Model Persamaan Struktural Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Kewirausahaan Mahasiswa FMIPA UNSRI
on
Jurnal Matematika Vol. 5 No.1, Juni 2015. ISSN: 1693-1394
Model Persamaan Struktural Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Kewirausahaan Mahasiswa FMIPA UNSRI
Oki Dwipurwani
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang–Prabumulih KM 32, Ogan Ilir Inderalaya 30662 e-mail: okidwip@yahoo.com
Abstract: The aim of this research is to know factors having an influence by significant toEntrepreneurship Intention of students in Faculty of Mathematics and Natural Sciences of Sriwijaya University. There used a Structural Equation Models (SEM) analysis method, because variables in this research in the form of laten variable and causal relationship between a set of variables nor modestly, there is direct and indirectly relationship.The result show thatfamily environment give a part important in forming Entrepreneurship intention student, and so Personal attitude give biggest direct influence to Entrepreneurship Intention of student equal to 0,52 with t-test statistical value equal to 6,82.
Keywords: Structural Equation Models (SEM), Enterpreneurship Intentions
Meningkatnya jumlah lulusan Perguruan Tinggi (PT) akan menyebabkan meningkatnya angkatan kerja, tetapi mempersempit kesempatan kerja karena daya serap tenaga kerja diberbagai bidang pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah lulusan PT atau sarjana setiap tahunnya. Hal ini akan menambah jumlah pengangguran di usia muda. Masalah ini timbul karena sistem pembelajaran di berbagai perguruan tinggi masih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukannya lulusan yang siap menciptakan pekerjaan.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tingginya angka pengangguran lulusan universitas yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) adalah mengajak mahasiswa untuk dapat berwirausaha. Untuk itu perlu meramalkan perilaku yang bersifat usahawan mahasiswa melalui niat usahawan setiap individu mahasiswa. Niat kewirausahaan (Entrepreneurial Intention) dapat digambarkan sebagai sikap pandang secara sadar yang langsungmenjadiperhatian, dan oleh Karena itu mencoba dan bergerak ke arah sebuah objek khusus tersebut, atau menapaki untuk mencapainya (Ferreira, et al. [1]).
Berdasar uraian di atas, maka penting untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Salah satu metode yang dapat menyelesaikan masalah ini adalah Model Persamaan Struktural (MPS), dengan peubah-peubah yang terlibat bersifat tidak dapat diukur (laten), dan hubungan antara peubahnya bersifat langsung dan tidak langsung.
Metode yang dilakukan berdasarkan langkah-langkah berikut: (1)Menentukan peubah-peubah laten dan indikator yang terlibat;
Peubah laten dan indikator yang terlibat dapat dilihat pada Tabel 1. Kemudian mendisain MPS secara teoritis hubungan antar peubah-peubah tersebut.
-
(2) Memperoleh data penelitian;
Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari Dekanat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sriwijaya (UNSRI) berupa daftar mahasiswa aktif FMIPA UNSRI. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden mulai tanggal 24 April 2015 sampai dengan 19 Mei 2015. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif FMIPA UNSRI angkatan 2011- 2013 dengan jumlah unit populasi 1048 mahasiswa, dan dengan jumlah sampel 309 mahasiswa.
-
(3) Melakukan prosedur analisis MPS
Prosedur MPS dimulai dari membentuk matriks korelasi antara peubah-peubah indikator, melakukan analisis Faktor konfirmatori untuk menentukan peubah indikator yang dilibatkan dalam MPS, menduga parameter-parameter MPS menggunakan Metode Maksimum Likelihood (ML), menguji validitas dan reliabilitas indikator dan peubah laten, Validasi kesesuaian model MPS dengan nilai Chi-Square, AGFI, GFI, dan RMSEA, menghitung pengaruh langsung, tidak langsung, dan total dari peubah-peubah laten eksogen terhadap peubah laten endogen, dan terakhir menentukan pengaruh terbesar, baik langsung, tidak langsung ataupun pengaruh total yang secara siginifikan berpengaruh terhadap peubah laten eksogen.
