Persepsi pengunjung terhadap kualitas event malang flower carnival (mfc) sebagai atraksi wisata di kota malang
on
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS
Vol. 1, No. 2, November 2017.
Persepsi pengunjung terhadap kualitas event malang flower carnival (mfc) sebagai atraksi wisata di kota malang
Dimas Arief Rachman1), Ni Made Ariani2), Ni Nyoman Sri Aryanti3) DIV Pariwisata Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana123)
Jl. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Telp / Fax (0361) 223798 E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap kualitas event Malang Flower Carnival (MFC) sebagai atraksi wisata di Kota Malang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus lemeshow dengan jumlah sampel yang diperoleh sebesar 120 sampel, dimana sampel dari penelitian ini adalah pengunjung. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Data dianalisis menggunakan perhitungan thurstone yang menyatakan bahwa dalam indikator performance, pernyataan MFC untuk meningkatkan pamor Kota Malang sebagai kota bunga lebih cenderung favorabel dengan skor 8,38. Pada indikator conformance to specifications pernyataan yang favorabel ialah pelaksanaan acara sesuai tema dengan skor 8,31. Pernyataan variasi mode atau gerakan yang ditampilkan oleh peserta pada indikator feature yang merupakan favorabel dengan skor 8,39. Pada indikator aesthetic yang favorabel ada pernyataan desain panggung dan jalur fashion dengan skor 8,15. Pernyataan antusias pengunjung pada indikator reliability merupakan yang favorabel dengan skor 8,57. Hasil penghitungan rata-rata persepsi pengunjung terhadap kualitas event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata di Kota Malang adalah 8,03, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengunjung menilai kualitas event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata di Kota Malang memiliki nilai yang baik atau favorabel sebagai atraksi wisata di Kota Malang.
Kata kunci : Persepsi, Kualitas Event, Pengunjung, Atraksi, Thurstone, Malang Flower Carnival
ABSTRACT
This study aims to determine the perception of visitors to the quality event Malang Flower Carnival (MFC) as a tourist attraction in the city of Malang. Determination of the number of samples using lemeshow formula with the number of samples obtained for 120 samples, where samples of this study were visitors. Methods of data collection used were observation, interview, documentation, and questionnaire. Data were analyzed using thurstone calculation which stated that in performance indicator, MFC statement to improve prestige Malang City as flower city tend to favorabel with score 8,38. In the conformance to specifications indicator a favorable statement is the implementation of the event according to the theme with a score of 8.31. Statement of variations of the mode or movement displayed by the participants on feature indicator which is favorabel with score 8.39. On the favorable aesthetic indicator there is a statement of stage design and fashion path with a score of 8.15. Visitor enthusiastic statement on the indicator of reliability is a favorabel with a score of 8.57. The calculation result of visitor perception on event quality of Malang Flower Carnival as tourist attraction in Malang city is 8,03, so it can be concluded that visitor rate event quality Malang Flower Carnival as tourist attraction in Malang city have good value or favorabel as tourist attraction in the city of Malang.
Keywords: Perception, Event Quality, Visitor, Attraction, Thurstone, Malang Flower Carnival
Dunia pariwisata di Indonesia saat ini merupakan salah satu aspek penyumbang devisa bagi negara. Hal ini terbukti dengan banyaknya pembangunan maupun perbaikan dalam bidang penunjang kegiatan pariwisata di Indonesia, seperti pembangunan bandara internasional, perbaikan jalan, pembangunan hotel dan kegiatan hiburan. Salah satu provinsi yang dapat menunjang devisa negara dalam kegiatan pariwisatanya adalah Bali. Namun mengingat Indonesia yang beragam, provinsi lain pun tidak dapat dihilangkan dalam kandidat penyumbang devisa negara dalam hal pariwisata. Salah satunya adalah Provinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak di antara 1110 0’ Bujur Timur – 11404’ Bujur Timur dan 70 12’ Lintang Selatan – 8048’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah sebesar 47.963 km2 yang meliputi dua bagian utama, yaitu Jawa Timur daratan dan Kepulauan Madura. Wilayah daratan Jawa Timur sebesar 88,70 persen atau 42.541 km2, sementara luas Kepulauan Madura memiliki luas 11.30 persen atau sebesar 5.422 km2. Jumlah penduduknya pada tahun 2010 mencapai 37.476.757 jiwa (jatimprov.go.id ).
Malang merupakan kota yang berada pada ketinggian antara 440 – 667 meter di atas permukaan laut. Hal ini menyebabkan kota Malang memiliki udara yang cukup sejuk, yang membuat Malang menjadi salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklimnya. Kondisi iklim kota Malang tercatat rata-rata suhu udara berkisar 22,7°C – 25,1°C sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7°C dan suhu minimum mencapai 18,4°C. Selain itu, kota Malang juga dikelilingi gunung-gunung seperti, Gunung Arjuno di sebelah Utara, Gunung Semeru di sebelah Timur, Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat, dan Gunung Kelud di sebelah Selatan (malangkota.go.id).
Peningkatan dalam sektor pariwisata harus benar-benar mendapatkan dukungan dari pemerintah, selain itu sebagai masyarakat yang mempunyai kemampuan dalam pengolahan acara atau memiliki ide dalam sektor pariwisata diharapkan dapat berpartisipasi langsung dengan pembangunan sektor pariwisata. Selain itu, pemerintah juga bisa membuka peluang investasi bagi investor yang bersedia membuka fasilitas baru yang dapat menunjang kegiatan kepariwisataan Kota Malang, sebagai contoh investasi terhadap pembangunan hotel, restoran ataupun tempat wisata buatan baru. Usaha peningkatan fasilitas kepariwisataan juga berdampak pada tingkat pertumbuhan kunjungan wisatawan yang datang ke kota Malang, nampak pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Malang Tahun 2013-2016
Tahun |
Jum |
ah wisatawan |
Total |
Pertumbuhan (%) |
Asing |
Nusantara | |||
2013 |
5.372 |
1.932.523 |
1.937.895 |
- |
2014 |
6.205 |
2.423.076 |
2.429.281 |
20,22 |
2015 |
5.952 |
2.494.459 |
2.500.411 |
2,84 |
2016 |
8.754 |
3.376.722 |
3.385.476 |
26,14 |
*Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang (2016)
Potensi alam yang dimiliki oleh Kota Malang yaitu pemandangan yang elok serta hawa sejuk, teduh dan asri serta bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda, menjadikan Kota Malang layak menjadi salah satu tujuan wisata bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Hal ini membuat banyaknya penghargaan yang diberikan untuk kota Malang. Salah staunya adalah penghargaan ITAS 2014 (Indonesia Tourism Awards Summit 2014) yang diberikan pada Dinas Pariwisata Kota Malang karena terpilih sebagai daerah tujuan wisata favorit dan website dinas pariwisata terbaik (skyscrapercity.com).
