayכ

buaya

85

*raya

ayכ

raya

347

*puyu

puyuh

puyuh

341

*ayah

ayah

ayah

31

*bayar

baya

bayar

57

*layaŋ

layaŋ

layang

242

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *y yang mengalami retensi hanya yang terdapat pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#). PM *w tidak pernah terdapat pada posisi penultima.

Inovasi

Inovasi atau perubahan yang terjadi pada sebuah bahasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (a) inovasi primer dan (b) inovasi sekunder. Inovasi primer adalah perubahan yang bersifat teratur dan dapat dikaidahkan, sedangkan inovasi sekunder atau sporadis adalah perubahan yang

bersifat tidak teratur dan tidak dapat dikaidahkan. Berikut ini diuraikan mengenai perubahan yang terjadi pada BS.

Inovasi Primer BS

Inovasi primer dalam BS terjadi pada bunyi vokal dan konsonan. Berikut ini diuraikan mengenai inovasi primer yang terjadi pada BS.

Inovasi Primer pada Bunyi Vokal BS

Inovasi primer yang terjadi pada bunyi vokal BS adalah substitusi, split, dan parsial split.

Berikut ini diuraikan ketiga jenis inovasi primer yang terjadi pada BS tersebut.

Substitusi

Vokal PM yang mengalami inovasi primer berupa substitusi dalam BS antara lain: *a, *9, *i

dan *u. Berikut ini diuraikan kaidah perubahan yang terjadi pada masing-masing vokal tersebut.

PM *a >כ / -KV(K)# (mendahului ?)

Contoh:

PM

BS

Gloss

No. Data

*apa

ap9

apa

26

*buhaya

buay9

buaya

85

*raya

ay9

raya

347

*ada(?)

ad9

ada

3

*buka?

buk⊃

buka

86

*buηa(?)

buη9

bunga

95

PM *ә>כ, a, dan e

*ә>כ / #(K)V(K)- dan –KVK# (mandahului p)

Contoh:

PM

BS

Gloss

No. Data

*bәkas

bכkas

bekas

58

*bәli

bכli

beli

60

*bәngkak

bכngka?

bengkak

65

*bәnci?

bכnci

benci

66

*әmpat

כmpe?

empat

135

*әnәm

כnam

enam

136

*asәp

asכ?

asap

28

*hadәp

adכ?

hadap

151

*ә> a /–KVK# (mandahului selain p dan t)

Contoh:

PM

BS

Gloss

No. Data

*bәnәr

bכna

benar

63

*bәnәm

bכnam

benam

64

*bukәn

bukan

bukan

87

*gatәl

gatal

gatal

143

PM *i > e / -KVK# (mendahului -?, -h, dan –r)

Contoh:

PM

BS

Gloss

No. Data

*adi?

ade?

adik

4

*bali?

bale?

pulang

44

*bibir

bibe

bibir

73

*pasir

pase

pasir

311

*bәnih

bכneh

benih

62

PM *u >כ / –KVK# (mandahului selain -t)

Contoh:

PM

BS

Gloss

No. Data

*bәlum

Bכlכm

Belum

61

*biluk

Bilכ

Belok

76

*jatuh

Jatכh

Jatuh

190

*tidur

tidכ

tidur

420

Split

Inovasi split terjadi pada *u >i dan ui pada suku ultima tertutup yang mendahului t. Inovasi split juga terjadi pada *i >i, e, dan a pada suku penultima tertutup.

Inovasi split yang terjadi pada *u dapat digambarkan sebagai berikut.

/i/

/ -KVK# (mendahului t dan s)


Contoh:

PM

BS

Gloss

No. Data

*lәmbut

lכmbi?

lembut

246

*perut

pכi?

perut

318

*turut

tui?

turut

447

*kәntut

kכnti?

kentut

214

*rambut

ambui?

rambut

342

*garut

gaui?

garut

142

*hañut

añui?

hanyut

156

*mulut

mului?

mulut

285

Inovasi split yang terjadi pada *i dapat digambarkan sebagai berikut.


/ # KVK-


PM

BS

Gloss

No. Data

*linduŋ

linduŋ

lindung

256

*pindah

pindah

pindah

321

*tiŋgi

tiŋgi

tinggi

428

*pirak

pea?

perak

326

*libar

leba

lebar

251

*timbak

temba?

temba?

