Strategi Pemasaran Jeruk Keprok Batu 55 Pada Kelompok Tani Subur Makmur Desa Selorejo Kecamatan Dau, Kabupaten Malang di Masa Pandemi COVID-19
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 12, No. 2, Desember 2023
DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i02.p28
Strategi Pemasaran Jeruk Keprok Batu 55 Pada Kelompok Tani Subur Makmur Desa Selorejo Kecamatan Dau, Kabupaten Malang di Masa Pandemi COVID-19
FAUZY DILI IRWANTO, I G. A. A. AMBARAWATI*,
DWI PUTRA DARMAWAN
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB. Sudirman Denpasar 80232
Email: fauzydilli019@gmail.com *annie_ambarawati@unud.ac.id
Abstract
Marketing Strategy for Tangerine Batu 55 on the Subur Makmur Farmers Group Selorejo Village, Dau District, Malang Regency in the COVID-19 Pandemic
East Java province as the largest producer of oranges in Indonesia from 2017 to 2021 has one district that consistently has production growth. This research raises the issue of the right marketing strategy for Subur Makmur farmer groups to be able to compete in the marketing of Tangerine Batu 55. Data collection methods used are interviews, documentation and literature studies. The data analysis used is SWOT Analysis. The results showed that the analysis of the internal environment has the power of being able to communicate with many consumers, dominate the market in East Java, the largest number of members, adequate quantity with good quality and known in Malang regency. The weakness is the use of internet media, often late delivery, the absence of cooperatives, farming capital, lack of coordination. Opportunities are the price of citrus fruits, having regular customers, the large number of market demand, the organization of well-known farmer groups and near tourist sites. The threat is the planting schedule, the abundance of competition. A marketing strategy that can be applied is to maintain to increase sales. Creating a product name to be known, opening a store around a tourist destination or a new place needs to be implemented. Market development using internal media also needs to be realized.
Keywords: marketing strategy, analysis, Tangerine Stone
Jeruk (Citrus sp.) adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk keprok (Citrus reticulate/nobilis L.), jeruk siam (C. Microcarpa L. dan C. sinesis L) yang terdiri atas
Siam Pontianak, Siam Garut, Siam Lumajang, serta jeruk besar (C. maxima Herr.) yang terdiri atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Menurut Soelarso (1996) klasifikasi tanaman C.reticulata L,sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta, Sub Divisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Rutales, Famili : Rutaceae, Genus : Citrus, Spesies : C. reticulate L. Jeruk merupakan tanaman yang sangat banyak ditanam dan di konsumsi oleh masyarakat. Jeruk merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang mempunyai peranan penting di pasaran dunia maupun dalam negeri, baik dalam bentuk segar maupun olahannya. Tanaman jeruk adalah tanaman tahunan dan sudah sekitar 70-80% dikembangkan di Indonesia dan setiap tahunnya mengalami perkembangan dalam pembudidayaannya baik mencakup luasan lahan, jumlah produksi bahkan permintaan pasar (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2015). Jeruk siam dan keprok telah dikembangkan di banyak provinsi di Indonesia. Data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik menunjukkan sepanjang tahun 2017 – 2021, ada lima provinsi di Indonesia yang secara konsisten menghasilkan jeruk ini secara konsisten. Produksi jeruk keprok yang dilakukan di Kecamatan Dau dimotori oleh kelompok tani. Salah satu kelompok tani yang menjadi penggerak sekaligus teladan bagi kelompok tani lainnya di Kecamatan Dau adalah Kelompok Tani Subur Makmur dari Desa Selorejo. ada lima sentra produksi di Jawa Timur yaitu Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kota Batu. Kabupaten Malang memiliki 33 kecamatan dan 30 di antaranya adalah kecamatan penghasil jeruk. Banyaknya kecamatan yang menjadi produsen jeruk di Kabupaten Malang ini telah menjadikannya sentra produksi jeruk terbesar di Jawa Timur dengan konsistensi produksi yang cenderung meningkat (Badan Pusat Statistik 2022).
