Apakah Indeks Pembangunan Manusia dan Hotel Mempengaruhi Disparitas Pendapatan ?
on
ISSN : 2301-8968
Vol. 13 No.2, Agustus 2020
EKONOMI
KUANTITATIF
TERAPAN
Volume 13
Nomor 2
JEKT
Analisis Pengaruh Substitusi Tenaga Kerja Asing Terhadap Tenaga Kerja Domestik Pada Masa Sebelum dan Sesudah Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Di Indonesia
Firda Zahrani Hidayat, Palupi Lindiasari Samputra, dan Heru Subiyantoro
ISSN 2301-8968
Halaman
211-356
Denpasar Agustus 2020
Eksistensi Industri Keci Kerajinan Kuningan di Kabupaten Klungkung Ni Nyoman Yuliarmi, Anak Agung Istri Ngurah Marheni
Volatilitas Kurs dan Saham Mengikuti Model EGARCH(1,1) Berdistribusi Versi Skew Normal dan Student-t
Anggita M. Kusumawati, Didit B. Nugroho, Leopoldus R. Sasongko
Profitability, Company Sizes, Numer of Audit Committee, and Size of KAP on Audit Delay Audina Ria Mawardani, David Adechandra Pesudo
Apakah Indeks Pembangunan Manusia dan Hotel Mempengaruhi Disparitas Pendapatan Muhammad Amrullah, Setyo Tri Wahyudi, Marlina Ekawaty
Pengeluaran Pemerintah Sektor Pertanian, Produksi dan Kemiskinan Pedesaan di Indonesia Bayu Kharisma, Adhitya Wardhana, Aldo Febrari Hutabara
Mother’s Status and The Prevalence of Smoking Habits Among Adolescent A Survey in Pontianak City, Indonesia
Restiatun Massardi
Benarkan Perempuan Bekerja dan Berpendidikan Mempengaruhi Tingkat Perceraian Kasus Jawa Barat Nenny Hendajany, Ae Suaesih
Analisis Pengeluaran Rumah Tangga Dalam Bidang Pendidikan, Kesehatan dan, Biaaya Adat di Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli
I Wayan Wenagama
Integrasi Perdagangan dan Keselarasan Siklus Bisnis di ASEAN

EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN
VOLUME 13 NO.2 AGUSTUS 2020
SUSUNAN REDAKSI
EDITOR
I Made Endra Kartika Yudha Anak Agung Ketut Ayuningsasi Anak Agung Bagus Putu Widanta
DEWAN EDITOR
I Wayan Sukadana Ni Putu Wiwin Setyari I Komang Gde Bendesa Anak Agung Istri Ngurah Marhaeni Luh Gede Meydianawathi
Ni Made Tisnawati
MITRA BESTARI
Adrianus Amheka, Politeknik Negeri Kupang Made Antara, Universitas Udayana Mohammad Arsyad, Universitas Hasanudin Kadek Dian Sutrisna Artha, Universitas Indonesia
Djoni Hartono, Universitas Indonesia
Palupi Lindiasari, Universitas Indonesia Devanto Shasta Pratomo, Universitas Brawijaya Deniey Adi Purwanto, Institut Pertanian Bogor Ni Made Sukartini, Universitas Airlangga Setyo Tri Wahyudi, Universitas Brawijaya Muhammad Halley Yudhistira, Universitas Indonesia
ADMINISTRASI DAN DISTRIBUSI
I Ketut Suadnyana Ida Ayu Made Widnyani
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan diterbitkan oleh Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dua kali dalam setahun bulan Februari Dan Agustus
ALAMAT
Ruang Jurnal, Gedung BJ lantai 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Jalan PB Sudirman Denpasar
Phone: +62-361-255511/ Fax: +62-361-223344
E-mail: jekt@unud.ac.id
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jekt
ISSN : 2301-8968
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan (JEKT) adalah jurnal yang menerapkan double blind review pada setiap artikel yang diterbitkan. JEKT diterbitkan oleh Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dua kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan Agustus. JEKT diterbitkan sebagai kelanjutan dari Jurnal Input, Jurnal Sosial dan Ekonomi. Input terbit berkala sebanyak dua kali dalam setahun, dengan Nomor ISSN 1978-7871, dan di tahun kelima, INPUT telah terbit sebanyak sembilan edisi, dengan terbitan terakhirnya adalah Volume V, Nomor 1 Februari 2012. Pembaharuan INPUT menjadi JEKT tercetus pada pertemuan antara tim redaksi jurnal jurusan bersama pimpinan kampus, awal Maret 2012. Setelah melakukan beberapa evaluasi dan dengan merujuk kepada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional Republik Insonesia Nomor 49/dikti/kep/2011 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah, maka terbitlah jurnal jurusan : Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan dimulai dari Volume V, Nomor 2 Agustus 2012.
