JITTER- Jurnal Ilmiah Teknologi dan Komputer Vol. 2, No. 2 Agustus2 21

Implementasi Sistem Informasi Berbasis ERP Dengan Menggunakan Software Odoo (Studi Kasus: PT.X)

I Gede Andi Prastaa1, Gusti Made Arya Sasmita a2, Ni Made Ika Marini Mandenni a3

ProgramlStudilTeknologilInformasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana BukitlJimbaran, Bali, Indonesia-8 3611

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Sistem enterprise resource planning (ERP) merupakanLsalah satuqpilihan teknologi pendukungpbisnis dalam perusahaannuntuk memaksimalkan strategi bisnis. PT.X merupakan sebuah usaha menengah yang bergerak dibidang percetakan tepatnya digital printing, dan proses bisnis saat ini masih dilakukan secara manual dengan memanfaatkan microsoft excel untuk membuat laporan. Pengolahan dataqdanninformasi secara manual untuk saatnini tentu tidak lagi dianggap efisien dan kurang akurat. Penelitian ini membahas mengenai implementasi sistem informasi dengan menggunakan software ERP yaitu Odoo. Dalam mengembangkan sistem ini penulis menggunakan metode wawancara dan observasi. Proses perancangan sistem dilakukan dengan melakukan business process reengineering pada bisnis proses saat ini, dan dilanjutkan dengan pemodelan desain proses yang digambarkan dengan gambaran umum sistem. Dengan adanya sistem ERP Odoo, PT.X dapat mengintegrasikan bisnis proses yang ada terutama pada penjualan, keuangan, pembelian bahan, gudang, dan pelaporan dengan modul sales, accounting, purchasing, dan inventory yang ada pada Odoo. Sehingga meningkatkan efisiensi waktu berupa pengurangan durasimwaktu yanggdiperlukan dalam melakukan pencatatanndanppenyimpanan dokumenssecaranmanual.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Percetakan, ERP, Business Process Reengineering, Odoo

Abstract

Enterprise resource planning (ERP) are one of many choice of technology that can supporting a company to maximize their business strategy. PT.X is a medium company that is engaged in printing busniness, and the business process are still done manually by utilizing microsoft excel to create a report. For nowadays, processing data and information by manually no longer considered efficient and less accurate. This study discusses of the implementation of information systems based on ERP with software namely Odoo. The methods that author used for this study are interview and observation. The design process of the system is done by performing business process reengineering on business process that exists at the company, and continued with the modeling of the design process is described with system overview. ERP system allows PT.X to integrate their business process that exist primarily in sales, finance, purchase of materials, the warehouse, and reporting with sales module, accounting module, purchasing module, and inventory module that exists in Odoo. ERP system canncreate efficiencyyby reducinggthe timeeduration whichhrequired forrrecording andsstoringddocuments manually.

Keywords: Information System, Printing, ERP, Business Process Reengineering, Odoo

  • 1.    Pendahuluan

Perencanaannsumber dayapperusahaan Enterprise Resource Planning) merupakan merupakan hal yang sangat penting dalam kelangsungan perusahaan saat melakukan kegiatan bisnis. Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya teknologi informasi dapat memudahkan manusia dalam melakukan kegiatannya dengan dibantu oleh komputer, dimana saat ini sudah banyak tersedia tools ERP untuk membantu melakukan perencanaan sumber daya perusahaan, Odoo merupakan salah satu contohnya. Teknologi bertujuan untuk dapat

mengotomatisasikan proses-proses dalam kehidupan manusia di berbagai hal, termasuk bisnis proses dalam sebuah perusahaan [1].

Perancangan sistem ERP diperlukan kegiatan analisis business process perusahaan yang dimana nantinya dijadikan sebagai dasar dalam perancangan sistem ERP, dan untuk memaksimalkannya perlu dilakukan sebuah Business Process Reengineering (BPR) sesuai dengan kebutuhan perusahaan. BPR pernah diteliti oleh Hammer dan Champy pada tahun 1993 dimana merupakannsuatu kegiatan dalam merubahhproses bisnis secaraaradikallagar bisnis prosesttersebut menjadi lebiheefektifddaneefisien [2].

