Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809    Vol. 11, No. 2, Desember 2022

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2022.v11.i02.p06

Pengaruh Jumlah Aktiva Tetap, Hutang Jangka

Panjang, dan Modal terhadap Kinerja Keuangan LPD Pakraman Tajen, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali

NI KADEK ANISA DWI PURNANTARI, I NYOMAN GEDE USTRIYANA*, A.A.A. WULANDIRA SAWITRI DJELANTIK

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar, 80232

Email: [email protected] *[email protected]

Abstract

The Influence of Total Fixed Assets, Long-Term Debt, and Capital on The Financial Perfomance of LPD Pakraman Tajen, Penebel District, Tabanan

Regency, Bali

The lack of capacity of village credit institutions (LPD) in utilizing all potential resources to improve operational activities will have an impact on the ability to earn income and its overall financial performance. Factors that support operational activities of an LPD include fixed assets, long-term debt, and capital. This study aims to examine the effect of fixed assets, long-term debt, and capital on financial performance. This research was conducted at LPD Pakraman Tajen, and the data was obtained through field research which was then analyzed using descriptive methods and multiple linear regression. This study shows that the total fixed assets, long-term debt, and capital significantly affect financial performance. The number of fixed assets, long-term debt, and capital partially have a signifivant effect on financial performance.

Keywords: total fixed assets, long-term debt, capital, financial performance

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1    Latar Belakang

Pembangunan ekonomi tidak dapat terlepas dari sektor perbankan. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Sistem keuangan memiliki peranan yang sangat mendasar dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat (Irmawati, 2018). Sehingga Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang merupakan lembaga keuangan dengan kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit bagi masyarakat desa yang membutuhkan berperan penting dalam hal ini.

Secara umum, keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya seringkali didasarkan pada tingkat laba yang diperoleh. Akan tetapi, laba yang besar belum tentu menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien. Tingkat efisiensi dapat diketahui dengan cara membandingkan laba yang didapat dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau sering disebut profitabilitas. Kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan kegiatannya dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2011). Dalam penentuan tingkat kinerja keuangan, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya laba berdasarkan Return On Asset (ROA) karena Bank Indonesia lebih mementingkan profitabilitas suatu lembaga yang diukur dengan aktiva yang semakin besar dananya dihimpun dari simpanan masyarakat karena laba yang besar belum tentu menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien (Dendawijaya, 2009).

LPD sebagai organisasi ekonomi memerlukan modal yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan. Modal kerja harus senantiasa dikelola agar tidak terlalu kecil maupun terlalu besar jumlahnya. Modal kerja yang lebih kecil, perusahaan akan mengalami kondisi illikuid, Sebaliknya modal kerja yang jumlahnya terlalu besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana menganggur, sehingga tidak efisisen dalam penggunaannya (Firnady, 2007). Penggunaan modal kerja yang belum optimal dan efektif akan mengakibatkan kurang mampunya perusahaan membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari sehingga perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga dapat mempengaruhi profitabilitasnya karena kehilangan kesempatan memperoleh laba khususnya Return On Asset (Munawir, 2004).

Sumber pendanaan tersebut dapat diperoleh dari internal maupun eksternal. Pendanaan yang berasal dari ekternal dengan melakukan pinjaman dalam bentuk hutang seperti hutang jangka panjang Perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi biasanya menggunakan hutang dalam jumlah sedikit dibandingkan dengan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah karena perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Sebaliknya pada tingkat profitabilitas yang rendah, perusahaan akan menggunakan hutang untuk membiayai operasionalnya (Maulana, 2017).

