JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS


Vol. 6, No. 2 November2022.

Pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi

terhadap kinerja karyawan di four points by sheraton bali, seminyak

Peter Valdez Alan Ulimpa1)Ni Made Ariani2)Ni Putu Ratna Sari3) DIV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas udayana123) Jl. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Telp / Fax (0361) 223798 Email : [email protected]

Abstrak

Salah satu yang paling penting dalam organisasi atau perusahaan, dimana manajemen sumber daya manusia ialah kegiatan mendapatkan orang-orang yang tepat di dalam iklim organisasi. Namun ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasanya kinerja karyawan saat mereka bekerja, beberapa diantaranya adalah gaya kepemimpinan atasan dan iklim organiasi yang dianut oleh masing-masing perusahaan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpian dan iklim organisasi secara simultan dan parsial di Four Points by Sheraton Bali Seminyak dan juga untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap dan kontrak di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak yang diambil sebesar 75% dari total karyawan sehingga diperoleh 100 karyawan. Responden distratakan menggunakan proporsional stratified random sampling. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji realibilitas, uji asumsi klasik, alnalisis korelasi, analisis linier berganda dan uji hipotesis meggunakan uji F dan uji t serta uji determinasi. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan secara simultan antara kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung (142,584) lebih besar dari F tabel (3,09). Secara parsial variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai t hitung (2,256) lebih besar dari t tabel (1,984). Variabel iklim organisasi juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan nilai t hitung (10,777) lebih besar dari t tabel (1,984). Hasil diterminasi menunjukkan bahwa kepemimpinan dan iklim organisasi berpengaruh sebesar 74,6% terhadap kinerja karyawan. Variabel yang dominan berpengaruh adalah iklim organisasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai standard coeficients beta iklim organisasi (0,610) lebih besar dari kepemimpian (0,153).

Kata Kunci: kepemimpinan, iklim orgnisasi, Four Points by Sheraton Bali Seminyak

Abstract

One of the most important in organizations or companies, where human resource management is the activity of getting the right people in the organizational climate. However, there are many factors that influence the performance of employees when they work, some of which are the superior leadership style and organizational climate adopted by each company. This study aims to determine the influence of leadership and organizational climate simultaneously and partially at Four Points by Sheraton Bali Seminyak an d also to determine the most dominant influencing variables. Respondents in this study were permanent and contract employees at Four Points by Sheraton Bali, Seminyak who were taken by 75% of the total employees so that 1 00 employees were obtained. Respondents were stratified using proportional stratified random sampling. The data analysis technique used validity test, reliability test, classical assumption test, correlation analysis, multiple linear analysis and hypothesis testing using the F test and t test and the test of determination. The results showed a positive and significant relationship simultaneously between leadership and organizational climate on employee performance. This is evidenced by the calculated F value (142.584) greater than F table (3.09). Partially the leadership variable has a positive and significant effect with the t value (2.256) greater than the t table (1.984). The organizational climate variable also has a positive and significant effect with the t value (10.777) greater than the t table (1.984). The results of termination show that leadership and organizational climate have an effect of 74.6% on employee performance. The dominant variable which influences is organizational climate. This is evidenced by the beta standard coeficients value of organizational climate (0.610) is greater than leadership (0.153).

Keywo rds: leadership, organizational climate, Four Points by Sheraton Bali Seminyak


Vol. 6, No. 2 November2022.


  • 1.    PENDAHULUAN

Bali memiliki pesona alam dan budaya yang membuat wisatawan mancanegara dan domestik tertarik untuk mengunjunginya. Kegiatan pariwisata di Bali semakin tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya usaha pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata sebagai sumber pendapatan daerah yang potensial. Berikut adalah data jumlah kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara ke Bali dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018, dapat di lihat pada Tabel 1 di bawah.

Tabel 1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara di Bali Pada Tahun 2014-2018

No

Tahun

Wisatawan (Orang)

Total (orang)

Pertumbuhan (%)

Nusantara

Mancanegara

1

2014

6.394.307

3.766.638

10.160.945

-

2

2015

7.147.100

4.001.835

11.148.935

9,72

3

2016

8.643.680

4.927.937

13.571.617

21,73

4

2017

8.735.633

5.697.739

14.433.372

6,34

5

2018

9.757.991

6.070.473

15.828.464

9,66

Rata-Rata Pertumbuhan

9,49

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (2020)

Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat di lihat bahwa secara umum dalam 5 tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan meningkat baik domestik maupun mancanegara jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Pada tahun 2016 mengalami kenaikan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan tertinggi dengan persentase 21,73%. Kenaikan kunjungan wisatawan, karena Dinas Pariwisata Provinsi Bali gencar melakukan promosi pariwisata Bali dan mendapatkan bantuan berupa anggaran dari pusat untuk lebih meningkatkan promosi pariwisata Bali ke luar negeri. Melakukan promosi melalui sistem informasi dan teknologi (IT). Sedangkan pada tahun 2017 kunjungan wisatawan tetap mengalami peningkatan pertumbuhan, tetapi sedikit dengan persentase 6,34%. Pada tanggal 27 November 2017 terjadinya erupsi Gunung Agung dengan tingkat siaga berada pada level tinggi, sehingga menyebabkan Bandara Ngurah Rai tidak bisa beroperasi.