-
(4) Model Persamaan Struktural (MPS)
Model Persamaan struktural (MPS) dengan peubah laten menggabungkan model pengukuran dan model jalur. Model persamaaan strukturalnya adalah sebagai berikut,
η = Γξ + Βη + ζ (1)
dimana η : vektor endogen, ξ: vektor peubah eksogen, B : matriks koefisien dari pengaruh peubah endogen terhadap peubah endogen lainnya, Γ: matriks koefisien
dari pengaruh peubah eksogen terhadap peubah endogen, ζ: vektor galat pada model jalur, η dan ξ berupa peubah-peubah tidak terukur atau peubah laten.
Tabel 1. Peubah Indikator, peubah laten dan simbolnya.
Peubah laten (Simbol) |
Peubah indikator |
Simbol peubah Indikator |
Kemandirian |
1. Tidak bergantung orang lain |
x1 |
(ξ 1 ) |
2. Memenuhi kebutuhan sendiri |
x2 |
Hobi |
3. Kegemaran |
x3 |
(ξ2 ) |
4. Kesenangan |
x4 |
Kreatifitas |
5. Menyalurkan ide |
x5 |
(ξ3 ) |
6. Pribadi yang kreatif |
x6 |
7. Memanfaatkan ide |
x7 | |
Dana Dikti |
8. Penyemangant berwirausaha |
x8 |
(14 ) |
9. Membantu berwirausaha |
x9 |
10. Diperlukan dalam berwirausaha |
x10 | |
Keberanian menanggung |
11. Berani menaggung resiko |
x11 |
Resiko |
12. Resiko kerugian dianggap hal biasa |
x12 |
(ξ 5 ) | ||
Lingkungan Keluarga |
13. Dukungan berwirausaha |
x13 |
(ξ 6 ) |
14. Dukungan menjadi pengusaha setelah sarjana |
x14 |
Lingkungan Pergaulan |
15. Taman-teman berwirausaha |
x15 |
(ξ 7 ) |
16. Dukungan teman untuk berwirausaha |
x16 |
17. Lingkungan mendorong berwirausaha |
x17 | |
Modal pribadi |
18. Cukup modal usaha |
x18 |
(ξ 8 ) |
19. Mudah memperoleh modal usaha |
x19 |
20. Memiliki tempat usaha |
x20 | |
21. Mudah menyediakan tempat usaha |
x21 | |
Kantin Pusat MIPA |
22. Mudah memperoleh fasilitas KMP |
x22 |
(KPM) (ξ 9 ) |
23. KMP mendorong berwirausaha |
x23 |
Personality attitude |
1. Ketertarikan menjadi pengusaha |
y1 |
η ) |
2. Keuntungan berwirausaha |
y2 |
3. Kepuasan berwirausaha |
y3 | |
Perceived Bihavioral |
6. Kemudahan dalam memulai usaha |
y4 |
Control |
7. Mengetahui apa yang disiapkan |
y5 |
η) |
8. Keyakinan akan berhasil menjadi usahawan |
y6 |
Entrepreneurship |
9. Mindset menjadi usahawan |
y7 |
Intention |
10. Bercita-cita menjadi usahawan |
y8 |
(^2 ) |
11. Telah memiliki mainset menjadi usahawan |
y9 |
Selanjutnya,
(2)
(3)
y = Λ yη + ε x = Λx ξ + δ
dimana y: vektor peubah peubah indikator bagi peubah laten η, x: vektor peubah indikator bagi peubah laten ξ, Λy: matriks koefisien regresi antara y, dengan η, Λx : matriks koefisien regresi antara x dengan ξ, ε: vektor galat pada model pengukuran y dan δ : vektor galat pada model pengukuran y, (Bolen [2]).
Metode untuk pendugaan parameter model pada penelitian ini menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood : ML), yaitu metode yang memaksimumkan fungsi pengepasan secara iteratif, dengan bentuk fungsi pengepasan metode ML adalah sebagai berikut
Fml = log ∑ + tr S∑-1}- log S∣ -(P + q) (4)
dimana p : jumlah peubah indikator x, q : jumlah peubah indikator y, dan dalam penelitian ini p = 23 dan q = 9. Σ : matriks koragam MPS dan S : matriks koragan contoh bagi peubah pengamatan contoh z = (y', x').
