Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020

Motivasi Petani dalam Usahatani Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) di Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi

SETO AGUNG PANGHARIBOWO,

I GUSTI AYU AGUNGLIES ANGGRENI, I WAYAN SUDARTA

Program StudiAgribisnis, Fakultas Pertanian,Universitas Udayana Jl. P.B Sudirman Denpasar

E-mail : Setoagung07@gmail.com liesanggreni2017@gmail.com

Abstract

Farmer Motivation in Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) Farming inGlagahagung Village, Purwoharjo Sub-district of Banyuwangi District.

Red dragon fruit cultivation have increased in several regions in Indonesia, especially in the island of Java in the last decade.Red dragon fruit cultivation is said better source of income for farmers than other commodity plants that bhave been cultivated by farmers.This research is intended to find out what and how is the level of motivation offarmers in the Glagahagung village in diverting their cultivation from rice farming and palawija to red dragon fruit farming. The study uses descriptive analysis method to analyze four factors that form motivation, namely, economic need, economic environment, social need, and social environment the variable in this study.The study suggests the motivation of red dragon fruit farmer in Glagahagung village is at very good category with the value of 2,83 based on the average score result of four variables that form motivation. The economic need scores 2,81, economic environtment scores 2,78, social need scores 2,85 and social environment scores 2,86, from highest Likert scale that is used(3,00).

Keyword :farmer, dragon fruit, motivation, factors, economic social.

  • I. ..   PENDAHULUAN

    • 1.1    Latar Belakang

Sektor pertanian perupakan komoditas yang sangat berpengaruh terhadap system perekonomian nasional Indonesia.Pada dasa warsa terakhir ini produk budidaya pertanian Buah Naga merupakan primadona bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Tanaman Buah Naga termasuk jenis tumbuhan kaktus, yang memiliki karakteristik duri pada setiap ruas batangnya.Di daerah asalnya buah naga atau dargon fruit ini dinamai pitahaya atau pitoya roja (Kristanto, 2003). Salah satu manfaat buah naga bagi kesehatan yangdisampaikan oleh Cahyono (2009), dapat menurunkan kolesterol, penyeimbangkan gula darah, tinggi serat sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlanca proses

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020 pencernaan. Selain itu juga memiliki keunggulan yaitu cara penanamanya mudah dan tidak terlalu banyak perawatan khusus.

Disetiap kabupaten di Indonesia khususnya di Pulau Jawa sudah banyak yang berbudidaya tanaman buah naga, di daerah Jawa Timur khususnya di Kabupaten Banyuwangi salah satunya desa yang masyarakatnya sukses membudidayakan tanaman buah naga adalah Desa Glagahagung.

Terbukanya peluang pasar baik lokal maupun ekport membuat petani termotivasi untuk membudidayakan buah naga baik secara internal maupun ekternal dalam upaya untuk meningkatkan kesejehteraan hidupnya.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkanlatar belakang usahatani buah Naga merah (Hylocereus polyrhizus)tersebut maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

  • 1.    Bagaimana tingkat motivasi petani dalam usahatani budidaya buah naga merah di Desa Glagahagung ?

  • 2.    Bagaimana tingkat faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam usahatani budidaya buah naga merah di Desa Glagahagung ?

  • 1.3    Tujuan Penlitian

Adapun tujuan penelitian usaha tani buah naga merah inisebagai berikut.

  • 1.     Untuk mengetahui tingkat motivasi petani.

  • 2.     Untuk mengkaji tingkat faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani.

  • II.   METODE PENELITIAN

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara sengaja (purposive) di Desa Glagahagung, wilayah Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi,dengan pertimbangan sbagai berikut.

  • 1)    Masyarakatnyasudah banyak yang budidaya buah naga.

  • 2)    Iklim dan kondisi lahan sangat cocok.

  • 3)    Desa Glagahagung menjadi contoh dan tempat sharing desa sekitar untuk berbudidaya buah naga.

Penelitian dilakukan bulan Februari 2017 sampai Agustus 2018.

  • 2.2    Data Penelitian

    2.2.1    Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan dari pustaka.

  • 2.2.2    Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.Untuk data primer teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi dengan kuisioner, wawancara (Interview) dan dokumentasi pengambilan foto.