425

*limpar

lempa

lempar

255

*mintuha

mantuכ

mertua

279

*pindik

panda?

pendek

322

*tiŋgәlәm

taŋgכlam

tenggelam

427

Merger

Inovasi merger terjadi pada BS adalah: *ә dan *i menjadi /e/ pada suku ultima tertutup

mendahului t.

Inovasi merger yang terjadi pada BS dapat digambarkan sebagai berikut.


e /–KVK# (mendahului hambat t)

*i

Contoh:

PM

BS

Gloss

No. Data

*bulәt

bule?

bulat

90

*cәpәt

cכpe?

cepat

104

*hulәt

ule?

ulat

170

*әmpat

כmpe?

empat

135

*ubat

ube?

obat

451

*urat

ue?

urat

458

*kәbAt

kכbe?

ikat

208

Inovasi Primer pada Bunyi Konsonan

Inovasi primer yang terjadi pada bunyi konsonan BS antara lain: (a) *h > ø, (b) *r > ø, (c) *s > h, (d) split, dan (e) merger. Kelima jenis inovasi primer yang terjadi pada bunyi konsonan BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.

PM *h > BS ø

Contoh-contoh berikut merupakan bukti bahwa PM *h mengalami inovasi menjadi ø dalam BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*habu

abu

abu

150

*hadәp

adכ?

hadap

151

*hantu

antu

hantu

154

*jahәt

jaat

jahat

182

*jahit

jai?

jahit

183

*lihat

lie?

lihat

253

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *h > BS ø pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-) dan ultima tertutup(-KVK#) pada awal suku. PM *h yang terletak pada akhir suku tidak mengalami inovasi dalam BS, kecuali pada data nomor 330 * puhun > mכhכn ‘mohon’.

PM *r > BS ø

Contoh-contoh berikut merupakan bukti bahwa PM *h mengalami inovasi menjadi ø dalam

BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*akar

Aka

Akar

7

*baru?

Bau

Baru

53

*bәri

bai

Beri

69

*niur

niכ

nyiur/kelapa

293

*ruas

ueh

ruas

349

*rantaw

antau

rantau

344

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *r > BS ø pada semua posisi, baik pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) maupun pada posisi ultima terbuka atau tertutup (-(K)V(K)#), baik yang terletak pada pada awal suku maupun pada akhir suku. Retensi PM *r hanya dijumpai pada kata *tarik >tari?.

PM *s > BS h

Contoh-contoh berikut merupakan bukti bahwa PM *s mengalami inovasi menjadi h dalam

BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*atas

ateh

atas

29

*balәs

baleh

balas

43

*baris

baih

baris

51

*bәras

bכeh

beras

67

*bәtis

bכtih

betis

82

*panas

paneh

panas

306

Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa PM *s > BS h pada akhir suku ultima tertutup (–KVK#).

Split


Inovasi primer yang berupa split terjadi pada PM *b dalam BS menjadi b dan w pada posisi

penultima tertutup (-KVK#) yang akhir sukunya selain r. Contoh-contoh berikut merupakan bukti

bahwa PM *b mengalami inovasi split menjadi b dan w dalam BS.

PM

BS

Gloss

No. Data

*abuk

abu

abu

2

*huban

uban

uban

168

*kәbәl

bal

kebal

209

*babah

bawah

bawah

33

*bab

baw

bawang

34

*kaban

kawan

kawan

194

Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa *b pada posisi ultima tertutup yang akhir

sukunya selain /r/ mengalami inovasi split menjadi /b/dan /w/ dalam BS. PM *b mengalami retensi pada posisi penultima (terbuka atau tertutup) dan ultima terbuka. Inovasi split yang terjadi pada *b dapat digambarkan sebagai berikut.


/b/

/ -KVK# (akhir sukunya selain r)

/w/

Merger

Inovasi primer yang berupa merger terjadi pada PM *p, *t, dan *k menjadi /?/pada akhir sukupenultima tertutup (-KVK#). Contoh-contoh berikut membuktikan bahwa terjadi merger antara

PM *p, *t, dan *k menjadi /?/ dalam BS.

