Identifikasi Tipologi Ruang Terbuka Publik Perkotaan Taman Catur Ayani Kota Pontianak, Kalimantan Barat
on
JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP
ISSN: 2442-5508
VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022
Identifikasi Tipologi Ruang Terbuka Publik Perkotaan Taman Catur Ayani Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Agustiah Wulandari1*
-
1. Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia
-
*E-mail: [email protected]
Abstract
Identification of Typology of Urban Public Open Space Taman Catur Ayani, Pontianak City, West Kalimantan. Open space is the embodiment of urban environmental development. The arrangement of public open spaces affects affecting people in urban areas. Public Open space is a place of recreation and infrastructure for community interaction in urban areas. Taman Catur Ayani is located in Kota Pontianak, Kalimantan Barat Province. This study aims to identify the typology of Non-Green Open Space in Taman Catur Ayani, Kota Pontianak. The research method used is qualitative. It collects data using direct observation of visitors' activities to Taman Catur Ayani. Based on the study results, This park has 5 (five) typological characteristics in Non-Green Open Spaces, namely: plazas, parking lots, sports fields, playgrounds and recreation areas, barriers, and corridors. The dominant activity in Taman Catur Ayani is architectural typology. The function of public space that does not yet exist in this park is incidental. Because it is an open space in the city center, this park cannot accommodate any emergency activities
Keywords: open space, typology, urban, Pontianak City
Pembangunan lingkungan perkotaan, salah satunya diwujudkan oleh ruang terbuka yang dimiliki oleh Kota tersebut. Ruang terbuka penting bagi kota yang berkelanjutan karena dapat mengakomodasi berbagai aktivitas masyarakat di luar ruangan serta berkontribusi besar terhadap daya huni dan vitalitas perkotaan(Chen & Ng, 2012). Ruang terbuka publik di perkotaan berfungsi untuk menghubungkan aktivitas fungsional. Terdapat berbagai aktivitas yang bisa dilakukan masyarakat pada ruang terbuka publik. Ruang publik sebagai interaksi antara ruang dengan kegiatan manusia (Hantono, 2019).
Peran ruang terbuka publik adalah tempat interaksi masyarakat perkotaan. Ruang terbuka publik di perkotaan memberikan peluang relaksasi berupa kegiatan rekreasi (McCormack et al., 2010), tetapi juga menciptakan peluang untuk revitalisasi psikologis kehidupan sehari-hari (Nasir et al., 2016). Rekreasi dan aktivitas fisik yang terdapat di ruang terbuka dapat memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental.
Taman Catur Ayani merupakan ruang terbuka publik yang berada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Skala pelayanan Taman Catur Ayani merupakan ruang publik untuk skala perkotaan. Taman Catur Ayani ramai dan memiliki beragam aktivitas. Masyarakat Kota Pontianak menjadikan taman ini sebagai tempat berkumpul dan aktivitas masyarakat. Terdapat berbagai fasilitas publik seperti skate board, area bermain anak, perpustakaan digital, lapangan basket, dan lain-lain. Taman Catur Ayani juga dihubungkan dengan dengan jaringan infrastruktur (linkage) dan berada dekat dengan Bundaran Tugu Digulis. Taman ini berada di Jalan Ahmad Yani yang berfungsi sebagai arteri primer. Taman ini berada di Kawasan Pendidikan dan dekat dengan Taman Arboretum. Taman Catur Ayani termasuk ruang terbuka publik non hijau yang disingkat RTNH. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) merupakan ruang terbuka di wilayah kota/kawasan perkotaan berupa lahan yang diperkeras (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 tahun 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi ruang terbuka publik perkotaan Taman Catur Ayani Kota Pontianak sebagai Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH). Pada Taman Catur Ayani terdapat berbagai aktivitas masyarakat, seperti: olahraga, rekreasi, bermain, dan lain-lain pada taman ini. Aktivitas tersebut dikaitkan dengan tipologi yang terdapat pada pedoman RTNH di perkotaan.
Lokasi penelitian berada di Taman Catur Ayani Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Gambar 1 menunjukkan lokasi penelitian. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis tipologi ruang terbuka publik
di perkotaan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan pengumpulan data primer dengan observasi langsung. Informasi obyektif tentang pengguna taman dapat diperoleh melalui alat pengamatan langsung (van Hecke et al., 2017). Observasi dilakukan pada aktivitas pengunjung Taman Catur Ayani. Observasi dilakukan untuk mengetahui gambaran tipologi di Taman Catur Ayani Kota Pontianak. Taman kota mendukung aktivitas fisik melalui aksesibilitasnya; ketentuan mereka untuk memfasilitasi kegiatan aktif; kapasitas mereka untuk memberikan peluang bagi berbagai pengguna(McCormack et al., 2010)
Sumber: Google Earth, 2021 Gambar 1. Ruang Lingkup Wilayah
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan pada tabel 1. Pembagian tipologi untuk RTNH, yaitu: plasa, parkir, lapangan olahraga, tempat bermain dan rekreasi, pembatas, serta koridor. Tipologi menggunakan klasifikasi ruang terbuka perkerasan (paved).