Produksi jeruk keprok yang dilakukan di Kecamatan Dau dimotori oleh kelompok tani. Salah satu kelompok tani yang menjadi penggerak sekaligus teladan bagi kelompok tani lainnya di Kecamatan Dau adalah Kelompok Tani Subur Makmur dari Desa Selorejo. Jenis jeruk keprok yang dikembangkan oleh kelompok tani ini adalah Jeruk Keprok Batu 55.Pandemi COVID-19 yang menyerang Indonesia sejak bulan Maret 2020 telah berdampak besar bagi perekonomian di Indonesia. Dampak yang dirasakan adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi. Perlambatan ekonomi masyarakat menyebabkan rumah tangga pada lapisan ini kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga konsumsi rumah tangganya pun menurun, karena kemampuan daya beli yang menurun (Hasanah et al., 2021).
Peningkatan jumlah produksi jeruk dari Kelompok Tani Subur Makmur tidak diimbangi oleh peningkatan daya beli konsumen pada masa pandemi COVID-19. Kondisi ini diperparah dengan semakin selektifnya konsumen dalam memilih komoditi jeruk. Persaingan memperebutkan pasar dan konsumen tidak bisa dihindari pada saat daya beli masyarakat semakin menurun pada saat ini. Sulfatriani (2019) menyatakan bahwa di dalam pemasaran, yang diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen dan para pedagang, maka perlu sekali ditetapkan strategi bagaimana memenangkan peperangan. jadi strategi pemasaran harus dapat
memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan pedagang dalam menggunakan setiap kesempatan atau pada beberapa sasaran pasar.
-
1. Faktor-faktor internal apa saja yang terdapat dalam kekuatan dan kelemahan pada Kelompok Tani Subur Makmur ?
-
2. Faktor-faktor eksternal apa saja yang terdapat dalam peluang dan ancaman pada Kelompok Tani Subur Makmur ?
-
3. Strategi apa yang dilakukan Kelompok Tani Subur Makmur untuk dapat bersaing dalam pemasaran Jeruk Keprok Batu 55 ?
-
1. Untuk mengetahui faktor-faktor internal yang terdapat dalam kekuatan dan kelemahan Kelompok Tani Subur Makmur.
-
2. Untuk mengetahui faktor-faktor eksternal yang terdapat dalam peluang dan ancaman Kelompok Tani Subur Makmur.
-
3. Untuk mengetahui strategi pemasaran Kelompok Tani Subur Makmur untuk dapat bersaing dalam pemasaran Jeruk Keprok Batu 55.
Sugiyono (2014) mengemukakan bahwa data kualitatif ialah data yang tidak menggunakan angka (numerik) dan penelitian datanya pun lebih bersifat seni (kurang terpola) dan data yang dihasilkan dari penelitian ini pun lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan dan kuantitatif adalah data yang bersifat numerik atau angka yang dapat dianalisis dengan dengan mengunakan statistik Jenis data yang digunakan dalam peneitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sumber pertama yang berkaitan langsung dengan penelitian, dan data sekunder diperoleh langsung dari sumber-sumber pendukung. Data primer dalam penelitian ini meliputi produksi Jeruk Keprok Batu 55 hingga permasalahan internal dan eksternal yang terjadi selama pemasaran Jeruk Keprok Batu 55. Adapun faktor internal yang terdiri dari kualitas, kuantitas, keunggulan, modal, harga, hingga pengiriman sedangkan faktor eksternal yang terdiri dari potensi wilayah pemasaran, kompetitor, permintaan pasar, potensi organisasi, kenaikan harga di masa pandemi, hingga cuaca. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data jumlah perkembangan produksi Jeruk Keprok Batu 55 di Kabupaten Malang, Jawa Timur hingga beberapa wilayah di Indonesia, strategi pemasaran, promosi, target hingga penelitian terdahulu.
Terdapat 22 responden pada penelitian ini terbagi menjadi 16 orang pihak internal dan 6 orang pihak eksternal. Penentuan responden ditetapkan dengan cara
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 12, No. 2, Desember 2023 purposive sampling yaitu penentuan responden tidak didasarkan atas strata, kedudukan, pedoman, atau wilayah tetapi didasarkan pada adanya tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian, Responden penelitian ini adalah ketua, sekertaris, bendahara dan 13 anggota Kelompok Tani Subur Makmur, 2 orang pada distributor jeruk, 2 pengusaha UMKM, dan 2 orang pedagang jeruk.
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi langsung dengan responden untuk data primer, serta studi pustaka untuk data sekunder.
