JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol. 1, No. 2, November 2017.

Faktor-faktor yang menentukan minat beli wisatawan surfing mancanegara terhadap pemilihan akomodasi di Banjar Suluban Uluwatu Kuta Bali

Abdul Jabar 1, I Nyoman Jamin Ariana 2, Ni Putu Ratna Sari 3 DIV Pariwisata Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana Jl.Dr.R.Goris No.7 Denpasar Telp/fax : (0361) 223798

E-mail : [email protected]

E-mail: [email protected] 1, [email protected] 2,[email protected] 3

Abstrak

Salah satu destinasi yang ada di Bali yaitu Uluwatu yang terletak di Banjar Suluban Uluwatu, menjadi tempat favorit bagi peselancar untuk menjelajah ombak besar yang menantang. Banyaknya jumlah kunjungan wisatawan surfing mancanegara yang datang ke Banjar Suluban Uluwatu wisatawan dengan mudah memilih akomodasi sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara, untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan minat beli wisatawan surfing mancanegara terhadap pemilihan akomodasi dan untuk mengetahui faktor dominan yang menentukan minat beli wisatawan surfing mancanegara terhadap pemilihan akomodasi di Banjar Suluban Uluwatu Kuta Bali. Penelitian ini menggunakan 100 responden dengan teknik accidental sampling yang dianalisa menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis desktriptif kuantitatif dan menggunakan analisis faktor. Hasil analisis faktor menunjukkan hasil rotasi faktor diperoleh 5 faktor utama yang diyakini mampu mempresentasikan 20 sub indikator yang terkandung pada masing-masing faktor tersebut. Dimana kelima faktor ini dapat menjelaskan 68,913% dari total varians yang ada. Adapun 5 faktor tersebut adalah Lokasi, Atmosphere, Lokasi, Kebersihan, Harga dan Negosiasi Harga. Berdasarkan hasil analisis faktor dapat disimpulkan bahwa faktor dominan yang menentukan minat beli wisatawan surfing mancanegara adalah faktor lokasi, faktor lokasi menjadi faktor yang dominan, maka perlu dilakukan penataan lokasi surfing yang lebih baik lagi, agar dapat menarik lebih banyak wisatawan surfing mancanegara untuk berkunjung ke Banjar Suluban Uluwatu.

Kata Kunci: Wisatawan surfing mancanegara, Banjar Suluban Uluwatu, pemilihan akomodasi dan analisis faktor.

Abstract

One of the destinations in Bali is Uluwatu located in Banjar Suluban Uluwatu, a favorite place for surfers to explore the big waves are challenging. The number of visits of foreign surf tourists who come to Banjar Suluban Uluwatu tourists easily choose accommodation according to their needs. The purpose of this study To determine the selection of tourist surfing foreign tourists, to determine the factors that determine the interest of foreign tourists to buy tourist accommodation and to determine the dominant factors that determine the interest of foreign tourists to buy tourist accommodation in Banjar Suluban Uluwatu Kuta Bali. This study used 100 respondents with accidental sampling technique analyzed by using descriptive qualitative analysis and quantitative descriptive analysis and using factor analysis. The result of factor analysis showed that factor rotation got 5 main factor which is believed able to present 20 sub indicators contained in each factor. Where these five factors can account for 68.913% of the total variance. The 5 factors are Location, Atmosphere, Location, Cleanliness, Price and Price Negotiation. Based on the result of factor analysis, it can be concluded that the dominant factor determining the buying interest of foreign surfing tourists is the location factor, the location factor becomes the dominant factor, so it is necessary to arrange the surfing location better, in order to attract more foreign surfing tourists to visit Banjar Suluban Uluwatu.

Keywords: Foreign surfing tourists, Banjar Suluban Uluwatu, accommodation selection and factor analysis.

  • 1.    PENDAHULUAN

Pariwisata Bali memiliki sejarah yang panjang, wisatawan yang pernah berkunjung ke Bali, selalu memuji Bali karena keindahan alam, keunikan budaya dan keramahan masyarakatnya. Seperti pernyataan yang dikemukakan oleh seorang staf pengajar di University of Wisconsin, NSW. Dikemukan bahwa: “you leave these island with a sight of regret and as long as you live you can ever forget of Eden (Vickers, 1989). Maksudnya: Kau tinggalkan pulau ini dengan tarikan nafas penyesalan, dan sepanjang hidupmu kau tak akan pernah melupakan taman surga ini (I Gusti Bagus Arjana, 2015: 200).

Bali memiliki pantai dengan gelombang yang cukup bervariasi. Hal itulah yang menjadikan para wisatawan yang berkunjung ke Bali merasa tertarik, terhibur dan puas dalam melakukan setiap kegiatan wisata, khususnya untuk jenis wisata air. Kategori wisata air yang populer bagi wisatawan mancanegara adalah surfing. Salah satu destinasi di Bali yang sering dijadikan tempat surfing bagi wisatawan mancanegara adalah Pantai Suluban yang terletak di Banjar suluban Uluwatu.

Kegiatan surfing yang dilakukan wisatawan surfing mancanegara di pantai suluban boleh dikatakan potensial dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat lokal yang berada di Banjar Suluban Uluwatu. Dengan banyaknya kedatangan wisatawan surfing mancanegara ke Banjar Suluban Uluwatu maka kebutuhan akomodasi pariwisata menjadi beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara, untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi minat beli wisatawan surfing mancanegara terhadap pemilihan akomodasi, dan untuk mengetahui faktor dominan yang menentukan pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara tersebut.

  • 2.    METODE PENELITIAN

Lokasi penelitain ini dilakukan di Banjar Suluban Uluwatu terletak di Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Bali. Jarak tempuh menuju Banjar Suluban Uluwatu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai bejarak sekitar 23.4 km dengan waktu tempuh selama 53 menit. Dari Nusa Dua berjarak sekitar 19.4 km denngan jarak tempuh selama 42 menit, dari Kuta selama 55 menit atau dengn jarak 24.3 km dan dari Denpasar berjarak 31.1 km dengan jarak tempuh selama 1 jam 15 menit.

