J. Agric. Sci. and Biotechnol.

ISSN: 23020-113

Vol. 5, No. 1, Juli 2016

KERAGAMAN Liriomyza spp. (DIPTERA;AGROMYZIDAE) YANG BERASOSIASI DENGAN BERBAGAI JENIS TANAMAN SAYURAN DAN

TUMBUHAN LIAR DI TIMOR LESTE

Americo Alves Brito, I Wayan Supartha*), I Putu Sudiarta

Program studi Bioteknologi Pertanian, Pascasarjana Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80362 Bali

*)Email: yansupartha.yahoo.com

Abstract

Field research was conducted in Distrit Ainaro, Aileu, Bobonaro, Dili and Ermera. Maintenance and identification of Liriomyza and parasitoids was conducted in laboratory of Plant Protection, Department of Plant Protection of Agriculture, Ministry of Agriculture and fisheries Timor Leste. The purpose of the study to determine the diversity and abundance of leaf miner populations of Liriomyza spp. and parasitoids on vegetable crops in Timor Leste. The results showed there were two Liriomyza species, associated with host plants in the lowlands to the highlands of Timor Leste. The Both species are Liriomyza sativae (Blanchard) and Liriomyza sp. (Blanchard) The highest population abundance of Liriomyza sativa on tomatoes, red beans, Cucurbita maxima dan Cucumis sativus. while the highest populations of Liriomyza sp. on petsay crop.

Key words : Crop vegetables, Liriomyza spp, Diversity

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1    Latar Belakang

Tanaman sayuran merupakan salah satu komoditas penting yang menunjang program ketahanan pangan (food security) nasional di Timor Leste. Tanaman tersebut mempunyai keragaman yang tinggi sebagai sumber gizi keluarga yang mengandung karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu permintaan terhadap tanaman sayuran terus meningkat dari tahun ketahun sehingga nilai ekonominya semakin besar dalam agribisnis sayuran di pasaran lokal maupun nasional. Tanaman sayur mayur semakin di lirik oleh pedagang sebagai komoditas yang mempunyai peluang bisnis menguntungkan bagi para pedagang dan petani sebagai produsen. Proses produksi tanaman pertanian khususnya tanaman sayuran di Timor Leste mengalami banyak kendala yang ditandai oleh rendahnya kuantitas dan kualitas produksi tanaman dan juga produktivitas ushatani secara keseluruhan (Rola-Rubsen, 2011). Salah satu faktor penyebab rendahnya kuantitas dan kualitas produksi tersebut adalah gangguan hama dan penyakit tanaman yang menyerang tanaman pada setiap musim tanam di lapangan. Liriomyza merupakan salah satu jenis hama dari famili Agromyzidae yang merusak tanaman sejak tumbuh sampai berproduksi. Parrella

  • (1987)    dalam Supratha (1999) menganjurkan serangkaian penelitian yang mencakup identifikasi jenis- jenis parasitoid, estimasi kemampuan pengendalian, dan menentukan dampak penggunaan insektisida terhadap parasitoid, tanpa mengesampingkan data biologi secara rinci.

Penyebaran hama Liriomyza ke Timor Leste kemungkinan melalui impor komoditas sayuran dan bibit tanaman inang yang masuk melalui darat yang berasal dari Timor Barat (Indonesia). Hama tersebut telah menyebar luas pada areal pertanaman sayuran di dataran rendah maupun tinggi. Walaupun demikian belum ada penelitian khusus tentang jenis-jenis Liriomyza dan parasitoid yang bersosiasi dengan berbagai jenis tanaman sayuran di Timor Leste. Demikian juga dengan kompleksitas parasitoid dan tingkat parasitisasinya terhadap Liriomyza di lapang belum tersentuh sampai saat ini. Oleh karena itu perlu segera dilakukan penelitian di Timor Leste terutama di pusat - pusat pertanaman sayuran yang menyebar di dataran rendah dan tinggi.

  • 2.    Metode Pnelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Timor Leste dengan lokasi Distrik (Kabupaten) Dili, Aileu, Ainaro, Ermera, dan Distrik Bobonaro, dengan tiga kategori ketinggian tempat yaitu dataran rendah 4 – 49 meter dari permukaan laut, dataran sedang 229 meter sampai 965 meter dari permukaan laut, dataran tinggi 1446 meter sampai 2130 meter dari permukaan laut. Pemeliharaan serangga dan identifikasi dilaksanakan di Laboratorium Departement Perlindungan Tanaman Pertanian, Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste, yang dimulai pada bulan Juli 2013 sampai November 2013.