Variabel penelitian yaitu suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, dan kegiatan, yang mempunyai variasi tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Pengukuran variabel adalah suatu proses untuk menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan objek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Penelitian ini menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial dan penelitian dimodifikasi dari 5 kategori jawaban menjadi 4 kategori jawaban. Pertama, kategori jawaban yang ditengah memiliki makna ganda. Bisa diartikan belum dapat menentukan atau memberi jawaban bisa juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kedua, tersedianya kategori jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ditengah (central tedency effect), terutama bagi responden yang ragu-ragu atau arah kecendrungan jawabanya ke arah sesuai atau ke arah tidak sesuai. Tersedianya jawaban ditangah akan menghilangkan banyak data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring para responden.
Tabel 1.
Variabel, Indikator, Parameter dan Pengukuran IFAS dan EFAS
Variabel |
Indikator |
Parameter |
Pengukuran |
Strategi |
Kekuatan (Strengths) |
dengan jenis buah jeruk lainnya.
cukup dikenal.
pengepul. |
Skor. Skor Skor Skor Skor |
Kelemahan (Weakness) |
untuk media pemasaran.
pengiriman.
meningkatkan potensi ekonomi kelompok tani.
|
Skor Skor Skor Skor Skor | |
Peluang (Opportunities) |
masa pandemi saat ini.
berbagai daerah.
|
Skor Skor Skor |
|
Skor Skor | |
Ancaman |
a. Musim yang tidak menentu. |
Skor. |
(Threats) |
b. Banyaknya persaingan pemasaran buah lokal. |
Skor Skor |
dikendalikan.
Impor.
|
Skor Skor |
Untuk memperoleh strategi pemasaran yang tepat, terdapat empat teknik dalam analisis data, yaitu.
-
1. Analisis deskriptif, merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data sehingga menampilkan hasil yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman mengenai strategi pemasaran.
-
2. Analisis internal, digunakan untuk mendapatkan faktor kekuatan yang akan digunakan dan faktor kelemahan yang akan di antisipasi, cara mengevaluasi faktor internal dengan menggunakan IFAS. Analisis eksternal, digunakan untuk mengembangkan faktor peluang yang akan dimanfaatkan dan faktor ancaman yang harus dihindari, mengevaluasi faktor eksternal dengan menggunakan EFAS.
-
3. Penentuan bobot, penentuan bobot didasarkan pada akumulasi dari kekuatan dan kelemahan dengan akumulasi peluang dan ancaman. Nilai pada bobot ditentukan dari hasil wawancara antara peneliti dengan responden pelaku strategi pemasaran Jeruk Keprok Batu 55 di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
-
4. Penentuan peringkat, penentuan peringkat berdasarkan diskusi peneliti dengan pelaku strategi pemasaran Jeruk Keprok Batu 55 di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Bobot dan skor setiap elemen dijumlahkan. Untuk kekuatan dijumlahkan dengan kelemahan, sedangkan peluang dijumlahkan dengan ancaman. Skor = Rating x Bobot.
-
5. Perumusan strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Merumuskan strategi pemasaran dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh Kelompok Tani Jeruk Keprok Batu 55, serta meminimalisasikan kelemahan dan ancaman yang menghambat laju pengembangan pemasaran Jeruk Keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Tabel 2.
Matriks Analisis SWOT.
INTERNAL / EKSTERNAL |
STRENGTHS (S) |
WEAKNESSES (W) |
OPPORTUNITIES (O) |
STRATEGI S-O Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. |
STRATEGI W-O Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang |
THREATS (T) |
STRATEGI S-T Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman |
STRATEGI W-T Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman |
-
1) . Identifikasi internal
-
a. Sumber Daya Organisasi, yaitu segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Subur Makmur guna mendukung perkembangan organisasi, diantaranya sumber daya manusia, sumber daya produksi, sumber daya keuangan, pemasaran serta penelitian dan pengembangan.
-
b. Kapabilitas, yaitu kapasitas organisasi untuk menggunakan sumber daya yang diintegrasikan dengan tujuan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan (Lestari, 2011).
-
c. Kompetensi inti, yaitu sumber daya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif organisasi kelompok tani melebihi pesaingnya. Sumber daya dan kapabilitas adalah dua hal yang sangat diperlukan dalam proses implementasi strategi yang selanjutnya mewujudkan nilai yang dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi (Yudiaris, 2015).
