Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809          Vol. 12, No. 1, Juli 2023

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i01.p33

Perilaku Petani dalam Budidaya Tanaman Kakao (Subak-Abian Asagan di Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan)

MARSELINA SUNARTI JAYA, I GEDE SETIAWAN ADI PUTRA*,

I MADE SARJANA

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232, Bali Email: jayasunarti99@gmail.com *igedesetiawanadiputra@unud.ac.id

Abstrak

Farmers Behavior in Cultivating Subak-Abian Asagan Cocoa Crops (in Selemadeg Timur District, Tabanan Regency)

Agriculture is a sector that plays an important role in building the national economy. Knowing the attitude of farmers in cacao cultivation in Subak Abian Asagan, Gadungan Village, East Selemadeg District. Knowing the skills of farmers in cacao cultivation in Subak Abian Asagan, Gadungan Village, East Selemadeg District. This research was conducted in Subak Abian Asagan, Gadungan Village, East Selemadeg District, Tabanan Regency. The location of this study was chosen by purposive sampling or intentionally, carried out from April to May 2021, the sample in this study was determined by the random sampling method, where the total population was 60 with a sample of 38 cocoa farmers. Subak Abian Asagan, Gadungan Village, Selemadeg Timur, Tabanan Regency already has knowledge that is classified as high category in terms of cacao cultivation. Subak Abian Asagan, Gadungan Village, Selemadeg Timur, Tabanan Regency already has an attitude that is classified as very good in terms of cacao cultivation. Based on the results of the research and the conclusions above, the following suggestions can be given: The knowledge of Subak Abian Asagan, East Gadungan Village, Tabanan Regency continues to be improved, especially regarding paying attention to soil texture in the cocoa cultivation process and ideal cocoa spacing, as well as disease management. rotten fruit that can inhibit the growth of cocoa plants. The attitude of members of Subak Abian Asagan, Gadungan Village, Selemadeg Timur, Tabanan Regency needs to be improved again with attitudes about differences.

Keywords: Cocoa, attitude, knowledge, keterampilan and cocoa practices

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. (Purnama, 2004). Dewan Kakao Indonesia juga menyatakan bahwa

Indonesia berada diperingkat ketiga dunia sebagai produsen kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana pada tahun 2013 serta mendapat pengakuan dan sudah resmi bergabung dengan organisasi kakao internasional atau ICCO (International Cocoa Council Organization).

Sentra perkebunan kakao di Provinsi Bali adalah di Kabupaten Tabanan, dimana kakao merupakan salah satu komoditas utama yang diandalkan pada subsektor perkebunan (Anon, 2018). Rata-rata produktivitas kakao yang dihasilkan petani di Kabupaten Tabanan adalah relatif rendah yaitu sekitar 650 kg/ha jika dibandingkan dengan rata-rata produktivitas kakao yang dihasilkan di Sulawesi Selatan. Salah satu faktor penentu dalam usahatani kakao adalah teknologi budi daya kakao.

Sarwono (2010) menyebutkan bahwa perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi seseorang dengan lingkungan yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan yang merupakan respon atau keterampilan seseorang individu terhadap rangsangan yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

Pada tahun 2018 produktivitas kakao yang paling tinggi di Kabupaten Tabanan terdapat di Kecamatan Selemadeg yang mencapai sekitar 1.659 kg/ha/th namun produktivitas tersebut belum optimal mengingat produktivitas kakao di Indonesia mencapai 2000 kg/ha/th atau 2 ton per tahun. Petani yang membudidayakan tanaman kakao di Kecamatan Selemadeg tergabung dalam Subak Abian (Disbun Bali, 2018).

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  • 1.    Bagaimanakah pengetahuan petani mengenai budidaya tanaman kakao di Subak Abian Asagan, Desa Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur?

  • 2.    Bagaimanakah sikap petani dalam budidaya tanaman kakao di Subak Abian Asagan, Desa Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur?

  • 3.    Bagaimana keterampilan petani dalam budidaya tanaman kakao di Subak Abian Asagan, Desa Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian untuk mengetahui tiga hal pokok sebagai beikut:

  • 1.    Untuk mengetahui pengetahuan petani mengenai budidaya tanaman kakao di Subak Abian Asagan, Desa Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur

  • 2.    Untuk mengetahui sikap petani dalam budidaya tanaman kakao di Subak Abian Asagan, Desa Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur

  • 3.    Untuk mengetahui keterampilan petani dalam budidaya tanaman kakao di Subak Abian Asagan, Desa Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur.

  • 2.     Metode Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Subak Abian Asagan, Desa Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur, di Kabupaten Tabanan. Lokasi penelitian ini dipilih secara purposive sampling atau secara sengaja. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu mulai bulam Maret hingga bulan april 2021.

