JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol. 1, No. 2, November 2017.

Faktor-faktor penyebab turnover intention di love f hotel by fashiontv kuta-bali

Dwi Firmadani Saputri, Ni Made Ariani, Fanny Maharani Suarka.

DIV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jl.Dr.R.Goris No.7 Denpasar, 80113

Telp/Fax : (0361) 223798, E-mail : [email protected].

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab turnover intention dan faktor dominan penyebab turnover intention di love f hotel by fashiontv. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Penentuan sampel yang digunakan adalah teknik sensus, dengan jumlah sampel yang digunakan 87 populasi, sampel dalam penelitian ini merupakan mantan karyawan love f hotel by fashiontv. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan statistik deskriptif dapat digunakan untuk penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang, dan yang kedua statistik inferensial hanya bersifat memaparkan data untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penarikan data primer yang akan mempergunakan kuesioner, maka data yang diperoleh bersifat kualitatif yang sulit untuk dilakukan perhitungan. Hasil dari penelitian faktor penyebab turnover intention yaitu keikatan terhadap organisasi, budaya perusahaan, kepuasan kerja, lingkungan kerja, karakteristik individu, usia, tingkat pendidikan, peningkatan karir, dan kebutuhan pribadi. Faktor dominan penyebab turnover intention di love f hotel by fashiontv adalah faktor keikatan terhadap organisasi dikarenakan memiliki nilai eigenvalue terbesar yaitu 5.707 yang artinya faktor keikatan terhadap organisasi sangat berpengaruh besar dibandingkan faktor-faktor lainnya. Saran yang dapat diberikan ialah sebaiknya Love f Hotel by fashiontv lebih memperbaiki dari segi kebutuhan karyawan, serta job desk pekerjaan yang di sesuaikan dengan posisi jabatan karyawan.

Kata kunci : Analisis faktor, Turnover Intention, dan Love F Hotel by fashiontv

Abstract

The aim of this study study to determine the factors of the turnover intention and the dominant factor of turnover intention at love f hotel by fashiontv. Data collected by observation, interview, and questionnaire distribution. Determination of the sample is census technique, the number of samples were 87 population, the sample were is the former employees love f hotel by fashiontv. The data analysis were quantitative with descriptive statistics. The data sources were primary data withdrawal that will use the questionnaire, then the data obtained are qualitative difficult to do calculations. The results shows the main factor that organization, corporate culture, job satisfaction, work environment, individual characteristics, age, education level, career improvement, and personal needs. The dominant factor of turnover intention is the factor of attachment to the organization because it has the highest eigenvalue value that is 5.707 which means that the attachment factor to the organization deeply influenced compared to other factors. Suggestions that can be given is better Love f Hotel by fashiontv more improve in terms of the needs of employees, as well as job desk jobs are adjusted to the position of the employee.

Keywords : Factor analysis, Turnover Intention, and Love f Hotel by fashiontv

  • 1.    PENDAHULUAN

Persaingan dalam dunia bisnis di era globalisasi sekarang ini semakin ketat dimana semakin berkembangnya pariwisata dapat dilihat dari adanya pembangunan hotel, dahulu hotel di bangun dengan memanfaatkan posisi yang letaknya berdekatan dengan daya tarik wisata agar dapat memiliki pemandangan dari objek wisata itu sendiri, namun sekarang calon wisatawan memiliki banyak pilihan untuk menginap bahkan dengan budget yang lebih murah. City hotel adalah jenis hotel yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang memerlukan hunian sementara. Love f Hotel by fashiontv merupakan hotel yang telah beroperasi selama dua tahun yang terletak di kawasan wisata Legian. Perusahaan operator dan manajemen fashiontv Hotel di Indonesia, PT. Budsan Internasional berencana akan membuka delapan hotel baru di seluruh Indonesia. Demi memberikan pelayanan yang optimal Love f Hotel by fashiontv mempersiapkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang perhotelan. Kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan sekelompok anggota yang tugasnya saling berhubungan, hal ini dikemukakan oleh Stoner (dalam Handoko, 2011). Banyak faktor dan alasan tingginya tingkat turnover intention yang mempengaruhi karyawan dalam mengambil keputusan ingin berhenti atau keluar dari perusahaan dan posisi yang selama ini ditempati. Jumlah karyawan semua Departemen Love f Hotel by fashiontv Tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Jumlah Karyawan Love f Hotel by fashiontv Tahun 2015 dan 2016

No

Department

Jumlah Karyawan

Tahun 2015 (orang)

Jumlah Karyawan Tahun 2016 (orang)

1

Front Office

24

17

2

Housekeeping

25

19

3

Food and Beverage Product

18

16

4

Food and Beverage Service

44

24

5

Event

9

7

6

Fashion Shop

2

1

7

Sales and Marketing

7

6

8

Accounting

15

15

9

Human Resources

4

3

10

Engineering

12

10

Jumlah

160

118

Sumber : Human Resources Department Love f Hotel by fashiontv (2016).

Berdasarkan Tabel 1 jumlah karyawan pada tahun 2015 di seluruh departemen adalah 160 orang dan pada tahun 2016 di seluruh departemen adalah 118 orang, sehingga dalam setahun karyawan yang resign terdapat 42 orang. Kemudian data mengenai labour turnover intention di Love f Hotel by fashiontv pada tahun 2016, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Data Labour Turnover Intention Love f Hotel by fashiontv Januari -Desember 2016

Bulan

Jumlah Karyawan Awal (orang)

Karyawan Masuk (orang)

Jumlah Karyawan Setelah Penambahan (orang)

Karyawan Keluar (orang)

Januari

144

4

148

7

Februari

141

8

149

5

Maret

144

4

148

11

April

137

2

139

6

Mei

133

4

137

6


Juni

131

6

137

12

Juli

125

2

127

15

Agustus

112

3

115

5

September

110

4

114

4

Oktober

110

3

113

5

November

108

4

112

3

Desember

109

1

110

8

Total

1504

45

1549

87

Rata-Rata

125,33

129,08

Sumber : Human Resources Department Love f Hotel by fashiontv (2016).

