Pengaruh Modal, Jumlah Orderan dan Harga Beli terhadap Pendapatan Supplier Sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata
ISSN: 2685-3809
Vol. 10, No. 1, Juli 2021
Pengaruh Modal, Jumlah Orderan dan Harga Beli terhadap Pendapatan Supplier Sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan
ANAK AGUNG NGURAH WISNAWA, I DEWA GEDE RAKA SARJANA,
I GUSTI AYU AGUNG LIES ANGGRENI
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232 Email: aanwisnawa@gmail.com idewagederakasarjana@yahoo.com
Abstract
The Influence of Capital, Amount of Order, and Buying Price on Vegetable Suppliers Income in Baturiti Village, Tabanan District
The existence of Vegetable Suppliers in Bali Province has increased and its distribution has reached all regions in Bali. Suppliers’ job is to supply goods for production on time with a good quality. Price determination between suppliers and farmers tends to fluctuate. This situation creates the possibility for improvement or decline of farmers welfare which could be assessed using the Farmer Exchange Rate. The price fluctuation has an effect on the capital that is spent by the suppliers, as well as the purchase price from farmers to fulfil the vegetable demand and orders from various consumers. This study aims to analyze the influence of capital, amount of order, and buying price on the income of vegetable suppliers in Baturiti Village. This study uses primary data obtained by distributing questionnaires to 10 vegetable suppliers. For secondary data, this study uses literature, such as books, researches, etc. The data are processed using SPSS and multiple linear regression analysis techniques. Based on the analysis, the variables that have a positive and significant effect on income are capital and amount of orders. On the other hand, the purchase variable has a negative and significant effect for the income of vegetable suppliers in Baturiti Village, Tabanan Regency.
Keywords: vegetable suppliers, influence, capital, amount of orders, purchase price, income
Indonesia dikenal dengan negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan. Subsektor pertanian terdiri dari subsektor tanaman bahan makanan, subsektor hortikultura, subsektor perikanan, subsektor perternakan, subsektor perhutanan. Subsektor hortikultura merupakan salah satu subsektor
penyumbang terbesar pertumbuhan sektor pertanian. Tanaman hortikultura memiliki nilai jual ekonomi yang tinggi, sehingga banyaknya masyarakat yang memilih usaha agribisnis untuk menjual tanaman hortikultura yang lebih khususnya yaitu sayuran. Usaha dalam bidang agribisnis dapat menjadi pendapatan bagi masyarakat dan petani, baik itu berskala kecil, menengah, maupun besar. Keunggulan dalam menjalankan usaha agribisnis hortikultura ini memiliki potensi yang baik yaitu adanya potensi serapan pasar di dalam negeri dan internasional yang akan terus meningkat.
Desa Baturiti merupakan desa yang terletak di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali, jumlah penduduk Desa Baturiti berdasarkan laporan penduduk pada tahun 2014 adalah sebanyak 6.536 orang. Persentase mata pencaharian dari penduduk Desa Baturiti masih menggantungkan pada sektor pertanian salah satunya komuditi sayuran. Peningkatan jumlah wisatawan di Bali menyebabkan banyaknya pembangunan hotel, restaurant, kafe dan supermarket. Permintaan kebutuhan sayuran tidak terlepas dari adanya pengaruh pariwisata Bali yang terus meningkat. Meningkatnya permintaan sayuran di Bali maka masyarakat juga mengembangkan usahanya salah satunya dengan pelaksanaan pemasaran yaitu dengan menjadi supplier dalam hal ini supplier sayuran.
Salah satu peran supplier adalah memasok barang untuk produksi dengan tepat waktu dan dengan barang yang berkualitas. Supplier sayur di Desa Baturiti sudah memiliki kontrak kerjasama dengan tempat yang di supplai, dalam hal pemenuhan barang baku yaitu sayur. Setiap bulan supplier mengajukan harga sayuran berdasarkan harga pasar ke tempat yang di supplai dan memiliki kesepakatan harganya sedangkan antara pembelian sayuran dipetani yang terdapat suatu kendala, hal tersebut di karenakan terjadinya fluktuasi harga sayuran dipetani.
