Partisipasi Anggota Kelompok dalam Pengolahan dan Pemasaran Loloh Cemcem di Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 3685-3809 Vol. 8 , No. 4, Oktober 2019
Partisipasi Anggota Kelompok dalam Pengolahan dan Pemasaran Loloh Cemcem di Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
CORNELLA FEBRINAULY SILITONGA, IGA. OKA SURYAWARDANI, I KETUT SURYA DIARTA
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80323, Bali
Email :silitongacornella@gmail.com gungdani@gmailcom
Abstract
Participation of Group Members in Processing and Marketing of Loloh Cemcem in Penglipuran Tourism Village, Bangli Regency, Bali Province.
Group participation in creating and developing local village food products is useful for maintaining the sustainability of local products and creating new jobs. Loloh CemcemProduction Group of Penglipuran is one of groups that develops local village food products that have the potential to be developed and is able to create jobs. However, efforts in developing local products and increasing this group are also related to group membership that has relations in production, so that the group participation is expected to be able to overcome the obstacles faced. The purpose of this study was to determine the level of participation of group members in processing and marketing. The research location took place in Penglipuran Tourism Village, Bangli Sub-District, Bangli Regency. The analytical method used was descriptive statistical analysis.The results showed that the participation of group members in processing of Loloh Cemcem was classified in the high category with a score of 69.72% with detailed indicators of decision making included reaching a score of 66.78%, implementation indicators reaching a score of 71.56%, the evaluation indicator reached a score of 59.58%, and the indicator of enjoying the results reached a score of 75.15%. The level of participation of group members in the Loloh Cemcem marketing was in the low category with a score of 58.51% with details on the decision-making indicators reaching a score of 55.93%, the implementation indicator classified reached a score of 49.37%. The evaluation indicators reached a score of 60%, and the indicator of enjoying the results reached with a score of 68.75%.The suggestion that can be given to the group is that the participation of members in the group must be increased especially in loloh members are expected to be more courageous in conveying ideas and suggestions in groups.
Keywords: participation, group members, processing, marketing, loloh cemcem
Partisipasi kelompok dalam menciptakan dan mengembangkan produk pangan lokal desa bermanfaat untuk menjaga keberlanjutan produk lokal, meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat desa. Desa Wisata Penglipuran memiliki Kelompok masyarakat desa yang mengembangkan salah satu produk pangan lokal desa yaitu Kelompok Loloh Cemcem Penglipuran, sehingga dapat dikatakan bahwa kelompok ini berpotensi untuk dikembangkan dan mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan penduduk desa. Konsep desa wisata seperti ini masuk dalam pariwisata yang berbasis masyarakat yang memiliki peluang lebih mampu mengembangkan pengusaha pengusaha lokal dan akan membuat peluang yang lebih besar kepada masyarakat (Nasikun dalam Aneka, 2008).
Walau demikian usaha dalam peningkatan kelompok ini terkait juga dengan keanggotaan kelompok yang memiliki hubungan terhadap produksi.Pada pengolahan dan pemasaran Loloh Cemcemditemukan beberapa hambatan yang dikhawatirkan dapat berdampak negatif yaitu mengenai pemasaran, evaluasi anggota dalam pengolahan dan pemasaran produk, serta waktu pertemuan yang kurang efektif. Maka pada kelompok ini penting untuk melihat peran serta maupun partisipasi antar anggota. Partisipasi dari anggota akan menentukan hasil yang akan dicapai oleh kelompok tersebut untuk mampu mengatasi masalah dan mengembangkan produk.Berdasarkan uraian tersebut, maka akan sangat bermanfaat bagi Kelompok Loloh Cemcem untuk dilakukan penelitian mengenai tingkat partisipasi kelompok dalam melakukan pengolahan dan pemasaran Loloh Cemcem di Desa Wisata Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah ditetapkan sebagai berikut:
-
1. Bagaimana tingkat partisipasi anggota Kelompok dalam pengolahan Loloh Cemcem di Desa Wisata Penglipuran ?
-
2. Bagaimana tingkatpartisipasi anggota Kelompok dalam pemasaranLoloh Cemcem di Desa Wisata Penglipuran ?
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
-
1. Menganalisis tingkat partisipasi anggota Kelompok Loloh Cemcem dalam pengolahan Loloh Cemcem di Desa Wisata Penglipuran.
-
2. Menganalisis tingkatpartisipasi anggota Kelompok Loloh Cemcem dalam pemasaran Loloh Cemcem di Desa Wisata Penglipuran.