(Karyawan Keluar-Karyawan Diterima) Turnover =                                      x 100%

(Rata-Rata Karyawan Awal+Rata-Rata KaryawanAkhir)


(87-45)

Turnover =

1 (125,33 + 129,08)


x 100%


=


(42)

1

12 (254,41)


x 100%


=


(42)

(127,205)


x 100%


Turnover =   %

Sumber: Malayu Hasibuan

Berdasarkan Tabel 2 terlihat turnover intention tahun 2016 yakni sebanyak 33 % dengan rata-rata jumlah karyawan awal yaitu 125,33 orang dan jumlah karyawan setelah penambahan yaitu 129,08 orang. Rumus turnover intention menurut (Malayu Hasibuan, 2003:52) yakni karyawan keluar dikurangi karyawan masuk kemudian di bagi 0,5 dari rata-rata karyawan awal dan rata-rata karyawan akhir kemudian di kali 100 % dan hasilnya ialah rata-rata tingkat turnover intention karyawan Love f Hotel by fashiontv pada 2016 melebihi 10 % /tahun. Pada dasarnya manusia selalu ingin berkembang dan maju dalam segala hal sama halnya dengan mengalami perkembangan di dalam suatu perusahaan. Bagi karyawan, jabatan merupakan suatu hal yang sesuai dengan keinginannya dan memperoleh jabatan setinggi mungkin sesuai dengan kemampuannya. Karyawan Love f Hotel by fashiontv tentunya mendambakan promosi jabatan, kenyamanan, dan jenjang karir yang jelas. Baik atau buruknya kualitas pelayanan yang diberikan oleh karyawan disamping didukung oleh keterampilan dan fasilitas pendukung hotel juga ditentukan oleh karyawan dalam bekerja dan dalam berperan aktif tersebut bisa jadi terdapat indikasi-indikasi yang digunakan sebagai acuan untuk memprediksi turnover intention karyawan dalam sebuah perusahaan.

  • 2.    METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini adapun variabel dari faktor-faktor yang menyebabkan turnover intention atau berhentinya karyawan dari tempat kerjanya secara sukarela, dapat dilihat pada Tabel 3 yang menjelaskan mengenai variabel, indikator dan sub indikator yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3. Variabel, Indikator dan Sub Indikator

Variabel

Indikator

Sub Indikator

Turnover

Akhsanu (2012:5)

Usia

  • 1.    Usia yang muda memberikan kesempatan   bagi   karyawan

untuk mengembangkan karir

  • 2.    Kebutuhan yang semakin tinggi cenderung membuat karyawan membandingkan pekerjaan

  • 3.    Usia yang terpaut jauh dengan rekan     kerja     cenderung

memberikan rasa nyaman

  • 4.    Karyawan nyaman  dipimpin

dengan atasan lebih tua

Lama bekerja

  • 1.    Karyawan menemukan harapan-harapan    berbeda    dengan

kenyataan yang di dapat

  • 2.    Karena telah lama bekerja di perusahaa ini karyawan mulai merasa bosan

Tingkat pendidikan

  • 1.    Kemampuan   yang   dimiliki

sesuai dengan pekerjaan yang di dapat

  • 2.    Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi  cenderung

membandingkan pekerjaan

  • 3.    Pekerjaan yang dimiliki sesuai dengan tamatan dari karyawan.

Keikatan terhadap organisasi

  • 1.    Mudah  mendapat  ijin  dari

perusahaan terkait kepentingan pribadi

  • 2.    Adanya    kerjasama    antara

karyawan dengan perusahaan

  • 3.    Atasan sangat ramah dengan bawahan

Kepuasan kerja

  • 1.    Insentif yang diberikan sesuai harapan

  • 2.    Tunjangan   kesehatan   yang

diberikan memenuhi harapan karyawan

  • 3.    Beban kerja yang tinggi

  • 4.    Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan tingkatan pekerjaan

Budaya perusahaan

  • 1.    Budaya kerja yang memiliki beban tinggi

  • 2.    Budaya    perusahaan    yang

berlawanan dengan keinginan karyawan.

  • 3.    Kenyamanan hubungan kerja antara se-profesi

Turnover Siagian (2004:230)

Karakteristik Individu

1. Karyawan mempunyai pasangan suami   dan   istri   di   satu

perusahaan

  • 2.    Karyawan sering meninggalkan saat jam-jam kerja berlangsung

  • 3.    Perusahaan   menuntut   agar

karyawan   terampil   dalam

pekerjaannya

Lingkungan Kerja

  • 1.    Lingkungan kerja yang aman dan nyaman

  • 2.    Karyawan mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja

  • 3.    Fasilitas dan kelengkapan sarana kerja karyawan memadai

Turnover

Oetomo dalam Riley (2006:2)

Organisasi

  • 1.    Perusahaan menyiapkan promosi dan   jenjang   karir   untuk

karyawan

  • 2.    Jam kerja yang fleksibel

  • 3.    Eratnya    kerjasama    antar

departemen

  • 4.    Atasan menerima masukan dari bawahan

Sumber : Hasil Modifikasi (2016).

Penelitian ini mengacu pada penelitian Akhsanu (2012), Siagian (2004), dan Oetomo dalam Riley (2006). Adapun indikator-indikatornya sebagai berikut : usia, lama bekerja, tingkat pendidikan, keikatan terhadap organisasi, kepuasan kerja, budaya perusahaan, karakteristik individu, lingkungan kerja, dan organisasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Penentuan sampel yang digunakan adalah teknik sensus, dengan jumlah sampel yang digunakan 87 responden, sampel dalam penelitian ini merupakan mantan karyawan love f hotel by fashiontv. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial.

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan jawaban responden terhadap Faktor Penyebab Turnover Intention di Love f Hotel by fashiontv diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4. Analisis Skala Likert Terhadap Faktor Penyebab Turnover Intention

Pernyataan

Nilai

Rata-Rata

Kriteria

SS

S

C

TS

STS

Usia

Usia yang muda mampu memberikan kesempatan bagi saya untuk mengembangkan karir

155

152

36

12

0

4,1

3,75 Setuju

Kebutuhan yang semakin tinggi cenderung membuat saya membandingkan pekerjaan

155

176

27

6

0

4,18

Usia yang terpaut jauh dengan rekan kerja cenderung memberikan rasa nyaman

20

84

135

34

0

3,14

Saya nyaman dipimpin dengan

80

140

63

28

1

3,59

atasan lebih tua

Lama Bekerja

Saya menemukan harapan-harapan berbeda dengan kenyataan yang di dapat

105

144

72

12

0

3,83

3,28 Cukup

Karena telah lama bekerja di perusahaa ini saya mulai merasa bosan

20

56

99

54

9

2,73

Tingkat Pendidikan

Kemampuan yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan yang saya dapat