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan (JEKT) beralamat di Ruang Jurnal, Gedung Program Ekstensi Lantai 1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Jalan PB Sudirman Denpasar, Phone: +62-361-255511/Fax: +62-361-223344. Proses registrasi dan submit artikel dapat dilakukan melalui http://ojs. unud.ac.id/index.php/jekt. Untuk bantuan teknis, penulis dapat menghubungi, email: jekt@unud.ac.id, SMS dan WA : +6281338449077.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 36a/E/KPT/2016 tanggal 23 Mei 2016, JEKT dinyatakan telah terakreditasi B oleh Dikti. Selain terakreditasi oleh Dikti, JEKT juga telah terindeks pada Google Scholar, IPI, dan DOAJ.
JURNAL
EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN
VOLUME 13 NO.2 AGUSTUS 2020
PENGANTAR REDAKSI
Pembaca yang terhormat,
Sampai dengan edisi ini terbit, jika pembaca menelusuri deretan jurnal-jurnal yang terdaftar di Sinta dengan kata kunci penelusuran “kuantitatif”, maka yang akan muncul adalah Jurnal Ekonomi Kuantitatif (JEKT). Dengan menjadi satu-satunya jurnal dengan fokus kuantitatif, maka JEKT dituntut untuk menampilkan terbitan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kalangan peneliti ekonomi, pembangunan dan ilmu sosial lainnya di Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan penerapan metode kuantitatif dalam melakukan analisis, khususnya analisis empiris. Terlepas dari semua itu, diatas segala kemutakhiran metode kuantitatif yang digunakan, “ceritera” yang mampu menarik pembaca dan tentunya para pembuat kebijakan untuk berpastisipasi aktif dalam membaca dan menulis di JEKT adalah yang utama. Rangkaian “ceritera” yang baik dan metode kuantitatif yang sesuai tidak akan bermakna jika data yang digunakan tidak transparan dan tidak valid.
Slogan menarik mengenai data digunakan oleh BPS, “Data Mencerdaskan Bangsa”, JEKT berkomitmen untuk berperan aktif dalam mewujudkan slogan tersebut menjadi kenyataan. Meskipun tidak selalu data yang digunakan artikel yang dipublikasi oleh JEKT menggunakan data BPS sebagai “menu” utama dalam analisisnya, data BPS pasti hampir selelu menjadi rujukan dalam setipa artikel dalam terbitan JEKT. Pentingnya satu pemahaman dan satu sumber dalam data memegang peran penting dalam analisis dan diskusi yang akan melahirkan implikasi kebijakan yang lebih tepat sasaran. Dalam edisi kali ini, JEKT kembali menerbitkan 10 artikel dengan sumber dan jenis data serta metodologi yang beragam.
Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam edisi ini cukup bervariasi mulai sumber data sekunder sampai data primer. Artikel dengan sumber data sekunder sendiri juga memiliki variasi jenis data yang beragam mulai dari data mikro antara lain dari sumber BPS.
