DETERMINAN STRUKTUR MODAL PADA SEKTOR KEUANGAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA
on
DETERMINAN STRUKTUR MODAL PADA SEKTOR KEUANGAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA
NI KETUT SUKASIH
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bali
ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate the influence of partial and simultaneous determinants of capital structure, including the cost of interest, dividend policy, size of the company, return on equity (ROE) and return on investment (ROI) and taxes paid in the financial sector. This research is limited to banking and lease corporation listing on the Indonesia Stock Exchange. Hypothesis is tested using multiple regression analysis and chow test. The results show that banking interest expense, dividend policy, company size, ROE, ROI and paid taxes simultaneously affect capital structure with adjusted R square value of 0.298 (29.8%) which means that 29.8% of the variation in capital structure can be explained by the six independent variables, interest, dividend policy, company size, ROE, ROI and taxes while the remaining 70.2% is explained by other variables. Results of the lease obtain the adjusted R square of 0.353 (35.3%) meaning that variation in capital structure can be explained by the six independent variables, while the remaining 64.7% is explained by other variables.
Keywords: banking, determinant, capital structure, financial sector
Besarnya modal yang dibutuhkan perusahaan akan berpengaruh pada kebijakan struktur modal. Dana tersebut tidak dapat dipenuhi dari satu sumber saja, perlu pula digunakan atau dicari sumber lainnya atau kombinasi kedua sumber tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar dana pengembangan yang dibutuhkan perusahaan adalah dana jangka panjang, Pasar modal sangat berperan dalam pengembangan perusahaan sebagai tempat untuk mendapatkan dana jangka
panjang. Perusahaan-perusahaan berusaha dapat mencapai keseimbangan yang optimal dalam menggunakan sumber dananya sehingga struktur modal optimal suatu hal yang perlu dicapai oleh perusahaan melalui kebijakan struktur modalnya. Apakah harapan ini dapat dicapai dengan dilakukan analisis terhadap determinan yang mempengaruhi struktur modal.
Beberapa bukti penelitian empiris tentang struktur modal adalah sebagai berikut Paramu (2006) dalam penelitiannya determinan struktur modal dengan variabel biaya utang, biaya agency, risiko bisnis, ukuran perusahaan, dividen payout ratio, profitabilitas,dan kepemilikan internal. Secara simultan semua variabel yang ada mendapat hasil yang signifikan terhadap struktur modal. Waud (1970) & Fama (1990) menyatakan I Wayan Nuka Lantara (2004) dimana bahwa beberapa variabel struktur modal, seperti tingkat suku bunga mengarah ke biaya modal perusahaan. Sekitar pengumuman perubahan tingkat suku bunga pernah dilakukan di pasar modal di negara maju. Di pasar Amerika, mereka menemukan peningkatan suku bunga ternyata diikuti oleh reaksi pasar khususnya dalam penelitian ini reaksi pasar modal di Amerika yang bereaksi negatif dan sebaliknya. Jika harga-harga saham di pasar mengalami perubahan, secara agregat perubahan tersebut juga akan berdampak pada perubahan kinerja pasar modal. Penjelasan lainnya pernah dikemukakan oleh Smirlock dan Yawitz (1985) yang menyatakan bahwa perubahan tingkat suku bunga akan
mempengaruhi tingkat return saham-saham di pasar modal. Jensen dan Johnson (1995) pernah mengemukakan hipotesis bahwa perubahan tingkat suku bunga akan menimbulkan reaksi yang bervariasi pada berbagai sektor industri yang berbeda.
Variabel-variabel dalam struktur modal ini langsung berhubungan dengan pihak internal dan ekternal perusahaan dalam analisis industry yang dilakukan pengukuran dalam ratio terhadap biaya bunga, kebijakan dividen (dividend policy), ukuran (size) perusahaan, return of equity (ROE) dan return on investment ( ROI), dan pajak yang dibayar pada sektor keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan bagaimana pengaruh secara parsial dan simultan determinan struktur modal, yaitu biaya bunga, kebijakan dividen (dividend policy), ukuran(size) perusahaan, return of equity(ROE) dan return on investment (ROI), pajak yang dibayar terhadap struktur modal dan apakah ada perbedaan pengaruh determinan struktur modal khususnya pada perusahaan perbankan dan leasing yang listing di Bursa Efek Indonesia ?