25

228

60

10

0

3,71

3,62 Setuju

Karena pendidikan saya tinggi saya mulai membandingkan pekerjaan

90

92

102

18

3

3,50

Pekerjaan yang saya miliki sesuai dengan tamatan saya

40

196

66

14

1

3,64

Keikatan Terhadap Organisasi

Saya mudah mendapat ijin dari perusahaan terkait kepentingan pribadi

20

100

96

50

1

3,07

3,14 Cukup

Adanya   kerjasama   antara

karyawan dengan perusahaan

25

132

96

30

2

3,27

Atasan sangat ramah dengan bawahan

25

112

93

32

7

3,09

Kepuasan Kerja

Insentif yang diberikan sesuai harapan saya

20

140

84

36

2

3,24

3,35 Setuju

Tunjangan kesehatan yang diberikan sudah sesuai harapan saya

25

64

114

44

6

2,91

Beban kerja yang tinggi

155

136

54

8

0

4,06

Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan posisi jabatan saya

20

164

36

54

3

3,18

Budaya Perusahaan

Budaya kerja yang memiliki beban tinggi bagi saya

110

180

48

8

0

3,98

3,92 Setuju

Budaya perusahaan yang berlawanan dengan keinginan saya

110

156

57

14

0

3,87

Saya nyaman dengan rekan kerja se-profesi

75

204

57

4

0

3,91

Karakteristik Individu

Karyawan mempunyai pasangan suami dan istri di satu perusahaan

15

36

45

66

27

2,17

2,73 Cukup

Saya sering meninggalkan saat jam-jam kerja berlangsung

0

28

27

92

25

1,98

Perusahaan menuntut agar karyawan terampil dalam pekerjaannya

95

216

39

2

0

4,04

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang aman dan nyaman

50

140

78

24

4

3,40

3,36 Cukup

Saya   nyaman   beradaptasi

dengan lingkungan kerja

50

152

75

26

1

3,49

Fasilitas dan kelengkapan sarana kerja karyawan memadai

30

96

120

28

3

3,18

Organisasi

Perusahaan menyiapkan promosi dan jenjang karir untuk karyawan

40

144

87

26

1

3,42

3,29 Cukup

Jam kerja yang fleksibel

15

192

84

12

2

3,50

Eratnya   kerjasama   antar

departemen

50

92

93

36

5

3,17

Atasan menerima masukan dari bawahan

60

76

78

44

8

3,06

Total

1.680

3.828

2.121

824

112

98,41

30,44

Rata-rata

57,9

132

73,1

28,4

3,86

3,39

3,38

Sumber: Hasil Penelitian (2016).

Berdasarkan hasil tanggapan responden bahwa secara keseluruhan indikator penyebab terjadinya turnover intention di Love f Hotel by fashiontv yang terdiri dari usia, lama bekerja, tingkat pendidikan, keikatan terhadap organisasi, kepuasan kerja, budaya perusahaan, karakteristik individu, lingkungan kerja, dan organisasi yang menjadi faktor paling besar adalah faktor budaya perusahaan dengan nilai 3,92 dengan skor 4 diberikan apabila responden memberikan tanggapan baik atau setuju. Selanjutnya faktor terkecil adalah faktor karakteristik individu dengan nilai 2,73 dengan skor 3 diberikan apabila responden memberikan tanggapan cukup atau cukup setuju. Jadi dapat dilihat bahwa total rata-rata dari 9 variabel di atas ialah 3,38 yang artinya apabila responden memberikan tanggapan cukup atau cukup setuju.

Uji Validitas

Berdasarkan hasil kuesioner yang di sebarkan kepada 87 responden yang telah resign di Love f Hotel by fashiontv, maka untuk mengidentifikasi faktor yang menjelaskan variabel yang saling berhubungan yaitu dengan cara menjelaskan uji validitas, uji reliabilitas, uji KMO, uji MSA, ekstraksi faktor, rotasi faktor, dan interpretasi faktor. Uji validitas merupakan pengujian instrumen penelitian. Instrumen-instrumen pada setiap indikator dalam penelitian ini dapat dikatakan valid apabila nilai pada setiap indikator bernilai positif dan di atas 0,3. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka butir pernyataan dikatakan valid (dalam syofian, 2013).

Tabel 5. Hasil Uji Validitas

No.

Pernyataan

rhitung

Keterangan

Usia

1

Usia yang muda mampu memberikan kesempatan untuk mengembangkan karir

4,11

Valid

2

Kebutuhan yang semakin tinggi membuat membandingkan pekerjaan

3,99

Valid

3

Usia yang terpaut jauh dengan rekan kerja memberikan rasa nyaman

5,35

Valid

4

Nyaman dipimpin dengan atasan lebih tua

3,70

Valid

Lama Bekerja

5

Menemukan harapan berbeda dengan 4,10

Valid

kenyataan yang di dapat

6

Karena telah lama bekerja di perusahaan ini mulai merasa bosan

3,90

Valid

Tingkat Pendidikan

7

Kemampuan yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan yang didapat

3,43

Valid

8

Karena    pendidikan    tinggi    mulai

membandingkan pekerjaan

4,27

Valid

9

Pekerjaan yang dimiliki sesuai dengan tamatan

4,03

Valid

Keikatan Terhadap Organisasi

10

Mudah mendapat ijin dari perusahaan terkait kepentingan pribadi

5,16

Valid

11

Adanya kerjasama antara karyawan dengan perusahaan

6,18

Valid

12

Atasan sangat ramah dengan bawahan

5,94

Valid

Kepuasan Kerja

13

Insentif yang diberikan sesuai harapan

4,81

Valid

14

Tunjangan kesehatan yang diberikan sudah sesuai harapan

5,55

Valid

15

Beban kerja yang tinggi

3,74

Valid

16

Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan posisi jabatan

3,97

Valid

Budaya Perusahaan

17

Budaya kerja yang memiliki beban tinggi

3,52

Valid

18

Budaya perusahaan yang berlawanan

3,04

Valid

19

Nyaman dengan rekan kerja se-profesi

4,72

Valid

Karakteristik Individu

20

Karyawan mempunyai pasangan suami dan istri di satu perusahaan

5,91

Valid

21

Sering meninggalkan saat jam-jam kerja

3,73

Valid

22

Perusahaan menuntut agar karyawan terampil dalam pekerjaannya

3,39

Valid

Lingkungan Kerja

23

Lingkungan kerja yang aman dan nyaman

3,99

Valid

24

Nyaman beradaptasi dengan lingkungan kerja

4,64

Valid

25

Fasilitas dan kelengkapan sarana kerja karyawan memadai

6,22

Valid

Organisasi

26

Perusahaan menyiapkan promosi dan jenjang karir

4,23

Valid

27

Jam kerja yang fleksibel

3,77

Valid

28

Eratnya kerjasama antar departemen

6,72

Valid

29

Atasan menerima masukan dari bawahan

6,85

Valid

Sumber: Hasil Penelitian (2016).

