Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 3685-3809 Vol. 8, No. 4, Oktober 2019

Pengaruh Jumlah Simpanan dan Jumlah Pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

PUTRI RAHMAWATI DEWI S, I KETUT BUDI SUSRUSA, I KETUT RANTAU

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232

Email: putrirahmawatidewi@gmail.com kbsusrusa@yahoo.co.id

Abstract

The Effect of the Amount of Deposits and Lending Credit on Profits of Village Unit Cooperatives of Mambal, Sub-District of Abiansemal, Badung Regency

Cooperatives are legal entities established by individuals or cooperative legal entities, with the separation of the wealth of their members as capital to run a business to meet common needs. One of the forms of cooperative development is the village unit cooperative. Factors that influence the existence of cooperatives in the midst of the global economy are the amount of net income they have. The Mambal Village Unit Cooperative has carried out several businesses in order to obtain maximum profits. Efforts are made, namely by carrying out activities to raise funds, both from members and from the public in the form of deposits and credits. This study aims to determine the effect of the total of deposits and amount of credits on the profits. This research was conducted at the Mambal Village Cooperative Unit, Abiansemal Sub-District, Badung Regency. This study uses multiple linear regression analysis. The results of the study showed that simultaneously the amount of deposits and the amount of credits had a positive and significant effect on the profits of the Mambal Village Unit Cooperative. Partially the amount of deposits has a positive and significant effect on the profits at the Mambal Village Cooperative Unit, while the amount of credits has a positive and not significant effect on the profits of the Mambal Village Unit Cooperative.

Keywords: village unit cooperatives, amount of deposits, amount of credits, profits

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1    Latar Belakang

Pertumbuhan perekonomian di Indonesia saat ini tidak terlepas dari peranan koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat. Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian bahwa koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 3685-3809 Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 bersama. Salah satu pembangunan koperasi adalah Koperasi Unit Desa. Koperasi Unit Desa adalah suatu koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi di daerah pedesaan. Wilayah kerja Koperasi Unit Desa mencakup satu wilayah kecamatan.

Salah satu yang mempengaruhi eksistensi koperasi di tengah perekonomian global adalah besarnya sisa hasil usaha yang dimiliki. Sisa hasil usaha koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun, setelah dikurangi dengan penyusutan dan biaya dari tahun buku yang bersangkutan (Tunggal, 2002). Sisa hasil usaha dapat diperoleh dari anggota maupun non anggota. Sebagian dari sisa hasil hsaha yang diperoleh dari para anggota dapat dikembalikan kepada masing-masing anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya (Soemarno, 2005).

Pertumbuhan koperasi seringkali mengalami banyak kendala, meskipun terus terjadi peningkatan kuantitas namun masih sedikit yang mempunyai asset, volume pedagangan dan sisa hasil usaha yang besar. Pertama, masalah yang muncul dari segi simpanan. Terbatasnya modal yang ada dalam koperasi menyebabkan sulitnya mengembangkan unit-unit usaha yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Simpanan yang dimiliki oleh koperasi akan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha yang dimiliki oleh koperasi. Masalah kedua, muncul dari segi pemberian pinjaman. Pemberian pinjaman yang terbatas terkadang dikarena oleh modal yang dimiliki koperasi terbatas. Kredit yang diberikan oleh koperasi harus memberikan manfaat bagi koperasinya sendiri dan anggotanya.

