ANALISIS GENDER TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA DOSEN

DI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN

RINI INDAHWATI

DELIANA

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

ABSTRACT

Based on Indahwati (2007), it can be concluded that students want lecturer to be more empathetic to them. The inability of lecturers to be empathetic to students is most likely due to the lack of job satisfaction. This research aims to present data about the level of lecturers’ job satisfaction to be analyzed by gender. The expected outcome of this research is the measurability of the level of lecturer’s job satisfaction in Accounting Department of State Polytechnic Medan and the degree of differences between male and female lecturers’ satisfaction. It could be concluded there is a significance difference between male and female lecturers’ job satisfaction.

Keywords: job satisfaction, male lecturer, female lecturer

  • I.    PENDAHULUAN

Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepuasan dosen di

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Hal ini dilandasi oleh penelitian sebelumnya, (Indahwati, 2007) tentang kepuasan mahasiswa di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa menginginkan dosen untuk lebih berempati kepada mereka. Ketidakmampuan dosen untuk berempati kepada mahasiswa kemungkinan besar disebabkan oleh dosen belum merasa puas dengan pekerjaannya sehingga dosen pun belum mampu memuaskan mahasiswanya.

Bila dihubungkan dengan masalah gender, survei yang dilakukan oleh

International Labor Organization (ILO) selama kurun waktu 1997 – 2007 menunjukkan bahwa telah terjadi penuruan 22,7% tenaga kerja wanita di Asia Tenggara akibat adanya diskriminasi (majalah Femina, September

  • 2008) . Ada tidaknya praktik diskriminasi di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan juga dapat diukur melalui kepuasan kerja yang dirasakan, baik oleh dosen wanita maupun dosen pria. Bila kepuasan dosen wanita lebih rendah dibandingkan dengan dosen pria, maka kemungkinan terjadi praktik diskriminasi.

Penelitian ini diharapkan dapat menyajikan data tentang tingkat kepuasan dosen yang akan dianalisis secara gender, artinya dipisahkan antara dosen pria dan wanita. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah terukurnya tingkat kepuasan kerja dosen di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan dan tingkat perbedaan antara kepuasan dosen pria dan wanita.

  • II.    KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Kepuasan Kerja

Anoraga (1987) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya. Penulis lainnya mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan yang menyokong atau tidak menyokong yang dialami pegawai dalam bekerja. Wexley dan Yuki (dalam Prabu, 2005) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek, seperti upah atau gaji, kesempatan berkarier (promosi jabatan), hubungan dengan lingkungan, penempatan kerja, serta struktur organisasi.

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan suatu sistem yang memiliki keterkaitan antara unit yang satu dengan unit lainnya di dalam suatu

perusahaan. Kepuasan kerja selayaknya mendapat perhatian dari unsur pimpinan yang ada di suatu organisasi. Hal ini disebabkan oleh adanya kaitan antara kepuasan kerja dan produktivitas dan kualitas layanan atau produk yang dihasilkan suatu organisasi.

Menurut Wexley dan Yuki (dalam Prabu: 2005), ada tiga macam teori tentang kepuasan, yaitu sebagai berikut.

  • 1.    Teori ketidaksesuaian, yaitu kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek pekerjaan yang diukur dari selisih antara apa yang telah dianggap didapatkan (dirasakan) dengan apa yang diharapkan.

  • 2.    Teori keadilan adalah teori yang menyatakan bahwa seseorang menilai keadilan dengan membandingkan hasil pemikiran seseorang dengan hasil pemikiran orang lain.

  • 3.    Teori dua faktor adalah teori yang menyatakan bahwa faktor penting dalam kepuasan kerja adalah kemajuan, pengakuan, tanggung jawab, perkembangan karier, pekerjaan itu sendiri, kondisi dan kemudahan pekerjaan, kebijakan administratif, hubungan dengan manajemen, keterampilan teknik penyelia, sistem penggajian, stabilitas pekerjaan, dan hubungan dengan rekan sekerja.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Griffin (2003) membuat generalisasi umum untuk sikap karyawan dan balas jasa, yaitu sebagai berikut.

  • 1.    Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh banyaknya balas jasa yang diterima dan berapa banyak balas jasa yang menurut tiap-tiap individu terima.

  • 2.    Kepuasan kerja dipengaruhi besar balas jasa yang diterima oleh orang lain.

  • 3.    Karyawan sering salah menilai balas jasa yang diterima oleh orang lain.

  • 4.    Kepuasan kerja secara keseluruhan dipengaruhi oleh seberapa puasnya karyawan terhadap balas jasa, baik ekstrinsik maupun intrinsic, yang dihasilkan dari pekerjaan mereka berdasarkan teori kepuasan dan teori pengharapan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Anoraga dan Widiyanti (1993) adalah gaji yang cukup, pekerjaan yang aman secara ekonomis, penghargaan terhadap pekerjaan, kesempatan untuk maju, pimpinan yang bijaksana, rekan kerja yang kompak, kondisi kerja yang aman, nyaman, dan menarik. Menurut Prabu (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ada dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi kercerdasan, kecakapan khusus, umum, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja. Faktor ekstern adalah jenis pekerjaan, struktur organisasi, posisi atau pangkat, mutu pengawasan, jaminan finansial/gaji yang diperoleh, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja.

