Efektivitas Program Tabungan SUPRA (Simpanan Upacara Agama) di LPD Desa Adat Peguyangan
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809
DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i01.p41
Vol. 12, No. 1, Juli 2023
Efektivitas Program Tabungan SUPRA (Simpanan Upacara Agama) di LPD Desa Adat Peguyangan
NI NYOMAN AYU DESYANTARI, I KETUT SUAMBA*, DWI PUTRA DARMAWAN
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232, Bali
Email: ayudesyantari@gmail.com *suamba_unud@yahoo.co.id
Abstract
Effectiveness of Savings Programs SUPRA (Religious Ceremony Savings) at the LPD Desa Adat Peguyangan
Religious Ceremony Savings Program (SUPRA) is a savings program favored by LPD Desa Adat Peguyangan designed to accommodate the needs of the community who have long-term and planned needs. This research aims to analyze the effectiveness of religious ceremony savings program reviewed from the side of Lembaga Perkreditan Desa (LPD) and SUPRA savings customers. The sample of this study was 45 respondents, namely 2 LPD employees and 43 active savings customers SUPRA. The type of research used is descriptive qualitative and quantitative, data collection techniques are interviews, questionnaires and documentation. The results showed that most of the savings customers SUPRA productive age with a job as a private employee. On the LPD side, the number of customers has increased every year, but in 2020 it decreased due to many customers who are past due and the Covid-19 pandemic, which affects people's income, causing reduced saving activities, the amount of savings every year always increases and the percentage increase fluctuates, thus the SUPRA savings program is effective to run. From the perspective of SUPRA savings customers, based on indicators of program targeting accuracy, socialization, and programs viewed from customers who have not yet matured are determined to be very effective. For customers who have already matured, the use of the program is very effective, where customers use savings according to the original purpose. The enthusiasm of the public in participating in SUPRA savings is quite high, with customers who have already matured and return to participating in SUPRA savings. Public enthusiasm in participating in SUPRA savings is quite high, with customers who have matured and follow SUPRA savings.
Keywords: effectiveness, program, customer
Dalam upaya menunjang perekonomian pedesaan perlu adanya tempat yang dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam kegiatan simpan pinjam
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 12, No. 1, Juli 2023 atau segala kebutuhan masyarakat dalam keuangan. Salah satu kegiatan ekonomi dalam bentuk lembaga keuangan milik masyarakat tingkat desa yaitu Lembaga Perkreditan Desa (LPD), yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali Nomor 972 tahun 1984 ditetapkan dengan peraturan daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017. Pada kegiatannya LPD mengedepankan pada awig-awig desa adat serta rasa saling gotong-royong antar warga desa adat. (Ratna Sari & Erna Trisnadewi, 2018). Peran LPD yang dapat dirasakan oleh masyarakat di Bali yaitu sebagai pendukung dalam kegiatan keagamaan, membantu masyarakat yang kurang mampu dalam bidang pendidikan dan memberikan bantuan pinjaman dana yang sifatnya mendadak seperti sakit dan upacara kematian (Agustini, 2019)
LPD Desa Adat Peguyangan berdiri sejak tahun 1989 dikelola oleh Desa Adat Peguyangan yang terdiri atas 22 banjar. LPD Desa Adat Peguyangan menjadi salah satu wadah keuangan Desa Adat yang menjalankan usaha-usaha dalam rangka untuk peningkatan taraf hidup krama desa dimana keuntungan yang diperoleh LPD akan kembali kepada masyarakat untuk pembangunan desa sebesar 20% dari laba akhir tahun. Produk, jasa dan pelayanan yang ditawarkan oleh LPD Desa Adat Peguyangan dalam usahanya yaitu tabungan, deposito dan pinjaman dari masyarakat yang kemudian disalurkan dalam bentuk pemberian kredit yang efektif. Negara dengan tingkat tabungan yang tinggi akan menjadi negara dengan perekonomian yang kuat karena pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh investasi (Sirine & Utami, 2016).