-
II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Struktur Modal
Definisi struktur modal menurut Faizal (2007:376), adalah kombinasi dari berbagai sumber dana jangka panjang yang
digunakan oleh perusahaan dan menggambarkan biaya modal (cost of capital) yang menjadi beban perusahaan tersebut. Terdapat tiga teori yang mendasari manfaat penggunaan hutang dalam perusahaan, yaitu teori sinyal (signaling theory atau packing order theory), teori keagenan (agency theory), dan teori trade-off.
Leverage
Helfert (1997:150) menyatakan leverage mengacu pada kondisi menguntungkan karena memiliki unsur biaya yang stabil yang menunjang suatu tingkat volume yang tinggi. Di pihak lain Brigham & Housten (2006:5) menyatakan bahwa masalah utang kalau dilihat dari sisi kelemahannya adalah sebagai berikut. Pertama, semakin tinggi rasio utang, maka perusahaan tersebut akan semakin berisiko sehingga semakin tinggi pula biaya, baik dari utang maupun ekuitasnya. Kedua, jika sebuah perusahaan mengalami masa-masa sulit dan laba operasi tidak cukup untuk menutupi beban bunga, para pemegang sahamnya harus menutupi kekurangan tersebut. Jika mereka tidak dapat melakukannya, maka akan terjadi kebangkrutan. Masa-masa yang lebih baik mungkin sudah menanti, tetapi utang yang terlalu banyak dapat menunda perusahaan mencapai masa tersebut dan menyapu habis para pemegang sahamnya. Pengertian leverage operasi adalah sebagian dari biaya usaha perusahaan bersifat tetap, sedangkan perubahan volume operasi cukup besar (Brigham & Housten 1999:10).
Struktur Modal yang Optimum
Pengertian struktur modal yang optimum adalah kombinasi modal (capital) perusahaan dengan biaya rata-rata tertimbang yang paling kecil (minimum weighted everage cost of capital) (Faizal ,2007:377). Kebijakan penyusunan struktur permodalan perusahaan pada intinya adalah bagaimana menyeimbangkan antara balas jasa investasi (return) dengan risiko usaha (business risk). Berkaitan dengan hal ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu (1) penggunaan lebih banyak utang (debt) meningkatkan risiko usaha, dan (2) semakin tinggi risiko utang terhadap modal usaha (debt ratio) akan mendorong rata-rata balas jasa investasi (expected return) menjadi lebih tinggi.
Struktur Modal yang Ditargetkan
Pertama-tama perusahaan harus menganalisis beberapa faktor, kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan (target capital structure) Target bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi, tetapi manajemen harus mempunyai gambaran target struktur modal yang spesifik setiap saat. Jika ratio utang yang sesungguhnya di bawah tingkat yang ditargetkan, ekspansi modal mungkin perlu dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Sementara rasio utang sudah melampaui target, saham mungkin perlu digunakan.
Brigham and Houston (2001:5-6) mengemukakan bahwa kebijakan-kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan (trade off) antara risiko dan tingkat pengembalian. Menggunakan utang berarti memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham. Menggunakan utang juga memperbesar tingkat pengembalian.
Biaya Bunga
Besarnya pendanaan yang dihimpun bank bergantung pada tingkat suku bunga simpanan. Tingkat suku bunga simpanan yang ditawarkan bank akan bergantung pula pada besarnya tingkat suku bunga kredit demikian juga sebaliknya. Smirlock & Yawitz (1985) menyatakan jika tingkat suku bunga mengalami perubahan, maka perubahan tersebut akan berpengaruh pada ekspektasi investor terhadap tingkat suku bunga pinjaman dan biaya bunga dari modal yang harus ditanggung perusahaan pada masa depan.
Kebijakan Dividen (Dividend policy)
Weston dan Copeland (1997:125) menyatakan bahwa dividen adalah arus kas yang dihasilkan untuk pemegang saham. Bagi investor, dividen merupakan (return) yang diperoleh dari saham dan capital gain. Istilah lain dividen merupakan laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dalam Kebijakan dividen ada teori yang bernama Dividend Signaling Theory yang pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya (1979). Teori ini mendasari dugaan
bahwa pengumuman perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang mengakibatkan munculnya reaksi harga saham. Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang cash dividend yang dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan pada masa mendatang. Adanya anggapan ini menyebabkan terjadinya asymmetric information antara manajer dan investor, Dengan demikian para investor menggunakan kebijakan dividen sebagai sinyal tentang prospek perusahaan. :
Pajak yang Dibayar (Tax)
Apabila kita akan mempertimbangkan pajak penghasilan (PPh) banyak orang setuju bahwa penggunaan leverage bisa mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap penilaian tunai suatu perusahaan jika digunakan secara bijak.
