JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol. 1, No. 2, November 2017.

Analisis kualitas makanan terhadap kepuasan wisatawan di w sense restaurant watermark hotel & spa bali

Dedy Saputra Hertwig1), Ida Ayu Trisna Eka Putri,S.TP.,M.Si.2), Putu Ratih Pertiwi, S.ST.Par.,M.Par.,M.Rech.3)

Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

Telp/Fax: 62 361 223798, E-mail: [email protected]

Abstrak

Topik yang diteliti adalah kualitas makanan yang berjudul “Analisis Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali” Variabel yang digunakan adalah warna, penampilan, rasa, bentuk, tingkat kematangan, bentuk, tekstur, dan temperatur. Data penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, sampel ditentukan dengan rumus slovin sebanyak 100 responden dan menggunakan Accidental sampling untuk teknik penentuan responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, analisis skala likert untuk menentukan kualitas makanan menggunakan Analisis Important Analysis (IPA) dan diagram kartesius. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi wisatawan terhadap makanan yaitu dikategorikan cukup baik dengan rata-rata (3,22 %) dan persepsi wisatawan terhadap tingkat kepentingan kualitas makanan dikategorikan sangat penting dengan rata-rata (4,29 %), dan hasil Importance Performance Analysis dengan hasil 75.14, dikatakan cukup puas terhadap kualitas makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali. Saran untuk Food And Beverage Product di W Sense Restaurant watermark hotel & Spa Bali antara lain memperbaiki dengan sebaik-baiknya dalam hal kualitas makanan terutama pada rasa makanan, tekstur daging maupun seafood dan menjaga kebersihan serta kerapian saat penyediaan makanan diatas piring.

Kata kunci: Kualitas Makanan, Kepuasan Wisatawan. Food And Beverage Dapartement

Abstract

This research background is the food quality at W Sense Restaurant. The purpose of the study is to examine the perception of tourists to analyze the quality of the food in W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali. The variables used are color, appearance, flavor, shape, degree of maturity, shape, texture, and temperature. The data was obtained from observations, interviews, literature study, questionnaires, and documentation. Sampling technique used was simple random sampling, the sample is determined by the formula slovin of 100 respondents and using accidental sampling technique to determine the and respondents. Data analysis technique used is descriptive qualitative analysis Likert scale to determine the quality of food using Important Analysis Performance (IPA) and the Cartesian diagram. The results indicate that the perception of tourists to the foods that are categorized quite good with average (3.22%) and the level of importance on the quality of the food is categorized as very important to the average (4.29%), and the results Importance Performance Analysis with results 75.14 is said to be quite satisfied with the quality of food at the W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali. The Suggestions for Food & Beverage Product W Sense Restaurant watermark hotel & spa Bali include improving the best in food quality especially on the taste of food, texture of meat and seafood and maintaining cleanliness and neatness when providing food on plate.

Keywords: Keywords: Food Quality, Food And Beverage Production Dapartement, Tourist Satisfaction

  • 1.    PENDAHULUAN

Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata di Indonesia yang banyak diminati wisatawan. Dengan jumlah kunjungan wisatawan pertahun yang mengalami peningkatan dan penurunan, namun sangat diminati oleh wisatawan, tepatnya di daerah Bali selatan, yaitu kabupaten Badung. Kabupaten Badung memiliki pesisir pantai yang kaya akan kelimpahan alamnya, salah satunya adalah desa adat Kedonganan. Memiliki pesisir pantai yang indah diiringi berbagai macam Restaurant dan hotel berbintang. Salah satu Hotel berbintang yang dimiliki desa Kedonganan adalah Watermark Hotel & Spa Bali. Hotel ini berdiri pada tahun 2015, tepatnya 1 Mei 2015.

Hotel ini memiliki berbagai fasilitas lengkap di dalamnya, salah satu fasilitas yang dimili Watermark Hotel & Spa Bali ialah Restauran. Memiliki 3 restaurant dengan jenis makanan yang berbeda beda, salah satunya adalah W Sense Restaurant. Restaurant ini menjual segala jenis makanan, dari indonesia Food, Chinnese Food, Japanese Food, Hingga Western Food. Jumlah kunjungan W Sense Restaurant terakhir mengalami fluktuasi. Hal ini disebabkan kurang nya minat dan keinginan wisatawan untuk membeli makanan dan minuman di W Sense Restaurant, selain itu pihak restaurant hanya menyediakan set menu, selain itu harga jual makanan yang di jual bisa dikatakan berharga mahal, tergantung item menu yang dipilih. Kualitas makanan yang baik merupakan hal wajib yang harus di perhatikan oleh seluruh karyawan Food and Beverage Production, karena dalam memproduksi dan menyajikan makanan sangat rawan akan adanya complaint dari pengunjung antara lain seperti makanan terlalu overcooked, rasa makanan yang tidak sesuai keinginan wisatawan, penyajian yang tidak standar menu, kebersihan makanan dan saat presentasi makanan di atas piring. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini seluruh jumlah complaint dan jenis makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa.