Produk dan jasa yang terdapat di LPD Desa Adat Peguyangan yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dalam kegiatan investasi yaitu produk 1) Simpanan Harian Masyarakat (SRIMAS) salah satu jenis tabungan yang dijemput setiap harinya. 2) Produk Simpanan Berjangka (DEPOSITO) yaitu simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu, suku bunga bersaing dan tanpa dipotong pajak. 3) program tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA). 4) Pinjaman atau kredit. 5) Pelayanan jasa merupakan sarana untuk pembayaran dengan sistem online payment point seperti rekening listrik dan pulsa listrik, rekening PAM, rekening telepon
Program tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) salah satu program yang diunggulkan di LPD Desa Adat Peguyangan dirancang untuk mengakomodasikan kebutuhan masyarakat yang memiliki keperluan atau kebutuhan dalam jangka panjang dan telah direncanakan. Program tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) dimulai sejak tahun 2004 dibentuk dari gagasan pengurus dan pengawas LPD Desa Adat Peguyangan. Pada saat itu dari tiga puluh lima Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang ada di Denpasar, LPD Desa Adat Peguyangan mengawali adanya tabungan program seperti SUPRA dengan harapan dapat menghimpun dana dari masyarakat dan meningkatkan daya saing terhadap lembaga keuangan di sekitar lingkungan desa. Tujuan dari tabungan SUPRA adalah sebagai persiapan biaya melaksanakan upacara agama, biaya pendidikan (persiapan anak sekolah), jaminan hari tua (persiapan dana pensiun) dan keperluan lain yang sudah terprogramkan dalam jangka waktu tertentu.
Program yang diunggulkan oleh LPD Desa Adat Peguyangan dapat berjalan dengan baik apabila adanya sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk meningkatkan minat menabung diprogram tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA), dengan memberikan produk yang mudah dipahami oleh masyarakat sehingga akan dapat memberikan efek yang baik untuk menghimpun dana bagi LPD. Dalam hal ini penulis ingin menganalisis apakah program tabungan SUPRA berjalan dengan efektif atau tidak dan memberikan manfaat terhadap LPD Desa Adat Peguyangan dan nasabah program tabungan.
Berdasarkan uraian latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana efektivitas program tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) dikaji dari sisi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan nasabah tabungan SUPRA?
Menganalisis efektivitas program tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) dikaji dari sisi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan nasabah tabungan SUPRA.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat praktis bagi LPD Desa Adat Peguyangan dapat menyumbangkan pemikiran dalam mengembangkan program tabungan dan bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang program tabungan SUPRA. Manfaat teoritis bagi pembaca diharapkan dapat memberikan informasi atau pengetahuan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu khusunya dalam bidang efektivitas program tabungan serta dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan penelitian yang terkait.
Penelitian ini dilaksanakan di LPD Desa Adat Peguyangan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa LPD Desa Adat Peguyangan memiliki program tabungan yang diunggulkan diharapkan dapat bermanfaat dan menunjang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Penelitian dilakukan pada bulan maret hingga bulan juni 2021.
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka, tabulasi, perhitungan-perhitungan menggunakan sejumlah metode analisis matematik atau statistik
(Zaluchu, 2020). Data kuantitatif diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada nasabah tabungan program Simpanan Upacara Agama (SUPRA). Pada sisi LPD data yang diperoleh dari petugas LPD mengenai suku bunga, jumlah nasabah, jumlah tabungan nasabah produk penghimpun dana. Data kualitatif diperoleh dari observasi dan wawancara kepada petugas LPD berkaitan tabungan sistem dan prosedur pembukaan tabungan, informasi nasabah tabungan SUPRA.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data diperoleh langsung melalui wawancara kepada petugas LPD dan nasabah tabungan SUPRA. Sedangkan data sekunder, yaitu berupa dokumen mengenai dokumen sejarah, visi misi, struktur organisasi, laporan keuangan mengenai jumlah tabungan, serta data mengenai jumlah dan identitas nasabah tabungan.
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain metode, observasi, wawancara, kuesioner, studi pustaka.
