Pengaruh Luas dan Status Penguasaan Lahan terhadap Profitabilitas dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 11, No. 2, Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2022.v11.i02.p11
Pengaruh Luas dan Status Penguasaan Lahan terhadap Profitabilitas dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar
DAVINA CALLISTA, I WAYAN BUDIASA*, WIDHIANTHINI
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Jl. PB Sudirman Denpasar 80232
Email: [email protected] *[email protected]
Abstract
The Effect of Land Size and Ownership on Profitability and Income in Subak Padanggalak, Kesiman Kertalangu Village, Denpasar City
Subak Padanggalak is located in Kesiman Kertalangu Village, Denpasar City and consists of 170 active farmers. These farmers can be categorized into low-income farmers. Such a condition is caused by among other factors, the accelerating rice land conversion. The narrower the land managed by farmers, the less harvest produced by farmer household. One of the ways to add additional land to farm is through tenancy. This study aims to understand the effect of land size and ownership on profitability and income. This study uses primary data obtained from interviews with farmers. The data obtained were processed using multiple liniear regession analysis techniques. The results show that there are independent variables that have a positive and significant effect between land size and ownership on profitability and income.
Keywords: Subak Padangalak, farm profitability, farm income, land area, land ownership
Tingginya ketergantungaan Indonesia terhadap beras diimbagi dengan bertambahnya jumlah penduduk yang menyebabkan angka impor beras dunia dari tahun ke tahun terus meningkat. (Saragih, 2001). Pada tahun 2018 angka impor beras tertinggi mencapai 2.253.824,5 ton. Hal tersebut menjadikan Indonesia negara importer terbesar di dunia dan menunjukan rentannya kemandirian pangan. (Badan Pusat Statistik, 2019).
Upaya peningkatan jumlah produksi padi di Indonesia dapat dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi. (Kasim, 2007). Tingginya angka alih fungsi lahan
menjadi hambatan utama dalam penyelenggaraan upaya ini. (Suratiyah, 2015). Di Provinsi Bali total luas lahan yang digunakan sebagai sawah tahun 2016 tercatat sebesar 79.526 ha (14,11 persen). Bila dibandingkan dengan luas lahan tahun 2015 tercatat sebesar 80.063 ha atau mengalami penurunan seluas 537 ha (0,67 persen). (Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2016).
Akibat dari tingginya angka penurunan lahan sawah di Bali berimbas pada hasil produksi yang menurun pada tahun 2019 sebesar 325.028 ton mengalami penurunan 13,15 persen dibandingkan pada tahun 2018. (Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2019). Semakin sempitnya luas penguasaan lahan, maka produksi padi yang dihasilkan per rumah tangga petani semakin berkurang, implikasinya pendapatan petani pun semakin berkurang (Sirrapa, 2011).
Upaya yang dilakukan petani untuk mempertahankan kehidupannya pada kondisi pendapatan petani semakin berkurang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penguasaan lahan. Penguasaan lahan oleh petani dapat dilakukan dengan membeli, menyakap, menyewa, dan meminjam. Mengingat profil petani di Bali khususnya di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu yang sebagian besar petani kelompok berpendapatan rendah, maka upaya penguasaan lahan yang paling banyak dilakukan oleh petani adalah dengan cara menyakap, menyewa, dan meminjam.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam analisis sebagai berikut:
-
1. Berapa biaya-biaya yang dikeluarkan dan pendapatan usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar?
-
2. Bagaimana pengaruh luas dan status penguasaan lahan terhadap profitabilitas usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar?
-
3. Bagaimana pengaruh luas dan status penguasaan lahan terhadap pendapatan usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
-
1. Menganalisis biaya-biaya yang dikeluarkan dan pendapatan usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar.
-
2. Menganalisis pengaruh luas dan status penguasaan lahan terhadap profitabilitas usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar.
-
3. Menganalisis pengaruh luas dan status penguasaan lahan terhadap pendapatan usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: (1) penulis sebagai sarana pembelajaran dan penerapan ilmu di bangku kuliah; (2) petani sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam pengelolaan usahatani secara produktif dan efisien; (3) pemerintah dalam penyusutan strategi dan kebijakan pertanian yang lebih baik; (4) peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian pada tahap berikutnya.
Lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive yaitu pada Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Januari 2020 sampai dengan Maret 2021.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, data kuantitatif berupa data luas lahan dan biaya-biaya dalam usahatani di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar dan data kualitatif dalam penelitian ini berupa gambaran umum Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa wawancara mendalam kepada petani Subak Padanggalak.
Metode yang digunakan dalam memperoleh data dalam penelitian ini adalah wawancara kepada petani melalui kuisioner dan studi pustaka.
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis Probability Sampling. Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap populasi untuk dipilih menjadi sampel, mengambil anggota sampel secara dari populasi secara acak. Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin (Sugiyono, 2011).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu variabel yang diukur dalam penelitian (Sugiyono, 2014) diantaranya profitabilitas dan pendapatan. Variabel bebas yaitu variabel yang memiliki pengaruh terhadap variabel terikat diantaranya luas lahan dan status penguasaan lahan. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang meliputi,
statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Pengolahan data diolah menggunakan alat bantu Statistical Package for Social Science 25 (SPSS 25).
Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami (Ghozali, 2016). Statistik deskriptif dari data penelitian adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada penelitian ini dapat dinyatakan jumlah N sebanyak 92. Hal ini berarti terdapat 92 orang responden petani Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar yang digunakan sebagai sampel penelitian. Sebanyak 46 orang responden atau sebesar 50 persen petani yang diteliti memiliki status sebagai penyakap dan sisanya sebesar 46 orang atau 50 persen sebagai pemilik penggarap.
3.1.2 Analisis regresi linear berganda
Analisis regresi linear berganda juga berguna untuk mengetahui besarnya pengaruh perputaran kas, pertumbuhan kredit, dan kecukupan modal terhadap
profitabilitas. |
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Jalur 1 |
Variabel |
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta T Sig. |
(Constant) |
14.728 .108 136.117 .000 |
Luas lahan |
.022 .001 .908 18.619 .000 |
Status penguasaan lahan |
.290 .059 .241 4.932 .000 |
Dependen variable R Square Adjusted R Square F Statistik Signifikansi Uji F |
Profitabilitas Usaha Tani 0,858 0,833 180,906 0,000 |
Berdasarkan hasil analisis jalur substruktur 1 seperti yang disajikan pada Tabel 1, maka dapat dibuat persamaan struktural sebagai berikut:
Y1 = 0,022 X1 + 0,290 X2
Nilai koefisien regresi variabel luas lahan dan status penguasaan lahan bernilai positif dengan nilai signifikansi uji t kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel luas lahan dan status penguasaan lahan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel profitabilitas usahatani. Besarnya pengaruh
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 11, No. 2, Desember 2022 variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh nilai determinasi total (R Square) sebesar 0,858 mempunyai arti bahwa sebesar 85,8% variasi profitabilitas usahatani dipengaruhi oleh variasi luas lahan dan status penguasaan lahan, sedangkan sisanya sebesar 14,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Jalur 2 | |
Variabel |
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta T Sig. |
(Constant) |
15.296 .125 122.606 .000 |
Luas lahan |
.019 .001 .869 14.310 .000 |
Status penguasaan lahan |
.234 .068 .210 3.450 .000 |
Dependen variabel R Square Adjusted R Square F Statistik Signifikansi Uji F |
Pendapatan usahatani 0,779 0,772 105,905 0,000 |
Berdasarkan hasil analisis jalur substruktur 2 seperti yang disajikan pada
Tabel 2, maka dapat dibuat persamaan struktural sebagai berikut:
Y2 = 0,019 X1 + 0,234 X2
Nilai signifikansi masing-masing variabel bebas kurang dari 0,050. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu luas lahan dan status penguasaan lahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel pendapatan usahatani. Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh nilai determinasi total (R Square) sebesar 0,779 mempunyai arti bahwa sebesar 77,9% variasi pendapatan usahatani dipengaruhi oleh variasi luas lahan dan status penguasaan lahan, sedangkan sisanya sebesar 22,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
-
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal apabila koefisien Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari level of significant yang dipakai yaitu 5 persen, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov pada struktur 1 sebesar 0,924 dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah sebesar 0,360. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov
pada struktur 2 sebesar 0,767 dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah sebesar 0,599. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
-
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari dilihat bahwa nilai tolerance dan VIF dari variabel luas lahan dan status penguaaan lahan pada persamaan regresi struktur 1 dan 2 menunjukan nilai tolerance untuk setiap variabel lebih besar dari 10% dan nilai VIF lbih kecil dari 10 yang berarti model persamaan regresi bebas dari multikolinearitas.
-
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Gletser. Jika signifikansi mempunyai nilai lebih besar dari 0,05 maka gejala heteroskedastisitas tidak terjadi. Nilai signifikansi dari variabel luas lahan sebesar 0,069 dan nilai signifikansi variabel dari status penguasaan lahan sebesar 0,074. Dengan demikian, model yang dibuat tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.
-
1. Pengujian Secara Parsial
Kriteria pengujian untuk menjelaskan interprestasi pengaruh antar variabel yakni apabila nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sebaliknya, jika nilai signifikansi >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Adapun hasil uji hipotesis pengaruh antar variabel sebagai berikut:
-
a. Pengujian Hipotesis 1 (H1)
Hasil analisis pengaruh luas lahan terhadap profitabilitas usahatani diproleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 0,022. Nilai signifikansi 0,000 <0,05 mengindikasikan bahwa H1 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa luas lahan berpengaruh positif dan signifikansi terhadap profitabilitas usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar.
-
b. Pengujian Hipotesis 2 (H2)
Hasil analisis pengaruh status penguasaan lahan terhadap profitabilitas usahatani diproleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 0,029. Nilai signifikansi 0,000 <0,05 mengindikasikan bahwa H2 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa status penguasaan lahan berpengaruh positif dan signifikansi terhadap profitabilitas usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar.