Defini operasional variabel

Untuk memperjelas dan membatasi permasalahan dari suatu variabel masalah yang diteliti dan dibahas, maka diperlukan definisi operasional variabel penelitian.

Pemilihan Akomodasi

Pemilihan akomodasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah jenis akomodasi yang dipilih oleh wisatawan surfing mancanegara sebagai tempat menginap yang didapatkan dari kuesioner. Adapun jenis-jenis akomodasi yang akan dipilih oleh wisatawan surfing mancanegara antara lain: villa, guest house, cottages, surf camp, hotel dan home stay.

Faktor-faktor pemilihan akomodasi

Faktor-faktor pemilihan akomodasi yang dimaksud adalah faktor-faktor yang sudah di olah menggunakan SPSS 21.0 dari hasil olahan tersebut di dapatkan faktor-faktor pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara.

Tabel 1. Variabel dan indikator

Variabel

Indikator

Sub Indikator

a. Wisatawan surfing mancanegara berniat menginap karena lokasi akomodasi dekat dengan pantai.

b. Wisatawan surfing mancanegara berniat menginap karena

lokasi dekat dengan fasilitas umum (rumah sakit, tempat ibadah dan tourist information).

c. Wisatawan surfing berniat menginap karena lokasi

akomodasi dekat dengan tempat penyewaan papan surfing,

1. Lokasi

tempat perbaikan papan surfing, dan tempat penjualan

d.

e.

peralatan papan surfing.

Wisatawan surfing mancanegara berniat menginap karena lokasi akomodasi dekat dengan Bandara.

Wisatawan surfing mancanegara berniat menginap karena lokasi dekat dengan rumah makan, cafe dan tempat hiburan malam.

a.

Wisatawan surfing mancanegara berniat

menginap

karena

Pemilihan

kamarnya bersih.

Akomodasi

b.

Wisatawan surfing mancanegara berniat area lobi bersih.

menginap

karena

Kotler dan

2. Kebersihan

c.

Wisatawan surfing mancanegara berniat

menginap

karena

Keller (2008)

d.

tamannya bersih.

Wisatawan surfing mancanegara berniat kolam renangnya bersih.

menginap

karena

e.

Wisatawan surfing mancanegara berniat kebersihan toiletnya.

menginap

karena

a.

Wisatawan surfing mancanegara berniat suasana yang asri.

menginap

karena

b.

Wisatawan surfing mancanegara berniat suasananya damai.

menginap

karena

3. Atmosfer

c.

Wisatawan surfing mancanegara berniat keamanannya.

menginap

karena

d.

Wisatawan surfing mancanegara berniat suasana lingkungan sekitar masih alami.

menginap

karena

e.

Wisatawan surfing mancanegara berniat udara sekitar masih bagus.

menginap

karena

a.

Wisatawan surfing mancanegara berniat harga yang terjangkau.

menginap

karena

b.

Wisatwan surfing mancanegara berniat

menginap

karena

harga sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan.

c.

Wisatawan surfing mancanegara berniat

menginap

karena

4. Harga

d.

harga sesuai dengan pelayanan.

Wisatawan surfing mancanegara berniat ada potongan harga.

menginap

karena

e.

Wisatawan surfing mancanegara bermiat harga bisa negosiasi.

menginap

karena

Sumber: Kotler dan Keller (2008).

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitaif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik Pengumpulan Data digunakan dengan cara : Observasi berperan serta, Kuesioner, Wawancara tidak terstruktur dan Dokumentasi. Teknik penentuan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah responden sebanyak 100 wisatawan surfing mancenegara.

Pada analisis data deskriptif kuantatif, peneliltian ini menganalisis tentang pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara yang menggunakan Skala Likert. Data yang diperoleh diukur dengan menggunakan Skala Likert dalam bentuk check list. Jawaban setiap item intrument yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi yang sangat positif sampai yang sangat negatif. Untuk mencari rentang interval digunakan rumus sebagai berikukt:

  • 5 — 1   4

Interval kategoti (rentang nilai) =    =  = 0,80

Berdasarkan rumus diatas maka dapat disusun kategori sikap responden sebagai berikut:

Tabel 2. Skala pengukuran sikap responden

No

Kategori

Skor

Interval

1.

Sangat setuju (very agree/VA)

5

4,21 - 5,00

2.

Setuju (agree/A)

4

3,41 – 4,20

3.

Ragu-ragu (doubtful/DF)

3

2,61 – 3,40

4.

Tidak setuju (disagree/D)

2

1,81 – 2,60

5.

Sangat tidak setuju (very disagree/VD)

1

1,00 – 1,80

Sumber : Skala Likert Sugiyono, (2015, 135).

Berdasarkan Tabel 3.2 dengan menggunakan Skala Likert, skor yang diperoleh dari setiap jawaban kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan skor gabungan. Nilai total dari setiap jawaban akan dirata-ratakan kemudian diteruskan menggunakan sistem SPSS versi 21.0.

Pengujian Instrument

Dalam suatu penelitian data mempunyai kedududan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat menentukan bermutu atau tidaknya data tersebut. Hal ini tergantung instrument yang digunakan, yakni memenuhi asas validitas dan reliabilitas.

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Validitas konstruk merupakan konsep atau rekaan yang disusun menurut pandangan seseorang, seperti ketelitian, intelegensi, kreativitas, dan sebagainya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah sebagai berikut:

Keterangan :

rχy    = Koefisien Korelasi

N     = Banyaknya Sampel

Ʃx    = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertayaan

Ʃγ    = Jumlah skor keseluruhan untuk semua item pertanyaan

Untuk menentukan suatu instrumen layak digunakan atau tidak maka batas nilai minimal korelasi adalah 0,30. Menurut Azwar dalam Priyatno (2012:184) semua instrument yang mencapai koefisien korelasi minimal daya pemberdayaan dianggap memuaskan. Jadi instrument yang memiliki nilai koefisien korelasi dibawah 0,30 dianggap tidak valid.