Berdasarkan hasil uji validitas dengan jumlah 29 indikator menunjukan bahwa seluruh koefisien dari indikator yang diuji memiliki nilai lebih besar dari 0,3, disimpulkan bahwa indikator pada penelitian ini dapat dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menggunakan koefisien alpha (a) dari Cronbach’s alpha, dengan nilai lebih besar dari 0,6 (dalam Syofian, 2013). Apabila nilai koefisien alpha lebih besar dari nilai 0,6 maka butir atau variabel tersebut reliabel. Pada Tabel 6 akan diuraikan hasil analisis reliabilitas.

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas

No.

Pernyataan

Cronbach’s alpha

Keterangan

1

Usia

7,27

Reliabel

2

Lama Bekerja

8,80

Reliabel

3

Tingkat Pendidikan

7,43

Reliabel

4

Keikatan Terhadap Organisasi

6,92

Reliabel

5

Kepuasan Kerja

7,58

Reliabel

6

Budaya Perusahaan

6,81

Reliabel

7

Karakteristik Individu

6,16

Reliabel

8

Lingkungan Kerja

7,15

Reliabel

9

Organisasi

6,11

Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian (2016).

Berdasarkan Tabel 6. menunjukan bahwa nilai masing-masing instrument atau variabel dari yang di uji memiliki nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa semua instrument yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

Uji KMO dan Uji MSA

Pada matrik korelasi akan dapat didefinisikan sub variabel mana saja saling berhubungan dari 29 indikator yang diteliti. Untuk menguji apakah indikator yang di teliti saling berhubungan maka dilakukan Uji Barlett Test Of Sphericity, Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO), dan Uji Measure Of Sampling Adequacy (MSA). Uji kaiser meyer olkin (kmo) digunakan untuk mengukur kecukupan sampling secara menyeluruh dan untuk mengukur kecukupan sampling untuk setiap indikator. Tabel 7 di atas nilai kaiser meyer olkin (KMO) sebesar 0, 742. Nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) termasuk biasa (middling) diakomodasikan untuk penentuan keputusan analisis faktor dan dapat dilakukan ke tahap berikutnya.

Tabel 7. Nilai KMO dan Barlett Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

Approx. Chi-Square

Bartlett's Test of Sphericity           df

Sig.

,742 1049,359

406

,000

Sumber: Hasil Penelitian (2016).

Uji Barlett’s Test Of Sphericity

Uji barlett test of sphericity merupakan uji statistik untuk signifikan menyeluruh dari semua korelasi di dalam matrik korelasi. Dalam hal ini nilai barlett test of sphericity yang diperoleh adalah 1049,359 dengan signifikan 0,000. Menunjukan bahwa peluang terjadi kesalahan untuk sub indikator tidak independent sebesar 0% dengan demikian sub indikator memiliki korelasi.

Measure Of Sampling Adequacy (MSA)

Setelah persyaratan KMO terpenuhi maka perlu diamati ke 29 indikator tersebut dengan uji Measure Of Sampling Adequacy (MSA) yakni dengan mengukur derajat korelasi antar sub indikator. Sub indikator yang manakah yang layak untuk diproses lebih lanjut atau yang harus dikeluarkan. Apabila Nilai Measure Of Sampling Adequacy (MSA) dari indikator > 0,5 maka dapat di proses lebih lanjut. Hal ini bisa dilihat pada tabel Anti Image Correlation dengan angka yang membentuk tanda “a” yang membentuk garis diagonal dimana nilai masing-masing Measure Of Sampling Adequacy (MSA) untuk setiap sub indikator dapat dilihat dari garis diagonal. Nilai MSA dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Uji Measure Of Sampling Adequacy

No.

Pernyataan

Nilai MSA

1

Usia yang muda memberikan kesempatan untuk mengembangkan karir

.751a

2

Kebutuhan    yang    semakin    tinggi    cenderung

membandingkan pekerjaan

.641a

3

Usia yang terpaut jauh dengan rekan kerja memberikan rasa nyaman

.768a

4

Nyaman dipimpin dengan atasan lebih tua

.534a

5

Menemukan harapan-harapan berbeda dengan kenyataan yang di dapat

.601a

6

Karena telah lama bekerja di perusahaa ini mulai bosan

.741a

7

Kemampuan yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan yang didapat

.603a

8

Karena pendidikan tinggi mulai membandingkan pekerjaan

.633a

9

Pekerjaan yang di miliki sesuai dengan tamatan

.658a

10

Mudah mendapat ijin dari perusahaan terkait kepentingan pribadi

.762a

11

Kerjasama antara karyawan dengan perusahaan

.834a

12

Atasan sangat ramah dengan bawahan

.859a

13

Insentif yang diberikan sesuai harapan

.599a

14

Tunjangan kesehatan yang diberikan sudah sesuai harapan

.834a

15

Beban kerja yang tinggi

.752a

16

Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan posisi jabatan

.699a

17

Budaya kerja yang memiliki beban tinggi bagi

.778a

18

Budaya perusahaan yang berlawanan

.817a

19

Nyaman dengan rekan kerja se-profesi

.709a

20

Karyawan mempunyai pasangan suami dan istri di satu perusahaan

.724a

21

Sering meninggalkan saat jam-jam kerja berlangsung

.638a

22

Perusahaan menuntut agar karyawan terampil

.655a

23

Lingkungan kerja yang aman dan nyaman

.697a

24

Nyaman beradaptasi dengan lingkungan kerja

.718a

25

Fasilitas dan kelengkapan sarana kerja karyawan memadai

.795a

26

Perusahaan menyiapkan promosi dan jenjang karir

.694a

27

Jam kerja yang fleksibel

.547a

28

Eratnya kerjasama antar departemen

.827a

29

Atasan menerima masukan dari bawahan

.849a

Sumber: Hasil Penelitian (2016).

Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa sub indikator tidak ada nilai MSA <0,5 dengan demikian syarat-syarat MSA sudah dapat terpenuhi. Prosedur pengujian melihat faktor dapat dilanjutkan ketahap ekstraksi faktor.