PM        BS       Gloss    No. Data

*asәp

asכ?

asap

28

*hatәp

atכ?

atap

159

*aŋkat

aŋke?

angkat

25

*әmpat

כmpe?

empat

135

*bәŋkak

bכŋka?

bengkak

65

*biawak

biawa?

biawak

72

Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa PM *p, *t, dan *k menjadi /?/pada akhir sukupenultima tertutup (-KVK#). Inovasi primer yang berupa merger tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut.

*p

*t        BS ? / -KVK# (pada akhir suku)

*k

Inovasi Sekunder

Inovasi sekunder atau perubahan bunyi sporadis dalam BS terjadi pada bunyi diftong dan konsonan. Berikut ini diuraikan mengenai inovasi sekunder yang terjadi pada BS.

Diftong

Diftong BS yang mengalami inovasi sekunder adalah PM *aw >כŋ. Inovasi sekunder tersebut hanya terjadi pada satu data, yaitu pada data nomor 114 PM *danaw > BS dan כŋ.

Konsonan

Konsonan PM yang mengalami inovasi sekunder dalam BS antara lain: *d, *n, *ŋ, *ñ, *l, *r, *w, dan metatesis (*d ↔ l). Inovasi sekunder yang terjadi pada konsonan-konsonan tersebut adalah sebagai berikut.

  • (1)   *d > ø dijumpai satu data yaitu data nomor 258: *ludah >luah ‘ludah’.

  • (2)   *n > t, ñ, dan ø; *n > t dijumpai satu data yaitu data nomor 17: *ana(?) >atu ‘itu’; *n > ñ

dijumpai satu data yaitu data nomor 223: *kinit >kuñit ‘kunyit’; sedangkan *n > ø dijumpai dua data yaitu data nomor 268: *m/әntah > mәtah ‘mentah’ dan nomor 286: *m/untah >mutah ‘muntah’.

  • (3)    *ŋ > n dijumpai dua data yaitu data nomor 380: *suŋsaŋ >sunsaŋ ‘sungsang’ dan nomor ulaŋ> ulan ‘ulang’.

  • (4)    *ñ > n dijumpai satu data yaitu data nomor 281: *miñak >mina?‘minyak’.

  • (5)    *l > ? dan g masing-masing terjadi pada satu kata, yaitu data nomor 15: *ambil>ambi?‘ambil’ dan nomor 517: *tәlu >tigכ ‘tiga’.

  • (6)    *r > s dan h masing-masing dijumpai satu data, yaitu data nomor 50: *bari? >basi ‘basi’ dan nomor 365: *sayur> sayuh ‘sayur’.

  • (7)  *w > ø dijumpai satu data, yaitu data nomor 298: *ñawa >ñaכ ‘nyawa’.

  • (8)   *d ↔ l dijumpai satu data, yaitu data nomor 123: *dilah >lidah ‘lidah’.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan kata-kata kognat antara BS dengan PM, maka sejarah perkembangan BS dapat disimpulkan sebagai berikut.

  • (1)    Unsur fonologis BS ada yang mengalami retensi dan ada yang mengalami inovasi.

  • (2)    Vokal PM yang mengalami retensi dalam BS adalah *a, *i, *u.

  • (3)    Diftong PM yang mengalami retensi dalam BS adalah *aw dan *ay.

  • (4)    Konsonan PM yang mengalami retensi dalam BS sebanyak 17 buah, yaitu: *p, *b, *t, *d, *c, *k, *g, *j, *h, *m, *n, *ŋ, *ñ, *s, *l, *w, dan *y.

  • (5)    Inovasi pada BS ada yang berupa inovasi primer dan ada yang berupa inovasi sekunder.

  • (6)    Inovasi primer BS terjadi pada vokal dan konsonan, sedangkan diftong tidak mengalami perubahan primer. Inovasi primer yang terjadi pada vokal BS adalah substitusi, split, dan merger. Inovasi primer yang berupa substitusi antara lain: (a) *a >כ / -KV(K)# (mendahului ?); (b) *ә>כ / #(K)V(K)- dan -KVK# (mandahului p); (c) *ә>a /–KVK# (mendahului selain p dan t); (d) *i > e / -KVK# (mendahului -?, -h, dan –r); (e) PM *u >כ / –KVK# (mandahului selain -t). Inovasi primer yang berupa split antara lain: (a) *u >i dan ui -KVK# (mendahului t dan s);

(b) *i >i, e, dan a / # KVK-. Inovasi primer yang berupa merger adalah: *ә dan *i > e /–KVK# (mendahului hambat t).