Tabel 1. Tipologi dan Aktivitas RTNH Perkotaan
No Tipologi |
Definisi |
1 Plasa |
pelataran tempat berkumpulnya massa untuk melakukan aktivitas tertentu |
2 Parkir |
pelataran yang berfungsi utama sebagai peletakkan kendaraan bermotor |
3 Lapangan olahraga |
pelataran yang berfungsi utama sebagai tempat untuk melakukan aktivitas olahraga |
4 Tempat bermain dan rekreasi |
pelataran dengan kelengkapan mewadahi aktivitas utama bermain atau rekreasi masyarakat |
5 Pembatas |
median dan buffer, berbentuk jalur, dengan fungsi utama sebagai pembatas yang menegaskan peralihan antara suatu fungsi dengan fungsi lainnya |
6 Koridor |
berbentuk jalur dengan fungsi utama sebagai sarana pejalan kaki dan bukan merupakan trotoar |
sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 tahun 2009
Berdasarkan masing-masing tipologi yang ada di Taman Catur Ayani, dibandingkan aktivitas yang terdapat pada setiap tipologi. Aktivitas yang di indentifikasi berupa aktivitas sosial budaya, ekologis, arsitektural, ekonomi, dan insidentil. Tabel 2 adalah bentuk aktivitas Ruang Terbuka Publik Perkotaan.
Tabel 2. Bentuk Aktivitas Ruang Terbuka Publik Perkotaan
No |
Aktivitas |
Definisi |
1 |
Sosial Budaya |
tempat dilakukannya aktivitas masyarakat |
2 |
Ekologis |
aktivitas berkebun masyarakat (community garden), terdapat tanaman tertentu menggunakan pot dan atau bak tanaman |
3 |
Arsitektural |
melengkapi area dengan ornamen fungsional ataupun estetis. |
4 |
Ekonomi |
dimanfaatkan dengan cara disewakan mampu memberikan keuntungan secara ekonomis pada pemiliknya |
5 |
Insidentil (pada saat-saat tertentu) |
aktivitas berkumpul masyarakat (assembly point) dalam upaya penyelamatan diri dari bahaya bencana. |
sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 tahun 2009
Pembahasan pada penelitian ini adalah mengidentifikasi fungsi ruang terbuka publik Taman Catur Ayani sebagai ruang terbuka non hijau. Tipologi RTNH, berupa: plasa, parkir, lapangan olahraga, tempat bermain dan rekreasi, pembatas, serta koridor. Fungsi ruang dikaitkan dengan aktivitas pengunjung Taman Catur Ayani. Penjelasan lebih rinci terkait tipologi RTNH perkerasan Taman Catur Ayani dijelaskan di bawah ini:
-
3.1 Plasa
Plasa merupakan bentuk ruang terbuka tempat berkumpulnya masyarakat untul melakukan aktivitas tertentu. Pada Taman Catur Ayani terdapat lokasi yang berfungsi sebagai plasa. Plasa berada dekat dengan Bundaran Digulis di Jl. Ahmad Yani dan berdampingan dengan fasilitas pendidikan. Gambar 2 menunjukkan lokasi tipologi plasa.
Gambar 2. Lokasi Tipologi Plasa
Plasa merupakan tempat yang mewadahi berbagai aktivitas, seperti: sosial budaya, ekonomi, ekologis, arsitektural, dan darurat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 tahun 2009 . Berdasarkan observasi di lapangan, aktivitas yang ada di plasa Taman Catur Ayani, berfungsi utama sebagai sosial budaya. Aktivitas sosial budaya pada taman ini berupa tempat berkumpul dan interaksi sosial masyarakat. Pada sore hari masyarakat Kota Pontianak duduk dan berkumpul di area ini.
Sedangkan, untuk aktivitas ekonomi dan arsitektural hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Aktivitas ekonomi berupa acara penggalangan dana untuk korban bencana alam. Aktivitas arsitektural dan ekologis belum terdapat pada plasa di Taman Catur Ayani. Taman Catur Ayani tidak dapat digunakan sebagai aktivitas berkumpulnya masyarakat untuk aktivitas darurat. Taman ini belum memiliki tempat yang digunakan oleh masyarakat untuk menyelamatkan diri dari bencana.
