ABSTRAK
Text neck syndrome pada abad ke-21 ini memiliki risiko untuk menjadi kondisi yang perlu perhatian lebih. Perkembangan teknologi seperti komputer, laptop, dan smartphone menyebabkan timbulnya keluhan text neck syndrome tersebut. Penggunaan yang intens yang disertai dengan postur yang tidak baik saat menggunakan smartphone, yaitu kondisi flexi pada leher dapat mengindikasi nyeri dan kaku pada leher yang bersifat berulang.
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi text neck syndrome dan smartphone addiction serta hubungan antara smartphone addiction dengan text neck syndrome pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2019 dan 2020. Rancangan penelitian ini adalah potong lintang deskriptif analitik.
Pengambilan menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 489 responden yang merupakan mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2019 dan 2020. Pengambilan data dilakukan secara online melalui pengisian google from yang disertai dengan kuesioner NDI dan SAS-SV. Uji analisis yang digunakan adalah uji Chi Square dan data diolah dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 26.
Hasil penelitian didapatkan prevalensi text neck syndrome adalah 183 orang (37,4%), sedangkan prevalensi smartphone addiction adalah 339 (69,3%). Uji chi square antara smartphone addiction dengan text neck syndrome adalah p=0,000 (PR= 3,670, IK 95%; 2,3105,832), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara smartphone addiction dengan text neck syndrome.
Kata kunci : smartphone addiction., text neck syndrome., disabilitas leher
Download
Last Updated on 28 Februari 2023