Akhir kata, redaksi menyimpulkan bahwa artikel-artikel yang diterbitkan oleh JEKT mulai mengalami pergeseran sejak kemunculannya pertama kali lebih dari 10 tahun silam, utamanya dari sisi data yang digunakan. Semakin banyak artikel-artikel yang menampilkan analisis dengan menggunakan data mikro baik dari sumber sekunder maupun primer. Meskipun demikian JEKT tetap membuka diri untuk artikel-artikel dengan penggunaan data agregate. Kembali ke Alenia pembuka di atas, yang terpenting bagi JEKT dalam terbitannya adalah “ceritera” yang menarik, metode kuantitatif yang sesuai dan data yang valid.
pISSN : 2301 – 8968
JEKT ♦ 13 [2] : 307-316
eISSN : 2303 – 0186
APAKAH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN HOTEL MEMPENGARUHI DISPARITAS PENDAPATAN?
Muhammad Amrullah, Setyo Tri Wahyudi, Marlina Ekawaty
ABSTRAK
Kemajuan sektor pariwisata ternyata tidak selalu berdampak baik bagi distribusi pendapatan antar daerah. Hal tersebut terjadi di Provinsi Bali yang memiliki kemajuan di sektor pariwisata namun ternyata memiliki permasalahan berupa ketimpangan distribusi pendapatan antar daerah yang memiliki objek wisata terkenal dan daerah tanpa objek wisata yang terkenal. Penelitian ini menggunakan metode fixed effect data panel berupa data cross section meliputi 9 kabupaten/kota dan data time series meliputi data periode 2008 hingga 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari jumlah hotel dan index pembangunan manusia terhadap disparitas pendapatan di Provinsi Bali. Adapun hasil penelitian ini menemukan bahwa secara keseluruhan, jumlah hotel dan index pembangunan manusia berpengaruh signifikan terhadap disparitas pendapatan. Jumlah hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap disparitas pendapatan, sedangkan index pembangunan manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap disparitas pendapatan. Sementara itu, Untuk pengaruh Variabel Interaksi antara Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia diperoleh pengaruh yang tidak signifikan terhadap Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali.
Keywords: DisparitasPendapatan; Pariwisata; IndeksPembangunanManusia.
JEL Classification: D30, Z3, O15.
DO HUMAN DEVELOPMENT INDEX AND HOTEL AFFECT THE INCOME DISPARITY?
ABSTRACT
Progress in the tourism sector does not always have a good effect on the distribution of income between regions. This happened in Bali Province which had progress in the tourism sector but apparently had problems in the form of unequal distribution of income between regions that have well-known tourism objects and areas without well-known tourist attractions. This study uses the fixed effect panel data method in the form of cross section data covering 9 districts/cities and time series data covering data for the period 2008 to 2018. This study aims to determine the effect of the tourism sector and the human development index on inequality distribution income in the Province of Bali. The results of this study found that overall, the number of hotels and the human development index had a significant effect on the inequality of income distribution. The number of hotels has no significant effect on the disparity in income distribution, while the human development index has a positive and significant effect on the income distribution inequality. Meanwhile, the influence of the Interaction Variable between the Number of Hotels and the Human Development Index obtained an insignificant influence on the income disparity in the Province of Bali.
Keywords: IncomeInequality; Tourism; Human Development Index.
JEL Classification: D30, Z3, O15.