Dalam manajemen keuangan selain modal itu diinvestasikan dalam aktiva lancar dan hutang lancar, modal kerja itu juga dapat diinvestasikan dalam aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya lebih dari satu tahun (Suhayati, 2009). Aktiva tentunya mengalami penilaian kembali dalam kegiatan operasionalnya atau yang biasa disebut revaluasi aktiva tetap. Hasil revaluasi akan memperbaruhi nilai tercatat aktiva dan menjadi dasar penyusutan (Siswati,

2015), jika nilai aktiva tetap bertambah akibat dari revaluasi tersebut maka beban penyusutan menjadi bertambah dan akan berpengaruh terhadap perolehan laba. Jika laba yang diperoleh mengalami penurunan sedangkan aktiva yang dimiliki LPD mengalami peningkatan setiap tahunnya maka akan berpengaruh terhadap profitabilitas khususnya ROA yang dimana merupakan ukuran keefektifan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Sepriana, 2017)

Tabel 1.

Perkembangan Keuangan LPD Pakraman Tajen tahun 2014-2018

2014

2015

2016

2017

2018

Total Aktiva

14.655.123.833

17.389.999.500

19.920.957.083

23.175.401.000

27.173.908.417

Aktiva Lancar

14.453.814.833

17.189.874.250

19.627.010.333

22.010.099.000

26.066.564.750

Aktiva Tetap

201.309.000

200.125.250

293.946.750

1.165.302.000

1.107.343.667

Laba

165.830.350

222.828.982

401.777.865

313.566.083

465.545.214

Hutang Lancar

12.396.522.250

15.671.339.500

17.586.896.583

20.237.029.833

24.653.837.417

Hutang Jangka

2.046.609.583

3.124.701.583

2.589.564.750

1.674.827.833

2.334.060.500

Panjang

Total Hutang

14.655.123.833

17.389.999.500

19.920.957.083

23.175.401.000

27.173.908.417

Modal Kerja

2.057.292.583

1.518.534.750

2.040.113.750

1.773.069.167

1.412.727.333

ROA

1,09%

1,26%

1,97%

1,33%

1,67%

Sumber : LPD Pakraman Tajen, 2019

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan ROA sebagai proksi dari kinerja keuangan (profitabilitas) memberikan hasil yang berbeda-beda. Dari penelitian-penelitian terdahulu disimpulkan bahwa hasil penelitian berbeda-beda karena perbedaan situasi dan kondisi di setiap daerah. Dalam penelitian ini akan dikaji ulang sehingga apa yang menjadi hasil penelitian akan mempertegas dan memperkuat teori yang ada. Berdasarkan uraian diatas, perlu adanya penelitian mengenai pengaruh aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal terhadap kinerja keuangan LPD Pakraman Tajen untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dan seberapa besar pengaruhnya terhadap prestasi keuangan LPD dalam menjalankan usahanya.

  • 1.2    Rumusan Masalah

  • 1.    Bagaimanakah pengaruh jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal secara parsial terhadap kinerja keuangan LPD Pekraman Tajen, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali?

  • 2.    Bagaimanakah pengaruh jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal secara simultan terhadap kinerja keuangan LPD PekramanTajen, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

  • 1.    Untuk mengetahui pengaruh jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal secara parsial terhadap kinerja keuangan LPD Pekraman Tajen, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.

  • 2.    Untuk mengetahui pengaruh jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal secara simultan terhadap kinerja keuangan LPD Pekraman Tajen, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1    Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Pakraman Tajen, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan September 2019 sampai dengan bulan November 2019. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara purposive, yaitu suatu metode penentuan daerah penelitian secara sengaja dan terencana.

  • 2.2    Metode pengumpulan

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelittian ini antara lain wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.

  • 2.3    Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan LPD Pakraman Tajen tahun 2014 sampai dengan 2018. Adapun sampel dalam penelitian ini yang merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam laporan ini yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi pada LPD Pekraman Tajen tahun 2014 sampai dengan 2018.

  • 2.4    Variabel Penelitian dan Pengukuran

Jumlah aktiva tetap disimbolkan dalam (X1), jumlah hutang jangka panjang disimbolkan dalam (X2), dan jumlah modal disimbolkan dalam (X3) sebagai variable bebas yang mempengaruhi variable terikat yaitu kinerja keuangan yang disimbolkan dalam (Y).

Tabel 2.