Penelitian ini berlokasiterletak di Desa Wisata Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive, yaitu
metedode penentuan yang dilakuan secara sengaja atas beberapa pertimbangan. Waktu pengumpulan data untuk menunjang usulan penelitian proposal sampai kepada pengambilan data, analisis dan hasil terhitung dari bulan Juli 2017 sampai dengan Mei 2018.
Jenis data yang digunakan meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang diperoleh dari anggota kelompok Loloh Cemcem dan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain seperti data mengenai Desa Wisata Penglipuran dan data anggota kelompok yang berpartisipasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara untuk memperoleh data mengenai sejarah Desa Wisata Penglipuran dan Loloh Cemcemserta partisipasi anggota kelompok dalam pengolahan dan pemasaran Loloh Cemcem, selain itu juga mengunakan teknik observasi dan dokumentasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok Loloh Cemcem Desa Penglipuran yang berjumlah 20 orang dan pengambilan sampelnya ditentukan dengan metode sensus yaitu suatu teknik pengambilan sampel dimana semua anggota dalam populasi dijadikan sampel, sehingga diharapkan akan menghasilkan data yang valid dan reliabel.
Variabel- variabel yang di analsisis dalam penelitian adalah partisipasi anggota dalam pengolahan dan pemasaran Loloh Cemcem. Batasan operasional variabel dalam penelitian ini adalah partisipasi dalam tahap pengambilan keputusan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap menikmati hasil.
Analisis data yang di gunakan pada penelitian ini adalahadalah analisis statistik deskriptif dengan interval kelas dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis statistik deskriptif digunakan dengan memberikan gambaran atau deskripsi tentang karakteristik responden serta menyusun distribusi frekuensi. Tahap selanjutnya,akan diperoleh hasil berupa frekuensi, presentase dan skor jawaban responden yang menggambarkan jawaban atau respon dari responden terhadap setiap pertanyaan.
Tingkat partisipasi anggota kelompok dalam pengolahan Loloh Cemcem termasuk dalam kategori tinggi dengan pencapaian skor 69,72%, mengartikan bahwa anggota kelompok dalam melibatkan diri dalam kegiatan pengolahan loloh sudah berjalan dengan baik namun masih harus terus ditingkatkan. Pada Tabel 1.
menunjukkan bahwa anggota dalam melibatkan diri untuk ikut serta menentukan keputusan didalam kelompok, melaksanakan kegiatan pengolahan, dan dapat menikmati hasil menjadi anggota kelompok termasuk dalam kategori tinggi, tetapi dalam melakukan evaluasi kelompok termasuk dalam kategori rendah.
Tabel 1.
Pencapaian Skor Partisipasi Anggota Kelompok dalam Pengolahan Loloh Cemcem
No |
Partisipasi Anggota Kelompok dalam Pengolahan Loloh Cemcem |
Pencapaian Skor (%) |
Kategori |
1 |
Indikator pengambilan keputusan |
66,78 |
Tinggi |
2 |
Indikator pelaksanaan |
71,56 |
Tinggi |
3 |
Indikator evaluasi |
59,58 |
Rendah |
4 |
Indikator menikmati hasil |
75,15 |
Tinggi |
Tingkat Partisipasi dalam Pengolahan |
69,72 |
Tinggi |
Sumber: Data primer, 2018
Temuan dalam penelitian ini adalah anggota kelompok melakukan partisipasinya masih bersifat pasif dan lebih banyak menerima pengetahuan yang diberikan. Anggota mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh penyuluh dalam melakukan sterilisasi air, uji kelayakan minum terhadap Loloh Cemcem, mengikuti standar pengolahan yang ditetapkan, aktif melakukan pengolahan loloh. Namun dalam memberikan masukan, kritikan, solusi dalam permasalahan didalam kelompok, juga dalam melakukan pengecekan terhadap pengolahan loloh, anggota masih sangat pasif. Sikap ini disebabkan oleh anggota yang kurang memiliki rasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat didalam kelompok dan melalui hal ini juga dapat dilihat bahwa pengurus kelompok belum dapat mengkordinasi anggota dengan baik (disiplin).
