JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol. 2, No. 2, November 2018.

Peran kepuasan dan niat berperilaku wisatawan pasca kunjungan pada destinasi pariwisata bali

Ni Made Ariani1), Ni Nyoman Sri Aryanti2)

Fakultas Pariwisata,UniversitasUdayana12) Kampus Bukit Jimbaran,Badung,Telp/Fax: 0361223798, E-mail : ayukariani97@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prilaku konsumen (wisatawan) yang berkunjung pada suatu destinasi pariwisata, dengan menggunakan destinasi pariwisata Bali sebagai studi Kasus. Penelitian ini juga didasarkan masih minimnya penelitian tentang suatu destinasi pariwisata yang menggabungkan dua metode sekaligus. Serta pentingnya membangun suatu model penelitian bidang pariwisata (Jennings, 2001:  34). Metode penelitian kuantitatif dengan statistik

deskriptif melaui penyebaran kuisioner kepada wisatawan. Kegiatan ini akan menghasilkan data fenomena terbaru tentang perilaku pasca kunjungan wisatawan yaitu variabel kepuasan dan ketidakpuasan serta niat berperilaku atau loyalitas wisatawan. Sedangkan metode kualitatif akan dimulai dengan studi pustaka tentang fenomena perilaku pasca kunjungan wisatawan yang diperoleh dari berbagai jurnal internasional dan nasional serta buku referensi. Kegiatan ini akan menghasilkan analisis konfirmatori yang menguji teori/konsep yang terkait dengan kepuasan dan ketidakpuasan serta niat berperilaku atau loyalitas. Adapun teori utama yang digunakan pada penelitian ini adalah teori ekspektasi diskonfirmasi dari Oliver (1980). Berdasarkan hasil analisis dengan pengujian secara stastistik dapat diperoleh hasil bahwa secara analisis faktor konfirmatori kepuasan wisatawan pasca kunjungan di destinasi pariwisata Bali berpengaruh sebesar 62,879% yang dominan dipengaruhi oleh faktor hospitality dan accesbiliy, yang disusul dengan faktor daya tarik wisata alam, amenities dan daya tarik wisata budaya. Dilihat dari niat berprilaku wisatawan pasca kunjungan ke Bali diperoleh hasil bahwa niat berprilaku wisatawan dan kepuasan mempengaruhi pasca kunjungan secara simultan sebesar 39,7%, dimana kepuasan wisatawan berpengaruh dominan terhadap pasca kunjungan daripada niat berprilaku wisatawan. Pengaruh dominan tersebut sebesar 0,472. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kepuasan wisatawan akan diikuti pula dengan niat berprilaku dari wisatawan.

Kata kunci : Kepuasan, Niat berperilaku, Wisatawan, Pasca Kunjungan, Pariwisata Bali

Abstract

This study aims to determine the behavior of consumers (tourists) who visit a tourism destination, using Bali tourism destinations as a Case study. This research is also based on the lack of research on a tourism destination that combines two methods at once. And the importance of building a research model for tourism (Jennings, 2001: 34). Quantitative research methods with descriptive statistics through the distribution of questionnaires to tourists. This activity will produce the latest phenomena data about post-tourist behavior, namely satisfaction and dissatisfaction variables and intention to behave or tourist loyalty. While the qualitative method will begin with a literature study of the phenomena of behavior after tourist visits obtained from various international and national journals and reference books. This activity will produce confirmatory analysis that tests theories / concepts related to satisfaction and dissatisfaction and intention to behave or loyalty. The main theory used in this study is the disconfirmation expectation theory from Oliver (1980).

Based on the results of the analysis with statistical testing, it can be obtained the results that confirmatory factor analysis of tourist satisfaction after a visit at a Bali tourism destination has an effect of 62.879% which is predominantly influenced by hospitality and accesbiliy factors, followed by natural tourist attraction, amenities and tourist attractions culture. Judging from the intention of behaving tourists after a visit to Bali, the results showed that the intention of behaving tourists and satisfaction influencing post visits simultaneously was 39.7%, where tourist satisfaction had a dominant influence on post-visit rather than the intention of behaving tourists. The dominant effect

is 0.472. This means that increasing tourist satisfaction will also be followed by the intention of behaving from tourists.