-
c. Pengujian Hipotesis 3 (H3)
Hasil analisis pengaruh luas lahan terhadap pendapatan usahatani diproleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 0,739. Nilai signifikansi 0,000 <0,05 mengindikasikan bahwa H3 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa luas lahan berpengaruh positif dan signifikansi terhadap pendapatan
usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar.
-
d. Pengujian Hipotesis 4 (H4)
Hasil analisis pengaruh status penguasaan lahan terhadap pendapatan usahatani diproleh nilai signifikansi sebesar 0,001 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 0,467. Nilai signifikansi 0,001 <0,05 mengindikasikan bahwa H4 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa status penguasaan lahan berpengaruh positif dan signifikansi terhadap pendapatan usahatani padi sawah di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar.
-
3.2 Pembahasan Hasil Penelitian
-
3.2.1 Pengaruh luas dan status penguasaan lahan terhadap profitabilitas usahatani
-
Berdasakan hasil penelitian menunjukkan bahwa luas dan status penguasaan lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas usahatani. Luas dan status penguasaan lahan berpengaruh positif karena dengan semakin tingginya luas lahan dan status penguasaan lahan petani akan berdampak pada hasil produksi padi yang semakin tinggi, walaupun biaya yang dikeluarkan juga semakin tinggi namun dengan pengelolaan usahatani yang efektif mengakibatkan profitabilitas semakin tinggi yang artinya usahatani di Subak Padanggalak sangat layak untuk dijalankan. 3.2.2 Pengaruh luas dan status penguasaan lahan terhadap pendapatan usahatani
Berdasakan hasil penelitian menunjukkan bahwa luas dan status penguasaan lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usahatani. Luas dan status penguasaan lahan berpengaruh positif karena dengan semakin tingginya luas lahan dan status penguasaan lahan petani akan berdampak pada hasil produksi padi yang semakin tinggi, walaupun biaya yang dikeluarkan juga semakin tinggi namun dengan pengelolaan usahatani yang efektif mengakibatkan pendapatan semakin tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh luas dan status penguasaan lahan terhadap profitabilitas dan pendapatan usahatani di Subak Padanggalak Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar, maka dapat ditarik simpulan yaitu biaya usahatani pada status pemilik penggarap lebih tinggi dibandingkan dengan petani penyakap dengan rata-rata biaya usahatani pada petani penyakap sebesar Rp 3.063.856 sedangkan pada petani pemilik penggarap sebesar Rp 3.781.021. Pendapatan usahatani pada status pemilik penggarap lebih tinggi dibandingkan dengan petani penyakap dengan rata-rata pendapatan usahatani pada petani penyakap sebesar Rp 13.389.955 sedangkan pada petani pemilik penggarap
sebesar Rp 18.871.451. Luas dan status penguasaan lahan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas usahatani. Luas dan status penguasaan lahan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan usahatani.
Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian ini, maka beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu Petani di Subak Padanggalak diharapkan menerapkan pengelolaan usahatani dengan efektif dan optimal, sehingga dapat lebih meningkatkan profitabilitas dan pendapatan usahatani sehingga usahatani layak untuk dijalankan. Mengingat pentingnya peranan petani di Subak Padanggalak baik untuk sektor pertanian itu sendiri ataupun sektor pariwisata yang akan mulai dikembangkan di Desa Kesiman Kertalangu, diharapkan adanya kerjasama pihak subak dan dinas atau instansi terkait dalam upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk petani melalui sosialisasi dan pendampingan guna meningkatkan hasil pertanian.
-
5. Ucapan Terima Kasih
Ucapan terimakasih ini ditujukan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2019. Impor Beras Menurut Negara Asal Utama. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2016. Luas Lahan Menurut Penggunaanya Di Provinsi Bali 2016. Bali.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2019. Luas Panen Dan Produksi Padi Di Bali 2019. Bali.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23. (Edisi 8). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kasim. M. 2007. Manajemen Penggunaan Air Meminimalkan Penggunaan Air Untuk Meningkatkan Produksi Padi Sawah Melalui Sistem Intensifikasi Padi. Makalah Pengukuhan Guru Besar Pada Universitas Andalas Padang.
Sugiyono. 2011. Perkuat Ketahanan Pangan Nasional Kita. Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS).
Saragih B. 2001. Keynote Adress Ministers of Agriculture Goverment of Indonesia. National Workshop On Strengthening The Development And Use of Hibrid Rice In Indonesia 1:10.
Sirrapa, P. .. 2011. Kajian Perbaikan Teknologi Budidaya Padi Melalui Penggunaan Varietas Unggul Dan Sistem Tanam Jajar Legowo Dalam Meningkatkan Produktivitas Padi Mendukung Swasembada Pangan. Jurnal Budidaya Pertanian 7(2):79–86.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. in Metode Penelitian Ilmiah.
Suratiyah, Ken. 2015. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
606
Discussion and feedback