Validitas dan reliabilitas peubah indikator diperoleh melalui koefisien reliabilitas indikator menggunakanrumusan berikut
= λ 2
λi2 + Var(εi)
(5)
dan reliabilitas peubah laten diperoleh melalui koefisien riliabilitas konstruk menggunakan rumusan berikut
k2
∑ λi
Pii =
(6)
dengan λi : muatan faktor (peubah laten) yang terstandardisasi, (Whidiarso, [8]). Besarnya nilai koefisien relibialitas indikator (item) yang direkomendasikan adalah diatas 0,5, dan koefisien relibialitas konstruk (peubah laten) yang direkomendasikan adalah diatas 0,7, Whidiarso [3].
Kesesuaian model MPS diperiksa dengan uji χ2 (Chi-Square Statistic), AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), GFI (Goodness of Fit Index) dan RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation). Nilai χ2 merupakan ukuran kebaikan atau keburukan
model pada data. Nilai χ2 dengan p-value> 0.05 menunjukan model sudah baik. Nilai
GFI dan AGFI yang baik adalah lebih besar dari 0.90, dengan kata lain model yang
dibuat sudah sesuai, dan nilai GFI ataupun AGFI maksimum adalah 1, Bolen [2]. Nilai RMSEA ≤ 0.08 memberikan indikasi bahwa model mendekati pemenuhan model terbaik, Fox, [4]. Selain pengujian terhadap model yang dibuat, terdapat pula pengujian untuk dugaan parameter model apakah secara statistik signifikan berbeda dengan nol, pada taraf nyata 95% atau 99%. Uji ini sering disebut dengan uji-t, Bolen [2]. Paket perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mengoperasikan MPS dalam penelitian ini adalah Linear Structural Relationship (LISREL). LISREL mengestimasi koefisien-koefisien dari sejumlah persamaan struktural yang linear, Jöreskog, [5].
Karakteristik dari 309 sampel mahasiswa berdasarkan variabel bebas dan variabel terikat adalah bahwa responden angkatan 2012 jumlahnya paling banyak yaitu sebesar 42,72% dibandingkan dengan responden angkatan 2011 sebesar 31,07% dan 2013 sebesar 26,21%. Kemudian,terdapat enam jenis usaha yang dimiliki oleh mahasiswa MIPA Unsri, diantaranya makanan, konveksi, jasa, desain grafis, Alat Tulis Kantor (ATK), dan lainnya. Usaha yang paling banyak dimiliki oleh mahasiswa FMIPA Unsri adalah jenis usaha konveksi. Dari tabel tersebut, jika dilihat berdasarkan kategori jenis kelamin, maka responden terbanyak adalah perempuan dengan persentase sebesar 71,84%.
Peubah-peubah indikator dilambangkan oleh y ,..., y , serta x ,...,x untuk setiap responden. Selanjutnya, dibentuk matriks korelasi dari ke-32 peubah indikator tersebut, untuk input dalam menduga parameter model faktor konfirmatori pada persamaan (2) dan (3), dan untuk menduga parameter model MPS pada persamaan (1) secara simultan. Dari analisis faktor konfirmatori diperoleh hasil bahwa peubah laten Kemandirian dan KPM tidak vaid dibentuk oleh indikatorya, maka dikeluarkan dari model.
Hasil dugaan parameter model lengkap dari MPS dapat dilihat pada Gambar 1.Pengolahannya dibantu oleh program LISREL 8.50 melalui matriks korelasi yang telah dibuat sebelumnya, dengan menggunakan metode ML.
Model terdiri atas model pengukuran dan model jalur, dengan tujuh peubah laten eksogen yaitu Hobi mahasiswa, Kreatifitas mahasiswa, Dana Dikti, Keberanian menanggung resiko, Lingkungan keluarga, Lingkungan pergaulan dan kampus, Modal,
serta dua peubah laten endogen yaitu Personality attitude, Perceived Bihavioral Control dan Entrepreneurship Intention (Niat).