Tahap pengambilan keputusan merupakan keikutsertaan atau kehadiran anggota kelompok dalam rapat penyusunan rencana kegiatan.Pada kelompok ini, tahap pengambilan keputusan dilihat dari keterlibatan anggota seperti hadir dalam pertemuan dalam kelompok dan penyuluhan, menyampaikan pendapat berupa ide kritik maupun solusi dalam pertemuan, dan turut serta dalam mengambil keputusan dalam pertemuan.Berdasarkan Tabel 1.,dapat dilihat bahwa partisipasi anggota kelompok dalam keikutsertaan dalam melibatkan diri pada kegiatan termasuk dalam kategori tinggi yaitu 66,78%. Anggota memiliki rasa ingin tahu yang baik untuk menerima pembelajaran, tetapi belum semua anggota aktif mengutarakan ide dan saran dalam kelompok yang dilatarbelakangi oleh mayoritas anggota merasa kurang rasa percaya diri untuk mengutarakan pendapat karena takut salah menyampaikan pendapat dan mayoritas anggota hanya mengikuti anggota lain yang mereka anggap lebih mengerti.
Pada tahap ini penilaian skor akan dilihat dari keaktifan responden mengikuti kegiatan pelatihan, selalu mengikuti standar pengolahan yang sudah diajarkan kelompok dan juga penyuluh, memberi sumbangan ide untuk meningkatkan kualitas pengolahan,
dan keaktifan responden dalam melakukan pengolahan. Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa partisipasi anggota dalam melaksanakan pengolahan Loloh Cemcem termasuk dalam kategori sangat tinggi (71,56%). Hasil ini mengartikan bahwa anggota sudah dapat mengimplementasi kegiatan pengolahannya dengan baik meskipun dalam memberikan sumbangan ide dalam pelaksanaan pengolahan masih rendah pelaksanaannya. Hasil penelitian menyatakan bahwaseluruh anggota menggunakan air yang sudah disterilisasi dan menggunakan bahan loloh pilihan yang segar dengan menjaga kehigienisan produk. Namun anggota kurang aktif menyampaikan pendapat dan idenya dalam melaksanakan kegiatan.
Tahap evaluasi merupakan keikutsertaan atau kehadiran responden dalam memantau dan menilai seluruh kegiatan mulai awal hingga akhir kegiatan.Pada Tabel 1. maka diketahui bahwa tingkat partisipasi pada tahap evaluasi kelompok cenderung rendah(59,58%) yang berarti anggota belum dapat mengerti pentingnya melakukan evaluasi yang berguna untuk dapat mengetahui perkembangan dan peningkatan pengolahan Loloh Cemcem yang diproduksinya, yang juga akan membawa dampak terhadap keberlanjutan Loloh Cemcem.Membuat laporan rutin pengolahan produksi merupakan salah satu hal penting yang berguna untuk mengetahui kekurangan pengolahan yang sebelumnya telah dilakukan atau sedang dilakukan untuk bisa ditingkatkan menjadi lebih baik untuk kemajuan kegiatan kelompok sekarang atau yang akan datang.
Tahap menikmati hasil merupakan keikutsertaan anggota dalam memanfaatkan program yang telah dilaksanakan, dan tindakan sebagai anggota program. Pada tahapan ini anggota sudah mampu merasakan keberhasilan dari program yang dilakukan. Tahap menikmati hasil pada kelompok loloh, diukur melalui besarnya manfaat yang didapatkan oleh anggota yang berupa kegiatan produksi, pemanfaatan alat maupun fasilitas, dan peningkatan pengetahuan dalam memproduksi serta mendapatkan dan mampu menerapkan pengetahuan yang diterima.Pada Tabel 1. maka diketahui bahwa partisipasi anggota pada tahap menikmati hasil dalam kelompok (71,15%) termasuk pada kategori tinggi yang berarti bahwa sebagian besar anggota kelompok sudah dapat menikmati hasil dalam melakukan pengolahan dari kegiatan yang ada pada kelompok. Hasil penelitian menyatakan bahwa adanya penyuluhan yang diberikan berguna dan bermanfaat bagi pengembangan kualitas Loloh Cemcem yang diproduksi, yaitu mengenai sterilisasi air, kesegaran bahan dan kebersihan pengolahan.Kelompok juga akan membantu melatih anggota secara perlahan sampai responden bisa memahami cara memilih bahan pengolahan yang segar, dan juga mengajarkan mengenai kebersihan yang harus selalu dijaga dan menambah relasi.