Keywords: Satisfaction, Intention to behave, Travelers, Post-Visit, Bali Tourism

  • 1.    PENDAHULUAN

Wisatawan adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur perkembangan industri pariwisata. Hal ini dapat dilihat dari fluktuasi jumlah kunjungan maupun fluktuasi pertumbuhannya. Indikator lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata khususnya destinasi pariwisata adalah tumbuhnya berbagai prasarana dan sarana pariwisata. Pertumbuhan wisatawan dunia diprediksi mengalami pertumbuhan antara 3–4 persen setiap tahunnya (WTO, 2012), artinya pariwisata menjadi primadona bagi setiap negara. Pariwisata tidak hanya memberikan kontribusi bagi perekonomian, secara makro maupun makro namun memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan tenaga kerja serta sosial budaya dan lingkungan.

Menyimak tren kunjungan wisatawan dunia, terutama wisatawan mancanegara yang mengalami perubahan yang sangat drastis mulai dari motivasi kunjungan, lama kunjungan, periodisasi kunjungan, serta pola kunjungan lainnya sampai kepada perilaku berbelanja wisatawan (Choi et al, 2007; Vuuren dan Slabbert, 2011; Budeanu, 2007). Bagi produsen pariwisata, mengamati dan memahami perilaku konsumen merupakan elemen penting yang tidak dapat diabaikan apalagi dilupakan, karena tidak melakukan evaluasi terhadap wisatawan berarti bencana bagi keberlangsungan perusahaan, organisasi dan daya tarik wisata.

Studi tentang kualitas produk dan layanan untuk meningkatkan kepuasan wisatawan menunjukkan keseriusan produsen dalam menangani wisatawan sebagai aset bagi produsen (Saha an Theingi, 2009; Thagunna dan Khanai, 2013; Bosque dan San Martin, 2008). Beberapa penelitian menggambarkan tentang hubungan antara kepuasan dengan niat berperilaku atau loyalitas terhadap suatu destinasi pariwisata (Yoopectch, 2011; Bursan, 2006). Lebih lanjut dinyatakan variabel dari loyalitas sebagai perilaku pasca kunjungan terdiri dari kesetiaan, rekomendasi wisatawan dan keluhan wisatawan.

Bali adalah salah satu destinasi pariwisata yang ada di Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan daerah tujuan lain di Indonesia. Jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara ke Bali sampai dengan tahun 2017, di mana rata-rata pertumbuhannya hanya mencapai 9,86 persen. Dengan jumlah kunjungan mencapai rata-rata sebanyak 10.993.811 wisatawan Mancanegara dan Nusantara (Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2017). Namun kunjungan wisatawan pada beberapa daya tarik wisata mengalami penurunan. Bahkan ada kecenderungan wisatawan yang berkunjung ke Bali enggan untuk berkunjung ke daya tarik wisata namun lebih senang menghabiskan waktunya di hotel. Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian, adapun permasalahan yang di kaji pada penelitian ini adalah bagaimanakah peran kepuasan wisatawan pasca kunjungan di destinasi pariwisata Bali? dan bagaimanakah peran niat berprilaku wisatawan pasca kunjungan ke Bali ?

  • 2.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini juga mengacu pada format penelitian kuantitatif ilmu sosial. Paradigma penelitian kuantitatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu: penelitian kuantitatif yang mendeskripsikan dan penelitian kuantitatif yang bersifat ekplanasi (Bungin, 2011: 43; Jenning, 2001: 13). Penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif deskriptif, yang akan mendeskripsikan data yang diperoleh, sehingga penelitian model ini tidak memerlukan hipotesis (Bungin, 2011: 94). Dengan demikian penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penggabungan antara kuantitatif serta kualitatif.Penelitian ini

berfokus pada pendekatan observasi, kuisioner dan dokumentasi.

Penelitian ini dilakukan di Bali. Daya tarik wisata yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah: Daya tarik wisata Kintamani dan Daya tarik wisata Sangeh, karena objek wisata tersebut dapat menjadi barometer kepariwisataan Bali. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan baik mancanegara maupun nusantara yang berkunjung pada destinasi wisata di Bali.