Peranan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan, dengan adanyaasistem informasimmaka dapat membantupperusahaan dalammmenjalankannproses bisnis yang ada secara lebih terencana, terkontrol, sistematis, dan saling terintegrasi. Sistem informasi pada perusahaan diharapkan dapat mengontrol proses bisnis yang dilakukan, mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan serta membantu memudahkan dalam hal pengambilan keputusan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dan meningkatkan produktifitas perusahaan serta meningkatkan keefisienan dan efektifitas bisnis sebuah perusahaan [3]. Penelitian mengenai perancangan sistem informasi ERP sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Vincensia Lusi dkk, dalam penelitiannya pada tahun 2 17 menggunakan ERP sebagai metode dari sistem informasi yang dapat saling mengintegrasikan proses bisnis pada sebuah Apotek [4].

PT.X merupakan sebuah usaha menengah yang bergerak dibidang percetakan, tepatnya digital printing. Jasa yang ditawarkan yaitu cetak media promosi seperti spanduk, baliho, banner, backdrop dan offset printing seperti kartu nama, brosur, hang tag, dan stiker PT.X menjalankan bisnisnya dengan membagi menjadi beberapa bagian/divisi yaitu bagian administrasi, bagian penerimaan, dan bagian produksi. Setiap divisi mengerjakan tugasnya dan melakukan pelaporan pada Komputer masing-masing yang terpisah. PT.X memanfaatkan MicrosoftEExcel dalam mengolahhdatayyang adassehingga PT.X harussmenerapkan pembagian tugas terhadap data yanggmasuk dan melakukan perekapan data secara manual karena antara data satu dengan yang lainnya belum saling terintgrasi, sehingga kurang efisien.

Untukmmembantu PT.X dalammmenyelesaikan masalahyyang adaddan menjadikan proses bisnis mereka lebih efisien dan saling terintegrasi, penulis mencoba mengimplementasikan sebuah sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan menggunakan software opennsource Odoo yanggdapat memenuhi kebutuhanpperusahaan dalam mengintegrasikan proses bisnis mereka.

  • 2.    Metodologi Penelitian

Metodologippenelitianmmerupakanppemaparan tahapan penelitiannyang mendasari prosessdalam penerapan sistem informasi ERP dengan menggunakan metode business process reengineering, untuk pengumpulanndatapperusahaanndilakukan denganoobservasi danwwawancara pada pihak PT.X. Penggambaranntahapppenelitianyyangddilakukanddapat dilihatppada gambarr1 sebagai berikut.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Gambarr1mmerupakanntahapanppenelititianmdalam pembuatan sistem informasi berbasis ERP pada PT.X dengan menggunakan software Odoo. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan tujuan denganmmelakukan observasiddan wawancaraalangsung denganmpihak perusahaan, lalu melakukan studi litelatur terkait topik penelitian. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi bisnis proses yang sedang berjalan saat ini pada PT.X lalu melakukan business process reengineering. Tahap selanjutnya adalah melakukan anasilsa terhadap modul Odoo yang akan digunakan. Tahap terakhir yaitu melakukan analisis dan desain sistem informasi berbasis ERP dengan menggunakan Odoo pada PT.X.

  • 3.    Kajian Pustaka

Kajiannpustaka3merupakanwpemaparanpteori pendukungyyangpmenjadiudasarudalam proses penelitian implementasi sistem informasi berbasis ERP pada PT.X, kajian Pustaka akan dijelaskan sebagai berikut.

  • 3.1    Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistemmdalamporganisasizyangumenyediakan informasipuntuk manajemenedalam mengambil keputusansdanudigunakanountukLmenjalankan kegiatanpoperasional dan proses bisnis perusahaan. Sistembinformasimmerupakan gabungan dariporang-orang, teknologi informasi, dan proseduruyang terorganisasi dan saling terintegrasi [5].

Sistem informasi bertujuan untuk menghasilkan data atau informasi yang lebih tepat, akurat, dan berkualitasqsehinggaddalam pengambilankkeputusan lebihhefisien danmefektif Konsep suatu sistem informasi bukan berarti seluruh proses diotomatisasikan oleh komputer, namun tetap sebagian tugas sebaiknya dikerjakan oleh manusia sehingga membentuk suatu sistem gabungan atara keduanya [6].