Variabel, konsep variabel, indikator, dan pengukuran

Konsep

Variabel                 Indikator                        Pengukuran

Pengaruh Jumlah

Aktiva Tetap, Hutang Jangka Panjang, dan Modal terhadap Kinerja Keuangan

Jumlah Aktiva Tetap      Jumlah Aktiva Tetap              Kuantitatif

(X1)

Jumlah Hutang Jangka    Jumlah Hutang Jangka           Kuantitatif

Panjang (X2)            Panjang

Jumlah Modal Kerja (X3) Aktiva Lancar – Hutang          Kuantitatif

Lancar

Kinerja                 Return On Asset (ROA)          Kuantitatif

Keuangan-               tahun 2014-2018

Profitabilitas (Y)

  • 2.5    Analisis Data

Dalam penelitian ini metode yang dipakai adala analisis regresi linier berganda menggunakan system komputerisasi yaitu dengan memanfaatkan Software Statistic SPSS (Statistic Product and Service Solutions) versi 24 menurut Ghozali (2016).

  • 1.    Uji Asumsi Klasik

  •    Uji Normalitas

  •    Uji Heteroskedastisitas

  •    Uji Autokorelasi

  •    Uji Multikolinieritas

  • 2.    Pengujian Hipotesis

  •    Analisis Uji Simultan (Uji f)

  •    Analisis Uji Parsial (Ujit)

  •    Koefisien Determinasi (R²)

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

Tabel 3.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficients a

Standardized

Model

Unstandardized

Coefficients

Coefficients

Beta

T

Sig.

B       Std.

Error

(Constant)

-5,998

,899

-6,670

,000

Jumlah Aktiva Tetap

1,661E-9

,000

,937

6,943

,000

Jumlah Hutang Jangka

1,199E-9

,000

,831

6,828

,000

Panjang

Jumlah Modal Kerja

2,075E-9

,000

,795

7,168

,000

a. Dependent Variable:ROA

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 3. diperoleh bentuk persamaan regresi Y= -5,998 + 1,66 X1+ 1,199 X2 + 2,075 X3. Berdasarkan persamaan regresi diatas berarti bahwa:

  • 1.    Koeffisien regresi untuk jumlah aktiva tetap (X1) sebesar 1,66 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan adanya persamaan arah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada peningkatan jumlah aktiva tetap (X1) sebesar satu satuan, maka akan mengakibatkan nilai ROA (Y) yang diperoleh LPD mengalami peningkatan sebesar 1,66 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel jumlah aktiva tetap (X1) sebesar satu satuan, maka akan menurukan nilai ROA (Y) sebesar1,66.

  • 2.    Koefisien regresi untuk jumlah hutang jangka panjang (X2) sebesar 1,199 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan adanya persamaan arah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada peningkatan jumlah hutang jangka panjang (X2) sebesar satu satuan, maka akan mengakibatkan nilai ROA (Y) yang diperoleh meningkat sebesar 1,199 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel jumlah hutang jangka panjang (X2) sebesar satu satuan, maka akan menurukan nilai ROA (Y) sebesar1,199.

  • 3.    Koefisien regresi untuk jumlah modal kerja (X2) sebesar 2,075 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan adanya persamaan arah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada peningkatan jumlah modal kerja (X2) sebesar satu sautan, maka akan mengakibatkan nilai ROA (Y) yang diperoleh meningkat sebesar 2,075 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel jumlah modal kerja (X2) sebesar satu satuan, maka akan menurukan nilai ROA (Y) sebesar 2,075.

Tahap selanjutnya dilakukan beberapa pengujian untuk memastikan bahwa model yang dibentuk telah memenuhi criteria BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).

  • 3.1    Uji Asumsi Klasik

  • 1.    Uji Normalitas, bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel bebas, dan variabel terikat memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016)

Tabel 4.

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N

60

Normal       Mean

,0000000

Parametersa,b

,54897988

Std.Deviat

ion

Most Extreme   Absolute

,151

Differences      Positive

,151

Negative

-,112

Test Statistic

,151

Asymp. Sig. (2-tailed)

,002c

Monte Carlo     Sig.