Tingkat partisipasi anggota dalam melakukan pemasaran termasuk dalam kategori rendah dengan pencapaian skor 58,51% yang mengartikan bahwa partisipasi anggota melibatkan dirinya dalam melakukan pemasaran Loloh Cemcem masih kurang terlaksana dengan baik.
Tabel 2.
Pencapaian Skor Partisipasi Anggota Kelompok dalam Pemasaran Loloh Cemcem
No |
Partisipasi Anggota Kelompok dalam Pemasaran Loloh Cemcem |
Pencapaian Skor (%) |
Kategori |
1. |
Indikator pengambilan keputusan |
55,93 |
Rendah |
2. |
Indikator pelaksanaan |
49,37 |
Rendah |
3. |
Indikator evaluasi |
60 |
Rendah |
4. |
Indikator menikmati hasil |
68,75 |
Tinggi |
Tingkat Partisipasi dalam Pemasaran |
58,51 |
Rendah |
Sumber: Data Primer, 2018
Temuan dari penelitian ini adalah bahwa partisipasi anggota dalam melakukan pemasaran Loloh Cemcem di Desa Wisata Penglipuran masih didasarkan oleh “kebutuhan”. Anggota lebih banyak menerima pengetahuan mengenai tempat membuat label, memesan botol, cara mengemas yang tetap menjaga kesegaran Loloh Cemcem pada saat didistribusi, dan juga relasi untuk mencari pasokan daun Cemcem. Namun dalam melibatkan diri untuk aktif mengikuti rapat kelompok, memberi masukan dan solusi pada saat adanya masalah yang dialami kelompok, melakukan pengecekan rutin terhadap penjualan loloh, partisipasi anggota masih sangat pasif sehingga cenderung terlihat tidak memberikan sumbangsih yang dapat memajukan dan mengembangkan kelompok. Peran pengurus kelompok dalam hal ini menjadi perhatian bagi peneliti. Pengurus dalam kelompok diharapkan mamu mencari cara agar anggota dapat menjalankan partisipasinya dengan baik. Pengurus perlu melakukan strategi didalam kelompok agar anggotanya lebih disiplin, contohnya dengan menghubungkan kebutuhan anggota dalam kelompok dengan syarat atau aturan yang harus dilakukan anggota apabila ingin kebutuhannya tersebut dipenuhi.
Tahap pengambilan keputusan dalam pemasaran Loloh Cemcem ialah mengenai keikutsertaan responden dalam pertemuan kelompok, keikutsertaan responden dalam memberi ide, keikutsertaan memberi masukan, dan keikutsertaan dalam memberikan solusi.Berdasarkan Tabel 2., dapat dilihat bahwa partisipasi anggota pada tahap pengambilan keputusan dalam pemasaran Loloh Cemcem tergolong dalam kategori rendah yang berarti anggota (55,93%) tidak terlalu fokus untuk ikut mengambil peran di dalam kelompok untuk membahas mengenai pemasaran produk.Keikutsertaan anggota dalam memberikan ide terhadap pemasaran loloh juga cenderung rendah. Respon anggota untuk ikut memberikan ide dalam pengembangan pemasaran loloh adalah pasif.Hasil ini menyatakan anggota dalam kelompok kurang aktif memberikan masukan dan kritik yang berguna untuk dapat mengembangkan kelompok dalam pemasaran.
Tahap pelaksanaan yang dilakukan responden dalam pemasaran Loloh Cemcem meliputi memberi sumbangan ide dalam pelaksanaan, memberi sumbangan uang, memberi sumbangan barang dan keaktifan dalam melakukan pemasaran Loloh Cemcem.Berdasarkan Tabel 2. maka diketahui bahwa mayoritas partisipasi tahap pelaksanaan dalam pemasaran Loloh Cemcem yang dilakukan anggota (49,37%) tergolong dalam kategori sangat rendah yang menunjukkan bahwa anggota kelompok dalam berpartisipasi dibidang pemasaran belum mampu berpartisipasi dengan baik. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa anggota aktif memasarkan produk Loloh Cemcem namun kurang mempedulikan pentingnya saling tolong menolong dengan memberikan ide, saran dan solusi menghadapi permasalahan yang mungkin saja dialami oleh anggota lain dalam kelompok mengenai pemasaran loloh. Penyebab dari kesenjangan ini adalah karena memasarkan loloh adalah pekerjaan bagi responden untuk menghasilkan pendapatan ekonomi yang memenuhi kebutuhan anggota, sehingga responden lebih mementingkan kebutuhan utamanya untuk bekerja tersebut.