Diperoleh nilai Chi-square dengan derajat bebas 306 sebesar 1518,64, dan P-value bernilai 0,0000. Nilai P-value lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti H0 ditolak, sehingga matriks varian kovarian populasi tidak sama dengan matriks varian kovarian yang diestimasi, namun perlu diketahui bahwa nilai Chi-square sensitif terhadap jumlah contoh sehingga perlu diuji kesesuaian lainnya. Uji kesesuaian lainnya yaitu nilai RMSEA sebesar 0.078 lebih kecil dari 0.08, serta nilai GFI sebesar 0,94 dan AGFI sebesar 0.93 keduanya lebih besar dari dari 0.90, ini berarti bahwa model yang dibuat telah dapat mewakili dengan baik hubungan yang terdapat pada data contoh, atau model dapat dikatakan sudah baik.
Chi-Square=1518.64r df=306, P-value=0.00000j BMSEA=O.07g
Gambar 1.Model Struktural MPS Lengkap
Dugaan koefisien model pengukuran beserta nilai statistik uji-t nya, serta tanda signifikansinya dalam bentuk bintang, tersusun pada Tabel 2.
Pada Tabel 2 terlihat bahwa semua koefisien model pengukuran signifikan pada taraf 1%, dengan nilai t pada tabel adalah 2,33, sehingga dapat dikatakan bahwa peubah-peubah indikator sudah valid. Model yang terbentuk juga telah reliabel, berdasarkan nilai-nilai koefisien reliabilitas indikator yang semuanya lebih besar dari 0,5, dan koefisien reliabilitas konstruk yang semuanya lebih besar dari 0,7, yang diperoleh dari persamaan (5) dan persaman (6). Secara ringkas nilai koefisien reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 2. Nilai Dugaan Parameter Model Pengukuran | ||
Parameter Model pengukuran |
Nilai dugaan |
t-value |
λ3x,2 |
0,91 |
19,54** |
x λ4,2 |
0,96 |
21,37** |
x λ5,3 |
0,82 |
16,83** |
x λ6,3 |
0,92 |
19,99** |
x λ7,3 |
0,78 |
15,76** |
x λ8,4 |
0,91 |
19,96** |
x λ9,4 |
0,94 |
21,17** |
x λ10,4 |
0,73 |
14,50** |
x λ11,5 |
0,92 |
16,36** |
x λ12,5 |
0,85 |
15,11** |
x λ13,6 |
0,81 |
15,33** |
x λ14,6 |
0,77 |
14,33** |
λ1x5,7 |
0,74 |
14,72** |
x 16,7 |
0,89 |
19,20** |
x 17,7 |
0,89 |
19,17** |
λ1x8,8 |
0,71 |
13,60** |
x λ19,8 |
0,77 |
15,63** |
x 20,8 |
0,92 |
20,58** |
x 21,8 |
0,92 |
20,80** |
λ1y,1 |
0,82 |
- |
λ2y,1 |
0,89 |
17,65** |
λ3y,1 |
0,81 |
15,82** |
y 1,2 |
0,71 |
- |
λ2y,2 |
0,82 |
12,90** |
λ3y,2 |
0,85 |
13,16** |
y 1,3 |
0,89 | |
λ2y,3 |
0,94 |
26,76** |
λ3y,3 |
0,86 |
22,59** |
**) signifikan pada taraf 1%
Dugaan koefisien model jalur beserta nilai statistik uji-t nya, serta tanda signifikansinya dalam bentuk bintang, tersusun pada Tabel 4.