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020

Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari studi pustaka dari hasil penelitian terdahulu, buku-buku yang berkaitan, internet (situs resmi) dan data-data dari instansi terkait. 2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan atau totalitas gejala yang dijadikan objek penelitian (Mardikanto, 2001). Pada penelitian ini populasi diambil sebanyak 60 orang petani sebagai responden. Penelitian dilakukan dengan teknik sensus dengan cara pengambilan semua sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.

  • 2.4    Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian yang dilakukan pertama adalah dengan cara melakukan identifikasi terhadap masyarakat desa untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mendorong motivasi masyarakat untuk melakukan budidaya tanaman buah Naga dengan mewawancarai setiap petani dan memberikan kuisioner untuk mendapatkan data mengenai faktor internal maupun ekternal yang mempengaruhi motivasi. Selanjutna data tersebut diolah dan kemudian dianilisis.

  • 2.5    Variabel Penelitian dan Pengukuran

    2.5.1    Faktor Intrinsik

Faktor- faktor intrinsik yang membentuk motivasi adalah umur, pendidikan formal, pendidikan non formal luas lahan dan pendapatan.

  • 2.5.2 . Faktor Ekstrinsik

Faktor - faktor ektrinsik pembentuk motivasi terdiri atas lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi.

  • 1.    Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial merupakan kondisi masyarakatdi sekeliling responden yang baik secara langsung maupun tidak langsung mendukung pengembangan budidaya buah naga.

  • 2.    Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi merupakan kekuatan ekonomi disekitar masyarakat yang secara langsung dapat mendorong ataupun menghambat pengembangan budidaya buah naga.

  • 2.6Batasan Operasional

  • 2.6.1    Faktor intrinsik petani

Batasan operasional motivasi petani berdasarkan Faktor intrinsik sebagai berikut.

  • 1)    Umur petani penggarap lahan

  • 2)    Pendidikan formal di bangku Sekolah

  • 3)    Pendidikan non formal, dihitung berdasarkan frekwensi mengikuti kegiatan program penyuluhan dan pelatihan yang berkaitan dengan budidaya pertanian.

  • 4)    Luas lahan garapan (ha)

  • 5)    Pendapatan yaitu hasil yang diterima oleh petani dari kegiatan usaha tani yang dinyatakan dalam rupiah.

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020

  • 2.6.2    Faktor ekstrinsik petani

Batasan operasional motivasi petani berdasarkan faktor ekstrinsik sebagai berikut.

  • 1)    Lingkungan ekonomi meliputi tersedia sarana dan prasarana, jaminan pasar serta kredit usahatani

  • 2) ...   Lingkungan sosial merupakanlingkungan masyarakat di sekeliling responden yang

mencakup tetangga, tokoh masyarakat, kerabat baik secara langsung maupun tidak langsung yang mendukung pengembangan budidaya buah naga.

  • 2.7 Analisis Data

Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari observasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Motivasi petani meliputi 2 variabel yakni : Faktor pembentuk motivasi dan Motivasi petani, yang diukur berdasarkan indikator yang berupa pertanyaan-pertanyaan dengan cara pemberian skor.

Pemberian skor dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu nilai pengukuran yang merupakan bilangan bulat : 1, 2 dan 3.

Tabel 1

Kategori Nilai Jawaban dari Responden.

NO

Nilai

Kategori

1

1

Kurang baik / Rendah

2

2

Cukup baik / Sedang

3

3

Sangat Baik / Tinggi

Responden diminta mengisi pernyataan yang terdapat pada kuisioner.Kemudian data diolah dengan cara menggunakan rumus interval sebagaimana dikemukakan oleh Sudarmawan (2011), sebagai berikut :

I = Jarak                                     (1)

Jumlah Kelas

Keterangan :

I               : Interval kelas

Jarak         : Nilai tertinggi dikurangi terendah

Jumlah kelas : Jumlah kategori yg ditentukan

Maka diperoleh interval kelas sebagai berikut :

I = 3-1 = 0,66

3

Jadi interval kelas tingkat motivasi= 0,66 sebagaimana tabel berikut

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020

Tabel 2

Interval Skor Motivasi Petani.

