Tourist Satisfaction Towards Service Quality of the Cooking Class Business in Ubud District, Gianyar Regency
on
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan usaha cooking class di kecamatan ubud kabupaten gianyar
Ni Pt Ida Trisnadewi1), Ida Bagus Ketut Astina 2), I Nyoman Tri Sutaguna3)
Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana123
Jalan Dr. Goris nomor 7 Denpasar, Bali, kode pos : 80234 Telp/Fax: (0361)223798, Email: [email protected]
Email: idatrisna02@gmail. com, [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan usaha cooking class dan kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan usaha cooking class di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini didasarkan pada penurunan kunjungan wisatawan pada usaha cooking class dimana kondisi tersebut berbanding terbalik dengan adanya peningkatan wisatawan ke Ubud. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara terstruktur, studi kepustakaan, dokumentasi dan kuesioner. Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling dimana ini digunakan untuk menentukkan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Informan dalam penelitian ini yaitu pengajar cooking class. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan untuk sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi, analisis skala likert dan importance performance analysis (IPA). Berdasarkan hasil penelitian ini, kualitas pelayanan usaha cooking class di Ubud dari 100 wisatawan terhadap 16 indikator yang mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan diperoleh total rata – rata penilaian kinerja yaitu 4,15 yang berarti wisatawan menilai kualitas pelayanan usaha cooking class di Ubud Baik berdasarkan indikator dari masing-masing variabel. Sedangkan, Kepuasan wisatawan terhadap pelayanan usaha cooking class yang didapat dari tingkat kesesuaian yang dibagi oleh 1 6 indikator yang mempengaruhi tingkat kepuasan diperoleh rata-rata skor tingkat kesesuaian sebesar 89,14% yang artinya wisatawan merasa puas.
Kata Kunci : Kepuasan wisatawan, kualitas pelayanan, cooking class
Abstract
This study aims to determine the quality of cooking class business services and tourist satisfaction with the quality of cooking class business services in Ubud District, Gianyar Regency. This research is based on a decrease in tourist visits in the cooking class business where the conditions are inversely proportional to an increase in tourists to Ubud.Data collection techniques through observation, structured interviews, literature study, documentation and questionnaires. In this study, to determine the sample, a cluster random sampling technique is used to get a sampling from people in country and regency. The informants in this study were cooking class teachers. The type of data used is qualitative and quantitative data. As for the data sources, namely primary data and secondary data. Data analysis techniques using Likert scale analysis and importance performance analysis (IPA).Based on the results of this study, the quality of cooking class business services in Ubud from 100 tourists to 16 indicators that affect the level of tourist satisfaction obtained an average total performance rating of 4.15, which means tourists assess the quality of cooking class business services in Ubud Good based on indicators from each - each variable. Meanwhile, tourist satisfaction with cooking class business services obtained from the level of suitability divided by 16 indicators that affect the level of satisfaction obtained an average suitability level score of 89. 1 4% which means tourists feel satisfied.
Keywords: Tourist satisfaction, Service Quality, Cooking class
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang konstan `berkontribusi pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali. Sebagai salah satu tujuan wisata unggulan, Kabupaten Gianyar yang terdiri atas 7 Kecamatan memiliki daya tarik berbasis budaya yang banyak diminati oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. Kabupaten Gianyar yang telah diakui sebagai tujuan wisata internasional karena daya tarik wisata budaya tradisionalnya, saat ini menggeliat dan dijadikan sebagai salah satu program unggulan Kementrian Pariwisata sebagai salah satu sentra gastronomi di Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara dalam lima tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan disetiap tahunnya seperti pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Kabupaten Gianyar Tahun 2013
2017
Tahun |
Jumlah Wisatawan (Orang) |
Total Wisatawan (Orang) |
Pertumbuhan (%) | |
Nusantara |
Mancanegara | |||
2013 |
585.682 |
1.073.113 |
1.658.795 |
- |
2014 |
667.576 |
1.254.233 |
1.921.819 |
15,86 |
2015 |
639.063 |
1.278.628 |
1.917.691 |
(0,21) |
2016 |
613.842 |
2.339.789 |
2.953.631 |
54,21 |
2017 |
661.885 |
3.180.778 |
3.842.663 |
30,09 |
Total |
12.294.599 |
99,95 | ||
Sumber: Data Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, 2019 |
Bedasarkan pada Tabel 1 tersebut, dapat dilihat bahwa dalam lima tahun terakhir total jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara adalah 12.294.599 orang. Pertumbuhan terendah terjadi pada 2014 ke tahun 2015, dengan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 0,21%. Sementara itu, pertumbuhan wisatawan tertinggi terjadi pada tahun 2015 ke tahun 2016 dengan jumlah pertumbuhan sebesar 54,09%. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan pariwisata di Kabupaten Gianyar mampu menarik minat wisatawan dari berbagai negara.
Kegiatan pariwisata di Kabupaten Gianyar tersebar di tujuh Kecamatan antara lain, yaitu Kecamatan Gianyar, Kecamatan Blabatuh, Kecamatan Payangan, Kecamatan Tegalalang, Kecamatan Tampaksiring, Kecamatan Sukawati dan Kecamatan Ubud. Kecamatan Ubud (selanjutnya hanya disebut Ubud) merupakan kawasan pariwisata budaya yang mendunia dan perkembangannnya merupakan hasil kreativitas para tokoh legendaris yang mengembangkan Ubud mulai dari lukisan hingga makanan (Putra, dkk, 2018:75). Wisatawan yang datang ke Ubud didominasi oleh wisatawan mancanegara, dimana wisatawan mancanegara tertarik dengan daya tarik wisata berupa alam pedesaan khas Ubud, baik tata ruang maupun arsitektur pemukiman yang masih tradisional. Alam lingkungan yang masih asri, tempat suci atau pura, pertunjukan seni dan budaya, museum, galeri serta kesempatan untuk ikut terlibat langsung dalam kehidupan sosial budaya masyarakatnya juga menjadi daya tarik Ubud bagi wisatawan. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Kecamatan Ubud Tahun 2013-2017
Tahun |
Jumlah Wisatawan (Orang) |
Total Wisatawan (Orang) |
Pertumbuhan (%) | |
Nusantara |
Mancanegara | |||
2013 |
33.885 |
158.330 |
192.215 |
- |
2014 |
42.809 |
171.103 |
213.912 |
10,14 |
Vol. 6, No. 2, November 2022.
2015 |
33.769 |
165.763 |
199.532 |
(7,21) |
2016 |
32.545 |
840.558 |
873.103 |
33,75 |
2017 |
26.796 |
1.497.187 |
1.523.983 |
42,70 |
Total |
3.002.745 |
79,38 |
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, 2019
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa selama lima tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2014 ke tahun 2015 dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan sebesar 7,21%. Sementara itu pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2016 ke tahun 2017 dengan jumlah pertumbuhan sebesar 42,70%. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Ubud dikarenakan potensi pasar yang sangat baik dilihat dari berkembangnya jumlah restoran, meningkatnya pengunjung kegiatan kuliner serta meningkatnya usaha-usaha wisata yang terkait dengan kuliner. Berbagai jenis kegiatan pariwisata diadakan di Ubud seperti festival-festival yang tema dan aktivitasnya mengutamakan produk-produk lokal serta keragaman budaya dan tradisi destinasi. Kegiatan tersebut diantaranya Ubud Food Festival, Ubud Royal Weekend, UbudBali Spirit Festival dan Ubud& Beyond Festival. Dengan diadakannya kegiatan tersebut tentu mampu memperkuat daya tarik destinasi wisata Ubud dengan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan budaya.