Populasi merupakan seluruh data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang telah ditentukan (Saputra & Riyadi, 2017). LPD terdiri dari 2 orang responden yaitu petugas kepala bagian dana dan bagian umum. Pada sisi nasabah populasi merupakan nasabah aktif yang merupakan masyarakat berstatus sebagai nasabah tabungan SUPRA dan belum jatuh tempo pada tahun 2021 dengan jumlah nasabah sebanyak 2078 terhitung sampai dengan bulan april 2021. Pada penelitian (Nurul Zumiatun Hanafiah M. Arif Rizka, 2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menentukan sampel nasabah menggunakan rumus Slovin dan mendapatkan hasil sebanyak 43 responden.
Pada penelitian ini terdapat variabel tunggal yang diamati yaitu efektivitas program yang dianalisis mengacu pada seberapa baik efektivitas program dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyimpanan dana. Sisi nasabah penelitian ini menggunakan teori (Budiani, 2017) Adapun indikator dari variable penelitian ini yang berupa efektivitas program yaitu 1) ketepatan sasaran program, 2) sosialisasi program, 3) tujuan program, dan pemanfaatan program. Sisi LPD pada penelitian ini dilihat dari jumlah nasabah, jumlah tabungan dan suku bunga.
Dari sisi LPD data tahunan yang diperoleh akan diolah berdasarkan jumlah nasabah, jumlah tabungan dan suku bunga, dibandingkan dengan produk penghimpun dana di LPD Desa Adat Peguyangan. dengan teknik analisis data deskriptif kuantitatif untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Marhaeni et al., 2013)
Data terkait efektivitas dari sisi nasabah aktif program tabungan SUPRA dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan memulai tahap memeriksa (editing), pemberian identitas (coding), dan tahap tabulasi. Skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang fenomena sosial (Daga et al., 2020). Ketentuan pengukuran menggunakan skla ordinal, pemberian skor pada pernyataan positif adalah skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 Tidak Setuju (TS), skor 3 Ragu-Ragu (R), skor 4 Setuju (S), dan skor 5 Sangat Setuju (SS). Cara menghitung rata-rata bobot adalah menjumlahkan seluruh hasil kali bobot dengan frekuensinya dibagi dengan jumlah total frekuensi (Rahayu et al., 2016).
x = ∑fi.wi
……………………...…………………….(1)
Keterangan : = Rata-rata Terbobot
fi = Frekuensi
wi = Bobot
Nasabah yang belum pernah jatuh tempo : xe = x sasaran + Xsosialisasi + x tujuan
………………………………...………….(2)
Nasabah yang sudah pernah jatuh tempo :
xe = Xsasaran + Xsosialisasi + xtujuan + Xinanfaat
………………………………...(3)
Tabel 1.
Rentang skala efektivitas tabungan SUPRA
Kategori Efektivitas Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju |
Rentang Skala > 5 s.d 4,20 > 4,20 s.d 3,40 >3,40 s.d 2,60 > 2,60 s.d 1.80 1,80 s.d 1,00 |
Sumber: Data primer (diolah), 2021
Tabel 2.
Pengukuran Kriteria Keefektifan Program
Rasio Efektivitas |
Tingkat Capaian |
≤ 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100% |
Sangat tidak efektif Tidak efektif Cukup efektif Efektif Sangat efektif |
Sumber: Depdagri, Permendagri, Tahun 2011
-
3 Hasil dan Pembahasan
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) menawarkan berbagai produk penghimpun dana sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti, Simpanan Upacara Agama (SUPRA), Simpanan Harian Masyarakat (SRIMAS) dan Deposito.
-
a. Perkembangan Jumlah Nasabah Tabungan Tahun 2011-2020
Perkembangan jumlah nasabah tentunya tidak terjadi secara kebetulan melainkan karena adanya dukungan dari sistem pemasaran yang baik. Untuk dapat mengetahui produk tabungan mana yang memiliki banyak peminat dapat dilihat dari jumlah nasabah seperti pada grafik berikut.
Jumlah Nasabah Tabungan
SUPRA ---SRIMAS ---DEPOSITO
Gambar 1.