Karyawan berperan dalam proses penyampaian produk layanan dari hotel atau villa kepada wisatawan. Utami dalam Wiguna (2015) mengemukakan bahwa “potensi setiap sumber daya manusia yang ada di dalam suatu perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang optimal”. Demikian juga dengan Four Points by Sheraton Bali Seminyak, bawha terdapat juga karyawam yang bekerja didalamnya yang beperan dalam pelayanan kepada wisatawan. Teracatat bahwa hotel ini memiliki jumlah kamar sebanyak 121 kamar sehingga hotel juga membutuhkan karyawan atau tenaga kerja didalamnya sesuai dengan kebutuhannya. Berikut merupakan jumlah karyawan tetap dan kontrak Four Points by Sheraton Bali, Seminyak yang dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah.

Tabel 2 Jumlah Karyawan Tetap dan Kontrak Four Points by Sheraton Bali, Seminyak Tahun 2020

No

Departement

Karyawan

Tetap

Kontrak

1

Accounting

12

4

2

Sales & Marketing

10

4

3

Front Office

12

5

4

Housekeeping

16

7

5

F & B

18

8

Sumber : Sumber : Human Resources Department (2020)

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat jumlah tenaga kerja hotel sebanyak 139 orang. Disamping itu, karyawan-karyawan tersebut juga dibantu oleh trainer pada operasional hotel untuk periode tertentu. Karyawan memiliki peran yang sangat penting di dalam suatu perusahaan, sehingga perusahaan


Vol. 6, No. 2 November2022.

perlu untuk mengelola karyawan dengan sebaik mungkin agar mampu untuk menghasilkan kinerja yang

memuaskan.

Menurut Veitzhal (2009:238), turnover merupakan “keinginan karyawan untuk berhenti kerja dari perusahaan secara sukarela atau pindah dari satu tempat ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri”. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan. Turnover karyawan memang merupakan masalah klasik yang sudah dihadapi para pengusaha sejak era revolusi industri. Berikut merupakan tingkat turnover pada Four Points by Sheraton Bali, Seminyak yang dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah.

Tabel 3 Tingkat Turnover Karyawan Four Points by Sheraton Bali Seminyak Tahun 2020

Bulan

Persentase (%)

Januari

2,2

Februari

0,7

Maret

1,4

April

0,7

Mei

0

Juni

1,4

Juli

1,4

Agustus

1,4

September

0,7

Oktober

1,4

Rata-rata

1,13

Sumber: Nusa Penida Media (2020)

Berdasarkan data pada Tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa tingkat turnover karyawan pada Four Points by Sheraton Bali Seminyak bersifat fluktuatif dan memiliki rata-rata sebesar 1,13% yang membuktikan bahwa telah terjadi turnover karyawan namun pada persentase yang cukup kecil dari total karyawan setiap bulanya. Dengan melihat hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti kinerja karyawan yang diperngaruhi oleh kepemipinan dan iklim organisasi.

  • 2.    METODE PENELITIAN

Lokasi yang peneliti ambil untuk melakukan penelitian ini adalah Four Points by Sheraton Bali, Smeinyak. Four Points by Sheraton Bali, Seminyak Terletak di Jl. Petitenget Gang Cendrawasih No. 99 DS, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Kabupaten Badung. Hotel ini merupakan salah satu hotel berbintang 4 yang berada di kawasan wisata seminyak. Lokasi hotel ini begitu strategis berada pada kawasan wisata yang mana waktu yang diperlukan ke pusat kota atau pun ke Bandar Udara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 30 menit

Tabel 4 Definisi O

perasional Variabel

Variabel

Indikator

Sumber

Kepemimpinan

  • a.    Kemampuan untuk membina kerjasama dan hubungan yang baik

  • b.    Kemampuan yang efektivitas

  • c.  Kepemimpinan yang partisipatif

  • d.    Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau waktu

  • e.    Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau wewenang

Veitzhal (2012)

π

l⅛rt≡⅛ .


Vol. 6, No. 2 November2022.

Iklim Organisasi

  • a.    Struktur organisasi

  • b.    Standar-standar

  • c.    Tanggung jawab

  • d.    Penghargaan

  • e.    Dukungan

  • f.    Komitmen

Wirawan (2009)

Kinerja Karyawan

  • a.    Kualitas kerja

  • b.    Kuantitas kerja

  • c.    Kerjasama

  • d.    Tanggung jawab

  • e.    Inisiatif

Mangkunegara (2011)

Sumber : Hasil Modifikasi Veitzhal, Wirawan, Mangkunegara (2020)


Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara terstruktur, kuesioner, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel diambil sebanyak 75% dari total populasi yang diperoleh 100 responden yang kemudian distratakan dengan proposional stratified random sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, analisis kuantitatif, skala likert, dan statistik iferensial. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji korelasi, dan analisis linier berganda, koefisien determinasi, serta uji dominan. Pengujian hipotesis menggunakan uji F dan uji t.