Elemen budaya yang terdapat di Ubud inilah yang kemudian membuka peluang pengembangan atribut baru yang mendukung pariwisata budaya karena kuliner adalah bagian dari budaya (Pitanatri & Putra, 2016:34). Kuliner yang dulunya tidak pernah dikorelasikan dengan wisata budaya Ubud, dan hal tersebut saat ni menjadi pilihan wisiatawan untuk berkunjung ke Ubud. Hal tersebut menunjukan bahwa atribut kuliner ini menciptakan image atau branding baru di benak wisatawan.
Perkembangan Ubud sebagai destinasi pariwisata dunia berimplikasi terhadap tingginya minat investor untuk membuka bisnis. Investasi tidak hanya terjadi pada bisnis hotel ataupun villa, namun juga pada restoran dan rumah makan (Pitanatri, 2016). Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar 2018 mencatat sebanyak 494 restoran dan rumah makan yang ada di kawasan Ubud dengan seating capacity mencapai 12,004 orang. Dimana jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 yang sebelumnya berjumlah 293 usaha restoran dan rumah makan. Jenis restoran pun beragam, mulai dari yang tradisional, fine dining hingga specialis. Menurut Pitanatri dan Putra (2016:33) semenjak kuliner mewarnai wacana publik dan makan kian menjadi life style, kehadiran warung makan dengan masakan khas Ubud diakui sebagai taya tarik wisatawan, bahkan menjadi salah satu primary attraction, alasan utama yang mendorong dan menarik wisatawan datang ke Ubud.
Makanan lokal berperan sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di Ubud (Yanthy, 2016). Salah satu usaha kuliner yang menjadiikon kuliner terkenal di Ubud yang sudah ada sejak tahun 1960-an adalah Nasi Ayam KedewatanIbu Mangku yang terkenal dengan nasi campurnyadi kalangan wisatawan khususnya yang berkunjung ke Ubud. Tidak hanya itu, Ubud juga dikenal dengan menu babi gulingnya yang memiliki cita rasa khasyaitu Warung Babi Guling Bu Oka yang sudah ada sejak 1965. Konsistensi yang dimiliki Ibu Mangku dan Ibu Oka dalam menjaga cita rasa masakan sudah terbukti dengan popularitas dari warung makan yang mereka kelola hingga saat ini menjadi salah satu pioner kuliner di Ubud.
Branding baru Ubud sebagai wisata kuliner dan kemudian wisata gastronomi kian menguat (Putra, dkk, 2018:3). Hal tersebut diperkuat dengan diperolehnya penghargaan Travellers Choice Awards 2018 yang diselenggarakan oleh TripAdvisor, situs yang merupakan salah satu komunitas wisata terbesar di dunia. Dalam kategori 25 Best Fine Dining di Asia, Ubud senantiasa menyumbangkan daftar restoran terbaik yaitu Kubu at Mandapa yang berada di urutan pertama, disusul oleh Swept Away at The Samaya Ubud, Mozaic Restaurant Gastronomique, Blanco Par Mandif dan Restaurant Locavore (TripAdvisor, 2019). Tidak hanya itu, salah satu restoran di Ubud kembali mendapat penghargaan dalam ajang Asia’s 50 Best Restaurant, dimana Restaurant Locavore masuk dalam daftar 50 Restoran Terbaik di Asia (Kompas. com, 2019).
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Perkembangan usaha kuliner Bali di Ubud sangat dipengaruhi oleh faktor experience atau pengalaman. Bagaimana wisatawan merasakan pengalamannya dan menulis review-nya saat berkunjung ke sebuah destinasi dapat merupakan referensi penting bagi wisatawan lainnya sebelum melakukan perjalanan destinasi tersebut. Tingginya review positif cooking class di Ubud bahkan menjadikannya sebagai recommended things to do versi TripAdvisor. Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar (2019) mencatat sebanyak 19 usaha cooking class yang terdapat di Kecamatan Ubud. Sebagian besar pemilik usaha cooking class adalah masyarakat bali dan beberapa dari wisatawan asing. Aktivitas yang ditawarkan pun beragam, mulai dari mengunjungi pasar tradisional dimana wisatawan diperkenalkan dengan bahan-bahan lokal dan bumbu-bumbu masakan yang digunakan oleh masyarakat Bali sehari-hari, hingga melihat dan mempelajari sistem irigasi masyarakat Bali. Daftar tempat usaha cooking class di Kecamatan Ubud, dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Da ftar Usaha Cooking Class di Kecamatan Ubud | |||||
No |
Nama Usaha Cooking Class |
Pengelola |
Jenis Masakan |
Paket Cooking Class |
Jenis Lokasi Cooking Class |
1 |
Be Bali Day Cooking Class |
Putu Atnawa |
Tradisional Bali |
Tradisional Experience |
Home based cooking class |
2 |
Amrta Siddhi Ayurvedic Cooking Class |
Sujatta Kuttappa |
Herbal |
7 Detox Program |
Health Retreat |
3 |
Café Wayan Cooking Class |
Ni Wayan Kelepon |
Indonesian menu |
- |
Restaurant |
4 |
Plataran Ubud Cooking Class |
Yosua Makes |
Tradisional Bali |
- |
Hotel & Restaurant |
5 |
Paon Bali |
I Wayan Subawa |
Tradisional Bali |
Fresh Market Tour, Balinese Tea & Coffee |
Home based cooking class |
6 |
Payuk Bali Cooking Class |
Ketut Budiastra / Pak Sarma |
Indonesian menu |
Traditional Market Tour |
Home based cooking class |
7 |
Periuk Bali Cooking Class |
I Wayan Sukarnaya |
Tradisional Bali |
Balinese Experience Cook |
Home based cooking class |
8 |
Canting Bali Cooking Class |
I Made Suparta |
Tradisional Bali |
Traditional Market Tour, Rice Field Tour |
Home based cooking class |
9 |
Jeding Bali Cooking Class |
Wayan Marsa |
Tradisional Bali |
Traditional Market Tour, Rice Field Tour |
Home based cooking class |
10 |
Ketut Bali Cooking Class |
I Wayan Sarma |
Tradisional Bali |
Tradisional Market Tour, Hand on Cooking Experience |
Home based cooking class |
11 |
Bali Manggang Cooking Class |
I Made Latra |
Tradisional Bali |
Traditional Market Tour,Coffee Plantation Tour |
Home based cooking class |
12 |
The Casa Luna Cooking Class |
Ketut Suardana |
Tradisional Bali |
Local Market Tour,Herb & Spices Workshop |
Home based cooking class |
13 |
Lobong Culinary Experience Bali |
Sang Made Merta |
Tradisional Bali |
Tradisional Market Tour |
Home based cooking class |
14 |
Raw Food Bali Culinary Classes |
Made Suita |
Vegan atau Vegetarian |
Herb & Spices Workshop |
Culinary Classes |
Vol. 6, No. 2, November 2022.