Berdasarkan Tabel 1.1 Penyebab seringnya terjadi situasi Crowded akibat membludaknya tamu yang datang ke restaurant pada saat breakfast, lunch dan dinner berlangsung, dengan Jumlah rata-rata keseluruhan complaint selama tahun 2015 hingga 2016 yaitu sebanyak 89 orang. Dijelaskan pada Tabel 1.2, jumlah complaint tertinggi ada pada rasa makanan, dimana keseluruhan jumlah complaint pada rasa makanan selama 1 tahun sebanyak 40 orang, kemudian diikuti jenis complaint Overcooked dengan rata rata complaint selama setahun sebanyak 20 orang, kebanyakan complaint pada overcooked pada bahan makanan seperti steak, seafood, dan pasta. Yang terakhir terdapat 2 jenis complaint yaitu keterlambatan saat mengeluarkan makanan dan presentasi yang kurang menarik.

Tabel 1.1 Jenis dan Jumlah Tamu Complain di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Jimbaran, Bali Bulan mei 2015 hingga april 2016

No

Jenis complaint

Bulan

5

6

7

8

9

10

11

12

1

2

3

4

Jumlah

1

Over cook

1

1

1

1

2

3

-

3

2

1

4

1

20

2

Rasa makanan

2

2

1

1

2

7

-

5

2

5

2

11

40

3

Penyajian tidak sesuai SOP

-

1

1

1

1

1

-

1

1

1

-

1

9

4

Keterlambatan saat Out makanan

-

1

1

-

1

1

1

2

-

1

1

1

10

5

Presentasi makanan yang kurang menarik

-

-

1

-

1

-

-

1

-

2

3

2

10

Jumlah complaint per bulan

3

5

5

3

7

12

1

12

5

10

10

16

Total complaint

89

Sumber: W Sense Restaurant, 2016.

Tabel 1.2 Jenis makanan yang sering mengalami complaint Di W Sense Restaurant watermark hotel & Spa Bali

No.

Nama Malcajxan

Alasan Complaint

Waktu complaint

1

JVewajUfn ⅛⅛^ beefsteak

Overcooked, rasa terlalu kuat (asin) keterlambatan saat makanan keluar sehingga menjadi dingin. Tektur keras (alot)

Oinner

2

T — Boris st&ak

Overaooked, rasa terlalu kuat (asin), keterlambatan saat makanan keluar kepada tamu yang memesan.

Oinner

3

Lamb Chap GriU

Keterlambatan saat makanan ke tamu yang memesan, rasa makanan yang telalu kuat ( asin), tekstur keras (alot)

Oinner

4

⅛MS⅛⅛√ spaghetti Carbonarapasta ja3B⅛W⅛Φ⅛

Overcooked, rasa terlalu kuat (asin),pαjS2 masih, terasa keras/behrm matang.

Oinner dan Lunch

5

Seafood vegetable

Overcaoked, saat penyajian di cAefTj⅛g dish sehingga warna menjadi pucat dan tidak nampak segar dan rasa terlalu kuat (asin)

Breakfast

S

⅛2c≡⅛⅛56.

Tidak matang sampai didalam, bentuk berantakan.

Breakfast

9

Mie gorerig chicken/ seafood

Mie terlalu lembek, dan rasa terlalu kuat (asin)

Breakfist dan lunch

10

Leg chicken roast

Kurang matang sampai ke dalam

Lunch dan Oinner

11

Salad station

Warna salad kurang cerah, terdapat serangga pada salad

Breakfast

12

Bruit bar station

Rasa pada buah, tidak segar ( Hambar)

Breakfast

3

Porkribs grill

Rasa terlalu asin pada sauce, dan presentation berantakan saat di piring saji.

Oinner

Sumber : Watermark Hotel & Spa Bali, 2016

Jenis makanan yang mendapat complaint dari wisatawan adalah Premium Aging beef steak T-Bone steak, Lamb Chop Grill, makanan ini sering mengalami complaint oleh wisatawan, hal ini disebabkan karena request tingkat kematangan tidak sesuai pesanan, terkadang mengalami complaint akibat daging terlalu overcooked, kemudian Fetuchini/ spaghetti Carbonara pasta japanesse style, jenis complaint yang sering terjadi pada pasta yaitu pada tingkat kematangan, pasta yang disediakan tidak aldente, aldente merukanan tingkat kematangan yang rumit, karena lembut di luar pasta namun tetap memiliki tekstur renyah pada bagian dalam pasta.Seafood vegetable, Omellete, Mie goreng chicken/ seafood, fried rice seafood, Leg chicken roast, Salad station, Fruit bar station, Pork ribs grill dan seafood grill. Dari berbagai jenis makanan yang mengalami complaint yaitu pada saat breakfast , lunch dan dinner.