Tabel 3. Nilai Koefisien Reliabilitas
Peubah laten |
Simbol peubah indikator |
KoefisienReliabilitas indikator |
Koefisien reliabilitas konstruk |
Hobi (ξ2 ) |
x3 |
0,83 |
0,93 |
x4 |
0,92 | ||
x5 |
0,67 | ||
Kreatifitas (ξ3) |
x6 |
0,84 |
0,88 |
x7 |
0,61 | ||
x8 |
0,83 | ||
Dana Dikti (ξ4 ) |
x9 |
0,88 |
0,89 |
x10 |
0,53 | ||
Resiko (ξ5) |
x11 |
0,86 | |
0,88 | |||
x12 |
0,71 | ||
Lingkungan, keluarga (ξ6 ) |
x13 |
0,69 |
0,77 |
x14 |
0,58 | ||
Lingkungan Pergaulan dan |
x15 |
0,55 | |
0,88 | |||
kampus (ξ7) |
x16 |
0,79 | |
x17 |
0,79 | ||
x18 |
0,51 | ||
Modal Pribadi (ξ 8 ) |
x19 |
0,59 |
∏ OR |
x20 |
0,85 | ||
x21 |
0,85 | ||
y1 |
0,67 | ||
Personal Attitude (η1) |
y2 |
0,77 |
0,87 |
y3 |
0,66 | ||
Perceived Bihavioral |
y4 |
0,51 | |
Control η 2) |
y6 |
0,66 |
0,84 |
y7 |
0,74 | ||
Entrepreneurship Intention/ Niat |
y8 |
0,81 | |
0,94 | |||
fe ) |
y9 |
0,90 |
Pada tabel 4, terdapat delapan parameter koefisien model jalur yang signifikan pada taraf 1% atau 5%, yaitu γ , γ , γ , γ , γ , γ , β dan β . Tabel 4 juga menunjukan besarnya pengaruh langsung dari ketujuh buah peubah laten eksogen terhadap tiga buah peubah laten endogen.
Tabel 4. Nilai Dugaan Parameter Model Jalur
Parameter Model Jalur |
Nilai dugaan |
t-value |
β3,1 |
0,52 |
6,82** |
β3,2 |
0,37 |
4,83** |
γ1,2 |
0,21 |
3,33** |
γ1,3 |
0,13 |
1,77 |
γ1,4 |
0,10 |
1,59 |
γ1,5 |
0,04 |
0,74 |
γ1,6 |
0,38 |
4,38** |
γ1,7 |
0,02 |
0,20 |
γ1,8 |
0,07 |
1,17 |
γ2,2 |
0,13 |
1,89 |
γ2,3 |
0,17 |
2,12* |
γ2,4 |
-0,08 |
-1,23 |
γ2,5 |
0,13 |
2,27** |
γ2,6 |
0,32 |
3,56** |
γ2,7 |
-0,02 |
-0,18 |
γ2,8 |
0,33 |
5,01** |
γ3,2 |
-0,06 |
-0,94 |
γ3,3 |
-0,05 |
-0,67 |
γ3,4 |
-0,06 |
-1,01 |
γ3,5 |
0,08 |
1,45 |
γ3,6 |
0,11 |
1,21 |
γ3,7 |
0,02 |
0,29 |
γ3,8 |
-0,01 |
-0,21 |
**) signifikan pada taraf 1%
*) signifikan pada taraf 5%
Dapat dijelaskan bahwa, peubah-peubah laten Hobi dan Lingkungan keluarga memberikan pengaruh langsung secara signifikan terhadap peubah laten Personal Attitude sebesar 0,21 dan 0,38 dengan nilai statistik uji-t nya masing-masing 3,33 dan 4,38,artinya peningkatan faktor hobi mahasiswa satu satuan, secara langsung dapat menaikkan 0.21 satuan Personal attitude mahasiswa, dan peningkatan faktor lingkungan keluarga mahasiswa satu satuan, secara langsung dapat menaikkan 0.38 satuan kepuasan Personal attitude mahasiswa. Peubah laten Kreatifitas, Resiko, Lingkungan keluarga, dan Modal memberikan pengaruh langsung terhadap peubah laten Perceived Bihavioral Control masing-masing sebesar 0,17. 0,13, 0,32 dan 0,33 dengan nilai statistik uji-t nya masing-masing 2,12, 2,27, 3,56, 5,01. Selanjutnya juga dua peubah laten eksogen Personal attitude dan Perceived bihavioral control memberikan pengaruh langsung terhadap peubah laten eksogen Niat mahasiswa berwirausaha, masing-masing sebesar 0,52 dan 0,37 dengan statistik uji-t nya masing-masing 6,82 dan 4,83.