,119d

Sig.

(2-tailed)        99%       Lower

,110

Confidenc Bound

e

Interval    Upper

,127

Bound

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors SignificanceCorrection.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed299883525.

Berdasarkan Tabel 4. hasil analisis dengan menggunakan one-sample kolmogorov- smirnov test menunjukkan nilai Monte Carlo Sig. (2-talied) sebesar 0,119 yang berarti nilai sig. lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal dan asumsi normallitas terpenuhi.

  • 2.    Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Tabel 5.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Glejser

Model

Coefficients a

t

Sig.

Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients Beta

B

Std. Error

1     (Constant)

,551

,648

,850

,399

Jumlah Aktiva Tetap

1,470E-10

,000

,167

,853

,397

Jumlah Hutang Jangka Panjang

-7,230E-11

,000

-,101

-,571

,570

Jumlah Modal Kerja

-5,951E-11

,000

-,046

-,285

,777

a. Dependent Variable: Absolute Residual

Berdasarkan Tabel 5. dimana hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel jumlah aktiva tetap (X1), jumlah hutang jangka panjang (X2), dan jumlah modal kerja (x3) sebesar 0,397; 0,570; 0,777 yang semuanya bernilai lebih dari 0,05 yang berarti tidak terjadi terjadi heteroskedastisitas dalammodel regresi. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji Glejser bahwa data yang diuji tidakmengalami gejala heteroskedastisitas.

  • 3.    Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mencari tahu apakah kesalahan (errors) suatu data pada periode tertentu berkorelasi dengan periode lainnya.

Tabel 6.

Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson

Model Summary b

Adjusted R    Std. Errorof

Model       R     R Square     Square     theEstimate          Durbin-Watson

  • 1               ,744a       ,554            ,530         ,56349                                1,642

  • a.    Predictors: (Constant), Jumlah Modal Kerja, Jumlah Hutang Jangka Panjang, Jumlah Aktiva Tetap

  • b.    Dependent Variable: ROA

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel Model Summary diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,642, akan dibandingkan dengan tingkat kesalahan 5%, jumlah sampel yang diamnil sebanya 60 sampel, dan jumlah variabel independen (variabel bebas) sebanyak 3.

  •    DW = 1,642

  •    DL = 1,4797

  •    DU = 1,6889

Dengan memasukkan rumus :

DU < DW < (4-DU) = 1,6889 < 1,642< 2,3111

Karena nilai Durbin-Watson (DW) berada diantara DU dan (4-DU), maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji autokorelasi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.

  • 4.    Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel independen saling berhubungan secara linier.

Tabel 7.

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficients a

Model

Unstandardi zed

Coefficients

Standardize d

Coefficients

Collinearity Statistics

B

Std.

Error

Beta

T

Sig.

Tolerance

VIF

1

(Constant)

-5,998

,899

-

6,670

,000

Jumlah Aktiva Tetap

1,661E-9

,000

,937

6,943

,000

,438

2,286

Jumlah Hutang

Jangka Panjang

1,199E-9

,000

,831

6,828

,000

,539

1,856

Jumlah Modal

Kerja

2,075E-9

,000

,795

7,168

,000

,648

1,544

a. Dependent Variable:ROA

Berdasarkan Tabel 7., untuk menguji ada atau tidaknya gejala multikolinieritas, maka dapat dilihat pada kolom Collinearity Statistics. Pada kolom Tolerance, nilai variabel jumlah aktiva tetap (X1), jumlah hutang jangka panjang (X2), dan jumlah modal kerja (X3) memiliki nilai sebesar 0,468; 0,539; 0,648yang semuanya bernilai lebih dari 0,10. Lalu pada kolom VIF, nilai variabel jumlah aktiva tetap (X1), jumlah hutang jangka panjang (X2), dan jumlah modal kerja (X3) memiliki nilai sebesar 2,286; 1,856; 1,544 yang semuanya bernilai kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang sudah diuji tidak mengalami multikolinieritas antar variable independen dalam model regresi.