Banyaknya masalah complaint yang sering dialami pihak food and beverage dapartement terhadap makanan di W Sense Restaurant Hal ini sangat berpengaruh terhadap penjualan makanan di W sense restaurant. Maka dari itu evaluasi Food And Beverage Dapartement sering dilakukan berbagai cara diterapkan untuk meminimalkan segala complaint makanan yang akan disajikan. untuk itu selaku penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Jimbaran Bali.”

  • 2.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, teknik pengambilan sampel yang mengunakkan Teknik Slovin, untuk pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Analisis data digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif, analisis skala likert dan untuk penentuan kualitas makanan menggunakan analisis Important Performance dan diagram kartesius

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

    • 3.1    Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Di Wisatawan Di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali

Persepsi wisatawan dapat dijadikan barometer dalam mendalami penelitian terhadap kepuasan wisatawan tersebut. Setelah kuisioner disebar ke 100 responden yaitu wisatawan yang berada di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali, tabulasi kuesioner dan rata-rata penilaian wisatawan terhadap kualitas makanan dan tingkat kepuasan makanan (lihat gambar 3.1). Berdasarkan tabulasi penilaian kinerja yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas makanan pada W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali, diperoleh skor sebesar 5.148 dengan nilai rata-rata sebesar 3,22, dimana penilaian kinerja dari kualitas makanan terhadap kepuasan Wisatawan dikategorikan Cukup Baik. Terdapat 3 indikator terendah pada kualitas makanan, dapat dilihat di bawah ini :

  • 1.    Indikator Rasa pada atribut/indikator rasa sesuai keinginan Wisatawan mendapat total skor sebesar 250 dengan nilai rata rata 2,59, dimana hasil wawancara yang diberikan oleh Food And Beverage Manager pada W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Jimbaran Bali, sebagai berikut :

“makanan yang telah dipesan oleh wisatawan tidak sesuai dengan ekspektasi/harapan yang dipikirkan oleh wisatawan, dimana aroma pada makanan yang telah dipesan sangatlah enak, namun pada saat mencicipi, jauh dari ekspektasi dari wisatawan, sehingga wisatawan yang makan hanya mencicipi/ memakan sedikit, dan ada pula yang langsung complaint kepada waiter/ waitress yang incharge area”.(Kadek Diky, 20 November 2016)

  • 2.    Variabel tekstur pada atribut/indikator tekstur daging sesuai pesanan dengan skor 261 dengan nilai rata- rata 2,61 dimana hasil wawancara yang telah dilakukan pada pihak Food And Beverage Manager antara lain :

“pesanan yang di lakukan wisatawan dengan berbagai Request, salah satu makanan yang sering mengalami complaint adalah pasta, dan daging steak. Terdapat 2 indikator dari rasa dan tekstur dengan skor yang kurang baik sangat berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Pihak manajemen Restaurant dan Kitchen harus melakukan perubahan seperti memberikan breefing setiap waktu, menginformasi dan melakukan pengecekan berulang kali terhadap makanan yang sudah siap saji maupun bahan yang akan digunakan layak digunakan atau tidak”. (Kadek Diky, 20 November 2016)

Gambar 3.1 Tekstur Makanan di Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali

  • 3.    Variabel penampilan pada atribut/indikator kerapian saat presentasi makanan diatas piring dengan skor 290 dengan nilai rata- rata 2,91 dimana hasil wawancara yang telah dilakukan pada pihak Food And Beverage Manager antara lain :

Complaint yang terjadi selain rasa makanan, tekstur daging dan yang terakhir adalah kerapian saat presentasi makanan, berdasarkan keluhan yang dilakukan wisatawan, salah satu contoh yang dijelaskan oleh Food And Beverage Manager adalah dimana piring hot plate yang digunakan untuk steak terlalu berminyak, sehingga terlihat tidak menyehatkan, sehingga membuat wisatawan terganggu dalam menyantap sajian tersebut”. (Kadek Diky, 20 November 2016) dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Penampilan dan Kerapian Makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali

Tabel 3.1 Rata-Rata Tabulasi Persepsi Wisatawan Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali

XO

π∏ΠKATOR

TOTALy SKOR/

FLxlx-/Reci

Kece^oπ

SB j UlX EeL

B

EeA

CB

C^cjo EeA

KB Kw Eaz

EeA-

TiiA EeA

Slor

Slor 4

Slor

Sior

Sior 1

Wiru.

