Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i01.p54

Vol. 12, No. 1, Juli 2023

Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan PT. BPR Luhur Damai Kabupaten Tabanan dengan Metode Capital, Asset, Earning, dan Liquidity

I KETUT ARYA BUDI DHARMA, I DEWA AYU SRI YUDHARI*

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB Sudirman Denpasar 80232, Bali

Email: iketutaryabudidharma@gmail.com *sriyudhari@gmail.com

Abstract

Health Level of Financial Performance of PT. BPR Luhur Damai Tabanan Regency with Capital, Asset, Earning, and Liquidity Methods

The COVID-19 pandemic has quite an impact on the financial performance of a BPR. PT. BPR Luhur Damai is one of the rural banks in the Tabanan area, which has the potential to be disrupted by its financial performance so that it can cause losses to rural banks. This study aims to determine the level of health of financial performance and the development of the level of health of overall financial performance at PT. BPR Luhur Damai Tabanan Regency with Capital, Asset, Earning, and Liquidity. Methods The results of this study show that: First, the health level of BPR's financial performance is seen from the Capital (CAR) aspect in 2019 – 2021 in the healthy category. In the Asset aspect (KAP) in 2019 and 2020, it is included in the fairly healthy category, and in 2021 in the healthy category. Based on the Earning aspect, the ROA value in 2019 and 2020 is in the fairly healthy category, while in 2021 it is classified as healthy and the BOPO value in 2019, 2020, and 2021 is included in the healthy category. The liquidity aspect (LDR) in 2019 and 2020 is included in the healthy category while 2021 is included in the unhealthy category. Second, the development of the health level of PT. BPR Luhur Damai in 2019, 2020, and 2021 including the healthy category because of its value of more than 81. PT. BPR Luhur Damai in the future is expected to be able to maintain financial performance so that the health level of the BPR is in the healthy category.

Keywords: financial performance, capital, asset, earning, liquidity

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu lembaga keuangan resmi /formal yang memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan khususnya pada sistem keuangan mikro nasional (Bank Indonesia, 2010). Pada tahun 2019 hingga saat

ini kinerja bank tak terkecuali Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menurun, akibat dari pandemi COVID-19 yang menggangu perekonomian masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu BPR yang terdampak, PT. BPR Luhur Damai, dilihat dari laporan keuangan, perkembangan Total Aktiva dan Kredit tahun 2019-2021 berfluktuasi, dimana pada Tabungan dari tahun 2019-2021 BPR selalu mengalai penuruan setiap tahunya. Sedangkan perkembangan Deposito pada tahun 2019-2021 selalu mengalami peningkatan setiap tahunya (PT. BPR Luhur Damai, 2021). Perkembangan pada laporan keuangan tersebut akan mempengaruhi pada tingkat kesehatan kinerja keuangan dari PT. BPR Luhur Damai. Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR tahun 1997 yang diperjelas kembali dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DNPN tahun 2004 untuk penilaian tingkat kesehatan kinerja keuangan suatu bank menggunakan metode Capital, Asset, Earning, dan Liquidity.

Bertolak dari permasalahan yang terjadi pada Laporan Keuangan PT. BPR Luhur Damai tersebut, penting untuk mengetahui bagaimana tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai Kabupaten Tabanan dengan metode Capital, Asset, Earning dan Liquidity.

  • 1.2    Rumusan Masalah

  • 1.    Bagaimana tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai Kabupaten Tabanan dengan metode Capital, Asset, Earning dan Liquidity?

  • 2.    Bagaimana perkembangan tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai kabupaten Tabanan secara keseluruhan dengan metode Capital, Asset, Earning dan Liquidity?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

  • 1.    Untuk menganalisis tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai Kabupaten Tabanan dengan metode Capital, Asset, Earning dan Liquidity.

