PERENCANAAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI SEBARAN

COFFEE SHOP DI KAWASAN DAGO KOTA BANDUNG

Qisti Fadilah

Prodi Manajemen Industri Katering, Universitas Pendidikan Indonesia Email: [email protected]

Dewi Turgarini

Prodi Manajemen Industri Katering, Universitas Pendidikan Indonesia Email: [email protected]

Dias Pratami Putri

Prodi Manajemen Industri Katering, Universitas Pendidikan Indonesia Email: [email protected]

ABSTRACT

Wisata kuliner khususnya wisata kopi berkembang pesat di Kota Bandung terutama di Kawasan Dago. Kawasan Dago merupakan kawasan pariwisata yang terkenal bagi wisatawan dalam maupun luar kota. Tersedia banyak coffee shop di Kawasan Dago yang dapat menjadi pilihan bagi para wisatawan untuk berkunjung. Namun, belum ada sistem informasi yang memuat semua informasi khusus coffee shop di Kawasan Dago, sehingga para wisatawan mengalami kesulitan dalam mengakses informasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain prototipe untuk sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago berbasis web. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan kuesioner serta analisis data menggunakan metode flowchart.

Keywords: wisata kopi, cofffee shop, sistem informasi, prototipe.

Pendahuluan

Pariwisata merupakan sektor yang berkembang pesat di dunia. Hal ini didukung oleh laporan dari World Travel & Tourism Council (2021) yang menyebutkan bahwa perjalanan dan pariwisata merupakan salah satu sektor terbesar di dunia. Indonesia pun merupakan negara yang perkembangan pariwisatanya pesat.

Untuk mendukung hal tersebut, perlu adanya usaha dalam meningkatkan minat para wisatawan untuk berkunjung dan melakukan perjalanan wisata. Minat wisatawan dalam mengunjungi destinasi wisata tertentu dipengaruhi oleh kualitas informasi (Edwin et al, 2019). Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Bidang Pariwisata Nasional 2020 menyebutkan bahwa salah satu indeks kelemahan indonesia yang turut menjadi daya saing pariwisata adalah teknologi informasi (Swabawa, 2020).

Provinsi Jawa Barat khususnya di Kota Bandung merupakan salah satu daerah yang tingkat pertumbuhan sektor pariwisatanya berkembang dengan pesat. Kota Bandung menjadi kota tujuan wisata yang digemari oleh para wisatawan karena memiliki destinasi wisata yang menarik dan bervariatif, serta didukung oleh cuaca yang sejuk. Salah satu wisata yang populer di Kota Bandung adalah wisata kuliner, khususnya di Kawasan Dago. Kawasan Dago itu sendiri pada era tahun 1970 hingga 1980 mulai menjadi pusat aktivitas anak muda kegiatan malam hari (Prasetyo, 2019).

Berkembangnya minat wisatawan terhadap wisata kuliner di Kota Bandung ditandai dengan jumlah bisnis di bidang food & beverage yang semakin bertambah setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tahun 2020, jumlah bisnis food & beverage di Kota Bandung terdapat sebanyak 1.448.

Wisata kuliner yang terdapat di Kawasan Dago didominasi oleh coffee shop atau kedai kopi. Hal tersebut didorong oleh faktor perubahan gaya hidup masyarakat yang kini lebih menyukai beraktivitas di coffee shop.

Akan tetapi, belum ada sistem informasi mengenai destinasi wisata kuliner coffee shop di Kota Bandung khususnya di Kawasan Dago yang disajikan dengan cukup lengkap. Sejauh ini, hanya ada beberapa website artikel berita yang memuat daftar rekomendasi coffee shop di Kawasan Dago dengan jumlah yang sedikit pada setiap artikel berita nya. Padahal, jumlah coffee shop di Kawasan Dago cukup banyak. Hal ini tentunya membuat wisatawan yang ingin mengunjungi coffee shop di Kawasan Dago merasa kesulitan dalam memperoleh informasi coffee shop yang cukup lengkap.

Tinjauan Pustaka

Coffee Shop

Coffee shop merupakan salah satu jenis dari restoran. Menurut Sukarno & Nirawati (2016) coffeeshop merupakan sebuah tempat yang menyediakan layanan pesanan kopi, namun banyak cafe tidak menyediakan kopi saja, melainkan minuman lainnya, makanan ringan, bahkan makanan utama. Selain itu, (Hidayatullah & Zahara, 2020) menyimpulkan bahwa coffee shop merupakan tempat untuk bersantai, dimana para pengunjungnya dapat memesan makanan dan minuman, serta menyediakan hiburan berupa musik yang bertujuan untuk memberikan suasana yang nyaman.

Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu cara yang diatur untuk untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, serta menyimpan data. Selain itu, sistem informasi pun merupakan cara yang diatur untuk melaporkan, mengendalikan, mengelola, serta menyimpan informasi, sehingga organisasi mencapai tujuannya (Putri & Siptiana, 2019). Kemudian Krismiaji (2015) pun menyimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan prosedur organisasi yang saling berhubungan dan bekerja sama secara teratur untuk mendapatkan suatu tujuan yaitu mengelola data menjadi sebuah luaran berupa informasi.

Prototipe

Prototipe ialah sebuah metode pengembang perangkat lunak dalam membuat sebuah desain berupa model aplikasi, sangat cocok pada kondisi dimana pengguna tidak bisa menyajikan informasi secara jelas mengenai kebutuhan yang sesuai dengan keinginannya (Hendri, 2022). Hasil dari model prototipe berupa desain yang akan menjadi rujukan untuk digunakan saat melatih, presentasi, penilaian sebuah desain, promosi atau keperluan lain (Yoko, 2019).

Metode

Pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Beberapa metode yang digunakan dalam membuat rancangan prototipe sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago diantaranya dengan survei wawancara, kuesioner, dan sistem flowchart. Pertama-tama, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa stakeholder diantaranya pemilik usaha coffee shop, komunitas kopi, media, pemerhati kopi, dan ahli kopi. Kemudian, peneliti pun menyebarkan kuesioner kepada para wisatawan coffee shop di Kawasan Dago. Data dari wawancara dan kuesioner tersebut digunakan sebagai analisis terkait rancangan prototipe sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago.

Selain itu, peneliti pun menggunakan sistem flowchart. Sistem flowchart adalah diagram grafik yang mengkomunikasikan aliran data media dan prosedur proses informasi yang diperlukan sebuah sistem informasi, yang dilakukan dengan menggunakan simbol dan panah untuk menunjukkan aktivitas proses informasi (Kristiyanti, 2014). Sistem flowchart dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai alur prototipe sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago. Sistem flowchart dibuat setelah mendapatkan berbagai data penunjang dari hasil wawancara serta kuesioner.

Hasil dan Pembahasan

Rancang bangun prototipe pada penelitian ini akan diimplementasikan pada teknologi sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago berbasis web. Karena sistem informasi berbasis web yang memuat data coffee shop di Kawasan Dago belum ada, tentunya hal ini akan sangat membantu wisatawan dalam berkunjung pada destinasi coffee shop tersebut. Terlebih lagi, Kawasan Dago merupakan kawasan pariwisata yang seringkali dikunjungi oleh wisatawan dalam maupun luar kota. Jumlah coffee shop yang tersebar pada Kawasan Dago pun terbilang banyak dan padat,

serta dapat dikatakan bahwa coffee shop di Kawasan Dago memiliki jumlah paling banyak diantara daerah lainnya di Kota Bandung.

Sebelum membuat rancangan desain prototipe yang akan diimplementasikan pada sistem informasi berbasis web. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa stakeholder dan menyebarkan kuesioner kepada para wisatawan coffee shop di Kawasan Dago, baik itu wisatawan dalam kota maupun luar kota. Data wawancara serta kuesioner tersebut merupakan bahan analisis rancangan sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkujunjung.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, beberapa stakeholder dan para wisatawan mengatakan bahwa dalam sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago harus tersedia berbagai informasi yang dapat memudahkan wisatawan diantaranya menu, harga, peta lokasi, alamat, foto, kontak, jam operasional, dan sosial media pada setiap profil coffee shop di Kawasan Dago. Selain itu, sistem informasi berbasis web pun dapat memudahkan wisatawan dalam mengakses informasi karena tidak perlu mengunduh aplikasi dan dapat diakses pada setiap jenis smartphone. Oleh karena itu, rancangan prototipe dengan metode flowchart disajikan sebagai berikut.

Gambar 1. Flowchart Masuk Sistem Informasi

Gambar 1 merupakan flowchart rancangan untuk masuk ke dalam sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan yang pertama ialah pengguna harus memasukkan tautan pada browser yang dimiliki, setelah itu maka pengguna akan masuk ke dalam halaman utama pada web sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago. Pada halaman utama terdapat beberapa pilihan menu yang dapat diakses oleh pengguna, diantaranya menu menuju peta lokasi, profil coffee shop, coffee shop pagi ngopi, dan menu tentang kami.