Grafik Jumlah Nasabah Tabungan tahun 2011-2020
Pada tahun 2020 jumlah nasabah tabungan SUPRA mengalami persentase penurunan sebanyak 13,6% ini merupakan kali pertama penurunan selama sepuluh tahun terakhir dikarenakan banyak dari nasabah yang sudah jatuh tempo dan faktor lain yaitu adanya pandemi Covid-19. Tabungan SRIMAS mengalami peningkatan jumlah nasabah dengan persentase peningkatan sebesar 5,8% hal ini menunjukan tabungan SRIMAS memiliki banyak peminat pada masa pandemi.
Masih banyak pasar yang belum dapat dijangkau oleh LPD Desa Adat Peguyangan dalam memasarkan produk yang dimiliki karena perkembangan penduduk yang sangat cepat dan keterbatasan tenaga kerja. Penurunan jumlah nasabah pada tabungan SUPRA dan Deposito tidak memberikan dampak yang buruk terhadap LPD, hal tersebut biasa terjadi apabila nasabah tepat mengalami jatuh tempo pada tahun tersebut.
-
b. Jumlah Nasabah Tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) Berdasarkan Jenis Tabungan
SUPRA merupakan tabungan berjangka dengan sistem setoran bulanan dan sekali setor yang bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti upacara agama, pendidikan, hari tua ataupun rencana lainnya yang sudah terprogramkan oleh nasabah.
Jumlah nasabah tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA)
Jumlah nasabah tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2020 jenis setoran bulanan masih lebih banyak dibandingkan dengan setoran sekali setor. Tabungan dengan sekali setor dilihat pada grafik, mengalami fluktuasi peningkatan, pada tahun 2020 mengalami peningkatan jumlah nasabah yang artinya bertambahnya minat nasabah untuk melakukan penyimpanan pada sekali setor dimasa pandemi, sedangkan pada setoran bulanan mengalami penurunan hal tersebut dikarenakan banyak nasabah yang sudah jatuh tempo.
-
c. Perkembangan Jumlah Tabungan Dari Tahun 2011-2020 LPD Desa Adat Peguyangan
Tabungan merupakan suatu kegiatan yang penting bagi masyarakat, karena dengan adanya tabungan masyarakat dapat menginvestasikan sebagian dananya ke lembaga-lembaga keuangan seperti Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
Jumlah Tabungan
Gambar 3.
Perkembangan Jumlah Tabungan Dari Tahun 2011-2020
Produk tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2020
mengalami peningkatan jumlah tabungan. Berbanding terbalik dengan tabungan Simpanan Harian Masyarakat (SRIMAS) yang pada tahun 2020 mengalami persentase penurunan mencapai 5%. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah nasabah tabungan SRIMAS yang pada tahun 2020 mengalami peningkatan hingga 5,8%. Adanya pandemi berpengaruh terhadap jumlah tabungan SRIMAS dimana banyak nasabah yang menarik uang tabungannya yang menyebabkan menurunnya jumlah tabungan.
Penurunan jumlah nasabah pada tabungan SUPRA tidak berdampak pada jumlah tabungan dilihat pada grafik jumlah tabungan SUPRA pada setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan dalam tabungan SUPRA terdapat dua jenis penyetoran yaitu bulanan dan sekali setor pada tahun 2020 nasabah tabungan dengan sekali setor mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya hal tersebut yang mempengaruhi tidak adanya penurunan pada jumlah tabungan SUPRA.
-
d. Suku Bunga Tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) di LPD Desa Adat Peguyangan
Tingkat bunga mempengaruhi masyarakat dalam meningkatkan tabungan di suatu lembaga keuangan. Semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan oleh suatu lembaga keuangan maka makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung.
Tabel 3.
Suku Bunga Simpanan Upacara Agama (SUPRA)
Jenis Tabungan |
Jangka Waktu |
Bunga (%/p.a) |
Bulanan |
1 Tahun |
5,25 |
2 s.d 5 Tahun |
5,50 | |
6 s.d 10 Tahun |
5,75 | |
Tahunan |
1 Tahun |
6,25 |
2 s.d 5 Tahun |
6,50 | |
6 s.d 10 Tahun |
6,75 |
Sumber: Data primer (diolah), 2021
Suku bunga nasabah yang terdiri dari dua jenis tabungan yaitu setoran bulanan dan sekali setor memiliki suku bunga yang berbeda, hal itu sesuai dengan jangka waktu yang dipilih. Semakin lama jangka waktu penyimpanan maka bunga yang diperoleh semakin tinggi.