Penentuan responden untuk wisatawan digunakan metode quota sampling, Menurut Supranto, (1997), untuk memperoleh hasil yang baik dalam suatu analisis faktor, maka banyaknya responden yang diambil untuk mengisi kuesioner adalah sebanyak lima sampai sepuluh kali dalam variabel yang dimuat dalam kuesioner. Pada penelitian ini digunakan yaitu 150 responden. Untuk menentukan anggota populasi yang akan diambil sebagai sampel penelitian digunakan metode accidental sampling.Analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif,ini diartikan sebagai metodedengan memberikan ulasan atau interpretasi terhadap data dan informasi yang diperoleh,sehingga menjadi lebih bermakna, meskipun demikian penelitian ini juga didukung dengan data dari nilai kuisioner yang diperoleh yang selanjutnya dianalisis dengan analisis faktor konfirmatori dan analisis regresi.

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Responden yang digunakan sebagai populasi adalah wisatawan mancanegara dan domestik yang dikatagorikan sebagai wisatawan dengan permintaan yang efektif atau aktual yang berarti wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata di Bali yang tersebar di berbagai destinasi wisata yang ada di Bali. Jumlah sampel adalah 150 orang wisatawan mancanegara yang diperoleh dengan teknik Quota Sampling yang mengacu pada pendapat J. Suprianto dengan pertimbangan jumlah indikator dikalikan 5. Jumlah indikator terkait dengan Peran Kepuasan dan Niat Berprilaku Wisatawan Pasca Kunjungan pada Destinasi Pariwisata Bali terdiri dari 26 indikator yang tersebar 20 indikator kepuasan, 3 indikator niat berprilaku dan 3 indikator tentang loyalitas wisatawan. Total sampel yang diperoleh berdasarkan pendapat tersebut diatas adalah 130 responden dan saat ini sampel yang digunakan adalah sebanyak 150 orang responden yang diperoleh secara accidental sampling.

Karakteristik responden ini terdiri dari kebangsaan yang merupakan daerah asal dari wisatawan, status, jenis kelamin,usia, pekerjaan dan tingkat pendidikan. Berdasarkan karakteristik tersebut secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Karakteristik Wisatawan

No

Karakteristik Responden

Jumlah Orang

Kontribusi (%)

Berdasarkan Negara Asal (Benua)

1.

Amerika

18

12,00

2.

Eropa

42

28,00

3.

Australia

56

37,30

4.

Asia

34

22,70

150

100,00

Status

1.

Menikah

86

57,30

2.

Belum Menikah

60

40,00

3.

Duda/Janda

4

2,70

150

100,00

Jenis Kelamin

1.

Pria

97

64,70

2.

Wanita

53

35,30

150

100,00

Pekerjaan

1.

Student

40

26,70

2.

Policy

1

0,70

3.

Private employee

20

13,30

4.

Pensioner

2

1,30

5.

Civil Servant

5

3,30

6.

Profesional

24

16,00

7.

Businessman

18

12,00

8.

Other

40

26,70

150

100,00

Tingkat Pendidikan

1.

Elementary

2

1,30

2.

High School

14

9,30

3.

Diploma

22

14,70

4.

Undergraduate

42

28,00

5.

Master

26

17,30

6.

Doctoral

3

2,00

7.

Other

41

27,30

150

100

Sumber : Hasil Penelitian, (2017).


Berdasarkan karakteristik wisatawan dapat di lihat bahwa wisatawan yang berkunjungan ke destinasi pariwisata di Bali berdasarkan kewarganegaraan dominan berasal dari Australia dan Eropa dengan status menikah dan mayoritas laki-laki.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas dari data variabel penelitian dapat dianalisis dengan metode analisis faktor yang dilihat dari nilai KMO (keiser Olkin Meyer) dengan parameter ≥ 0,05. Nilai Eigenvalues ≥ 1 dan Nilai Loading Faktor ≥ 0,5 serta Nilai Total Variasi yang dijelaskan ≥ 0,51. Reliabilitas dari data variabel yang diteliti menggunakan parameter dari Alpha Croncach ≥ 0,60.