-
2) . Identifikasi eksternal dari segi peluang
-
a. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan organisasi, karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh organisasi dari penjualan produknya baik berupa barang atau jasa (Nasution, 2019).
-
b. Permintaan Pasar, dikondisi pandemi saat ini banyak permintaan jeruk dikarenakan jeruk merupakan salah satu buah yang diminati karena akan vitamin C nya.
-
c. Promosi, peluang promosi pada saat ini merupakan peluang yang paling dimanfaatkan oleh para pelaku pemasaran, dikarenakan saat ini media promosi baik internet maupun media cetak sangat berkembang pesat. Promosi adalah komunikasi organisasi kepada konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan dalam usaha untuk membangun hubungan yang menguntungkan (Kotler dan Amstrong, 2008).
-
d. Pesaing : pesaing dalam segi pemasaran adalah hal yang biasa, tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah pesaing yang memasarkan produk yang sama akan bertambah. Banyak pesaing yang memasarkan buah jeruk meupun lokal, hingga buah jeruk impor.
Hasil penjumlahan tersebut kemudian dibagi dengan jumlah secara keseluruhan hasil bobot, rating, dan skor faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan nilai bobot, rating, dan skor pada strategi pemasaran Kelompok Tani Subur Makmur lebih tinggi nilai kekuatan 1,837 dibandingkan kelemahan yaitu 1,192, total nilai matriks IFAS yang dimiliki strategi pemasaran Kelompok Tani Subur Makmur adalah 3,029, hal ini menunjukkan bahwa Kelompok Tani Subur
Makmur banyak mendominasi dikekuatan daripada kelemahan pada faktor internal (Tabel 3).
Tabel 3.
Bobot, Rating dan Skor Faktor Internal strategi pemasaran di Kelompok Tani Subur Makmur
Faktor Internal | ||||
No. |
Kekuatan |
Bobot |
Rating |
Skor |
1. |
Daya tahan lebh lama |
0,161 |
4 |
0,644 |
2. |
Kualitas gizi yang sangat baik |
0,125 |
4 |
0,500 |
3. |
Penawaran dengan jumlah buah yang selalu tinggi |
0,081 |
3 |
0,243 |
4. |
Komoditas produk unggulan dan cukup dikenal. |
0,048 |
4 |
0,192 |
5. |
Kelompok Tani dapat menentukan harga ke pengepul. |
0,086 |
3 |
0,258 |
1,837 | ||||
Faktor Internal | ||||
No. |
Kelemahan |
Bobot |
Rating |
Skor |
1. |
Pemanfaatan media sosial untuk memperluas pemasaran |
0,194 |
3 |
0,582 |
2. |
Sering terlambatnya proses pengiriman |
0,121 |
2 |
0,242 |
3. |
Belum adanya koperasi |
0,038 |
2 |
0,076 |
4. |
Modal usahatani. |
0,045 |
2 |
0,090 |
5. |
Masih individu |
0,101 |
2 |
0,202 |
1,192
Faktor eksternal didapatkan dari hasil wawancara yang selanjutnya melalui proses analisis.
Matriks EFAS pada strategi pemasaran Kelompok Tani Subur Makmur bahwa kekuatan nilai bobot, rating, dan skor diangka 2,794, dengan nilai peluang eksternal diangka 1,695, sedangkan nilai ancaman pada faktor eksternal diangka 1,099 yang dicantumkan pada Tabel 4. Total dari nilai matriks EFAS yang dimiliki pada strategi pemasaran Kelompok Tani Subur Makmur adalah 2,794. Hal ini menunjukkan bahwa peluang eksternal pada strategi pemasaran lebih banyak mempunyai peluang dalam strategi pemasaran daripada ancaman pada faktor eksternal.
Perumusan strategi pemasaran Jeruk Keprok Batu 55 berdasarkan matriks SWOT dan juga berdasarkan data wawancara di Kelompok Tani Subur Makmur. Strategi pemasaran berdasarkan matriks SWOT mempunyai 4 alternatif yang diterapkan dari faktor internal dan eksternal. Strategi S-O (Strengths – Opportunities) yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, strategi W-O (Weaknesses – Opportunities) yaitu menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, strategi S-T (Strengths – Threats) yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman, strategi W-T (Weaknesses – Threats) yaitu menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
Tabel 4.