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik karyawan yang bekerja di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak adalah karyawan tetap dan karyawan kontrak kecuali manajer dan sejajaranya. Berdasarkan 100 responden dalam penelitian ini, terdapat beberapa karakteristik responden, seperti jenis kelamin, usia

Gambar 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Sumber: Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Gambar 1 diketahui bahwa responden terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu 64% atau sebanyak 64 orang, sedangkan responden perempuan sebanyak 36% atau sebanyak 36 orang. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak didominasi oleh laki-laki


Gambar 2 Karakteristik respoden berdasarkan usia


Vol. 6, No. 2 November2022.

Sumber: Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Gambar 2 diatas dari 100 responden, karyawan Four Points by Sheraton Bali,

Seminyak didominasi oleh karyawan dengan usia 20 – 29 tahun yaitu sebesar 73% atau sebanyak 73 orang. Hal ini berarti karyawan dengan usia muda produktif lebih banyak bekerja di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak karena membutuhkan aktifitas fisik yang prima demi kelancara operasional. Kemudian diikuti oleh karyawan dengan usia 30-39 tahun yaitu sebesar 26% atau sebanyak 26 orang yang mendominasi di level manajerial dan setelah itu karyawan dengan usia kurang dari 20 tahun sebesar 1% atau sebanyak 1

orang.


Gambar 3 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Sumber : Hasil olah data (2020)

Jika dilihat dari Gambar 3 diatas menujukkan bahwa dari 100 responden, sebanyak 57% atau sebanyak 57 orang telah bekerja antara 2 – 5 tahun, memiliki persentase tertinggi dibandingkan masa kerja lainnya. Hal ini mengasumsikan bahwa karyawan Four Points by Sheraton Bali, seminyak didominasi oleh karyawan yang bekerja lebih lama dari pada karyawan yang lainnya. Adapun karyawan yang bekerja antara 1 - 2 tahun yaitu 32% atau sebanyak 32 orang. Selanjutnya karyawan yang bekerja kurang dari 1 tahun yaitu 11% atau 11 orang yang berarti karywan yang bekerja belum lama atau paling baru adalah karyawan paling sedikit di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak.


Gambar 4 Karakteristik reponden berdasarkan departemen

Sumber : Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Gambar 4 diatas, dari 100 responden teradapat 19% atau 19 orang yang bekerja di departemen Food & Beverages yang merupakan karyawan terbanyak sebagai responden. Kemudian diikuti oleh oleh karyawan yang bekerja di Housekeeping Department sebanyak 16% atau 16 orang. Setekah itu, Front Office Department dan Engineering sama-sama sebanyak 13 % atau 13 orang dan Security sebanyak 10% atau 10 orang. Kelima departemen tersebut mendominasi karyawan yang bekerja di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak karena merupakan departemen yang bergerak pada bagian operasional hotel. Selain itu, terdapat pula beberapa departemen yang bekerja pada bagian back office antara lain Accounting


Vol. 6, No. 2 November2022.

sebanyak 12% ataui 12 orang, selanjutnya Sales and Marketing sebanyak 10% atau 10 orang, Spa sebanyak 6% atau 6 orang , dan Human Resources Department sebanyak 1% atau 1 orang saja.

Persepsi Karyawan Terhadap kepemimpinan

Persepsi karyawan terdapap kepemimpinan diukur dengan menggunakan skala pengukuran sikap, yaitu berupa Skala Likert. Persepsi karyawan akan dijelaskan pada setiap indikator dalam penelitian ini.

Tabel 5 Hasil Deskripsi Kepemimpinan di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak Tahun 2020

No

Indikator

Sub Indikator

SS

S

R

TS

STS

Total Skor

Rata-rata

Ket.

1

Kemampuan untuk membina kerjasama dan hubungan yang baik

Manajer bekerja sama dan menjaga hubungan dengan baik

12

88

0

0

0

412

4.12

S

Manajer selalu memberi motivasi dalam pekerjaan

12

85

2

1

0

408

4.08

S

2

Kemampuan yang efektivitas

Manajer mampu melakukan tugas diluar kemampuannya dalam pekerjaan

8

80

11

1

0

395

3.95

S

Manajer bekerja tepat waktu

10

75

13

2

0

394

3.94

S

3

Kepemimpinan yang partisipatif

Manajer mengambil keputusan secara musyawarah

15

79

5

1

0

407

4.07

S

Manajer mampu mengenali inti masalah dan menyelesaiakannya secara tepat

15

82

2

1

0

411

4.11

S

4

Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau waktu

Manajer bekerja untuk kepentingan organisasi dan bukan kepentingan pribadi

18

77

4

1

0

412

4.12

S

Manajer mampu menyelesaiakan tugas sesuai target organisasi

16

83

1

0

0

415

4.15

S

5

Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau wewenang

Manajer mampu memilah masalah mana yang harus ditangani sendiri dan ditangani dalam kelompok

14

82

3

1

0

409

4.09

S

Manajer melatih dan membina karyawan dalam pengambilan keputusan

19

78

3

0

0

417

4.17

S

Jumlah

Rata-rata

139

809

44

8

0

4080

40,8

Setuju

13,9

80,9

4,4

0,8

0

408

4,08


Vol. 6, No. 2 November2022.