PENDAHULUAN
Pariwisata menjadi salah satu mesin pemicu yang dapat menggerakkan perekonomian suatu negara. Pariwisata melalui berbagai keunikan dan daya tariknya, seakan menjadi daya tarik yang mendorong wisatawan domestik maupun internasional untuk mendatangi lokasi wisata secara langsung. Dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata, Pemerintah Indonesia menargetkan sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia. Adapun target penerimaan devisa sebesar 17,6 miliar dollar AS. Semakin tinggi arus kunjungan wisatawan, maka penerimaan sektor pariwisata di suatu daerah juga akan semakin meningkat (Rahma & Handayani, 2013). Secara kumulatif sepanjang Januari hingga Desember 2018, Indonesia mencatat jumlah kedatangan wisatawan mancanegara berjumlah 15,8 juta wisman. Angka tersebut tumbuh 12,58% dibandingkan periode tahun sebelumnya berjumlah 12,8 juta wisman(BPS, 2019)
Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kemajuan di sektor pariwisata adalah Provinsi Bali. Hal ini didukung dengan data kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang didominasi kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali bahwa untuk data 2018, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia berjumlah 15.806.191 dan dari jumlah kunjungan tersebut, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali berjumlah 6.070.473. Oleh karena itu, untuk rasio kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali jika dibandingkan
dengan kunjungan ke Indonesia sebesar 38,4 %.
Namun dibalik kemajuan pariwisata Bali tersebut, terdapat beberapa dampak negatif dari kemajuan sektor pariwisata di Provinsi Bali, salah satunya adalah ketimpangan distribusi pendapatan. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Bali akan menetap di wilayah Kuta, Seminyak, Nusa Dua, Sanur, dan Ubud, destinasi tersebut terletak di wilayah Bali Selatan. Tentunya, pembangunan infrastruktur dan ekonomi akan lebih banyak di kawasan selatan. Hal ini menjadi pemicu munculnya kesenjangan antara Bali Utara dan Bali Selatan terutama pada permasalahan disparitas pendapatan (Jaya & Fitanto, 2004). Pada tahun 2018, Kabupaten Badung yang merupakan kabupaten yang terletak di Bali bagian selatan memiliki jumlah hotel tertinggi berjumlah 2333 hotel. Sementara itu,Bangli yang merupakan kabupaten yang terletak di Bali bagian utara memiliki jumlah hotel terendah berjumlah 43 hotel.
Permasalahan terkait disparitas pendapatan telah diteliti oleh banyak penelitian sebelumnya. Penelitian terkait hubungan Pariwisata terhadap Disparitas Pendapatan dibahas dalam Penelitian Fahlevi & Syahnur (2018)yang meneliti pengaruh pariwisata terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di ASEAN. Adapun hasil penelitian ditemukan bahwa pariwisata berpengaruh negatif terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di ASEAN. Sementara itu, hasil yang berbeda ditemukan dalam PeneitianNuryanto (2018) menemukan bahwa data perdagangan, akomodasi
hotel, dan restoran berpengaruh positif dan signifikan terhadap distribusi pendapatan.
Sementara itu, penelitian terkait hubungan Index Pembangunan Manusia terhadap Ketimpangan Pendapatan dibahas dalam penelitian Hartini (2017) yang menemukan bahwa Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan antar daerah. Sementara itu, Penelitian (Hidayat, 2014) menemukan bahwa IPM tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Tengah periode 2005-2012.