Penghargaan yang didapat oleh setiap kota merupakan kebanggaan bagi masyarakat kota tersebut. Banyaknya penghargaan yang didapat banyak pula julukan yang diberikan masyarakat untuk kota tersebut. Kota Malang mendapat beberapa julukan kota seperti dilansir dalam website resmi Kota Malang, antara lain adalah Paris van Oost Java, Kota Pesiar, Kota Militer, Kota Peristirahatan, Kota Pendidikan, Kota Sejarah dan Kota Bunga. MaKoBu merupakan salah satu singkatan dari julukan yang didapat oleh Kota Malang yang berarti Malang Kota Bunga. Julukan tersebut didapat karena
cita-cita yang merebak dihati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna warni bunga. (malangkota.go.id)
Pada tahun 2016 terdapat salah satu event yang cukup besar, yang tujuan event tersebut adalah untuk menunjukkan keindahan dan tantangan alam Malang Raya. Roles Adventure Trail merupakan trail event yang diikuti oleh riders dari seluruh penjuru Indonesia dan menghadirkan bintang tamu riders terkenal mancanegara untuk menarik minat peserta. Total event tersebut diikuti lebih dari 3200 peserta. Dikutip oleh Malang Times, Walikota Malang Mochamad Anton mengatakan event tersebut diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat Malang Raya bahkan berharap event tersebut menjadi agenda tahunan Malang Raya. (www.malangtimes.com)
Mengikuti atau menghadiri sebuah event besar merupakan salah satu bentuk untuk bertemu dengan orang baru yang memiliki kesamaan kesenangan terhadap sesuatu. Sehingga dapat mengenal dunia tersebut dengan orang baru untuk mendapatkan informasi ataupun hanya kesengangan. Kesamaan hobi antar individu ataupun komunitas dapat memberikan ataupun melahirkan ide atau informasi baru, sehingga mencipatkan kekompakkan dan rasa senang saat melakukan aktivitas bersama.
Menghadiri sebuah festival atau carnival, merupakan kegiatan yang dilakukan karena adanya perasaan senang terhadap kegiatan tersebut, yang digunakan untuk menghilangkan rasa jenuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia festival ialah suatu perayaan, pesta rakyat untuk memperingati sesuatu hal yang penting atau bersejarah, sedangkan carnival atau karnaval adalah pawai dalam rangka pesta perayaan (biasanya mengetengahkan bermacam corak hal yang menarik dari yang dirayakan itu). Salah satu karnaval yang menarik perhatian ialah Malang Flower Carnival yang memadukan antara kreatifitas dalam bidang mode dan fashion. Malang Flower Carnival kini menjadi karnaval bunga terbesar di Indonesia. Malang Flower Carnival beridiri atas dasar inspirasi dari karnaval serupa yang sudah ada terlebih dahulu seperti Jember Fashion Carnaval dan Solo Batik Carnival, tidak menjadikan Malang Flower Carnival sebagai duplikat dari karnaval-karnaval tersebut. Dalam hal ini dikarenakan Malang Flower Carnival lebih mengunggulkan pertunjukkan yang bernuansa bunga dan memiliki ciri khas pada setiap penampilannya.
Malang Flower Carnival merupakan kegiatan tahunan yang dimulai pada tahun 2010 yang mengusung acara kegiatan sebagai perpaduan antara fashion dan bidang mode, yang diselenggarakan untuk memeriahkan hari jadi kota Malang ataupun sebagai cara untuk menarik dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Malang. Selain itu event seperti ini digunakan untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan kota agar tidak hilang di waktu selanjutnya. Adapun acara ini diselenggarakan jalan Ijen atau lebih dikenal dengan Ijen Boulevard yang menyajikan atraksi wisata oleh para peserta MFC (Malang Flower Carnival) dari berbagai kalangan dan berbagai daerah, sehingga mengangkat kembali citra kota Malang sebagai kota bunga yang kini sudah mulai pudar dalam beberapa dekade terakhir. Para pengunjung ataupun wisatawan yang hadir dalam event ini akan disuguhkan berbagai hal yang menarik, diantaranya adalah tarian pembuka, musik gamelan kontemporer, dan tarian kolosal kontemporer. Selain MFC berikut adalah agenda event Kota Malang :
Tabel 2. Jadwal Event Kota Malang Tahun 2016
No. |
Nama Event |
Tanggal Pelaksanaan |
1. |
Tari Singo Edan (Barongsai) |
7 Pebruari |
2. |
Kuda Lumping/ Jaranan |
15 Maret |
3. |
Festival Film Pendek |
28 - 30 Maret |
4. |
ICCC (Indonesia Creative Cities Converence) |
30 Maret – 5 April |
5. |
Pekan Budaya |
1 – 4 April |
6. |
Pameran Ekonomi Kreatif |
1 – 5 April |
7. |
Malang Street Festival |
3 April |
8. |
Ketoprak |
4 April |
9. |
Reog |
10 April |
10 |
Malang Role Adventure Trail |
3 Mei |
11. |
Malang Street Percussion Festival |
28 Mei |
12. |
Festival Kendaraan Hias |
21 Agustus |
13. |
Malang Flower Carnival |
4 September |
14. |
Pemilihan Duta Wisata Kakang Mbakyu |
1 Oktober |
15. |
Bantengan |
9 Oktober |
16. |
Ruwat Kota Malang |
14 – 15 Oktober |
Sumber : budpar.malangkota.go.id (2016)
MFC merupakan salah satu penyelenggaraan festival yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang dan Malang Flower Community yang dijadikan agenda tahunan kota Malang guna menggantikan festival Malang Tempo Doeloe yang telah berhenti tampil sebagai salah satu event terakbar di kota Malang. MFC sebagai salah satu event karnaval bunga terbesar di Indonesia MFC telah memiliki sejumlah penghargaan yang telah diraih, baik berkelas nasional ataupun internasional. Berikut ini adalah penghargaan yang telah diraih oleh MFC :
-
1. Tahun 2012 : Penghargaan sebagai penyelenggara event Karnaval Bunga terbaik di Indonesia dari Kementerian Negara Pariwisata dan Industri Kreatif.
-
2. Tahun 2013 : Penghargaan sebagai peserta undangan terbaik 1, 2, dan 3 pada Malioboro Carnival, Jogja Fashion Week. Selain itu, tim penari tradisional MFC memperoleh Juara 1 Nasional pada Festival Tari Nusantara Kemenparekraf di Singkawang, Pontianak, Kalbar.
-
3. Tahun 2014 : Mewakili Indonesia pada Festival Budaya dan Pariwisata yang dilaksanakan di Rusia, Jepang, Cina, dan Hongkong. Juga mendapatkan penghargaan The Best Perform pada kategori Carnival dan Seni Tradisional dalam Festival Budaya dan Pariwisata Internasional 2014 dan mendapatkan penghargaan the best perform pada kategori karnival dan seni tradisional.
-
4. Tahun 2015 : MFC kembali menjadi wakil Indonesia pada festival budaya dan pariwisata Internasional yang dilaksanakan di London (Inggris), Guangzhou (China) dan Hongkong.