Pada tahap pelaksaan pemasaran ini, kelompok juga mengalami hambatan mengenai nama merek Loloh Cemcem Penglipuran, yang merupakan nama dagang anggota kelompok, yaitu pada beberapa kasus ada pihak-pihak diluar Desa Wisata Penglipuran yang menggunakan nama merek dagang tersebut. Hal ini merupakan suatu hal yang tidak baik bagi keberlanjutan Loloh Cemcem asli Penglipuran karena dapat mengakibatkan kerugian bagi anggota kelompok baik dalam pendapatan dan juga dalam nama baik kualitas produk yang dihasilkan.
Tahap evaluasi kelompok dalam pemasaran Loloh Cemcem ialah mengenai keaktifan anggota dalam membuat laporan hasil pemasaran yang dilakukan dan keikutsertaan memberi laporan pemasaran dan membuat dokumentasi pemasaran yang telah dilakukan.Hasil penelitian menyatakan bahwa pada tahap evaluasi anggota dalam melakukan pemasaran (60%) tergolong dalam kategori rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa anggota tidak aktif melakukan peninjauan terhadap perkembangan pemasaran Loloh Cemcem dan belum memahami manfaat melakukan perbandingan pemasaran yang berguna untuk melihat kekurangan anggota dalam pelaksanaannya yang disebabkan karena SDM yang kurang
Tahap menikmati hasil dalam pemasaran meliputi partisipasi responden dalam memanfaatkan cara pemasaran yang diajarkan, memanfaatkan fasilitas kelompok, peningkatan pengetahuan dan dapat menerapkan ilmu yang sudah diajarkan. Pada penelitian ini, pengetahuan anggota mengenai pemasaran lolohmeningkat dan dapat menerapkan ilmu yang sudah diajarkan termasuk dalam kategori tinggi (68,75%), yang mengartikan bahwa anggota dengan pengetahuan yang diterima walau mayoritas tergolong dalam kategori rendah yang artinya jarang hadir dalam rapat pemasaran. tetap
dapat menerapkan pengetahuan yang diajarkan tersebut untuk mampu melakukan pemasaran produk.
Keadaan ini menyatakan bahwa mayoritas anggota kurang disiplin dalam melibatkan dirinya dalam pertemuan mengenai pemasaran. Sikap ketegasan ketua kelompok dan pengerus kelompok sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan kemajuan anggota dalam melakukan partisipasi. Pengurus kelompok dapat membuat strategi peraturan baru yang dapat membuat anggota lebih aktif terlibat didalam kelompok. Strategi tersebut dapat dengan cara menghubungkan kebutuhan anggota didalam kelompok dengan kewajiban yang harus diikuti didalam kelompok, sehingga apabila anggota tidak mengikuti dan melakukan kewajiban dalam melibatkan diri didalam kelompok, maka anggota tersebut tidak dapat mendapatkan kebutuhannya dari dalam kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota kelompok masih didasarkan oleh “kebutuhan” anggota didalam kelompok dan anggota kelompok cenderung kurang berpartisipasi sebagaimana seharusnya didalam berkelompok. Tingkat partisipasi anggota kelompok dalam pengolahan Loloh Cemcem termasuk dalam kategori tinggi dengan pencapaian skor 69,72% dan tingkat partisipasi anggota kelompok dalam pemasaran Loloh Cemcem berada pada kategori rendah dengan pencapaian skor 58,51%.
Pada tingkat partisipasi anggota dalam pengolahan Loloh Cemcem, dengan rincian indikator pengambilan keputusan masuk dalam kategori tinggi dengan skor 66,78%, indikator pelaksanaan mencapai skor 71,56% dan tegolong dalam kategori tinggi, indikator evaluasi mencapai mencapai skor 59,58% termasuk kategori rendah, dan indikator menikmati hasil mencapai skor 75,15% dengan kategori tinggi. Tingkat partisipasi anggota dalam pemasaran pada indikator pengambilan keputusan mencapai skor 55,93% dan masuk dalam kategori rendah, indikator pelaksanaan tergolong dalam kategori rendah dengan skor 49,37%, indikator evaluasi mencapai mencapai skor 60% dan tergolong dalam kategori rendah, dan indikator menikmati hasil termasuk dalam kategori tinggi dengan mencapai skor 68,75%.
Berdasarkan hasil kesimpulan ini, maka saran yang dapat disampaikan sebagai masukan sebagai berikut.