Celluci, Anthony J., dan David L. De Vries (1978) merumuskan kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor tersebut, di antaranya:

  • 1.    kepuasan dengan gaji

  • 2.    kepuasan dengan promosi

  • 3.    kepuasan dengan rekan sekerja

  • 4.    kepuasan dengan penyelia (atasan)

  • 5.    kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri

Perbedaan Kepuasan Kerja Pria dan Wanita

Istilah gender dapat diartikan sebagai perbedaan peran antara laki-laki dan wanita yang tidak hanya mengacu kepada perbedaan biologisnya, tetapi juga hal-hal yang mencakup nilai sosial budaya. Pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan suatu decade wanita, yaitu dasawarsa wanita (1975 - 1985). Sejak saat itu, dunia telah memulai mempermasalahkan peranan wanita, baik bagi dunia maju maupun dunia berkembang.

Isu gender mendorong beberapa peneliti untuk mengkaitkannya dengan peran laki-laki dan wanita dalam masyarakat, Di samping itu, juga dikaitkan dengan kemampuan wanita dalam menyelesaikan tugas dalam suatu profesi. Riset tentang adanya perbedaan proses infromasi yang diakibatkan oleh adanya isu gender disosialisasikan oleh Meyers & Levy (1986). Meyers & Levy (1986) mengembangkan kerangka teoretis untuk menjelaskan kajian tentang perbedaan wanita dan laki-laki dalam memproses informasi. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita tidak lebih inferior dibandingkan dengan laki-laki.

Penelitian Jamilah (2006) dengan judul “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment” menyimpulkan bahwa gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

audit judgment. Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal produktivitas, perbedaan gender bukan merupakan suatu sumber permasalahan dalam penyelesaian pekerjaan.

Hipotesis

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut.

Ho: Tidak ada perbedaan signifikan antara kepuasan kerja dosen pria dan wanita di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

Ha: Ada perbedaan signifikan antara kepuasan kerja dosen pria dan wanita di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

  • III.    METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen yang mengajar di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan, baik yang berasal dari Program Studi Akuntansi maupun Program Studi Perbankan dan Keuangan. Populasi berjumlah delapan puluh orang dosen. Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sampel dosen pria dan sampel dosen wanita. Tiap – tiap kelompok sampel dipilih sebanyak tiga puluh orang dosen.

Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dengan alat bantu kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dikembangkan oleh Celluci, Anthony J., dan David L. DeVries (1978). Data penelitian diolah dengan menggunakan alat bantu peranti lunak SPSS Versi 16. Sebelumnya dilakukan uji reliabilitas dan kenormalan data. Data diuji dengan uji beda (Uji T) atau Chi-Square untuk melihat apakah ada perbedaan kepuasaan dosen pria dan dosen wanita.

  • IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Means

Tabel 1 dan 2 menunjukkan rata-rata kepuasan kerja dosen pria dan wanita terhadap gaji, promosi, atasan, rekan sekerja, dan pekerjaan itu

sendiri.

Tabe1 1

Kepuasan Kerja Dosen Pria

NO

Variabel

Means

1

Gaji

5,01

2

Promosi

4,19

3

Atasan

4,94

4

Rekan sekerja

4,25

5

Pekerjaan

5,72

Tabel 2

Kepuasan Kerja Dosen Wanita

NO

Variabel

Means

1

Gaji

2,97

2

Promosi

2,72

3

Atasan

4,44

4

Rekan sekerja

3,46

5

Pekerjaan

5,19

Tes Validitas

Tes validitas dengan menggunakan Pearson Correlation test menunjukkan bahwa semua variabel valid. Hal ini ditunjukkan oleh indeks Pearson Correlation di atas 0.5. Informasi lebih terperinci mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Tes Validitas

No

Variable

Pearson Correlation

Interpretation

1

gaji_wanita

0,642

valid

2

promosi_wanita

0,642

valid

3

atasan_wanita

0,489

valid

4

rekan sekerja_wanita

0,665

valid

5

pekerjaan_wanita

0,518

valid

6

gaji_pria

0,813

valid

7

promosi_pria

0,813

valid

8

atasan_pria

0,732

valid

9

rekan sekerja_pria

0,674

valid

10

pekerjaan_pria

0,519

valid

Reliability Test

Semua variabel diukur dengan menggunakan Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa indeks Cronbach Alpha di atas 0.5, yang berarti bahwa semua jawaban dalam kuesioner penelitian ini reliabel (dapat dipercaya). Tabel 4 di bawah ini menyajikan informasi lebih detail mengenai indeks Cronbach Alpha.