-
5. Tahun 2016 : Kembali menjadi wakil Indonesia pada Festival Budaya dan Pariwisata Internasional di Inggris, Cina, Hongkong, Jepang, Australia, dan Swiss.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui pelaksanaan event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata di kota Malang dan persepsi pengunjung terhadap kualitas event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata di kota Malang.
Penelitian ini dilakukan di Kota Malang sebagai tempat dan persepsi pengunjung terhadap event MFC sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap event MFC sebagai salah satu atraksi wisata tahunan yang dimiliki oleh kota Malang, sedangkan dalam event MFC diambil sebagai objek penelitian karena memiliki tujuan khusus yaitu untuk kembali membangun citra Kota Malang sebagai Kota Bunga yang mulai pudar dalam beberapa dekade terkahir. Penelitian ini mengambil sanggar MFC yang menjadi sekretariat MFC berada di jalan Pondok Indah Blok U no. 3, Sukun, Malang dan jalan Ijen sebagai lokasi pengumpulan data atau pengambilan sampel.
Definisi operasional variabel
Untuk memperjelas dan membatasi lingkup permasalahan dalam penelitian, maka ditentukan definisi operasional variabel sebagai berikut :
Variabel pelaksanaan event mfc sebagai atraksi wisata
Pelaksanaan event sebagai atraksi wisata yang dimaksud ialah pelaksanaan kegiatan atau penampilan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang ataupun suatu kelompok yang bertujuan untuk
melakukan hiburan kepada penonton. Pelaksanaan MFC adalah tahapan kegiatan yang dilakukan oleh setiap peserta sesuai dengan susunan acara yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara. Meliputi pendaftaran ataupun perekrutan peserta, melakukan pertemuan antara peserta dengan pihak penyelenggara yang membahas tema acara hingga susunan acara MFC. Selain indikator diatas penyelenggara juga memperhitungkan tingkat kehadiran pengunjung sebagai penonton.
Sedangkan MFC sebagai atraksi wisata ialah suguhan kostum dari para peserta yang sesuai dengan tema acara kepada para penonton. Khususnya kostum yang bertemakan nuansa bunga, yang dibuat dengan bahan daur ulang atau bahan bekas sisa pakai. Jalan Idjen Boulevard merupakan panggung bagi para peserta untuk mempertontonkan busana atau kostum bunga yang telah mereka buat. Adapun indikator pelaksanaan yang dimaksud ialah :
Tabel 3. Indikator Pelaksanaan Event Malang Flower Carnival Sebagai Atraksi Wisata di Kota Malang
1. Satu hari sebelum acara |
|
2. Saat hari perayaan |
|
3. Setelah acara |
|
Sumber: Modifikasi Penelitian (2017)
Variabel persepsi pengunjung terhadap kualitas event malang flower carnival sebagai atraksi wisata.
Variabel Persepsi pengunjung terhadap event MFC sebagai atraksi wisata di kota Malang:
Tabel 4. Definisi Operasional Variabel Persepsi Pengunjung Terhadap Kualitas Event alang Flower Carnival Sebagai Atraksi Wisata di Kota Malang
Judul |
Variabel |
Indikator |
Persepsi pengunjung terhadap kualitas event MFC sebagai atraksi wisata di kota Malang menggunakan konsep kualitas Kotler dan Armstrong, (2004:823) dan David Gravin dalam Fandy Tjiptono (2002:25) |
Performance (kinerja) |
|
Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi) |
| |
Feature (fitur) |
| |
Aesthetic (estetika) |
| |
Reliability (reliabilitas) |
a) Pengunjung terhibur b) Antusias pengunjung |
*Sumber: Modifikasi Penelitian (2017)
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus lemeshow untuk mendapatkan jumlah sampel yang memiliki kondisi untuk populasi yang tidak diketahui. Tingkat kesalahan yang ditentukan ialah
sebesar 5%, sehingga hasil sampel yang dihasilkan relevan dengan penelitian ini (Indrawan, 2014 dan Lemeshow, 1990).
Z^2 p (1-p) d^2
Rumus Lemeshow : n = Di mana
Z = 1.96 merupakan nilai z dari tingkat kepercayaan 95%
P = maximal estimasi = 0.5
d = alpha (0.05)
Dengan demikian,
1.96^2 . 0.5 (1-0.05)
n =-----------
0.05^2
n = 384 sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2005, dalam Indrawan 2014) apabila peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mereka dapat menentukan kuran lebih 25-30% dari jumlah tersebut. Penelitian ini menggunakan toleransi 30% dari jumlah penghitungan sampel, yaitu 30% dari 384 sampel dengan hasil 115 sampel yang dibulatkan untuk lebih mendekati jumlah populasi sesungguhnya menjadi 120 sampel.
Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk menentukan informan adalah teknik purposive sampling. Artinya cara pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu, sesuai dengan keahlian atau bidang yang dikuasai. Informasi diambil secara sengaja kepada seseorang yang dianggap dapat mewakili serta menguasai dengan benar tentang informasi dan dapat menjawab setiap butir pertanyaan yang diajukan (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini informannya adalah Bapak Agus Sunandar sebagai ketua pelaksana MFC sekaligus pendiri MFC. Penentuan Informan digunakan untuk menjawab permasalahan pertama pada rumusan masalah dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap event MFC yang diselenggarakan secara rutin dalam setiap tahunnya, maka dibuatlah scoring (pembagian skor) dengan mengggunakan metode interval tampak-setara atau metode skala Thurstone. Penskalaan Thurstone merupakan salah satu model penskalaan pernyataan sikap dengan pendekatan stimulus. Artinya, penskalaan dalam pendektan ini ditujukan untuk meletakkan stimulus atau pernyataan sikap pada suatu kontinum psikologis yang akan menunjukkan derajat favorabel atau tidak favorabelnya dari pernyataan yang bersangkutan pada suatu variabel dalam bentuk angka 1 sampai dengan 10. (Azwar, 2011).
Pada penelitian ini penghitungan estimasi terhadap nilai skala Thurstone atau nilai skala interval tampak-setara dilambangkan dengan nilai S dengan rumus sebagai berikut :
S = bb + [0,50-Pkb] i
bb = batas bawah angka yang berisi median
pkb = proporsi kumulatif di bawah kategori angka yang berisi median
= pk adalah proporsi kumulatif, yaitu jumlah proporsi pada interval tertentu ditambah dengan semua proporsi dibawahnya.
p = proporsi pada kategori angka yang berisi median
= p = f/N dimana f adalah frekuensi dan N adalah populasi
i = luas interval angka yang dalam hal ini sama dengan 1
Penentuan batas bawah (bb) dalam rumus thurstone diperoleh dengan menentukan frekuensi tertinggi pada penilaian sikap dengan nilai sebelumnya yang memiliki frekuensi lebih rendah. Kemudian menentukan nilai pkb dengan menambahkan nilai pada proporsi pada nilai sikap tertinggi ditambahkan dengan nilai proporsi kumulatif dari nilai sikap sebelumnya.