Ekastraksi Faktor

Menurut Singgih Santoso (2004:43), menjelaskan bahwa tabel total Variance Explained menggambarkan jumlah faktor yang terbentuk. Dalam melihat faktor yang terbentuk maka harus dapat dilihat dari nilai eigenvalues. Nilai eigenvalues >1 merupakan nilai yang dipilih semakin besar nilai eigenvalues, maka semakin mewakili faktor tersebut untuk sekelompok variabel. Nilai eigenvalues adalah menunjukkan kepentingan relevative masing-masing faktor. Jumlah angka eigenvalues diurutkan dari nilai yang terbesar sampai yang terkecil. Berikut nilai eigenvalues dan total variance explaned dari faktor yang dibentuk dapat dilihat pada Tabel 9

Tabel 9. Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

Total

% of Variance

Cumulative %

Total

% of Variance

Cumulative %

Total

% of Variance

Cumulative %

1

6,399

22,065

22,065

6,399

22,065

22,065

4,274

14,738

14,738

2

3,241

11,175

33,240

3,241

11,175

33,240

2,832

9,765

24,504

3

2,290

7,895

41,135

2,290

7,895

41,135

2,144

7,392

31,895

4

2,119

7,308

48,443

2,119

7,308

48,443

2,132

7,353

39,248

5

1,449

4,997

53,440

1,449

4,997

53,440

1,970

6,793

46,041

6

1,342

4,627

58,067

1,342

4,627

58,067

1,932

6,661

52,702

7

1,230

4,240

62,308

1,230

4,240

62,308

1,917

6,612

59,314

8

1,173

4,044

66,351

1,173

4,044

66,351

1,756

6,055

65,368

9

1,022

3,525

69,877

1,022

3,525

69,877

1,307

4,508

69,877

10

,911

3,143

73,019

11

,822

2,834

75,854

12

,774

2,670

78,523

13

,684

2,360

80,883

14

,644

2,222

83,105

15

,597

2,059

85,164

16

,508

1,752

86,916

17

,485

1,674

88,589

18

,451

1,556

90,146

19

,402

1,385

91,531

20

,375

1,294

92,825

21

,339

1,169

93,994

22

,319

1,102

95,096

23

,280

,967

96,062

24

,257

,886

96,948

25

,231

,795

97,743

26

,200

,688

98,431

27

,163

,560

98,991

28

,152

,524

99,516

29           ,140      ,484    100,000

Sumber : Penelitian (2016).

Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa total variance explaned besarnya varian yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Angka cumulative variance ini sangat besar karena mampu menjelaskan lebih dari 50% varian dari 29 indikator yang ada yaitu sebesar 69,877% untuk mengetahui faktor-faktor penyebab turnover intention di Love f Hotel by fashiontv. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan component matrix yang bertujuan untuk menunjukkan distribusi dari faktor-faktor yang di dapat yaitu berjumlah 9 faktor, dapat dilihat pada Tabel 10

Tabel 10. Component Matrix

Component

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Usia 1

,438

,092

-,172

-,358

-,278

,350

,243

,121

-,325

Usia 2

-,234

,383

,090

-,419

,276

,071

,447

-,224

,033

Usia 3

,371

,494

,120

-,173

-,286

,041

-,308

-,123

-,160

Usia 4

,152

,533

-,134

-,038

-,247

-,143

-,490

-,246

,022

Lama Bekerja 1

-,069

,601

-,296

,000

,105

,004

-,123

-,208

,276

Lama Bekerja 2

,344

,115

,427

-,437

-,038

,185

,016

,269

-,067

Tingkat Pend 1

,180

,417

-,403

,301

,434

,178

,013

,213

-,107

Tingkat Pend 2

,278

,335

,014

-,453

,111

,416

,202

-,244

,095

Tingkat Pend 3

,029

,528

-,219

,257

,222

,210

-,074

,165

-,448

Keikatan Thd Org 1

,565

,081

,134

-,077

-,169

-,144

,086

-,036

-,343

Keikatan Thd Org 2

,748

,001

,070

,084

,120

-,224

,063

,033

-,041

Keikatan Thd Org 3

,694

-,003

,107

,217

-,020

-,265

,088

,184

,031

Kepuasaan Kerja 1

,298

-,062

,514

,513

-,040

,072

-,026

-,155

-,057

Kepuasaan Kerja 2

,570

,085

,408

,389

,073

-,011

,009

-,155

-,117

Kepuasaan Kerja 3

-,318

,626

,322

,065

-,179

-,038

,176

,128

,212

Kepuasaan Kerja 4

,465

-,019

-,043

-,013

,678

-,066

-,158

-,289

,118

Budaya Perusahaan 1

-,381

,705

,192

,032

,043

-,191

,070

,186

,134

Budaya Perusahaan 2

-,489

,635

,289

,047

-,072

-,088

,006

,152

,048

Budaya Perusahaan 3

,458

,263

-,210

-,236

-,298

-,395

,005

-,357

-,078

Karakteristik Individu 1

,621

,122

-,050

-,282

,207

,132

-,306

,130

,060

Karakteristik Individu 2

,349

,059

,470

-,281

,178

-,062

-,322

,409

,102

Karakteristik Individu 3

,102

,360

-,269

,308

,001

-,334

,451

,093

-,046

Lingkungan Kerja1

,523

-,068

-,497

-,004

-,267

,033

,017

,334

,258

Lingkungan Kerja2

,568

-,001

-,561

-,021

-,135

,034

,004

,114

,274

Lingkungan Kerja3

,666

,071

,237

,157

-,063

,093

,114

,059

,368

Organisasi 1

,477

-,041

,249

,303

-,212

,460

,147

-,228

,257

Organisasi 2

,118

,274

-,164

,555

-,140

,395

-,123

,013

-,058

Organisasi 3

,767

,071

,012

,011

,065

-,113

,140

-,161

-,052

Organisasi 4

,829

-,019

,036

-,120

,128

-,179

,149

,122

-,020

Sumber: Hasil Penelitian (2016).

Pada Tabel 10 component matrix menyediakan informasi indikator mana yang masuk kedalam faktor pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Pada analisis total varian sudah dapat diketahui bahwa ada 9 faktor yang termasuk 29 sub indikator sehingga pada component matrix terdapat sembilan component. Angka yang ada merupakan besar faktor loading yang menunjukkan korelasi antara suatu sub indikator dengan faktor yang terbentuk. Tetapi tidak dapat menemukan faktor mana yang termasuk dalam faktor pertama dan kedua untuk dapat lebih mudah menentukan korelasi sub indikator kedalam faktor yang terbentuk dilakukan rotasi faktor.

Rotasi Faktor

Rotasi faktor digunakan jika metode ekstraksi faktor belum menghasilkan komponen faktor utama yang jelas. Tujuan dari rotasi faktor agar dapat memperoleh struktur faktor yang lebih sederhana agar mudah diinterpretasikan. Metode rotasi faktor yang digunakan varimacx method untuk meminimalisasi jumlah indikator yang mempunyai faktor loading tinggi pada setiap faktor. Setelah dilakukan rotasi, dapat dilihat bahwa indikator yang berjumlah 29 tersebut tersebar ke dalam 9 faktor.