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitiani ini adalah: Alkohol 90%, sampel daun tanaman yang terserang Liriomyza spp, gunting pangkas, Geography Posisition System (GPS), pinset, kuas kecil, cawan petri, kantong plastik, kain kasa, mikroskop, boks serangga 40 x 40 cm, aspirator, stoples, isolasi, dan botol koleksi, label, dan alat tulis menulis.

  • 2.1    Pelaksanaan Penelitian

Eksplorasi dilakukan pada tanaman inang Liriomyza spp. pada beberapa lokasi dengan ketinggian yang berbeda-beda yaitu 5 – 2130 meter diatas permukaan laut. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah Jenis-jenis tanaman inang Liriomyza spp. keragaman dan kelimpahan Liriomyza spp. yang berasosiasi dengan tanaman inang, keragaman dan kelimpahan parasitoid yang berasosiasi dengan Liriomyza spp. dan tingkat parasitisasi parasitoid Liriomyza spp.

  • 2.2    Metode pengambilan sampel

Pengambilan sampel daun tanaman dilapangan dengan metode purposive sampling, mengambil daun tanaman yang terdapat gejala serangan Liriomyza spp. Jumlah sampel daun yang dikoleksi 100 – 200 helai daun. Sampel daun tanaman dimasukan ke dalam kantong plastik zeepblock, kemudian diberi label atau dikode dengan informasi: lokasi, tanggal pengambilan, nama tanaman, dan ketinggian tempat. Sampel daun dibawa ke laboratorium dan disortir, kemudian sampel daun dimasukkan ke dalam toples plastik transparan yang dasarnya dialasi dengan jalinan kawat. Kemudian toples dikode berdasarkan lokasi, jenis tanaman inang, tanggal koleksi, dan ketinggian tempati.

  • 2.3    Metode Pengamatan

Pengamatan laboratorium dilakukan mulai dari satu hari setelah sortiran sampel daun tanaman di laboratorium. Adapaun data yang diamati adalah jumlah imago, nisba kelamin Liriomyza spp. serta jumlah imago parasitoid yang muncul dari masing-masing tanaman inang. Imago Liriomyza dan parasitoid dikumpulkan dalam tube koleksi yang terpisah dan dikoleksi dalam botol berisi alkohol 90%.

Identifikasi Liriomyza spp. dan parasitoid dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Pertanian, Departemen Perlindungan Tanaman Pertanian Timor Leste. Karakter morfologi Liriomyza yang diamati adalah warna skutelum, pola warna tergit, pada abdomen, bentuk antenna dan warna tungkai. Tetapi karakter morfologi yang banyak digunakan untuk mengidentifikasikan spesies Liriomyza (Blanchard) yaitu bentuk aedegus serangga jantan (Spencer,1990; Shiao,2004 dalam Shahabuddin et al., 2012). Identifikasi parasitoid berdasarkan referensi kunci identififikasi Liriomyza (Blanchard) parasitoid in Asia Tenggara (Fisher et al., 2000).

  • 2.4    Tingkat Parasitisasi Parasitoid Terhadap Liriomyza spp.

Untuk mengetahui tingkat parasitisasi parasitoid dihitung berdasarkan jumlah imago Liriomyza dan parasitoid yang muncul per sampel daun tanaman. Untuk menghitung tingkat parasitisasi parasitoid terhadap Liriomyza menggunakan rumus parasitisasi (Prabowo, 2009).

∑IP

Tingkat parasitisasi (TP) = -------------------- X 100% ………………….(1)

∑IL + ∑IP

∑IP = jumlah imago parasitoid yang muncul ∑IL = jumlah imago penggorok daun yang muncul

  • 2.5    Parameter Penelitian

Data yang dikumpulkan adalah sebagai sebagai berikut:

  • a) jenis tanaman inang, b) keragaman dan kelimpahan Liriomyza spp., c) keragaman dan kelimpahan spesies parasitoid yang berasosiasi dengan Liriomyza spp., dan d) tingkat parasitisasi parasitoid terhadap Liriomyza spp.