15 |
The Workshop Mozaic Cooking Class |
PT. Mozaic |
Western |
Western Cooking Techniques Classess |
Restaurant |
16 |
D Kampung Cooking Class |
Budi Gunawan |
Tradisional Bali |
Rice Field Tour |
Hotel & Restaurant |
17 |
Bumi Bali Cooking School |
I Dewa Ketut Oka,Spd |
Tradisional Bali |
- |
Restaurant |
18 |
Ubud Village Plate |
David Metcalf |
Tradisional Bali |
Tradisional Market Tour |
Culinary Classes |
19 |
Nia Ubud Balinese Cooking Class |
I Kadek Artana |
Tradisional Bali |
- |
Restaurant |
Sumber : Penelitian 2020
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui 19 usaha cooking class yang ada di Ubud, dimana masing-masing usaha cooking class memiliki beserta jenis masakan dan paket tour yang berbeda. Lokasi nya pun beragam, ada yang memang merupakan bagian dari restaurant dan hotel hingga home based balinese cooking class (cooking class milik masyarakat lokal). Melalui usaha cooking class yang dilakukan oleh masyarakat lokal yang ada di Kecamatan Ubud, secara tidak langsung dapat memperkenalkan makanan tradisional Bali kepada wisatawan, mulai dari persiapan, pengolahan hingga penyajian dengan menggunakan metode memasak yang tradisional. Selanjutnya dari 19 tempat tersebut, dapat dikelompokan kembali menjadi 9 Usaha Cooking Class yang akan diteliti, dimana pemilihan karakteristiknya antara lain, memiliki kategori home based cooking class dan menu masakan tradisional Bali. 9 Usaha Cooking Class tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Da ftar 9 Usaha Cooking Class yang Memiliki Menu Tradisional Bali dan Home Based Balinese Cooking Class
No |
Nama Usaha Cooking Class |
Jenis Masakan |
Paket Cooking Class |
Jenis Lokasi Cooking Class |
1 |
Be Bali Day Cooking Class |
Tradisional Bali |
Traditional Experience Package |
Home based cooking class |
2 |
Paon Bali |
Tradisional Bali |
Fresh Market Tour, Balinese Tea & Coffee |
Home based cooking class |
3 |
Periuk Bali Cooking Class |
Tradisional Bali |
Balinese Experience Cook |
Home based cooking class |
4 |
Canting Bali Cooking Class |
Tradisional Bali |
Traditional Market Tour, Rice Field Tour |
Home based cooking class |
5 |
Jeding Bali Cooking Class |
Tradisional Bali |
Traditional Market Tour, Rice Field Tour |
Home based cooking class |
6 |
Ketut Bali Cooking Class |
Tradisional Bali |
Tradisional Market Tour, Hand on Cooking Experience |
Home based cooking class |
7 |
Bali Manggang Cooking Class |
Tradisional Bali |
Traditional Market Tour,Coffee Plantation Tour |
Home based cooking class |
8 |
The Casa Luna Cooking Class |
Tradisional Bali |
Local Market Tour,Herb & Spices Workshop |
Home based cooking class |
9 |
Lobong Culinary Experience Bali |
Tradisional Bali |
Tradisional Market Tour |
Home based cooking class |
Sumber : Penelitian 2020
Daftar usaha cooking class tersebut merupakan cooking class yang memiliki karakteristik masakan tradisional Bali dan home based balinese cooking class yang ada di Kecamatan Ubud. Munculnya Ubud sebagai destinasi kuliner juga kian kuat karena hadirnya cooking class milik masyarakat lokal yang secara konsisten memperkenalkan masakan tradisional Bali kepada wisatawan. Kegiatan cooking class pertama dilakukan pada tahun 1994 dan merupakan bagian dari
Vol. 6, No. 2, November 2022.
kegiatan yang ditawarkan oleh restoran. Kemudian cooking class mulai diperkenalkan sebagai atraksi terpisah dari kegiatan restoran mulai 2004, tetapi materi belum semenarik masa kini (Kemenpar, 2018). Cooking class merupakan salah satu cara yang dapat menghubungkan seseorang dengan budaya, berkomunikasi melalui makanan dengan informasi yang akurat tentang asal-usul makanan, cerita dibalik keunikan makanan dan nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya.
Pada situs TripAdvisor, cooking class bahkan masuk dalam daftar Top 10 Things To Do in Ubud yang paling direkomendasikan oleh wisatawan (TripAdvisor, 2019). Kesadaran dan keinginan berwisata pada dasarnya didorong oleh keinginan untuk mendapatkan pengalaman yang otentik (MacCannell, 1976). Pitanatri dan Putra (2018) menyebutkan ini sebagai alasan mengapa cooking class masuk dalam daftar rekomendasi wisatawan saat datang ke Ubud. Be
Pengalaman memasak masakan tradisional Bali, di rumah Bali, oleh orang Bali inilah yang menjadi pengalaman otentik wisatawan yang datang ke Ubud. Menurut Pine dan Gillmore (20 14), melalui memori konsumen sebuah usaha dapat mempertahankan serta meningkatkan market share dan profitabilitas. Pada saat wisatawan membeli sebuah experience, dia akan membayar untuk menghabiskan waktunya untuk pengalaman tersebut. Berikut jumlah wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang mengikuti cooking class pada 9 usaha cooking class di Ubud pada tahun 2016 hingga 2018 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang Mengikuti Cooking Cla ss di Ubud Tahun 2016-2018 | ||||
No |
Nama Usaha Cooking Class |
Jumlah Wisatawan (Orang) | ||
2016 |
2017 |
2018 | ||
1 |
Be Bali Day Cooking Class |
1.646 |
1.573 |
1.269 |
2 |
Paon Bali |
3.219 |
3.048 |
2.895 |
3 |
Periuk Bali Cooking Class |
2.645 |
2.467 |
2.406 |
4 |
Canting Bali Cooking Class |
3.411 |
3.017 |
2.895 |
5 |
Jeding Bali Cooking Class |
2.018 |
2.256 |
1995 |
6 |
Ketut Bali Cooking Class |
3.695 |
3.012 |
2.291 |
7 |
Bali Manggang Cooking Class |
2.557 |
2.486 |
2.342 |
8 |
The Casa Luna Cooking Class |
2.689 |
2.500 |
2.689 |
9 |
Lobong Culinary Experience Bali |
1.475 |
1.498 |
1.251 |
Jumlah |
23.355 |
21.857 |
20.033 |
Sumber : Hasil Olah Data Peneliti ,2019
Berdasarkan Tabel 5 diketahui jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara yang mengikuti cooking class pada 9 Usaha di Ubud selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2016 sampai 2018. Data kunjungan tertinggi terdapat pada tahun 2016 yaitu sebanyak 23.555 orang. Kunjungan terendah yaitu terdapat pada tahun 2018 sebanyak 20.033 orang. Berdasarkan data tersebut, penurunan jumlah pengunjung pada cooking class dapat mempengaruhi eksistensi atau kelangsungan usaha tersebut.