Berdasarkan bobot korelasi dari masing-masing variabel indikator pada Tabel 10 tersebut, masing-masing faktor yang terbentuk dapat diinterpretasikan dan diidentifikasikan dengan lebih mudah. Untuk tujuan interpretasi faktor pada penelitian ini, penelitian ini menggunakan batasan bobot faktor yang lebih tinggi dari 0,50 dengan pertimbangan nilai korelasi pada batasan ini menunjukkan tingkat hubungan yang cukup kuat antara variabel indikator terhadap faktor pembentuknya, dimana pengelompokan indikator tersebut terdiri atas indikator-indikator yang menjadi faktor-faktor penyebab turnover intention di Love f Hotel by fashiontv dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

Tabel 11. Rotasi Faktor

Component

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Usia 1

,213

-,214

,008

,248

,134

,101

,150

,371

,629

Usia 2

-,039

,315

-,212

-,209

-,076

-,081

-,019

,717

-,045

Usia 3

,203

,116

,133

-,009

,257

,664

,104

,106

,210

Usia 4

,017

,160

,008

,082

,031

,807

,110

-,048

-,094

Lama Bekerja 1

-,128

,317

-,038

,204

-,144

,413

,252

,268

-,335

Lama Bekerja 2

,222

,079

,063

-,028

,626

-,003

-,098

,255

,302

Tingkat Pend 1

,125

,071

-,027

,214

-,041

-,039

,788

,089

-,194

Tingkat Pend 2

,054

-,018

,130

,096

,187

,168

,059

,768

,064

Tingkat Pend 3

,037

,140

-,038

-,100

-,019

,143

,809

,025

,112

Keikatan Thd Org 1

,589

-,119

,061

-,058

,096

,217

,011

,031

,316

Keikatan Thd Org 2

,737

-,156

,133

,145

,152

,055

,056

-,023

-,075

Keikatan Thd Org 3

,713

-,014

,196

,227

,130

-,013

,021

-,195

-,009

Kepuasaan Kerja 1

,304

,002

,639

-,309

,035

-,035

,002

-,233

-,040

Kepuasaan Kerja 2

,572

-,034

,527

-,216

,098

,076

,117

-,084

-,066

Kepuasaan Kerja 3

-,121

,819

,116

-,079

,004

,080

-,001

,106

,061

Kepuasaan Kerja 4

,386

-,347

,028

-,047

,168

,048

,185

,248

-,638

Budaya Perusahaan 1

-,102

,825

-,140

-,118

,025

,108

,158

,064

-,098

Budaya Perusahaan 2

-,242

,785

-,061

-,240

,039

,127

,113

,007

,022

Budaya Perusahaan 3

,488

-,046

-,151

,160

-,199

,605

-,176

,156

,088

Karakteristik Individu 1

,305

-,242

,018

,276

,541

,244

,182

,176

-,115

Karakteristik Individu 2

,254

,107

-,009

-,012

,804

,010

-,077

-,082

-,081

Karakteristik Individu 3

,406

,373

-,116

,186

-,457

-,073

,259

-,008

,022

Lingkungan Kerja1

,227

-,165

,021

,812

,039

,052

,062

-,100

,139

Lingkungan Kerja2

,262

-,238

,029

,760

-,044

,157

,105

,050

-,021

Lingkungan Kerja3

,476

,064

,528

,332

,231

-,013

-,089

,079

-,085

Organisasi 1

,168

-,110

,823

,159

,009

-,002

-,065

,166

,065

Organisasi 2

-,105

,046

,489

,148

-,156

,156

,515

-,153

,080

Organisasi 3

,706

-,201

,193

,142

,046

,160

,045

,180

-,025

Organisasi 4

,778

-,189

,042

,254

,262

-,001

,012

,120

,011

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 12 iterations.

Sumber: Penelitian (2016).

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 11 rotasi faktor terdapat dua faktor yang tidak memenuhi nilai 0,50 yaitu variabel lama bekerja 1 dan karakteristik individu 3, oleh karena itu dibentuklah 27 indikator. Adapun indikator dari faktor penyebab labour turnover intention pada Love f Hotel by fashiontv secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut.

Tabel 12. Identifikasi Hasil Rotasi Faktor

N o.

Sub Ind

Indokato r (faktor)

Fakto r Awal

Faktor Selanjutn ya

Loading Faktor

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Eigenv alue

Varia n

1

10

Keikatan Terhada p

Organisa si

Keika tan Terha dap Organ isasi

1 Keikatan Terhadap Organisas i

,589

6,399

22,06

5

2

11

,737

3

12

,713

4

14

Kepuas an Kerja

,572

5

28

Organis asi

,706

6

29

,778

7

15

Kepuas an Kerja

Buda

ya Perus ahaan

2 Budaya Perusahaa

n

,819

3,241

11,17 5

8

17

Budaya Perusaha an

,825

9

18

,785

10

13

Kepuasa n Kerja

Kepu

3 Kepuasan

,639

2,290

7,895

11

14

,527

12

25

Lingkun gan Kerja

asan Kerja

Kerja

,528

13

26

Organisa si

,823

14

23

Lingkun gan Kerja

Lingk ungan Kerja

4 Lingkung an Kerja

,81 2

2,119

7,308

15

24

,76 0

16

6

Lama Bekerja

Karak teristi

5 Karakteris tik Individu

,62

6

1,449

4,997

17

20

Karakter istik Individu

k Indivi du

,54

1

18

21

,80

4

19

3

Usia

Usia

6 Usia

,664

1,342

4,627

20

4

,807

21

22

Budaya Perusaha an

,605

22

7

Tingkat Pendidik an

Tingk at Pendi dikan

7 Tingkat Pendidika n

,788

1,230

4,240

23

9

,809

24

2

Usia

Penin gkata n Karir

8 Peningkat an Karir

,71

7

1,173

4,044

25

8

Tingkat Pendidik an

,76

8

26

1

Usia

Kebu tuhan Priba di

9 Kebutuh an Pribadi

,629

1,022

3,525

27

16

Kepuas an Kerja

-,638

Sumber: Hasil Penelitian (2016).

Berdasarkan rotasi faktor pada Tabel 12 dengan 27 indikator selanjutnya terbentuk 9 faktor sebagai berikut : keikatan terhadap organisasi, budaya perusahaan, kepuasam kerja, lingkungan kerja, karakteristik individu, usia, tingkat pendidikan, peningkatan karir, dan kebutuhan pribadi.

Interpretasi Faktor

Tahapan akhir dari analisis faktor adalah interpretasi faktor. Berdasarkan faktor dengan data pada Tabel 12 dapat disimpulkan sebagai berikut.

  • 1.    Keikatan Terhadap Organisasi

Faktor pertama memiliki nilai eigenvalue 6.399 dan memiliki varian sebesar 22,065 terdapat enam sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Pemberia izin terkai kepentingan pribadi (10) dengan loading faktor 589.