  • 3.2 Pengujian Hipotesis

  • 1.    Analisis Uji Parsial (Uji t)

Tabel 8.

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Model

Coefficients a

t

Sig.

Unstandardized

Coefficients

B       Std. Error

Standardized Coefficients

Beta

1

(Constant)                  -5,998         ,899

-6,670

,000

Jumlah Aktiva Tetap     1,661E-9        ,000

,937

6,943

,000

Jumlah Hutang          1,199E-9        ,000

Jangka Panjang

,831

6,828

,000

Jumlah Modal Kerja     2,075E-9        ,000

,795

7,168

,000

a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan hasil uji pengaruh parsial pada tabel coefficients menunjukkan bahwa pengujian pengaruh variabel jumlah aktiva tetap (X1) terhadap ROA (Y) menghasilkan nilai t hitung sebesar 6,943, akan dibandingkan dengan tingkat kesalahan 5%, jumlah sampel yang diamnil sebanya 60 sampel, dan jumlah variabel independen (variabel bebas) sebanyak 3.

t tabel = t (a/2 ; n-k-1)= t (0,025 ; 56) = 2,3033

Diketahui nilai t hitung untuk pengaruh X1 terhadap y adalah sebesar 6,943lebih besar dari t table sebesar 2,3033 dan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti variable jumlah aktiva tetap (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Pakraman Tajen. Arah pengaruh positif menunjukkan semakin besar nilai aktiva tetap akan membuat nilai ROA semakin meningkat, begitu pula sebaliknya semakin kecil nilai aktiva tetap akan membuat nilai ROA semakin menurun.

Variabel jumlah hutang jangka panjang (X2) menghasilkan t hitung sebesar 6,828 lebih besar dari t tabel sebesar 2,3033 dan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti variable jumlah hutang jangka panjang (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Pakraman Tajen. Arah pengaruh positif menunjukkan semakin besar nilai hutang jangka panjang akan membuat nilai ROA semakin meningkat, begitu pula sebaliknya semakin kecil nilai hutang jangka panjang akan membuat nilai ROA semakin menurun.

Variabel jumlah modal kerja (X3) menghasilkan t hitung sebesar 7,168 lebih besar dari t tabel sebesar 2,3033 dan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti variable jumlah modal kerja (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Pakraman Tajen. Arah pengaruh positif menunjukkan semakin besar nilai modal kerja maka akan membuat nilai ROA semakin meningkat,

begitu pula sebaliknya semakin kecil nilai modal kerja maka akan membuat nilai ROA semakin menurun.

  • 2.    Analisis Uji Simultan (Uji f)

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 9.

Hasil Analisis Uji Simultan (Uji f)

Model

Sum of Squares

ANOVAa

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

22,062

3

7,354

23,160

,000b

Residual

17,781

56

,318

Total

39,843

59

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), Jumlah Modal Kerja, Jumlah Hutang Jangka Panjang, Jumlah Aktiva Tetap

Berdasarkan hasil uji f pada tabel ANOVA dapat dilihat bahwa nilai f hitung yang diperoleh adalah sebesar 23,160, akan dibandingkan dengan tingkat kesalahan 5%, jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 sampel, dan jumlah variabel independen (variabel bebas) sebanyak 3.

  •    f hitung =23,160

  •    ftabel = f (k ; n-k) = f (3 ; 57) =2,77

Diketahui nilai f hitung untuk pengaruh variable jumlah aktiva tetap (X1), jumlah hutang jangka panjang (X2), dan jumlah modal kerja (X3) terhadap ROA (Y) adalah sebesar 23,160lebih besar dari f table sebesar 2,77, dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang positif signifikan darijumlah aktiva tetap (X1), jumlah hutang jangka panjang (X2), danjumlah modal kerja (X3) secara simultan terhadap kinerja keuangan-profitabilitas (Y). Dimana ketiga variable tersebut berpengaruh terhadap profitabilitas yang arah hubungannya berbanding lurus atau searah, maksudnya apabila ketiga variable tersebut (jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal kerja) meningkat maka dapat menyebabkan nilai profitabilitas akan meningkat pula dan sebaliknya apabila ketiga variable. tersebut (jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal kerja) menurun maka dapat menyebabkan nilai profitabilitas akan mengalami penurunan.

