Authors:

Taufik Suryadi, Muhammad Jundi Ramadhanif, Rona Puspa Sari, Ayu Wulandari, Farah Kamila

Abstract:

“Identifikasi merupakan suatu upaya membantu penyidik dalam menentukan identitas serta sebab kematian seseorang. Pada beberapa kasus pemeriksaan identifikasi jenazah dilakukan pada jenazah yang sudah dikuburkan, sehingga pemeriksaan forensik setelah ekshumasi menjadi cara terakhir untuk mendapatkan data terkait identitas dan penyebab kematian korban. Pada artikel ini dilaporkan proses identifikasi sesosok jenazah tanpa identitas dengan anggota tubuh yang tidak lengkap yang ditemukan oleh nelayan di pinggir pantai Pulo Aceh, Propinsi Aceh dalam keadaan telungkup di bawah boat. Jenazah sudah dikuburkan oleh warga, namun setelah terdapat informasi bahwa jenazah kemungkinan warga negara asing, penyidik melakukan prosedur ekshumasi pada jenazah tersebut untuk dilakukan identifikasi. Pada pemeriksaan luar ditemukan jenazah tidak utuh, tanpa kepala, berjenis kelamin laki-laki dengan perkiraan tinggi badan berdasarkan dengan panjang tulang humerus dan radius adalah sekitar 150,83-159,15 cm dan perkiraan tinggi badan dengan menggunakan panjang tulang femur dan tibia adalah sekitar 151,32 – 157,79 cm, usia korban tidak dapat ditentukan. Untuk mendukung proses identifikasi dikirimkan sampel tulang radius dan ulna kiri guna pemeriksaan DNA. Penyebab kematian korban tidak dapat ditentukan karena sudah terjadi adiposera dan perkiraan waktu kematian korban lebih dari satu bulan.”

Keywords

Keyword Not Available

Downloads:

Download data is not yet available.

References

  • [1] Amir A. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik Edisi kedua. Medan: Percetakan Ramadhan; 2009.
  • [2] Kristanto E. Pemeriksaan kedokteran forensik setelah ekshumasi di Sulawesi Utara: kontribusi dan tantangan. J Biomedik. 2019;11(3):192–8.
  • [3] Yaylak D. Case specific autopsy process of corpses pulled out of water. 2014;(1):46–8.
  • [4] Aflanie I, Nirmalasari N, Arizal MH. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Jakarta: Rajawali Press; 2017.
  • [5] Matuszewski S. Post-mortem interval estimation based on insect evidence: Current challenges. Insects. 2021;12(4):1–21.
  • [6] Parinduri AG. Identifikasi tulang belulang. Anatomika Medical Journal. 2018; 1 (1): 1-13.
  • [7] Hamburda OA. Forensic methods of identifying corpses with unknown identity. SSRN Electron J [Internet]. 2019; Available from: https://www.ssrn.com/abstract=3459667
  • [8] Priya E. Methods of skeletal age estimation used by forensic anthropologists in adults: a review. Foresic Res Criminol Int J. 2017;4(2):41–51.
  • [9] Alkass K, Buchholz BA, Ohtani S, Yamamoto T, Druid H, Spalding KL. Age estimation in forensic sciences: Application of combined aspartic acid racemization and radiocarbon analysis. Mol Cell Proteomics. 2010;9(5):1022–30.
  • [10] Lodha A. Forensic nanotechnology in forensic genetics. Peer Rev J Forensic Genet Sci. 2018;1(2):19–22.
  • [11] Shukla S, Sharma D, Chauhan A, Kumar N. DNA profiling from drown dead bodies. Int J Mol Biol. 2019;4(3):90–4.

PDF:

https://jurnal.harianregional.com/ijlfs/full-78041

Published

2021-12-14

How To Cite

SURYADI, Taufik et al. IDENTIFIKASI PADA JENAZAH YANG DITEMUKAN DI PINGGIR PANTAI.Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS), [S.l.], v. 11, n. 2, p. 112 - 121, dec. 2021. ISSN 2657-0815. Available at: https://jurnal.harianregional.com/ijlfs/id-78041. Date accessed: 28 Aug. 2025. doi:https://doi.org/10.24843/IJLFS.2021.v11.i02.p06.

Citation Format

ABNT, APA, BibTeX, CBE, EndNote - EndNote format (Macintosh & Windows), MLA, ProCite - RIS format (Macintosh & Windows), RefWorks, Reference Manager - RIS format (Windows only), Turabian

Issue

Vol 11 No 2 (2021): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences

Section

Articles

Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License