  • 2.    Untuk mengetahui perkembangan tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai Kabupaten Tabanan secara keseluruhan dengan metode Capital, Asset, Earning dan Liquidity.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. BPR Luhur Damai, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dan dilakukan pada bulan Oktober 2022 sampai dengan bulan Januari 2023. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT. BPR Luhur Damai berada di lingkungan sentral perekonomian kota Kecamatan Kediri dan Kabupaten Tabanan dengan total Asset yang di milik sebesar 134 Miliyar dengan jumlah nasabah yang sudah mencapai angka puluhan ribu orang, serta banyak memiliki program, diantaranya Tabungan berencana sejahtera, Tabunga transaksi, kredit multiguna, dan Deposito berjangka. Program –

program ini dapat membantu dalam mendorong perekonomian masyarakat di Kabupaten Tabanan (Laporan Tahunan PT. BPR Luhur Damai, 2021).

  • 2.2    Data dan Metode Pengumpulan

Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, dengan sumber data primer dan sekunder. Sumber dari data primer diperoleh melalui wawancara dengan informan kunci yaitu pihak pimpinan atau karyawan yang bertugas di bagian penyusunan laporan keuangan PT. BPR Luhur Damai. Sumber data sekunder diperoleh dari data atau dokumen milik Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK). Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dalam proses pengumpulan data.

  • 2.3    Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan informan kunci yaitu, pimpinan devisi penyusunan laporan keuangan atau karyawan yang bertugas dalam menyusun laporan keuangan PT. BPR Luhur Damai.

  • 2.4    Variabel Penelitian dan Pengukuran

Variabel merupakan fenomena yang menjadi perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur. Variabel yang digunakan dalam penelitian mencakup aspek Capital dinilai dengan Rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko, aspek Asset dinilai dengan Rasio Kualitas Aktiva Produktif, aspek Earning dinilai dengan rasio ROA dan BOPO, dan Liquidity dinilai dengan rasio LDR.

  • 2.5    Metode Analisis Data

Metode analisis data Kuantitatif digunakan pada penelitian ini, untuk mejawab permasalahan pertama dan kedua terkait dengan tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai Pada masing – masing aspek dan secara sekeluruhan aspek. Dengan cara mengklasifikasikan, menghitung, membandingkan, menganalisa data yang ada, terhadap metode Capital, Asset, Earning dan Liquidity.

Capital (Permodalan); Pada aspek Capital diukur dengan menggunakan rasio

modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko/ Capital Adequacy Ratio (CAR).

CAR =


Modal

X 100%


Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ( ATMR )

Nilai Kredit Rasio Capital = 81+ rαsto car 8%

0,1%

Assets (Aktiva); Pada aspek Assets diukur dengan menggunakan rasio aktiva

yang diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif (KAP).

KAP =


Aktiva Produktif yang diklasifikasikan

X 100%


Aktiva Produktif

22,5%rasio KAP 0,15%


Nilai Kredit Rasio Asset = 1 x

Earnings (Rentabilitas); Pada aspek Earnings diukur dengan menggunakan

rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva /Return on Asset (ROA) dan rasio biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).

ROA =


Laba Sebelum Pajak Total Aktiva


X 100% dan BOPO =


Beban Operasi Pendapatan Operasional


X 100%


Nilai Kredit Rasio Earning = Nilai Kredit ROA + Nilai Kredit BOPO, dimana Nilai

15,5%-rasio RCM

Kredit ROA =


0,15%


,


J                        100%—raSiO BOPO

dan Nilai Kredit BOPO = -------------


0,08%


Liquidity (Likuiditas); Pada aspek Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio

kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima/ Loan to Deposit Ratio (LDR).

LDR =


Kredit yang diberikan Dana yang diterima

X 100%


Nilai Kredit Rasio Liquidity =


115- rasio LDR


1%


× 4


Berdasarkan pasal 5 No. 30/12/KEP/DIR 1997 dalam kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (2012) menetapkan empat predikat tingkat kesehatan bank sebagai berikut.

Tabel 1.

Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan

Kriteria

Capital

Asset

Earning

Liquidity

CAR

KAP

ROA

BOPO

LDR

Sehat

≥ 8%

0 – 10,35%

> 1,215%

≤ 93,52%

≤ 94,75%

Cukup Sehat

7,99% - 8%

> 10,35%

- ≤ 12,6%

≥ 0,999%-

≥ 1,215%

>93,52%-≤94,72%

≥ 94,75%-

<98,50%

Kurang sehat

< 7,99%

> 12,6% -14,5%

≥ 0,765%-

<0,999%

>94,72%-≤95,92%

≥ 98,50%-

<102,25%

Tidak sehat

≤ 6,5%

14,5%

< 0,7665%

> 95,92%

> 102,25%

Sumber : Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997

Pembobotan atas nilai peringkat faktor ditentukan pada Pasal 7 No. 9/17/PBI/2007 SE 9/29/DPbs2007 Romawi III.V yang menyatakan bahwa permodalan dengan bobot 25%, kualitas aset 45%, rentabilitas 15% dan likuiditas 15%. Batas nilai kredit pada rasio Capital, Asset, Earning, Liqudity maksimal 100. Apabila perhitungan nilai kredit menunjukkan nilai melebihi 100 maka nilai kredit ditetapkan sebesar 100. Setelah nilai kredit didapatkan, selanjutnya mencari nilai Capital, Asset, Earning, Liqudity tiap rasio dengan rumus sebagai berikut.

NHai tiap rasio = Nilai Kredit setiap rasio × Pembobotan

Apabila nilai tiap rasio ditemukan, selanjutnya dilanjutkan dengan mencari total nilai dari tiap – tiap rasio dengan rumus sebagai berikut.

Total Nilai Capital, Asset, Earning, Liqudity

= Nilai rasio Capital + Nilai rasio Asset
+ Nilai rasio Earning + Nilai rasio Liqudity

Setelah total nilai rasio didapatkan maka selanjutnya disesuaikan dengan Surat Edaran BI No. 31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 untuk penilaian tingkat kesehatan bank, terdiri dari 4 golongan predikat yaitut: a) predikat Sehat jika total nilai antara 81 sampai dengan 100; b) predikat Cukup Sehat untuk total nilai antara 66 sampai dengan kurang dari 81; c) predikat Kurang Sehat untuk total nilai antara 51 sampai dengan kurang dari 66; d) predikat Tidak Sehat untuk total nilai antara 0 sampai dengan kurang dari 51.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Tingkat Kesehatan Kinerja Keungan PT. BPR Luhur Damai Dengan Metode Capital, Asset, Earning dan Liquidity tahun 2019 – 2021.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada Aspek Capital (permodalan), Berdasarkan pada tabel 2 dapat diketahui bahwa pada rasio CAR PT. BPR Luhur Damai mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019, nilai CAR cukup tinggi sebesar 47,33% yang menunjukkan bahwa bank telah memenuhi persyaratan penyedian modal minimum yaitu sebesar 8%. Pada tahun 2020, nilai CAR menurun menjadi 43,86%, dan pada tahun 2021 meningkat sebesar 60,18%. Hal ini diakibatkan oleh aktiva yang berisiko semakin tinggi, sementara jumlah modal yang dimiliki sedikit, dapat dilihat pada perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko tahun 2020, PT. BPR Luhur Damai mempunyai aktiva yang ditempatkan pada Bank lain balam bentuk Giro, tabungan dan deposito.

Tabel 2.

Hasil Perhitungan rasio CAR PT. BPR Luhur Damai Tahun 2019 – 2021

No.