Sumber: Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa semua indikator mendapat kesimpulan “Setuju”

untuk variabel kepemimpinan. Namun dapat dilihat juga bahwa ada beberapa karyawan yang menjawab tidak setuju dan ragu-ragu. Jawaban ragu-ragu tertingi terdapat pada indikator “Manajer bekerja tepat waktu” dengan total 13 responden yang mungkin disebabkan oleh konsistensi waktu masuk kerja oleh seorang manajer yang tidak konsisten. Sedangankan pada pernyataan “Manajer mampu melakukan tugas diluar kemampuannya dalam pekerjaan”, memiliki jawaban ragu-ragu dengan total responden 11 yang berarti beberapa karyawan yang meragukan manajernya jika ditugaskan atau mendapat tugas diluar kemampuanya. Namun dapat dilihat secara keseluruhan bahwa variabel kepemimpinan dengan rata-rata skor 4,08 menunjukan kepemimpinan di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak sudah baik.

Persepsi Karyawan Terhadap iklim organisasi

Persepsi karyawan terdapap iklim organisasi diukur dengan menggunakan skala pengukuran sikap, yaitu berupa Skala Likert. Persepsi karyawan akan dijelaskan pada setiap indikator dalam penelitian ini.

Tabel 6 Hasil Deskripsi Iklim Organisasi di Four Points by Sheraton, Seminyak Tahun 2020

No

Indikator

Sub Indikator

SS

S

R

TS

ST S

Total Skor

Rata-rata

Ket.

1

Struktur organisasi

Uraian tugas di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak didefinisikan secara jelas dan memiliki struktur yang baik

22

76

2

0

0

420

4.20

S

Saya mengerti dengan jelas tugas dan tanggung jawab yang harus saya kerjakan

21

76

3

0

0

418

4.18

S

2

Standar-standar

Saya dituntut untuk menunjukan kinerja sesuai dengan standar kerja, target, dan waktu yang ditentukan

18

79

3

0

0

415

4.15

S

Standar kerja di Four Points by Sheraton Bali Seminyak diperbaharui setiap tahun

13

80

7

0

0

406

4.06

S

3

Tanggung Jawab

Saya melaksanakan tugas serta pekerjaanya dengan tuntas dan bertangung jawab

18

79

1

2

0

413

4.13

S

Saya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan tupoksinya

17

80

3

0

0

414

4.14

S

4

Penghargaan

Saya diberikan

20

75

5

0

0

415

4.15

S

Vol. 6, No. 2 November2022.

penghargaan sesuai dengan kinerja yang dihasilkan

Organisasi selalu memberi apresiasi terhadap karyawan yang memiliki kinerja baik

24

72

4

0

0

420

4.20

S

5

Dukungan

Rekan kerja atau atasan selalu mendukung saya serta membantu menemukan solusi yang tepat bila mengalami kesulitan dalam bekerja

12

84

4

0

0

408

4.08

S

Suasana kerja di hotel sangat menyenangkan dan saling membantu

10

86

4

0

0

406

4.06

S

6

Komitmen

Saya memiliki komitmen dalam mencapai tujuan organisasi

16

80

4

0

0

412

4.12

S

Loyalitas saya terhadap organisasi sangat tinggi

11

83

4

2

0

403

4.03

S

Jumlah

202

950

44

4

0

4950

49,5

Setuju

Rata-rata

16,8

79,1

3, 6

0,3

0

412,5

4,125

Sumber : Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa semua indikator mendapat kesimpulan “Setuju” untuk variabel iklim organisasi. Namun dapat dilihat juga bahwa ada beberapa karyawan yang menjawab tidak setuju dan ragu-ragu. Jawaban ragu-ragu tertingi terdapat pada indikator “Standar kerja di Four Points by Sheraton Bali Seminyak diperbaharui setiap tahun” dengan total 7 responden yang mungkin disebabkan karena pihak manajemen tidak memperbaharui standar kerja di Four Points By Sheraton Bali Seminyak secara berkala dalam hal ini setiap tahun. Sedangankan pada pernyataan “Saya diberikan penghargaan sesuai dengan kinerja yang dihasilkan”, memiliki jawaban ragu-ragu dengan total responden 5 yang berarti beberapa karyawan meragukan apresiasi pihak hotel terhadap hasil kerja yang mereka kerjakan. Namun dapat dilihat secara keseluruhan bahwa variabel iklim organisasi dengan rata-rata skor 4,12 menunjukan iklim organisasi di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak sudah baik.

Persepsi Karyawan Terhadap Kinerja karyawan

Persepsi karyawan terdapap kinerja karyawan diukur dengan menggunakan skala pengukuran sikap, yaitu berupa Skala Likert. Persepsi karyawan akan dijelaskan pada setiap indikator dalam penelitian ini.

Tabel 7 Hasil Deskripsi Kinerja Karyawan di Four Points by Sheraton, Seminyak Tahun 2020

No

Indikator

Sub Indikator

SS

S

R

TS

STS

Total Skor

Rata-rata

Ket.