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dalam penelitian ini menggunkan metode Cronbach Alphan untuk mengetahui kosistensi alat ukur. Adapun rumus yang digunkan, yaitu :

R=  =  =    . (s2(1-ΣS2 ))g g ,y

N-1      52    ∕

Keterangan :

a   = Koefisien Reliabilitas Cronbach Alpha

S2  = Varians skor keseluruhan

si2 = Varians masing-masing item

Untuk menentukan suatu instrument reliabel atau tidak, maka digunakan batas nilai Alpha 0,6. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2012:187), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

Analisis Faktor

Analisis faktor adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mencari faktor-faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau korelasi antara berbagai indikator indepanden yang diobservasi. Menurut Santoso dan Tjiptono dalam Utama, 2016 analisis faktor adalah alat yang digunakan untuk meringkas sejumlah variabel multivariant menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor. Sebelum melakukan analisis faktor harus ada pengujian terlebih dahulu `kemudian dilanjutkan dengan Thaoan analisis faktor. Adapun sistematis analisis faktor adalah sebagai berikut :

Menghitung Korelasi Indikator

Memilih variabel yang dianggap layak untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya, dengan mengenakan sejumlah pengujian pada semua variabel dan mengeluarkan variabel yang terbukti tidak layak. Dalam hal ini menggunakan metode (KMO) dan Barlett test of sphericity dengan syarat (KMO) memiliki nilai 0,5 keatas, dan pengukuran MSA (Measure Of Sampling Adequacy) pada anti image matrices dengan syarat MSA sebesar 0,5. Proses analisis faktor dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya apabila nilai KMO dan MSA melebihi angka 0,5.

Ekstraksi Faktor

Melakukan ekstraksi terhadap variabel-variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang digunakan untuk melakukan proses ekstraksi adalah Principal Componet Analysis.

Rotasi Faktor

Rotasi faktor diperlukan jika metode ekstrasi faktor belum menghasilkan komponen faktor utama yang jelas. Tujuan dari rotasi faktor adalah agar dapat memperoleh struktur faktor yang lebih sederhana agar mudah diinterprestasikan. Metode rotasi faktor yang digunakan Varimax Method adalah metode rotasi artogonal untuk meminimalisasi jumlah indikator yang mempunyai eigen value tinggi pada setiap faktor.

Interprestasi Faktor

Interprestasi faktor dilakukan dengan cara mengelompokkan faktor yang mempunyai faktor loading yang tinggi kedalam faktor. Interprestasi faktor pada penelitian ini menetapkan 0,5 sebagai loading faktor. Variabel yang memiliki nilai yang kurang dari 0,5 akan dikeluarkan. Faktor yang sudah di kelompokkan akan di namai dengan nama lain.

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Wisatawan

Karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Uluwatu terdiri dari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Wisatawan yang datang ke pantai Suluban Uluwatu kebanyakan menghabiskan waktu untuk kegiatan surfing dan ada juga yang hanya sekedar menikmati indahnya alam pantai Suluban. Berdasarkan 100 (seratus) responden dalam penelitian ini, terdapat beberapa karakteristik responden, yaitu karakteristik berdasarkan kebangsaan, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi dan alasan pemilihan akomodasi. Berikut dijelaskan masing-masing deskripsi dari karakteristik responden tersebut.

Karakteristik wisatawan berdasarkan asal Benua

Gambar 1. Karakteristik wisatawan berdasarkan asal Benua

Sumber: Hasil kuesioner penelitian, 2017.

Hasil dari karakteristik wisatawan berdasarkan asal (Benua) dari 100 (seratus) responden wisatawan berasal dari Benua Amerika sebanyak 43%, dari Eropa sebanyak 43%, selanjutnya yang berasal dari Benua Australia sebanyak 10%, wisatawan yang berasal dari Benua Asia sebanyak 2% dan yang berasal dari Benua Afrika sebanyak 2%. Hal ini mengasumsikan bahwa Benua Amerika dan Eropa menyukai kegiatan surfing.

Karakteristik wisatawan berdasarkan pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mudah diketahui unutk mengukur finansial maupun pola pikir dalam mengatur kehidupan seseorang.

Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian, 2017.

Berdasarkan Pendidikan dari 100 responden, sebanyak 40% wisatawan bergelar Sarjana S1, 14% Mahasiswa, 13% Diploma III, 14% Pelajar, 12% Master S2, 5% Smp dan 2% Doctor. Sarjana S1 memiliki persentase tertinggi dibandingkan tingkat pendidikan lainnya. Hal ini mengasumsikan bahwa wisatawan surfing mancanegara dominan memiliki pendidikan Sarjana S1 dan menyukai kegiatan berwisata minat khusus (surfing) ke kawasan Pantai Suluban Uluwatu.

Karakteristik wisatawan berdasarkan pekerjaan

Finansial dan waktu senggang seseorang juga dapat dilihat dari segi pekerjaan. Pekerjaan merupakan hal yang utama dalam kehidupan demi memenuhi kebutuhan primer, sekunder maupun tersier.

Gambar 3. Karakteristik wisatawan berdasarkan pekerjaan

Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian, 2017.

Berdasarkan pekerjaan memiliki persentase tertinggi dan didominasi oleh jenis pekerjaan Karyawan Swasta sebanyak 68%, 17% Pelajar, 8% Pegawai Negeri dan 7% Wirausaha. Seperti yang telah diketahui bahwa karyawan swasta memiliki kebebasan waktu lebih banyak berwisata maupun dari segi financial dikategorikan tinggi karena bobot pekerjaan bervariasi dengan penghasilan yang bervariasi juga.

Karakteristik wisatawan berdasarkan sumber informasi

Sumber informasi merupakan salah satu hal yang paling penting diketahui dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui asal dari mana wisatawan surfing mancanegara mendapatkan informasi mengenai akomodasi yang ada di Banjar Suluban Uluwatu.

Gambar 4. Karakteristik wisatawan berdasarkan sumber informasi

Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian, 2017.