Sesuai data tersebut sangat penting untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan pada usaha cooking class di Ubud. Setelah mengetahui hal tersebut, tentu para pengusaha cooking class akan mengetahui sejauh mana kepuasan wisatawan atas pelayanan yang telah diberikan, sekaligus dapat menjadi bahan evaluasi. Hal ini juga didukung hasil observasi penulis yang menemukan beberapa kekurangan pada sebagian usaha cooking class di Ubud. Beberapa kekurangan tersebut yaitu kurangnya fasilitas untuk memasak, dan kurangnya staff yang berkompeten dalam berbahasa. Menyikapi hal tersebut, penting bagi pelaku usaha cooking class agar lebih memperhatikan tanggapan wisatawan terhadap kegiatan cooking class yang dapat mempengaruhi pembelian dan mengetahui keinginan wisatawan, maka akan memudahkan pengelola cooking class untuk melakukan inovasi untuk keberlanjutan usaha. Hal inilah yang
Vol. 6, No. 2, November 2022.
melatarbelakangi penulis untuk lebih membahas mengenai kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan usaha cooking class di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara terstruktur, kuesioner, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Definisi Operasional Variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 6. Definisi Operasional Variabel
Variabel |
Indikator |
Sub Indikator | |
1. |
Lokasi cooking class | ||
Tangible |
2. |
Fasilitas Dapur | |
(BuktiLangsung) |
3. |
Ketersediaan peralatan memasak | |
4. |
Karyawan berpenampilan rapi | ||
Rplinhil |
1. |
Ketepatan dalam memberikan penjelasan | |
Reliability |
2. |
Kejelasan saat berkomunikasi | |
(Keandalan) |
3. |
Ketepatan metode memasak | |
1. |
Pelayanan yang ramah, sopan, dan responsive | ||
Ii a Iita Q lawanan |
Responsiveness |
2. |
Daya tanggap saat berinteraksi |
(DayaTanggap) |
3. |
Daya tanggap dalam memilih bahan bersih | |
dan segar | |||
1. |
Keamanan peralatan dan perlengkapan | ||
Assurance |
memasak | ||
(Jaminan) |
2. |
Penggunaan menu tradisional | |
3. |
Tempat aktivitas yang bersih dan rapi | ||
1. |
Perhatian karyawan terhadap wisatawan. | ||
Empathy |
2. |
Pemahaman kebutuhan wisatawan | |
(Empati) |
3. |
Pemahaman keluhan wisatawan |
Sumber : Hasil Modifikasi Zeithaml dalamYoga (2019). .
Menurut Kotler dalam Saputra (2017) dan Dutka dalam Kresnamurti,dkk (2011:115), Kepuasan wisatawan merupakan suatu keadaan yang dirasakan oleh wisatawan setelah mendapatkan pelayanan yang diukur melalui:
-
1. Kinerja (Performance) merupakan pendapat wisatawan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak pengusaha cooking class.
-
2. Derajat Kepentingan (Importance) adalah seberapa penting indikator kualitas pelayann bagi wisatawan
Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pengajar cooking class. Mereka diantaranya adalah Janet deNefee pengajar Casa Luna Cooking class, Wayan Puspawati pengajar Paon Bali Cooking class, Ratna Dewi pengajar Bali Manggang Cooking class, Ibu Putu pengajar Be Bali Cooking Class, Bapak Made pengajar Canting Bali Cooking class, Sang Made Merta pengajar Lobong Bali Cooking class, Wayan sarma pengajar Ketut Bali Cooking class, Nyoman Sutaba pengajar Jeding Bali Cooking Class, Bapak Wayan pengajar Periuk Bali Cooking Class. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu cluster random sampling. Sugiyono (2015) menyatakan bahwa Cluster random sampling digunakan untuk menentukkan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus slovin dengan jumlah sampel 100 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu, analisis skala likert yang menggunakan rumus pengukuran skor kinerja dan rumus tingkat kesesuaian, serta analisis Importance Performance Analysis (IPA).
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Casa Luna Cooking class terletak di dalam area Honeymoon Guest House yang beralamat di Jalan Bisma No.5 Ubud. Casa Luna Cooking Class merupakan salah satu tempat yang terkenal di Ubud, dengan daya tampung peserta yaitu mencapai 20 orang. Pemiliki dari usaha ini yaitu Janet De Neefe yang merupakan warga negara Australia. Beberapa jadwal yang dilaksanakan oleh tempat ini yaiu pada hari Selasa dan Jumat diadakan Night Market Tour antara pukul 17.15 hingga 20.30 WITA. Untuk kelas memasak diadakan pukul 08.30 hingga 12.00 WITA. Selain dua hal tersebut, terdapat kegiatan Saturday Food yang merupakan kelas yang secara khusus mengajarkan cara pembuatan obat- obatan tradisional , kelas ini berlangsung dari pukul 09.30 pagi hingga pukul 13.00 pada hari Sabtu. Selanjutnya kelas Twilight Smoke Duck Class di Hari Minggu, kelas ini merupakan sarana untuk belajar membuat olahan daging bebek khas Bali, yang dilaksanakan dari pukul 17.30 hingga 21.00 WITA.
Paon Bali merupakan usaha cooking class yang mempelopori berdirinya usaha cooking class di Desa Laplapan. Usaha Cooking Class terletak di Desa Laplapan dengan daya tampung peserta yaitu mencapai 20 orang. Pemilik dari usaha ini yaitu Wayan Subawa dan Ibu Puspa. Adapun rangkaian kegiatan dari Paon Bali Cooking Class ini yaitu wisatawan dijemput dari hotel, selanjutnya mengikuti kegiatan rice field tour dan traditional market tour, lalu terakhir kegiatan cooking class yang dilaksanakan pukul 08.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA.
Bali Manggang Cooking Class terletak di Desa Laplapan, Kecamatan Ubud, yang memiliki daya tampung peserta yaitu mencapai 20 orang. Wisatawan yang mengikui cooking class disini didominasi oleh wisatawan yang berasal dari Australia disusul ole wisatawan domestik. Pemilik dari usaha ini yaitu Made Latra. Adapun rangkaian kegiatan dari Bali Manggang Cooking Class ini yaitu wisatawan dijemput dari hotel, selanjutnya menuju ke lokasi coffee plantation, mengikuti kegiatan cooking class yang dilaksanakan pukul 11.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA.
Usaha Cooking Class Be Bali terletak di Desa Kedewatan Ubud. Tempat ini memiliki daya tampung peserta yaitu mencapai 15 orang. Pemilik dari usaha ini yaitu Putu Atnawa. Adapun rangkaian kegiatan dari Be Bali Cooking Class ini yaitu wisatawan dijemput dari hotel, selanjutnya mengikuti kegiatan cooking class yang dilaksanakan pukul 08.00 WITA hingga pukul 11.00 WITA.
Canting Bali Cooking Class terletak di Desa Laplapan Ubud yang memiliki daya tampung peserta yaitu mencapai 15 orang. Pemilik dari usaha ini yaitu I Made Suparta. Adapun rangkaian kegiatan dari Canting Bali Cooking Class ini yaitu wisatawan dijemput dari hotel, kemudian mengunjungi pasar tradisional dimana wisatawan diperkenalkan berbagai jenis bahan-bahan yang akan digunakan untuk memasak. Dilanjutkan dengan kegiatan cooking class yang dilaksanakan pukul 10.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA.
Usaha Cooking Class Lobong Culinary terletak di Jalan Raya Kedewatan , Ubud. Tempat ini memiliki daya tampung peserta yaitu mencapai 15 orang. Pemilik dari usaha ini yaitu Sang Made Merta. Adapun rangkaian kegiatan dari Lobong Cooking Class ini yaitu wisatawan dijemput dari hotel, selanjutnya mengikuti tour ke pasar tradisional, mengunjungi sistem irigasi masyarakat Bali. Cooking class yang dilaksanakan pukul 11.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA.