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas data kepuasan wisatawan pasca kunjungan pada destinasi Bali dari 20 indikator terdapat 4 indikator yang tidak valid meliputi : Gaya hidup masyarakat setempat, kegiatan yang kontak dengan alam, kedamaian dan keberadaan rental) sehingga 4 indikator tersebut dikeluarkan sehingga hanya terdapat 16 indikator kepuasan yang dinyatakan valid dan ini berarti data tersebut dapat dilanjutkan ke analisis faktor. Untuk melihat hasil validitas dan reliabilitas dari masing-masing indikator kepuasan tersebut secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Nilai Validitas dan Reliabilitas Indikator Kepuasan Wisatawan Pasca Kunjungan Pada Destinasi Bali

No

Variabel

Indikator

KMO

Total

Varians

Loading Faktor

Signifikansi

Keteran gan

Reliab ilitas

1.

Kepuasan

Beach

0,878

62,879

,795

0.000

Valid

0,895

2.

Landscape

,572

0.000

Valid

3.

Aktivitas Olahraga

,584

0.000

Valid

4.

Situs

,750

0.000

Valid

5.

Budaya

,690

0.000

Valid

6.

Club

,783

0.000

Valid

7.

Kebersiha n Destinasi

,685

0.000

Valid

8.

Penginapa n

,679

0.000

Valid

9.

Restoran

,808

0.000

Valid

10.

Fasilitas Anak

,530

0.000

Valid

11.

Fasilitas Umum

,734

0.000

Valid

12.

Kemudaha an Informasi

,574

0.000

Valid

13.

Keterjang kuan

,656

0.000

Valid

14.

Keamanan

,762

0.000

Valid

15.

Kualitas

Layanan

,762

0.000

Valid

16.

Keramaht amahan

,704

0.000

Valid

Sumber : Hasil Penelitian, (2017).

Berdasarkan tabel tersebut diatas bahwa indikator yang menjadi kepuasan wisatawan pasca kunjungan ke destinasi pariwisata di Bali rata-rata berada di atas 0.05 sebagai syarat bahwa indikator tersebut dapat dikatakan valid dan reliabilitas berada diatas atau lebih besar 0.60 sehingga ke 16 indikator tersebut dapata dianalisis lebih lanjut ke analisis faktor.

Apabila di lihat dari hasil uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) diperoleh hasil 0,878 ini berarti nilai ini sudah lebih besar dari 0,05 sebagai syarat untuk tahapan analisis faktor selanjutnya dan indikator tersebut layak untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil iju KMO ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.878

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square

1193.591

Df

153

Sig.

.000

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.895

23

Peran Kepuasan Wisatawan Pasca Kunjungan di Destinasi Pariwisata Bali

Bali sebagai daerah tujuan wisata maka dari itu apabila dilihat dari aspek penawaran maka destinasi tersebut akan selalu menawarkan (1) atraksi dan daya tarik wisata, (2) fasilitas wisata (amenities), (3) Aksesbiliti dan (4) keramah-tamahan. Kesemua hal tersebut dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan sehingga destinasi yang dituju dapat memberikan berbagai fasilitas yang sifatnya dapat memberikan something to see, something to do dan something to buy. Peran kepuasan wisatawan yang dimaksud adalah seberapa besar destinasi yang dikunjungi dapat memberikan pengaruh terhadap kepuasan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis faktor konfirmatori pada Tabel 3.4 dan 3.5 berikut ini :

Tabel 3.4 Peran Nilai Kepuasan Wisatawan Pasca Kunjungan di Destinasi Pariwisata Bali