Gambar 2. Flowchart Akses Sistem Informasi

Gambar 2 merupakan flowchart rancangan untuk mengakses sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago. Pertama-tama para pengguna akan masuk ke halaman utama yang menyajikan berbagai pilihan menu informasi yang dapat bebas diakses oleh pengguna atau wisatawan. Kemudian, jika memilih menu Dago Coffee Map maka pengguna akan diarahkan pada menu peta lokasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago, jika pengguna memilih salah satu titik coffee shop maka akan muncul profil coffee shop tersebut. Selanjutnya, jika memilih menu profil coffee shop maka akan langsung memuat informasi coffee shop yang dipilih. Kemudian, jika memilih menu Pagi Ngopi, maka pengguna akan diarahkan pada menu yang memuat daftar coffee shop di Kawasan Dago yang menyediakan minum kopi di pagi hari. Selanjutnya, jika pengguna memilih menu About maka pengguna akan diarahkan pada menu yang memuat informasi tentang sistem informasi ini.

Tentunya pada menu profil coffee shop yang tersedia tersebut memuat berbagai informasi yang berupa menu, harga, peta lokasi, alamat, foto, kontak, jam operasional, dan sosial media dari setiap coffee shop yang akan memudahkan para wisatawan untuk dapat mengetahui informasi mengenai coffee shop yang akan dikunjungi.

Kesimpulan

Wisata kuliner di Kota Bandung berkembang pesat seiring dengan berjalannya waktu. Dewasa ini, wisata kopi sangat digemari oleh para wisatawan. Kawasan Dago merupakan salah satu daerah di Kota Bandung yang terkenal akan wisata kulinernya. Terlebih lagi, tersedia banyak coffee shop di Kawasan Dago yang dapat menjadi pilihan untuk berkunjung bagi para wisatawan, baik wisatawan dalam kota maupun luar kota.

Belum tersedianya sebuah sistem informasi yang dapat menyatukam berbagai informasi khusus coffee shop yang tersedia di Kawasan Dago membuat wisatawan cukup kesulitan dalam mengakses informasi. Untuk itu, perlu adanya sistem informasi sebaran coffee shop di Kawasan Dago yang dapat memudahkan wisatawan untuk mengaksesnya. Sebelum membuat sistem informasi tersebut, perlu adanya rancangan prototipe sebagai petunjuk dalam pembuatan sistem informasi tersebut. Dalam membuat rancangan prototipe pun perlu beberapa data penunjang dari stakeholder dan wisatawan agar rancangan prototipe dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung serta wisatawan mendapatkan kemudahan akses.

Daftar Pustaka

Edwin, S. M., Wibowo, W. C., & Shihab, M. R. (2019). The Effects of Tourism Information Quality in Shaping Tourists’. Journal of Physics: Conference Series, (p. 6).

Hendri. (2022). Penerapan Metode Prototype Pada Perancangan Sistem Informasi Penjualan Mediatama Solusindo Jambi. Jurnal Ilmiah Teknik dan Ilmu Komputer, 1-11.

Hidayatullah, G. F., & Zahara, Z. (2020). Peran Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako, 70-78.

Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN.

Kristiyanti, M. (2014). Rancang Bangun Prototype Berbasis Web Sebagai Implementasi Praktik Wirausaha Mahasiswa di Kota Semarang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 23.

Prasetyo, F. A. (2019). Bandung dan Pemaknaan Dago dalam Sejarah: Masa Lalu, Masa Kini. Lembaran Sejarah, 64-90.

Putri, S. F., & Siptiana, D. (2019). Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Gaji dan Upah Pada PT. Berdikari Metal Engineering. TEDC,Vol. 13 No. 2, 183-194.

Sukarno, & Nirawati. (2016). Kontribusi Human Capital dan Customer Capital dalam Menggapai Kinerja Cafe dan Resto di Surabaya. Jurnal Ilmu Sosial, 137-149.

Swabawa, K. (2020, Februari 27). Balipost:   Opini.   From Balipost:

https://www.balipost.com/news/2020/02/27/106566/Pariwisata-Indonesia-Masih-Lemah.html

Tourism, W. T. (2021, Juni). Travel & Tourism Economic Impact 2021. From World Travel

&                         Tourism                         Council:

https://wttc.org/Portals/0/Documents/Reports/2021/Global%20Economic%20 Impact%20and%20Trends%202021.pdf

Yoko, P. (2019). Penerapan Metode Prototype dalam Perancangan Aplikasi SIPINJAM Berbasis Website. Jurnal Ilmiah Merpati, 212-223.

262     JUMPA Volume 10, Nomor 1, Juli 2023