Keterangan

Tahun

2019

2020

2021

1

CAR

47,33%

43,86%

60,18%

2

Nilai Kredit

474

440

603

3

Skor

25

25

25

4

Kriteria

Sehat

Sehat

Sehat

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Aspek Asset (Aktiva produktif) di tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai pada rasio KAP tahun 2019 sebesar 10,82% hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2019 dalam kondisi cukup sehat. Tetapi pada tahun 2020 mengalami penurunan kembali menjadi 11,48% hal ini diakibatkan pada tahun 2020 terjadinya peningkatan pada kategori kredit yang macet dari tahun

sebelumnya yaitu pada 2019. Sehingga semakin tinggi rasio APYD terhadap AP berarti kondisi bank semakin tidak sehat, karena aktiva produktif yang bermasalah tinggi. Tapi pada tahun 2021, nilai rasio KAP meningkat kembali sebesar 8,65%, dengan kriteria sehat, hal ini menujukan bahwa BPR Luhur Damai telah mengelola dengan baik aktiva produktifnya, karena semakin rendah rasio APYD terhadap AP berarti kondisi bank semakin sehat karena aktiva produktif yang bermasalah rendah.

Tabel 3.

Hasil Perhitungan rasio KAP PT. BPR Luhur Damai Tahun 2019 – 2021

No.

Keterangan

Tahun

2019

2020

2021

1

KAP

10,82%

11,48%

8,65%

2

Nilai Kredit

78

74

92

3

Skor

35

33

41

4

Kriteria

Cukup Sehat

Cukup Sehat

Sehat

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Pada aspek Earning (Reantabilitas), dari data pada tebel 4 dapat diketahui tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai berdasarkan rasio ROA pada tahun 2019 kondisi rasio ROA Cukup sehat dengan nilai sebesar 0,99%, dimana hal ini dipengaruhi oleh laba sebelum pajak yang diterima lebih sedikit di bandingkan dengan jumlah total asset yang dimiliki. Artinya pendapatan yang diperoleh dengan banyaknya aktiva yang dikeluarkan tidak sebanding dengan keuntungan yang diterima. Tapi pada tahun 2020 dan seterusnya, nilai rasio ROA meningkat kembali dan manjadi stabil dengan kriteria sehat. Adapun besaran nilai rasionya yaitu pada tahun 2020 sebesar 1,65% dan tahun 2021 sebesar 2,08%. Ini berarti bahwa pihak PT. BPR Luhur Dami telah mengelola dengan baik penggunaan asset – assetnya, sehingga tingkat keuntungan yang dicapai BPR akan semakin baik.

Tabel 4.

Hasil Perhitungan rasio ROA PT. BPR Luhur Damai Tahun 2019 – 2021

No.

Keterangan

Tahun

2019

2020

2021

1

ROA

0,99%

1,65%

2,08%

2

Kriteria

Cukup Sehat

Sehat

Sehat

3

Nilai Kredit

97

92

90

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Sedangkan pada perhitungan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2021, rasio BOPO BPR Luhur Damai mengalami penurunan sebesar 77,10% dari tahun 2020. Tapi penurunan tersebut masih dalam kisaran sehat. Hal ini bisa terjadi karena pendapatan yang diperoleh dari kegiatan oprasional lebih tinggi. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam mengelola dan melakukan kegiatan operasi dapat dikategorikan sehat. Semakin tinggi rasio yang dicapai semakin rendah pula pandapatan yang diperoleh, semakin kecil rasio maka semakin baik bank dalam mengelola kegiatan opersaionalnya. Ini terbukti karena adanya penurunan pada nilai rasio yang diperoleh pada tahun 2020 sebesar 75,60% dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2019 sebesar 89,37%.

Tabel 5.

Hasil Perhitungan rasio BOPO PT. BPR Luhur Damai Tahun 2019 – 2021

No.