Efektivitas tabungan SUPRA dari sisi LPD efektif untuk dijalankan karena dilihat dari jumlah nasabah mengalamai fluktuasi persentase peningkatan, pada tahun 2020 mengalami penurunan karena banyak nasabah yang jatuh tempo atau berakhirnya masa kontrak menabung. Pada jumlah tabungan, SUPRA selalu mengalami peningkatan pada setiap tahunnya dilihat dari sepuluh tahun terakhir.
Efektivitas tabungan SUPRA dari sisi nasabah dibagi menjadi dua yaitu, 1) nasabah belum pernah jatuh tempo merupakan nasabah yang masih berada pada
periode menabung, belum dapat mencairkan uang yang disimpan pada program tabungan SUPRA hingga jangka waktu yang telah ditentukan yang terdiri dari 9 responden. 2) Nasabah yang pernah jatuh tempo merupakan nasabah yang sudah menerima uang dari hasil tabungan SUPRA dan mengikuti kembali tabungan SUPRA sesuai dengan waktu yang dipilih, terdiri dari 34 responden.
-
1. Ketepatan Sasaran Program Nasabah Tabungan Simpanan Upacara Agama
(SUPRA) Belum Jatuh Tempo dan Sudah Pernah Jatuh Tempo
Ketepatan sasaran merupakan target atau sasaran yang telah ditentukan dari LPD yaitu seluruh golongan masyarakat dengan tujuan mengimpun dana. Dalam penelitian ini ketepatan sasaran penentuannya siapa saja masyarakat yang mengikuti tabungan SUPRA yang masih aktif. Berdasarkan hasil penelitian ketepatan sasaran program sangat baik dinyatakan dengan sebesar 77,7% nasabah belum jatuh tempo dan 91,7% nasabah yang sudah jatuh tempo. Berdasarkan respon dari seluruh responden yang menyatakan bahwa ketepan sasaran program SUPRA dari sudut pandang sebagai nasabah sudah sangat tepat sasaran.
-
2. Sosialisasi Program Nasabah Tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA)
Belum Jatuh Tempo dan Sudah Pernah Jatuh Tempo
Sosialisasi program tabungan merupakan awal menentukan keberhasilan suatu program atau produk untuk dapat dikenal oleh masyarakat. Pentingnya sosialisasi yaitu untuk memperkenalkan calon nasabah terkait dengan program tabungan, agar calon nasabah program SUPRA menjadi nasabah yang loyal. Pada hasil penelitian ini sosialisasi program yang dilakukan oleh petugas LPD sangat baik dengan persentase 44,4% pada sembilan nasabah belum jatuh tempo dan sosialisasi kategoti baik pada nasbah sudah pernah jatuh tempo yaitu sebesar 55,8% dengan jumlah nasabah sebanyak 34 orang.
-
3. Tujuan Program Nasabah Tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) Belum
Jatuh Tempo dan Sudah Pernah Jatuh Tempo
Tujuan merupakan panduan dalam pencapaian program dan menjadi fakor utama dalam menentukan efektivitas suatu program. Tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) memiliki tujuan dana yang disimpan oleh nasabah dapat digunakan dalam kegiatan upacara agama, pendidikan, persiapan hari tua. Berdasarkan hasil jawaban nasabah belum jatuh tempo tujuan program sangat baik dimana mencapai 66,4% sedangkan nasabah sudah jatuh tempo dikateogrikan baik dengan 64%.
-
4. Pemantauan Program Nasabah Tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA)
Sudah Jatuh Tempo
Berdasarkan teori Budiani mengenai efektivitas suatu program pada Pemantauan tabungan program SUPRA tidak terdapat pemantauan oleh petugas LPD kepada nasabah yang telah jatuh tempo. Nasabah bisa menggunakan tabungannya sesuai dengan yang telah direncanakan dan sesuai dengan kebutuhanan dari nasabah tersebut.