Hipotesis
H1: Biaya bunga, kebijakan dividen (dividend policy), ukuran (size) perusahaan, return of equity (ROE) dan return on invesment (ROI) serta pajak yang dibayar suatu perusahaan secara simultan mempengaruhi struktur modal (Debt to Equity Ratio).
H2 : Biaya bunga, kebijakan dividen (dividend policy), ukuran (size) perusahaan, return of equity (ROE) dan return on invesment (ROI, serta pajak yang dibayar suatu perusahaan secara parsial mempengaruhi struktur modal.
H3 : Uji beda dari determinan struktur modal antara perbankan dan
leasing dengan pengujian Chow test.
-
III. METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk laporan keuangan pada sektor keuangan khususnya pada perusahaan perbankan dan leasing yang listing di Bursa Efek Indonesia yang terbit dari tahun 2004 sampai dengan 2008.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah sektor keuangan dibatasi pada perusahaan perbankan dan leasing yang listing di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan 2008 yang berjumlah 39 perusahaan ( 29 perbankan dan 10 leasing) Sampel penelitian diaplikasikan dengan teknik purposive sampling dan tipe data time series .
Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas.
-
a. Variabel tidak bebas (dependent variable/ Y) yaitu struktur modal
perusahaan yang dihitung dengan rumus yang dikutip dari
Atmaja (1999:118).
Total Utang Jangka Pendek + Total Utang Jangka Panjang
Struktur Modal = — _g_g_--_ — _g_g_ J g
Total Modal Sendiri
-
b. Variabel bebas (independent variable /X)
-
(1) Biaya bunga (X1)
Biaya Bunga = % tingkat suku bunga X jumlah pinjaman (utang)
-
(2) Kebijakan dividen (X2)
-
(3) Kebijakan dividen menyangkut penggunaan laba yang
menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya laba
tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk
diinvestasikan kembali, bird in the hand theory. Dividen Pay
Out ratio (DPR) (Atmaja, 1999 :285)
Ditidentunai per lembar
DPR = —n---
Laba per lembar
-
(4) Ukuran (size) perusahaan (X3)
Size yang dimaksud dalam penelitian ini adalah total aset yang dimiliki perusahaan khususnya bank dan sewa guna usaha yang dapat dilihat pada laporan keuangan, yaitu pada neraca.
-
(5) Return of Equity (ROE) (X4)
Laba merupakan selisih lebih dari pendapatan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, Fungsi laba adalah untuk mengukur profitabilitas perusahaan pada periode tertentu. Bagi investor, laba bisa dipakai untuk menetapkan pilihan untuk berinvestasi. Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan Return of Equity
(ROE) dan Return on Invesment (ROI) (Atmaja) (1999 : 417) dengan rumus sebagai berikut.
Net Income a. ROE = ---------------
owners Equity
-
(6) Profitabilitas (ROI) (X5)
Net Income b. r°i = ^——---
Total Assets
-
(7) Pajak yang dibayar (X6)
Pajak yang dibayar diukur dengan menghitung besarnya biaya bunga yang dibayar dimana akan dapat mengurangi penghasilan kena pajak sehingga memperkecil laba usaha. Penggunaan utang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak atau a-tax deductible exspense (Atmaja, 1999-254).
Teknik Analisis Data
Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam hal ini digunakan teknik analisis statistika dengan model regresi linier berganda, yaitu sebagai berikut.
Y = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + E
Uji Chow
Untuk menguji determinan struktur modal tersebut apakah terdapat perbedaan atau tidak pada perusahaan perbankan dan leasing digunakan uji Chow yang dikemukakan oleh Gregory Chow.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata struktur modal selama tahun 2004 sampai dengan 2008 adalah sebesar 7,542%, dengan nilai minimum sebesar 0,022%, yaitu pada perusahaan PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) tahun 2008. Sebaliknya nilai maksimum sebesar 20,15%, yaitu pada perusahaan PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) tahun 2005.