Kwr-PiaEJd ∙garπ∙ιk J-W-ZU- -'Uf-I !EMBfic

5

EeA

Kwτ.⅛≤ u- ⅛ u u !T-EjCiiU Z-W-IW- "'Ifil : wA

⅛X

/Si

EeA

PtLiBLpiliL

-

Kt-≡⅛-ι-2ιif. m:

Pf-MdrjJd IfT-IjCiLiL

+X w™

.>:41

EeA

4

Kw IO--W- S12.: owη.τ∙i∙. ST. !Γ. EjCU U di 1'21 O⅛⅛ Z

Xj

sX

Ciiiio Biijc

BeL∏l

BwEsic Owr-OBiiU

- ZjllL VZLZ LdixiLLlxlL

⅞ΛX

EeA

5

Ewrcic ds.zk.1 Iu LEyWWl IWLEi di -j ■=

1..

EeA

j-f.i+p-frsnirj

Twr.ow EOW -T- EjCU u JWLE! Z-W-IW- !T-EjCUU yEa⅞ iιo⅛LU

lX

j⅛

sX

EeA

TftiT-OWTW 11X OWT-EST-JWLBljeDil T-V U T.’. TE ⅛lu JiOftLU

JjX

"X ¥19

oX

2⅛y

Csfciip Bii"

TeShixr

Tefcviiir Jxyiif i⅛l-jil OSjlLlL

JXx

EeA

U

Tefcvbaf dxxssx isiji. OSLILIL

S"

-■-'z

4X

JXx

_--33L

Ciiiio Biijc

ArOXLX

Euu T-AUT- ⅛≈⅛ ⅛ SdEi b W WOT-E ITLVi

UX

4-

JXx

EeA

D

LlAuu yu≡ IiLijiiu Z WUOT-I Lftdlp

L.

JXx

EeA

ΓAd

XE ItDLlLlL^lt

13

Tkii: jco!Γ-1: u ≡ u dllA.! LWLEJ OWUU

C 4

JXx

^-304

EeA-

14

Sfywu Sddc o.d w<⅛M

JXx

Crfc□p

Ξ il

FLi-X

Kele lwleJ jcoiaziau "-Ljlll--ZL

- G

^-<29

Kwsaz EsA "

H

Kill LSl-Ji. ⅛LXiL J12O⅛ ⅛ ill IO VlLX ⅛ XlLO 2x20

j]⅛×

C-JtiB Bii"

To u.

_________ RlCE -TlU

^14ihX

Czizo But

Sumber: Hasil Penelitian, 2017.

a. Analisis Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali

Berdasarkan hasil 100 dapat dilihat hasil keseluruhan rata rata skor dan hasil responden dalam tabulasi data persepsi wisatawan terhadap tingkat kepentingan kualitas makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali pada tabel tabulasi data 3.2 di bawah ini :

Berdasarkan tabulasi penilaian kepentingan yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali, diperoleh nilai sebesar 6.864 dengan nilai rata-rata 4,29 yang berarti dikategorikan Sangat Penting terhadap kepuasan pelanggan.Variabel Bentuk pada atribut/indikator Bentuk daging dan sayuran sesuai menu, mendapatkan total skor 419 dengan rata-rata 4,19 dengan kategori Penting, hal ini disebabkan karena setiap pesanan makanan yang di request oleh wisatawan adalah hal yang wajib dipenuhi oleh karyawan di bagian kitchen, salah satu contoh dari bentuk potongan daging yang siap disajikan apakah wisatawan ingin daging langsung di potong atau tidak, kemudian bentuk sayuran seperti salad dengan request yang telah ditentukan oleh pemesan makanan tersebut. Kemudian Variabel Teksture pada atribut/indikator teksture sayuran sesuai pesanan, mendapatkan total skor 416 dengan rata-rata 4,16 dengan kategori Penting, hal ini sangatlah penting karena setiap tekstur sayuran yang terlalu Overcooked akan terlihat sangat kurang menarik, sedangkan bila kurang terlalu matang akan sangat mengganggu karena akan terasa pahit dan mentah, sangatlah kurang baik bila disajikan ke pemesan.