Deskriptif kualitatif merupakan gambaran yang disusun secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada. Analisis ini digunakan untuk menguraikan hasil informasi yang diperoleh dari pihak pengelola dan pengunjung yang ada di event Malang Flower Carnival, sehingga dapat mengetahui dan memperoleh informasi yang jelas dan obyektif mengenai persepsi pengunjung terhadap event MFC sebagai atraksi wisata di kota Malang.
Uji Validitas
Validitas atau kesahihan menurut Syofian Siregar (2014 : 75) adalah menunjukan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur (a valid measure if it successfully measure the phenomenon). Dengan demikian jika ingin mengukur sesuatu, maka harus sesuai dengan alat ukur yang digunakan. Semisalnya ingin mengukur berat, alat yang digunakan berupa timbangan. Untuk mengukur benda dengan ingin mengetahui panjang sebuah benda tersebut, alat ukur yang tepat adalah meteran/penggaris.
Menurut Sofyan Siregar (2014), setelah membuat kuesioner dilakukan, langkah berikutnya adalah menguji apakah kuesioner tersebut valid atau tidak. Ada beberapa ketentuan bila kuesioner yang diukur sudah tepat untuk mengukur apa yang di ukur, yaitu: jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3. Rumus yang bisa digunakan untuk mengukur validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, yaitu:
r xy
________n (ΣXY) - (Σ X)(Σ Y')________ √[n(∑^ )-(∑x2 )][(n(∑r 2 )-(∑rW
xy rhitung
X = skor variabel (jawaban responden)
Y = skor total dari variabel untuk renponden ke-n
n = jumlah responden
Uji Reliabilitas
Menurut Sofyan Siregar (2014) Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.
Jika dengan Teknik Alpha Cronbach, teknik ini digunakan untuk mengukur sikap Kriteria instrument di teknik ini bila dikatakan reliable adalah koefisien reliabilitas 0,6. Namun jika menggunakan teknik Test-Retest maka yang di hasilkan adalah Ho diterima atau Ho ditolak.
Malang Flower Carnival adalah salah satu karnaval terbesar yang ada dan diselenggarakan di Indonesia, dengan ciri khusus parade kostum bunga yang dilaksanakan setiap tahunnya secara rutin oleh komunitas penggiat kesenian dan kebudayaan Malang Flower Carnival Community serta mahasiswa tata busana Universitas Negeri Malang dengan dukungan dari pemerintah Kota Malang. Setiap pelaksanaan selalu diikuti oleh ratusan peserta dengan beraneka ragam kostum bunga yang telah dikreasikan dengan sedemikian rupa. Dalam hal ini tentunya tidak lepas dari tema utama acara yaitu bunga, walaupun yang digunakan ialah bunga yang sengaja dibuat dari bahan bekas karena acara tersebut berupa fashion.
Malang Flower Carnival didirikan dengan adanya inspirasi dari event yang sudah terlebih dulu ada dalam dunia hiburan masyarakat yaitu Jember Fashion Carnival dan Solo Batik Carnival. Sehingga pada tahun 2010 Malang Flower Carnival didirikan oleh Agus Sunandar, salah satu dosen tata busana dari Universitas Negeri Malang. Pendirian Malang Flower Carnival juga didasari dengan mulai lunturnya tagline Kota Malang yaitu Malang Kota Bunga. Sehingga lahirlah Malang Flower Carnival sebagai salah satu event kebanggaan dan terbesar di Kota Malang.
Karakteristik Responden
Berdasarkan rancangan penelitian, responden yang digunakan sebanyak 68 orang. Akan tetapi dalam pelaksanaannya kuesioner yang disebarkan sebanyak 120. Data umum yang ditanyakan kepada
responden antara lain berupa : nama, umur, pekerjaan, dan asal kota. Berikut adalah karakteristik data responden dalam penelitian.
Gambar 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Berdasarkan data karakteristik responden diatas, didapatkan bahwa sebanyak 74 orang atau 61,6% responden berusia kurang dari 30 tahun. 38,4% atau sebanyak 46 responden berusia lebih dari 30 tahun.
Gambar 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan data karakteristik responden diatas, didapatkan bahwa sebanyak 30% responden sebagai mahasiswa, 16% responden sebagai wiraswasta, 15% responden sebagai swasta, 10% responden sebagai pelajar dan 34,2% lain-lain.
Gambar 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal
Berdasarkan data karakteristik diatas, didapatkan bahwa responden yang berasal dari Malang sebesar 44,2% atau 53 orang, sedangkan responden yang berasal dari luar Malang sebesar 55,8% atau sebanyak 67 orang. Responden yang berasal dari luar Kota Malang antara lain berasal dari Kota Probolinggo, Jember, Lumajang, Surabaya, Situbondo, Bandung, Jakarta dan Yogyakarta.
Uji Validitas
Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21, dimana uji validitas menggunakan ketentuan valid jika nilai koefisien korelasi product moment lebih dari 0,3. Instrumen dikatakan reliabel atau layak jika koefisien reliabilitas 0,6. Uji reliabilitas dihitung menggunakan teknik Alpha Cronbach.
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen
No. |
Indikator |
Koefisien Korelasi |
rtabel |
Keterangan |
1 |
Skor Jawaban 1 |
0,727 |
0,3 |
Valid |
2 |
Skor Jawaban 2 |
0,759 |
0,3 |
Valid |
3 |
Skor Jawaban 3 |
0,762 |
0,3 |
Valid |
4 |
Skor Jawaban 4 |
0,506 |
0,3 |
Valid |
5 |
Skor Jawaban 5 |
0,680 |
0,3 |
Valid |
6 |
Skor Jawaban 6 |
0,655 |
0,3 |
Valid |
7 |
Skor Jawaban 7 |
0,688 |
0,3 |
Valid |
8 |
Skor Jawaban 8 |
0,501 |
0,3 |
Valid |
9 |
Skor Jawaban 9 |
0,579 |
0,3 |
Valid |
10 |
Skor Jawaban 10 |
0,550 |
0,3 |
Valid |
Sumber : data penelitian (2017)
Berdasarkan penghitungan yang dilakukan menggunakan IBM SPSS Statistics 21 nilai korelasi setiap item mendapat nilai lebih dari nilai 0,3, yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 diatas. Sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini valid. Penghitungan tersebut dengan N (jumlah responden) sebesar 120 orang.
Uji Reliabilitas
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas dengan Alpha Cronbach
Reliability Statistics | |
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.822 |
10 |
Sumber : data penelitian (2017)
Berdasarkan penghitungan yang dilakukan menggunakan IBM SPSS Statistic 21 nilai penghitungan reliability menggunakan teknik alpha cronbach hasilnya adalah 0,82. Sehingga instrumen penelitian ini dapat dikatakan layak atau reliabel untuk digunakan, apabila dilihat nilai minimium kelayakan yang ditetapkan melalui teknik alpha cronbach sebesar 0,6.