  • (7)    Inovasi primer yang terjadi pada bunyi konsonan BS antara lain:

    (a) *h > ø / (#KV(K)-


) dan ultima tertutup (-KVK#) (pada awal suku); (b) *r > ø/ pada semua posisi, (c) *s > h / – KVK# (akhir suku). Inovasi split yang terjadi adalah PM *b dalam BS menjadi b dan w pada posisi penultima tertutup (-KVK#) yang akhir sukunya selain r . Merger yang terjadi adalah PM *p, *t, dan *k menjadi /?/pada akhir sukupenultima tertutup (-KVK#).

  • (8)    Unsur fonologis PM yang mengalami inovasi sekunder dalam BS antara lain: *aw *d, *n, *ŋ,*ñ, *l, *r, *w, dan *d ↔ l.

DAFTAR PUSTAKA

Adelaar, K. Alexander. 1992. Proto Malayic: The Reconstruction of Its Phonology and Parts of Its Lexicon and Morphology. Canberra-Australia: Department of Linguistics Research School of Pacific Studies The Australian National University.

Bynon, Theodora. 1979. Historical Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press.

Crowley, Terry. 1987. An Introduction to Historical Lingistics. Papua New Guinea: University of Papua New Guinea Press.

Fernandez, Inyo Yos. 1993. “Linguistik Historis Komparatif” dalam Hand Out untuk Minat Utama Linguistik Program Studi Sastra Indonesia dan Jawa Program Pascasarjana UGM. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Fernandez, Inyo Yos. 1996. Relasi Historis Kekerabatan Bahasa Flores: Kajian Linguistik Historis Komparatif terhadap Sembilan Bahasa di Flores. Ende Flores: Nusa Indah.

Gani, A. dkk. 1995. Kamus Sakai-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Lubis, Idrus dkk. 1985. Struktur Bahasa Sakai. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Sneddon, James. 1994. Situasi Linguistik di Pulau Sulawesi: Suatu Tinjauan Ringkas. Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.

LAMPIRAN: DAFTAR KOSAKATA KOGNAT BAHASA SAKAI

(BS) DAN PROTO MELAYU (PM)

No

PROTO MELAYU

BAHAS A SAKAI

GLOS

1

a(bw)an

awan

Awan

2

abuk

abu

Abu

3

ada(?)

adכ

Ada

4

adi?

ade?

Adik

5

aha

apכ?

Apa

6

air

ae

Air

7

akar

aka

Akar

8

aki?

aki

Kakek

9

aku

aku

Aku

10

aku?

aku

Mengaku

11

alih

ali

Tukar

12

aliR

ali

Tukar

13

aluR

ale

Alir

14

ambik

ambi?

Ambil

15

ambil

ambi?

Ambil

16

ampun

ampun

Ampun

17

ana(?)

atu

Itu

18

(a)na(?)

atu

Itu

19

(?)(a)na(?)

sanכ

(di) sana

20

anak

ana?

Anak

21

antiŋ

antiŋ

anting,

22

anu?

anu

anu,seseorang

23

anam

añam

Anyam

24

aŋin

aŋin

Angin

25

aŋkat

aŋka?

Angkat

26

apa

apכ

Apa

27

asәm

asam

Asam

28

asәp

asכ?

Asap

29

atas

ateh

Atas

30

awak

awa?

Saya

31

ayah

ayah

Ayah

32

baah

bah

bah, banjir

33

babah

bawah

Bawah

34

babaŋ

bawaŋ

Bawang

35

babi

babi

Babi

36

bah

bawah

Bawah

37

bAharu

bau

Baru

38

ba(?)

baכ

Bawa

39

ba?+ba?+an

baכbaכan

bawabawaan

40

baik

bai?

Baik

41

balakaŋ

balakaŋ

Belakang

42

bAlaŋa?

balaŋכ

Belanga

43

balәs

baleh

Balas

44

bali?

bale?

