Sistem Agribisnis Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb) di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 12, No. 2, Desember 2023
DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i02.p40
Sistem Agribisnis Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb) di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar
I NENGAH SURATA ADNYANA*
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Dwijendra, Denpasar, Jl. Kamboja No.17 Denpasar, Bali Email: *surataadnyana@gmail.com
Abstract
Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb) Agribusiness System In Subak Wasan Kemenuh, Kemenuh Village, Sukawati Subdistrict, Gianyar Regency
The pandan wangi commodity (Pandanus Amaryllifolius Roxb) has good prospects for development. This is because in Bali Province there are often religious ceremonies that use chopped pandan wangi to complete the canang. Agro-industry before marketing is very important considering that this fragrant pandan will have a higher selling value if it is marketed in chopped form (keetan/kembang rampe).This research was conducted in Subak Wasan Kemenuh, Kemenuh Village, Sukawati District, Gianyar Regency. The population of this study were all farmers who carried out pandan wangi farming after producing and making chopped pandan wangi leaves in the period June 2022 to June 2023, totaling 20 farmers. The sample was taken by census, the entire population was sampled, totaling 20 farmers. The aims of this research are (1) to analyze the provision of agricultural production facilities for pandan wangi, in Subak Wasan Kemenuh, Kemenuh Village, Sukawati subdistrict, Gianyar Regency; (2) analyzing the pandan wangi farming business, in Subak Wasan Kemenuh, Kemenuh Village, Sukawati Subdistrict, Gianyar Regency; (3) analyzing the productivity of shredded pandan wangi in Subak Wasan Kemenuh, Kemenuh Village, Sukawati Subdistrict, Gianyar Regency; (4) analyzing the income of shredded pandan wangi farmers in Subak Wasan Kemenuh, Kemenuh Village, Sukawati Subdistrict, Gianyar Regency.The advice that can be given is from the aspect of providing agricultural production facilities, the presence of organic fertilizer and urea is more intensively prepared before planting pandan wangi. From the farming aspect, giving organic fertilizer and weeding needs to receive more attention in increasing the production of fragrant pandan which is good and sustainable.
Keywords: agribusiness system, pandan wangi
Perkembangan akan kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat seseorang untuk melihat peluang bisnis atau usaha sesuai dengan prinsip ekonomi.
Mencermati peluang bisnis tersebut berlaku pula terhadap petani yang semakin hari dituntut untuk membuat inovasi ataupun peluang yang ada seperti mengolah komoditi hasil pertanian supaya memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Pengembangan konsep pengolahan dihilir sangat penting karena berhubungan dengan konsep pertanian yang berkelanjutan dengan menjaga lingkungan alamnya disertai dengan peningkatan pendapatan petani melaui sebuah inovasi potensi lokal yang telah ada seperti komoditi pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb).
Daun Pandan wangi selama ini dikembangkan untuk keperluan penyedap rasa, ekstrak minuman, pengharum sebuah ruangan, pengharum makanan, dan obat-obatan. Selain itu untuk sekala lokal dan sederhana rajangan daun pandan wangi ini bisa dimanfaatkan untuk pelengkap sarana upakara canang supaya lebih menarik dan lengkap yang dikenal dengan istilah keetan atau kembang rampe.
Kebutuhan rajangan daun pandan wangi atau keetan setiap hari diperlukan untuk pelengkap sarana upakara canang. Di Bali setiap hari umat hindu mebanten memakai cangan. Kebutuhan keetan ini akan bertambah diperlukan keberadaannya pada saat hari raya besar seperti galungan dan kuningan, serta hari raya besar dimasing masing desa adat yang di Bali.
Subak Wasan Kemenuh memiliki potensi yang baik untuk mengembangkan usahatani pandan wangi. Keberadaan subak ini didukung oleh pengairan dan kesuburan tanah yang baik serta pemasaran yang memadai. Seiring dengan banyaknya kebutuhan keetan timbul permasalahan-permasalahan petani pandan wangi mulai dari penyediaan sarana produksi pertaniannya belum tersedia dengan baik, usahatani yang dilakukan petani pandan wangi belum berjalan secara optimal, dan lemahnya petani didalam melakukan analisa usahatani.