-
3.1. Pelaksanaan Event Malang Flower Carnival (MFC)
Pelaksanaan Malang Flower Carnival pada umumnya hampir sama dengan event lain yang ada, yaitu membutuhkan pemberntukan panitia serta penyusunan acara yang meliputi penentuan tema, penyelenggaraan anggaran hingga penyusunan jadwal penyelenggaran acara. Empat bulan sebelum acara diselenggarakan panitia yang telah dibentuk untuk merencanakan tema yang akan digunakan. Kemudian komunitas mulai melakukan kunjungan ke luar kota untuk melakukan undangan seperti Jember, Solo, Bali dan kota lainnya.
Performance (kinerja)
Pendirian atau terbentuknya Malang Flower Carnival dilatar belakangi oleh rasa ingin menciptakan kembali atau menimbulkan kembali tagline Kota Malang yang dalam beberapa dekade ini mulai memudar, bahkan dapat dikatakan mulai hilang dari Kota Malang. Dalam penyelenggaraannya Malang Flower Carnival selalu mengutamakan tema besar bunga, walaupun pada setiap pelaksanaannya memiliki tema yang lebih spesifik lagi. Pada tahun 2017 ini tema yang dipilih adalah “Eksotika Bunga Nusantara”.
Penyelenggaraan event Malang Flower Carnival juga menjadi salah satu acara perayaan hari jadi atau ulang tahun Kota Malang, pada tahun 2017 Malang Flower Carnival diikuti sebanyak 214 peserta dari berbagai kalangan. Penyelenggaraan dengan peserta terbanyak selama 7 kali pelaksanaan Malang Flower Carnival dihitung dari sejak berdirinya Malang Flower Carnival pada tahun 2010. Malang Flower Carnival juga menjadi event perayaan hari jadi Kota Malang yang dinanti oleh masyarakat Kota Malang, hal ini disebabkan MFC dapat menggantikan dengan baik peran event kebanggan masyarakat Kota Malang sebelumnya yaitu Malang Tempo Doeloe. Sehingga MFC menjadi icon event yang dibanggakan oleh masyarakat Kota Malang, bahkan Indonesia. Acara tersebut juga menjadi ajang pemanasan bagi Malang Flower Carnival Community sebelum mereka kembali tampil dalam pementasan tingkat Internasional pada tanggal 25 September 2017. MFC Community kembali dipilih oleh Kementerian Pariwisata untuk tampil dalam event pariwisata dan budaya internasional IFTM Top Resa Paris di Parc des Expositions Porte de Versailles di Paris, Prancis. (antaranews.com)
Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)
Eksotika Bunga Nusantara menjadi tema kecil dari penyelenggaraan Malang Flower Carnival pada tahun 2017 ini dengan mempertimbangkan tagline Kota Malang yang pernah terkenal sebagai Malang Kota Bunga dan memiliki hawa yang sejuk. Pemilihan tema juga terinspirasi dari sejarah bunga-bunga dari berbagai daerah di Indonesia. Tema tersebut diaplikasikan pada kostum para peserta, sehingga wajib bagi para peserta menggunakan kreasi kostum yang sesuai dengan bunga kota asal para peserta. (ilovemalang.net)
Pada tahun 2017 tema yang diangkat adalah “Eksotika Bunga Nusantara” dan pembukaan pendaftaran mulai dibuka pada tanggal 25 Juni 2017 sampai dengan tanggal 8 September 2017, dilanjutkan pada tanggal 9 September 2017 dilakukan teknikal meeting untuk para peserta yang sudah melakukan pendaftaran. Teknikal meeting dilaksanakan di Main Stage penyelenggaraan Malang Flower Carnival, yaitu Jalan Simpang Balapan Kota Malang pada pukul 18.30 WIB. Pelaksaanaan acara pada tanggal 10 dimulai pukul 12.30 WIB dengan pengantar hiburan dari bintang tamu hingga tarian pembuka acara.
Pemberangkatan defile peserta karnaval dimulai pada pukul 14.00 WIB. Dengan total peserta terbanyak pada tahun 2017, yaitu sebanyak 214 peserta. Diawali dengan iringan marching band dan puluhan komunitas dengan menggunakan kostum cosplay. Diiikuti oleh peserta dengan urutan pertama hingga peserta terakhir menunjukkan aksi dan kreasi kostum yang mereka buat. Pemberangkatan defile memang tidak sesuai jadwal, ada pergeseran waktu yang dijadwalkan pemberangkatan defile pada pukul 12.30 WIB mundur pada pukul 14.00 WIB.
Feature (fitur)
Penyelenggaraan MFC tidak hanya menampilkan para peserta yang tampil dengan kostum unik dan parade fashion para peserta saja, hiburan tambahan juga disajikan oleh panitia. Hiburan tersebut digunakan sebagai penghibur para pengunjung dan tamu undangan yang telah hadir untuk mengisi waktu kosong, sehingga pengunjung tidak bosan menanti penampilan dari peserta yang sibuk mempersiapkan kostum dan make-up.
Penampilan yang disuguhkan oleh para peserta tidak dibatasi oleh panitia, sehingga variasi kostum dan gerakan yang mereka tampilkan tidak monoton. Acara tersebut merupakan parade,
sehingga gerakan yang ditampilkan tidak seperti fashion show pada umumnya yang hanya berlenggak-lenggok. Gerakan fashion dan variasi kostum bebas selama tidak melanggar aturan yang telah ditentukan seperti kostum minimal 20% mengadung unsur bunga.
Aesthetic (estetika)
Konsep panggung yang didirikan tidak jauh beda dengan konsep panggung pada tahun 2016, panggung utama yang dihiasi dengan background logo MFC dan dasar karpet merah. Karpet merah juga terpasang pada bagian depan dari tribun tamu undangan sampai tribun para juri. Parade kembali finis di panggung utama yang langsung masuk di ruang registrasi dan ruang tunggu di belakang panggung utama. Rute yang digunakan untuk menampilkan kostum atau jalur fashion bagi para peserta dimulai dari panggung utama hingga persimpangan depan gereja Ijen yang menjadi batas akhir pagar penonton, meskipun pada pelaksanaannya peserta berjalan lebih hingga arah putar balik menuju tempat finish di depan museum Brawijaya.
Bentuk fasilitas yang diberikan oleh pihak penyelenggara kepada para pengunjung dapat dikatakan cukup baik apabila melihat dari sistem yang mereka terapkan dengan tidak memungut biaya apapun kepada pengunjung yang ingin melihat event tersebut. Panitia telah menyediakan toilet umum, yang meskipun jaraknya cukup jauh dari area penonton umum. Selain itu panitia juga menyiapkan tempat parkir bagi kendaraan pengunjung yang cukup luas, hal ini karena tempat parkir pengunjung dibagi menjadi 5 area, yang masing-masing berada di jalan panggung, jalan simpang balapan, jalan pahlawan trip, djalan guntur, dan jalan puncak. Tempat sampah tidak disediakan oleh panitia karena melihat dibeberapa titik panggung jalan ijen terdapat tempat sampah umum yang telah disediakan pemerintah dibantu dengan beberapa pemulung yang berlalu lalang saat acara berlangsung.