Total Variance Explained

Compo nent

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

Total

% of Varianc e

Cumulativ e %

Total

% of Variance

Cumulativ e %

Total

% of Varia nce

Cumulat ive %

1

6.876

38.201

38.201

6.876

38.201

38.201

3.045

16.91

5

16.915

2

1.774

9.853

48.054

1.774

9.853

48.054

3.005

16.69

5

33.609

3

1.440

7.999

56.053

1.440

7.999

56.053

2.700

15.00

2

48.611

4

1.229

6.826

62.879

1.229

6.826

62.879

2.568

14.26

8

62.879

5

.880

4.891

67.770

6

.758

4.212

71.982

7

.663

3.683

75.665

8

.589

3.271

78.936

9

.561

3.118

82.054

10

.536

2.977

85.031

11

.460

2.555

87.586

12

.431

2.393

89.979

13

.376

2.089

92.068

14

.358

1.989

94.056

15

.291

1.619

95.676

16

.289

1.604

97.280

17

.265

1.471

98.750

18

.225

1.250

100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Berdasarkan pada Tabel 3.4 bahwa peran nilai kepuasan wisatawan pasca kunjungan di destinasi Pariwisata Bali tersebut membentuk 4 komponen dengan nilai Eigenvalues diatas 1 sebagai syarat dari kelayakan analisis faktor. Adapun masing-masing komponen tersebut memiliki % of Variance sebesar 16,915, 16,695, 15,002 dan 14,268. Apabila dilihat dari % cumulative bahwa komponen pembentuk dari peran nilai kepuasan wisatawan pasca kunjungan di destinasi Pariwisata Bali tersebut sebesar 62,879 artinya kepuasan wisatawan terhadap pasca kunjungan di destinasi Pariwisata Bali.

Tabel 3.5 Rotated Component Matrixa

Indikator Kepuasan

Com

ponent

1

2

3

4

Pantai

.078

.795

.067

.128

Landscape

.054

.412

.161

.572

Oahraga

-.005

.584

.127

.469

Situs

.159

.021

.204

.750

Budaya

.185

.265

.135

.690

Club

.098

.783

.069

.161

Kebersihan

.271

.685

.296

.098

Alam

.391

.240

.242

.488

Kedamaian

.459

.483

.341

.151

Penginanap

.262

.257

.679

-.001

Restoran

.072

-.026

.808

.225

Fasilitas_anak

.124

.391

.530

.394

Fasilitas_umu

.153

.234

.734

.254

Kemudahan_informasi

.574

.056

.470

.079

Keterjangkauan

.656

.343

.236

-.062

Keamanan

.762

.140

.338

.047

Kualitas_layana

.762

.052

-.042

.422

Keramahan

.704

-.014

-.041

.459

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 11 iterations.

Berdasarkan pada Tabel 3.5 dapat di lihat bahwa terdapat 4 faktor yang membentuk kepuasan wisatawan pasca kunjungan di destinasi pariwisata Bali dibentuk dari Faktor I yaitu disebut dengan Faktor Hospitality dan Accesbility yang dibentuk oleh 5 indikator yang terdiri dari 2 faktor hospitality dan 3 faktor accesbility dengan indikator. Faktor II dengan Faktor Atraksi atau Daya Tarik Wisata Alam yang dibentuk oleh 4 indikator. Faktor III di sebut dengan Faktor Amenities yang dibentuk oleh 4 indikator dan Faktor IV di sebut dengan Faktor Atraksi Budaya yang dibentuk oleh 3 indikator. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa besarnya kepuasan wisatawan tersebut 38,201% untuk Hospitality dan Accesbility, 9,853% untuk Daya Tarik Wisata Alam, 7,999% untuk Amenities dan 6,826% untuk Daya Tarik Wisata Budaya. Secara keseluruhan bahwa kepuasan wisatawan pasca kunjungan di destinasi pariwisata Bali sebesar 62,879% dan sisanya sebesar 31,121% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Tabel 3.6 Faktor Penentu

Kepuasan Wisatawan Pasca Kunjungan di Destinasi Bali

No.

Faktor

Indikator

Eigenvalue

Loading Faktor

Percent of Variance (%)

I

Hospitality dan Accesbility

Kualitas Layanan

6,876

0,762

38,201

Keramahtamahan

Masyarakatnya

0,704

Kemudahan mendapatkan informasi

0,574

Keterjangkuan

0,656

Keamanan

0,762

II

Atraksi atau Daya Tarik Wisata Alam

Pantai

1,774

0,795

9,853

Aktivitas

Olahraga

0,584

Club

0,783

Kebersihan Destinasi

0,685

III

Amenities

Penginapan

1,440

0,697

7,999

Restoran

0,808

Fasilitas Anak

0,530

Fasilitas Umum

0,734

IV

Atraksi atau Daya Tarik Budaya

Situs

1,229

0,750

6,826

Budaya

0,640

Landscape

0,572

TOTAL VARIANCE (%)

62,879

Sumber : Hasil Penelitian,(2017).