No.

Pencapaian skor Maksimal

Kategori tingkat motivasi petani

Kategori tingkat faktor eksternal motivasi petani

1

2,33 – 3,00

Tinggi

Sangat mendukung

2

1,66 - 2,32

Sedang

Cukup mendukung

3

1,00 - 1,66

Rendah

Kurang menedukung

  • III.  HASIL DAN PEMBAHASAN

    • 3.1    Karakteristik Responden

Identitas responden meliputi jumlah responden, jenis kelamin, usia dan status pekerjaan usahatani

Tabel 3

Karakteristik Responden berdasarkan Identitas Responden Tahun 2017.

No

Parameter

Jumlah (orang)

1

Jumlah responden :

60

Laki-laki

60

Perempuan

0

2

Umur > 60 tahun

9

Umur 30 – 60 tahun

40

Umur < 30 tahun

11

3

Tamat SLTA

15

Tamat SMP

20

Tamat / tidak tamat SD

25

4

Mata Pencaharian :

Petani

50

Sampingan (Guru, PNS )

10

  • 3.2   Faktor-Faktor PembentukMotivasi

    • 3.2.1    Faktor Intrinsik

  • a)    Umur

Seiring dengan bertambahnya usia seseorang maka akan berkembang juga daya tangkap dan pola pikir seseorang sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik .Dikatakan oleh Mappiare (1983), ada kecenderungan bagi sesorang yang berusia 35 tahun ke atas untuk memantapkan dirinya dalam bekerja (produktif), berkenaan dengan semakin

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020 tingginya biaya hidup yang perlu dikeluarkan, Tabel 3 menunjukan bahwa usia responden berada pada usia produktif.

  • b) . Pendidikan Formal

Tingkat pendidikan mempengaruhi daya dan pola pikir seseorang, sesorang dengan berpendidikan tinggi maka akan semakin luas pengetahuanya, namun tidak berpengaruh pada motivasi.

  • c) . Pendidikan non formal

Responden yang pernah mengikuti pendidikan non-formalyaitupenyuluhan maupun pelatihan yang berkaitan dengan usaha budidaya buah naga

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Non Formal Petani Responden di Desa Glagahagung, 2017

No.

Mengikuti Kegiatan Pelatihan

Jumlah

Orang

(%)

1

>4 kali

35

58,33

2

2–4 kali

15

25,00

3

≤ 1 kali

10

16,67

Jumlah

60

100,00

Sebanyak 35 responden pernah mengikuti kegiatan pelatihan ≥ 4 kali dan termasuk kategori tinggi.

  • d) ..Luas Lahan

Luas lahan merupakan lahan yang dimiliki tiap responden dinyatakan dalam satuan Ha.

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan Petani Responden di Desa Glagahagung, Tahun 2017

No.

Luas Lahan (Ha)

Jumlah

orang

(%)

1

>0,5

2

3,33

2

0,25-0,5

48

80,00

3

<0,25

10

16,67

Jumlah

60

100,00

  • e)    Pendapatan

Jumlah pendapatan yang diterima oleh petani dari penjualan hasil panen tanaman buah naga dalam satu musim.

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Petani Responden di Desa Glagahagung, Tahun 2017

No.

Pendapatan (Rupiah)

Jumlah

orang

(%)

1

>20 juta

2

3,33

2

10-20 juta

48

80,00

3

<10 juta

10

16,67

Jumlah

60

100,00

Sebanyak 80 % petani buah naga berpenghasilan rata-rata diatas 15 juta

Tabel 6

Distribusi Responden Berdasarkan Selisih Pendapatan Responden di Desa Glagahagung Tahun 2017

No

Luas Lahan ( Ha )

Hasil padi (Rupiah)

Hasil buah naga

(Rupiah)

Selisih keuntungan (Rupiah)

1

1,00

9,8 juta

30,0 juta

20,2 juta

2

0,50

4,5 juta

15.5 juta

11,0 juta

3

0,25

2 juta

8,0 juta

6,0 juta

Pendapatan petani meningkat disebabkan buah naga dalam satu tahun atau satu musim bisa mencapai dua sampai empat kali masa panen sedangkan padi hanya satu kali panen.