Bobot, Rating dan Skor Faktor Eksternal Kelompok Tani Subur Makmur
Faktor Eksternal
No. |
Peluang |
Bobot |
Rating |
Skor |
1. |
Harga jeruk yang relatif tinggi pada masa pandemi saat |
0,176 |
3 |
0,528 |
2. |
Mempunyai pelanggan tetap dari berbagai daerah |
0,133 |
3 |
0,399 |
3. |
Banyaknya permintaan pasar di masa pandemi saat ini |
0,074 |
4 |
0,296 |
4. |
Organisasi kelompok tani yang cukup terkenal di Jawa Timur |
0,061 |
4 |
0,244 |
5. |
Dekat dengan lokasi wisata kebun petik jeruk Selorejo |
0,076 |
3 |
0,228 |
1,695 | ||||
Faktor Eksternal | ||||
No. |
Ancaman |
Bobot |
Rating |
Skor |
1. |
Musim yang tidak menentu |
0,115 |
2 |
0,230 |
2. |
Banyaknya saingan pemasaran buah lokal |
0,087 |
2 |
0,174 |
3. |
Hama dan penyakit yang sulit dikendalikan |
0,086 |
2 |
0,172 |
4. |
Masuknya pemasaran jeruk impor ke Indonesia |
0,113 |
2 |
0,226 |
5. |
Masyarakat luar kota yang kurang mengetahui adanya produk |
0,099 |
3 |
0,297 |
1,099 | ||||
Subtotal Eksternal |
1 |
2,794 |
Tabel 5.
Matriks SWOT Strategi Pemasaran Jeruk Keprok Batu 55 Pada Kelompok Tani Subur Makmur di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang di Masa Pandemi COVID-19.
Internal / |
Strengths |
Weaknesses (W) |
Eksternal |
C yang sangat baik.
jumlah buah yang selalu tinggi. |
pemanfaatan media sosial dalam pemasaran.
pengiriman. |
4. Komoditas produk 0,192 unggulan. |
3. Belum adanya 0,076 koperasi. | |
5. Petani dapat 0,258 menentukan harga ke pasar. |
kelompok tani yang masih individu. |
Opportunities (O) |
Strategi S-O Strategi W-O |
1. Harga yang naik 0,528 dimasa pandemi. |
1. Selalu meningkatkan 1. Memanfaatkan media promosi dengan sosial untuk memperluas |
2. Memilki 0,399 pelanggan tetap dari berbagai daerah. 0,296 |
memanfatkan nama dan mempertahankan organisasi dan konsumen kuantitas penjualan ke (S1 + S2 + S3 + S4 + O2 + konsumen (W1 + O1 + O4). O2 + O4 + O5). |
3. Banyaknya permintaan pasar 0,244 |
2. Memasarkan produk dengan 2. Memberikan motivasi jumlah tinggi dan sering membuka |
di masa pandemi.
kelompok tani yang cukup terkenal di Jawa Timur
lokasi wisata kebun petik jeruk Selorejo. |
memanfaatkan kondisi forum diskusi kepada 0,228 pandemi (S1 + S2 + S3 + anggota Kelompok Tani S4 + O1). Subur untuk dapat
yang relatif untuk dapat memperluas pangsa pasar bersaing di masa pandemi (W1 + W4 + W5 + O1 + (S5 + O1 + O3). O3 + O4).
dengan memanfaatkan waktu dalam proses pengunjung wisata kebun pengiriman untuk petik jeruk (S1 + S2 + S4 + memberikan kepercayaan O5). dari konsumen ke Kelompok Tani Subur Makmur (W2 + O2 + O4) 4. Membentuk koperasi untuk meningkatkan potensi ekonomi kelompok tani untuk dapat bersaing dan memperluas pasar di masa pandemi (W3 + W4 + W5 + O1 + O2 + O3). |
Threaths (T)
tidak menentu.
Penyakit yang sulit dikendalikan.
pemasaran Jeruk Impor ke Indonesia. |
Strategi S-T Strategi W-T 0,230 1. Memperkenalkan dan 1. Membuka dan mempromosikan kepada memanfaatkan forum 0,174 masyarakat atau calon diskusi kelompok tani konsumen mengenai produk untuk bekerja sama 0,172 unggulan produk Jeruk dalam meminimalisir Keprok Batu 55 (S1 + S2 + kendala penyakit hama S4 + T2 + T4 + T5) dan penyakit yang sulit 0,226 2. Memberikan harga yang dikendalikan dan tidak terlalu tinggi untuk menghindari musim yang dapat bersaing dengan tidak diinginkan untuk 0,297 pemasaran buah jeruk lokal menentukan jadwal maupun dengan pemasaran proses pemasaran (W5 + jeruk impor (S1 + S2 + S3 + T1 + T3). S4 + T2 + T4). |
-
5. Masyarakat luar kota yang kurang mengetahui adanya produk
Jeruk Keprok
Batu 55.