-
5. Pemanfaatan Program Nasabah Tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) Sudah Pernah Jatuh Tempo
Pemanfaatan tabungan SUPRA oleh nasabah yang sudah pernah jatuh tempo sangat baik yaitu mencapai 85,2% penggunaannya sudah direncanakan oleh nasabah sendiri dapat digunakan sesuai dengan tujuan awalnya. Tingkat keberhasilan program tabungan SUPRA dilihat dari perkembangannya cukup berhasil dimana pada setiap tahunnya jumlah tabungan mengalami peningkatan hal ini menandakan adanya kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uangnya di LPD Desa Adat Peguyangan.
Efektivitas tabungan SUPRA dilihat dari nasabah yang belum pernah jatuh tempo diketahui melalui rata-rata terbobot masing-masing indikator efektivitas yaitu : ketepatan sasaran program, sosialisasi program dan tujuan program xe = x sasaran + Xsosialisasi +x tujuan
3
xe = 4,70 + 3,63 + 4,68
3
= x̅e = 4,37
Pencapaian skor rata-rata keseluruhan indikator efektivitas program tabungan SUPRA adalah 4,37 dapat disimpulkan sangat efektif.
xe = xsasaran + Xsosialisasi + xtujuan+ pemanfaatan
4
xe = 4,64 + 3,68 + 4,55 + 4,72
4
= x̅e = 4,39
Pencapaian skor rata-rata keseluruhan indikator efektivitas yaitu ketepatan sasarana program, sosialisasi program yang dilakukan petugas LPD kepada masyarakat, tujuan dari program yang diketahui nasabah, dan pemanfaatan program yang ditetapkan nasabah tabungan dapat disimpulkan sangat efektif mencapai skor rata-rata 4,39. Hal ini menunjukan keberadaan tabungan SUPRA dilingkungan masyarakat dapat memberikan manfaat dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarkat.
Hasil analisis tingkat efektivitas tabungan SUPRA di LPD Desa Adat Peguyangan berdasarkan indikator efektivitas menurut Budiani, (2017) pada penelitian ini hanya menggunakan 3 indikator karena salah satu indikator yaitu pemantauan tidak ada dilakukan oleh LPD Desa Adat Peguyangan karena bukan merupakan jenis produk kredit. Untuk nasabah yang sudah pernah jatuh tempo dilihat juga pemanfaatan dari hasil tabungan apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Tabel 4.
Pengukuran Kriterian Keefektifan Program SUPRA Nasabah Yang Belum Pernah
Jatuh Tempo
Indikator efektivitas Total persentase skor (%) Kategori keefektifan
Ketepatan sasaran |
94,0 |
Sangat efektif |
Sosialisasi program |
73,6 |
Efekif |
Tujuan program |
93,6 |
Sangat efektif |
Sumber Sumber: Data primer (diolah), 2021
Tabel 5.
Pengukuran Kriterian Keefektifan Program SUPRA Nasabah Yang Sudah Pernah Jatuh Tempo
Indikator efektivitas |
Total persentase skor (%) |
Kategori keefektifan |
Ketepatan sasaran |
93,8 |
Sangat efektif |
Sosialisasi program |
72,6 |
Efekif |
Tujuan program |
91,0 |
Sangat efektif |
Pemanfaatan program |
94,4 |
Sangat efektif |
Sumber Sumber: Data primer (diolah), 2021
Dilihat dari indikator ketepatan sasaran program responden nasabah aktif yang belum dan sudah pernah jatuh tempo dikategorikan sangat efektif, yang berarti tabungan sudah tepat sasaran yaitu seluruh masyarakat dan diperuntukan membantu masyarakat sudah sesuai. Indikator sosialisasi program pada kedua tabel diatas menunjukan kategori efektif, ini dikarenakan sosialisasi yang dilakukan petugas LPD kepada masyarakat berjalan baik. Indikator tujuan program dikategorikan sangat efektif, nasabah mengetahui dan menjalankan tabungan sesuai dengan kebutuhan dan program layak untuk masyarakat sudah sesuai. Pada nasabah yang sudah pernah jatuh tempo dilihat pemanfaatan dari program tabungan SUPRA dengan kategori sangat efektif, karena masyarakat menggunaan tabungan sesuai dengan rencana dan nasabah merasakan manfaat mengikuti tabungan dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Tabungan Simpanan Upacara Agama (SUPRA) adalah simpanan program dengan besar setoran dan jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Jenis setoran SUPRA dibagi menjadi dua yaitu setoran bulanan dan sekali setor dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Ditinjau dari sisi LPD, tabungan SUPRA pada jumlah nasabah mengalami penurunan pada tahun 2020 dikarenakan banyak yang sudah jatuh tempo dan adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh kepada perekonomian masyarakat, sedangkan pada jumlah tabungan SUPRA mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa tabungan SUPRA efektif untuk dijalankan. Dari sisi nasabah aktif tabungan SUPRA, terdapat 9 nasabah yang belum pernah jatuh tempo indikator efektivitas