1

Kualitas Kerja

Saya mampu mengerjakan

9

89

2

0

0

407

4.07

S

Ti


Vol. 6, No. 2 November2022.

pekerjaan yang diberikan kepada saya

Saya bekerja terampil dan sesuai dengan target yang diberikan perusahaan

10

85

3

2

0

403

4.03

S

2

Kuantitas Kerja

Saya datang tepat waktu ke tempat kerja

8

82

10

0

0

398

3.98

S

Saya bekerja sesuai jam kerja dan tidak lembur

10

79

6

5

0

394

3.94

S

3

Kerjasama

Saya bekerja sama dengan baik sesama karyawan

11

84

4

1

0

405

4.05

S

Rekan kerja saya kompak dalam bekerja dengan saya

8

88

1

3

0

401

4.01

S

4

Tanggung Jawab

Saya bertanggung jawab atas hasil kerja saya

15

82

3

0

0

412

4.12

S

Saya bertanggung jawab atas keputusan yang saya buat

12

85

3

0

0

409

4.09

S

5

Inisiatif

Saya bisa mengatasi masalah saya sendiri (mandiri)

12

86

3

0

0

405

4.05

S

Saya bersedia membantu rekan saya jika ada masalah

10

88

2

0

0

408

4.08

S

Jumlah

105

848

37

11

0

4042

40,42

Setuju

Rata-rata

10,5

84,8

3,7

1,1

0

404,2

4,04

Sumber : Hasil olah data (2020)


Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa semua indikator mendapat kesimpulan “Setuju” untuk variabel kinerja karyawan. Namun dapat dilihat juga bahwa ada beberapa karyawan yang menjawab tidak setuju dan ragu-ragu. Jawaban ragu-ragu tertingi terdapat pada indikator “Saya datang tepat waktu ke tempat kerja” dengan total 10 responden yang mungkin disebabkan karena karyawan di Four Points By Sheraton Bali Seminyak tidak dapat memastikan diri mereka untuk dapat datang tepat waktu ke tempat kerja. Sedangankan pada pernyataan “Saya bekerja sesuai jam kerja dan tidak lembur”, memiliki jawaban ragu-ragu dengan total responden 6 dan tidak setuju sebanyak 5 responden yang berarti beberapa karyawan dan tidak setuju mereka bekerja sesuai jam kerja. Beberapa diantara karyawan dapat bekerja lembur atau lebih dari jam kerja yang seharusnya. Namun dapat dilihat secara keseluruhan bahwa variabel kinerja karyawan dengan rata-rata skor 4,04 menunjukan kinerja karyawan di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak sudah baik.



Vol. 6, No. 2 November2022.

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan pada setiap instrument untuk mengetahui tingkat validitas dari instrument tersebut. Hasil output pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan software SPSS version 20 for windows . Adapun hasil perhitungan validitas dirangkum melaui Tabel 8.

Tabel 8 Hasil Output Pengujian Validitas

No

Pernyataan

r_hitung

Keterangan

Kepemimpinan

1

Manajer bekerja sama dan menjaga hubungan dengan baik

0.640

Valid

2

Manajer selalu memberi motivasi dalam pekerjaan

0.568

Valid

3

Manajer mampu melakukan tugas diluar kemampuannya dalam pekerjaan

0.569

Valid

4

Manajer bekerja tepat waktu

0.585

Valid

5

Manajer mengambil keputusan secara musyawarah

0.750

Valid

6

Manajer mampu mengenali inti masalah dan menyelesaiakannya secara tepat

0.611

Valid

7

Manajer bekerja untuk kepentingan organisasi dan bukan kepentingan pribadi

0.677

Valid

8

Manajer mampu menyelesaiakan tugas sesuai target organisasi

0.589

Valid

9

Manajer mampu memilah masalah mana yang harus ditangani sendiri dan ditangani dalam kelompok

0.625

Valid

10

Manajer melatih dan membina karyawan dalam pengambilan keputusan

0.479

Valid

Iklim Organisasi

11

Uraian tugas di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak didefinisikan secara jelas dan memiliki struktur yang baik

0.454

Valid

12

Saya mengerti dengan jelas tugas dan tanggung jawab yang harus saya kerjakan

0.707

Valid

13

Saya dituntut untuk menunjukan kinerja sesuai dengan standar kerja, target, dan waktu yang ditentukan

0.675

Valid

14

Standar kerja di Four Points by Sheraton Bali Seminyak diperbaharui setiap tahun

0.738

Valid

15

Saya melaksanakan tugas serta pekerjaanya dengan tuntas dan bertangung jawab

0.725

Valid

16

Saya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan tupoksinya

0.710

Valid

17

Saya diberikan penghargaan sesuai dengan kinerja yang dihasilkan

0.618

Valid

18

Organisasi selalu memberi apresiasi terhadap karyawan yang memiliki kinerja baik

0.639

Valid

19

Rekan kerja atau atasan selalu mendukung saya serta membantu menemukan solusi yang tepat bila mengalami kesulitan dalam bekerja

0.697

Valid

20

Suasana kerja di hotel sangat menyenangkan dan saling membantu

0.700

Valid

21

Saya memiliki komitmen dalam mencapai tujuan organisasi

0.781

Valid

22

Loyalitas saya terhadap organisasi sangat tinggi

0.802

Valid

Vol. 6, No. 2 November2022.