Analisis data ini dilakukan dengan mengolah data-data yang sudah ada untuk memperoleh hasil perhitungan struktur modal sebagai variabel dependen dan biaya bunga, dividen pay out ratio, ukuran (size) Perusahaan, return of equity (ROE), return on investment (ROI), dan pajak yang dibayar sebagai variabel independent. Analisis data penelitian ini menggunakan rumus yang sudah ada. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan model regresi yang bersifat Best Linier Unbiased Estimation (BLUE). Hasil pengujian data yang berdasarkan data time series adalah secara keseluruhan sudah memenuhi syarat BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator).
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Adapun hasil pengujian pengaruh biaya bunga, kebijakan dividen (dividend policy), ukuran perusahaan, return of equity (ROE), return on investment (ROI) dan pajak yang dibayar ditampilkan pada
Tabel 3. Berdasarkan hasil analisis didapat persamaan regresi sebagai berikut.
-
Y= 13,431+0,520X1–0,008 X2–0,565X3+0,046 X4–0,940X5–(6,616.10-7)X6
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4 didapat persamaan regresi sebagai berikut.
-
Y= -8,924 + 0,567X1 + 0,001X2 + 0,400X3 –0,056X4 – 0,009X5 – (4,38.10-6)X6
Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis pertama (Uji F), yaitu biaya bunga, kebijakan dividen (dividend policy), ukuran (size) perusahaan, return of equity (ROE), return on investment (ROI) dan pajak yang dibayar suatu perusahaan secara simultan mempengaruhi struktur modal diuji dengan Uji F. Uji Hipotesis kedua dilakukan dengan uji t. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh tiap-tiap variabel bebas yaitu biaya bunga, kebijakan dividen (dividend policy), ukuran (size) perusahaan, return of equity (ROE), return on invesment (ROI), dan pajak yang dibayar suatu perusahaan secara parsial terhadap variabel terikat dan apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak. Pengambilan keputusan dalam uji t ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai probabilitas dengan besarnya nilai alpha (α). H0 ditolak jika nilai probabilitas lebih kecil daripada nilai α (0,05).
Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menguji terdapat perbedaan atau tidak dari determinan struktur modal pada perusahaan perbankan
dan sewa guna usaha (Ghozali, 2001). Chow test adalah alat untuk menguji test for equality of coefficients atau uji kesamaan koefisien.
Perhitungan Chow Test dapat dilakukan sebagai berikut :
F
∖RSSr -RSSur)
(RSSur) ∙-(nl +n2-
RSSr = 2244,938
RSSur = RSS1 + RSS2 = 1098,339 + 187,508 = 1285,847
F
(2244.938 -1285.847)6
15,912
(1285 .847) χ(100+ 40-12)
Hasil perhitungan Chow Test menunjukkan nilai F sebesar 15,912, sedangkan nilai Ftabel pada n = 140 dan α = 5% adalah 2,099. Karena nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka dapat dinyatakan bahwa model regresi pada perbankan dan leasing. Jadi, temuan penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pengaruh determinan struktur modal antara perusahaan perbankan dan leasing yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Pembahasan
Pengaruh Biaya Bunga terhadap Struktur Modal
Biaya bunga berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan perbankan. Pada perusahaan leasing, diperoleh temuan yang hampir sama dengan pengujian pada perusahaan perbankan. Akan tetapi biaya bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Struktur Modal
Pada perusahaan perbankan, dividen pay out ratio berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap struktur modal. Sebaliknya pada perusahaan leasing, dividen pay out ratio berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap struktur modal.
Pengaruh Kebijakan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal
Pada perusahaan perbankan, ukuran (Size) perusahaan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap struktur modal. Sebaliknya pada perusahaan leasing, ukuran (Size) perusahaan berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap struktur modal. Pada perusahaan perbankan, ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Dalam hal ini semakin besar asset dimiliki oleh perusahaan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya dengan menggunakan kemampuan internalnya. Berbeda dengan perusahaan perbankan, pada perusahaan leasing justru semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar komposisi utang dalam struktur modalnya.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Dalam penelitian ini profitabilitas diwakili oleh dua rasio, yaitu return of equity (ROE) dan return on investment (ROI). Pada perusahaan perbankan, return on equity (ROE) berpegaruh positif,
namun tidak signifikan terhadap struktur modal. Sebaliknya pada perusahaan leasing, return on equity (ROE) berpegaruh negatif, namun tidak signifikan terhadap struktur modal.