Berdasarkan hasil wawacara dengan supplier diketahui penentuan harga antara supplier dan petani mengalami fluktiasi harga, hal tersebut memungkinkan adanya kenaikan dan penurunan kesejahteraan petani yang dapat dilihat menggunakan Nilai Tukar Petani (selanjutnya disebut dengan NTP) (Muchjidin, 2013). Menurut BPS NTP Provonsi Bali pada tahun 2015-2018 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 NTP yaitu 104,18, tahun 2016 NTP yaitu 104,96, tahun 2017 NTP yaitu 106,25, tahun 2018 NTP 103,48. Berdasarkan data tersebut menunjukan terjadinya penurunan dan kenaikan angka NTP setiap tahunnya dikarenakan adanya perbedaan rasio harga antara harga yang diterima petani dan harga yang di bayar petani. Fuktuasi harga berpengaruh terhadap modal yang di keluarkan supplier, begitupun juga terhadap harga beli terhadap petani untuk memenuhi kebutuhan sayuran dan jumlah orderan sayuran ke berbagai konsumen. Berdasarkan fenomena permasalahan diatas maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yang akan dibahas apakah ada pengaruh antara modal, jumlah orderan, dan harga beli terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.
Tujuan penellitian ini adalah sebagai berikut :
-
1. Mengetahui pengaruh antara modal usaha terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.
-
2. Mengetahui pengaruh antara jumlah orderan terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.
-
3. Mengetahui pengaruh antara harga beli terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.
Lokasi penelitian dilakukan secara purposive atau secara sengaja yaitu pada Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu dari Bulan Maret sampai dengan Bulan Mei 2020.
Menurut Syofian (dalam Dewi, 2016) jenis data dalam penelitian terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif data kualitatif, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif data ini antara lain gambaran umum responden, karakteristik responden dan data kuantitatif dalam hal ini adalah data jumlah supplier sayuran di Desa Baturiti, data modal, data jumlah orderan, data harga beli, dan data pendapatan supplier sayuran.
Pengertian sumber data menurut Suharsimi Arikunto (dalam Febriansyah, 2017) adalah sebagai Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, pada penelitian ini terdapat dua sumber data yaitu data primer adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dan penyebaran kusioner kepada responden, sumber data primer sebagai sumber data utama, sedangkan data sekunderdata dari Badan Pusat Satatistik, data dari Website resmi Desa Baturiti, peraturan perundang-undangan, buku-buku pendukung, jurnal, penelitian terdahulu dan internet.
Metode yang dipergunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini adalah wawancara dan studi pustaka, dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner, menurut Suharsimi Arikunto (dalam Hamni, 2015) yang dimaksud dengan instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Menurut Malhotra (dalam Amirullah, 2015) populasi adalah keseluruhan kelompok dari orang-orang, peristiwa atau barang-barang yang diminati oleh peneliti untuk diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah para supplier yang berada di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan yang berjumlah 10 supplier. Populasi dalam penelitian
ini hanya berjumlah yang ditemukan sehingga metode penentuan sampel menggunakan snowball sampling. Menurut Neuman (dalam Nurdiani, 2014) pengertian snowball sampling yaitu mengambil sejumlah kasus melalui hubungan keterkaitan dari satu orang dengan orang yang lain atau satu kasus dengan kasus lain, kemudian mencari hubungan selanjutnya melalui proses yang sama, demikian seterusnya.
Dalam hal ini penentuan sampel, pertama-tama peneliti memilih petani sayuran di Desa Baturiti untuk bertanya bahwa apakah ada supplier yang membeli sayuran dipetani tersebut, lalu peneliti akan menemui supplier yang pertama, dan selanjutnya peneliti bertanya kepada supplier yang pertama tentang supplier lainnya yang mengirim sayuran ke hotel, restoran, kafe, dan supermarket. Berdasarkan proses tersebut maka sampel yang didapatkan 10 sampel. Berdasarkan sampel tersebut yang digunakan menjadi responden sebanyak 10 responden.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal, jumlah orderan dan harga beli. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:
-
1. Pendapatan (Y) pendapatan yang diterima supplier perunit selama satu bulan.
-
2. Modal usaha (X1) dalam hal ini modal yang dimaksud yaitu penggunaan modal perunit selama satu bulan.
-
3. Jumlah orderan (X2) jumlah orderan dalam hal ini merupakan perhitungan harga penjualan dan jumlah penjualan perunit yang menghasilkan jumlah orderan dalam satuan Rupiah selama satu bulan.