Koperasi Unit Desa Mambal sebagai Koperasi Unit Desa yang ada di Kabupaten Badung dalam meningkatkan volume usahanya telah mengelola berbagai jenis usaha antara lain unit usaha rice milling unit (RMU), unit saprodi, unit simpan pinjam, dan unit listrik. Koperasi Unit Desa Mambal selama ini telah melakukan beberapa usaha dalam rangka mendapatkan laba atau sisa hasil usaha yang maksimal yaitu dengan melakukan kegiatan menghimpunan dana, baik yang berasal dari anggota dan masyarakat umum yang dapat berupa simpanan dan pinjaman. Kegiatan usaha ini dilakukan dengan cara mengalokasikan dana simpanan yang terhimpun dan disalurkan berbentuk pinjaman, dari pinjaman tersebut koperasi akan memperoleh bunga pinjaman atau laba koperasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis dalam penelitian ini tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh Jumlah Simpanan dan Jumlah Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Unit Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung”.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

  • 1.    Bagaimanakah pengaruh jumlah simpanan dan jumlah pinjaman secara simultan terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung?

  • 2.    Bagaimanakah pengaruh jumlah simpanan terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung?

  • 3.    Bagaimanakah pengaruh jumlah pinjaman terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui.

  • 1.    Pengaruh jumlah simpanan dan jumlah pinjaman secara simultan terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

  • 2.    Pengaruh jumlah simpanan terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

  • 3.    Pengaruh jumlah pinjaman terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1    Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Koperasi Unit Desa Mambal yang letaknya di Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2018. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara purposive. Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini yaitu, Koperasi Unit Desa Mambal memiliki Badan Hukum yang telah bersertifikat, Koperasi Unit Desa Mambal memiliki pembukuan yang lengkap, dan belum ada penelitian tentang pengaruh jumlah simpanan dan jumlah pinjaman terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal untuk tahun 2003 sampai dengan tahun 2017.

  • 2.2    Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang berasal dari sumber primer dan sumber sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka.

  • 2.3    Penentuan Informan Kunci

Informan kunci merupakan seseorang yang secara mendalam mengetahui, memahami, dan menguasai topik permasalahan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, informasi kunci yang digunakan berjumlah dua orang yaitu, Manager Koperasi Unit Desa Mambal dan Kepala Unit Simpan Pinjam Koperasi Unit Desa Mambal.

  • 2.4  Variabel Penelitian

Konsep variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh jumlah simpanan dan jumlah pinjaman terhadap sisa hasil usaha. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah simpanan (X1) dan jumlah pinjaman (X2) sebagai variabel bebas sedangkan sisa hasil usaha (Y) merupakan variabel terikat.

  • 2.5    Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunkan untuk https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA                                              498

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 3685-3809 Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 mengetahaui dan mengukur ada atau tidaknya pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan modelnya adalah sebagai berikut:

Y = β0 1X12X2…+ ei ……………………………......(1)

Keterangan :

Y    = Sisa hasil usaha

  • X1   = Jumlah simpanan

X2   = Jumlah pinjaman

β0   = Konstanta

β12 = Koefisien variabel independent

ei = kesalahan baku

Tahap selanjutnya dilakukan beberapa pengujian untuk memastikan bahwa model yang dibentuk telah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Pengujian yang dimaksud adalah uji asumsi klasik dan uji statistik. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas dengan metode Test of Normality Kolmogorov-Smirnov, uji heteroskedastisitas dengan metode Rank Spearman, uji autokorelasi dengan metode uji Durbin-Watson, dan uji multikolinearitas dengan metode TOL dan VIF. Uji statistik terdiri dari uji pengaruh secara simultan (uji F), uji pengaruh secara parsial (uji t), dan uji koefisien determinasi (R2).

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini diolah dengan memanfaatkan Software Statistik SPSS (Statistik Product and Service Solutions) versi 23. Hasil analisis disajikan sebagai berikut.

Tabel 1.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Koefisien

Variabel

B

Std. Error

t-hitung

Sig.