Reliability (reliabitas)
Pengunjung terlihat sangat terhibur dan antusias pada saat defile mulai diberangkatkan, dimana para pengunjung berdesakan untuk maju tepat di pagar batas. Antusiasme pengunjung juga diperkirakan naik sebesar 20% dari tahun 2016, dimana pada tahun 2016 diperkirakan sekitar 5000 orang yang menonton acara ini dan pada tahun ini diperkirakan menembus angka 6000 orang. (eljohnnews.com)
Antusiasme pengunjung juga dapat dipengaruhi dengan adanya peningkatan jumlah peserta yang mengikuti Malang Flower Carnival pada tahun ini yang mencapai 214 peserta. Angka ini naik 90% dari tahun 2016 yang pesertanya sebanyak 115 peserta. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa pejabat dari luar kota bahkan luar pulau jawa salah satunya adalah Ibu Bupati Parigi Moutong Noor Wachida Prihartini Tombolotutu. (endrita.id)
Persepsi Pengunjung Terhadap Kualitas Event Malang Flower Carnival Sebagai Atraksi Wisata di Kota Malang
Performance (kinerja)
Berdasarkan hasil dari perhitungan thurstone di atas, median dari pernyataan 1(S1) atau pernyataan bahwa Malang Flower Carnival menjadi perayaan hari jadi Kota Malang dari indikator performance ialah 8,37. Menandakan bahwa penilaian dari pengunjung terhadap penyelenggaraan event MFC pada tahun 2017, dapat dikatakan berhasil menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung dan menyaksikan Malang Flower Carnival sebagai salah satu acara perayaan hari jadi Kota Malang. Hasil perhitugan thurstone adalah 8,37 dapat dilihat di bawah ini:
S1 = 8,5 + [0⅞-26r]1 = 8∙37
Berdasarkan hasil dari perhitungan thurstone di atas, median dari pernyataan 2(S2) atau pernyataan bahwa Malang Flower Carnival digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pamor Kota Malang sebagai kota bunga ialah 8,38. Tagline Kota Malang atau julukan Kota Malang sebagai Kota Bunga yang mulai pudar pada beberapa dekade terakhir yang menjadi tujuan dari penyelenggaraan event MFC mendapat perhatian dari masyarakat yang berkunjung untuk menyaksikan event MFC. Meriahnya penampilan dari para peserta ataupun talent yang menggunakan kostum bunga dianggap menjadi suatu pertunjukan bahwa Kota Malang juga terkenal sebagai Kota yang memiliki varian bunga yang cukup banyak. Penampilan tersebut dinilai sebagai salah satu cara yang tepat untuk kembali mengangkat pamor Kota Malang sebagai kota bunga yang mulai pudar. Perhtiungan thurstone dapat dilihat di bawah ini:
S2 = 8,5 + [0τ-0,Γ3] 1 = 8,38
Tabel 7. Hasil Indikator Variabel Performance
Sumber : data penelitian (2017)
Tabel 7 merupakan data yang telah diolah untuk mempermudah mendapatkan hasil yang digunakan sebagai data perhitungan dengan rumus thurstone. Pada pernyataan 1(S1) dan pernyataan 2(S2) skor atau nilai 9 digunakan sebagai batas bawah yang menjadi tempat median sehingga mendapatkan nilai batas bawah sebuah mediannya sebesar 8,5.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Grafik kontinum diatas menggambarkan pernyataan 2(S2) memiliki posisi yang cenderung ke arah kanan dibandingkan dengan pernyataan 1(S1), hal tersebut mengartikan bahwa pernyataan 2(S2) yang menyatakan bahwa Malang Flower Carnival tersebut digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kembali pamor Kota Malang sebagai kota bunga cenderung lebih favorable, dibandingkan dengan pernyataan 1(S1) yang menyatakan Malang Flower Carnival digunakan sebagai salah satu cara untuk memperingati hari jadi Kota Malang.
Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)
Hasil penghitungan pada pernyataan 3(S3) yang menyatakan bahwa pelaksanaan Malang Flower Carnival telah sesua dengan tema menghasilkan nilai 8,31. Tema Malang Flower Carnival pada tahun 2017 adalah “Eksotika Bunga Nusantara”, sehingSg1a tSu2juan khusus dari tema tersebut adalah sebagai pengenalan varian bunga yang dimiliki dari wilayah Indonesia. Kostum yang dirangkai dengan minimal 20% memiliki unsur bunga, dapat mewakili identitas peserta dengan varian bunga dari asal daerah peserta. Hasil perhitungan dapat dilihat dari rumus di bawah ini:
S3 = 7,5 + [0T⅛24] 1 = 8,31
Pernyataan 4(S4) yang menyatakan bahwa pelaksanaan acara Malang Flower Carnival telah sesuai dengan jadwa mendapatkan nilai dari hasil pengolahan sebesar 7,07. Penyelenggaraan MFC yang dijadwalkan dimulai pada pukul 12.30 WIB pada kenyataannya harus mundur, hal ini karena keterlambatan pembukaan yang dilakukan oleh sekretaris daerah Kota Malang. Talent atau pengisi acara yang disediakan sangat membantu bagi panitia penyelenggara untuk menghibur penonton yang mulai jenuh. Pemberangkatan defile peserta dibuka pada pukul 14.00 WIB, walaupun terdapat keterlambatan acara inti Malang Flower Carnival tetap menghibur dan terlaksana dengan baik. Perhitungan dapat dilihat melalui rumus di bawah ini:
S4 = 6,5 + RB36] 1 = 7,07
Tabel 8. Hasil Indikator Variabel Conformance to Specifications
skor atau nilai |
total | ||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
3 |
10 | ||
3f |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
8 |
21 |
38 |
34 |
13 |
120 |
P |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0.067 |
0.175 |
0.317 |
0.283 |
0.158 |
1 |
pk |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0.067 |
0.242 |
0.553 |
0.842 |
1 |
2.71 |
4f |
0 |
0 |
1 |
10 |
10 |
23 |
31 |
13 |
20 |
6 |
120 |
P |
0 |
0 |
0.008 |
0.083 |
0.083 |
0.132 |
0.258 |
0.158 |
0.167 |
0.05 |
1 |
pk |
0 |
0 |
0.008 |
0.031 |
0.175 |
0.366 |
0.625 |
0.783 |
0.35 |
1 |
3.337 |
Sumber : data penelitian (2017)
Hasil olahan yang digunakan dalam rumus thurstone menggunakan data pada tabel 8 sehingga mempermudah pemilihan angka untuk diolah kembali yang bertujuan mendapatkan median atau nilai S pada pernyataan dalam indikator performance.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S4 S3
Grafik kontinum diatas merupakan gambaran dari persepsi pengunjung terhadap indikator conformance to specifications, pada grafik terlihat bahwa pernyataan 3(S3) yang menyatakan bahwa acara tersebut terlaksana sesuai dengan tema memiliki posisi lebih favorabel dibangingkan dengan pernyataan 4(S4). Penilaian tersebut dikarenakan dalam grafik tergambarkan bahwa pernyataan 3(S3) posisinya lebih cenderung ke arah kanan yang menyatakan bahwa pernyataan tersebut lebih favorabel.