-
4. Harga beli (X3) dalam hal ini harga beli merupakan harga pembelian sayuran perunit dari petani selama satu bulan.
Analisis data dibagi menjadi dua yaitu pertama analisis deskriptif, menurut Suryabrata (dalam Setiana, 2016) metode deskriptif ini memiliki tujuan untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi daerah tertentu, analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah hasil analisis yang diinterpretasikan dalam tanggapan responden mengenai pendapatan responden, modal yang digunakan, jumlah orderan dan harga beli yang digunakan responden. Analisis data yang kedua yaitu analisis kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, Uji Multikolinearitas dan Uji Heteroskedastisitas selanjutnya yaitu uji hipotesis meliputi Koefisien determinasi, Uji Signifkansi Simultan ( Uji Statistik F), Uji Signifikansi Parsial (Uji Statisik t), analisis regresi linear sederhana dan menggunakan analisis regresi linear berganda.
Responden dalam penelitian ini sebanyak 10 responden yang berada di Desa Baturiti yang memasok sayuran ke hotel, restoran, kafe, supermarket. Usia responden 17 sampai 25 tahun yang berjumlah 1 orang, dan sisanya berada pada usia 25 – 45 tahun keatas yang berjumlah 9 orang. Tingkat Pendidikan dengan kualifikasi Sekolah Menegah Atas (SMA) 6 orang dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 orang, kemudian untuk pendidikan tinggi dengan kualifikasi Sarjana (S1) sebanyak 3 orang. Berdasarkan modal responden menurut sumbernya modal yang berasal dari modal sendiri/pribadi berjumlah 5 orang, tidak ada supplier yang sumber modalnya dari luar/pinjaman saja, sedangkan sumber modal pribadi dan pinjaman berjumlah 5 orang. Berdasarkan tingkatan modal responden sebesar Rp.25.000.000– Rp.100.000.000 yaitu sebanyak 7 orang, ttingkatan modal sebesar Rp.100.000.000– Rp.500.000.000 berjumlah 2 orang dan tingkatan modal sebesar Rp.500.000.000– Rp.1.000.000.000 berjumlah 1 orang.
-
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yaitu suatu pengujian untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Imam Ghazali (dalam Apriyono, 2013) uji normalitas adalah pengujian data untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas data kurva normal probability plot, sebagai berikut:
Gambar 1
Hasil Uji Normalitas
Gambar diatas bahwa data dengan Normal P-P Plot, sebaran titik-titik pada grafik menyebar dan terhimpit mengikuti sekitar garis diagonal, yang dapat disimpulkan bahwa data residual dinyatakan terdistribusi normal.
-
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (dalam Mongi, 2013) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Gejala multikolinieritas dapat dikoreksi dengan menggunakan metode TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor), apabila nilai VIF < 10
(kurang dari 10) dan nilai tolerance-nya > 0,10 (lebih dari 10), maka tidak terjadi multikolinieritas. Dari perhitungan regresi, maka akan diperoleh nilai Tolerance dan
VIF sebagai berikut: |
Tabel 1. Hasil Uji Multikolineritas Coefficientsa |
Model |
Collinearity Statistics Tolerance VIF |
X1 1 X2 X3 |
,525 1,903 ,167 5,980 ,142 7,042 |
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa dari ketiga variabel tersebut nilai tolerance yang di peroleh lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10, sehinga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas dari ketiga variabel tersebut.
-
3. Uji heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Engko, 2008). Menurut Ghozali (dalam Br Napitupulu, dkk, 2017) dasar pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertetu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, tetapi tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, diperoleh hasil sebagai berikut :
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 2.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar scatterplot diatas bahwa terlihat titik-titik yang tidak membentuk pola tertentu, dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0. Hasil yang ini dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
-
1. Uji secara parsial (uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh parsial dari satu variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
-
A. Pengaruh modal terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai ttest (5,106) lebih besar dari nilai ttabel (1,671) sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Ini berarti modal usaha berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.
-
B. Pengaruh jumlah orderan terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai ttest (2,088) lebih besar dari nilai ttabel(1,671) sehingga H0 ditolak atau H2 diterima. Ini berarti jumlah orderan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.