  • 3.2    Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise7ResourceqPlanningamerupakanssuatu sistemyperusahaan yangwbersifat lintasmfungsional yangubertindak mengintegrasikan danumengotomatiskan berbagaimproses bisnisqyang harusgterpenuhi di dalam suatunperusahaan sepertizkegiatankkeuangan, logistik, distribusi, akuntansi, pabrikasi, dan fungsipsumber dayammanusia. Sistem ERP akanmmenjadikanipekerjaan menjadialebih efisienqdan bisammemberikan pelayananblebih untukpkonsumen, yang akhirnya bisa berdampak untuk mendapatkan nilaiwtambah dan memberikanMlaba mamksimum untuk seluruh pihak yang memiliki kepentingan ataupun bagipperusahaan [7].

Tujuan dariWERP adalah untukpmelakukan koordinasikbisnis organisasiLdengan menyeluruh. ERPWadalah software yangqterdapatlpada organisas/perusahaan untuklotomisasi danmintegrasi di banyakobisnis danppelanggan. ERP dibuat dari bundle atau paket pemrograman bisnis yang dapat memastikan campuran yang konsisten dari semua aliran data dalam organisasi, termasuk keuangan, pembukuan, SDM, jaringan produksi, dan data pelanggan [8].

  • 3.3    Business Process Reengineering (BPR)

Business Process Reengineering (BPR) merupakanpsuatu prosesdmerubah bisnis proses secaralradikal agarlbisnis prosesftersebut menjadiklebih efektif danlefisien tanpaladanya perubahan dalamsstruktur organisasikdan fungsinbisnis proses itulsendiri [9]. Business Process Reengineering (BPR) bertujuan untuk mempelajari proses bisnis dalam suatu perusahaan dan menganalisa faktor internal dan eksternal yang akan mempengaruhi proses bisnis tersebut Apabila ditemukan sebuah kekurangan maka akan dilakukan perancangan kembali suatu proses bisnis yang baru untuk meningkatkan efisiensi dari suatu proses bisnis yang sudah ada tanpa adanya perubahan dalamsstruktur organisasikdan fungsikbisnis proses itulsendiri [1 ].

  • 4.    Hasil dan Pembahasan

HasilLdanNpembahasanppenelitian ini berisiTtentanggimplementasi sistemminformasi berbasis ERP denganmmenggunakan Odoo yangkmeliputipgambaran umumlsistem danlusulan bisnis prosesnyang sudah dibuat sesuai dengan alur dari modul-modul Odoo.

4.1


Gambaran Umum Sistem


Gambar 2. GambarannUmumssistem

Gambar 2 merupakan pemodelan gambarannumumssistem informasi pada PT.X dengan menggunakan Odoo. Modul Odoo yang akan digunakan antara lain yaitu website, sales, accounting, manufacturing, purchase, dan inventory. Terdapat beberapa entitas yang akan terhubung pada sistem ini yaitu customer, admin modul sales, admin modul inventory, supplier, admin modul accounting, admin modul produksi, dan owner atau pemilik perusahaan Data yang masuk akan disimpan pada database PostgreSQL, dengan itu sistem akan dapat membuat laporan secara otomatis yang nantinya owner atau pemilik dapat melihat dan mengcek laporan penjualan, laporanppembelian, laporanppembayaran dan laporanpbarang yang datang.

  • 4.2 Proses Bisnis yang Diusulkan

Prosespbisnis yanggdiusulkanddidapat darikkegiatan business process reengineering yang dilakukan oleh penulis dengan merubah dan menyesuaikan bisnis proses saat ini dengan alur proses pada sistem pada Odoo. Berikut merupakan penjelasan mengenai alur kerja bisnis proses yang diusulkan beserta implementasinya pada Odoo.

  • 4.2.1    Proses Pemesanan Barang secara Online (Modul Website)

Proses Bisnis Modul Website

Gambar 3. Proses Bisnis Modul Website

Gambar 4 merupakan usulan business process reengineering pada modul website, dimana terdapat 3 entitas yang terlibat yaitu customer, admin website dan bagian produksi Modul website berguna untuk proses pemesanan secara online oleh customer, dimana proses ini diawali dari customer mengakses website, lalu jika belum memiliki akun dapat melakukan sign up terlebih dahulu. Jika sudah memiliki akun maka dapat langsung login, setelah itu customer akan memilih produk yang ingin dipesan pada katalog produk yang tersedia dan melakukan proses checkout. Sebelumnya customer akan diminta untuk memilih metode pengiriman dan metode pembayaran, setelah itu maka customer akan melakukan pembayaran dan mengirim desain yang ingin dicetak melalui email. Setelah itu admin website akan menerima data pesanan customer dan membuatkan invoice yang dapat dicek oleh customer pada website. Berikut adalah hasil implementasi modul website pada Odoo.