  • 3.   Hasil dan Pembahasan

    • 3.1  Jenis Tanaman Inang

Hasil penelitian lapangan di 5 distrik di Timor Leste ditemukan 29 jenis tanaman inang yang teridentifikasi terserang Liriomyza spp., dari 29 jenis tanaman inang tersebut dari famili Brasicacea, Cucurbitacea, Solananaceae, dan Fabaceae kemudian Amaranthaceae, Convolvulaceae, Asteraceae, Euphorbiceae, dan Boraginaceae (Tabel 1. Menurut Siagiaan (2010) banyaknya tanaman inang mempengaruhi daya pencar yang cepat sehingga dapat menimbulkan dampak terhadap tanaman yang dibudidayakan. Tanaman inang adalah tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan gizi, perilaku maupun pertumbuhan dan perkembangan hama Liriomyza spp. (Nonci dan Muis, 2011).

Tabel 1. Jenis tanaman inang yang teridentifikasi terserang Liriomyza spp.

Famili

Nama ilmiah

Nama umum

Ketinggian tempat (m dpl)

Keterangan

Amarantaceae

Amaranthus spinosus L

Bayam

229

Tanaman Budidaya

Amaranthaceae

A. viridis

Bayam liar

45

Gulma

Asteraceae

Sonchus arvensis

Tempuyung

2102

Gulma

Brassicaceae

Brassica oleraceae

Kembang kol

920

Tanaman Budidaya

Brassicaceae

B. rapa L

Sawi putih sendok

920

Gulma

Brassicaceae

B.rapa Subsp. Pekinensis

Sawi cina

920

Tanaman Budidaya

Brassicaceae

B.junceae L

Sawi putih /caisim

14,230

Tanaman Budidaya

Brassicaceae

B. chinensis

Petsay

1664,2109

Tanaman Budidaya

Cucurbitaceae

Luffa acutangulata

Gambas

920

Tanaman budidaya

Cucurbitaceae

Cucumis sativus

Mentimun

920,943

Tanaman budidaya

Cucurbitaceae

Sechium edium (Jacq)

Labu siam

920

Tanaman budidaya

Cucurbitaceae

Cucurbita maxima

Labu wuluh

229,231

Tanaman budidaya

Cucurbitaceae

Cucurbita sp

-

943,965

Tanaman budidaya

Convolvulveae

Ipomoea triloba

-

800

Tumbuhan liar

Convolvulceae

I..batatas L

Ubi jalar

920

Tanaman Budidaya

Cucurbitaceae

Sechium edium (Jacq)

Labu siam

920

Tanaman budidaya

Cucurbitaceae

Cucurbita maxima

Labu wuluh

229,231

Tanaman budidaya

Cucurbitaceae

Cucurbita sp

-

943,965

Tanaman budidaya

Convolvulveae

Ipomoea triloba

-

800

Tumbuhan liar

Convolvulceae

I..batatas L

Ubi jalar

920

Tanaman Budidaya

Fabaceae

vigna sinencis

kacang panjang

4, 476

Tanaman Budidaya

Fabaceae

Canavalis ensiformis

Kacang Karo

920

Tanaman Budidaya

Fabaceae

Pisum sativum

Kacang Kapri

2102

Tanaman Budidaya

Fabaceae

Calopagorium mucunoides Desv

Kacang Asu

800

Tumbuhan liar

Solanaceae

Solanum lycopersicum

Tomat

14, 476,

715, 920

Tanaman Budidaya

Sonalaceae

S. melongenae

Terong

715

Tanaman Budidaya

Solanaceae

Physalis angulata L

Ceplukan

9, 715

Tumbuhan liar

Solanaceae

Datura metel L

Kecubung

49

Tumbuhan

Solanaceae

S. nigrum

Rante/Leuca

4, 920

Tumbuhan liar

Asteraceae

-

tempuyung bulat

2102

Tumbuhan liar

-

-

Sirgota (nama local)

2134

Tumbuhan liar

  • 3.2    Keragaman Liriomyza spp. yang Berasosiasi dengan Tanaman Sayuran dan Tumbuhan Liar

Hasil identifikasi terdapat 2 spesies Liriomyza yang hidup berasosiasi dengan berbagai tanaman inang di lapangan yaitu Liriomyza sativae (Blanchard) dan Liriomyza sp. (Blanchard) dari ordo Diptera, Family Agromyzidae. Dari kedua spesies tersebut L. sativae (Blanchard) mempunyai inang yang cukup banyak yaitu tanaman mentimun, tomat, kacang karo, dan labu (waluh), terong, bayam, kacang merah, sawi putih, kacang panjang dan beberapa gulma. Kelimpahan populasi L. sativae (Blanchard) berdasarkan tanaman inang di lapang menunjukan proporsi terbanyak pada tanaman tomat sebanyak 363 ekor dan persentase betinanya adalah 55.92 persen, pada tanaman kacang merah kelimpahan populasi L.sativa (Blanchard) sebesar 156 ekor dan persentase betinanya 57.69 persen. Sedangkan spesies Liriomyza sp. (Blanchard) mempunyai tanaman inang yang terbatas hanya menyerang beberapa tanaman yaitu petsai, kacang kapri,