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa penyediaan sarana produksi pertanian pandan wangi, di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar; rata-rata memperoleh nilai pencapaian skor 3,0 (61,00%) yang tergolong sedang;
usahatani pandan wangi, di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar; rata-rata memperoleh nilai 2,70 (54,00%) dengan kategori sedang; produktivitas pandan wangi rajangan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar mendapatkan 4.870,5 kg/ha/tahun yang tergolong sedang; dan pendapatan petani pandan wangi rajangan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar mendapatkan rata-rata pendapatan Rp 203.274.700/Ha/Tahun dengan kategori yang sedang.
Rumusan maslah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
-
1. Bagaimana penyediaan sarana produksi pertanian pandan wangi, di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ?
-
2. Bagaimana usahatani pandan wangi, di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ?
-
3. Berapakah produktivitas pandan wangi rajangan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ?
-
4. Berapakah pendapatan petani pandan wangi rajangan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ?
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
-
1. Menganalisis penyediaan sarana produksi pertanian pandan wangi, di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
-
2. Menganalisis usahatani pandan wangi, di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
-
3. Menganalisis produktivitas pandan wangi rajangan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
-
4. Menganalisis pendapatan petani pandan wangi rajangan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk membuat pijakan dan panduan bagi Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, dalam hal ini Penyuluh Pertanian Lapanagn (PPL) dalam memeberikan penyuluhan kepada petani untuk meningkatkan produktivitas pandan wangi dan keberlanjutannya. Secara teoritis dapat sebagai refrensi bagi peneliti, akademisi, siswa dalam melaksanakan sistem agribisnis pandan wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb)
Penelitian ini dilakukan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan agustus 2023.
Sumber data yaitu data primer merupakan data yang langsung datang ke petani pandan wangi dengan metode wawancara dan kuesioner. Data sekunder yang meliputi data pandan wangi yang ada di BPP Sukawati, Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Kantor Perbekel Desa Kemenuh, dan Laporan Pengurus Subak Wasan Kemenuh.
Jenis data yaitu data kuantitatif yaitu berupa angka seperti produksi, biaya-biaya, penerimaan dan pendapatan petani. Data kualitatif merupakan data yang berupa
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 12, No. 2, Desember 2023 kata, kalimat seperti persepsi petani terhadap penyediaan sarana produksi dan usahatani pandan wangi yang dilakukannya.
Populasi penelitian ini adalah semua petani yang melakukan usahatani pandan wangi setelah menghasilkan dan aktivitas pembuatan rajangan daun pandan wangi periode Juni 2022 sampai dengan juni 2023 yang berjumlah 20 orang petani. Sampel yang diambil secara sensus, semua populasi dijadikan sampel berjumlah 20 orang petani.
Analisis data dianalisis secara deskriptif, kemudian semua indikator diukur menggunakan skala ordinal rentang (interval) 1 sampai dengan 5 (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah). Penerimaan dihitung menggunakan rumus = produksi pandan wangi X harga pandan wangi rajangan. Pendapatan menggunakan rumus: pendapatan = penerimaan – biaya-biaya yang dikeluarkan. Biaya-biaya yang dikeluarkan meliputi: biaya penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen, pembelian pupuk urea, pupuk organik, pestisida, mesin perajang, pisau, iuran subak, pewarna, pembungkus plastik, listrik, transportasi, penyusutan, dan pajak bumi.
Melakukan usahatani kegiatan pertanian hal yang perlu dipersiapkan supaya berjalan dengan baik adalah penyediaan sarana produksi pertanian dalam pandan wangi. Penyediaan sarana produksi meliputi ketersediaan pupuk organik, pupuk urea, mesin perajang pandan wangi, pestisida dan handsprayer. Ketersediaan pupuk organik dan pupuk urea masih termasuk kategori yang rendah. Pupuk organik mendapat nilai 2,45 (49,00%) sedangkan ketersedaan pupuk kimia urea memperoleh nilai 2,55 (51,00%). Pupuk sangat penting tersedia, hal ini penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik diharapkan akan dapat menjaga kelestarian alam sedangkan pupuk sintetis akan dapat meningkatkan produksi hasil dalam jangka pendek (Adnyana, et. al., 2020). Mesin perajang padan wangi memperoleh nilai 4,15 (83,00%) dan ketersedaan pestisida untuk menangani keberadaan hama dan penyakit dilapangan mendapatkan nilai pencapaian skor 3,45 (69,00%) masing-masing dengan kategori yang tinggi. Rata-rata secara keseluruhan penyediaan sarana produksi pertanian usahatani pandan wangi termasuk kedalam kategori yang sedang dengan nilai pencapaian skor 3,05 (61,00%). Penyediaan sarana produksi akan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani, semakin tersedia sarana produksi maka pendapatan petani akan semakin meningkat (Supriatwendi dan Azizah, 2015). Penyediaan input usahatani seperti pupuk,alsintan untuk mendukung budidaya dilapangan apabila tersedia dan terpenuhi saat dibutuhkan akan mempengaruhi hasil pertanian sesuai dengan harapan (Nursidiq, et.al., 2020). Penyediaan sarana produksi ini sering juga
dikenal dengan sub sistem hulu, yang ketersediaannya dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan usatani (Rasmikayati. Et.al., 2021). Faktor penunjang untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi pertanian ini hendaknya melibatkan lembaga permodalan seperti kredit usahatani, pupuk bersubsidi dari pemerintah, dan lembaga penunjang lainnya yang ada di perdesaan seperti PUAP (Hulopi.et.al., 2018). Hasil penyediaan sarana produksi pertanian usahatani pandan wangi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.