Gambar 4. Tampilan Pemesanan Online Melalui Website

Gambar 4 merupakan tampilan saat customer melakukan pemesanan secara online pada website, dimana customer akan memilih produk yang ingin dipesan lalu menekan tombol “add to chart”. Tahap selanjutnya yaitu customer akan memilih metode pengiriman dan metode pembayaran yang diinginkan, jika sudah benar maka customer akan menekan tombol “pay now”. Data pesanan customer akan terintegrasi pada sistem admin sales yaitu sebagai berikut.

Gambar 5. Tampilan Pesanan Customer dan Pembuatan Invoice pada Sistem

Gambar 5 merupakan tampilan data pesanan customer yang terintegrasi pada sistem modul sales, disini admin akan melakukan konfirmasi terhadap pesanan yang masuk dan admin sales akan membuat invoice atau tagihan. Customer akan dapat melihat dan mengecek invoice mereka pada website, setelah itu customer akan melakukan pembayaran sesuai tagihan lalu mengirim desain yang ingin dicetak melaui email.

4.2.2 Proses Penjadwalan Produksi Pada Sistem (Modul Manufacturing)

Gambar 6. Proses Bisnis Modul Manufacturing


Gambar 6 merupakan usulan business process reengineering pada modul manufacturing, dimana terdapat 4 entitas yang terlibat yaitu bagian sales, bagian Gudang, admin produksi, dan pegawai produksi. Modul manufacturing berguna untuk menjadwalkan proses kegiatan produksi agar sesuai dengan antrian yang ada, dimana proses diawali dari bagian sales memberikan informasi mengenai pesanan pelanggan lalu diterima oleh admin sales. Tahap selanjutnya yaitu admin akan membuat jadwal produksi baru pada sistem, sebelumnya admin akan melakukan pengecekan terhadap stok bahan baku pada sistem, jika stok tidak mencukupi maka admin akan memberikan perintah pembelian bahan baku kepada bagian Gudang, namun jika stok mencukupi maka admin dapat menambah jadwal produksi baru. Tahap selanjutnya yaitu pegawai produksi akan melihat jadwa produksi yang ada dan melakukan produksi sesuai antrian. Berikut adalah hasil implementasi modul manufacturing pada Odoo.


Gambar 7. Tampilan Pembuatan Produksi Baru

Gambar 7 merupakan proses pembuatan produksi baru pada sistem, pertama admin akan mengisikan beberapa data diantaranya produk yang ingin diproduksi, kuantitas atau jumlah yang ingin diproduksi, tanggal deadline produksi tersebut, dan bagian apa yang bertanggung jawab atas produksi tersebut. Tahap selanjutnya yaitu proses pengecekan bahan baku pada sistem, dimana admin harus menekan tombol “check availability” untuk melakukan pengecekan, jika bahan baku tidak mencukupi maka akan muncul peringatan, namun jika stok mencukupi maka admin dapat menekan tombol “produce” dan admin telah berhasil membuat jadwal produksi baru. Tampilan jadwal produksi dapatndilihat padaggambarr8 sebagaiaberikut.

Gambar 8. TampilannJadwal Produksi


Gambar 8 merupakan tampilan jadwal produksi yang sedang berlangsung, dimana jadwal produksi berfungsi untuk dapat dilihat oleh pegawai produksi agar dijadikan acuan pengerjaan pesanan customer sesuai antrian yang berjalan. Admin produksi juga dapat melakukan update mengenai status produksi saat barang pesanan sudah selesai diproduksi.

4.2.3


Proses Pembelian Bahan Persediaan (Modul Purchase)

Gambar 9. Proses Bisnis Modul Purchase


Gambar 9 merupakan usulan business process reengineering pada modul purchase, dimana terdapat 3 entitas yang terlibat yaitu admin purchase, bagian accounting, dan supplier Modul purchase berguna untuk melakukan pembelian bahan baku kepada supplier, dimana proses diawali dari admin purchase melakukan pembuatan request for quotation (RFQ) pada

sistem dan dikirimkan melalui email kepada supplier, jika supplier sudah memberikan konfirmasi mengenai barang yang dipesan maka akan masuk proses purchase order. Tahap selanjutnya adalah admin akan membuat vendor bill atau tagihan supplier yang akan terintegrasi pada modul accounting. Admin accounting akan melakukan pengecekan mengenai bill tersebut, lalu admin akan melakukan pembayaran dan supplier akan melakukan pengiriman. Berikut adalah hasil implementasi modul purchase pada Odoo.