Berdasarkan sumber informasi persentase tertinggi yaitu sebanyak 50% wisatawan surfing mancanegara memilih teman sebagai sumber informasinya, 44% dari situs web, 3% dari keluarga, 2% dari partner dan 1% (new try) baru mencoba. Hal ini menujukkan bahwa hubungan teman sangat berpengaruh terhadap pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara khusunya di kawasan Banjar Suluban Uluwatu.

Karakteristik wisatawan berdasarkan alasan pemilihan akomodasi

Keputusan diperlukan jika adanya alasan yang pasti dalam pemilihan suatu solusi dan tindakan. Memilih akomodasi pasti terdapat alasan yang melatarbelakangi untuk memilih akomodasi tersebut.

Gambar 5. Karakteristik wisatawan berdasarkan alasan pemilihan akomodasi

Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian, 2017.

Berdasarkan Alasan Pemilihan Akomodasi menujukkan bahwa hasil persentase terbesar sebesar 55% memilih harga, 38% memilih lokasi, 4% memilih atmosfer dan 3% memilih kebersihan. Hal ini membuktikan bahwa harga akomodasi di Banjar Suluban uluwatu masih terjangkau.

Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara

Pemilihan akomodasi dalam penelitian ini adalah pemilihan akomodasi sesuai dengan kebutuhan wisatawan surfing mancanegara.

Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian, 2017.

Berdasarkan pemilihan akomodasi bahwa persentase tertinggi memilih home stay sebanyak 46%, 16% memilih hotel, 16% guest house, 14% villa, 5% surf camp dan 3% cottages. Hal ini terbukti wisatawan surfing mancanegara lebih memilih jenis akomodasi home stay. Karena wisatawan surfing mancanegara melihat dari segi harga yang terjangkau yang membuat wisatawan surfing mancanegara lebih home stay dari pada akomodasi lain.

Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara di kawasan Pantai Suluban Uluwatu

Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegar diukur dengan menggunakan skala pengukuran sikap, yaitu berupa Skala Likert. Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara akan dijelaskan pada setiap indikator dalam penelitian ini.

Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator lokasi

Adapun hasil perhitungan dari pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara dapat dilihat pada sub indikator lokasi.

Tabel 3. Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator lokasi

No

Indikator

Jawaban Responden

STS

Skor

Rata-Rata

Katagori

SS

S

RR   TS

A

LOKASI

1

Lokasi dekat pantai

51

48

1           -

-

450

4,50

Sangat Setuju

2

Dekat fasilitas umum

39

55

6        -

-

433

4,33

Sangat Setuju

3

Dekat           fasilitas

pendukung

39

58

3         -

-

436

4,36

Sangat Setuju

4

Tidak jauh dari bandara

28

66

6        -

-

422

4,22

Sangat Setuju

5

Dekat           fasilitas

penunjang

44

54

2        -

-

442

4,42

Sangat Setuju

Rata-Rata

437

4,37

Sangat Setuju

Sumber: Hasil kuesioner penelitian, 2017.

Berdasarkan Tabel pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator (lokasi) menyatakan secara keseluruhan dengan total nilai 4,37 yang masuk kategori sangat setuju. Dari indikator lokasi yang memiliki nilai tertinggi sebesar 4,50 yang menyatakan sangat setuju dengan (lokasi dekat pantai) karena lokasi akomodasi dekat dengan lokasi surfing. Selanjutnya diikuti dengan (dekat fasilitas penunjang) memiliki nilai sebesar 4,42 yang menyatakan sangat setuju bahwa pemilihan akomodasi karna dekat dengan fasilitas penunjang yaitu, restoran, cafe, dan tempat hiburan malam. Kemudian (dekat fasilitas pendukung) dengan nilai 4,36 menyatakan sangat setuju karena lokasi akomodasi dekat dengan tempat perbaikan papan surfing, tempat penjualan papan surfing dan tempat perbaikan papan surfing. Setelah itu (dekat fasilitas umum) dengan nilai 4,33 menyatakan sangat setuju dengan dekat fasilitas umum karena dekat dengan rumah sakit, tempat ibadah dan tourist information. Selanjutnya (tidak jauh dari bandara) dengan nilai 4,22 menyatakan sangat setuju lokasi akomodasi dekat dengan bandara.

Walaupun masih ada yang memilih ragu-ragu, karena wisatawan surfing mancanegara tersebut lebih menyukai lokasi akomodasi dekat dengan pusat kota. Karena menurut mereka lokasi akomodasi dekat dengan pusat kota lebih bagus.

Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator kebersihan

Kebersihan menjadi aspek terpenting bagi wisatawan surfing mancanegara, berikut disajikan hasil perhitungan sub indikator kebersihan.

Tabel 4. Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator kebersihan

No

Indikator

Jawaban responden

STS

Skor

Rata-rata

Kategori

SS

S

RR

TS

B.

Kebersihan

1

Kebersihan kamar

33

61

6

427

4,27

sangat setuju

2

Kebersihan lobi

23

70

7

416

4,16

setuju

3

Kebersihan taman

27

70

3

424

4,24

sangat setuju

4

Kebersihan kolam renang

22

73

4

1

416

4,16

setuju

5

Kebersihan toilet

28

70

1

1

425

4,25

sangat setuju

Rata-rata

422

4,22

sangat setuju

Sumber: Hasil kuesioner penelitian, 2017.


Berdasarkan Tabel pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator (kebersihan) menyatakan secara keseluruhan dengan total nilai 4,22 yang masuk dalam kategori sangat setuju. Hasil tertinggi pada indikatot kebersihan yang memperoleh nilai sebesar 4,27 yaitu (kebersihan kamar) yang termasuk kategori sangat setuju.

Kebersihan kamar mampu menarik minat beli wisatawan surfing mancanegara untuk membeli nyata pada sebuah akomodasi. Hal ini terbukti dari pernyatan para wisatawan surfing mancanegara pada saat mengisi kuesioner yang menyukai kamar yang besih.