Berdasarkan alur pemikiran dalam latar belakang di atas, dikaitkan dengan adanya perbedaan hasil penelitian oleh peneliti sebelumnya yang membahas pengaruh beberapa variabel bebas terhadap ketimpangan distribusi pendapatan, maka penelitian ini akan membahas mengenai hubungan pariwisata dan index pembangunan manusia terhadap ketimpangan distribusi pendapatan antar daerah di Provinsi Bali.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan estimasi menggunakan Regresi Data Panel metode FixedEffect. Penelitian ini menggunakan alat analisis SofwareEviews 10 untuk membantu pengolahan data penelitian yang berbentuk data panel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Provinsi Bali. Studi ini menggunakan data
crosssectionberupa 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali mencakup Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. Sementara itu, data timeseries berupa data periode 2008 hingga 2018.Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pariwisata dengan proxi berupa Jumlah Hotel dan Index Pembangunan Manusia. Sedangkan, Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Ketimpangan Distribusi Pendapatan. Adapun model penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:
DISPENit = βo + βι HTLit + β2 IPMit + μit. (1) DISPENit = βo + β3HTL.IPMit + μu... (2)
Keterangan: | ||
DISPEN : |
Disparitas Pendapatan | |
HTL : |
Jumlah Hotel | |
IPM : |
Indeks Pembangunan | |
Manusia | ||
HTL.IPM : |
Variabel |
Interaksi |
antara Jumlah Hotel | ||
dan |
Index | |
Pembangunan Manusia | ||
β0 : |
Konstanta | |
β1,2,3 : |
Koefisien Independen |
Variabel |
i : |
Entitas/ CrossSection |
Data |
t : |
Periode/ TimeSeries |
Data |
µit : |
Nilai Residu/Error |
Selanjutnya, diketahui terdapat tiga pengujian dalam memilih teknik estimasi data panel. Pertama, Uji
Chow dilakukan untuk memilih teknik estimasi CommomEffect atau FixedEffect. Kedua, Uji Hausman
dilakukan untuk memilih teknik estimasi FixedEffect atau RandomEffect. Ketiga, Uji LagrangeMultiplier dilakukan untuk memilih teknik estimasi CommomEffectatau RandomEffect(Wahyudi, 2020)
Ketika telah ditentukan teknik estimasi, selanjutnya dilakukan Uji Asumsi Klasik untuk Regresi Data Panel yang meliputi Uji
Heteroskedastisitas, Multikolinearitas, Normalitas, dan Autokorelasi. Langkah selanjutnya dilakukan Uji Asumsi Klasik, langkah selanjutnya adalah Pengujian pengaruh variabel
independen, yaitu Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia
terhadap variabel dependen, yaitu Disparitas Pendapatan. Untuk menguji signifikasi pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik secara parsial maupun secara bersama-sama
dilakukan dengan analisis pada Koefisien Determinasi (R2), Uji Parsial (Uji t), dan Uji Simultan (Uji F).
Dalam upaya mengetahui
hubungan antara Jumlah Hotel dan Index Pembangunan Manusia terhadap Disparitas Pendapatan dengan
menggunakan data crosssectionberupa 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali dan data timeseries periode 2008 s.d. 2018, dilakukan beberapa pengujian data dengan hasil estimasi sebagai berikut:
InterpretasiHasilUjiChow
BerdasarkanTabel 1 terkait hasil Uji Chow, dinyatakan bahwa nilai Prob atauP Value Cross-section Chi-square sebesar 0.1447. Hal ini berarti jika nilai P Value Cross-sectionChi-square lebih besar dari 0,05, maka teknik estimasi yang dipilih adalah Model Common Effect. Berdasarkan hasil interpretasi Uji Chou di atas yang mengarahkan untuk menggunakan Model Common Effect, maka tahap selanjutnya perlu dilakukan Uji Hasuman dan Uji Lagrange Multiplier.
InterpretasiHasilUjiHausman
Berdasarkan Tabel 1 terkait hasil Uji Hasuman, dinyatakan bahwa nilai Prob atau P Value Cross-section random sebesar 0.1838. Hal ini berarti jika nilai P Value Cross-section random lebih besar dari 0,05, maka teknik estimasi yang dipilih adalah Model Random Effect. Berdasarkan hasil interpretasi Uji Hausman di atas yang mengarahkan untuk menggunakan Model Random Effect, maka tahap selanjutnya adalah melakukan Uji Lagrange Multiplier.
Interpretasi Hasil Uji Lagrange Multiplier
Berdasarkan Tabel 1 terkait hasil Uji Lagrange Multiplier, dinyatakan bahwa nilai P Value pada Breusch Pagan menunjukkan angka 0,9115 yang berarti nilai tersebut lebih dari 0,05, maka Uji Lagrange Multiplier menyatakan bahwa model estimasi terbaik adalah Common Effect. Selanjutnya, setelah ditentukan model estimasi, maka dilanjutkan dengan Uji Asumsi Klasik.