  • 2.2    Jenis Dan Sumber Data

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari petani dengan metode wawancara dan menggunakan kuesioner untuk mengetahui data karakteristik petani atau kelompok tani yang dapat dilakukan dengan survei secara langsung ke lahan usaha tani (Karunianingtias, 2005).

  • 2.3    Metode Pengumpulan data

Metode dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain metode survey.

  • 2.4    Populasi Dan Sampel Penelitian

Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan menggunakan metode rumus Slovin (Ummar, 2010 ), dengan rumus sebagai berikut:

N= ^T

(1)


1+Ne2

Di mana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.

Dalam penelitian ini diketahui N sebesar 60 petani, e ditetapkan 10%. Jadi jumlah minimal sampel yang diambil oleh peneliti adalah sebesar :

N

n =

1+Ne2

60

n =

1+60(0,12)

60 _

1 + 0,06      ,

Jadi, jumlah minimal sampel yang diambil sebesar 37,5 yang dibulatkan menjadi 38 petani kakao.

  • 2.5    Pengukuran Penelitian

Variabel sikap dan pengetahuan serta interaksi diukur dengan menggunakan teknik Skala Likert (Newcomb. et. al., 1978). Pengukuran tingkat pengetahuan petani dengan cara pemberian skor 1, 2, 3, 4, dan 5 terhadap masing-masing jawaban. Skor

tertinggi yaitu 5 diberikan untuk jawaban sangat diharapkan dan skor yang terendah adalah 1, yaitu yang memberikan jawaban sangat tidak diharapkan.

Mengingat kategori pencapaian skor terhadap pengetahuan ada lima maka penentuan intervalnya (i) dilakukan dengan formulasi sebagai berikut.

Skor maksimal - skor minimal l =------------------------- kategori

(2)


100-20 l =------


5


80

5


l = 16

  • 2.6    Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan analisis deskriptif statistika. Pada awalnya dilakukan tabulasi dan kemudian dilakukan analisis data. Tabulasi data yang didasarkan pada masing-masing variabel, seperti sikap dan pengetahuan serta interaksi sesuai dengan kuesioner yang diajukan kepada sampel. Metode deskriptif digunakan untuk dapat mendeskripsikan gejala sosial yang diperoleh dan berkaitan dengan aspek sosial petani mengenai budidaya tanaman kakao (Nyoman, dkk. 2018).

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1   Pengetahuan Petani Mengenai Budidaya Tanaman Kakao

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya. Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2013).

Tabel 1, Pengetahuan Petani Anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan

Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan Tahun 2021

No

Interval pencapaian skor

Kategori

Jumlah Responden

Orang

Persentase %

1.

>84 – 100

Sangat Tinggi

10

26,32

2.

>86 – 84

Tinggi

12

31,57

3.

>52 – 68

Sedang

7

18,42

4.

>23 – 52

Rendah

7

18,42

5.

20 – 36

Sangat Rendah

2

5,27

Total

38

100

Data primer diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 1, anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan sebagian besar memiliki pengetahuan dalam kategori tinggi terkait pembudidayaan tanaman kakao. Hal ini menunjukkan bahwa petani mampu dan mengetahui proses dan cara perawatan budidaya kakao dibuktikan dengan petani mampu mengatasi pemberian air yang berlebihan, memberikan

pelindung yang cukup sehingga tanaman kakao tidak terkena cahaya matahari secara langsung, membuat ukuran lubang tanam yang sesuai yaitu 50 x50 x 60 cm dan petani rutin melakukan pemangkasan hal ini dilakukan agar proses dan pertumbuhan tanaman kakao dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

  • 3.2    Sikap Petani Dalam Budidaya Tanaman Kakao

Menguraikan sikap atau attitude sebagai suatu reaksi pandangan atau perasaan seorang individu terhadap objek tertentu. Walaupun objeknya sama, namun tidak semua individu mempunyai sikap yang sama, hal itu dapat dipengaruhi oleh keadaan individu, pengalaman, informasi dan kebutuhan masing-masing individu berbeda (Ellita, F, 2020).

Tabel 2.

Sikap Petani Anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan Tahun 2021

No

Interval pencapaian skor

Kategori

Jumlah responden

Orang

Persentase %

1

>84 – 100

Sangat setuju

20

52,6

2

>68 – 84

setuju

18

47,4

3

>52 – 68

Ragu-ragu

0

0

4

> 36 – 52

Tidak setuju

0

0

5

20 – 36

Sangat tidak setuju

0

0

Total

38

100

Data primer diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 2 anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan sebagian besar memiliki sikap dalam kategori sangat setuju terkait pembudidayaan tanaman kakao (52,6%). Hal ini menunjukan bahwa anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan sudah memiliki sikap yang sangat baik dalam hal pembudidayaan tanaman kakao, hal ini didukung dengan wawasannya petani mampu memberikan sikap penanganan terhadap tanaman kakao dengan tidak memberikan air secara berlebihan, memberikan pelindung agar tidak terkena sinar matahari secara langsung, pembersihan areal kakao secara rutin dan memberikan jarak tanam kakao hal ini dilakukan agar tersedia ruang yang cukup untuk perkembangan akar kakao dimana hal tersebut dapat dilakukan agar meningkatkan kualitas panenan biji kakao sekaligus menghasilkan buah yang melimpah.