Selain pengaruh langsung, terdapat pengaruh tidak langsung dari ketujuh peubah-peubah laten eksogen terhadap peubah laten endogen laten Niat melalui peubah antara Personal attitude dan Perceived bihavioral control. Pengaruh tidak langsung terbesar yang melalui peubah laten Personal attitude diberikan oleh peubah laten eksogen Lingkungan keluarga sebesar (0,38 x 0,52) = 0,198, artinya peningkatan faktor Lingkungan keluarga satu satuan, secara tidak langsung melalui peubah laten Personal attitude dapat menaikkan 0,198 satuan Niat Berwirausaha mahasiswa. Pengaruh tidak langsung terbesar yang melalui peubah laten Perceived bihavioral control diberikan oleh peubah laten eksogen Modal sebesar (0,33 x 0,37) = 0,122, artinya peningkatan faktor Modal pribadi mahasiswa satu satuan, secara tidak langsung melalui peubah laten Perceived Bihavioral Control dapat menaikkan 0,122 satuan Niat Berwirausaha mahasiswa.
Selanjutnya pengaruh total peubah-peubah laten eksogen terhadap peubah laten Niat, yang merupakan penjumlahan pengaruh langsung dan tidak langsung dari setiap peubah laten eksogen terhadap peubah laten endogen, paling besar diberikan oleh peubah laten lingkungan keluarga sebesar (0,38 x 0,52) + (0,38 x 0,3) + 0,11 = 0,426. Sementara itu pengaruh total peubah laten endogen terhadap peubah laten endogen Niat paling besar diberikan oleh peubah laten Personal attitude sebesar peubah langsungnya yaitu 0,52.
Berdasarkan hasil MPS, menunjukan bahwa lingkungan keluarga memegang peranan penting dalam membentuk niat mahasiswa dalam berwirausaha setelah lulus sarjana, demikian juga dengan Personal attitude memberikan pengaruh terbesar terhadap Niat mahasiswa untuk berwirausaha.
Peubah-peubah indikator yang ada dalam model MPS valid dan reliabel membentuk kesepuluh peubah laten Hobi, Kreatifitas, Dana Dikti, Resiko, Lingkungan keluarga, Lingkungan pergaulan dan kampus, Modal pribadi, Personal Attitude, Perceived Bihavioral Control dan Niat. Faktor-faktor yang secara signifikan memiliki
pengaruh tidak langsung dan bernilai positif terhadap Niat mahasiswa berwirausaha adalah Faktor Hobi, Lingkungan keluarga, Kreatifitas, Resiko, dan Modal.
Daftar Pustaka
-
[1] Ferreria J. J. et al. 2012. A Model of Entrepreneurial Intention, Journal of Small Business and Enterprise Development, 19 (3), 424-440.
-
[2] Bollen K. A. 1989. Structural Equation with Laten Variables. John Wiley. New York
-
[3] Whidiarso W. 2011. Reliabilitas dan Validitas dalam Pemodelan Persamaan Struktural SEM. Fakultas Psikologi Universitas gadjah Mada. http://elisa1.ugm.ac.id/files/wahyu_psy/Zb38uYZu/Reliabilitas%20dan%20Validi tas%20Konstruk%20dalam%20Pemodelan%20Persamaan%20Struktural%20SEM .pdf. Diakses tanggal 12 Juni 2015.
-
[4] Fox, J. 2002. Structural Equation Models, www.ppsw.rug.nl/~boomsma/
csaref.pdf. Diakses tanggal 1 Agustus 2005
-
[5] Jöreskog K. G. and Sörbom, D. 1996. Lisrel 8: User’s Reference Guide. Scientific Software International, Inc. Chicago.
67
Discussion and feedback