  • 3.2.2    Faktor Ekstrinsik

Faktor ektrinsik pembentuk motivasi merupakan faktor yang berasal dari luar, meliputi lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial, hasilnya termasuk kategori tinggi dengan pencapaian skor rata-rata = 2,82.

Tabel 7

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Motivasi Petani Dalam Usahatani Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) di Desa Glagahagung Tahun 2017.

No

Indikator tingkat factor

Rata-rata pencapaian skor

Kategori

1

Lingkungan Sosial

2,86

Tinggi

2

Lingkungan Ekonomi

2,78

Tinggi

Rata-rata

2,82

Tinggi

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020

  • a) . Lingkungan Sosial

Hasil pendatan tentang motivasi lingkungan sosial petani adalah sbb,

Tabel 8

Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Ekstrinsik Pada Indikator Lingkunngan Sosial di Desa Glagahagung Tahun 2017.

No Parameter Jumlah responden pada Jumlah Responden Skor rataan

setiap kategori (orang)

1

2

3

1

Elemen -masyarakat yang mendukung

5

(8,1)

55

(91,6)

60

(100)

2,91

2

Bantuan -

dari masyarakat

10

(16,6)

50

(83,4)

60

(100)

2,83

3

Saran dari -masyarakat

7

(11,6)

53

(88,4)

60

(100)

2,83

Keterangan :1 : tidak mendukung 2 : kurang mendukung3: sangat mendukung.

Dalam kurung (..)= %

Nilai motivasi rata-rata tabel8 mencapai 2,86 tergolong tinggi.

  • b) . Lingkungan Ekonomi

Hasil pendataan faktor eksternal pembentuk motivasi pada indikator lingkungan ekonomi adalah sbb :

Tabel 9

Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Ekstrinsik Pada Indikator Lingkunngan Ekonomi di Desa Glagahagung, Tahun 2017

No

Parameter

Jumlah responden pada setiap kategori (orang)

Jumlah total Responden

Skor rataan

12

3

1

Tersedia Sarana dan prasarana produksi

-        12

(20)

48 (80)

60 (100)

2,80

2

Adanya kredit usaha

-         15

(25)

45 (75)

60 (100)

2,75

Keterangan :1 : Tidak mendukung 2 :

Kurang mendukung 3: Sangat mendukung Dalam kurung. %

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020

Dari tabel 9 pada indikator Lingkungan ekonomi diperoleh nilai rata-rata 2,78, tergolong tinggi

  • 3.3    Tingkat Motivasi Petani BuahNaga

Motivasi merupakan keadaan atau kondisi yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencukupi semua kebutuhanya.Berdasarkan data dari hasil penelitian, tingkat motivasi petani termasuk kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 2,83.

Tabel 10

Tingkat Motivasi Petani Dalam Usahatani Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)

di Desa Glagahagung, Tahun 2017

No                Indikator tingkat motivasi              Rata-rata Kategori

pencapaian skor

1

Kebutuhan Ekonomi

2,81

Tinggi

2

Kebutuhan Sosial

2,85

Tinggi

Rata-rata

2,83

Tinggi

  • 3.3.1    motivasi kebutuhan ekonomi

Kebutuhan ekonomi yaitu kebutuhan yang akan mendorong untuk memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan dan papan seseorang serta peningkatan kesejahteraan hidup

Tabel11

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Motivasi Pada Indikator Kebutuhan Ekonomi di

Desa Glagahagung,Tahun 2017

No Parameter Jumlah responden pada Total Skor rataan

setiap kategori (orang)

1

2

3

1

Memenuhi -

kebutuhan

sehari hari

10

(16,7)

50

(83,3)

60 (100.0)

2,83

2

Pendapatan -lebih tinggi

11

(18,3)

49

(81,7)

60

(100,0)

2,82

3

Jaminan -

masa tua

14

(23,3)

46

(76,7)

60

(100,0)

2,77

(tabungan)

Keterangan : 1 : motivasi rendah2 : motivasi sedang 3 : motivasi tinggi Dalam kurung (..) = %

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020

Tabel11Tingkat motivasi pada indikator kebutuhan Ekonomi mencapai skor rata-rata 2,81 tergolong tinggi.