Gambar 1 . Tampilan Pembuatan RFQ pada Sistem


Gambar 1 merupakan tampilan pembuatan penawaran (quotation) dalam pembelian bahan persediaan ke supplier, dimana admin akan menginputkan produk yang ingin dipesan beserta jumlahnya. Contohnya admin membeli produk Tinta Eco Solvent dan Tinta Solvent dengan masing-masing 5 liter, maka secara otomatis pada sistem akan menampilkan harga produk dan total harga yang harus dibayarkan kepada vendor. Admin akan mengirimkan penawaran (quotation) ini kepada vendor melalui email, dan setelah pihak vendor memberikan konfirmasi maka admin dapat menekan tombol “confirm order”. Tahap selanjutnya yaitu admin purchase akan membuat vendor bill yang akan terintegrasi pada modul accounting untuk dilakukan pengecekan sebelum admin accounting melakukan pembayaran kepada supplier Berikut adalah tampilan vendor bill pada modul accounting.

Gambar 11. Tampilan Vendor Bill pada Modul Accounting

Gambar 11 merupakan tampilan vendor bill pada modul accounting yang terintegrasi dari modul purchase, dimana admin accounting akan melakukan pengecekan terhadap vendor bill, jika dapat dikonfirmasi maka admin akan melakukan pembayaran kepada supplier dan melakukan validasi terhadap biil tersebut dengan menekan tombol “register payment”. Tahap selanjutnya maka status dari bill tersebut akan berubah menjadi “paid” dan supplier akan melakukan pengiriman barang yang dipesan.

4.2.4 Proses Pengelolaan Bahan Persediaan (Modul Inventory)

Gambar 12. Tampilan Proses Bisnis Modul Inventory

Gambar 4 merupakan usulan business process reengineering pada modul inventory, dimana terdapat 2 entitas yang terlibat yaitu supplier dan admin website dan bagian produksi Modul inventory berguna untuk melakukan pengelolaan bahan persediaan secara otomatis, contohnya saat admin produksi melakukan produksi baru maka stok pada sistem akan berkurang secara otomatis, begitu juga saat barang supplier diterima oleh bagian gudang maka stok pada sistem akan bertambah secara otomatis. Berikut adalah hasil implementasi modul inventory pada Odoo.

Gambar 12. Tampilan Validasi Saat Pesanan Bahan Persediaan dari Supplier telah Sampai

Gambar 12 merupakan tampilan pada sistem modul inventory saat admin melakukan validasi pada tab Receipt ketika barang yang dipesan kepada supplier telah sampai, dimana barang yang dipesan disini adalah “Tinta Solvent dan Tinta Eco Solvent” dengan kuantitas masing-masing 5 liter. Setelah admin melakukan validasi bahwa barang telah diterima dengan menekan tombol “validate” maka stok barang pada sistem akan bertambah sesuai dengan kuantitas yang dipesan.

Customer Invoices Journal

Company.

Entries Sorted By:

Target Mnune-

Ayo Printing

Custome

Invoices

Journal Entry Number

All Posted Entries

Move

Date

Account

Partner

Label

Debit

Credit

MΛ2021∕0001

01/04/2021

101200

Ngurah Krisna

Rp 140,000.00

RpOOO

HV/2021/0001

01/04/2021

2000∞

Ngurah Krisna

Banner

RpO.∞

Rp 140.000.00

INV/2021/0002

01/04/2021

101200

Wijaya Kusuma

Rp 70,000.00

RpOOO

NV/2021/0002

01/04/2021

200000

Wijaya Kusuma

Banner

Rp 0.00

Rp 70.000.00

rw/2021/0003

01/04/2021

101200

Mirayantl

Rp 420.000.00

Rp 0.00

INV/2021/0003

01/04/2021

200000

Mlrayanti

Banner

Rp 0.00

Rp 420.000.00

NV/2021/00O4

01/16/2021

101200

Wahyu Mahendra

Rp 175.000.00

RpOOO

HV/2021/0004

01/16/2021

2000∞

Wahyu Mahendra

Banner

Rp 0.00

Rp 175.000.00

INV/2021/00O5

02/25/2021

101200

Andi Prasta

Rp 45,000.00

RpOOO

NV/202V00O5

02/25/2021

200000

Andi Prasta

Spanduk(3x1)