Keterangan

Tahun

2019

2020

2021

1

BOPO

89,37%

75,60%

77,10%

2

Kriteria

Sehat

Sehat

Sehat

3

Nilai Kredit

133

305

286

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Dilihat pada Aspek Liqudity (Liquiditas), pada tabel 6 dapat dilihat bahwa pada tahun 2019 – 2021 raiso Likuiditas PT. BPR Luhur Damai mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan terjadi pada tahun 2020 menjadi sebesar 90,17% yang seblumnya pada tahun 2019 nilai rasio sebesar 91,62%. Tapi di tahun 2019 dan tahun 2020 tersebut masih dalam kriteria sehat. Akan tetapi pada tahun 2021 kriteria nilai rasio LDR tidak sehat, hal ini akibat dari penurunan nilai rasio dari tahun 2020 ke 2021, dengan nilai rasio pada tahun 2021 sebesar 105%. Hal ini disebabkan karena banyaknya jumlah kredit yang diberikan oleh PT. BPR Luhur Damai dari pada dana yang diterima oleh BPR. Rasio LDR harus diperhatikan komposisi antara kredit yang diberikan dengan dana yang diterima, karena apabila kredit yang diberikan semakin tinggi sementara dana yang diterima semakin rendah dikhawatirkan terjadinya kredit macet, akan tetapi jika kredit yang diberikan rendah sementara dana yang diterima tinggi dikhawatirkan fungsi bank tidak berjalan karena tidak adanya penyaluran dana dalam bentuk kredit. Oleh karena itu komposisi antara kredit yang diberikan kepada masyarakat harus sesuai dengan dana yang diterima dari masyarakat, agar rasio LDR dalam kategori sehat.

Tabel 6.

Hasil Perhitungan rasio LDR PT. BPR Luhur Damai Tahun 2019 – 2021

No.

Keterangan

Tahun

2019

2020

2021

1

LDR

91,62%

90,17%

105%

2

Nilai Kredit

94

99

40

3

Skor

14

15

6

4

Kriteria

Sehat

Sehat

Tidak Sehat

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

  • 3.2    Predikat Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan PT. BPR Luhur Damai Secara Keseluruhan tahun 2019 – 2021.

Berdasarkan pada tabel 7 perkembangan Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan PT. BPR Luhur Damai Kapupaten Tabanan dengan melihat aspek Capital, Asset, Earning dan Liquidity pada tahun 2019 sampai tahun 2021 memperoleh predikat sehat. Tingkat kesehatan Kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai dari tahun 2019 sebesar 89; tahun 2020 mengalami penurunan sehingga menjadi 88 dan pada tahun 2021 mengalami penurunan kembali sehingga menjadi 87. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai dari tahun ke tahun terus mengalai penurunan, walaupun mengalami penurunan nilai masih dalam kategori sehat kerana skor yang diperoleh lebih dari 81% sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia.

Tabel 7.

Rekapitulasi Nilai Akhir Perhitungan Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan PT. BPR Luhur Damai Tahun 2019 – 2021

No.

Aspek yang dinilai

Rasio

Skor

2019

2020

2021

2019

2020

2021

1.

Capital (CAR)

47,33%

43,86%

60,18%

25

25

25

2.

Asset (KAP)

10,82%

11,48%

8,65%

35

33

41

3.

Earning

  • 1.    ROA

  • 2.    BOPO

0,99%

89,37%

1,65%

75,60%

2,08%

77,10%

15

15

15

4.

Liquidity (LDR)

91,62%

90,17%

105%

14

15

6

JUMLAH

89

88

87

Stander Predikat

81

100

81

100

81-100

Predikat

Sehat

Sehat

Sehat

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1   Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan kinerja keuangan pada PT. BPR Luhur Damai tahun 20219 sampai tahun 2021 bedasarkan metode Capital, Asset, Earning, dan Liquidity, yaitu pada aspek Capital termasuk dalam kategori sehat karena rasio CAR lebih dari 8%. Aspek Asset