Konstanta

101260092,141

15728408,283

6,438

0,000

Jumlah Simpanan (X1)

0,009

0,002

4,995

0,000

Jumlah Pinjaman (X2)

0,006

0,003

2,048

0,063

R = 0,993

R-kuadrat (R²) = 0,985

Adj. R² =0,983

F-hitung = 403,684

Sig = 0,000

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 1 diperoleh bentuk persamaan regresi Y= 101260092,141 + 0,009 X1 + 0,006 X2. Berdasarkan persamaan regresi diatas berarti bahwa:

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 3685-3809 Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan variabel jumlah pinjaman (X2) sebesar 1 rupiah, dapat menaikan nilai sisa hasil usaha (Y) sebesar 0,006 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel jumlah pinjaman (X2) sebesar 1 rupiah, maka akan menurukan nilai sisa hasil usaha (Y) sebesar 0,006.

Tahap selanjutnya dilakukan beberapa pengujian untuk memastikan bahwa model yang dibentuk telah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Pengujian yang dimaksud adalah uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

  • 3.1    Hasil Uji Asumsi Klasik

  • a)    Uji Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel bebas dan variabel terikat memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011).

Tabel 2.

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Kolmogorov Smirnov

Statistik              N             Sig.

Residual terstandarisasi                 0,174               15           0,200

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 2 hasil analisis dengan menggunakan one-sample kolmogorov- smirnov test menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 yang berarti nilai sign (p) lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data residual terdistribusi normal.

  • b)    Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Tabel 3.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Rank Spearman VariabelSig.

Jumlah Simpanan (X1)0,781

Jumlah Pinjaman (X2)0,919

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 3 hasil analisis menunjukkan korelasi variabel jumlah simpanan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,781 dan variabel jumlah pinjaman memiliki nilai signifikansi sebesar 0,919, karena signifikansi lebih dari 0,05, dapat diartikan bahwa penelitian ini terbebas dari penyimpangan heterokedastisitas.

  • c)    Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mencari tahu apakah kesalahan (errors) suatu data pada periode tertentu berkorelasi dengan periode lainnya (Sufren, 2013).

Tabel 4.

Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson

Std. Error

Model R         R² R² Disesuaikan Estimasi Durbin-Watson

1       0,993       0,985         0,983       31430339,63996      1,835

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 4 hasil pengolahan menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,835. Nilai Durbin-Watson 1,835 yang berada diantara minus dua

(-2) dan plus dua (+2) sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala autokorelasi.

  • d)    Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel independen saling berhubungan secara linier.

Tabel 5.

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel

Nilai TOL

Nilai VIF

Jumlah Simpanan (X1)

0,061

16,481

Jumlah Pinjaman (X2)

0,061

16,481

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 5 hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang termuat dalam model memiliki nilai TOL lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi ini.

  • 3.2    Hasil Uji Asumsi Klasik First Difference Delta

Analisis sebelumnya menggunakan dua variabel bebas dengan satu variabel terikat, karena terjadi multikolinieritas antara variabel bebas, maka salah satu cara untuk mengatasi masalah multikolinearitas yaitu dengan cara transformasi data ke dalam betuk first difference delta. Analisis selanjutnya akan dilakukan dengan data First Difference Delta.

  • a)    Uji Normalitas First Difference Delta

Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011).

Tabel 6.

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov dengan First Differenc Delta

Kolmogorov Smirnov

Statistik              N             Sig.

Residual terstandarisasi            0,205               15           0,113

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 6 dimana hasil analisis dengan menggunakan one-sample kolmogorov- smirnov test menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 yang berarti nilai sign(p) lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data residual terdistribusi normal.

  • b)    Uji Heteroskedastisitas First Difference Delta

Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Tabel 7.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Rank Spearman dengan First difference Delta VariabelSig.

Jumlah Simpanan (X1)0,817

Jumlah Pinjaman (X2)0,911

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 7 dimana hasil analisis menunjukkan bahwa korelasi variabel jumlah simpanan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,817 dan variabel

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 3685-3809 Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 jumlah pinjaman memiliki nilai signifikansi sebesar 0,911, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat diartikan bahwa pengujian asumsi klasik pada penelitian ini terbebas dari penyimpangan heterokedastisitas.