Feature (fitur)
Berdasarkan perhitungan untuk pernyataan 5(S5) yang menyatakan bahwa variasi pengisi acara dalam Malang Flower Carnival mediannya ialah 8,36. Pengisi acara yang disuguhkan kepada penonton ataupun pengunjung seperti band lokal Kota Malang dan penampilan tarian dari MFC Community cukup menghibur. Parade fashion yang terdiri dari berbagai golongan yang mempertunjukkan berbaragi kreasi kostum sangat menarik perhatian masyarakat, terlebih lagi pada saat defile diberangkatkan dengan diawali parade kostum cosplay. Hasil perhitungan dengan rumus thurstone dapat dilihat di bawah ini:
S5 = 8,5 + [0,50^] 1 = 8,36
0,36
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus thurstone, pernyataan 6(S6) yang menyatakan bahwa variasi mode atau gerakan yang ditampilkan oleh peserta Malang Flower Carnival menghasilkan nilai sebesar 8,39. Gerakan yang dilakukan oleh para peserta tidak terbatas, karena penilaian tertuju hanya pada kreatifitas peserta dalam mendesain kostum. Sehingga banyak dari peserta yang melakukan gerakan improvisasi untuk menambah daya tarik dan memberi hiburan lebih pada pengunjung yang menonton. Ide menampilkan gerakan improvisasi dari para peserta ini juga
mendapatkan apresiasi dari para pengunjung yang menonton, beberapa pengunjung tidak segan untuk turun ke jalur fashion untuk berfoto dengan para peserta. Perhitungan dapat dilihat melalui rumus di bawah ini:
S6 = 7,5 + [050⅛20] 1 = 8,39
Tabel 9. Hasil Indikator Variabel Feature
Sumber : data penelitian (2017)
Data pada Tabel 9 merupakan data olahan yang didapatkan untuk mempermudah pengolahan dalam rumus thurstone. Sehingga memudahkan untuk mengolah guna mendapatkan nilai median atau nilai S.
S5 S6
Grafik kontinum diatas menunjukkan bahwa pernyataan 6(S6) yang menyatakan bahwa variasi gerakan yang ditampilkan oleh para peserta posisinya lebih cenderung ke kanan daripada pernyataan 5(S5) yang menyatakan variasi pengisi acara. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan 6(S6) lebih favorabel.
Aesthetic
Berdasarkan perhtiungan untuk pernyataan 7(S7) yang menyatakan desain atau konsep panggung dan jalur fashion menghasilkan median sebesar 8,15. Konsep panggung dan jalur fashion para peserta MFC dapat dikatakan cukup baik, walaupun tampak panggung yang didirikan sangat minimalis. Karpet merah untuk para peserta juga hanya tersedia di area depan panggung utama hingga depan para juri dan area fotografer. Peserta berjalan hingga batas pertunjukan dan finis di depan Museum Brawijaya. Perhitungan dapat dilihat melalui rumus di bawah ini:
S7 = 7,5 + [050⅛24] 1 = 8,15
Berdasarkan hasil perhitungan pernyataan 8(S8) yang menyatakan fasilitas bagi penonton atau pengunjung menghasilkan nilai median sebesar 6,26. Bentuk fasilitas umum seperti toilet, tempat parkir, hingga tempat duduk memang yang disediakan sangat minim. Terlebih event tersebut tidak ada pungutan biaya sepeserpun bagi masyarakat yang ingin menonton, sehingga toilet umum yang disediakan hanya berjumlah satu unit yang terdiri dari dua ruang yang letaknya cukup jauh dari area penonton. Tempat duduk bagi pengunjung memang tidak disediakan karena minimnya ruang. Area tempat parkir cukup luas karena berada pada setiap titik akses masuk ke area penonton. Hasil perhitungan dapat dilihat dari rumus di bawah ini:
S8 = 5,5 + [0⅞0r] 1 = 6,26
Tabel 10. Hasil Indikator Variabel Aesthetic
Sumber : data penelitian (2017)
Tabel 10 merupakan data yang telah diolah guna mempermudah pengolahan dalam rumus thurstone yang digunakan untuk mencari median atau nilai S setiap pernyataan dalam indikator.
•...........∙
1 2
•♦...........∙'
3 4
S8
♦ t.........♦...........♦
8 9 10
S7
Grafik kontinum diatas menunjukkan bahwa pernyataan 7(S7) yang menyatakan desain atau
konsep panggung dan jalur fashion lebih cenderung mengarah ke kanan yang mengartikan bahwa pernyataan tersebut lebih favorabel dibandingkan pernyataan 8(S8) yang menyatakan tentang bentuk fasilitas pengunjung.
Reliability
Berdasarkan hasil perhitungan pernyataan 9(S9) yang menyatakan bahwa pengunjung terhibur mendapatkan nilai median atau nilai S sebesar 8,48. Penampilan yang atraktif dari para peserta dan glamornya kostum yang dirancang membuat para pengunjung sangat terhibur. Gerakan yang diimprovisasi oleh peserta juga membuat pengunjung semakin kagum. Perhtiungan thurstone dapat dilihat di bawah ini:
S9 = 8,5 + [0,50⅞51]1 = 8,48 , 0,42 ,
Pernyataan 10 (S10) yang menyatakan antusias pengunjung mendapatkan nilai S atau nilai mediannya ialah 8,57. Penilaian dari responden menandakan bahwa berkunjung ke event MFC 2017 membuat mereka terhibur, sehingga membuat mereka mempunyai keinginan untuk hadir kembali dalam acara tersebut pada tahun depan. Hasil perhitungan dengan rumus thurstone dapat dilihat di bawah ini:
S10 = 8,5 + [050⅛47] 1 = 8,57
Tabel 11. Hasil Indikator Variabel Reliability
skor atau nilai |
total | ||||||||||
item |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
7 |
8 |
9 |
10 | |
9f |
0 |
1 |
0 |
1 |
3 |
16 |
38 |
50 |
9 |
120 | |
f |
0 |
0.00833 |
0 |
0.00833 |
0.025 |
0.01667 |
0.13333 |
0.31667 |
0.41667 |
0.075 |
1 |
Pk |
0 |
0.008 |
0.008 |
0.01633 |
0.04133 |
0.058 |
0.19133 |
0.508 |
0.92467 |
0.99967 |
2.7553? |
IOf |
0 |
0 |
0 |
0 |
7 |
13 |
35 |
40 |
23 |
120 | |
0 |
0 |
0 |
0 |
0.01667 |
0.05833 |
0.10833 |
0.29167 |
0.33333 |
0.19167 |
1 | |
Pk |
0 |
0 |
0 |
0 |
0.017 |
0.07533 |
0.18367 |
0.47533 |
0.80867 |
1.00033 |
2.56033 |
Sumber : data penelitian (2017)
Tabel 11 merupakan hasil olahan data yang dapat memudahkan pengolahan selanjutnya dalam rumus thurstone. Data pada tabel tersebut diolah dengan rumus thurstone untuk mendapatkan nilai S atau median dalam setiap pernyataan indikato dalam variabel relibilitas.