Tabel 4 Tes Reliabilitas

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item

Deletes

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

gaji_wanita

39,94

38,239

,294

,656

promosi_wanita

40,19

44,320

,002

,698

atasan_wanita

38,47

38,374

,292

,657

rekan_wanita

39,46

39,943

,258

,661

pekerjaan_wanita

37,72

41,109

,333

,653

gaji_pria

37,90

36,023

,399

,634

promosi_pria

38,72

31,764

,495

,609

atasan_pria

37,97

37,624

,354

,644

rekan_pria

38,67

33,353

,514

,606

pekerjaan_pria

37,19

41,232

,514

,644

Normalitas

Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa secara umum data penelitian ini terdistribusi normal, sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 5 berikut ini.

Tabel 5

Test of Normality

Kolmogorov-Smirnov

Shapiro-Wilk

Statist ic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

gaji_wanita

,181

18

123

,886

18

,003

promo_wanita

,138

18

200

,949

18

,414

atasan_wanita

,137

18

200

,946

18

,368

rekan_wanita

,114

18

200

,970

18

,794

pekerjaan_wanita

,147

18

200

,945

18

,348

gaji_pria

,153

18

200

,921

18

,137

promo_pria

,153

18

200

,889

18

,037

atasan_pria

,121

18

200

,953

18

,470

rekan_pria

,139

18

200

,940

18

,289

pekrjaan_pria

,257

18

,003

,784

18

,001

A. *. This is a lower bound of the true significance B. a. Lilliefors Significance Correction

Variance Test

Sebelum melakukan independent sample T-test harus dipastikan bahwa variabel kepuasan kerja dosen wanita dan pria memiliki kesamaan varians. Berdasarkan Levene-test dapat diketahui bahwa hanya variabel kepuasan terhadap pekerjaan, atasan, dan rekan sekerja yang memiliki kesamaan variabel. Sementara, variabel kepuasan terhadap promosi dan pekerjaan memilik varians yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 6 berikut ini.

Tabel 6

Levene Test

No

Variable

Levene-test

1

Gaji

0,521

2

Promosi

0,030

3

Atasan

0,673

4

Rekan sekerja

0,306

5

Pekerjaan

0,020

Independent sample T-test

Berdasarkan pengujian varians, variabel kepuasan terhadap gaji, atasan, dan rekan sekerja dapat diuji dengan independent sample T-test. Tabel 7 di bawah ini menunjukkan bahwa untuk variabel kepuasan terhadap gaji, terdapat perbedaan signifikan antara dosen wanita dan pria. Sebaliknya, untuk variabel kepuasan terhadap atasan dan rekan sekerja, tidak terdapat perbedaan signifikan antara dosen wanita dan pria.

Tabel 7

Independent Sample T-test

No

Variable

T-test

Interpretation

1

Gaji

0,00

Significance

2

Atasan

0,29

Not Significance

3

Rekan sekerja

0,11

Not Significance

Chi-Square

Berdasarkan Chi-square test diketahui bahwa untuk variabel kepuasan terhadap promosi, terdapat perbedaan signifikan antara dosen wanita dan pria. Sementara, untuk variabel kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, tidak terdapat perbedaan signifikan antara dosen wanita dan pria. Tabel 8 di bawah ini menjelaskan hal tersebut.

Tabel 8 Chi-Square test

No

Variable

Chi-Square

Interpretation

1

Promosi

13,867

Significance

2

Pekerjaan

12,222

Not Significance

  • V.    SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengujian independent sample T-test terhadap variabel kepuasan terhadap gaji, diketahui bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kepuasan dosen wanita dan pria. Sementara variabel kepuasan terhadap atasan dan rekan sekerja menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara kepuasan dosen wanita dan pria.

Berdasarkan hasil pengujian Chi-square dapat disimpulkan bahwa untuk variabel kepuasan terhadap promosi, terdapat perbedaan signifikan antara kepuasan dosen wanita dan pria. Untuk variabel kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, tidak terdapat perbedaan signifikan antara dosen wanita dan pria.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, di antaranya tidak

disertai dengan metode wawancara untuk menggali lebih jauh tentang faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dosen-dosen yang menjadi responden. Penelitian ini juga hanya sebatas mengukur rata-rata kepuasan dan mengukur perbedaan rata-rata kepuasan, belum mengukur indeks kepuasan untuk tiap-tiap variabel.

Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan topik serupa, dapat menggunakan pengujian data lebih lanjut, seperti regresi berganda untuk mengetahui indeks kepuasan tiap-tiap variabel. Di samping itu penelitian selanjutnya juga dapat didampingi dengan teknik wawancara untuk meminimalkan bias dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. 1987. Manajemen Bisnis. Jakarta; Rineka.

Anaroga, P. dan Widiyanti. 1993.Dinamika Koperasi. Jakarta; Rineka.

Jamilah, S. 2006. ”Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment”. Bahan Simposium. Tidak Dipublikasikan.

Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta; Erlangga.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional : Konsep dan Aplikasi. Semarang. Badan Penerbit Undip.

Prabu, A. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung; Rosdakarya.

Umar, Husein. 2003. Riset Akuntansi. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama

12