Selanjutnya (kebersihan toilet) dengan niali 4,25 yang termasuk kategori sangat setuju karena kebersihan toilet merupakan hal penting dalam pemilihan akomodasi karena menyangkut hygiene dan sanitasi hotel. Kemudian (kebersihan taman) dengan nilai 4,24 yang termasuk kategori sangat setuju, karena kebersihan taman mempengaruhi terhadap pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara. Sedangkan (kebersihan kolam renang) dan (kebersihan lobi) sama-sama mendapatkan nilai 4,16 yang termasuk kategori setuju.

Meskipun wisatawan surfing mancanegara ada yang memilih ragu-ragu dan tidak setuju, karena menurut wisatawan surfing mancanegara tersebut masih meragukan kebersihan akomdasi yang dipilihnya tersdebut. Karena jika suatu akomodasi bersih pasti kenyamanan akan muncul yang membuat wisatawan surfing mancanegara tersebut betah tinggal dan ingin berlama-lama pada suatu akomodasi tersebut.

Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator atmosfer

Setelah kebersihan wisatawan surfing mancanegara melihat dari indikator atmosfer akomodasi, adapun sub indikator dari atmosfer dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 5. Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator atmosfer

No

Indikator

SS

Jawaban responden

S  RR  TS  STS

Skor

Rata-rata

Kategori

C.

Atmosfer

1

Suasana asri

46

52

2

444

4,44

Sangat setuju

2

Suasana damai

42

55

3

439

4,39

Sangat setuju

3

Suasana aman

48

52

448

4,48

Sangat setuju

4

Suasana masih alami

29

71

429

4,29

Sangat setuju

5

Udara masih bagus

33

66

1

432

4,32

Sangat setuju

Rata-rata

438

4,38

Sangat setuju

Sumber : Hasil kuesioner penelitian, 2017.

Berdasarkan Tabel 4.3 pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhdap indikator (atmosfer) menyatakan secara keseluruhan sangat setuju dengan total nilai 4,38 yang termasuk dalam kategori sangat setuju. Nilai tertinggi dari indikator atmosfer adalah 4,48 (suasana aman) yang termasuk kategori sangat setuju karena keamanan akomodasi berpengaruh terhadap pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara. Selanjutnya (suasana asri) dengan nilai 4,44 yang termasuk kategori sangat setuju, karena suasana akomodasi yang asri berpengaruh terhadap pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara. Kemudian (suasana damai) dengan nilai 4,39 yang termasuk kategori sangat setuju, karena suasana yang tenang dan damai sangat menentukan dalam pemilihan akomodasi. Selanjutnya (udara masih bagus) dengan nilai 4,32 yang termasuk kategori sangat setuju, karena atmosfer yang masih alami tentunya alam membuat atmosfer udara bagus sehingga nyaman sebagai tempat menginap. Dan (suasana masih alami) dengan nilai 4,29 yang termasuk kategori sangat setuju, hal ini dilihat masih banyaknya tumbuhan-tumbuhan asli yang ada di akomodasi tersebut. Hal ini ternyata dapat berpengaruh terhadap pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara dalam memilih akomodasi.

Wisatawan surfing mancanegara memilih ragu-ragu karena menurut mereka akomodasi yang dipilihnmya belum sesuai dengan keinginannya.


Pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator harga

Wisatawan surfing mancanegara akan memilih apabila harga yang sesuai dengan kebutuhannya. Dibawah ini disajikan hasil perhitungan sub indikator harga adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Pemilihan akomdasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator harga

No

Indikator

SS

Jawaban responden

S  RR TS  STS

Skor

Rata-rata

Kategori

D.

Harga

1

Harga terjangkau

72

26

2

470

4,70

Sangat setuju

2

Harga sesuia fasilitas

68

28

4

464

4,64

Sangat setuju

3

Harga sesuai pelayanan

69

29

2

467

4,67

Sangat setuju

4

Potongan harga

71

28

1

470

4,70

Sangat setuju

5

Negosiasi harga

74

24

2

472

4,72

Sangat setuju

Rata-rata

469

4,69

Sangat setuju

Sumber: Hasil kuesioner penelitian, 2017.

Berdasarkan Tabel 4.4 pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara terhadap indikator (harga) menyatakan secara keseluruhan sangat setuju dengan total nilai 4,69. Nilai tertinggi dari indikator harga adalah (negosiasi harga) dengan nilai 4,72 yang termasuk kategori sangat setuju karena harga bisa di negosiasikan. Selanjutnya (potongan harga) dengan nilai 4,70 yang termasuk kategori sangat setuju, karena potongan diberikan apabila long of stay wisatawan surfing mancanegara melebihi 1 bulan. Kemudian (harga terjangkau) dengan nilai 4,70 yang termasuk kategori sangat setuju, Hal ini menunjukkan bahwa harga akomodasi yang ada di Banjar Suluban Uluwatu masih terjangkau. Selanjutnya (harga sesuai pelayanan) dengan angka 4,67 yang termasuk kategori sangat setuju karena pihak akomodasi memberikan kepada wisatawan surfing mancanegara harga yang sesuai dengan pelayan. Dan (harga sesuai fasilitas) dengan angka 4,64 yang termasuk kategori sangat setuju karena fasilitas yang diberikan sesuai dengan harga.

Wisatawan surfing mancanegara memilih ragu-ragu, karena harga tak sebanding dengan apa yang didapatkan pada akomodasi tersebut.

Tabel 7. Rekapitulasi pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara

No

Indikator

Lokasi

Kebersihan           Atmosfer

Harga

1.

4,50

4,27

4,44

4,70

2.

4,33

4,16

4,39

4,64

3.

4,36

4,24

4,48

4,67

4.

4,22

4,16

4,290

4,70

5.

4,42

4,25

4,32

4,72

Total

21,83

21,08

21,92

23,43

Rata-rata

4,37

4,22

4,38

4,69

Katagori

Sangat Setuju

Sumber : Hasil Kuesioner Penellitian, 2017.

Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas yang menunjukkan bahwa pemilihan akomodasi wisatawan surfing tersebut termasuk dalam kategori sangat setuju.

  • 3.1    Uji Validitas

Dari hasil uji validitas menunjukkan semua nilai mendapatkan hasil diatas 0,4, maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrument pada 20 sub indikator tersebut valid.


  • 3.2    Uji Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas pada 20 sub indikator tersebut dinyatakan reliabel karena nilai cronbach alpha diatas 0,6. Uji validitas dan reliabililtas dengan pengelolaan program SPSS 21.0 dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel.

  • 3.3 . Uji KMO dan Uji MSA

Tabel 8. Kmo and bartlett's test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

Approx. Chi-Square

Bartlett's Test of Sphericity          Df

Sig.

,681 1117,776 190

,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0, 2017.

Dari Tabel diatas menunjukkan nilai kaise mayer olkin measure of sam`pling (KMO) menujukkan angka 0,681, hal ini berarti persyaratan KMO memenuhi persyaratan minimal yang melebihi nilai 0,5 yang berarti indikator sudah layak di faktorkan. Uji bartlett’s tesf of sphericity diperoleh dengan nilai sebesar 1117,776 dengan nilai signifikan 0,000. Ini menujukkan bahwa peluang terjadinya kesalahan untuk sub indikator tidak independen sebesar 0% dengan demikian sub indikator memiliki korelasi.

  • 3.4    Uji Measure of Sampling Adequacy (MSA)

Uji measure of sampling adequacy (MSA) yakni dengan mengukur derajat korelasi antar sub indikator. Sub indikator yang manakah yang layak untuk diproses lebih lanjut atau yang harus dikeluarkan. Apabila nilai Measure of Sampling adequacy (MSA) dari sub indikator >0,5, maka dapat diproses lebih lanjut.

Tabel 9. Measure of sampling adequacy (MSA)

No.

Sub indicator

Nilai MSA

1.

Lokasi akomodasi dekat pantai

0,809

2.

Dekat fasilitas umum

0,778

3.

Dekat fasilitas pendukung

0,765

4.

Tidak jauh dari bandara

0,750

5.

Dekat fasilitas penunjang

0,692

6.

Kebersihan kamar

0,892

7.

Kebersihan lobi

0,758

8.

Kebersihan taman

0,829

9.

Kebersihan kolam renang

0,598

10.

Kebersihan toilet

0,574

11.

Suasana asri

0,721

12.

Suasana damai

0,803

13.

Suasana aman

0,813

14.

Suasana masih alami

0,541

15.

Udara masih bagus

0,511

16.

Harga terjangkau

0,687

17.

Harga sesuai fasilitas

0,601

18.

Harga sesuia pelayanan

0,798

19.

Potongan harga

0,526

20.

Negosiasi harga

0,620

Sumber

: Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0, 2017.

Pada 20 sub indikator yang digunakan tidak ada yang memperoleh nilai MSA (measure of sampling aquency) < 0,5 yang artinya syarat-syarat MSA (measure of sampling aquency) sudah dapat terpenuhi dan proses analisa faktor dapat dilanjutkan.

  • 3.5    Ekstrasi Faktor

Nilai eigenvalues > 1 merupakan nilai yang dipilih, semakin besar nilai maka seamakin besar faktor tersebut mewakili sekelompok variabel.

Tabel 10. Total variance explained

Com pone

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

nt

Total

% of Variance

Cumulativ e %

Total

% of  Cumulativ

Variance   e %

Total

% of

Variance

Cumulative %

1

5,038

25,190

25,190

5,038

25,190

25,190

3,112

15,560

15,560

2

3,632

18,160

43,350

3,632

18,160

43,350

3,035

15,175

30,735

3

2,302

11,510

54,860

2,302

11,510

54,860

3,018

15,092

45,828

4

1,748

8,739

63,599

1,748

8,739

63,599

2,994

14,972

60,800

5

1,063

5,315

68,913

1,063

5,315

68,913

1,623

8,114

68,913

6

,988

4,938

73,851

7

,904

4,520

78,370

8

,618

3,090

81,461

9

,539

2,693

84,154

10

,515

2,577

86,731

11

,431

2,153

88,884

12

,423

2,117

91,001

13

,378

1,890

92,891

14

,320

1,600

94,491

15

,261

1,304

95,795

16

,237

1,187

96,981

17

,230

1,152

98,134

18

,204

1,021

99,154

19

,111

,557

99,711

20

,058

,289

100,000

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0, 2017.

Dari 20 sub indikator terdapat 5 (lima) faktor yang memilik eigenvelues lebih dari 1 (satu) dengan nilai yang dimiliki yaitu, 5,038; 3,632; 2,302; 1,748; 1,063. Nilai tersebut menentukan komponen atau faktor yang digunakan untuk menjelaskan keragaman total bisa dilihat dari besar nilai eigenvalues, komponen yang nilainya lebih dari 1 (satu) merupakan komponen yang dipakai. Kolom comulative (%) merupakan kolom yang menunjukkan persentase comulative varians yang dapat dijelaskan oleh faktor. Besarnya keragaman yang mampu diterangkan oleh faktor satu sebesar 25,190%, faktor dua sebesar 43,350%, faktor tiga sebesar 54,860%, faktor empat sebesar 63,599%, dan faktor lima sebesar 68,913%. Berdasarkan alasan nilai eigenvalues kelima faktor yang lebih dari satu dan besarnya persentase komulatif kelima faktor tersebut sebesar 68,913% mampu menjelaskna total varians dari 20 sub indikator yang ada. Adapun scree plot pada eigenvalue dapat dilihat pada grafik 1. dibawah ini:

Grafik 1.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0, 2017.

Dari scree plot di atas menunjukkan bahwa ada 5 faktor yang yang paling baik meringkas ke 20 sub indikator karena memiliki nilai diatas 1.

Pada Tabel 11. di bawah ini dapat dilihat beberapa variabel masih memiliki nilai korelasi yang signifikan terhadap beberapa faktor dari kelima faktor yang terbentuk, sehingga sulit untuk melakukan interprestasi yang tepat pada faktor tersebut.