menujukan bahwa pada tahun 2019 dan 2020 dalam kondisi cukup sehat, pada tahun 2021 dalam ketegori sehat. Dilihat pada aspek Earning Pada nilai rasio ROA ini menunjukan pada tahun 2019 dalam kategori cukup sehat, dan tahun 2020 dan 2021 berada pada kategori sehat, dan Dilihat secara keseluruhan rasio BOPO pada PT. BPR Luhur Damai masih dalam kategori sehat. Pada aspek Liquidity tahun 2019 dan 2020 berada pada kategori sehat, dan pada tahun 2021 rasio LDR berada pada kategori tidak sehat. Perkembangan tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai untuk keseluruhan komponen aspek Capital, Asset, Eraning, dan Liquidity tahun 2019, 2020, dan 2021 termasuk dalam kategori sehat dan perkembangan kesehatan kinerja keuangan BPR dari tahun 2019 – 2021 semakin menurun.

  • 4.2    Saran

Saran yang dianjurkan adalah dari aspek Capital, secara keseluruhan PT. BPR Luhur Damai tergolong dalam kategori sehat, agar permodalan tetap kuat dan sehat, kedepanya BPR dapat mengurangi aktiva yang berisiko tinggi, dan meningkatkan perolehan laba. Dari aspek Asset pada PT. BPR Luhur Damai harus mampu menjaga rasio KAP agar tidak mengalami penurunan kembali dan bila perlu harus ditingkatkan kembali. Dilihat dari aspek Earning, PT. BPR Luhur Damai secara keseluruhan tergolong sehat dan diharpakan dapat terus dipertahankan serta ditingkatkan. Dilihat dari penilaian terhadap aspek Liquidity, agar likuiditas tetap kuat dan sehat, kedepanya BPR dapat mengurangi jumlah kredit yang diberikan dan dapat meningkatkan dana yang diterima. Secara keseluruhan tinkat kesehatan kinerja keuangan PT. BPR Luhur Damai dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 berada pada kategori sehat, namun kinerja keuangan dari tahun 2019 – 2021 semakin menurun, oleh karena itu pihak bank harus mampu meningkatkan total nilai keseluruhan aspek pada tingkat kesehatan bank tersebut.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada pihak PT. BPR Luhur Damai, dan Otorisa Jasa Keuangan (OJK) yang telah memberikan informasi yang mendukung penelitian ini, sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dan dipubliskan dalam e-jurnal dan terimakasih kepada orangtua, keluarga dan teman– teman yang telah membantu dan memberi dukungan selama proses penelitian ini.

Daftar Pustaka

Bank Indonesia. 2021. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Jakarta.

Bank Indonesia. 2002. Peraturan Bank Indonesia No.4/6/PBI tentang Perubahan atas Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31/147/KEP/DIR Tentang Kualitas Aktiva Produktif, Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia No.8/28/PBI/2006 Tentang Bank Perkreditan Rakyat, Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004 tentang Perhitungan Tingkat Kesehatan dari Kinerja Keuangan suatu bank. Jakarta

Lukman Dendawijaya. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Munawir, S., & Drs, A. K. 2000. Analisa laporan Keuangan. Jakarta: liberty.

PT. BPR Luhur Damai. 2021. Laporan Keuangan Desember 2021. Tabanan.

Purba, H. Y., Darminto, & NP, M. . W. E. 2015. Analisis Camel untuk Menilai Performance Perusahaan Perbankan (Studi pada Bankbank Milik Pemerintah yang Go Public di BEI). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 29(1), 86–94.

Sari, A. P. A. M. P., Damayanti, N. N. S. R., & Putra, I. W. G. Y. D. 2021. Analisis Kesehatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Se-Kabupaten Badung. MBR (Management and Business Review), 5(2), 163-175.

Suidarma, I. M., & Diatmika, I. G. N. D. 2013. Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Capital, Asset, Earning dan Liquidity: Studi Kasus pada LPD Desa Adat Medahan Gianyar (Analysis of Financial Performance by Using Capital, Asset, Earning and Liquidity Method: Case Study on LPD Medahan Gianyar Customary Village. GaneҪ Swara, 1(1), 143-150.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

597