Pulang

45

banir

bana

Banir

46

bantu?

bantu

Bantu

47

baŋ

bawaŋ

Bawang

48

baŋkay

baŋkay

Bangkai

49

barat

bכe?

Berat

51

baris

baih

52

bArisih

bכsih

bersih

53

baru?

bau

baru

54

basah

basah

basah

55

batu

batu

batu

56

bawaŋ

bawaŋ

bawang

57

bayar

baya

bayar

58

bәkas

bכkas

bekas

59

bәelah

bכlah

belah

60

bәli

bכli

beli

61

bәlum

bכlכm

belum

62

bәnih

bכneh

benih

63

bәnәm

bכnam

benam

64

bәnәr

bכna

benar

65

bәŋka?

bכŋka?

bengkak

66

bәnci?

bכnci

benci

67

bәras

bכeh

beras

68

bәrat

bכe?

berat

69

bәri

bכi

beri

70

bәsar

bכsa

besar

71

bәtis

bכtis

betis

72

biawak

biawa?

biawak

73

bibir

bibe

bibir

74

bilaŋ

bilaŋ

hitung

75

bilik

bili?

bilik/kamar

76

biluk

bilכ

belok

77

bini

bini

istri

78

bintaŋ

bintaŋ

bintang

79

biruaŋ

baua

beruang

80

(b)isik

isi?

bisik

81

buah

buah

buah

82

bәtis

bכtis

betis

83

buaŋ

buaŋ

buang

84

bubur

bubu

bubur

85

buhaya

buayכ

buaya

86

buka?

bukכ

buka

87

bukәn

bukan

bukan

88

buku?

buku

buku

89

bulan

bulan

bulan

90

bulәt

bule?

bulat

91

bulu

bulu

bulu

92

bu(m)bun

bumbun

bumbun

93

buntut

iku

ekor

94

bunuh

bunuh

bunuh

95

buŋa(?)

buŋכ

bunga

96

buŋkuk

buŋku?

bungkuk

97

buŋsu

buŋsu

bungsu

98

buruk

buu?

buruk

99

buruŋ

buכŋ

burung

101

bu(uә)k

ambui?

rambut

102

bVr(ә)sin

besin

bersin

103

caciŋ

caciŋ

cacing

104

cәpәt

cכpe?

Cepat

105

ciñcin

ciñcin

cincin

106

cucuk

cucu?

cucuk

107

cucu?

cucu

Cucu

108

dada

dadכ

Dada

109

dagiŋ

dagiŋ

daging

110

dagu?

dagu?

Dagu

111

dahan

daan

dahan

112

dahi

dai

Dahi

113

(d)alәm

dalam

dalam

114

danaw

danכŋ

danau

115

darah

daah

Darah

116

dari

dai

Dari

117

datәŋ

tibכ

datang

118

datu?

datu?

Datuk

119

daun

daun

Daun

120

dәbu

dכbu

Debu

121

dәkәt

dכke?

dekat

122

dәŋәr

dכŋa

dengar

123

dilah

lidah

Lidah

124

diŋin

sכju?

dingin

125

dua(?)

duכ

Dua

126

dua(?)alapa

duכ lapan

dua plh

n

delapan

127

dua(?)puluh

duכ puluh

dua puluh

128

dua(?)puluh

duכ puluh

dua puluh dua

dua

duכ

129

dua(?)puluh

duכ puluh

dua puluh satu

әsa?

satu

130

dua(?)puluh

duכ puluh

dua puluh tiga

tәlu

tigכ

131

dua(?) ratus

duכ

dua ratus

siatuih

132

duduk

dudu?

duduk

133

duri?

dui

Duri

134

әmas

כmeh

Emas

135

әmpat

כmpe?

empat

136

әnәm

כnam

Enam

137

әsa?

satu

Satu

138

(ә)sa?

lapan

delapan belas

alapan

bכleh

139

(ә)sa?

sambilan

sembilan belas

ambilan

bכleh

140

gambar

gamba

gambar

141

gantuŋ

gantuŋ

gantung

142

garuk, garut

gaui?