Tabel 11. Component matrixa

Component

1

2

3

4

5

X2.2

,675

,116

,004

-,337

,132

X2.4

,662

-,010

-,238

-,360

-,009

X2.3

,633

,176

-,014

-,447

-,026

X2.1

,618

,186

,023

-,372

-,116

X1.3

,590

-,267

-,251

,413

,173

X3.2

,573

-,117

,555

,311

-,060

X1.1

,555

-,317

-,418

,177

-,141

X1.4

,518

-,280

-,490

,363

,073

X1.2

,498

-,314

-,377

,228

,081

X3.3

,464

-,249

,445

,197

,408

X4.2

,394

,786

,009

,139

-,287

X4.1

,314

,735

-,095

,127

-,182

X4.4

,262

,721

,071

,295

,275

X4.5

,283

,668

-,126

,191

,506

X4.3

,450

,632

,160

,161

-,394

X3.4

,523

-,363

,527

-,068

-,092

X3.5

,481

-,401

,512

-,180

,038

X1.5

,391

-,484

-,498

,099

-,319

X3.1

,371

-,278

,492

,334

-,196

X2.5

,496

-,016

-,184

-,550

,217

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0, 2017.

3.6 Rotasi Faktor

Tabel 12. Rotated component matrixa

Component

1

2

3

4

5

X1.4

,840

,043

,077

,005

,104

X1.1

,750

,087

,208

,048

-,140

X1.5

,746

-,015

,139

-,066

-,407

X1.3

,745

,270

,071

,009

,223

X1.2

,712

,100

,154

-,064

,059

X3.2

,142

,819

,041

,231

,073

X3.4

,056

,764

,279

-,059

-,168

X3.1

,152

,733

-,124

,116

-,132

X3.5

,003

,717

,351

-,198

-,109

X3.3

,139

,693

,114

-,173

,372

X2.5

,120

-,035

,770

-,115

,089

X2.3

,067

,126

,748

,230

,010

X2.4

,330

,047

,708

,107

-,030

X2.2

,146

,204

,700

,149

,157

X2.1

,069

,163

,668

,298

-,043

X4.2

-,030

-,030

,174

,902

,169

X4.3

-,022

,172

,150

,869

,030

X4.1

,004

-,135

,152

,779

,222

X4.5

,043

-,144

,158

,390

,797

X4.4

-,056

,009

,023

,573

,651

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0, 2017.

Berdasarkan hasil nilai rotasi faktor dikelompokkan menjadi 5 faktor. Adapun hasil rotasi faktor dapat dilihat pada Tabel 13. dibawah ini:

Tabel 13. Indentifikasi hasil rotasi faktor-faktor pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara di Banjar Suluban Uluwatu Bali

No

Sub Indikator

Faktor

Eigenvalue

Loading Faktor

Percent Of Variance

Tidak jauh dari bandara (X1.4)

0,840

Lokasi akomodasi dekat pantai (X1.1)

0,750

1.

Dekat fasilitas penunjang (X1.5)

Lokasi

5,038

0,746

25,190

Dekat fasilitas pendukung (X1.3)

0,745

Dekat   fasilitas   umum

(X1.2)

0,712

Suasana damai (X3.2)

0,819

Suasana   masih   alami

(X3.4)

0,764

2.

Suasana asri (X3.1)

Atmosfer

3,632

0,733

18,160

Udara masih bagus (X3.5)

0,717

Suasana aman (X3.3)

0,693

Kebersihan toilet (X2.5)

0,770

Kebersihan taman (X2.3)

0,748

Kebersihan kolam renang (X2.4)

Kebersihan

2,302

0,708

11,510

3.

Kebersihan lobi (X2.2)

Kebersihan kamar (X2.1)

0,700

0,668

4.

Harga   sesuai   fasilitas

(X4.2)

0,902

Harga sesuai pelayanan (X4.3)

Harga

1,748

0,869

8,739

Harga terjangkau (X4.1)

0,779

Negosiasi harga (X4.5)

0,797

5.

Potongan Harga (X4.4)

Negosiasi Harga

1,063

0,651

5,315

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0, 2017.

  • 3.7    Interprestasi Faktor

Hasil rotasi faktor diperoleh 5 faktor utama yang diyakini mampu mempresentasikan 20 sub indikator yang terkandung pada masing-masing faktor tersebut. Dari 20 sub indikator dimasukkan menjadi lima faktor yang dapat menjelaskan 68,913% dari total varians yang ada. Adapun faktor tersebut terdiri dari:

  • 1.    Faktor pertama memiliki 5 bobot faktor yang signifikan. Sub indikator dengan bobot tertinggi pada faktor ini adalah sub indikator X1.4 (tidak jauh dari bandara) memiliki nilai korelasi sebesar 0,840. Faktor ini dapat didefinisikan sebagai faktor “Lokasi” dan dianggap mampu mempresentasikan sub indikator yang ada seperti, lokasi akomdasi dekat pantai, dekat fasilitas penunjang, dekat fasilitas pendukung, dan dekat fasilitas umum.

  • 2.    Faktor kedua memiliki 5 bobot faktor yang signifikan. Sub indikator dengan bobot tertinggi pada faktor ini adalah sub indikator X3.2 (suasana damai) memiliki nilai korelasi sebesar 0,819. Faktor ini dapat di sebut sebagai faktor “Atmosfer” dan dianggap mampu mempresentasikan sub indikator yang ada seperti, suasana masih alami, suasana aman, suasana asri, dan udara masih bagus.

  • 3.    Faktor ketiga memiliki 5 bobot faktor yang signifikan. Sub indikator dengan bobot tertinggi pada faktor ini adalah X2.5 (kebersihan toilet) yang memiliki nilai korelasi sebesar 0,770. Faktor ini dapat didefinisikan sebagai faktor “Kebersihan” dan dianggap mampu mempresentasikan sub indikator yang ada seperti, kebersihan taman, kebersihan kolam renang, kebersihan lobi, dan kebersihan kamar.