Pada perusahaan perbankan, return on investment (ROI) berpegaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Temuan yang sama juga terjadi pada perusahaan leasing, yaitu return on investment (ROI) berpengaruh negatif, namun tidak signifikan terhadap struktur modal.
Pengaruh Pajak yang Dibayar terhadap Struktur Modal
Pajak yang dibayar berpegaruh negatif, namun tidak signifikan terhadap struktur modal baik pada perusahaan perbankan maupun perusahaan leasing.
V. SIMPULAN
Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa determinan struktur modal perusahaan perbankan, hanya return on investement (ROI) yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan biaya bunga, dividen pay out ratio, ukuran perusahaan, return on equity (ROE) dan pajak secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Determinan struktur modal perusahaan leasing, hanya biaya bunga yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan dividen pay out ratio, ukuran perusahaan, return of equity (ROE),
return on invesment (ROI), dan pajak secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil uji F, maka biaya bunga, kebijakan dividen (dividend policy), ukuran (size) perusahaan, return of equity (ROE), return on invesment (ROI) dan pajak yang dibayar suatu perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil uji Chow menunjukkan perbedaan pengaruh dari determinan struktur modal khususnya pada perusahaan perbankan dan leasing yang listing di Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Setia. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
Bhattacharya. 1979 ”Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, Dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Publik Di BEJ.” Jurnal Usahawan. No. 09 th XXXIV September. FE UNILA.
Brigham Dan Houston. 1990. Manajemen Keuangan. Jakarta:
Erlangga.
_______. 1998. Manajemen Keuangan. Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga.
_______. 1999. Fundamental of Financial Manajement. Thomson U.S. of America.
_______.2001. Manajemen Keuangan. Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga.
Burhan Bungin. 2008. Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya). Edisi 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Faizal, Henry Noor. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Frank, Murray, Z, and Vidhan K. Goyal. 2003. “Capital Structure Decisions”. Working Paper. Faculty of Commerce, University of British Columbia, and partment of Finance, Hong Kong University of Science and Technology, 1—55.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivarial dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hasnan, Suad. 1994. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi ke-2. Yogya: UPP AMP YKPN.
Helfert, Erich. 1997. Teknik Analisis Keuangan. Edisi ke-8. Jakarta Erlangga.
Jensen dan Johnson. 1995. “Perubahan Tingkat Suku Bunga”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 19, No. 2, hal. 120—132.
Jensen dan Meckling. 1976. “Pengaruh Kebijakan Dividen Utang Terhadap Nilai Perusahaan serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, September.
Machfoedz Mas’ud. 1999. “Pengaruh Krisis Moneter pada Efisiensi Perusahaan Publik di BEJ”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No.1, 37—49. UGM.
Miller, M. Dan Rock, K. 1985. “Devidend Policy under Assy Metric Information”. Journal of Finance, 40: 1031—1051.
Modigliani F. And M.H. Miller. 1958. ”The Cost of Capital Corporation Finance and the Theory of Investasi the American Economic”. Review. 261—297.
Myers, Stewart C. 1977. “Determinants of Corporate Borrowing”. Journal of Financial Economics. 5/2. 147—175.
Nainggolan, Ferdinand, Hamdy Hady, Deddy Ahmad Suhardi. 2007. “Value Added dan Implikasinya terhadap Harga Saham Properti di BEI”. Jurnal Economic. .
Paramu, Hadi. “Determinan Struktur Modal (Studi Empiris) pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Usahawan No.11, th XXXV November 2006.
Smirlock dan Yawitz. 1985. Pada Jurnal Bisnis dan Ekonomi Indonesia. Vol. 19, No. 2 hal. 120—132.