tempuyeng (Sonchus arvensis), tempuyeng bulat (Asteraceae), dan sirgota(nama local). Kelimpahan populasi Liriomyza sp. terbanyak pada tanaman petsai sebanyak 124 ekor dan persentase betinanya adalah 39.51 persen, dan pada tanaman tempuyeng bulat (Asteraceae ) kelimpahan populasi sebesar 18 ekor dan presentase betinanya adalah 33.33 persen. Dalam perkembangan setiap spesies Liriomyza (Blanchard) mempunyai toleransi yang berbeda terhadap suhu dan kelembaban lingkungan jika ada perubahan suhu maka akan terjadi penurunan atau peningkatan populasi Menurut Nonci dan Muis (2011) spesies L. sativa (Blanchard) paling toleran terhadap suhu dingin. Lokasi yang berbeda menyebabkan perbedaan toleransi suhu terhadap spesies-spesies Liriomyza spp., perpindahan atau migrasi spesies - spesies Liriomyza berhubungan dengan adaptasi suhu pada lokasi tersebut (Kang et al., 2009). Faktor kuantitas dan kualitas gizi tanaman inang, distribusi, kerapatan trikoma, kandungan fenol dan nutrisi tanaman mempengaruhi pemilihan tanaman inang oleh imago Liriomyza spp. Proses pemilihan inang oleh serangga termasuk Liriomyza spp. didasari oleh banyak faktor seperti (1) faktor nutrisi, dan (2) faktor non-nutrisi. Faktor nutrisi yaitu protein, karbohidrat, lemak, mineral, air, dan tanaman inang. Sedangkan faktor non nutrisi meliputi allelokimia dan morfologi tanaman (Supartha , 1999, dan Parella, 1987).

Tabel 2. Keragaman Liriomyza spp. yang berasosiasi tanaman sayuran dan tumbuhan liar

Jenis tanaman

Jenis Liriomyza

Jumlah Imago

Jantan

Betina

% betina

Chinnes cabbage

L.sativae

1

1

0

0

Kacang merah

L. sativae

156

66

90

57.69

Kacang panjang

L.sativae

2

2

100

Cucurbita sp

L.sativae

101

56

48

47.52

Labu wuluh

L.sativae

127

55

72

56.69

Tomat

L. sativae

363

170

203

55.92

Mentimun

L.sativae

27

8

19

70.37

Sawi putih

L. sativae

48

8

38

79.16

Tempuyeng bulat

Liriomyza sp

18

12

6

33.33

Tempuyeng

Liriomyza sp

5

5

0

0

Petsay

Liriomyza sp

124

75

49

39.51

Sirgota

Liriomyza sp

7

3

4

57.14

  • 3.4    Keragaman Liriomyza spp. Berdasarkan Lokasi dan Ketinggian Tempat

Hasil penelitian lapangan menunjukan bahwa L. sativae (Blanchard) mendominasi pada kategori ketinggian tempat yaitu 4 meter sampai 965 meter di atas permukaan laut (dpl) di empat distrik yaitu Aileu, Bobonaro, Dili, dan Ermera. Kelimpahan populasi L. sativae (Blanchard) terbanyak pada ketinggian 229 meter sampai 231 meter di atas permukaan laut (dpl) di distrik Bobonaro dengan proporsi imago sebanyak 358 ekor, pada tanaman labu wuluh. Pada ketinggian 476 meter dan 715 meter dpl di distrik Ermera kelimpahan populasi L. sativae (Blanchard) sebanyak 154 ekor. Anonim (2002) dalam Herlina (2003) melaporkan bahwa L. sativae (Blanchard) tersebar di dataran rendah dan sedang 0 – 600 meter di atas permukaan laut dan banyak menimbulkan kerusakan berat pada sayuran dataran rendah seperti mentimun, tomat, dan kacang panjang.