  • 4.    Faktor keempat memiliki 3 bobot faktor yang signifikan. Sub indikator dengan bobot tertinggi pada faktor ini adalah X4.2 (harga sesuai fasilitas) yang memiliki nilai korelasi sebesar 0,902. Faktor ini dapat didefinisikan sebagai faktor “Harga” dan dianggap mampu mempresentasikan sub indikator yang ada seperti, harga sesuai pelayanan dan harga terjangkau.

  • 5.    Faktor kelima memiliki 2 bobot faktor yang signifikan. Sub indikator dengan bobot tertinggi pada faktor ini adalah X4.5 (negosiasi harga) yang memiliki nilai korelasi sebesar 0,797. Faktor ini dapat didefinisikan sebagai faktor “Negosiasi  Harga” dan dianggap mampu

mempresentasikan sub indikator yang ada seperti potongan harga.

  • 3.8    Faktor dominan yang menentukan minat beli wisatawan surfing mancanegara terhadap pemilihan di Banjar Suluban Kuta Bali

Faktor lokasi merupakan faktor yang dominan dengan jumlah 5,038 mampu mempengaruhi minat beli wisatawan surfing mancanegara dalam memilih akomodasi untuk membeli secara nyata pada sebuah akomodasi.

  • 4. KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas pada bab hasil dan pembahasan, maka simpulan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 1.    Dilihat berbagai aspek alasan wisatawan surfing mancanegara memilih sebuah akomodasi karena harga dan lokasi. Hal ini menujukkan kebanyakan wisatawan surfing mancanegara menyukai harga dan lokasi. Dari pemilihan akomodasi wisatawan surfing mancanegara lebih memilih home stay dari pada akomodasi lainnya.

  • 2.    Dari hasil analisis faktor terdapat 20 sub indikator dan ditemukan 5 faktor utama yang dapat menjelaskan 68,913% dari total varians yang ada. Faktor pertama Lokasi, faktor kedua Atmosfer, faktor ketiga Kebersihan, faktor keempat Harga dan faktor kelima Negosiasi Harga.

  • 3.    Faktor dominan yang dipilih oleh wisatawan surfing mancanegara adalah faktor Lokasi, dikarenakan lokasi mempengaruhi minat beli wisatawan surfing mancanegara untuk bisa membeli nyata.

Ucapan terimakasih

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Jurnal dengan judul “Faktor-Faktor Yang Menentukan Minat Beli Wisatawan Surfing Mancanegara Terhadap Pemilihan Akomodasi Di Banjar Suluban Uluwatu Kuta Bali” ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan jurnal ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan banyak masukan. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang telah mendukung penulisan jurnal ini dan membantu pelaksanaan penelitian, baik orang tua, kekasih, teman-teman, serta staf dan dosen pembimbing Fakultas Pariwisata UNUD yang sudah membantu baik materi maupun materil.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,       https://blogeventguidemagz.wordpress.com/2013/05/02/pantai-blue-point-surga-bagi-

peselancar-dan-fotografer/diakses 20 agustus 2017.

Anonim, (www.statistikian.com) diakses pada tanggal 5 mei 2017.

ArjanaI Gusti Bagus, 2015. Geografi pariwisata dan ekonomi kreatif: Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2017. http:bali.bps.go.id/: Provinsi Bali.

Bagyono, 2014. Pariwisata dan perhotelan. Bandung: ALFABETA.

Budi Agung Permana, 2013. Manajemen marketing perhotelan. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, 2016. Data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Uluwatu 2012-2016. Mengwi: Dinas Pariwisata Kabupaten Badung.

DISPARDA Bali, 2017. Data kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Bali 2012-2016. Denpasar: DISPARDA Bali.

Harikusmawan, Gusti Bagus Dharma dan Mandala Kastawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan menginap di villa akasha beach estate kerobokan badung. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana : Bali.

Istijanto, 2005. Aplikasi praktis riset pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen pemasaran. Edisi 12 jilid 1. bekasi: PT. Macana Jaya Cemerlang.

.........................................................., 2009. Manajemen pemasaran. Edisi 13 jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian selancar. 2001.

Kantor Desa Pecatu, 2016. Data jumlah akomodasi di Banjar Suluban Uluwatu. Pecatu: Bali.

.............................., 2017. Data jumlah akomodasi di Desa Pecatu. Pecatu: Bali.

.............................., 2017. Sejarah Desa Pecatu. Pecatu:Bali.

Mandasari, Kartika. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen dalam memilih jasa perhotelan (studi kasus pada hotel Grasia Semarang). Jurnal. Semarang.

Solikin, A, Sudjarwo I dan Siswanto F.X.A. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih hotel sebagai sarana akomodasi di kota Solo. Jurnal. Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta.

Suwena, I Ketut dan I Gst Ngr Widyatmaja. 2010. Pengetahuan dasar ilmu pariwisata. Denpasar: Udayana University Press.

Sugiyono, 2012. Metode penelitan kuantitatif dan kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2015. Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA.

..............., 2015. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif kualitatif dan r&d). Bandung: ALFABETA.

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku konsumen teori dan penerapannya dalam pemasaran. Jakarta Selatan: Ghalia Indonesia.

Toule, Rendy. 2015. “Preferensi wisatawan nusantara terhadap sarana akomodasi di provinsi Bali”.

Skripsi. Nusa Dua: STP Nusa Dua Bali.

Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tentang “Kepariwisataan” Tahun 2009.

Utama, I Gusti Bagus Rai, 2017. Pemasaran Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.

Vellas, Francois dan Becherel Lionel, 2008. Pemasaran Pariwisata Internasional Sebuah Pendekatan Strategis. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Yulianti, ni made dwi, 2016. “Efektivitas preferensi promosi independent hotel dan chain hotel terhadap pemilihan akomodasi wisatawan mancanegara di kawasan pariwisata Kuta Bali”. Laporan Akhir. Denpasar: Universitas Udayana.

110