Kinerja Karyawan

23

Saya mampu mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya

0.703

Valid

24

Saya bekerja terampil dan sesuai dengan target yang diberikan perusahaan

0.765

Valid

25

Saya datang tepat waktu ke tempat kerja

0.630

Valid

26

Saya bekerja sesuai jam kerja dan tidak lembur

0.542

Valid

27

Saya bekerja sama dengan baik sesama karyawan

0.718

Valid

28

Rekan kerja saya kompak dalam bekerja dengan saya

0.746

Valid

29

Saya bertanggung jawab atas hasil kerja saya

0.751

Valid

30

Saya bertanggung jawab atas keputusan yang saya buat

0.726

Valid

31

Saya bisa mengatasi masalah saya sendiri (mandiri)

0.829

Valid

32

Saya bersedia membantu rekan saya jika ada masalah

0.595

Valid

Sumber : Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Tabel 8, terdapat 32 sub indiakator. Pada Tabel menunjukkan keseluruah hasil uji validitas diatas 0,3. Maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrument pada 32 subindikator tersebut dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Hasil output pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan software SPSS version 20 for windows . Adapun hasil perhitungan validitas dirangkum melaui Tabel 9.

Tabel 9 Hasil Output Uji Reliability

Variabel

Conbrach’s Alpha

Keterangan

Kepemimpinan (X1)

0.887

Reliabel

Iklim Organisasi (X2)

0.918

Reliabel

Kinerja Karyawan (Y)

0.908

Reliabel

Sumber : Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Tabel 9, ke 32 sub indikator tersebut diuji melalui metode Cronbach’s alpha untuk mengukur tingkat reliabilitas seluruh instrument. Dari hasil tersebut dari seluruh indikator memperoleh nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,894 atau lebih dari 0,6, maka Keseluruhan indikator tersebut dinyatakan reliabel.

Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogrov-Smirnov yaitu hasil analisis akan dibandingkan dengan nilai kiritisnya. Hasil uji normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS verisoan 20 for windows

Tabel 10 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N

100

Mean

0E-7

Normal Parametersa,b

Std. Deviation

1.77525866

Absolute

.152

Most Extreme Differences                  Positive

.152

Negative

-.150

Kolmogorov-Smirnov Z

1.316

Asymp. Sig. (2-tailed)

.063

Sumber: Hasil olah data, 2020.

Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat bahwa nilai sig. sebesar 0,063 yakni lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residu dari data tersebut berdistribusi normal.


Vol. 6, No. 2 November2022.


Uji Multikolineritas

Uji multikolerinitas digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara variabel independent pada model regresi yang digunakan. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas atau bebas gejala multikolineritas. Hasil uji multikolineritas dapat dilohat pada Tabel 11.

Tabel 11 Hasil Uji Multikolineritas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error

Beta

Tolerance

VIF

(Constant)

3.951

2.244

1.761

.081

1         X1

.153

.068

.157

2.256

.026

.541

1.850

X2

.610

.057

.750

10.777

.000

.541

1.850

Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance kedua variabel indepeden adalah 0.541 yang mana lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF adalah 1.850 yang mana lebih kecil dibawah 10 sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolineritas antar variabel bebas atau bebas gejala multikolineritas.

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance kedua variabel indepeden adalah 0.541 yang mana lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF adalah 1.850 yang mana lebih kecil dibawah 10 sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolineritas antar variabel bebas atau bebas gejala multikolineritas. Hasi uji heteroskedastisitas dpaat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant) KEPEMIM PINAN IKLIM

-.678

-.001

1.510

.046

-.004

-.449

-.032

.654

.975

ORGANIS

ASI

.039

.038

.138

1.012

.314

Sumber : Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Tabel 12 hasil di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikan dari hasil regresi variabel kepemimpinan dengan absolute residual adalah 0,975 sedangkan regresi dari variabel iklim organisasi memiliki nilai 0,314. Nilai signifikan dari kedua variabel bebas tersebut menunjukan angka lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau memiliki varian yang homogen.


Vol. 6, No. 2 November2022.


Analisis Korelasi Parsial

Analisis korelasi secara parsial dilakukan untu mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara parsial serta mengetahui arah hubungan yang terjadi. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Hasil Analisis Korelasi Parsial

KEPEMIMPINAN

IKLIM ORGANISASI

KINERJA KARYAWAN

Pearson Correlation

1

.678**

.665**

KEPEMIMPINAN

Sig. (2-tailed)

.000

.000

N

100

100

100

Pearson Correlation

.678**

1

.856**

IKLIM ORGANISASI

Sig. (2-tailed)

.000

.000

N

100

100

100

Pearson Correlation

.665**

.856**

1

KINERJA KARYAWAN

Sig. (2-tailed)

.000

.000

N

100

100

100

Sumber: Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji variabel bebas dan variabel terikat memiliki nilai R atau nilai koefisien korelasinya adalah 0,864 yang lebih dari 0,6 yang artinya memiliki interpretasi korelasi sangat kuat.

Analisis Korelasi Berganda

Korelasi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel dalam penelitian secara bersama-sama dengan melihat koefisien korelasi dan koefisien determinasinya. Hasil analisis korelasi berganda dpaat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Hasil Analisi Korelasi Berganda

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change

df1

df2

Sig. F Change

1

.864a

.746

.741

1.62113

.746

142.584

2

97

.000

Sumber: Hasil olah data (2020)

Berdasarkan Tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji variabel bebas dan variabel terikat memiliki nilai R atau nilai koefisien korelasinya adalah 0,864 yang lebih dari 0,6 yang artinya memiliki interpretasi korelasi sangat kuat.