-
1. Tingkat Partisipasi kelompok perlu ditingkatkan lagi baik dalam pengolahan yaitu pada partisipasi anggota dalam memberikan ide dan solusi, dan yang terutama dalam pemasaran lolohkarena dalam partisiapsinya tergolong rendah dan rentan menjadikan kelompok kurang berpartisipasi.
-
2. Pengurus perlu membuat strategi baru didalam kelompok untuk menetapkan peraturan dan aturan yang harus ditaati anggota. Baik dalam meningkatkan evaluasi kelompok dalam melakukan pengolahan dan pemasaran produk, serta meningkatkan waktu pertemuan. Pengurus juga diharapkan dapat tegas dalam mengkordinasi kehadiran anggota dengan kebutuhan anggota. Hal ini baik untuk
membuat para anggota mengandalkan dirinya untuk melakukan kegiatan bersama.
-
3. Kepada anggota kelompok diharapkan untuk juga lebih berani dan aktif dalam mengemukakan ide dan saran kedalam kelompok, dan belajar untuk dapat mengembangkan diri dengan mengasah kemampuan sehingga tidak hanya bersifat menerima pengetahuan saja namun juga dapat berbagi pengetahuan dan juga diharapkan agar selalu meningkatkan jalinan hubungan yang baik kepada seluruh anggota kelompok yang lain.
-
4. Partisipasi kelompok diutamakan untuk merubah perilaku anggota, agar mendukung tujuan kelompok dan meningkatkan rasa tanggung jawab anggota dalam kelompok dengan memberikan wewenang dan tanggung jawab serta melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan dan kegiatan.
-
5. Kelompok diharapkan semakin menyatu terlebih untuk melakukan pengajuan hak paten nama Desa Wisata Penglipuran sebagai nama brand milik anggota kelompok Loloh Cemcem Penglipuran, yang diharapkan dapat memperbaiki permasalahan pemasaran yang sedang dialami anggota yaitu adanya pihak luar yang menyalahgunakan nama “Penglipuran” sebagai nama brand, sehingga menyebabkan persaingan yang tidak sehat terhadap sesama produsen Loloh Cemcem.
-
6. Kelompok diharapkan dapat mempelajari pentingnya melakukan evaluasi yang intens, karena evaluasi terhadap pengolahan dan pemasaran yang dilakukan akan sangat berguna untuk dapat meningkatkan kualitas produk dan juga meningkatkan penjualan produk.
Terimakasih kepada Kelurahan Kubu dan Seluruh Pengurus Desa Penglipuran, juga Ketua dan anggota Kelompok Loloh Cemcem yang sudah mengizinkan, menerima dan membantu penulis selama masa penelitian juga memberikan waktu dan kesediaan diri untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner selama penelitian sehingga dapat terselesainya tugas akhr ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aneka, Noor Lindawati. 2008. Dampak Pengembangan Pariwisata dan Proses Marginalisasi Masyarakat Lokal. (Tesis). Fakultas Ilmu Sosial UGM : Yogyakarta.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Artisia, Putri. 2015. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap KeputusanKonsumen Membeli Produk. (Skripsi). Malang : UniversitasMuhammadiyah Malang.
Cahyo, Aziz Tri. 2015. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa Wisata Di Desa Lemba Sari, Kecamatan Bobot Sari, Kabupaten Prubalingga. (Skripsi). Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta.
Chandani, I.A. Hari. 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Festival Pulau Serangan Di Kota Denpasar. (Tesis). Denpasar : Universitas Udayana.
Dwiningrum, Siti Irene Astuti. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Fauzi, I. 2008. Cara Mudah Belajar Pemasaran.Surakarta : PT. Era Intermedia.
Firdaus, M. 2007. Manajemen Agribisnis. Bumi Angkasa. Jakarta.
Mardikanto, Totok. dan Soebiato. 2012. Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik.Bandung : CV. ALFABETA.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.
Tricahyo, A. 2015. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa Wisata Di Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Prubalingga. (Skripsi). Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta.
Wahyuni, Noor. 2014. Uji Validitas dan Reabilitas.Tersedia :
http//:qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-a-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/.
Wiranti, Debi. 2016. Hubungan Antara Tingkat Partisipasi dengan Produktivitas Anggota Kelompok Wanita Tani “KANIA” Dalam Produksi Susu Karamel.(Skripsi). Bogor : Institut Pertanian Bogor.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
419
Discussion and feedback