PERBANDINGAN JUMLAHBIAYA PENGENDALIAN BAHAN BAKU ANTARA METODE TRADISIONAL PERUSAHAAN DENGAN KOMBINASI JIT/EOQ
on
Vol. 5 No 2 Tahun 2016
Vol 5, No 2, 35-38
JURNAL FARALkSIUDAY-ADew
PERBANDINGAN JUMLAHBIAYA PENGENDALIAN BAHAN BAKU ANTARA METODE TRADISIONAL PERUSAHAAN DENGAN KOMBINASI JIT/EOQ
Dewantara P., I. G. N. A.1, Prasetia, I. G. N. J. A.1, Santosa, I. B. P. D.1
1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Korespondensi: I G.N. Agung Dewantara P.
Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana
Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Badung - Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: (0361)703837 E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkanjumlah biaya pengendalian bahan baku yang digunakan perusahaan melalui metode kombinasi JIT/EOQ dan metode tradisionalperusahaan sehingga dapat diketahui metode mana yang memberikan jumlah biaya pengendalian bahan baku yang paling optimal. Pengambilan data dilakukan menggunakan data perusahaan pada tahun 2014 - 2015 dan wawancara dengan pemilik serta karyawan perusahaan.
Dari penelitian ini didapatkan hasil perbandingan metode tradisional dan pemodelan kombinasi JIT/EOQ yaitu penghematan jumlah biaya pengendalian persediaan bahan baku sebesar 88,30% dari jumlah biaya pengendalian (penyimpanan dan pemesanan) bahan baku yang dilakukan perusahaan dengan metode tradisional.
Kata Kunci: pengendalian, kombinasi JIT/EOQ, persediaan, bahan baku, biaya persediaan
-
1. PENDAHULUAN
1Bahan baku bagi perusahaan manufaktur sangatlah penting karena rata – rata perusahaan manufaktur menggunakan 50% - 60% dari biaya produksi untuk pembelian bahan baku. 2Tersedianya bahan baku dalam jumlah dan frekuensi pemesanan yang tepat sangat penting untuk menjaga berjalannya proses produksi dengan lancar (Daft, 2006). Pillai (2010) juga3mengatakan jika perusahaan dapat menerapkan metodepengendalian persediaan dengan tepat, biaya pengendalian persediaan bahan baku dapat dikurangi menjadi lebih rendah, 4namun pada praktiknya 25% dari usaha kecil menengah tidak menggunakan metode pengendalian bahan baku. mengatakan jika perusahaan dapat
menerapkan metodepengendalian 5persediaan dengan tepat, jumlahbiaya pengendalian persediaan bahan baku dapat dikurangi menjadi lebih rendah, namun pada praktiknya 25% dari usaha kecil menengah tidak menggunakan 6metode pengendalian bahan baku.
Perusahaan Spa Kosmetik adalah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan produk - produk spa di Bali sejak tahun 2000. Bahan baku yang 7penggunaannya paling banyak dalam proses produksi adalahberupa tepung beras yaitu sebesar 30%. Perusahaan spa kosmetikdalam pembelian bahan bakunya menggunakan metode 8tradisional berdasarkan arahan dan kebijakan dari pemilikperusahaan yang dapat mengurangi kelancaran proses pengendalian bahan baku (Perusahaan Spa Kosmetik, 2015).
9Pilihan metode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui biaya pengendalian bahan baku di perusahaan adalah metode kombinasi JIT/EOQ. Berdasarkan hasil penelitian oleh 10Nuryanto (2010) di CV. Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo, metode kombinasi JIT/EOQmampu mengurangi hingga 59,85% dibandingkan dengan menggunakan metode tradisional 11perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk dapat membandingkan biaya bahan baku yang persediaannya dikendalikan antara metode tradisional perusahaan dengan12kombinasi JIT/EOQ.
-
2. BAHAN DAN METODE
-
2.1 Bahan Penelitian
-
Bahan penelitian yang digunakan adalah laporan pengadaaan persediaan di Perusahaan Spa Kosmetik.
-
2.2 Metode
-
2.2.1 Metode Tradisional Perusahaan
-
Data dianalisis secara teoritis dengan menggunakan metode tradisional perusahaan dan metode kombinasi JIT/EOQ.