Hasil Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Usahatani Pandan Wangi
No. |
Pnyediaan Saprotan |
Jumlah skor |
Pencapaian skor |
Kategori | |
(Angka) |
( %) | ||||
1 |
Pupuk organik |
49 |
2,45 |
49,00 |
Rendah |
2 |
Pupuk urea |
51 |
2,55 |
51,00 |
Rendah |
3 |
Mesin perajang |
83 |
4,15 |
83,00 |
Tinggi |
4 |
Pestisida |
69 |
3,45 |
69,00 |
Tinggi |
5 |
Handsprayer |
53 |
2,65 |
53,00 |
Sedang |
Rata-rata |
61,00 |
3,05 |
61,0 |
Sedang |
Usahatani pandan wangi didalam lapangan meliputi pemberian pupuk organik, penyiangan, pemberian pupuk urea, pemberantasan hama dan penyakit, serta perlakuan pengairan komoditi pandan wangi. Pemberian pupuk organik baik pupuk organik cair maupun padat dan penyiangan termasuk dalam kategori yang rendah masing-masing memperoleh nilai pencapaian skor 2,40 (48,00%) dan 2,20 (48,00%). Pemberian pupuk urea, pemberantasan hama dan penyakit, dan pengairan masing-masing dengan nilai pencapaian skor berturut-turut 2,75 (55,00%), 2,85(57,00%), dan 3,30 (66,00%) dengan kategori yang masih sedang. Secara keseluruhan hasil usahatani pandan wangi termasuk dalam kategori yang sedang dengan nilai 2,70 (54,00%). Hasil usahatani pandan wangi dapat disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2.
Hasil Usahatani Pandan Wangi
No. |
Usahatani |
Jumlah skor |
Pencapaian skor |
Kategori | |
(Angka) |
( %) | ||||
1 |
Pemberian pupuk organik |
48 |
2,40 |
48,00 |
Rendah |
2 |
Penyiangan |
44 |
2,20 |
44,00 |
Rendah |
3 |
Pemupukan urea |
55 |
2,75 |
55,00 |
Sedang |
4 |
Pembrantasan hama |
57 |
2,85 |
57,00 |
Sedang |
5 |
penyakit Pengairan |
66 |
3,30 |
66,00 |
Sedang |
Rata-rata |
54,00 |
2,70 |
54,00 |
Sedang |
Produktivitas Pandan Wangi Rajangan yang dihasilkan merupakan hasil dari pengolahan (agroindustri) dalam sistem agribisnis. Dimana hasil produktivitas pandan wangi yang sudah dirajang (keetan/kembang rampe) akan dapat melengkapi sarana upakara canang. Hasil penelitian yang telah didapatkan produktivitas pandan wangi rajangan (Keetan/Kembang rampe) diperoleh interval kisaran (kg/ha/tahun) 3.800 kg sampai dengan 6.000 kg. Interval produktivitas 3.800 kg – 4.240 kg/ha/tahun diperoleh oleh 2 orang (10,00%) petani yang termasuk kategori yang sangat rendah. Interval kisaran produktivitas >4.240 – 4.680 kg diperoleh oleh 5 (25,00%) petani dengan kategori yang rendah. Kategori sedang diperoleh didapatkan oleh 8 (40,00%) petani dengan kisaran produktivitas >4.680 – 5.120 kg/ha/tahun. Produktivitas pandan wangi rajangan >5.120 – 5.560 kg (Tinggi) didapatkan oleh 2 orang petani (10,00%). Sedangkan kategori produktivitas yang sangat tinggi diperoleh oleh 3 orang (15,00%) petani dengan kisaran produktivitas >5.560 – 6.000 kg. Rata-rata pencapaian produktivitas pandan wangi rajangan mencapai 4.870,5 kg/ha/tahun dengan kategori yang sedang. Tingginya produktivitas hasil selama ini tidak terlepas daripada perilaku masyarakat tani. Semakin tinggi perilaku petani akan mempengaruhi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan uasahatani (Adnyana, 2022). Hasil pencapaian produktivitas pandan wangi rajangan (Ha/tahun) terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Hasil Produktivitas Pandan Wangi Rajangan (Ha/Tahun)
No |
Interval Provitas (kg)/Ha/Tahun |
Jumlah Respond en |
Persentase Responden (%) |
Kategori |
1 |
3.800 – 4.240 |
2 |
10.00 |