Garut

143

gatәl

gatal

Gatal

144

gigi

gigi

gigi

145

gigit

gigi?

gigit

146

guntiŋ

guntiŋ

gunting

147

guruh

guuh

guruh

148

gusuk

gusu?

gosok

149

guyaŋ

guyaŋ

goyang

150

habu

abu

abu

151

hadәp

adכ?

hadap

152

halu

alu

alu

153

hantә (r)

anta

antar

154

hantu

antu

hantu

155

haŋәt

aŋe?

hangat

156

hañut

añui?

hanyut

157

hari

ai

hari

158

hati

ati

hati

159

hatәp

atכ?

atap

160

haus

auih

haus

161

hayam

ayam

ayam

162

hidup

idup

hidup

163

hiduŋ

iduŋ

hidung

164

hijaw

ijaw

hijau

165

hilir

ile

hilir

166

hi(n)sәp

isכ?

hisap

167

hituŋ

ituŋ

hitung

168

huban

uban

uban

169

hujan

ujan

hujan

170

hulәt

ule?

ulat

171

hulu(?)

ulu

hulu

172

hutan

utan

hutan

173

ikan

ikan

ikan

174

ikәt

ike?

ikat

175

iluk

elכ?

elok

176

impi

mimpi

mimpi

177

indu?

indu?

induk

178

inum

minum

minum

179

ipar

ipa

ipar

180

isi?

isi

isi

181

itik

iti?

itik

182

jahәt

jaat

jahat

183

jahit

jai?

jahit

184

jalan

jalan

jalan

185

jambatan

jambe?t

jembatan

an

186

jantuŋ

jantuŋ

jantung

187

janji

janji

janji

188

jari

jai

jari

189

jarum

jaum

jarum

190

jatuh

jatכh

jatuh

191

jauh

jauh

jauh

192

jual

jual

jual

193

kAiri

kii

kiri

194

kaban

kawan

kawan

195

kait

kai?

kait

196

kaka?

kaka?

kakak

197

kaki

kaki

kaki

198

kali

Gali

gali

199

kAluaŋ

kaluaŋ

kalong

200

kami

kami

kami

201

kanan

kanan

kanan

202

kapur

kapu

kapur

203

kAr(ә)baw

kכbaכ

kerbau

204

kasaw

kasaw

Kasau

205

kayu?

kayu

Kayu

206

kәcik

kכci?

Kecil

207

kәcil

kכci?

Kecil

208

kәbAt

kכbe?

Ikat

209

kәbәl

kכbal

Kebal

210

kәluh

kכluh

Keluh

211

kәmbar

kכmba

kembar

212

kәniŋ

kכniŋ

kening

213

kәtәm

kכtam

Ketam

214

kәntut

kכnti?

kentut

215

kәriŋ

kכiŋ

kering

216

kilat

kilat

Kilat

217

kita?

kitכ

Kita

218

kuali

kuali

Kuali

219

kuku

kuku

Kuku

220

kulit

kuli?

Kulit

221

kumpul

kumpul

kumpul

222

kumuh

kumuh

Kotor

223

kunit

kuñi?

kunyit

224

kuñah

kuñah

kunyah

225

kura?

kuכ

Limpa

226

kuraŋ

kuaŋ

kurang

227

laba(?)

lawa

laba laba

228

laban

lawan

Lawan

229

labuh

labuh

Labuh

230

lagi(?)

lai

Lagi

231

laki

laki

Suami

232

lama?

lamכ

Lama

233

laŋit

laŋi?

Langit

234

laŋkah

laŋkah

langkah

235

laŋsAt

laŋse?

langsat

236

laŋsuŋ

laŋsuŋ

langsung

237

lantay

lantay

Lantai

238

lari

lai

Lari

239

lauk

lau?

Lauk

240

laut

laui?

Laut

241

lawa?

lawa

laba laba

242

layaŋ

layaŋ

layang

243

layu?

layu

Layu

244

lәbih

lכbih

Lebih

245

lәmah

lכmah

Lemah

246

lәmbut

lכmbi?

lembut

247

lәmәk

lכma?