Usaha Ketut Cooking Class terletak di Desa Laplapan Tempat ini memiliki daya tampung peserta yaitu mencapai 30 orang. Pemilik dari usaha ini yaitu I Wayan Sarma. Adapun rangkaian kegiatan dari Ketut Bali Cooking Class ini yaitu wisatawan dijemput dari hotel, selanjutnya mengikuti kegiatan cooking class yang dilaksanakan pukul 08.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA.
Usaha Jeding Cooking Class terletak di Desa Laplapan Ubud. Tempat ini memiliki daya tampung peserta yaitu mencapai 15 orang. Pemilik dari usaha ini yaitu Wayan Marsa. Adapun rangkaian kegiatan dari Jeding Bali Cooking Class ini yaitu wisatawan dijemput dari hotel, selanjutnya mengikuti kegiatan cooking class yang dilaksanakan pukul 08.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA.
Usaha Periuk Bali Cooking Class terletak di Desa Laplapan Ubud. Tempat ini memiliki daya tampung peserta yaitu mencapai 20 orang. Pemilik dari usaha ini yaitu I Wayan Sukarnaya.
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Adapun rangkaian kegiatan dari Periuk Bali Cooking Class ini yaitu wisatawan dijemput dari hotel, selanjutnya mengikuti kegiatan cooking class yang dilaksanakan pukul 08.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA.
Karakteristik responden dalam penelittian ini dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
Tabel 7. Karakteristik Responden
No |
Deskripsi |
Jumlah (Orang) |
Persentase (%) |
1 |
Jenis Kelamin | ||
A. Laki – Laki |
38 |
38 % | |
B. Perempuan |
62 |
62 % | |
Jumlah |
100 |
100% | |
2 |
Usia | ||
A. <17 |
1 |
1 % | |
B. 17-26 |
22 |
22% | |
C. 27-36 |
33 |
33% | |
D. 37-46 |
31 |
31% | |
E. 47-56 |
17 |
17% | |
F. 57-66 |
0 |
0 | |
G. >66 |
0 |
0 | |
Jumlah |
100 |
100% | |
3 |
Negara Asal | ||
A. Rusia |
7 |
7% | |
B. Australia |
51 |
51% | |
C. Indonesia |
7 |
6 % | |
D. Malaysia |
2 |
2 % | |
E. Japan |
6 |
6 % | |
F. China |
1 |
1 % | |
G. England |
4 |
4 % | |
H. Netherland |
11 |
11 % | |
I. Germany |
3 |
3 % | |
J. India |
1 |
1 % | |
K. Belgium |
3 |
3 % | |
L. Slovakia |
1 |
1 % | |
M. USA |
2 |
22 % | |
N. Sweden |
1 |
1 % | |
Jumlah |
100 |
100% |
Sumber : Hasil Penelitian, 2019
Berdasarkan data karakteristik responden pada tabel 7 tersebut dapat diktehaui bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ,usia , dan negara asal responden. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh kelompok responden perempuan yang berjumlah 62 orang , sedangkan responden laki – laki berjumlah 32 orang. Karaktristik responden berdasarkan usia, didominasi oleh responden dengan kelompok usia 27-36 tahun dengan jumlah 33 orang, kemudian diikuti oleh kelompok usia 37 -46 tahun dengan jumlah 31 orang. Selanjutnya karakteristik respoden berdasarkan negara asal responden yaitu di dominasi oleh responden yang berasal dari Australia yang berjumlah 51 orang, lalu Rusia yang berjumlah 7 orang.
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Hasil analisis kualitas pelayanan usaha cooking class pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8. Tabulasi Rata – Rata Skor Penilaian Kinerja Pada Usaha Cooking Class di Ubud
KINERJA
No |
Pernyataan |
SB |
B |
CB |
TB |
STB |
Total Skor |
Rata-rata |
Kategori |
Skor 5 |
Skor 4 |
Skor 3 |
Skor 2 |
Skor 1 | |||||
Tangible | |||||||||
1 |
Lokasi cooking class |
39 |
60 |
1 |
0 |
0 |
438 |
4,38 |
Sangat Baik |
2 |
Fasilitas Dapur |
25 |
68 |
7 |
0 |
0 |
418 |
4,18 |
Baik |
3 |
Ketersediaan peralatan memasak |
24 |
68 |
8 |
0 |
0 |
416 |
4,16 |
Baik |
4 |
Karyawan berpenampilan rapi |
38 |
61 |
1 |
0 |
0 |
437 |
4,37 |
Sangat Baik |
Rata-rata |
4,27 |
Sangat Baik | |||||||
Reliability | |||||||||
1 |
Ketepatan dalam memberikan penjelasan |
21 |
79 |
0 |
0 |
0 |
421 |
4,21 |
Sangat Baik |
2 |
Kejelasan saat berkomunikasi |
22 |
78 |
0 |
0 |
0 |
422 |
4,22 |
Sangat Baik |
3 |
Ketepatan metode memasak |
23 |
77 |
0 |
0 |
0 |
423 |
4,23 |
Sangat Baik |
Rata-rata |
4,22 |
Sangat Baik | |||||||
Responsiveness | |||||||||
1 |
Pelayanan yang ramah, sopan, dan responsive |
49 |
49 |
2 |
0 |
0 |
447 |
4,47 |
Sangat Baik |
2 |
Daya tanggap saat berinteraksi |
18 |
79 |
3 |
0 |
0 |
415 |
4,15 |
Baik |
3 |
Daya tanggap dalam memilih bahan bersih dan segar |
23 |
67 |
10 |
0 |
0 |
413 |
4,13 |
Baik |
Rata-rata |
4,25 |
Sangat Baik | |||||||
Assurance | |||||||||
1 |
Keamanan peralatan dan perlengkapan memasak |
20 |
60 |
20 |
0 |
0 |
400 |
4,00 |
Baik |
2 |
Penggunaan menu tradisional |
30 |
65 |
5 |
0 |
0 |
425 |
4,25 |
Sangat Baik |
3 |
Tempat aktivitas yang bersih dan rapi |
28 |
46 |
26 |
0 |
0 |
402 |
4,02 |
Baik |
Rata-rata |
4,09 |
Baik |
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Empathy | ||||||||
Perhatian karyawan terhadap wisatawan. |
9 |
87 |
4 |
0 |
0 |
405 |
4.05 |
Baik |
Pemahaman 2 kebutuhan wisatawan |
5 |
87 |
8 |
0 |
0 |
397 |
3.97 |
Baik |
Pemahaman 3 keluhan wisatawan |
3 |
85 |
12 |
0 |
0 |
391 |
3,91 |
Baik |
Rata-rata |
3,91 |
Baik | ||||||
Total Rata-rata |
4,15 |
Baik | ||||||
Sumber : Hasil Penelitian 2020 |
Hasil analisis tingkat kepentingan indikatir terhadap kepuasan wisatawan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
Tabel 9. Tabulasi Rata – Rata Skor Penilaian Kepentingan Yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Wisatawan
KEPENTINGAN
No |
Pernyataan |
SP |
P |
CP |
TP |
STP |
Total Skor |
Rata-rata |
Kategori |
Sko 5 |
Skor 4 |
Skor 3 |
Skor 2 |
Skor 1 | |||||
Tangible | |||||||||
1 |
Lokasi cooking class |
57 |
33 |
10 |
0 |
0 |
447 |
4,47 |
Sangat Pentng |
2 |
Fasilitas Dapur |
64 |
29 |
7 |
0 |
0 |
457 |
4,57 |
Sangat Penting |
3 |
Ketersediaan peralatan memasak |
65 |
28 |
7 |
0 |
0 |
458 |
4,58 |
Sangat Penting |
4 |
Karyawan berpenampilan rapi |
50 |
34 |
16 |
0 |
0 |
434 |
4,34 |
Sangat Penting |
Rata-rata |
4,49 |
Sangat Penting | |||||||
Reliability | |||||||||
1 |
Ketepatan dalam memberikan penjelasan |
67 |
31 |
2 |
0 |
0 |
465 |
4,65 |
Sangat Penting |
2 |
Kejelasan saat berkomunikasi |
73 |
27 |
0 |
0 |
0 |
473 |
4,73 |
Sangat Penting |
3 |
Ketepatan metode memasak |
68 |
31 |
1 |
0 |
0 |
467 |
4,67 |
Sangat Penting |
Rata-rata |
4,68 |
Sangat Penting | |||||||
Responsiveness | |||||||||
1 |
Pelayanan yang ramah, sopan, dan responsif |
78 |
20 |
2 |
0 |
0 |
476 |
4,76 |
Sangat Penting |
2 |
Daya tanggap saat berinteraksi |
72 |
26 |
2 |
0 |
0 |
470 |
4,70 |
Sangat Penting |
3 |
Daya tanggap |
86 |
13 |
1 |
0 |
0 |
485 |
4,85 |
Sangat |
Vol. 6, No. 2, November 2022.