Analisis Linier Berganda

Regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana variabel terikat, bila dua atau lebih variabel bebas sebagai faktor prediktor (Sugiyono,2013). Hasil analisis linier berganda dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Hasil Uji Analisis Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1         (Constant)

3.951

2.244

1.761

.081

ττr

.068

Vol. 6, No. 2 November2022.

.157

2.256

.026

KEPEMIMPINAN

.153

IKLIM ORGANISASI

.610

.057

.750

10.777

.000

Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Berdasarkan Tabel 15, maka persamaan linier dari model regresi tersebut dapat dirumuskan sebagi berikut:

Y = 3,951 + 0,153X1 + 0,610X2 + e

  • 1.    Nilai kostanta sebesar 3,951 yang adalah harga konstan dari kinerja

karyawan yang mana jika variabel kepemimpinan (X1) dan iklim organisasi (X2) = 0.

  • 2.    Koefisien kepemimpinan (X1) sebesar 0,153 yang berarti bahwa variabel

kepemimpinan memiliki pengaruh arah positif terhadap kinerja karyawan dan apabila ditingkatkan sebesar satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,153 dengan asumsi variabel bebas lain tetap.

  • 3.    Koefisien iklim organisasi (X2) sebesar 0,610 yang berarti bahwa variabel iklim organisasi memiliki pengaruh arah positif terhadap kinerja karyawan dan apabila ditingkatkan sebesar satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,610 dengan asumsi variabel bebas lain tetap.

Uji F

Langkah-langkah statistik uji F adalah sebagai berikut;

  • 1.    Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).

H0 : ρ = 0, Variabel bebas yang meliputi kepemimpinan (X1) dan iklim

organisasi (X2), secara simultan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y).

H0 : ρ ≠ 0, Variabel bebas yang meliputi kepemimpinan (X1) dan iklim

organisasi (X2), secara simultan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y).

  • 2.   Menentukan Nilai F_hitung

Besarnya nilai F_hitung dapat diketahui melalui hasil regresi mealui program SPSS yang dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut.

Tabel 16 Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Regression

749.439

2

374.719

142.584

.000b

1                  Residual

254.921

97

2.628

Total

1004.360

99

Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Berdasarkan Tabel 16 di atas, maka nilai F_hitungadalah sebesar 142,584 dengan nilai sig. 0,000.

  • 3.      Menentukan Nilai F_tabel

Dalam pengujian ini digunakan kepercayaan (95%) dan taraf kesalahan atau alpha 5% (0,05).

Sehingga nilai F_tabel diperoleh sebesar 3,09.

  • 4.      Kriteria penerimaan hipotesis

Adapun kriteria penerimaan/penolakan hipotesis yang telah dirumuskan terkait pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu;


Vol. 6, No. 2 November2022.

Jika F-hitung ≤ F-tabel dan nilai sig. > alpha 5% (0,05) maka H0 diterima.

Jika F-hitung > F-tabeldan nilai sig. < alpha 5% (0,05) maka H0 ditolak.

5.


Simpulan

Jika dapat disimpulakan, maka H0 ditolak karena nilai F_hitung (142,584) > F_tabel (3,09) dan nilai sig. (0,000) < alpha (0,05). Hal ini berarti variabel kepemimpinan dan iklim organisasi secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Daerah penerimaan dan penolakan H0 dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

F. Tabel (3,09)           Hitung (142,584)


Gambar 4.18 Kurva Daerah Penerimaan

Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Uji t

  • a.      Uji t variabel kepemimpinan (X1)

  • 1.      Menentukan hippotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)

H0 : β = 0,     kepemimpinan (X1) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di hotel Four Points by Sheraton Bali, Seminyak.

Ha : β ≠ 0,     kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

di hotel Four Points by Sheraton Bali, Seminyak.

  • 2.      Mentukan Nilai t_hitung

Besarnya t-hitung didapat dengan melihat hasil analisis dengan menggunakan SPSS version 20 for windows pada Tabel 4.11 yaitu variabel kepemimpinan (X1) sebesar 2,256.

  • 3.      Menentukan Nilai t_tabel

Dalam pengujian ini digunakan kepercayaan (95%) dan taraf kesalahan atau alpha 5% (0,025).

Dengan melihat tabel distribusi t, maka diperoleh nilai t_tabel sebesar 1,984.

  • 4.     Kriteria Penerimaan Hipotesis

H0 diterima, jika: - t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel dan apabila nilai sig. ≥ 0,05 yang mana berarti bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan

H0 ditolak, jika : t hitung > t tabel dan apabila nilai sig. < 0,05 yang mana berarti terdapat pengaruh yang signifikan

  • 5.     Simpulan

Kepemimpinan (X1), H0 ditolak dan Ha diterima : t_hitung (2,256) > t_tabel (1,984) dengan nilai signifikansi 0,026 < 0,05 yang mana berarti “kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan”. Daerah penerimaan dan penolakan H0 dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.



Gambar 6 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Variabel Kepemimpinan (Uji t) Sumber : Hasil Olah Data (2020)

b.

  • 1.