  • c)    Uji Autokorelasi First Difference Delta

Uji autokorelasi bertujuan untuk mencari tahu, apakah kesalahan (errors) suatu data pada periode tertentu berkorelasi dengan periode lainnya (Sufren, 2013).

Tabel 8.

Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson dengan First Difference Delta

Std. Error

Model R         R² R² Disesuaikan Estimasi Durbin-Watson

1       0,622      0,387         0,276       39034119,685        1,301

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan hasil pengolahan Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,301. Nilai Durbin-Watson 1,301 yang berada diantara minus dua (-2) dan plus dua (+2) sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala autokorelasi.

  • d)    Uji Multikolinearitas First Difference Delta

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel independen saling berhubungan secara linier.

Tabel 9.

Hasil Uji Multikolinieritas First Difference Delta

Variabel                    Nilai TOL                    Nilai VIF

Jumlah Simpanan (X1)                    0,478                        2,092

Jumlah Pinjaman (X2)                    0,478                        2,092

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 9 hasil analisis menunjukkan bahwa nilai VIF pada variabel bebas mempunyai nilai VIF lebih kecil daripada 10. Pada variabel jumlah simpanan (X1) sebesar 2,092 dan variable jumlah pinjaman sebesar 2,092. Nilai tolerance pada variabel bebas juga mempunyai nilai lebih besar dari 0,1 yaitu masing-masing pada variabel jumlah simpanan (X1) sebesar 0,478 dan variabel jumlah pinjaman (X2) sebesar 0,478. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian asumsi klasik pada penelitian ini sudah terbebas dari penyimpangan multikolinieritas.

  • 3.3    Hasil Uji Statistik

  • a)    Uji Pengaruh Secara Simultan (Uji F)

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 10.

Hasil Analisis Uji Simultan (Uji f)

Model

Jumlah Kuadrat

Df

Kuadrat Tengah

F

Sig.

Regresi

797572012124848

2

39878600606242

403,684

0,000

510,000

4260,000

Residual

118543949985982

12

98786624988318

20,000

5,000

Total

809426407123446

14

780,000

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 10 hasil analisis menunjukkan bahwa bahwa nilai F hitung yang diperoleh adalah sebesar 403,684 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa jumlah simpanan dan jumlah pinjaman secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha pada Kopersi Unit Desa Mambal.

  • b)    Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 11.

Hasil Analisis Uji Parsial (Uji t)

Model

Koefisien

t-hitung

Sig.

B

Std. Eror

Konstanta

101260092,141

15728408,283

6,438

0,000

Jumlah Simpanan (X1)

0,009

0,002

4,995

0,000

Jumlah Pinjaman (X2)

0,006

0,003

2,048

0,063

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 11 dimana hasil uji pengaruh secara parsial dalam penelitian ini yaitu, pengujian pengaruh variabel jumlah simpanan (X1) terhadap perolehan sisa hasil usaha (Y) pada menghasilkan nilai thitung sebesar 4,995 dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,000, karena nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah simpanan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perolehan sisa hasil usaha (Y) di Koperasi Unit Desa Mambal.

Variabel jumlah pinjaman (X2) menghasilkan nilai thitung sebesar 2,048 dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,063, karena nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah pinjaman (X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perolehan sisa hasil usaha (Y) pada Koperasi Unit Desa Mambal.

  • c)    Uji koefisien determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi - variabel dependen.

Tabel 12.

Hasil Uji Kofisien Determinasi (R²)

Model

R

R² Disesuaikan

Std. Eror Estimasi

1

0,993

0,985

0,983

31430339,63996

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS.23 (2018)

Berdasarkan Tabel 12 dimana hasil analisis menunjukkan bahwa variabel jumlah simpanan (X1) dan jumlah pinjaman (X2) terhadap sisa hasil usaha (Y) memiliki nilai koefisien korelasi R sebesar 0,993. Hal ini menunjukkan adanya korelasi sangat kuat antara variabel jumlah simpanan (X1) dan jumlah pinjaman (X2) terhadap sisa hasil usaha (Y).