Tabel 1 Gambaran Umum Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No |
KODE |
Tanggal Berdiri |
Tanggal Listing |
1 |
ADMF |
13 Nov 90 |
Mei 03 |
2 |
BABP |
31 Jul 89 |
15 Jul 02 |
3 |
BBCA |
10 Okt 55 |
31Mei 00 |
4 |
BBLD |
07 Jun 82 |
19 Mar 90 |
5 |
BBNI |
05 Juli 46 |
28 Apr 96 |
6 |
BBNP |
07 Jan 72 |
10 Jan 00 |
7 |
BBRI |
18 Des 88 |
31 Okt 03 |
8 |
BDMN |
15 Des 56 |
08 Des 89 |
9 |
BEKS |
11 Sep 92 |
13 Jul 01 |
10 |
BFIN |
07 Apr 82 |
16 Jun 90 |
11 |
BKSW |
28 Apr 13 |
21 Nov 02 |
12 |
BMRI |
02 Okt 98 |
14 Jul 03 |
13 |
BNGA |
26 Sep 55 |
29 Nov 89 |
14 |
BNII |
15 Mei 59 |
21 Nov 89 |
15 |
BNLI |
17 Des 54 |
15 Jan 90 |
16 |
BSWD |
28 Sep 68 |
12 Apr 02 |
17 |
BVIC |
28 Okt 92 |
30 Jun 99 |
18 |
CFIN |
15 Jan 82 |
27 Agt 90 |
19 |
DEFI |
11 Nop 94 |
06 Jul 01 |
20 |
INCF |
23 Feb 82 |
18 Des 89 |
21 |
INPC |
07 Sep 73 |
23 Agt 90 |
22 |
MAYA |
10 Jan 90 |
29 Agt 97 |
23 |
MEGA |
15 Apr 65 |
04 Jul 00 |
24 |
NISP |
04 Apr 41 |
20 Okt 94 |
25 |
WOMF |
23 Mar 82 |
N0v 2003 |
26 |
BNBR |
13 Mar 51 |
28 Agt 89 |
27 |
BBIA |
31 Agt 56 |
Juni 2000 |
28 |
TRUS |
12 Feb 90 |
08 Nov 02 |
Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2008
Tabel 2 Hasil Statistik Deskriptif Tahun 2004—2008
Variabel |
Min |
Max |
Mean |
Std Deviation |
Struktur Modal |
0,022 |
20,150 |
7,542 |
5,120 |
Biaya Bunga |
5,438 |
18,809 |
13,061 |
2,253 |
DPR Size ROE ROI Pajak |
4,840 77,780 39,123 16,977 10,648 19,697 15,706 2,323 -68,580 65,248 10,692 16,066 -13,572 29,168 2,514 5,119 -3423132 2718002 227902,79 703870,22 |
Ket |
Koef. Regresi |
thitung |
Sig. |
Konstanta |
13,431 |
3,506 |
0,001 |
Biaya |
0,520 |
1,371 |
0,174 |
Bunga | |||
DPR |
-0,008 |
-0,395 |
0,694 |
Size |
-0,565 |
-1,533 |
0,129 |
ROE |
0,046 |
1,167 |
0,246 |
ROI |
-0,940 |
-4,236 |
0,000* |
Pajak |
-6,16 . 10-7 |
-1,348 |
0,181 |
R |
= 0,584 | ||
Adjusted R Square |
= 0,298 | ||
square (R2) |
= 0,341 | ||
Standar Error |
= 3,437 | ||
F hitung |
= 8,007 | ||
Fsig |
= 0,000 | ||
N |
= 100 |
Tabel 4 Ringkasan Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda di Sektor Keuangan pada
Perusahaan Leasing
Keterangan |
Koef. Regresi |
t hitung |
Sig. |
Konstanta |
-8,924 |
-2,482 |
0,018 |
Biaya |
0,567 |
2,457 |
0,019* |
Bunga | |||
DPR |
0,001 |
0,021 |
0,983 |
Size |
0,400 |
1,430 |
0,162 |
ROE |
-0,056 |
-1,846 |
0,074** |
ROI |
-0,009 |
-0,114 |
0,910 |
Pajak |
-4,38 . 10-6 |
-1,778 |
0,085** |
R |
= 0,673 | ||
Adjusted R Square |
= 0,353 | ||
square (R2) |
= 0,453 | ||
Standar Error |
= 2,384 | ||
F hitung |
= 4,548 | ||
FSig |
= 0,002 | ||
N |
= 40 |
Tabel 3 Ringkasan Hasil Perhitungan Regresi Perusahaan Perbankan
Linier Berganda di Sektor Keuangan pada
19
Discussion and feedback