dalam memilih bahan bersih dan segar |
Penting | ||||||||
Rata-rata |
4,77 |
Sangat Penting | |||||||
Assurance | |||||||||
1 |
Keamanan peralatan dan perlengkapan memasak |
85 |
13 |
2 |
0 |
0 |
483 |
4,83 |
Sangat Penting |
2 |
Penggunaan menu tradisional |
83 |
17 |
0 |
0 |
0 |
483 |
4,83 |
Sangat Penting |
3 |
Tempat aktivitas yang bersih dan rapi |
91 |
8 |
1 |
0 |
0 |
490 |
4,90 |
Sangat penting |
Rata-rata |
4,85 |
Sangat Penting | |||||||
Empathy | |||||||||
1 |
Perhatian karyawan terhadap wisatawan. |
58 |
41 |
1 |
0 |
0 |
457 |
4,57 |
Sangat Penting |
2 |
Pemahaman kebutuhan wisatawan |
56 |
44 |
0 |
0 |
0 |
456 |
4,56 |
Sangat penting |
3 |
Pemahaman keluhan wisatawan |
57 |
42 |
1 |
0 |
0 |
456 |
4,56 |
Sangat penting |
Rata-rata |
4,56 |
Sangat Penting | |||||||
Total Rata-rata |
4,67 |
Sangat Penting |
Sumber : Hasil Penelitian 2020
Hasil analisis tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 10 berikut.
Tabel 10. Rata-Rata Skor Penilaian Kinerja, Skor Penilaian Kepentingan Serta Tingkat Kesesuaian Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Pada Usaha Cooking
No |
Faktor |
Penilaian Kinerja |
Penilaian Kepentingan |
X |
Y |
Tki % |
Kategori |
Tangible | |||||||
1 |
Lokasi Cooking Class |
438 |
447 |
4,38 |
4,47 |
97,9 |
Puas |
2 |
Fasilitas Dapur |
418 |
457 |
4,18 |
4,57 |
91,5 |
Puas |
Ketersediaan | |||||||
3 |
peralatan memasak |
416 |
458 |
4,16 |
4,58 |
90,8 |
Puas |
4 |
Karyawan berpenampilan |
437 |
434 |
4,37 |
4,34 |
100,7 |
Sangat Puas |
rapi |
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Rata-rata |
427 |
449 |
4,27 |
4,49 |
95,2 |
Puas | |
Reliability | |||||||
5 |
Ketepatan dalam memberikan penjelasan |
421 |
465 |
4,12 |
4,65 |
90,5 |
Puas |
6 |
Kejelasan saat berkomunikasi |
422 |
473 |
4,22 |
4,73 |
89,2 |
Puas |
7 |
Ketepatan metode memasak |
423 |
467 |
4,23 |
4.67 |
90,6 |
Puas |
Rata-rata |
422 |
468 |
4,19 |
4,69 |
90,1 |
Puas | |
Responsiveness | |||||||
8 |
Pelayanan yang ramah, sopan, dan responsive |
447 |
476 |
4,47 |
4,76 |
93,9 |
Puas |
9 |
Daya tanggap saat berinteraksi |
415 |
470 |
4,15 |
4,70 |
88,3 |
Puas |
10 |
Daya tanggap dalam memilih bahan bersih dan segar |
413 |
485 |
4,13 |
4,85 |
85,2 |
Puas |
Rata-rata |
425 |
477 |
4,25 |
4,77 |
89,1 |
Puas | |
Assurance | |||||||
11 |
Keamanan peralatan dan perlengkapan memasak |
400 |
483 |
4,00 |
4,83 |
82,8 |
Puas |
12 |
Penggunaan menu tradisional |
425 |
483 |
4,25 |
4,83 |
88,0 |
Puas |
13 |
Tempat aktivitas yang bersih dan rapi |
402 |
490 |
4,02 |
4,90 |
82,0 |
Puas |
Rata-rata |
409 |
485 |
4,09 |
4,85 |
84,3 |
Puas | |
Empathy | |||||||
14 |
Perhatian karyawan terhadap wisatawan. |
405 |
457 |
4,05 |
4,57 |
88,6 |
Puas |
15 |
Pemahaman kebutuhan wisatawan |
397 |
456 |
3,97 |
4,56 |
85,7 |
Puas |
16 |
Pemahaman keluhan wisatawan |
391 |
456 |
3,91 |
4,56 |
85,7 |
Puas |
Rata-rata |
398 |
456 |
3,98 |
4,56 |
87 |
Puas | |
Total Rata-rata |
416 |
467 |
4,16 |
4,67 |
89,14 |
Puas |
Sumber : Hasil Penelitian 2020
Vol. 6, No. 2, November 2022.