Rp 0.00

Rp 45.000.00

NV/2021/0006

03/03/2021

101200

AnomWijaya

Rp 250.000.00

Rp 0.00

INV/2021/0006

03/03/2021

200000

AnomWIjaya

Freedeliverycharges

RpOOO

RpOOO

INV/2021/0006

03/03/2021

200000

AnomWIjaya

Brosur A6 (1 OOpcs)

Rp 0.00

Rp 250.000.00

NV/2021/OO07

03/05/2021

101200

Andi Prasta

Rp 273.000.00

RpOOO

MV/2021/0007

03/05/2021

111200

Andi Prasta

Tax 15.00%

Rp 0.00

Rp 3,000.00

NV/2021/0007

03/05/2021

200000

Andi Prasta

Brosur A6(1 OOpcs)

Rp 0.00

Rp 250,000.00

MV/2021/0007

03/05/2021

200000

Andi Prasta

Gojek

Rp 0.00

Rp 20.000.00

MV/2021/00O8

03/06/2021

101200

BimaNata

Rp 250,000.00

RpOOO

MV/2021/00O8

03/06/2021

200000

BImaNata

Brosur A6(1 OOpcs)

Rp 0.00

Rp 250.000.00

Vendor Bills Journal

Company

lnιιrnel∙

Entries Sorted By

Ayo Printing

Vendor Bills

Journal Entry Number

All Posted Entries

Move

Date

Account

Partner

Label

Debit

Credit

BLL∕2021Λ)001

01/03/2021

101120

Vendor stiker vinyl

P0OOOO1: Vinyl Frontlite

Rp 1,050,000.00

Rp 0.00

BLL/2021/0001

01/03/2021

111100

Vendorstikervinyl

RpOOO

Rp 1.050.000.00

BLL/2021/0002

01/03/2021

101120

Vendorkertas

PO00002: Kertas A4

Rp 525.000.00

Rp 0.00

BLL/2021/0002

01/03/2021

111100

Vendorkertas

I

Rp 0.00

Rp 525.000.∞

BLU2021∕0003

01/04/2021

101120

Vendor kertas

PO00003: KertasArt Paper

Rp475.000.∞

Rp 0.00

BLU2021/00O3

01/04/2021

111100

Vendorkertas

Rp 0.00

Rp 475.000.00

BLL/2021/0004

01/16/2021

111100

Vendorstikervinyl

Rp 0.00

Rp 0.00

BLL/2021/0005

01/16/2021

101120

VendorTinta

PO00005: Tinta Solvent (outd∞r)

Rp 3.125.000.00

Rp 0.00

BLL/2021/0005

01/16/2021

101120

VendorTinta

PO00005: Tinta Eco Solvent (Indoor)

Rp 1.525,000.00

Rp 0.00

BLL/2021/0005

01/16/2021

111100

VendorTinta

Rp 0.00

Rp 4.650.000.00

BLL/2021/0006

03/09/2021

101120

Vendorstikervinyl

PO00006: Vinyl Frontate

Rp 105.000.00

Rp 0.00

BLL/2021/0006

03/09/2021

111100

Vendorstikervinyl

RpOOO

Rp 105.000.∞

Bll∕2O21∕00θ7

03/21/2021

111100

Vendor Tinta

RpOOO

Rp 0.00

BLU2021∕0006

03/21/2021

101120

VendorTinta

P0OOO10: Tinta Eco Solvent (Indoor)

Rp 1.525.000.00

Rp 0.00

BLL/2021/0006

03/21/2021

111100

VendorTinta

I

RpOOO

Rp 1.525.000.00

BLL/2021/0009

03/21/2021

101120

VendorTinta

P0OOO11: Tinta Eco Solvent (Indoor)

Rp 1.525,000.00

RpO-OO

BLL/2021/0009

03/21/2021

101120

VendorTinta

P0OOO11: Tinta Solvent (outdoor)

Rp 3.125,000.00

Rp 0.00

BLL/2021/0009

03/21/2021

111100

VendorTinta

Rp 0.00

Rp 4.650.000.00

Gambar 13. Tampilan Laporan yang Tersedia oleh Sistem Odoo

Gambar 13 merupakan contoh laporan customer invoice dan vendor bills yang secara otomatis dibuat oleh sistem, sehingga lebih efisien karena pegawai tidak perlu membuat laporan secara manual yang membutuhkan waktu cukup lama. Laporan ini akan dapat dilihat dan diperiksa oleh pemilik dari PT.X.