Lemak

248

lәŋәn

lכŋan

lengan

249

lәŋkәp

lכŋkכp

lengkap

250

lәñap

lכñap

lenyap

251

libar

leba

lebar

252

lihat

lie?

lihat

253

lima?

limכ

lima

254

limpa(hk)

lempah

limpah

255

limpar

lempa

lempar

256

linduŋ

linduŋ

lindung

257

luah

luah

meludah

258

lepah

ludah

ludah

259

lumba?

lumbכ

lomba

260

ma/buk

mabu?

mabuk

261

malә(h)әm

malam

malam

262

ma/kan

makan

makan

263

mama(?)

mama(?)

paman

264

mamah

mamah

mamah

265

mana(?)

manכ

mana

266

mana(?)

manכ

di mana

267

mandi(?)

mandi

mandi

268

m/әntah

mәtah

mentah

269

mari(?)

Mai

mari

270

m/asak

masa?

masak

271

masәm

masam

masam

272

mata

matכ

mata

273

m/atah

matah

mentah

274

m/ati

mati

mati

275

(mb)Arә-naŋ

buכnaŋ

berenang

276

(mb)Arә-

bajalan

berjalan

jalan

277

(mb)Arә-ulih

buleh

boleh

278

m/impi

mimpi

mimpi

279

mintuha

mantuכ

mertua

280

m/inum

minum

minum

281

miñak

miña?

minyak

282

m/uda

mudכ

muda

283

m/udik

mudik

mudik

284

muhara

muaכ

muara

285

mulut

mului?

mulut

286

m/untah

mutah

muntah

287

naik

nai?

naik

288

nanah

nanah

nanah

289

naŋka?

naŋkכ

nangka

290

nasi?

nasi

nasi

291

nibuŋ

nibuŋ

nibung

292

nini?

nini?

nenek

293

niur

Niכ

nyiur

294

(nt)anti?

nanti

nanti

295

ŋaŋa

ŋaŋכ

nganga

296

ŋәri?

Ŋכi

ngeri

297

ñamuk

ñamu?

nyamuk

298

ñawa

Ñaכ

nyawa

299

padi

padi

padi

300

pagi

pagi

pagi

301

paha(?)

pכham

Paha

302

pahәt

pae?

Pahat

303 paku?

paku

Paku

304 palu?

pukul

Pukul

305 panah

panah

Panah

306 panas

paneh

Panas

307 pandak

panda?

pendek

308 pandan

pandan

pandan

309 paŋgil

paŋgil

panggil

310 panjaŋ

panjaŋ

panjang

311 pasir

pase

pasir

312 pәcah

pכcah

pecah

313 pәgaŋ

pכgaŋ

pegang

314 pәnuh

pכnuh

penuh

315 pәrah

pכah

perah

316 pәrәm

pכam

peram

317 pәrәs

pכah

peras

318 pәrut

pכi?

perut

319 pәtәŋ

pכtaŋ

petang

320 pilih

pilih

pilih

321 pindah

pindah

pindah

322 pindik

panda?

pendek

323 pinta?

minta?

pinta

324 pintak

mintכ

pinta

325 pipi(?)

pipi?

Pipi

326 pirak

peak

perak

327 piriŋ

piiŋ

piring

328 pisaŋ

pisaŋ

pisang

329 pucuk

pucu?

pucuk

330 puhun

mכhכn

mohon

331 pukul

pukul

pukul

332 pulaŋ

pulaŋ

pulang

333 pulaw

pulaw

pulau

334 puluh

puluh

puluh

335 pulut

gכtah

getah

336 puŋguŋ

puŋguŋ

punggung

337 pusәt

pusә?

pusat

338 pusiŋ

pusiŋ

pusing

339 putih

putih

putih

340 putuŋ

pכtכŋ

potong

341 puyu

puyuh

puyuh

342 rambut

ambui?

rambut

343 rambutan

ambui?

rambutan

344 rantaw

antaw

rantaw

345 rantay

antay

rantai

346 raut

aui?