-
3.6 Importance Performance Analysis Pada Diagram Kartesius
Hasil importance performance analysis pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Diagram Kartesius
Sumber : Hasil Penelitian 2020
3.7 Indikator Prioritas Berdasarkan Tingkat Kesesuaian
Hasil indikator prioritas berdasarkan tingkat kesesuaian pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
11 berikut. Tabel 11. Tingkat Kesesuaian Indikator yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan | |||
No |
Indikator |
Tingkat Kesesuaian |
Prioritas |
1 |
Tempat aktivitas yang bersih dan rapi (13) |
82,0 % |
I |
2 |
Keamanan peralatan dan perlengkapan memasak ( 11 ) |
82,8 % |
II |
3 |
Daya tanggap dalam memilih bahan bersih dan segar (10 ) |
85,2% |
III |
4 |
Pemahaman kebutuhan wisatawan (15) |
85,7 % |
IV |
5 |
Pemahaman keluhan wisatawan (16) |
85,7 % |
V |
6 |
Penggunaan menu tradisional (12) |
88,0 % |
VI |
7 |
Daya tanggap saat berinteraksi (9) |
88,3 % |
VII |
8 |
Perhatian karyawan terhadap wisatawan (14) |
88,6% |
VIII |
9 |
Kejelasan saat berkomunikasi (6) |
89,2 % |
IX |
10 |
Ketepatan dalam memberikan penjelasan (5) |
90,5 % |
X |
11 |
Ketepatan metode |
90,6 % |
XI |
Vol. 6, No. 2, November 2022.
memasak (7) | |||
12 |
Ketersediaan peralatan memasak (3) |
90,8 % |
XII |
13 |
Fasilitas Dapur(2) |
91,5 % |
XIII |
14 |
Pelayanan yang ramah, sopan, dan responsive (8) |
93,9 % |
XIV |
15 |
Lokasi Cooking Class (1) |
97,9 % |
XV |
16 |
Karyawan berpenampilan rapi (4) |
100,7 % |
XVI |
Sumber : Hasil Penelitian 2020
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dibahas beberapa hal sebagai berikut. Berdasarkan tabel 8 tersebut, dapat diketahui dapat diketahui bahwa total nilai rata – rata keseluruhan indikator yaitu mencapai angka 4,15 yang termasuk dalam predikat Baik. Hal ini menunjukan penilaian kinerja pada usaha cooking class sudah baik jika dilihat dari indikator tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Nilai rata – rata tertinggi pada tabel tersebut terdapat pada indikator bukti langsung , dengan nilai 4,27 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukan usaha cooking class di Ubud memiliki kategori sangat baik ada aspek lokasi usaha cooking class, fasilitas dapur, ketersediaan perlatan memasak dan penampilan karyawan. Hal ini dapat dipertahankan dengan meningkatkan aspek core product yang berkaitan dengan bahan – bahan dan sumber bahan yang akan digunakan, serta aspek cooking class interior yang berkaitan dengan balinese dekorasi, ruang dapur untuk memasak dan peralatan makan. Kemudian disusul dengan indikator realibility dengan nilai 4,22 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dan indikator responsiveness yang juga mendapat nilai 4,25 yang berarti Sangat Baik. Hal ini berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Kvalsvik (2017) yang menyebutkan beberapa elemen penting dalam menciptakan sebuah pengalaman pada cooking class, salah satunya yaitu aspek personal social meeting yang berhubungan dengan indikator responsiveness ini. Selanjutnya dari indikator assurance menapat nilai 4,09 dengan kategori Baik dan indikator Empahty menndapat nilai 3,91 dengan kategori Baik. Hal ini juga berkaitan erat dengan aspek the company dari Kvalsvik (2017), dimana penting bagi pengelola untuk menjalin hubungan baik dengan wisatawan yang dapat dimulai dari sebuah percakapan apa yang wisatawan butuhkan seperti yang terdapat dalam indikator empathy ini.
Berdasarkan tabel 9 tersebut, dapat diketaui total rata – rata dari keseluruan indikator yaitu 4,67 dengan predikat sangat penting. Hal tersebut menunjukan 16 sub indikator tersabut sangat penting bagi wisatawan. Berdasarkan data pada tabel tersebut nilai tertinggi terdapat pada indikator Assurance dengan total rata – rata 4,85 yang termasuk dalam kategori sangat penting. Subindikator yang merupakan bagian dari Assurance yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu subindikator tempat aktivitas yang bersih dan rapi, dengan nilai rata – rata 4,90. Hal ini menunjukan tempat aktivitas yang bersih dan rapi merupakan hal yang sangat penting bagi wisatawan yang mengikuti cooking class, karena dengan adanya hal tersebut, dapat membuat wisatawan merasa nyaman saat beraktivitas.
Berdasarkan tabel 10 tersebut, berdasarkan hasil perhitungan tersebut, nilai total rata – rata dari 5 indikator yang digunakan yaitu 89,14 yang termasuk dalam kategori puas. Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa wisatawan yang menjadi peserta cooking class telah merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Nilai tingkat kesesuaian tertinggi terdapat pada indikator bukti langsung ( tangible ) dengan nilai rata – rata 95,2 yaitu termasuk dalam kategori puas. Hal ini menunjukan bahwa wisatawan puas dengan lokasi usaha cooking class, fasilitas dapur, ketersediaan peralatan memasak dan penampilan karyawan. Selanjutnya nilai tingkat kesesuaian terendah terdapat pada indikator assurance dengan nilai rata – rata 84,3 yang termasuk dalam kategori puas. Hal ini menunjukan wisatawan yang menjadi peserta cooking class telah merasa puas dengan keamanan peralatan dan perlengkapan memasak yang di sediakan, menu tradisional dan tempat aktivitas yang telah disediakan. Terlepas dari hasil pada tabel tersebut, meski telah memperoleh hasil yang baik,
Vol. 6, No. 2, November 2022.
tetap perlu diadakan evaluasi untuk menjaga konsistensi dan meningkatkan kualitas pelayanan pada usaha cooking class di Ubud.
Berdasarkan gambar 1 tersebut, dapat diketahui hasil pengelompokan dalam 4 kuadran. Kuadran A menunjukan indikator yang mempengaruhi kepuasan wisatawan. Indikator yang terdapat pada kuadran ini perlu untuk diprioritaskan oleh perusahaan, karena indikator tersebut dianggap sangat penting oleh wisatawan. Berikut indikator yang termasuk pada kuadran ini yaitu ;Daya tanggap saat berinteraksi.(9), Daya tanggap dalam memilih bahan bersi dan segar.(10), Keamanan peralatan dan perlengkapan memasak. (11),Tempat aktivitas yang bersi dan rapi. ( 1 3) . Kuadran B merupakan indikator yang mempengarui kepuasan wisatawan. Indikator yang berada dalam kuadran ini dianggap patut untuk dipertahankan oleh wisatawan. Indikator yang termasuk dalam kuadran ini yaitu Kejelasan saat berkomunikasi ( 6 ), Ketepatan metode memasak ( 7 ), Pelayanan yang ramah, sopan dan responsive (8),Penggunaan menu tradisional (12). Kuadran C merupakan indikator yang mempengarui kepuasan supplier. Indikator yang ada pada kuadran ini dinilai kurang penting oleh wisatawan. Indikator yang termasuk pada kuadran ini yaitu, Ketepatan dalam memberikan penjelasan. (5), Perhatian karyawan teradap wisatawan.(14), Pemahaman kebutuhan wisatawan.(15), Pemahaman keluhan wisatawan.(16). Kuadran D merupakan indikator yang mempunyai mempengaruhi kepuasan wisatawan. Indikator yang ada pada kuadran ini dianggap berlebihan oleh wisatawan. Indikator yang termasuk pada kuadran ini yaitu, Lokasi cooking class (1), Fasilitas dapur (2), Ketersediaan peralatan memasak (3), Karyawan berpenampilan rapi (4).