  • 3.3    Keterampilan Petani dalam Budidaya Tanaman Kakao

Istilah terampil biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat kemampuan seseorang yang bervariasi. Keterampilan (skill) merupakan kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat (Widiastuti, 2010).

Tabel 3.

Keterampilan Petani Anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan Tahun 2021

Interval pencapaian

No                     Kategori

skor

Jumlah responden

Orang    Persentase %

1   >84 – 100           Sangat Terampil

2   >68 – 84           Terampil

3   > 52 – 68          Sedang

4   >36 52            Tidak terampil

5   20 –36              Sangat tidak terampil

34                 89

4                   11

0                   0

0                   0

0                   0

Total

38                100

Sumber: Data primer diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 3 anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan semua responden memiliki keterampilan yang sangat terampil terkait pembudidayaan tanaman kakao (100%). Dimana hal tersebut dapat diartikan bahwa anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan sudah memiliki keterampilan yang sangat mumpuni dalam hal pembudidayaan tanaman kakao, dimana hal tersebut menjadikan Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan menjadi salah satu pembudidaya tanaman kakao terbaik.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1    Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan memiliki pengetahuan tinggi dalam pembudidayaan tanaman kakao. Sikap anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan memiliki sikap sangat setuju dalam pembudidayaan tanaman kakao. Keterampilan anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan memiliki keterampilan yang tergolong kategori sangat terampil dalam pembudidayaan tanaman kakao.

  • 4.2    Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut petani anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan sebaiknya memperhatikan tekstur tanah dalam proses budidaya tanaman kakao dan jarak tanam kakao yang ideal, serta penanganan penyakit buah busuk yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kakao, untuk meningkatkan pengetahuan petani. Untuk sikap petani anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan perlu ditingkatkan lagi tentang penanganan Penyakit Vascular Streak Dieback VCD (Oncobasidium theobromae) penyakit ini menyerang semua stadia tanaman, mulai

dari pembibitan hingga stadium akhir agar budidaya tanaman kakao bisa produktif kembali. Tingkat ketrampilan anggota Subak Abian Asagan Desa Gadungan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan perlu dipertahankan dan di serbarluaskan ke sesama petani lagi agar meningkatkan ketrampilan diri dalam budidaya tanaman kakao, sehingga dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan budidaya tanaman kakao.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada seluruh responden yang telah banyak membantu memberikan informasi selama penelitian ini. Terimakasih kepada penyuluh lapangan dan kepala desa serta jajaranya yang turut membantu dalam proses penelitian ini dan terimakasih kepada kedua orang tua, keluarga dan teman-teman yang telah membantu dan memberi dukungan selama proses penelitian ini.

Daftar Pustaka

Anonimous. 2004a. “Data Bali Membangun 2004, Pemerintah Provinsi Bali”. Denpasar: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Disbun Bali. 2014. Luas areal, Produksi dan Produktivitas Tanaman Kakao 2014. Bali.

Ellita, F. (2020). Peningkatan sikap dan pelayanan karyawan terhadap Kepuasan pelangganpada pt. Nusa sumatra tour and travel medan (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS DHARMAWANGSA).

Karunianingtias. 2005. Perilaku Petani Terhadap Pemupukan Berimbang Pada Tanaman Padi Sawah. Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar

Notoatmodjo. 2013. Metode Penelitian Teori dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Nyoman, Sujipta. Ni P.I. Padmasari. Adi Putra, I.G.S. 2018. Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai Fasilitator Usaha Tani Petani di Subak Empas Buahan Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata.vol.7. no.2. Denpasar.

Purnama. 2004. Kajian Potensi Isolat Kapang Pemecah Ikatan Tanin Pada Kulit Buah Kakao (Theobromti cacao L.), Skripsi, Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Departemmen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sarwono, Solita. 2010. Sosiologi Kesehatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Widiastuti Sri, Peningkatan Motivasi dan Keterampilan Menggiring Bola Dalam Pembelajaran Sepakbola Mellaui Kucing Tikus Pada Siswa kelas 4 SD Glagahombo 2 Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia FIK UNY 201

Umar. 2010. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

365