  • 2.

  • 3.

  • 4.

  • 5.


Uji t variabel iklim organisasi (X2)

Menentukan hippotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)

H0 : β = 0,     iklim organisasi (X2) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di hotel Four Points by Sheraton Bali, Seminyak. 0 o a

Ha : β ≠ 0,     iklim organisai (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

di hotel Four Points by Sheraton Bali, Seminyak.

Mentukan Nilai t_hitung

Besarnya t-hitung didapat dengan melihat hasil analisis dengan menggunakan SPSS version 20 for windows pada Tabel 4.11 yaitu variabel iklim organisasi (X2) sebesar 10,777.

Menentukan Nilai t_tabel

Dalam pengujian ini digunakan kepercayaan (95%) dan taraf kesalahan atau alpha 5% (0,025).

Rumus untuk mencari t-tabel adalah sebagai berikut. df = n- k

df = 100 – 3

df = 97


Dengan melihat tabel distribusi t, maka diperoleh nilai t_tabel sebesar 1,984.

Kriteria Penerimaan Hipotesis

H0 diterima, jika: - t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel dan apabila nilai sig. ≥ 0,05 yang mana berarti bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan

H0 ditolak, jika : t hitung > t tabel dan apabila nilai sig. < 0,05 yang mana berarti terdapat pengaruh yang signifikan

Simpulan

Iklim organisasi (X2), H0 ditolak dan Ha diterima : t_hitung(10,777) > t_tabel (1,984) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang mana berarti “iklim organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan”. Daerah penerimaan dan penolakan H0 dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.



Vol. 6, No. 2 November2022.

Gambar 7 Kurva Daerah Penerimaan dan PenolakanH0 Variabel Iklim Organisasi (Uji t)

Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Analisis Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan yang dinyatakan dalam persentase. Hasil uji koefisien determinasi menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.

Tabel 17 Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model

R

R Square

Adjuste d R Square

Std. Error of the Estimate

1

.864a

.746

.741

1.62113

Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Berdasarkan Tabel 17 di atas, maka nilai koefisien determinasi dapat dilihat dalam kolom R Square (0,746) yaitu variabel kepemimpinan (X1) dan iklim organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 74,6%. Sedangkan sisanya sebesar 25,4% yang ditentukan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa sebesar 74,6% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan dan iklim organisasi.

Uji Variabel Dominan

Pada penelitian ini, variabel yang dominan dinyatakajn dalam dalam nilai standardized coeficients beta yang pada analisis linier berganda. Hasil analisis linier berganda yang menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 18 berikut .

Tabel 18 Hasil Analisis Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

(Constant)

1    KEPEMIMPINAN

IKLIM ORGANISASI

3.951

.153

.610

2.244

.068

.057

.157

.750

1.761

2.256

10.777

.081

.026

.000

Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Berdasarkan Tabel 18 diatas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien beta dari variabel kepemimpinan adalah 0,153 yang mana lebih kecil dari variabel iklim organisasi yang adalah 0,610. Sehingga dapat dikatakan bahwa iklim organisasi yang lebih dominan daripada kepemimpinan. Dengan demikian, telah menjawab permasalahan kedua yakni iklim organiasi lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak.

  • 4.    KESIMPULAN

Mengacu pada hasil analisis varibel kepemimpinan (X1) dan iklim organisasi (X2) secara simultan memiliki pengaruh yang poisitif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak dengan nilai F_hitung sebesar sebesar 142,584 yang lebih besar dari F_tabel (3,09) dengan nilai


Vol. 6, No. 2 November2022.

signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti kepemimpinan dan ilklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan.

Kepemimpinan (X1) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena memiliki nilai t_hitung -sebesar 2,256 yang lebih besar dari nilai t_tabel (1,984) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Sedangkan iklim organisasi (X2) juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan nilai t_hitung sebesar 10,777 yang lebih besar dari nilai t_tabel (1,984) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka variabel kepemipinan (X1) dan iklim organisasi (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Four Points by Sheraton Bali, Seminyak. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi dalam peneltian ini, maka diperoleh hasil bahwa kinerja karyawan (Y) dipengaruhi oleh kepemimpinan (X1) dan iklim organisasi (X2) sebesar 74,6% sedangkan sisanya sebesar 25,4% yang dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam peneltian ini. Berdasarkan pada hasil analisis linier berganda, maka diketahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah variabel iklim organisasi. Hasil pada analisis linier berganda menunjukan nilai koefisien beta dari variabel iklim organisasi adalah 0,610 yang mana lebih besar dari nilai koefisien beta dari variabel kepemimpinan yaitu 0,153 sehingga dapat disimpulakan iklim organisasi lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Four Points by Sheraton Bali, Seminyak dari pada kepemimpinan.

  • 5.    DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I Komang, Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudiartha Utama, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Eko, Widodo Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.

Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

____________, 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta :Rineka Cipta.

Miftah, Thoha. 2008. Perilaku Organisasi; konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sedarmayanti.2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

Sofyandi dan Garniwa. 2007. Perilaku Organisasional. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabetac

___________, 2013 .MetodePenelitianBisnis. Bandung:Alfabeta.

Wirawan. 2008. Budaya dan Iklim Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Wibowo. Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga

70