dilihat dari sasaran program, sosialisasi program dan tujuan program dapat dinyatakan sangat efektif. Nasabah tabungan SUPRA yang masih aktif dan sudah pernah jatuh tempo sebanyak 34, efektivitas dilihat dari indikator ketepatan sasaran program, sosialisasi, tujuan program dan pemanfaatan program yang dinyatakan juga sangat efektif. Nasabah antusias dalam mengikuti program tabungan, terbukti dengan adanya nasabah yang sudah jatuh tempo mengikuti kembali tabungan SUPRA.
Kesimpulan yang telah penulis uraikan terdapat hal yang dapat dijadikan pertimbangan oleh LPD Desa Adat Peguyangan. Masih banyak masyarakat yang belum mengikuti progam SUPRA sehingga LPD Desa Adat Peguyangan dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memasarkan produk tabungan dengan mempromosikan disosial media, melakukan periklanan sehingga akan menjangkau lebih banyak calon nasabah. Pemasaran dan kualitas produk yang baik akan menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya pada produk tabungan di LPD sehingga dapat bersaing dengan produk tabungan pada lembaga keuangan lain yang berada dilingkungan desa.
-
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini yaitu kepada LPD Desa Adat Peguyangan dan nasabah aktif tabungan Simpanan Upacara Agama serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga penelitian ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Daftar Pustaka
Agustini, M. E. 2019. Peran Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Dalam Memberikan
Pelayanan Pada Masyarakat Desa Legian. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial. https://doi.org/10.38043/jids.v3i2.2212
Budiani, N. W. 2017. Efektivitas Program Penanggulangan Pengangguran Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar. Jurnal Ekonomi Dan Sosial (INPUT).
Daga, R., Ismail, N., & Maddatuang, B. 2020. Analisis Efektivitas Program Mandiri Dagang Untung pada PT . Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kanwil Regional X Sulawesi dan Maluku. SEIKO: Journal Pf Management & Business.
Marhaeni et al., 2013 Efektivitas Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kecamatan Denpasar Barat. (2013). Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan.
Nurul Zumiatun Hanafiah M. Arif Rizka, H. 2017. Efektifitas Penyelenggaraan Program Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pelatihan Pembuatan Keripik Jagung Manis (Kerja Mas). Jurnal Transformasi.
Rahayu, I., Ustriyana, I., & Yudhari, I. 2016. Efektivitas Penyaluran Program Raskin di Kabupaten Tabanan. E-Journal Agribisnis Dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism).
Ratna Sari, I. A. D., & Erna Trisnadewi, A. A. A. 2018. Pengaruh Pengendalian
Intern Terhadap Efektivitas Penyaluran Kredit Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Krisna: Kumpulan Riset Akuntansi. https://doi.org/10.22225/kr.9.2.475.40-49
Saputra, M. R., & Riyadi, S. 2017. Sistem Informasi Populasi dan Historikal Unit Alat-Alat Berat Pada PT . Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia. Jurnal Peneltian Dosen FIKOM (UNDA.
Sirine, H., & Utami, D. S. 2016. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Menabung di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis.
https://doi.org/10.24914/jeb.v19i1.479
Zaluchu, S. E. 2020. Strategi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat. https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.167
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
460
Discussion and feedback