Tabel 3. Bentuk Aktivitas RTNH di Tipologi Plasa
No |
Aktivitas |
Gambaran Umum |
1 |
Sosial Budaya |
Penduduk Kota Pontianak berkumpul dan duduk di taman Catur A Yani |
2 |
Ekologis |
Belum terdapat aktivitas berkebun masyarakat (community garden). Tetapi terdapat vegetasi pendukung yang ada di kawasan ini |
3 |
Arsitektural |
Belum ada aktivitas menghias plasa dengan ornamen tertentu pada hari besar |
4 |
Ekonomi |
Aktivitas ekonomi berupa acara penggalangan dana untuk korban bencana alam maupun aktivitas bazar masyarakat |
5 |
Insidentil (pada saat-saat tertentu) |
Belum dapat difungsikan sebagai tempat penyelamatan untuk keadaan bahaya |
Sumber: Hasil Analisis, 2021
-
3.2 Parkir
Pada Taman Catur Ayani sudah terdapat lokasi yang berfungsi sebagai parkir. Parkir memiliki 3 (tiga) kategori aktivitas, yaitu: ekonomi, ekologis, dan aristektural. Fungsi utama parkir termasuk dalam kategori ekonomi. Pada lokasi ini, sudah terdapat parkir untuk sepeda dan kendaraan bermotor. Parkir yang terdapat pada taman ini baru memiliki fungsi pelengkap arsitektural. Pada taman ini dilengkapi ornamen yang berfungsi fungsional dan estetis dapat dilihat pada gambar 6. Sedangkan untuk fungsi ekologis belum terlihat pada taman ini. Hal ini disebabkan belum terdapat berbagai jenis vegetasi pendukung.

Gambar 3. Lokasi Tipologi Parkir

Gambar 4. Kondisi Parkir di Taman Catur Ayani
Gambar 5. Fungsi Arsitektural pada Parkir Taman Catur Ayani
Tabel 4. Bentuk Aktivitas RTNH di Tipologi Parkir
No |
Aktivitas |
Gambaran Umum |
1 |
Sosial Budaya |
Tidak terdapat fungsi untuk berkumpul |
2 |
Ekologis |
Belum ada fungsi ekologis |
3 |
Arsitektural |
Terdapat beberapa ornamen |
4 |
Ekonomi |
Biaya parkir untuk kendaraan bermotor |
5 |
Insidentil (pada saat-saat tertentu) |
Belum terdapat lokasi untuk fungsi ini |
Sumber: Hasil Analisis, 2021
-
3.3 Lapangan Olahraga
Pada Taman Catur Ayani, terdapat berbagai macam sarana olahraga dan aktivitas olahraga yang dapat dilakukan, yaitu: lapangan basket, skate park, dan fasilitas alat olahraga sederhana. Fasilitas olaharaga sederhana yang terdapat pada taman, dapat dilihat pada gambar 7. Pada lapangan olahraga Taman Catur berfungsi sebagai aktivitas sosial budaya. Aktivitas sosial budaya yang terdapat di Lapangan Olahraga Taman Catur Ayani berupa aktivitas olahraga basket, skate park, dan olahraga sederhana.
Lapangan olahraga yang terdapat pada Taman Catur Ayani tidak termasuk kedalam fungsi ekonomi. Hal ini disebabkan karena lapangan olahraga tersebut tidak disewakan. Taman Catur Ayani tidak memiliki lapangan olahraga memiliki fungsi ekologis. Hal ini disebabkan karena taman ini menggunakan perkerasan beton. Lapangan olahraga di Taman Catur Ayani merupakan ruang terbuka yang dapat kelancaran sistem aliran udara.
Tabel 5. Bentuk Aktivitas RTNH di Tipologi Lapangan Olahraga
No |
Aktivitas |
Gambaran Umum |
1 |
Sosial Budaya |
Lapangan olahraga berfungsi sebagai interaksi masyarakat untuk melakukan kegiatan olahraga |
2 |
Ekologis |
Fungsi ekologis belum ada |
3 |
Arsitektural |
Fungsi ornamen lebih ke fungsi olahraga |
4 |
Ekonomi |
Skatepark, lapangan basket, dan alat olahraga lain tidak disewakan sehingga belum terdapat fungsi ekonomi |
5 |
Insidentil (pada saat-saat tertentu) |
Belum dapat digunakan untuk lokasi penyelamatan |
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Gambar 6. Aktivitas Olahraga di Taman Catur Ayani
-
3.4 Tempat Bermain dan Rekreasi
Pada Taman Catur Ayani terdapat aktivitas tempat bermain dan rekreasi. Aktivitas sosial budaya di Taman Catur Ayani berupa interaksi sosial masyarakat kota Pontianak menggunakan fasilitas bermain yang berada di taman ini.Taman ini dilengkapi dengan fasilitas bermain anak, seperti: ayunan, jungkat-jungkit, dan panjatan besi. Taman ini juga dilengkapi dengan perpustakaan digital, namun karena pandemi Covid 19 harus ditutup sementara.