Raut

347 raya

ayכ

Raya

348 rimba

imbכ

rimba

349 ruas

ueh

Ruas

350 rumah

umah

rumah

351 rumput

umpi?

rumput

352 rusa?

usכ

rusa

353 rusuk

usu?

rusuk

354 sA

sa

se

355

sApuluh

sapuluh

sepuluh

356

sApuluh

sapuluh

sepuluh

dua(?)

duכ

dua

357

sApuluh әsa?

sapuluh

sepuluh

satu

satu

358

sApuluh tәlu

sapuluh

sepuluh

tigכ

tiga

359

sAratus

siatuh

seratus

360

sAribu

saibu

seribu

361

sagu?

sagu

sagu

362

sakit

saki?

sakit

363

sayap

sayכ?

sayap

364

sayat

sai?

sayat

365

sayur

sayuh

sayuh

366

sәdәp

sכdap

sedap

367

sәjәk

sכja?

sejak

368

salasay

salכsay

selesay

369

sәlәt

sәlat

selat

370

sәmbah hiaŋ

sәmbahy

sembahya

ng

371

sәmpit

sכmpi?

sempit

372

sәŋәt

sכŋe?

sengat

373

siapa

siapכ

siapa

374

siaŋ

siaŋ

siang

375

siku

siku

siku

376

simpan

simpan

simpan

377

sisik

sise?

sisik

378

subәraŋ

sabכaŋ

seberang

379

sumpah

sumpah

sumpah

380

suŋay

suŋay

sungai

381

suŋsaŋ

suŋsaŋ

sungsang

382

surat

sue?

surat

383

susu(?)

susu

susu

384

tadi?

tadi

tadi

385

tahi

tai

tahi

386

tahu(?)

tau

tahu

387

tahun

taun

tahun

388

tahәn

taan

tahan

389

t(A)iŋgiliŋ

taŋiliŋ

trenggilin

390

tajәm

tajam

tajam

391

takut

takui?

takut

392

tali

tali

tali

393

tAliŋa(?)

taliŋa

telinga

394

tAluk

taklu?

takluk

395

tambah

tambah

tambah

396

tampar

tכpu?

tampar

397

tanah

tanah

tanah

398

tanak

tana?

tanak

399

tanda

tandכ

tanda

400

tanәk

tana?

tanak

401

tanәm

tanam

tanam

402

taŋan

taŋan

tangan

403

taŋga(?)

taŋgכ

tangga

404

taŋis

taŋih

tangis

405

taña?

tañכ

tanya

406

tapa(k/?)

tapa?

tapak

407

tapay

tapay

tape

408

tAr(ә)baŋ

tәbaŋ

terbang

409

tarik

tari?

tarik

410

taruh

tauh

taruh

411

tasak

tasa?

tasak

412

tawa?

tatawa?

tawak

413

tәbәl

tכbal

tebal

414

tәbu

tכbu

tebu

415

tәgәp

tכgap

tegap

416

tәgur

tכgכ

tegur

417

tәkәn

tכkәn

tekan

418

tәlu

tigכ

tiga

419

tәlu puluh

tigכ

tiga puluh

puluh

420

tәlur

tכlכ

telur

421

tәŋah hari

tכŋa ai

tengah hari

422

tidur

tidu

tidur

423

tihaŋ

tiaŋ

tiang

424

tikәm

tikam

tikam

425

timbak

temba?

tembak

426

timur

timכ

timur

427

tiŋgәlәm

taŋgכla

tenggelam

m

428

tiŋgi

tiŋgi

tinggi

429

tipu

tipu

tipu

430

tiup

tiup

tiup

431

tuba(?)

tubכ

tuba

432

tubuh

tubuh

tubuh

433

tuha(?)

tuכ

tua

434

tujuh

tujuh

tujuh

435

tukәr

tuka

tukar

436

tulaŋ

tulaŋ

tulang

437

tulis

tuli

tulis

438

tuluŋ

tuluŋ

tolong

439

t/um/buh

tumbuh

tumbuh

440

tumbuk

tumbu?

tumbuk

441

tumit

tumi?

tumit

442

tumpul

tumpul

tumpul

443

tuŋgal

tuŋgal

tunggal

444

tuŋku?

tuŋku

tungku

445

tunjuk

tunju?

tunjuk

446

turun

tuun

turun

447

turut

tui?

turut

448

tusuk

tusu?

tusuk

449

tutur

tutu

tutur

450

uap

uכ?

uap

451

ubat

ube?

obat

452

ukur

uku

ukur

453

ulaŋ

ulan

ulang

454

ulәr

ula

ular

455

undaŋ

undaŋ

undang

456

u(n)tuk

untu?

untuk

457

uraŋ

uaŋ

orang

458

urat

ue?

urat

1