1 2 3 4 5 6 7 8▼ 9 10
S9 S10
Pada grafik kontinum diatas, dapat digambarkan bahwa pernyataan 10(S10) posisinya lebih ke arah kanan yang menandakan bahwa pernyataan 10(S10) yang menyatakan antusias pengunjung lebih favorabel daripada pernyataan 9 (S9) yang menyatakan pengunjung terhibur.
Rekapitulasi Hasil Penilaian Persepsi Pengunjung terhadap Kualitas Event Malang Flower Carnival sebagai Atraksi Wisata di Kota Malang
Berdasarkan pembahasan tentang persepsi pengunjung terhadap kualitas event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata di Kota Malang diatas, untuk memudahkan membaca hasil pengolahan data dari rumus thurstone maka dibuat rekapitulasi dengan tabel sebagai berikut :
Tabel 12. Nilai S atau Median Indikator dalam Variabel
Variabel |
Indikator |
Nilai S |
1. Performance (kinerja) |
|
1. 8,37 2. 8,38 |
2. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi) |
|
1. 8,31 2. 7,07 |
3. Feature (fitur) |
|
1. 8,36 2. 8,39 |
4. Aesthetic (estetika) |
|
1. 8,15 2. 6,26 |
5. Reliability (reliabitas) |
|
1. 8,48 2. 8,57 |
Total |
80,34 | |
Rata-rata |
8,03 |
Sumber : data penelitian (2017)
Pada Tabel 12 dapat dilihat hasil dari setiap indikator dalam suatu variabel memiliki nilai yang berbeda. Nilai S yang lebih tinggi dalam setiap pernyataan dalam indikator merupakan tanda bahwa pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang favorabel pada indikator tersebut. Berdasarkan data rekapitulasi diatas dapat disimpulkan untuk melihat nilai persepsi pengunjung secara keseluruhan terhadap kualitas event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata harus mengetahui nilai rata-rata dari seluruh variabel. Penghitungan nilai rata-rata dilakukan dengan cara sebagai berikut :
S1+S2+S3+S4+S5+S6+S7+S8+S9+S10
= 10
8,37+8,38+8,31+7,07+8,36+8,39+8,15+6,26+8,48+8,57 80,34
= 10 = 10 = 8,03
Berdasarkan penghitungan diatas maka nilai rata-rata penilaian persepsi pengunjung adalah 8,03. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengunjung menilai kualitas event Malang Flower Carnival
sebagai atraksi wisata di Kota Malang memiliki nilai yang baik atau favorabel sebagai atraksi wisata di Kota Malang.
Berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pelaksanaan yang berlatar belakang tagline Kota Malang yang mulai pudar yaitu Malang sebagai kota bunga, pada tahun 2017 tema yang dipilih yaitu “Eksotika Bunga Nusantara” dengan diikuti peserta sebanyak 214 peserta dari berbagai kalangan. Acara dimulai pukul 14.00 WIB dibuka dan diresmikan langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Malang. Acara diselenggarakan di sepanjang jalan Ijen, dan panggung utama berada di depan jalan Simpang Balapan. Sedangkan untuk mengetahui hasil dari persepsi pengunjung terhadap event MFC dilakukan perhitungan dan analisis menggunakan metode interval tampak setara atau metode Thurstone, didapatkan berbagai tanggapan berupa angka dari responden yang kemudian angka tersebut diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata untuk mewakili persepsi pengunjung terhadap kualitas event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata di Kota Malang. Hasil penghitungan rata-rata persepsi pengunjung terhadap kualitas event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata di Kota Malang adalah 8,03. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengunjung menilai kualitas event Malang Flower Carnival sebagai atraksi wisata di Kota Malang memiliki nilai yang baik atau favorabel sebagai atraksi wisata di Kota Malang.
Ucapan Terimakasih
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kepada Ibu Ni Made Ariani, SE.,M.Par, dan Ibu Ni Nyoman Sri Aryanti, S.ST. Par., M. Par, serta semua pihak yang memberikan bimbingan dan arahan dari laporan akhir hingga penulisan Jurnal ilmiah.
Daftar Pustaka
Azwar, Saifuddin (2011). “Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fandy Tjiptono, SE dkk. (2008). “Pemasaran Strategik”. Yogyakarta : Andi.
Indrawan, Rully. (2014). “Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan”. Jakarta: Reflika Aditama.
Kotler dan Amstrong. (2004). “Prinsip-prinsip Marketing”. Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Lemeshow, Stanley (1990). “Adequacy of Sample Size in Health Studies”. England: John Wiley & Sons Ltd.
Siregar, Ir. Syofian, M.M., (2014). “Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif”. Jakarta : Bumi Aksara.
Sumber internet :
Arifin, Akhmad Soleh. (2015) Malang Flower Carnival 2015: Mengembalikan Jatidiri Malang Kota
Bunga. http://kelkiduldalem.malangkota.go.id/2015/08/21/malang-flower-carnival-2015-
mengembalikan-jatidiri-malang-kota-bunga/. Diakses pada Diakses pada 25 September 2017, pukul 21.46 Wita
Budpar. (2016) Calendar Of Events 2016. http://budpar.malangkota.go.id/calendar-of-events-2016.
Diakses pada 25 Februari 2017, pukul 4.00 Wita.
Endrita. (2017) Malang Flower Carnival 2017, Terbesar Dalam Sejarah Dengan 214 Peserta. http://endrita.id/malang-flower-carnival-2017/. Diakses pada 20 September 2017, pukul 10.21 Wita
Hafiz Agassi. (2016) Roles Adventure Trail Bakal Jadi Agenda Tahunan Kota Malang. http://www.malangtimes.com/baca/12514/20160508/094122/roles-adventure-trail-bakal-jadi-agenda-tahunan-kota-malang. Diakses pada 15 Pebruari 2017, pukul 13.45 WIB.
Ilham. (2014) Tatang Satya Wibowo, Sosok di Balik Kesuksesan Disbudpar Raih Website Terbaik ITAS 2014. http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=113491708. Diakses pada 15 Pebruari 2017, pukul 13.04 WIB.
MalangNet. (2017) Malang Flower Carnival 2017 Pesona Eksotika Bunga Nusantara. https://ilovemalang.net/berita/malang-flower-carnival-2017-pesona-eksotika-bunga-nusantara/. Diakses pada 19 September 2017, pukul 22.48 Wita.
Purnomo, Sigit. (2017) Peserta Malang Flower Carnival 2017 Membengkak 90 Persen. https://eljohnnews.com/2017/09/13/luar-biasa-peserta-malang-flower-carnival-2017-membengkak-90-persen/. Diakses pada 20 Sepetember 2017, pukul 10.38 Wita.
Sofia, Hanni. (2017) Peserta Malang Flower Carnival 2017 Meningkat Signifikan.
http://www.antaranews.com/berita/652018/peserta-malang-flower-carnival-2017-meningkat-signifikan. Diakses pada 19 September 2017, pukul 22.24 Wita.
227
Discussion and feedback