  • b.    Adanya kerjasama antara karyawan dengan perusahaan (11) dengan loading faktor 737.

  • c.    Keramahan atasan dengan bawahan (12) dengan loading faktor 713.

  • d.    Perusahaan menuntut agar karyawan terampil dalam pekerjaannya (22) dengan loading faktor 572.

  • e.    Eratnya kerjasama antar departemen (28) dengan loading faktor 706.

  • f.    Atasan menerima masukan dari bawahan (29) dengan loading faktor 778.

  • 2.    Budaya Perusahaan

Faktor kedua memiliki nilai eigenvalue 3.241 dan memiliki varian sebesar 11.175 terdapat tiga sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Beban kerja yang tinggi (15) dengan loading faktor 819.

  • b.    Budaya kerja yang memiliki beban tinggi bagi saya (17) dengan loading faktor 825.

  • c.    Budaya perusahaan yang berlawanan dengan keinginan karyawan (18) dengan loading faktor 785.

  • 3.    Kepuasan Kerja

Faktor ketiga memiliki nilai eigenvalue 2.290 dan memiliki varian sebesar 7.895 terdapat tiga sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Insentif yang diberikan sesuai harapan (13) dengan loading faktor 639.

  • b.    Tunjangan kesehatan yang diberikan sudah sesuai harapan (14) dengan loading faktor 527.

  • c.    Fasilitas dan kelengkapan sarana kerja karyawan memadai (25) dengan loading faktor 528.

  • d.    Perusahaan menyiapkan promosi dan jenjang karir untuk karyawan (26) dengan loading faktor 823.

  • 4.    Lingkungan Kerja

Faktor keempat memiliki nilai eigenvalue 2.119 dan memiliki varian sebesar 7.308 terdapat empat sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Lingkungan kerja yang aman dan nyaman (23) dengan loading faktor 812.

  • b.    Nyaman beradaptasi dengan lingkungan kerja (24) dengan loading faktor 760.

  • 5.    Karakteristik Individu

Faktor kelima memiliki nilai eigenvalue 1.449 dan memiliki varian sebesar 4.997 terdapat tiga sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Karena telah lama bekerja di perusahaa ini karyawan mulai merasa bosan (6) dengan loading faktor 626.

  • b.    Karyawan mempunyai pasangan suami dan istri di satu perusahaan (20) dengan loading faktor 541.

  • c.    Karyawan sering meninggalkan saat jam-jam kerja berlangsung (21) dengan loading faktor 804.

  • 6.    Usia

Faktor keenam memiliki nilai eigenvalue 1.342 dan memiliki varian sebesar 4.627 terdapat tiga sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Usia yang terpaut jauh dengan rekan kerja cenderung memberikan rasa nyaman (3) dengan loading faktor 664.

  • b.    Karyawan nyaman dipimpin dengan atasan lebih tua (4) dengan loading faktor 807.

  • c.    Perusahaan menuntut agar karyawan terampil dalam pekerjaannya (22) dengan loading faktor 605.

  • 7.    Tingkat Pendidikan

Faktor ketuju memiliki nilai eigenvalue 1.230 dan memiliki varian sebesar 4.240 terdapat dua sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Kemampuan yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan yang saya dapat (7) dengan loading faktor 788.

  • b.    Pekerjaan yang saya miliki sesuai dengan tamatan saya (9) dengan loading faktor 809.

  • 8.    Peningkatan Karir

Faktor kedelapan memiliki nilai eigenvalue 1.173 dan memiliki varian sebesar 4.044 terdapat tiga sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Kebutuhan yang semakin tinggi cenderung membandingkan pekerjaan (2) dengan loading faktor 717

  • b.    Karena pendidikan tinggi mulai membandingkan pekerjaan (8) dengan loading faktor 768

  • 9.    Kebutuhan Pribadi

Faktor kesembilan memiliki nilai eigenvalue 1.022 dan memiliki varian sebesar 3.525 terdapat satu sub indikator yang menunjukkan bobot korelasi paling tinggi yaitu :

  • a.    Usia yang muda mampu memberikan kesempatan untuk mengembangkan karir (1) dengan loading faktor 629.

  • b.    Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan posisi jabatan (16) dengan loading faktor 638.

Faktor Dominan Turnover Intention Di Love f Hotel by fashiontv

Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa faktor dominan penyebab turnover intention di Love f Hotel by fashiontv adalah faktor keikatan terhadap organisasi dikarenakan memiliki nilai eigenvalue terbesar dari faktor-faktor yang lain yaitu 6.399. Tinjauan konsep tentang faktor-faktor penyebab turnover intention yang telah saya bahas pada Bab II dimana salah satunya menyebutkan bahwa keikatan terhadap organisasi juga berpengaruh terhadap keinginan karyawan meninggalkan perusahaan tempat bekerja. Hal ini diperkuat dalam penelitian ini.

“Penelitian yang dilakukan oleh Hom dkk (1979); Michaels dan Spector (1982); Arnold dan Fieldman (1982); Steel dan Ovalle (1984) menemukan bahwa keikatan terhadap perusahaan mempunyai korelasi yang negatif dan signifikan terhadap turnover intention. Berarti semakin tinggi keikatan seseorang terhadap perusahaannya akan semakin kecil ia mempunyai turnover intention untuk berpindah pekerjaan dan perusahaan, dan sebaliknya. Pekerja yang mempunyai rasa keikatan yang kuat terhadap perusahaan tempat ia bekerja berarti mempunyai dan membentuk perasaan memiliki (sense of belonging), rasa aman, efikasi, tujuan dan arti hidup, serta gambaran diri yang positif (Mowday dkk, 1982). Akibat secara langsung adalah menurunnya dorongan diri untuk berpindah pekerjaan dan perusahaan”.

  • 4.    KESIMPULAN

Berdasarkan beberapa hasil analisis yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan deskripsi responden yang telah resign di Love f Hotel by fashiontv dapat dilihat bahwa karyawan yang resign rata-rata usia 21-25 tahun dengan masa kerja rata-rata hanya 1 tahun.

  • 1.    Secara umum faktor penyebab turnover intention di Love f Hotel by fashiontv terdapat 9 faktor yang terbentuk yaitu: usia dengan kriteria 3,75 (setuju), lama bekerja dengan kriteria 3,28 (cukup), tingkat pendidikan dengan riteria 3,62 (setuju), keikatan terhadap organisasi dengan kriteria 3,14 (cukup), kepuasan kerja dengan kriteria 3,35 (cukup), budaya perusahaan dengan kriteria 3,92 (setuju), karakteristik individu dengan kriteria 2,73 (cukup), lingkungan kerja dengan kriteria 3,36 (cukup), dan organisasi dengan kriteria 3,29 (cukup).