  • 3.    Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dari data yang telah diolah, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 10.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Adjusted R

Model                        R      R Square      Square         Std. Error of the Estimate

1                                  ,744a        ,554             ,530                                  ,56349

  • a. Predictors: (Constant), Jumlah Modal Kerja, Jumlah Hutang Jangka Panjang, Jumlah Aktiva Tetap

Berdasarkan Tabel 10. dimana hasil analisis menunjukkan bahwa variabel jumlah aktiva tetap (X1), jumlah hutang jangka panjang (X2), dan jumlah modal kerja (X3) memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0,530. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa besarnya nilai koefisien determinasi adalah 0,530 yang berarti bahwa variabel jumlah aktiva tetap (X1), jumlah hutang jangka panjang (X2), dan jumlah modal kerja (X3) cukup mampu menjelaskan perubahan pada ROA (Y) di LPD Pakraman Tajen sebesar 53 % dan sisanya 47 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam masalah penelitianini.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1    Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penelitian ini yaitu secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara jumlah aktiva tetap, jumlah hutang jangka panjang, dan jumlah modal kerja terhadap kinerja keuangan (profitabilitas) pada LPD Pakraman Tajen pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. Secara parsial jumlah aktiva, jumlah hutang jangka panjang, dan jumlah modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (profitabilitas) pada LPD Pakraman Tajen pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.

  • 4.2    Saran

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan diantaranya, LPD Pakraman Tajen hendaknya memperhatikan periode revaluasi terhadap aktiva tetap agar beban akumulasi penyusutan. Dan mempertahankan nilai aktiva tetapnya lebih besar dibandingkan akumulasi penyusutan sehingga aktiva tetapnya tetap positif. Selain itu, pihak LPD Pakraman Tajen sebaiknya memperhatikan sejauh mana batasan hutang jangka panjang yang digunakan, sehingga masih baik digunakan dalam kegiatan operasional LPD. Serta LPD Pakraman Tajen sebaiknya dapat merencanakan dan mengendalikan modal kerja yang agar menjadi lebih efektif dan efisien serta mempertimbangkan variable lain yang mempengaruhi profitbailitas.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Ucapan terimakasih penulis tunjukkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya penulisan e-jurnal ini yaitu kepada LPD Pakraman Tajen, keluarga, dan teman-teman serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga penelitian ini bermanfaat dengan sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Fahmi, ilham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta

Firnady, Frans. 2007. Analisis Hubungan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pola Indah Gas Medan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. repository.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2019

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Irmawati. 20018. Pengaruh Modal Kerja dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar. repositori.uin-alauddin.ac.id. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2019

Maulana, Zefri & Ayang Fhoma Safa. 2017. Pengaruh Hutang Jangka Pendek Dan Hutang Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas pada Bank Mandiri Tbk. Fakultas    Ekonomi    Universitas    Samudra,    Langsa    Aceh.

https://ejurnalunsam.id. Diakses pada tanggal 15 Juli 2019

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Sepriana, Betdrit. 2017. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) Tahun 2012-2015. UIN Raden Fatah Palembang. Palembang. repository.radenfatah.ac.id. Diakses pada tanggal 1 Februari 2021

Siswati, Susi. 2015. Revaluasi Aset Tetap Berdasar Aspek Akuntansi PSAK 16 (Revisi 2011) Dan Aspek Perpajakan. Fakultas Ekonomi Unversitas Kristen Immanuel Yogyakarta. e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2019

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Suhayati, Ely. 2009. Akuntansi Keuangan. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

551