  • 3.3.2    motivasi kebutuhan sosial

Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang mendorong individu untukmembangun hubungan masyarakat sekitar.

Tabel12

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Motivasi Pada Indikator Kebutuhan Sosial di Desa Glagahagung Tahun 2017

No

Parameter

Jumlah responden pada setiap kategori (orang)

Total Responden

Skor rataan

1

2

3

1

Menambah relasi

-

5 (8,33)

55 (91,67)

60 (100,00)

2,91

2

Bekerja sama dengan orang lain

4 (6,67)

4 (6,67)

52 (86,67)

60 (100,00)

2,80

3

Mempererat kerukunan

1

(1,67)

3

(5,00)

56

(93,33)

60

(100,00)

2,91

4

Saling bertukar pendapat

3

(5,00)

7

(11,67)

50

(83,33)

60 (100.00)

2,78

(sharing)

Keterangan : 1= rendah, 2 = sedang, 3 = tinggi, Dalam kurung (..) = %

  • IV.    SIMPULAN DAN SARAN

    • 4.1 . Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa motivasi petani di desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dalamusahatani buah naga cukup tinggi baik ditinjau dari factor internal maupun ekternal dengan hasil skore sebagai beikut :

  • 1. .. Tingkat motivasi internal petani mencapai skor rata-rata2,83.Termasuk dalam kategori tinggi.

  • 2. . Tingkat motivasi eksternal petani mencapai skor rata-rata2,82.Termasuk dalam kategori tinggi.

  • 4.2    SARAN

Adapun saran yang terkait dalam penelitian ini sebagai berikut.

  • 1.    Untuk meningkatkan motivasi petani disarankan para petani dan Pemerintah Daerah setempat membentuk suatu Unit Koperasi Usahatani yang menangani baik mengenai penjualan hasil panen maupun simpan pinjam dan upaya pemeliharaan

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol.9,No.3,Desember 2020 tanaman.Karenapada saat iniusahatani buah naga di desa Glagahagung masih bersifat perorangan dimana tengkulak membeli hasil panen ke petani secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan harga tidak stabil.

  • 2.    Disarankan perwakilan petani mengadakan pendekatan kepada pemerintah untuk mohon bantuan agar pemerintah melalui dinas Pertanian secara lebih intensif memberikan bimbingan penyuluhan dan pelatihan terutama tentang pemberantasan hama dan penyakit tanaman buah naga.

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta dukungan dalam penyelesaian penilitian dan penuliasan e-jurnal ini. Semoga penelitian ini dapat memberi manfaat sebagaiamana mestinya.

DAFTAR PUSTAKA

Artanegara,Made Nyoman Djinar Setiawina, dan Ketut Djayastra. 2016. Kajian Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Produktivitas Petani Asparagus di Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Jurnal ekonomi dan Bisnis Universitas

Hardjadinata, Sunarta. 2010. Budidaya Buah Naga Super Red Secara Organik.Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Kristanto, Daniel. 2003. Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun: Edisi Revisi. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Natural Resources Conservation Service.2017. Identification of Hylocereus undatus

Natural Resources Conservation Service.2017. Identification of Hylocereus costaricensis.

Renasari, Novita. 2010. Budidaya Tanaman Buah Naga Super Red Di Wana Bekti Handayani.Program Diploma III, Agribisnis Holtikultura Fakultas Pertanian.Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Online, Trubus. “Menanam Buah Naga Kuning Agar Cepat Berbuah dan Besar Buah Buahnya”. 24 Februari 2017.Http://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-internet/cara-menulis-daftar.pustka-internet.html.

Syukur, Widyaiswara Muda. 2015. Mengenal Buah Naga.Balai Pelatihan Pertanian.Jambi.hal. 5.

Rizal, Muhammad.2015. Prospek Pengembangan Buah Naga (Hylocereus Costaricensis) di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Jurnal Pros Sem Nas Masy Bio Div Indon. Volume 1 Nomor 4. Hal 884.

Loeke, Jim dan Tony Schwaltz. 2003. The Power of Full Engagement. Penerbit Serambi. Jakarta. Hal. 1994.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

366