-
C. Pengaruh harga beli terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.Hasil uji menunjukkan bahwa nilai ttest (-2,274) lebih kecil dari nilai ttabel (1,671) sehingga H0 ditolak atau H3 diterima. Ini berarti harga beli berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.
-
2. Uji secara simultan (uji f)
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Ftest (153,564) lebih besar dari nilai Ftabel (2,72) sehingga dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak atau Hi diterima. Ini berarti modal, jumlah orderan dan harga beli berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan.
f (F)k
Daerah
Penolakan H0
Daerah
0
Ftabel = 2,72 Ftest = 153,564
Gambar 3. Kurva Distribusi F
-
3. Uji koefisien determinasi
Menurut Abdurrahman (dalam Larasati, 2014) koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r2) yang berkaitan dengan variabel bebas dan variabel terikat. Secara umum dikatakan bahwa r2 merupakan kuadrat korelasi antara yang digunakan sebagai predictor dan variabel yang memberikan response. Koefisien determinasi digunakan sebagai upaya melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, hasil uji koefisien determinasi diperoleh sebagai berikut :
Tabel 2.
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,926a |
,857 |
,851 |
764622,54300 |
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 |
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa adjusted R Square sebesar 0,851 Hal ini dapat di artikan bahwa variabel independent (modal, jumlah orderan, harga beli) dapat menjelaskan variabel dependent (pendapatan) sebesar 85,1%, sedangkan sisanya diterangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Metode regresi linier sederhana dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh sebagai berikut :
-
1. Analisis regresi linier sederhana variabel modal X1
Variabel modal dihasilkan sebesar 0,029, menunjukan bahwa variabel modal dalam analisis regresi linier sederhana atau secara parsial yaitu semakin tinggi modal yang dikeluarkan oleh supplier, maka akan semakin tinggi pula pendapatan supplier sayuran.
-
2. Analisis regresi linier sederhana variabel jumlah orderan X2
Variabel jumlah orderan dihasilkan sebesar 0,047, menunjukan bahwa variabel jumlah orderan dalam analisis regresi linier sederhana atau secara parsial yaitu semakin tinggi jumlah orderan yang dikeluarkan oleh supplier, maka akan semakin tinggi pula pendapatan supplier sayuran.
-
3. Analisis regresi linier sederhana variabel harga beli X3
Variabel harga beli dihasilkan sebesar 0,051, menunjukan bahwa variabel harga beli dalam analisis regresi linier sederhana atau secara parsial yaitu semakin tinggi harga beli yang dikeluarkan oleh supplier, maka akan semakin tinggi pula pendapatan supplier sayuran.
Analisis regresi berganda bertujuan untuk menguji suatu pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan pengolahan data sehingga dapat diketahui output hasil pengolahan data sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. | |
B |
Std. Error |
Beta | |||
1 (Constant) |
517854, |
107501,87 |
4,817 |
,000 | |
X1 |
486 ,031 |
6 ,006 |
,984 |
5,106 |
,000 |
X2 |
,168 |
,080 |
3,105 |
2,088 |
,040 |
X3 |
-,189 |
,083 |
-3,186 |
-2,274 |
,026 |
a. Dependent Variable: Y |
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 1.5 diatas diperoleh koefisien untuk variabel bebas X1 0,031 dan X2 0,168 dan X3 -0,189sehingga model persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut :
Y = 517854.486 + 0,031 X1+ 0,168 X2 – 0,189 X3 + e
Dari model persamaan regresi linier tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
-
1. Nilai 0,031 pada variabel modal (X1) adalah bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi modal yang di keluarkan oleh supplier, maka akan semakin tinggi pula pendapatan supplier sayuran. setiap kenaikan modalsebesar 1.000.000 maka pendapatan akan naik sebesar Rp.31.000. Hasil ini tidak dapat menolak hipotesis yang menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti.
-
2. Nilai 0,168 pada variabel jumlah orderan (X2) adalah bernilai positif sehinggadapat dikatakan bahwa semakin tinggi jumlah orderan sayuran , maka akan semakin tinggi pula pendapatan supplier sayuran. setiap kenaikan jumlah orderansebesar 1.000.000 maka pendapatan akan naik sebesar Rp.168.000. Hasil ini tidak dapat menolak hipotesis yang menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti.