-
2.2.2 Metode kombinasi JIT/EOQ
Data dianalisis secara teoritis dengan menggunakan metode kombinasi JIT/EOQ.
3.HASIL
Tabel 1. Perbandingan Biaya Pengendalian Bahan Baku menggunakan Metode Tradisional Perusahaan Spa Kosmetik dan Kombinasi JIT/EOQ
No. |
Keterangan |
Metode Tradisional |
Metode Kombinasi JIT/EOQ |
1 |
Kebutuhan Bahan baku |
24.000 kg |
24.000 kg |
2 |
Kuantitas Pemesanan |
1000 kg |
15.830kg |
3 |
Frekuensi Pembelian |
24 |
2 |
4 |
Jumlah pengiriman/pesan |
1 |
4 |
5 |
Jumlah pengiriman/tahun |
24 |
8 |
6 |
Jumlah Biaya Penyimpanan |
Rp 684.000 |
Rp 2.706.930 |
7 |
Jumlah Biaya Pesan |
Rp 48.720.960 |
Rp 3.077.761 |
8 |
Jumlah Biaya Persediaan (7+8) |
Rp 48.404.960 |
Rp 5.784.691 |
Gambar 1. Grafik Perbandingan Pola FrekuensiPengendalianBahan Baku antara Metode Tradisional Perusahaan dengan Metode Kombinasi JIT/EOQ pada Perusahaan Spa Kosmetik
-
4. PEMBAHASAN
13Pengendalian persediaan bahan baku merupakan kebijakan untukmengendalikan tingkat target bahan baku yang harus dimiliki, kapan harus dipesan, dan seberapa banyak, dimana 14jumlah persediaan yang dibutuhkan berbeda untuk setiap jenis perusahaan berdasarkan kapasitas produksi, jenis perusahaan dan proses produksinya (Herjanto, 2008).
15EOQ,adalah metode pengendalian persediaan yang paling dikenaldan paling sering digunakan untuk mengendalikan persediaan bahan baku dalam sebuah perusahaan.(Heizer16dan Render, 2011). Didasarkan pada EOQ, kombinasi dari rumus JIT dan EOQ digunakan untuk menjembatani perubahanpengendalian persediaan dari metode EOQ ke metode JIT. Kombinasi 17rumus JIT/EOQ ini berdasarkan fakta bahwa metode JIT mengurangi jumlah lot pengiriman dalam melaksanakanmetode JIT dalam ruang lingkup besar metode EOQ. (Dalam Sulistyowati, 182006).
Adapun hasil perbandingan biaya bahan baku yang dikendalikan dengan metode tradisional perusahaan dengan metode kombinasi JIT/EOQ19menunjukkan jumlah biaya pengendalian bahan baku yang dapat dikurangi dengan metode kombinasi JIT/EOQ adalah sebesar 88,30 %.
-
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulanbahwa biaya pengendalian bahan baku dapat dikurangi 88,30% dengan metode kombinasi JIT/EOQdibandingkan metode tradisional perusahaan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Perusahaan Spa KosmetikBali Tangiatas bantuannya sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L. (2006). Manajemen (Edisi 6). Jakarta: Salemba Empat
Heizer, J. & Render, B. (2011). Operations Management: Buku 1(Edisi kesembilan). Jakarta: Salemba Empat.
Herjanto, Eddy. (2008). Manajemen Operasi(Edisi 3). Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada.
Nuryanto, A. (2010). “Analisis Perbandingan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Micropolar Fleece Antara Pendekatan Model EOQ Dengan Just In Time Inventory Control (JIT/EOQ) Pada CV Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo” (tugas akhir). Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pillai, NR. (2010). Inventory management performance in machine tool SMEs: What factors do influence them? J. Ind. Eng. Manage., 3(3): 542560.
Perusahaan Spa Kosmetik. Jl. Kebo Iwa No 168 Kota Denpasar. (2015).
Sulistyowati, U. (2006). “Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Pendekatan Model JIT/EOQ pada Percetakan Bintang Pelajar di Surakarta” (skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
38
Discussion and feedback