Besarnya nilai koefisien determinasi (R²) adalah 0,985 yang berarti bahwa variabel jumlah simpanan (X1) dan jumlah pinjaman (X2) mampu menjelaskan perubahan pada perolehan sisa hasil usaha (Y) di Koperasi Unit Desa Mambal sebesar 98,5% dan sisanya 1,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam masalah penelitian ini.

  • 3.4    Pembahasan

  • a)    Pengaruh Jumlah Simpanan Terhadap Sisa Hasil Usaha

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah simpanan (X1) terhadap sisa hasil usaha (Y). Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin besar jumlah simpanan diperoleh maka akan semakin besar perolehan Sisa Hasil Usaha yang diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nurmawati (2015) dengan judul “Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang Bernaung di Bawah Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2014”. Penelitian tersebut menyatakan bahwa dengan adanya jumlah simpanan dari para anggota yang semakin banyak, maka modal yang ada dalam koperasi akan semakin besar dan kemudian dana ini bisa dipinjamkan ke anggota yang selanjutnya akan meningkatkan sisa hasil usaha.

  • b)    Pengaruh Jumlah Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pinjaman (X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sisa hasil usaha. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,063 > 0,05. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran anggota dan masyarakat dalam membayar pinjaman dan ditemukan beberapa kredit macet. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Nurmawati (2015) dengan judul “Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang Bernaung di Bawah Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2014”. Penelitian tersebut menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah pinjaman terhadap sisa hasil usaha.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1    Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

  • 1)    Secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara jumlah simpanan dan jumlah pinjaman terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Unit Desa Mambal pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2017.

  • 2)    Secara parsial jumlah simpanan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap sisa  hasil  usaha pada Koperasi  Unit  Desa  Mambal pada

tahun 2003 sampai dengan tahun 2017.

  • 3)    Secara parsial jumlah pinjaman berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap sisa  hasil  usaha pada Koperasi  Unit  Desa  Mambal pada

tahun 2003 sampai dengan tahun 2017.

  • 4.2    Saran

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat penulis berikan sebagai berikut.

  • 1)    Hendaknya koperasi melakukan promosi untuk lebih giat mengajak para anggotanya untuk meningkatkan jumlah simpanan. Semakin rajin anggota

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 3685-3809 Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 menyetor simpanan maka semakin besar peluang anggotanya untuk mendapatkan pinjaman dalam jumlah yang besar. Selain itu apabila modal koperasi bertambah besar, maka kegiatan koperasi akan berjalan lancar.

  • 2)    Meningkatkan jumlah pinjaman yaitu dengan memperkecil bunga pinjaman. Jika bunga pinjaman diperkecil diharapkan banyak anggota maupun masyarakat mau melakukan pinjaman kepada koperasi sehingga semakin banyak jumlah pinjaman yang diberikan, maka semakain banyak bunga pinjaman yang akan diperoleh, sehingga bunga dari pinjamann tersebut akan mampu meningkatkan jumlah sisa hasil usaha yang diperoleh.

  • 4.3    Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini yaitu kepada manajer dan pegawai Koperasi Unit Desa Mambal. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada keluarga, teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga penelitian ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka

Andjar Pachta, dkk. 2005. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ayuk, Nimade. 2012. Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/5868. (diakses pada tanggal 16 Januari 2017)

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: BP Universitas Diponegoro.

Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 2012. Peraturan Perundang-Undangan mengenai Perkoperasian. Jakarta.

Nurmawati, Yuni. 2015. Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang Bernaung di bawah Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2014. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Jakarta : Erlangga.

Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Sufren. 2013. Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. Jakarta: Gramedia Soemarno. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Tunggal. 2002. Akuntansi untuk Koperasi. Yogyakarta: Harvarindo.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

505