-
3. Nilai – 0,189 pada variabel Harga beli (X3) adalah bernilai negatif sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi Harga beli sayuran di petani, semakin menurun pendapatan supplier sayuran. setiap kenaikan harga beli sebesar 1.000.000pendapatan akan turun sebesar Rp.189.000. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa harga beli berpengaruh negativ terhadap pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti.
-
4. Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah di uraikan pada bab sebelumnya maka dapat di tarik kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yakni sebagai berikut: 1 Berdasarkan uji regresi linear berganda atau secara simultan pada variabel modal (X1) adalah bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
modal yang dikeluarkan oleh supplier, maka akan semakin tinggi pula pendapatan supplier sayuran.
-
2 Berdasarkan uji regresi linear berganda atau secara simultan pada variabel jumlah orderan (X2) adalah bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi jumlah orderan yang dikeluarkan oleh supplier, maka akan semakin tinggi pula pendapatan supplier sayuran.
-
3 Berdasarkan uji regresi linear berganda atau secara simultan pada variabel harga beli (X3) adalah bernilai negatif sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi Harga beli sayuran dipetani maka semakin menurun pendapatan supplier sayuran.
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
-
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan varibael lain yang mungkin mempengaruhi pendapatan supplier sayuran di Desa Baturiti seperti variabel jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha, hubungan kerjasama dengan petani, dan untuk penelitian kedepannya diharapkan untuk meneliti pendapatan supplier selama beberapa periode bulan karena dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti pendapatan supplier selama satu bulan.
-
2. Disarankan kepada supplier agar menambahkan biaya modal yang berasal dari modal pribadi atau pinjaman untuk mengembangkan usaha para supplier tersebut, serta supplier dapat memperbanyak konsumen untuk mensuplai sayuran untuk meningkatkan pendapatan.
-
3. Hendaknya melakukan hubungan kerjasama dengan petani supaya dapat menentukan harga lebih baik kedepannya. Sehingga supplier dan petani dapat saling bersinergi.
-
5. Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih ini ditujukan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian hingga karya ilmiah ini bisa dipublikasikan. Penulis sampaikan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedua terimakasih kepada orangtua dan keluarga yang telah memberi dukungan, kepada kedua dosen pembimbing yang telah memberi tuntunan dan motivasi hingga penelitian ini selesai, terimakasih kepada instansi di lokasi penelitian yang telah memperlancar penelitian ini.
Daftar Pustaka
Amirullah. 2015. Populasi Dan Sampel (Pemahaman, Jenis Dan Teknik). Bayumedia
Publishing, Malang.
Apriyono, A. dan Taman, A. 2013. Analisis Overreaction pada Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2009. Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, 2(2) : 76-96.
Br Napitupulu, L. A., Mafis, R. dan Hasan, M. 2017. Pengaruh Komitmen Organisasional, Motivasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Swasta Di Kota Pekenbaru, Jurnal Online Mahasiswa (JOM Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Riau, 4(1) : 338–352.
Dewi, I. A. C., Sudarma, I. M., dan Djelantik, A. W. S. 2016. Analisis Pendapatan Petani Kentang di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Journal of Agribusiness and Agritourism, (5)2.
Engko, C. 2008. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja individual dengan self esteem dan self efficacy sebagai variabel intervening. Jurnal bisnis dan akuntansi, 10(1), 1-12.
Febriansyah, A. 2017. Tinjauan Atas Proses Penyusunan Laporan Keuangan Pada Young Enterpreneur Academy Indonesia Bandung. Jurnal Riset Akuntansi, 8(2).
Larasati, S., dan Gilang, A. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Wilayah Telkom Jabar Barat Utara (Witel Bekasi). Jurnal Manajemen dan Organisasi, 5(3), 200-213.
Mongi, L., Mananeke, L., dan Repi, A. 2014. Kualitas Produk, Strategi Promosi dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati Telkomsel Di Kota Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).
Nurdiani, N. 2014. Teknik sampling snowball dalam penelitian lapangan. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(2), 1110-1118.
Setiana, D. 2016. Analisis Pendapatan Usaha Pada Pedagang Tanaman Hias Di Kelurahan Gunung Terang Bandar Lampung. [Skripsi]. Lampung : Universitas Lampung.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
45
Discussion and feedback