Interpretasi Hasil Uji AsumsiKlasik
Pengujian Asumsi Klasik yang dilakukan adalah Uji Normalitas, uji Autokolerasi, Uji Multikolinieritas dan Uji Heterokedastisitas dengan hasil sebagaiberikut:
terjadi Autokolerasi positif.
Selanjutnya dilakukan perbaikan model dengan menambahkan Model Autoregressiveor depertama AR(1) pada model dan didapatkan hasil Durbin-Watson Stat sebesar 2.1978. Hasil ini menyatakan bahwa Durbin-Watson Stat
Tabel 1. Hasil Uji Pemilihan Model
Nama Pengujian |
Nilai |
Hasil |
Cross-section Chi-square untuk Uji Chow |
0.1447 |
PilihCommonEffect |
Cross-sectionrandom untuk Uji Hasuman |
0.1838 |
PilihRandomEffect |
Breusch Pagan untuk Uji LagrangeMultiplier |
0.9115 |
PilihCommonEffect |
Sumber: Hasil Olah Data E-Views (2020)
HasilUjiNormalitas
Berdasarkan hasil Uji Normalitas padaTabel 2, dapat dilihat bahwa nilai Jarque-Bera
untuk Uji Normalitas sebesar 0.199756. Hal ini berarti bahwa residual terdistribusi normal.
HasilUjiAutokolerasi
Berdasarkan hasil Uji
Autokolerasi padaTabel 2, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson Stat sebesar 0.640207 dengan dL sebesar 1.6317 dan dU sebesar 1.7140. Hal ini berartibahwa Durbin-Watson Stat lebih kecil dari dU dan nilai(4 – dw) sama dengan 3.286 lebih besardari dU, sehingga diketahui
lebih besar dari dU dan nilai(4 – dw) sama dengan 1.8022 lebih besar dari dU, sehingga tidak terjadi Autokolerasi.
HasilUjiMultikolinieritas
Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai Multikolinearitas antara variabel HTL dan IPM adalah 0.494711, Berarti nilai Multikolinearitas antara variabel PAK dan AMH kurang dari 0,8, sehingga dapat dinyatakan tidak terjadi gejala Multikolinearitas.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan hasil Uji Heterokedastisitas padaTabel 2, dapat dilihat bahwa nilai Prob atauP Value untukv ariabel HTL sebesar 0,1876 dan variabel IPM sebesar 0,1924. Hal ini berarti jika nilai P Value setiap variable bebas lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas.
Determinasi (R2). Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 3, Koefisien Determinasi sebesar 0.054539 yang berarti bahwa variable Jumlah Hotel dan IPM dapat menjelaskan variable Disparitas Pendapatan (DISPEN) sebesar 5,45%, sedangkan sisanya sebesar 94,55% dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak terdapat di dalam model.
Pengaruh dari Jumlah Hotel terhadap Disparitas Pendapatan
Tabel2. Hasil Uji AsumsiKlasik
Nama Pengujian |
Nilai |
Hasil |
Jarque-Bera untuk Uji Normalitas |
0.199756 |
Normal |
Durbin-WatsonStatdengan Model Autoregressive |
2.1978 |
Tidak Ada Autokolerasi |
Sumber: Hasil Olah Data E-Views (2020) | ||
Nilai Multikolinearitasuntuk Uji Multikolinieritas |
0.494711 |
TidakadaMultikolinieritas |
Park Testuntuk UjiHeterokedastisitas |
0,1876 |
TidakadaHeterokedastisitas |
Pengaruh Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Disparitas Pendapatan
Dalam upaya mengetahui besar pengaruh variable Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Diparitas Pendapatan, maka perludilakukan Uji Koefisien
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa variabel Jumlah Hotel (HTL), memiliki nilai P Value sebesar 0,3133. Hal ini berarti bahwa P Value variabel Jumlah Hotel lebih besar dari 0,1 (Batas Toleransi Alpha=10%), maka secara parsial diketahui bahwa variabel Jumlah Hotel (HTL) tidak berpengaruh signifikan terhadap Disparitas
Pendapatan (DISPEN) di Provinsi Bali.Sementara itu, untuk hubungan antara variabel Jumlah Hoteldiketahui berhubungan negatif terhadap variabel Disparitas Pendapatan dengan koefisien sebesar 0.0000154, yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan pada Variabel HTL, maka akan terjadi penurunan sebesar 0.0000154 pada Variabel DISPEN. Pengaruh ini akan berlaku jika P Valuevariabel Jumlah Hotel signifikan.
Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Disparitas Pendapatan
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwaVariabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM), diketahui bahwa nilai P Value sebesar 0,021. Hal ini berarti bahwa P ValueVariabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM), lebih kecil dari 0,1 (Batas Toleransi Alpha=10%), maka secara parsial diketahui bahwa Variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
kenaikan 1 satuan pada Variabel IPM, maka akan terjadi penurunan sebesar 0.002427 pada Variabel DISPEN.
Pengujian Pengaruh Simultan Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Disparitas Pendapatan (Uji F)
Secarasimultan, variable Jumlah Hotel (HTL) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mampumem berikan pengaruh yang signifikan terhadap Disparitas Pendapatan (DISPEN) di Provinsi Bali. Hal ini dapat dilihat dari nilai Prob (F-statistic) sebesar 0.067747 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,1 (Batas Toleransi Alpha=10%). Hal ini berarti bahwa Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Variabel Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali.
Tabel3. Hasil Uji Common Effect pada Model Penelitian
Variable |
Coefficient |
Std. Error |
t-Statistic |
Prob. |
C |
0.148581 |
0.072116 |
2.060291 |
0.0421 |
HTL |
-1.54E-05 |
1.52E-05 |
-1.013692 |
0.3133 |
IPM |
0.002427 |
0.001034 |
2.347123 |
0.0210 |
R-squared |
0.054539 |
Prob(F-statistic) |
0.067747 |
Sumber: Hasil Olah Data E-Views (2020)
berpengaruh signifikan terhadap Disparitas Pendapatan (DISPEN).Sementara itu, untuk hubungan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM), diketahui berhubungan positif terhadap variabel Disparitas Pendapatan dengan koefisien sebesar 0.002427, yang berarti bahwa setiap
Sementara itu, untukpersamaan 2 denganmenguji variabel interaksiantaraJumlahHotel dan IndeksPembangunanManusiaterhadap
Disparitas endapatan, dapat disampaikan pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3, nilai P Value Variabel interaksi antara JumlahHotel dan Indeks Pembangunan Manusia menunjukkanangka 0.7944. Hal iniberarti, nilaiP Value Variabel interaksi antara Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia di atas 0,1 (Batas Toleransi Alpha=10%), sehingga dapat dinyatakan bahwa pengaruh Variabel Interaksi antara Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia tidak signifikan terhadap Variabel Disparitas Pendapatan.
Berdasar kanhasil yang di peroleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa Variabel Jumlah Hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali, namun memiliki pengaruh negatif. Hasil penelitian ini dinyatakan sama dengan PenelitianFahlevi & Syahnur (2018) yang menemukan bahwa pariwisataberpengaruh negative terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di ASEAN. Adapun terbaruan dalam penelitian ini bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwaVariabel Jumlah Hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali meskipun memiliki kesamaan hasil berupa hubungan negative antaraVariabel Jumlah Hotel terhadap Disparitas Pendapatan.