  • 2.    Selanjutnya pada faktor dominan turnover intention di Love f Hotel by fashiontv ialah faktor keikatan terhadap organisasi dengan nilai eigenvalue 6.399.

Ucapan Terimakasih

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan semua pihak dalam menyelesaikan jurnal ini, kepada:

  • 1.    Bapak Drs. I Made Sendra, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

  • 2.    Ibu Ni Made Ariani, SE.,M.Par, selaku Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayanan dan juga sekaligus pembimbing I yang telah memberi arahan selama bimbingan laporan akhir hingga penulisan jurnal ilmiah ini.

  • 3.    Ibu Fanny Maharani Suarka, SST.Par.,M.Par, selaku pemibimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan laporan akhir hingga penulisan Jurnal ilmiah.

  • 4.    Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dian Agustini, Bapak Mika Widiana, serta semua Staff Love f Hotel by fashiontv yang telah memberikan waktu untuk penulis mendapatkan data dan memberikan dukungan.

  • 5.    Terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang tua serta kawan-kawan Diploma IV Pariwisata 2012 yang selalu mendukung dan memberikan semangat serta berbagi informasi mengenai kuliah ataupun informasi diluar kuliah.

  • 5.    DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Rineka Cipta.

Agus Widarjono. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Edisi pertama”.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Aji Supriyanto. 2007. Web dengan HTML dan XML. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Andriristiawan. (2010). http://andriboy.com/aku-bosan-menjadipegawai.

Ardana. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arnold, H. J. and Fieldman, D. C. 1982. A Multivariate Analysis of the Determinan of Job Turnover. Journal of Applied Psychology. Vol. 67. Hal. 350-360.

Akhsanu Ridlo, Ilham. 2012. Turnover Karyawan “Kajian Literatur”. Surabaya: PHMovement Publication.

Allen, M.L., Kelly, D. and Riley. (2006). Promoting Undergraduate Critical Thinking in Astro 101 Lab Exercises. The Astronomy Education Review. 4, (2), 10-19.

Bagyono. 2014. “Pariwisata dan Perhotelan”. Bandung: CV. Alfabeta.

Gilmer, V. H. 1966. Industrial Psychology. USA: McGraw Hill Company Inc.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Handoyo, R. 1987. “Hubungan Keikatan terhadap Perusahaan dengan kepuasan kerja, Absensi dan Intensi Turnover Karyawan pada PT. Busana Textil dan Garment di Tangerang Jawa Barat”. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Harnoto. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Prehallindo: Jakarta

------------, Melayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Cetakan 9. PT. Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Jehani, L. (2008). Hak-hak karyawan kontrak.

http://id.shvoong.com/books/guidance-self-improvement/1769420-hak-hak-karyawan-kontrak/

Kurniawati, Dini. 2012. “Analisis Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional, Transaksional dan Laissez-Faire dengan Turnover Intention (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan PT.XYZ)”. Jakarta: Universitas Indonesia.

Maier, N. R. F. 1971. Psychology in Industry. Cambridge: The Riverside Press.

Mardalis. 2007. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara. Jakarta

M. Manullang. 2002. Dasar-dasar Manajemen. Cetakan 16. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Michaels, C. E. and Spector, P. E. 1982. Causes of Employee Turnover: A Test of the Mobley, griffeth, Hand, and Meglino Model. Journal of Applied Psychology. Vol. 67. Hal 53-59.

Mobley, R. Keith, 2002. An introduction to predictive maintenance, 2nd ed, butterworth-heinemann, USA.

Mobley, W. H. 1986. Pergantian Karyawan: Sebab, akibat dan Pengendaliannya. Terjemahan. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Moh Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga

Mowday, R. T. 1981. Viewing Turnover From The Perspective of Those Who Remain. The Relationship of Job Attitude of the Causes of Turnover. Journal of Applied Psyshology. Vol. 66. Hal 113-115.

Mowday, R. T., Porter, L. W., and Steers, R. M. 1982. Employee Organization Linkage: The Psyshology of Commitment, Abseintism, and Turnover. London Academic Press.

Nayaputera, Yatna. 2011. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Intensi Turnover Customers Service Employee di PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta: Universitas Indonesia.

Parson, C. K., Herold, D. M., and Leatherwood, M. L. 1985. Turnover During Initial Employment: A Longitudinal Study of the Role of Causal Attributions. Journal of Applied Psychology. Vol 70. Hal 337-341.

Prastowo, Dwi dan Suryo, Aji. 2005. Analisis Laporan Keuangan Hotel. Yogyakarta. Andi Offset.

Prihastuti, 1992. Hubungan Antara Komitmen Kerja, Usia, Masa Kerja, Status Perkawinan, dan Tingkat Gaji dengan Intensi Turnover pada Perawat di RSU Fatmawati Jakarta Selatan. Skripsi. (tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, S. P. 1998. Organizational Behavior: Concept, Controversies, and Application. Eight Edition. Engelwood Cliffs: Prentice-Hall.

Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Siagian, Sondang P. (2004). “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Bumi Aksara.

Sihite, Richard. 2000. Hotel Management. Surabaya : SIC

Simanjuntak, Payaman J. 2005. “Manajemen dan Evaluasi Kinerja”. Jakarta: FE UI.

Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitain KUANTITATIF. Jakarta: Kencana

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta. PT. Bumi Aksara

Soenarno, Adi. 2006. Front Office Management. Yogyakarta: Andi Offset

Spearman, Charles. 1904. General Intelligence, Objectively Determined and Measured. American Journal of Psychology 15, 201-293.

Steel, R. P. and Ovalle, N. K. 1984. A Review and Meta Analysis on the Relationship Between Behavioral and Employee Turnover. Journal of Applied Psychology. Vol. 69. Hal 673-686.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

------------. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

------------. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.

------------. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

T. Hani Handoko. 2011. Manajemen, Edisi Kedua, Yogyakarta : BPFE- YOGYAKARTA.

Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Wardiyanta. 2010. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: ANDI

Werther, William B, and Keith Davis, 1996, “Human Resorces and Personal Management”, Fifth Edition, USA : Mc.Graw-Hill.

----------, Jr. B Wiliiam & Davis Keith, 1993, “Human Resources and Personnal Management”.

Wexley, K. N. dan Yukl, G. A. 1977. Organizational. Behavior and Personnel Psychology. Illinoins: Rischard D. Irwin Inc.

Wiyasa, IBM. 2007. Akuntansi Perhotelan-Penerapan Uniform System of Accounting Lodging Industry: Yogyakarta. CV Andi Offset.

73