Selanjutnya berdasarkan skor penilaian kinerja dan skor penilaian kepentingan maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan kualitas makanan nya. Dimana tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja kualitas makanan dengan skor kepentingan. Berikut hasil dari penjelasan Tabulasi rata-rata hasil persepsi wisatawan terhadap kualitas makanan, penilaian kepentingan, serta tingkat kesesuaian yang mempengaruhi kepuasan wisatawan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali pada Tabel 3.2 : Hasil rata rata dari tingkat kesesuaian

Tabel 3.2 Tabulasi Penilaian Tingkat Kepentingan yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan wisatawan Terhadap Kualitas Makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali

NO

INDIKATOR

KEPENTINGAN

TOTAL SKOR

Rata Rata

Kategori

SP/ Sangat Penting

P/

Penting

CP/ Cukup Penting

KP/

Kurang Penting

TP/ Tidak Penting

Skor 5

Skor4

Skor3

Skor2

Skor1

Warna

1

Kombinasi garnish dengan warna menarik

40

200

52

208

8

24

0

0

0

0

432

4,32

Sangat Penting

2

Kombinasi bahan makanan dengan warna cerah

35

175

58

232

6

18

0

0

1

1

426

4,26

Sangat Penting

Penampilan

3

Kebersihan saat presentasi makanan

50

250

45

180

5

15

0

0

0

0

445

4.45

Sangat Penting

4

Kerapian saat penyediaan makanan diatas piring

39

195

53

212

8

24

0

0

0

0

431

4.31

Sangat Penting

Bentuk

5

Bentuk pemotongan bahan yang digunakan

41

205

47

188

10

30

2

4

0

0

427

4.27

Sangat Penting

6

Bentuk daging dan sayuran sesuai menu

35

175

51

204

13

39

0

0

1

1

419

4.19

Penting

Temperature

7

Temperatur makanan sesuai dengan makanan yang dipesan

41

205

49

196

9

27

1 2

0

0

430

4.30

Sangat penting

8

Temperatur alat penyajian sesuai jenis makanan yang telah dipesan

36

180

53

212

9

27

1 2

1

1

4.22

4.22

Sangat Penting

Tekstur

9

Tekstur sayur sesuai pesanan

31

155

57

228

9

27

3

6

0

0

416

4.16

Penting

10

Tekstur daging sesuai pesanan

36

180

55

228

9

27

0

0

0

0

427

4.27

Sangat Penting

Aroma

11

Bahan makanan fresh dan tidak ber aroma busuk

44

220

39

156

15

45

2

4

0

0

425

4.25

Sangat Penting

12

Makanan yang disajikan beraroma sedap

37

185

49

196

13

39

1 2

0

0

422

4.22

Sangat Penting

Tingkat kematangan

13

Tingkat kematangan daging sesuai pesanan

37

185

56

224

6

18

1 2

0

0

429

4.29

Sangat Penting

14

Sayuran tidak overcooked

41

205

46

184

12

36

1 2

0

0

427

4.27

Sangat Penting

Rasa

15

Rasa sesuai keinginan wisatawan

46

230

51

204

2

6

1

2

0

0

442

4.42

Sangat Penting

16

Rasa sesuai dengan standar bahan yang digunakan

51

255

42

168

7

21

0

0

0

0

444

4.44

Sangat Penting

Total

Rata – rata

6864

4.29

Sangat Penting

Sumber : Hasil Olah Data, 2017

Tabel 3.3 Tabulasi Rata-Rata Penilaian Kualitas Makanan, Penilaian Kepentingan, Serta Tingkat Kesesuaian Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali

No

Indikator

Penilaian Kinerja

Penilaian

Kepentingan

3^

Tki (%)