Peran Niat Prilaku Wisatawan Pasca Kunjungan ke Bali

Berdasarkan pada Tabel 3.7 dan 3.8 dapat dijelaskan bahwa kepuasan dan niat berprilaku wisatawan mempengaruhi pasca kunjungan sebesar nilai R2 yaitu 39,7% . variabel yang berpengaruh dominan terhadap pasca kunjungan dari wisatawan adalah variabel kepuasan sebesar nilai Standardized Coefficients Beta yaitu 0,472. Hal ini berarti bahwa kepuasan ataupun niat berprilaku wisatawan dapat mempengaruhi wisatawan pasca kunjungan ke Bali.

Tabel 3.8 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Zeroorder

Partial

Part

Tolera nce

VIF

1

(Constant)

1.413

.270

5.239

.000

Satisfactio n

.434

.071

.472

6.143

.000

.600

.452

.393

.694

1.440

NiatPrilak u

.221

.073

.231

3.003

.003

.492

.240

.192

.694

1.440

a. Dependent Variable: pascakunjungan

Tabel 3.7 Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.630a

.397

.389

.45501

a. Predictors: (Constant), NiatPrilaku, Satisfaction

  • 4.    KESIMPULAN

Berdasarkan pada uraian hasil analisis dengan menggunakan pendekatan secara kualitatif dan kuantitaif maka secara terperinci dapat disimpulkan bahwa :

  • 1.    Kepuasan wisatawan pasca kunjungan di destinasi pariwisata Bali berpengaruh sebesar 62,879%. Hal ini berarti semakin tinggi kepuasan tersebut akan semakin tinggi mempengaruhi pasca kunjungan wisatawan di destinasi pariwisata Bali. Kepuasan tersebut sangat dominan dipengaruhi oleh faktor hospitality dan accesbility, selanjutnya faktor daya tarik wisata alam, amenities dan daya tarik wisata budaya.

  • 2.    Niat berprilaku wisatawan juga berpengaruh terhadap pasca kunjungan wisatawan, dimana kepuasan berpengaruh dominan terhadap pasca kunjungan tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa kepuasan yang dirasakan oleh wisatawan akan mempengaruhi niat berprilakunya secara intrinsik.

SARAN

Berdasarkan hasil kajian terkait dengan kepuasan dan niat berprilaku wisatawan pasca kunjungan di destinasi pariwisata Bali, maka adapun saran yang dapat disampaikan sebagai berikut

  • 1.    Faktor kepuasan menjadi hal yang penting bagi wisatawan maka sebaiknya sebagai salah satu destinasi yang diminati Bali harus lebih menciptakan produk pariwisata yang dapat menciptakan kepuasan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali.

  • 2.    Faktor hospitality menjadikan faktor dominan pembentuk dari kepuasan wisatawan sudah sebaiknya faktor tersebut perlu untuk dipertahankan ataupun ditingkatkan lagi, sehingga wisatawan merasakan bahwa hospitality yang diciptakan oleh pariwisata Bali membedakan dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia pada umumnya.

Ucapan terima kasih

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini antara lain : Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Ketua LP2M beserta staf, Responden yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

DAFTARPUSTAKA

Alegre, J., and Cladera, M. 2009. Analysis the Effect of Satisfaction and Previous Intentions to Return. European Journal of Marketing. Vol. 43. No 5/6, pp 670-685.

Alma, Buchari. 1998. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.

Bandung.

Cristian.G. 2004. A Service Quality Model and Its Marketing Implications. European Journal of Marketing, 18, No.4;36.

Kotler, P and Keller, K.L. 2006. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.

Parasuraman, A. Zeithaml, V.A, & Berry, L.L. 1998. “Servqual: A Multiple Item Scale for Measuring Consumen Perceptions of Service Quality”. Journal of Retailing, Vol.64. hal 12-40.

Rangkuti. F. 2003. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama.

Shonk, David J. and Chelladurai. 2008. Service Quality, Satisfaction, and Intent to Return in Event Sport Tourism. Journal of Sport Management, 2008. 22, pp 587-602.

Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.

119