Pada bagian tengah taman terdapat papan catur besar dengan bidak-bidak raksasa yang menjadi tempat foto masyarakat juga terdapat beberapa arena bermain yang disediakan. Bidak-bidak catur ini juga memiliki fungsi pelengkap sebagai fungsi arsitektural. Sedangkan untuk fungsi ekologis pada taman catur terdapat berbagai jenis vegetasi dengan menggunakan pot menggunakan perkerasan semen dan vegetasi lain. Tempat bermain dan rekreasi pada taman ini tidak memiliki funggsi ekonomi. Hal ini disebabkan karena taman ini terbuka dan dimanfaatkan oleh publik. Taman ini tidak bersifat privat sehingga tidak memberikan keuntungan secara ekonomis pada pemikiknya. Taman ini belum dapat dimanfaatkan untuk aktvitas darurat. Belum dapat dimanfaatkan sebagai upaya penyelamatan diri dari mitigasi bencana.
Gambar 7. Aktivitas Bermain dan Rekreasi di Taman Catur Ayani
Tabel 6. Bentuk Aktivitas RTNH di Tipologi Tempat Bermain dan Rekreasi
No |
Aktivitas |
Gambaran Umum |
1 |
Sosial Budaya |
Berfungsi sebagai aktivitas interaksi masyarakat untuk bermain dan rekreasi |
2 |
Ekologis |
Fungsi ekologis pada taman ini sudah terdapat tumbuhan dan pot tanaman |
3 |
Arsitektural |
Fungsi ornamen seperti bidak catur sudah tersedia |
4 |
Ekonomi |
Belum ada aktivitas ekonomi untuk kawasan ini |
5 |
Insidentil (pada saat-saat tertentu) |
Belum dapat digunakan untuk lokasi penyelamatan |
Sumber: Hasil Analisis, 2021
-
3.5 Pembatas
Pembatas berupa median dan buffer yang membentuk jalur. Taman Catur Ayani bersebelahan dengan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dan Jalan Ahmad Yani. Pada taman Catur Ayani sebagai pembatas antara Universitas Tanjungpura dan Jalan Ahmad Yani. Pembatas fisik antara Taman Catur Ayani dan Jalan Ahmad Yani berupa fungsi ekologis. Terdapat berbagai vegetasi yang berfungsi sebagai pembatas.
Gambar 8. Penggunaan Lahan di Sekitar Taman Catur Ayani
Gambar 9. Taman Catur Ayani sebagai Pembatas
Tabel 7. Bentuk Aktivitas RTNH di Tipologi Pembatas | |
No |
Aktivitas Gambaran Umum |
1 |
Sosial Budaya Fungsi sosial budaya pada pembatas tidak dapat terakomodasi |
2 |
Ekologis Terdapat vegetasi yang berfungsi sebagai pembatas |
3 |
Arsitektural Terdapat berbagai ornamen arsitektural, seperti: dinding yang berisi mural |
4 |
Ekonomi Terdapat videotron yang berfungsi ekonomi. Pembatas untuk keperluan reklame iklan yang dapat memberikan kontribusi ekonomis pada pemiliknya |
5 |
Insidentil Belum dapat dijadikan sebagai jalur evakuasi untuk (pada saat-saat tertentu) menyelamatkan diri dari bahaya bencana |
Sumber: Hasil Analisis, 2021
-
3.6 Koridor
Koridor memiliki fungsi utama sebagai sarana pejalan kaki. Pada koridor Taman Catur Ayani terdapat fungsi arsitektural misalnya dengan melengkapi area koridor dengan berbagai ornamen fungsional ataupun estetis berupa papan informasi mengenai sejarah kepemimpinan Pontianak di koridor taman.