Sangat Rendah |
2 |
>4.240 – 4.680 |
5 |
25.00 |
Rendah |
3 |
>4.680 – 5.120 |
8 |
40.00 |
Sedang |
4 |
>5.120 – 5.560 |
2 |
10.00 |
Tinggi |
5 |
>5.560 – 6.000 |
3 |
15.00 |
Sangat Tinggi |
Rata-rata 4.870,5 |
Sedang |
Pendapatan petani pandan wangi rajangan diperoleh melalui analisis penerimaan dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Pendapatan petani dihasilkan dengan kisaran interval Rp 129.000.000,- sampai dengan Rp 268.400.000,-(Ha/Tahun). Pendapatan tertinggi didapatkan oleh 3 orang (15,00%) dengan interval pendapatan >240.520.000,- – 268.400.000,- dengan kategori yang sangat tinggi. Pendapatan terendah diperoleh oleh 2 orang petani (10,00%) dengan kisaran interval 129.000.000,- – 156.880.000,- termasuk sangat rendah. Interval Rp >156.880.000,- – 184.760.000,- dengan kategori yang rendah didapatkan oleh 3 (15,00%) petani sampel. Kategori yang sedang diperoleh oleh 7 (35,00%) petani sampel dengan interval pendapatan >184.760.000,- – 212.640.000,- Hasil yang tinggi diperoleh oleh 5 (25,00%) petani dengan interval pendapatan >212.640.000,- – 240.520.000. Rata-rata
pendapatan pandan wangi rajangan memperoleh hasil 203.274.700,- dengan kategori yang sedang. Mengukur pendapatan petani sangat penting untuk mengukur tingkat kelayakan suatu usahatani. Usahatani dibilang layak apabila memeiliki R/C Ratio lebih (>) daripada 1 (Abung Nataliana, et.al., 2015; Amili. Et.al., 2020; Jusniar, et.al., 2022 ).. Disamping itu peran pemasaran juga memiliki pengaruh yang penting, hal ini akan menyebabkan semakin bergairahnya petani dalam melakukan usahatani lanjutan (Adnyana, 2021). Capai hasil pendapatan pandan wangi dalam bentuk rajangan dapat disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4.
Hasil Pendapatan Pandan Wangi Rajangan (Ha/Tahun)
No |
Interval Pendapatan (Rp)/Ha/Tahun |
Jumlah Responden |
Persentase Responden (%) |
Kategori |
1 |
129.000.000 – 156.880.000 |
2 |
10.00 |
Sangat Rendah |
2 |
>156.880.000 – 184.760.000 |
3 |
15.00 |
Rendah |
3 |
>184.760.000 – 212.640.000 |
7 |
35.00 |
Sedang |
4 |
>212.640.000– 240.520.000 |
5 |
25.00 |
Tinggi |
5 |
>240.520.000 – 268.400.000 |
3 |
15.00 |
Sangat Tinggi |
Rata-rata 203.274.700 |
Sedang |
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa penyediaan sarana produksi pertanian pandan wangi, di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Rata-rata memperoleh nilai pencapaian skor 3,0 (61,00%) yang tergolong sedang; usahatani pandan wangi, di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar; rata-rata memperoleh nilai 2,70 (54,00%) dengan kategori sedang; produktivitas pandan wangi rajangan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar mendapatkan 4.870,5 kg/ha/tahun yang tergolong sedang; dan pendapatan petani pandan wangi rajangan di Subak Wasan Kemenuh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar mendapatkan rata-rata pendapatan Rp 203.274.700/Ha/Tahun dengan kategori yang sedang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki dalam agribisnis pandan wangi dari asfek penyediaan sarana produksi pertanian keberadaan pupuk organik dan urea lebih intensif disiapkan sebelum melakukan penanaman pandan wangi. Dari aspek usahatani pemberian pupuk organik dan penyiangan perlu lebih mendapatkan perhatian dalam meningkatkan produki pandan wangi yang baik serta dapat berkelanjutan.