Kategori

Warna

1

Kombinasi garnish dengan warna menarik

348

432

3.48

4.32

80.56

Puas

2

kombinasi bahan makanan dengan warna cerah

348

426

3.48

4.26

81.69

Puas

Penampilan

3

kebersihan saat presentasi makanan

341

445

3.41

4.45

76.63

Cukup Puas

4

kerapian saat penyediaan makanan diatas piring

290

431

2.9

4.31

67.29

Cukup Puas

Bentuk

5

bentuk pemotongan bahan yang digunakan

337

427

3.37

4.27

78.92

Cukup Puas

6

bentuk daging dan sayuran sesuai menu

338

419

3.38

4.19

80.67

Puas

Temperatur

7

temperatur makanan sesuai makanan yang dipesan

341

430

3.41

4.3

79.30

Cukup Puas

8

temperatur alat penyajian sesuai jenis makanan yang telah dipesan

295

422

2.95

4.22

69.91

Cukup Puas

Tekstur

9

tekstur sayuran sesuai pesanan

348

416

3.48

4.16

83.65

Puas

10

tekstur daging sesuai pesanan

261

427

2.61

4.27

61.12

cukup puas

Aroma

11

bahan makanan fresh dan tidak beraroma busuk

337

425

3.37

4.25

79.29

Cukup Puas

12

makanan yang disajikan beraroma sedap

357

422

3.57

4.22

84.60

Puas

Tingkat kematangan

13

tingkat kematangan daging sesuai dengan pesanan

314

429

3.14

4.29

73.19

cukup puas

14

sayuran tidak overcooked

320

427

3.2

4.27

74.94

Cukup Puas

Rasa

15

rasa sesuai keinginan wisatawan

259

442

2.59

4.42

58.60

kurang puas

16

rasa sesuai dengan standar bahan yang digunakan

319

444

3.19

4.44

71.85

Cukup Puas

Jumlah

5153

6864

1202.2

rata-rata

322.06

429.00

3.22

4.29

75.14

Cukup Puas

Sumber : Hasil Olah Data 2017

Berdasarkan tabel 3.3, hasil dari tingkat kesesuaian dengan jumlah rata rata 1202.2 atau 75.14 persen dengan kategori Cukup puas. Terdapat hasil dari tingkat kesesuaian yang dianggap perlu diperbaiki yang pertama adalah variabel penampilan pada indikator kerapian saat penyediaan makanan di atas piring dengan rata rata skor tingkat kesesuaian 67.29 persen dengan kategori cukup puas. Variabel yang kedua ada pada variabel tekstur pada indikator tekstur daging sesuai pesanan dengan rata rata skor sebesar 61.12 persen dengan kategori cukup puas. Variabel yang terakhir yang mendapat nilai kesesuaian yang terendah ada pada variabel rasa pada indikator rasa sesuai keinginan wisatawan dengan rata rata skor sebesar58.60 persen dengan kategori kurang baik. Perlunya penanganan serius yang harus dilakukan pihak restaurant untuk mempertahankan kepercayaan wisatawan yang berkunjung karena kualitas makanan yang baik akan mempengaruhi wisatawan tersebut akan kembali lagi.

  • 1.    Importance Peformace Analysis Pada Diagram Kartesius

Importance Peformace Analysis (analisis derajat kepentingan-kinerja), ini digunakan untuk mengetahui apakah semua indikator kualitas makanan di W Sense Restaurant yang penting sudah dilakukan di Watermark Hotel & Spa Bali. Derajat kepentingan dan kinerja diukur dengan menggunakan skala lima point. Selanjutnya agar dapat mengetahui letak-letak indikator pada diagram kartesius maka terlebih dahulu menentukan dua buah titik X dan Y yang berpotongan membatasi empat bagian dalam diagram kartesius.

Perhitungan X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja seluruh indikator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan sebagai berikut:

n

∑ Xi

X̿= !=

Dimana K adalah banyaknya indikator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu sebanyak 16 indikator.

∑ Xi

=3.48+3.48+ 3.41+2.9+3.37+3.38+3.41+2.95+3.48+2.61+3.37+3.57+3.14+

3.2+2.59+3.19

16

_ 51,53

16

= 3,22

Perhitungan Y merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh indikator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan sebagai berikut:

n

∑ Xi ̿= i =

Dimana K adalah banyaknya indikator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu sebanyak 16 indikator.

n

∑ Xi

̿= i =

= 4.32 + 4.26 + 4.45 + 4.31 + 4.27 + 4.19 + 4.3 + 4.22 + 4.16 + 4.27 + 4.25 + 4.22 + 4.29 + 4.27 + 4.42 + 4.44

16

68 . 64 =

= 4,29

Letak pada indikator kualitas makanan yang mempengaruhi kepuasan wisatawan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali dapat diliahat dalam Diagram Karesius pada gambar 4.3. berikut:

Berdasarkan gambar 4.3. terlihat bahwa letak indikator Kualitas makanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan di dibagi dalam empat bagian di dalam diagram kartesius diantaranya.


karena keberadaannya yang dianggap sangat penting oleh wisatawan yang berkunjung, sedangkan tingkat kinerja/pelaksanaannya masih belum memuaskan. Adapun indikator-indikator termasuk dalam kuadran ini yaitu :

  • 1)    Kerapian saat penyediaan penyediaan makanan diatas piring (4)

  • 2)    Tingkat kematangan daging sesuai pesanan (13)

  • 3)    Rasa sesuai keinginan wisatawan (15)

  • 4)    Rasa sesuai standar bahan yang digunakan (16)

    Y


Gambar 3.3 Diagram Kartesius Indikator Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Wisatawan

di W sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali (Hasil Olah Data, 2017)

  • 2.    Kuadran B (Prioritas Prestasi)

Menunjukan indikator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam kuadran ini perlu dipertahankan karena telah berhasil dilaksanakan di W sense Restaurant serta umumnya tingkat kinerja/pelaksanaannya telah sesuai dengan kepentingan yang diharapkan oleh pelanggan. Indikator-indikator yang termasuk dalam kuadran ini yaitu.