  • 5.    Kesimpulan

PerancanganMsistem informasiQberbasis ERP pada penelitian ini telahMberhasil diimplementasikanppada softwarepOdoo. Optimaliasasi bisnis proses dengan metode Business Process Reengineering membantu menjadikan bisnis proses yang masih konvensional menjadi lebih efisien dan saling terintegrasi. Dibandingkan dengan yang konvensional, sistem yang dirancang mampu memberikan kinerja yang lebih praktis dan efisien dalam menangani pesanan customer dan dalam melakukan pemesanan bahan persediaan kepada supplier, serta dalam pengelolaan stok bahan persediaan pada gudang. Sistem ini juga akan memberikan efisiensi waktu yang diakibatkan oleh pencatatan pesanan, penyimpanan dokumen dan pelaporan secara manual.

Daftar Pustaka

  • [1]    Z. Alfaruqi, E. Darwiyanto, and I. S. Widowati, “Implementasi dan Analisis Enterprise

Resource Planning Modul Purchasing , Point of Sale , Inventory dan Accounting untuk 3 outlet dan Gudang Utama di UD . Gudang Kuota,” eProceedings Eng., vol. 5, no. 3, pp. 7683–7698, 2 18.

  • [2]    F. F. Rozaqi, W. Suharso, and I. Nuryasin, “Business Process Reengineering (BPR) Pada Perusahaan Pdam Kabupaten Mojokerto Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Perusahaan,” J. Repos., vol. 2, no. 5, p. 635, 2 2 , doi: 1 .22219/repositor.v2i5.514.

  • [3]    N. Halimahturrafiah, “Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Perusahaan,” vol. 16,

2 19, doi: 1 .31227/osf.io/5ef7a.

  • [4]    V. L. Kurniawan, C. Tonyjanto, and A. I. Datya, “Perancangan Sistem Informasi Dengan Metode Enterprise Resource Planning ( Erp ) Untuk Manajemen Dan Inventori Pada Apotek Kharisma Farma Denpasar,” J. Teknol. Inf. dan Komput., vol. 3, no. 1, pp. 295– 3 3, 2 17, doi: 1 .36   2/jutik.v3i1.231.

  • [5]    J. T. Informasi, F. Teknik, U. Udayana, B. Jimbaran, H. R. Management, and B. Process, “Pengembangan Sistem Hrm Terintegrasi Dengan Pendekatan Erp,” Merpati, vol. 4, no. 3, pp. 259–27 , 2 16, doi: 1 .24843/JIM.

  • [6]    Jeperson Hutahaean, “Konsep Dasar Sistem Informasi,” Konsep Dasar Sist. Inf., pp. 1– 36, 2 15.

  • [7]    A. Ullah, R. B. Baharun, K. Nor, M. Siddique, and ..., “Enterprise resource planning (ERP) systems,” Int. J. Appl. Decis. Sci., vol. 11, no. August, pp. 377–39 , 2 18, [Online]. Available: https://www.qurtuba.edu.pk/jms/default_files/JMS/special_edition/3 FMM/2 (AIC-FMM 2 17)377-39 Abrar.pdf.

  • [8]    S. Openerp, D. K. Mahardika, I. M. Sukarsa, and P. W. Buana, “Pemodelan ERP pada Perusahaan Manufaktur dengan Software OpenERP7. ,” Merpati, vol. 2, no. 1, pp. 18– 24, 2 16, doi: 1 .24843/JIM.

  • [9]    D. A. Pradhipta, W. Suharso, and M. S.Kom., M.kom, “Business process reengineering pada kejaksaan negeri Batu,” J. Repos., vol. 1, no. 2, p. 159, 2 2 , doi:

1 .22219/repositor.v1i2.255.

  • [1    ] T. L. Gaol, “Kajian Business Process Re-Engineering Sistem Informasi Perpustakaan:

Studi Kasus Institut Teknologi Del,” Baca J. Dokumentasi Dan Inf., vol. 36, no. 2, p. 163, 2 16, doi: 1 .142 3/j.baca.v36i2.21 .