Strategi Pemasaran Jeruk Keprok Batu 55 berdasarkan matriks SWOT yaitu Pengembangan Pasar yaitu dengan membuka tempat untuk outlet atau toko jeruk disekitar tempat destinasi yang khusus untuk menjual produk ke konsumen atau pengunjung wisata, sehingga organisasi dapat memaksimalkan target konsumen baru diwilayah baru, membuka tempat wisata petik jeruk dan Kelompok Tani Subur Makmur juga dapat menaungi tempat wisata petik jeruk yang dimiliki perorangan. Pengembangan Produk yaitu dengan berusaha meningkatkan penjualan lagi di
wilayah baru dengan mempromosikan melalui media internet, membuat brand atau nama produk agar Jeruk Keprok Batu 55 khas Selorejo mudah diingat, dan juga bisa bekerja sama dengan para pemandu wisata untuk dapat mengarahkan pengunjung wisata ke Desa Selorejo untuk dapat menjual produknya ke pengunjung baru sekaligus mengenalkan Jeruk Keprok Batu 55 pada pendatang atau pengunjung baru. Penetrasi Pasar yaitu dengan berupaya mempertahankan dan meningkatkan lagi pangsa pasar untuk produk dan layanan yang ada melalui upaya-upaya yang lebih besar dengan melakukan pendekatan kepada beberapa organisasi ataupun perusahaan atau bahkan UMKM di daerah baru agar tidak kehilangan peluang dalam penjualan produk.
Membuat satu brand atau nama produk untuk dapat mudah dikenal oleh konsumen maupun para target konsumen baru, melibatkan para agensi wisata atau pemandu wisata untuk dapat mengarahkan para pengunjung wisata ke Desa Selorejo untuk memperkenalkan Jeruk Keprok Batu 55, tetap mempertahankan bahkan menaikkan target pangsa pasar ke tempat baru dengan memanfaatkan nama produk hasil kreatifitas organisasi dengan bekerja sama dengan beberapa organisasi serta memberikan pelayanan terbaik, membuka toko di sekitar destinasi wisata atau wilayah baru yang khusus untuk memasarkan produk Jeruk Keprok Batu 55.
-
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini yaitu kepada pengurus dan anggota Kelompok Tani Subur Makmur Desa Selorejo Kabupaten Malang, semua pihak yang terlibat dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga penelitian ini bermanfaat sebagaimana mestinya
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 2022. Jumlah Produksi Jeruk Siam dan Jeruk Keprok Batu 55 Pada Lima Sentra Produksi di Jawa Timur (dalam satuan kwintal).
Hasanah, Elvira Aulia, Mahra Arari Heryanto, Hepi Hapsari, dan Trisna Insan Noor. 2021. Dampak pandemi COVID-19 terhadap pengeluaran pangan rumah tangga miskin perkotaan :studi kasus Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Bandung. Skripsi (unpublished). Universitas Padjajaran.
Kotler, Philip and Garry Amstrong.2008. prinsip-prinsip pemasaran. Edisi 12. Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta.
Lestari, Endah Prapti. 2011. Pemasaran Strategik : Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nasution, M. Amri. 2019. Pengaruh harga dan kualitas produk alat kesehatan terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT Dyza Sejahtera Medan. Skripsi (unpublished). Universitas Dharmawangsa.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian. 2015. Outlook komoditas pertanian subsektor holtikultura jeruk.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. Alfabeta, Bandung.
Sulfatriani. 2019. Strategi pemasaran jeruk pamelo (studi kasus pada pedagang kaki lima di kabupaten pangkep). Diploma thesis (unpublished). Makassar. Universitas Negeri makassar.
Soelarso. 1996. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. Kansius, Yogyakarta.
Yudiaris, I Gede. 2015. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Pada CV. Puri Lautan Mutiara. Vol.5 No.1 (2015). Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
991
Discussion and feedback