Berdasarkan tabel 11 tersebut, dijelaskan bahwa dari 16 indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan usaha cooking class di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Terdapat 2 indikator yang memiliki tingkat kesesuaian yang terendah. indikator pertama adalah Tempat aktivitas yang bersih dan rapi, hal tersebut menunjukan indikator ini menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan terkait kebersihan area aktivitas cooking class. Indikator kedua yaitu keamanan peralatan dan perlengkapan memasak yang mendapatkan prioritas kedua untuk ditingkatkan, keamanan peralatan dan perlengkapan sangat penting dijaga untuk memberikan jaminan keamanan kepada wisatawan.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan, hasil perhitungan kualitas pelayanan usaha cooking class di Ubud dari 100 wisatawan terhadap 16 indikator yang mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan diperoleh total rata – rata penila ian kinerja yaitu 4,15 yang berarti wisatawan menilai kualitas pelayanan usaha cook ing class di Ubud termasuk dalam kategori baik berdasarkan indikator dari masing- masing variabel. Hal ini menunjukan kualitas pelayanan pada 9 tempat usaha cooking class tersebut masih dinilai baik oleh wisatawan dan perlu untuk ditingkatkan. Variabel yang memperoleh skor nilai rata-rata tertinggi adalah Tangible (Bukti Langs ung) dengan total skor rata-rata 4,27 da n yang terendah ada lah var iabel Empati (Empathy) dengan tota l skor rata-rata 3,91. Kepuasan wisatawan terhadap pelayanan usaha cooking class yang didapat dari tingkat kesesuaian yang dibagi oleh 16 indikator yang mempe ngaruhi tingkat kepuasan diperoleh rata-rata skor tingkat kesesuaian sebesar 89,14% yang artinya wisatawan merasa puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Hal tersebut menunjukan pelayanan di 9 tempat usaha cooking class tersebut masih mampu membuat wisatawan merasa puas. Indikator yang memiliki tingkat kesesuaian yang tertinggi yaitu indikator karyawan berpenampilan rapi sebesar 100,7%. Berdasarkan pembahasan diatas indikator yang perlu mendapatkan prioritas untuk dilakukan pembenahan dalam pelaksanaannya secara berurutan sebagai berikut, yang pertama Tempat aktivitas yang bersih dan rapi dengan tingkat kesesuaian 82,0% artinya wisatawan menilai indikator ini perlu ditingkatkan dalam hal kebersihan ( hygiene sanitasi) dan kerapian pada area memasak. Kedua, Keamanan peralatan dan perlengkapan memasak dengan tingkat kesesuaian 82,8%
Vol. 6, No. 2, November 2022.
artinya wisatawan mengharapkan jaminan keamanan teradap peralatan memasak dan ke lengkapan pera latan me masak.
Ucapan Terimakasih
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana yang telah memberikan dukungan sehingga kegiatan penelitian ini bisa berjalan dengan baik. Terima kasih penulis sampaikan kepada kordinator Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata atas fasilitas dan dukungan moral yang telah diberikan. Terima kasih penulis sampaikan kepada kedua pembimbing penulis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan jurnal. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu pemilik usaha cooking class di Kecamatan Ubud karena telah mendukung penelitian penulis, serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya penelitian ini.
Ariani, Risa Panti,2017,Mengenal Kuliner Bali,Depok,PT Raja Grafindo Persada.
DetikTravel,2019,7 Wisata Minat Khusus,Available from https:// travel. detik .com/travel-news/d-2053559/ini-dia-7-wisata-minat-khusus-di-indonesia, Access 31 Oktober 2019
Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar,2018,Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Gianyar Tahun 2013-2017.
Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar,2018, Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kecamatan Ubud Tahun 2013-2017.
Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar,2019, Jumlah Usaha Cooking Class di Kecamatan Ubud Tahun 2019.
Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar,2019, Direktori Restoran dan Rumah Makan di Kecamatan Ubud Tahun 2019.
Joseph Pine II, B. and H. Gilmore, J,2014,’A leader's guide to innovation in the experience economy’, Strategy & Leadership, Vol. 42 No. 1, pp. 24-29, https://doi.org/10.1108/SL-09-2013-0073
Kementrian Pariwisata,2018,’Desain Strategi & Rencana Aksi (DSRA) Wisata Kuliner dan Belanja Kabupaten Gianyar,Available from http://
performance.kemenpar.go.id/dokumen/47DSRA%2520Wiskulja%2520Kab%2520Gianyar. pdf, Access 17 September 2019
Kompas,2019,’50 Restoran Terbaik di Asia 2019’ ,Available from http://
www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2019/03/31/161100227/50-restoran-terbaik-di-asia-2019-satu-ada-di-bali, Access 01 Juni 2019.
Kvalsvik, Fifi Tjan, 2017,’Happy Belly in Paradise A case study authentic meal experiences at cooking class in bali’, Tesis
MacCannell, D.1976, The tourist: A new theory of the leisure class, Univ of California Press.
Nariani.2019,Pengembangan Kuliner Lokal Berdasarkan Persepsi Wisatawan Di Ubud Bali,Tesis
Pitanatri, Putu Diah Sastri & I Nyoman Darma Putra,2016,Wisata Kuliner Atribut Baru Destinasi
Ubud,Denpasar:Jagat Press.
Vol. 6, No. 2, November 2022.
Putra, Gede Ananda,2019,Analisis Daya Saing Tenaga Kerja Pada Front Office & Housekeeping Department Di Prama Sanur Beach Hotel,Skripsi,Denpasar,Universitas Udayana
Putra, I Nyoman Darma, Anak Agung Gede Raka, Putu Sucita Yanthy, Ni Nyoman Sri Aryanti, Putu Diah Sastri Pitanatri,2018, Wisata Gastronomi Ubud-Gianyar,Denpasar, Cakra Media Utama.
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah,2010,Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis Pada Penelitian,Yogyakarta, ANDI Yogyakarta.
Saputra, I Kadek Suara Adi,2017,Faktor Penentu Kepuasan Wisatawan Dalam Mengikuti Program Cooking class Pada Restoran di Ubud Bali, E-Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Universitas Udayana, Vol. 2, No. 1.
Sugiyono,2016,Metode Penelitian Manajemen.Bandung , Alfabeta.
Sujarweni, Wiratna, 2014, Metodologi penelitian: Lengkap, praktis, dan mudah
Dipahami, Yogyakarta, PT Pustaka Baru
Tim Penyusun,2017, Statistik Kepariwisataan Kabupaten Gianyar 2017.Denpasar, Deva Gae Selaras.
TripAdvisor,2019,25 Best Fine Dining di Asia, Available from http://www. tripadvisor. com/TravelersChoice-RestaurantscFineDining-g2, Access 01 Juni 2019.
TripAdvisor, 2019,’Top Things To Do in Ubud’, Available from
http://www. tripadvisor.com/Attractions-g297701-Activities
Ubud_Gianyar_Regency_Bali.html, Access 01 Juni 2019.
Wardiyanta,2010, Metode Penelitian Pariwisata,Yogyakarta , Andi.
Yanthy, Putu Sucita,2018,' Exploring the Tourism Culinary Experiences: An Investigation of Tourist Satisfaction in Ubud’,E-Jurnal of Social Sciences and Humanities Udayana University, Vol. 2, No. 1.
Yun, Dongkoo, Sean M. Hennessey Roberta MacDonald, 2011.,’Understanding Culinary Tourists: Segmentations Based On Past Culinary Experiences and Attitudes Towards Food-Related Behaviour, International CHRIE Conference-Refereed Track. 15.
158
Discussion and feedback