  • 1)    Kombinasi garnish dengan warna cerah (1)

  • 2)    Kebersihan saat presentasi makanan (3)

  • 3)    Temperature makanan sesuai dengan makanan yang dipesan (7)

  • 3.    Kudran C (Prioritas Rendah)

Indikator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam kuadran ini dinilai prioritas rendah oleh wisatawan sedangkan kinerja/pelaksanaannya oleh makanan yang di sajikan biasa saja. Indkator-indikator yang termasuk kuadran ini adalah.

  • 1)    Temperatur alat penyajian sesuai dengan makanan yang dipesan (8)

  • 2)   Tekstur daging sesuai pesanan (10)

  • 3)   Sayuran tidak overcooked (14)

  • 4.    Kuadran D (Berlebihan)

Indikator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pada kuadran ini dinilai pelaksanaannya berlebihan oleh wisatawan yang berkunjung karena wisatawan menilai indikator-indikator tersebut tidak terlalu penting. Akan tetapi dilaksanakan dengan baik sekali atau sangat memuaskan oleh Kualitas makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali.. Indikator-indikator yang termasuk dalam kuadran ini yaitu.

  • 1)     Kombinasi bahan makanan dengan warna cerah (2)

  • 2)     Bentuk pemotongan bahan yang digunakan (5)

  • 3)     Bentuk daging dan sayuran sesuai menu (6)

  • 4)     Tekstur sayur sesuai pesanan (9)

  • 5)     Bahan makanan fresh dan tidak beraroma busuk (11)

  • 6)     Makanan yang disajikan beraroma sedap (12)

Untuk mengetahui indikator-indikator mana yang perlu yang mendapatkan prioritas utama dalam sebuah kualitas makanan yang ada di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali , dapat dilakukan dengan cara mengurutkan tingkat kesesuaian yang diperoleh. Semakin rendah tingkat kesesuaian maka perlu indikator tersebut mendapatkan prioritas utama. Dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini.

Berdasarkan tabel 3.4 dapat dijelaskan bahwa dari 16 indikator yang digunakan untuk melihat tingkat kesesuaian antara tingkat kualitas Makanan dengan tingkat kepuasan Wisatawan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali Terdapat 3 indikator yang memiliki tingkat kesesuaian yang terendah, dimana indikator pertama adalah rasa sesuai keinginan wisatawan, hal tersebut karena dari hasil observasi selama melakukan penelitian ini dilihat beberapa Wisatawan yang melakukan pembelian makanan kurang puas terhadap makanan yang telah dipesannya.

Tabel 3.4 Urutan Prioritas Indikator-indikator Kualitas Makanan W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali yang mempengaruhi Tingkat Kepuasan Wisatawan

No

Indikator

Tingkat Kesesuaian

Prioritas

Kuadran

Keterangan

Nomor Indikator

1

Rasa sesuai keinginan wisatawan

58.60

I

A

Prioritas Utama

15

2

Tekstur daging sesuai pesanan

61.12

II

C

Prioritas Utama

10

3

Kerapian saat penyediaan makanan diatas piring

67.29

III

A

Prioritas Utama

4

4

Temperatur alat penyajian sesuai jenis makanan yang telah dipesan

69.91

IV

C

Prioritas Rendah

8

5

Rasa sesuai dengan standar bahan yang digunakan.