Gambar 10. Fungsi Arsitektural untuk Koridor di Taman Catur Ayani
Tabel 8. Bentuk Aktivitas RTNH di Tipologi Koridor | |
No |
Aktivitas Gambaran Umum |
1 |
Sosial Budaya Koridor dapat digunakan sebagai interaksi masyarakat |
2 |
Ekologis Terdapat berbagai vegetasi berupa pepohonan |
3 |
Arsitektural Terdapat ornamen arsitektural, seperti: papan informasi sejarah kepemimpinan |
4 |
Ekonomi Belum terdapat papan reklame iklan sehingga belum memberikan kontribusi secara ekonomi |
5 |
Insidentil Belum dapat digunakan sebagai jalur evakuasi dalam (pada saat-saat tertentu) upaya penyelamatan diri dari bahaya bencana |
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Tipologi Ruang Terbuka Publik di perkotaan, Taman Catur Ayani memiliki 6 (enam) tipologi dapat dilihat pada tabel 9. Berdasarkan hasil rekapitulasi tipologi, setiap tipologi yang ada pada Taman Catur Ayani masing-masing memiliki aktivitas yang berbeda, yaitu:
-
1. Tipologi Plasa. Lokasi plasa berada dekat dengan Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak. Pada tipologi ini aktivitas yang dapat dilakukan adalah sosial budaya, ekologis, arsitektural, dan ekonomi,
-
2. Tipologi Parkir, pada tipologi ini hanya terdapat aktivitas arsitektural dan ekonomi,
-
3. Tipologi lapangan olahraga berupa aktivitas sosial budaya dan arsitektural,
-
4. Tipologi tempat bermain dan rerkreasi berupa sosial budaya, ekologis, dan arsitektural,
-
5. Tipologi pembatas berupa ekologis, arsitektural, dan ekonomi, dan
-
6. Tipologi Koridor berupa ekologis dan arsitektural,
Tabel 9. Kesimpulan Tipologi Taman Catur Ayani Kota Pontianak
No
Tipologi
Sosial
Budaya
Ekologis
Arsitektural
Ekonomi
Insidentil
1
Plasa
√
√
√
√
-
2
Parkir
-
-
√
√
-
3
Lapangan olahraga
√
-
√
-
-
4
Tempat bermain dan
√
√
√
-
-
rekreasi
5
Pembatas
-
√
√
√
-
6
Koridor
-
√
√
-
-
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Taman Catur Ayani merupakan ruang terbuka publik di Perkotaan. Berdasarkan hasil Taman ini memiliki 6 (tipologi) pada ruang terbuka publik di perkotaan yang tersebar di Taman Catur Ayani, tetapi tidak semua bentuk aktivitas ruang terbuka publik di perkotaan bisa dilakukan di setiap tipologi. Setiap tipologi memiliki aktivitas yang berbeda.
Aktivitas pemanfaatan yang belum dapat dilakukan di semua tipologi adalah insidentil. Hal ini disebabkan karena letak ruang terbuka yang berada di pusat kota, menyebabkan taman ini belum dapat di fungsikan untuk aktivitas darurat (insidentil). Aktivitas yang paling dominan pada ruang terbuka publik perkotaan Taman Catur Ayani adalah arsitektural. Terdapat berbagai macam ornamen arsitektural yang berfungsi untuk mengenalkan Kota Pontianak, seperti: makanan tradisional, objek wisata, dan sejarah Kota Pontianak.
Chen, L., & Ng, E. (2012). Outdoor thermal comfort and outdoor activities: A review of research in the past
decade. Cities, 29(2), 118–125. https://doi.org/10.1016/j.cities.2011.08.006
Hantono, D. (2019). Kajian Perilaku Pada Ruang Terbuka Publik. NALARs, 18(1), 45.
https://doi.org/10.24853/nalars.18.1.45-56
McCormack, G. R., Rock, M., Toohey, A. M., & Hignell, D. (2010). Characteristics of urban parks associated with park use and physical activity: A review of qualitative research. Health and Place, 16(4), 712–726. https://doi.org/10.1016/j.healthplace.2010.03.003
Nasir, R. A., Sh Ahmad, S., & Zain Ahmed, A. (2016). The Relationship of Physical Activity and Human
Comfort in Urban Park. Asian Journal of Behavioural Studies, 1(2), 36.
https://doi.org/10.21834/ajbes.v1i2.31
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 tahun 2009. (2009). Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Non Hijau di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan.
van Hecke, L., van Cauwenberg, J., Clarys, P., van Dyck, D., Veitch, J., & Deforche, B. (2017). Active use of parks in flanders (Belgium): An exploratory observational study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(1). https://doi.org/10.3390/ijerph14010035
http://ojs.unud.ac.id/index.php/lanskap
JAL | 147
Discussion and feedback