Sementara itu, penelitian ini menemukan bahwa Variabel Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh signifikan terhadap Disparitas
Pendapatan di Provinsi Bali dengan arah hubungan positif. Hasil penelitian ini dinyatakan samadengan Penelitian Hartini (2017) yang menemukan bahwa Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan antar daerah. Namun dalam penelitian tersebut, ditemukan hubungan negative antara Indeks Pembangunan Manusia dan ketimpangan pendapatan.
Dalam penelitian inidi temukan keterbaruan temuan berupa adanya hubungan yang tidak signifikan antara Jumlah Hotel dan Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali, meskipun memiliki arah yang negatif. Sedangkan kebaruan temuan untuk pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali ditemukan hasil yang signifikan namun dengan arah yang positif. Selain itu, keterbaruan dari penelitian ini dapat dilihat dari periode data yang digunakan antara 2008 hingga 2018 dengan menambahkan variable interaksi Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Disparitas Pendapatan. Adanya pengujian terkait pengaruh Variabel Interaksi Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Disparitas Pendapatan dengan hasil berupa hubungan yang tidak signifika nmenjadi salah satu keterbaruan temuan dalam penelitian.
PENUTUP
Berdasarkanpenelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Variabel Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali. Selanjutnya, Jumlah Hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali namun memiliki hubungan yang negatif. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali. Untuk pengaruh Variabel Interaksi antara Jumlah Hotel dan Indeks Pembangunan Manusia diperoleh pengaruh yang tidak signifikan terhadap Variabel Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penggunaan periode data yang dinilai belum memiliki interval data yang panjang. Oleh karena itu, dapat disampaikan saran untukpenelitian selanjutnya dapat menggunakan interval data yang lebih dari 11 tahun, sehingga dimungkinkan akan mendapatkan hasil yang berbeda dengan hasil penelitian ini. Selain itu, dapat dilakukan pengujian menggunakan variabel independen lainnya yang dimungkinkan berpengaruh terhadap Disparitas Pendapatan di Provinsi Bali. Selaini tu, dalam model ini juga terjadi gejala Autokolerasi positif, sehingga dilakukan Model Autoregressive untuk menghilangkan gejala tersebut.
Southeast Asian Nations (ASE. 3(4), 452– 463.
Hartini, N. T. (2017). pengaruh PDRB per kapita, Investasi dan IPM terhadap Ketimpangan pendapatan antar daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2015. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 53(9), 1– 91.
https://doi.org/10.1017/CBO97811074 15324.004
Hidayat, M. H. (2014). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan IPM Terhadap Ketimpangan
Pendapatan Antar Daerah di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2012. Skripsi, 1–74.
http://eprints.undip.ac.id/43810/1/20 _HIDAYAT.pdf
Jaya, I. P. G., & Fitanto, B. (2004). Diparitas Ekonomi Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Jurnal Universitas Brawijaya, 5(1).
Nuryanto, D. T. R. J. (2018). Pariwisata, Pertumbuhan Ekonomi dan
Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Bali (Hipotesis Kurva Kuznets). Indonesian Treasury Review: Jurnal
Perbendaharaan, Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 2(3), 43–54.
https://doi.org/10.33105/itrev.v2i3.61
DAFTAR PUSTAKA
BPS. (2019). Indikator Ekonomi. Buletin
Statistik Bulanan, 224.
Fahlevi, F., & Syahnur, S. (2018). Pengaruh
Pariwisata Terhadap Ketimpangan
Distribusi Pendapatan di Associaton od
Rahma, F. N., & Handayani, H. R. (2013). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Jumlah Objek Wisata dan Pendapatan Per Kapita terhadap Penerimaan Sektor Pariwisata di Kabupaten Kudus. Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jme, 2(2), 1– 9.
https://www.neliti.com/id/publicat ions/19638/pengaruh-jumlah-kunjungan-wisatawan-jumlah-obyek-wisata-dan-pendapatan-perkapita
Wahyudi, S. T. (2020). Konsep dan Penerapan Ekonometrika Menggunakan E-Views (Edisi Kedu). Rajagrafindo Persada.
316
Discussion and feedback