71.85

V

A

Prioritas Rendah

16

6

Tingkat kematangan daging sesuai dengan pesanan

73.19

VI

A

Prioritas Utama

13

7

Sayuran tidak overcooked

74.94

VII

C

Prioritas Rendah

14

8

Kebersihan saat presentasi makanan

76.63

VIII

B

Prioritas Rendah

3

9

Bentuk pemotongan bahan yang digunakan

78.92

IX

D

Prioritas Rendah

5

10

Bahan makanan fresh dan tidak beraroma busuk

79.29

X

B

Prioritas Rendah

11

11

Temperatur makanan sesuai makanan yang dipesan

79.30

XI

B

Prioritas Utama

7

12

Kombinasi garnish dengan warna menarik

80.56

XII

B

Prioritas Utama

1

13

Bentuk daging dan sayuran sesuai menu

80.67

XIII

D

Prioritas Rendah

6

14

Kombinasi bahan makanan dengan warna cerah

81.69

XIV

D

Prioritas Utama

2

15

Tekstur sayur sesuai pesanan

83.65

XV

D

Prioritas Rendah

9

16

Makanan yang disajikan beraroma sedap

84.60

XVI

D

Prioritas Prestasi

12

Sumber : Hasil Olah Data. 2016

  • 4.    KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai kepuasan wisatawan terhadap kualitas makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali dengan menggunakan tingkat kepuasan, kepentingan dan tingkat kesesuaian ( Importance Performance analysis) maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  • a.    Berdasarkan hasil pembahasan persepsi wisatawan terhadap kualitas makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali adalah wisatawan memberikan nilai persepsi yang terdiri dari 8 variabel yaitu warna, penampilan, bentuk, temperature, tekstur, aroma, tingkat kematangan, dan rasa dengan persepsi cukup baik dengan rata - rata skor 3,22 persen (%). Selain memberikan persepsi terhadap kinerja kualitas makanan wisatawan juga memberikan persepsi terhadap tingkat kepentingan wisatawan terhadap seluruh variabel dengan kategori sangat penting dengan rata – rata skor 4.29 %.

  • b.    Berdasarkan hasil pembahasan analisis kualitas makanan terhadap kepuasan wisatawan yaitu hasil dari importance performance analysis (IPA) dari 8 variabel menunjukan bahwa nilai rata – rata total tingkat kesesuaian sebesar 75,14 persen (%) dengan kategori cukup puas. Dapat dilihat dari hasil analisis masih terlihat kualitas makanan di W Sense Restaurant harus lebih di awasi lagi dimana variabel rasa makanan pada indikator rasa sesuai keinginan dengan skor 2,59 % dengan kategori kurang baik dimana keinginan wisatawan harus lebih di perhatikan karena rasa tidak sesuai dengan ekspektasi dari wisatawan. Variabel ke 2 pada tekstur makanan pada indikator tekstur daging sesuai pesanan dengan rata – rata skor 2,61 dengan kategori cukup baik dimana tekstur makanan menjadi indikator terendah kedua. Hal ini dikarenakan tekstur pesanan daging yang dipesan terkadang tidak seperti harapan dari wisatawan, dimana daging sering terlalu keras akibat proses pemasakan sehingga keras saat dimakan oleh wisatawan. Terdapat 3 indikator yang memiliki tingkat kesesuaian yang terendah, dimana indikator pertama adalah Rasa sesuai keinginan wisatawan, tekstur daging sesuai pesanan, dan kerapian saat penyediaan makanan diatas piring.

Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali untuk meningkatkan kualitas makanan untuk tercapainya kepuasan wisatawan yang datang dan berkunjung membeli produk makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali

  • 1.    Pihak manajemen harus memberikan saran dan pengawasan kepada bagian kitchen staff dalam menjaga kualitas makanan yang terdiri dari rasa makanan, dimana selalu melakukan pengecekan rasa sebelum mengeluarkan makanan ke wisatawan untuk mengurangi resiko complaint.

  • 2.    Pihak kitchen harus mengecek tingkat kematangan dari daging sehingga tidak bermasalah terhadap tekstur daging, pasta, dan sayuran yang akan dipesan wisatawan.

  • 3.    Selalu memperhatikan kebersihan saat presentasi makanan diatas piring, dari penataan bahan makanan hingga alat yang akan digunakan.

  • 4.    Executive chef harus selalu mengontrol staff kitchen untuk memperhatikan seluruh masakan dari proses awal ( preparation) hingga selesai ( Plating) sehingga menghindari terjadinya complaint yang akan berpengaruh terhadap penjualan makanan di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali.

Ucapan Terimakasih

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan jurnal dengan judul “Analisis Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di W Sense Restaurant Waterark Hotel & Spa Bali” Tepat Pada Waktunya. Dalam penyelesaian Jurnal ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan masukkan kepada saya selaku penulis. Saya selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam jurnal ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, saya selaku penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan Jurnal ini. Semoga jurnal ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca baik dari masyarakat secara umum maupun mahasiswa/mahasiswi yang sedang menambah pengetahuan baru kepada seluruh pembacanya.

  • 5.    DAFTAR PUSTAKA

Faisal, Rafika. 2016. Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan di Novotel

Hotel & Resort Bukit Tinggi.Bali. Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

Human Resources Department. 2016. Watermark Hotel & Spa . Badung, Bali.

Margareta, F. S., & Edwin, J. (2012). Analisa Pengaruh Food Quality and Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep’s diota Solo. Jurnal Manajemen Pemasarann, Vol. 1, No. 1.

P.H. Bartono. SE. Rufinno E.M.SE.2005. Food Product Management di Hotel dan Restoran. Yogyakarta. Andi

Indrawan, Rully. Yaniwati, Poppy. 2014. Metodologi Penelitian , Kuantitatif, Kualitatif Dan Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, Dan Pendidikan. Jakarta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

33