Spesies Liriomyza sp. mendominasi pada ketiggian 1665 meter sampai 2130 meter dpl di Distrik Ainaro kelimpahan populasinya adalah 151 ekor. Perbedaaan ketinggian berpengaruh pada kelimpahan populasi Liriomyza spp. karena faktor pemeliharaan tanaman dan lingkungan yang berpengaruh pada kelimpahan dan keragaman Liriomyza spp. Menurut Supartha et al., 2005, bahwa dominasi kedua spesies tersebut berkaitan erat dengan jenis tanaman inang yang biasanya melimpah di masing-masing ketiggian yang menjadi daerah penyebaran awal masing-masing spesies Liriomyza (Blanchard), lain halnya dengan Liriomyza sativa (Blanchard) mempunyai pola adaptasi yang tinggi terhadap ketinggian dan tanaman inang yang ditujukan oleh kemampuan menyerang berbagai jenis tanaman yang ada.

Tabel 3. Keragaman Liriomyza spp berdasarkan

lokasi dan ketinggian tempat di

Timor Leste

Loaksi

Ketinggian

Jenis Liriomyza

Jumla

tempat (m dpl)

imago

Jantan

Betina

Dili

4 – 49

Liriomyza sativae

66

29

37

Bobonaro      229 – 231

L. sativae

358

169

189

Ermera

476, 715

L. sativae

154

90

56

Aileu

800 – 965

L. sativae

128

61

67

Ainaro

1665- 2130

Liriomyza sp

151

95

58

  • 4.    Simpulan

Terdapat 2 spesies Liriomyza yang hidup dan berasosiasi pada 29 jenis tanaman inang yaitu Liriomyza sativa dan Liriomyza sp. L. sativa memiliki wilayah penyebaran dari 4 meter sampai 965 meter di atas permukaan laut, sedangkan Liriomyza sp wilayah penyebaran pada ketinggian 1665 meter sampai

2130 meter di atas permukaan laut. Ada 5 Spesies parasitoid yang ditemukan di Timor Leste hidup berasosiasi dengan hama Liriomyza adalah Hemiptarsenus varicornis (Girault), Neochrysochaeres okazakii (Kamijo), N. Formosa (Westood), dan Diglyphus sp dari famili Eulopidae, parasitoid Opius sp. dari famili Braconidae. Tingkat parasitisasi parasitoid terhadap Liriomyza sp. tertinggi tanaman pada tanaman inang kacang kapri yaitu parasitoid Diglyphus sp.tingkat parasitisasi 100%, kemudian diikuti pada tanaman tempuyeng bulat tingkat parasitisasi H. varnicornis sebesar 82.69%.

Daftar Pustaka

Herlinda,S. 2003. Jenis Tumbuhan Inang Liriomyza sativae Blanchard dan Kerusakan yang diakibatkannya pada tanaman tomat di daerah dataran rendah Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Lokakarya Nasional “Pembangunan Pertanian berkelanjutan dalam Era Otonomi Daerah dan Globalisasi, Palembang 2-3 Mei 2003”. Jurusan Hama dan Penyakit

Nonci, N. dan A. Muis. 2011. Bioekologi Dan pengendalian Pengorok Daun Liriomyza Chinensis Kato (Diptera: Agromyzidae) Pada Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah, Jalan Lasoso No 62, Biromaru, Kotak Pos 51 Palu Telp. (0451)482546, Faks. (0451) 482549,E-mail:[email protected],bptpsulteng@yahoo.

Parrella, M. P.1983. Intrasspecific competition among larvae of Liriomyza trifolli (Diptera: Agromyzidae): Efect on colony production, Environ. Entomol.

Rola-Rubzen, M. F. and J.A.Janes and V.P.Correia and F. Dias. 2011. Challenges and Constraints in Production and Marketing Horticultural Products in Timor Leste. Curtin University of Technology Perth, Western Australia. Acta Horticulturae. 895:         pp. 245-253.

Siagian, P. 2010. Pengaruh Waktu Inokulasi Lalat Penggorok Daun Lriomyza sp. (Diptera: Agromyzidae) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annum). Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi. http:// anakpintarunja. blogspot.com /2012 /06/ proposal-penelitian-metil.html. 23 Juni 2012. Diakses 23 September 2012.

Supartha, I.W. I. G. N. Bagus, P. Sudiarta. 2005. Kelimpahan populasi Liriomyza spp. (Diptera: Agromizidae) dan parasitoid pada tanaman sayuran dataran tinggi. Agritrop. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal On Agriculture Sciences. Laboratorium Ekologi dan Sistematika Serangga, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Denpasar.

Supartha, I. W. 1999. Penerapan Beberapa Komponene PHT terhadap serangan Liriomyza Huidobrensis (Blanchard) pada Pertanaman Kentang di Bali.

Laporan Penelitian. Kerjasama Fakultas pertanian Universitas Udayana, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Bali.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/JASB

9