-
5. Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Pekaseh dan pengurus Subak Wasan Kemenuh, petani sampel, Kordinator BPP Kecamatan Sukawati, PPL wilayah binaan Desa Kemenuh, Seluruh PPL Kecamatan Sukawati, dan Perbekel Desa Kemenuh.
Daftar Pustaka
Abung Nataliana, G.N., Ayu Sri Yudhari , D.A., dan Listia Dewi, I.A., 2015. Keragaan Usahatani Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius roxb) di Subak Tegenungan Desa Kemenuh Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Journal Agribisnis dan Agrowisata Program Study of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Udayana University, ISSN : 2301-6523, 4(1):1-9.
Adnyana, N.S., Darmawan, D.P., Windia, W, and Suamba, K, 2020. Agribusiness Development Model For Strengthening The Chili-Tobacco Intercroping Farmer Group. International Journal Of Life Sciences. 4(1):26-36.
Adnyana, N.S. 2021. Analisa Kelayakan Usahatani Tembakau Di Subak Langge, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Journal Widyasrama. Universitas Dwijendra, ISSN No. 0852-7768.
Adnyana, N.S. 2021. Model Pemasaran Penguatan Kelompok Tani Tumpangsari Cabai-Tembakau di Provinsi Bali. Journal Manajemen Agribisnis, Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, E-ISSN: 2684-7728, 9(2):441-449.
Adnyana, N.S. 2022. The Impact Of Farmers Behavior In Applying Bioconversi Biodiversity On Rice Productivity (Case In Subak Dauh Uma Ulu, Batuan Kaler Village, Sukawati District, Gianyar Regency).Proceedings Of The International Conference On Multi-Disciplines Approaches For The Sustainable Development, Dwijendra University, ISBN:978-623-95976-1-0:551-557.
Amili, F. Rauf, A, dan Yanti Saleh. 2020. Analisa Usahatani Padi Sawah (Oryza Sativa, L) Serta Kelayakannya di Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo. Jurnal AGRINESIA Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo. P-ISSN : 2597- 7075. E-ISSN: 2541-6847; 4(2); 89-94.
Hulopi, I. Murtisari, A. Dan Boekoesoe, Y. 2018. Pengaruh Kegiatan Penunjang Agribisnis Terhadap Produksi Padi Sawah di Kelurahan Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Jurnal AGRINESIA Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian , Universitas Negeri Gorontalo. P-ISSN : 25977075. E-ISSN: 2541-6847; 2(3); 219-231.a
Jusniari, Rahbiah, S., dan Ilsan M. 2022. Analisa Sistem Agribisnis Jagung Hibrida Di Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone. Jurnal Ilmiah Agribisnis WIRATANI. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia. E-ISSN: 2614-5928: 5(1); 56-71.
Nursidiq A., Insan Noor T., Trimo L., 2020. Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Paprika Di Kabupaten Bandung. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Universitas Padjadjaran. ISSN: 2598-8174 (e); 4(4); 827-837.
Rasmikayati, E. Helmi1, M. Nurul Utami1, H. Judawinata1, G. Dan Saefudin, B.R. 2021. Kajian Sistem Agribisnis Pakcoy Organik:
Kasus Pada Poktan Saung Organik. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis MIMBAR AGRIBISNIS, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, 7(1): 716-733.
Supriatwendi dan Azizah, M. Pengaruh Penerapan Sistem Agribisnis Terhadap Pendapatan Usahatani Mentimun (Cucumis Sativus L.) Di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Journal AGRISAMUDR,Program Studi Agribisnis, Fakulta Pertanian Universitas Samudra, Langsa Aceh. 2 (2): 21-29.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
1126
Discussion and feedback