KORELASI ANTARA AKTIVITAS ADENOSINE DEAMINASE (ADA) CAIRAN PLEURA DAN HASIL LEUKOSIT CAIRAN PLEURA PADA PENDERITA EFUSI PLEURA
on
JMU ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 12 NO.3,MARET, 2023
) I—∖f~∖ λ Idirectoryof

maHilza J ∖ J L J . J I ∏ t I P M Λ I Q
Jurnal medika udayana
Diterima: 2023-01-15 Revisi: 2023-02-30 Accepted: 25-03-2023
KORELASI ANTARA AKTIVITAS ADENOSINE DEAMINASE (ADA) CAIRAN PLEURA DAN HASIL LEUKOSIT CAIRAN PLEURA PADA PENDERITA EFUSI PLEURA
Pande Putu Ayu Patria Dewi1, Aryati2, Leonita Anniwati2, Isnin Anang Marhana3
1Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine Udayana University, Denpasar, Indonesia. 2Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine Airlangga University, Surabaya, Indonesia.
3Department of Pulmonology and Respiratory Medicine, Faculty of Medicine Airlangga University, Surabaya, Indonesia.
Email: patriadewi2023@unud.ac.id
ABSTRAK
Efusi pleura merupakan kumpulan cairan abnormal di ruang pleura. Diagnosis efusi pleura selain berdasarkan keluhan dan gejala klinis memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang seperti radiografi, analisis cairan pleura. Adenosine deaminase merupakan enzim yang terlibat pada proses katabolisme purin. Enzim ini memegang peranan penting pada diferensiasi sel limfoid. Pemeriksaan aktivitas adenosine deaminase (ADA) telah lama digunakan sebagai penunjang diagnosis tuberkulosis karena cepat, murah, dan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Pemeriksaan analisis cairan pleura masih menjadi pemeriksaan utama pada penderita dengan efusi pleura untuk membantu penegakan diagnosis dan etiologi efusi pleura. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas ADA cairan pleura dan hasil leukosit cairan pleura pada penderita efusi pleura. Jenis penelitian adalah penelitian observasional cross-sectional. Pemeriksaan aktivitas ADA dilakukan pada cairan pleura. Pemeriksaan aktivitas ADA dikerjakan dengan metode fotometri (cara Non Giusti) menggunakan reagen Diazyme dengan alat TMS 24i Premium. Pemeriksaan hitung sel leukosit menggunakan metode otomatis dengan prinsip flow cytometry menggunakan laser optic dengan alat Sysmex XN-1000. Subyek penelitian adalah 40 pasien efusi pleura dengan diagnosis keganasan, tuberkulosis, dan penyakit sistemik. Hasil analisis menunjukkan terdapat korelasi antara aktivitas ADA pada cairan pleura dan hitung sel leukosit untuk seluruh subyek penelitian (r = 0,495 dan p = 0,001). Korelasi antara aktivitas ADA pada cairan pleura dengan sel polimononuklear didapatkan r=0,521 dengan p = 0,001 sedangkan korelasi positif tidak bermakna ditunjukkan antara aktivitas ADA pada cairan pleura dengan sel mononuclear dengan r=0,228 dan p=0,157
Kata kunci. Adenosine deaminase, cairan pleura, leukosit
ABSTRACT
Pleural effusion is an abnormal accumulation of fluid in the pleural space. Diagnosis of pleural effusion can establish by sign, symptom and other examinations such as radiography or analysis of pleural fluid. Adenosine deaminase is an enzyme involved in purine catabolism. This enzyme has important role in the differentiation of lymphoid cells. Examination of adenosine deaminase activity (ADA) has long been used to support the diagnosis of tuberculosis because fast, inexpensive, and has high sensitivity and specificity. Pleural fluid analysis was main examination in patients with pleural effusion to help establish the diagnosis and etiology of pleural effusion. Aim of this study was compare ADA activity of pleural fluid and the pleural fluid leukocytes in patients with pleural effusion. This study was a cross-sectional observational study. Examination of ADA activity was performed on pleural fluid with photometric method (Non Giusti method) using the Diazyme reagent with the TMS 24i Premium tool. Examination of the leukocyte cell count used an automatic method with flow cytometry method using an optical laser with a Sysmex XN-1000 tool. The subjects of this study were 40 patients with pleural effusion diagnosed with malignancy, tuberculosis and systemic disease. Results in this study showed that there was a correlation between ADA activity in pleural fluid and leukocyte cell count for all study subjects (r = 0.495 and p = 0.001). The correlation between ADA activity in pleural fluid and polymononuclear cells was found with r=0.521 and p=0.001, meanwhile a non-significant positive correlation was shown between ADA activity in pleural fluid and mononuclear cells with r=0.228 and p=0.157
Keywords. Adenosine deaminase, pleural fluid, leukocytes
PENDAHULUAN
Efusi pleura merupakan manifestasi klinis yang sering terjadi pada berbagai penyakit. Efusi pleura merupakan kumpulan cairan abnormal di ruang pleura1-3. Efusi pleura terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan atau penurunan resorpsi cairan di ruang pleura. Efusi pleura dapat disebabkan oleh berbagai penyakit seperti penyakit infeksi (tuberkulosis, empiema, pneumonia, dan infeksi parasit), keganasan, penyakit kolagen, penyakit gastrointestinal, penyakit jantung, serta penyebab lain seperti obat-obatan, sindrom nefrotik, dan radiasi. Tuberkulosis merupakan penyebab terbanyak penyakit yang dapat menimbulkan efusi pleura di negara sedang berkembang diikuti oleh pneumonia dan keganasan. Insiden efusi pleura di Amerika Serikat yang disebabkan oleh keganasan diperkirakan sebanyak 250.000 kasus pertahun4.
Diagnosis efusi pleura selain berdasarkan keluhan dan gejala klinis memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang seperti radiografi, analisis cairan pleura, dan pemeriksaan lain sesuai dengan etiologi penyakit yang menyebabkan terjadinya efusi pleura1,2.
Adenosine deaminase merupakan enzim yang terlibat pada proses katabolisme purin yang mengkatalis perubahan adenosine menjadi inosine dan deoksiadenosine menjadi deoksiinosine. Enzim ini memegang peranan penting pada diferensiasi sel limfoid. Distribusinya pada manusia menyebar di seluruh tubuh namun peran fisiologisnya terutama penting pada jaringan limfoid5.
Pemeriksaan aktivitas adenosine deaminase (ADA) telah lama digunakan sebagai penunjang diagnosis tuberkulosis karena cepat, murah, dan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi5. Metode pemeriksaan ADA dibagi menjadi 2 yaitu metode Giusti Galanti dan metode Non Giusti. Suatu kajian metaanalisis dari 63 penelitian menyatakan metode Giusti dilakukan pada 42 penelitian dan 17 penelitian dengan metode Non-Giusti6 Metode Non Giusti dan Giusti menggunakan prinsip fotometri5.
Pemeriksaan analisis cairan pleura masih menjadi pemeriksaan utama pada penderita dengan efusi pleura untuk membantu penegakan diagnosis dan etiologi efusi pleura. Penelitian terdahulu membandingkan aktivitas ADA dengan hasil analisis cairan pleura seperti hitung limfosit dan kadar LDH cairan pleura didapatkan hasil korelasi yang bervariasi6,7. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas ADA cairan pleura dan hitung sel leukosit serta sel polimonuklear (PMN) dan sel mononuklear (MN) pada cairan pleura
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komite Etik Penelitian Kesehatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan semua pasien menandatangani informed consent. Jenis penelitian adalah penelitian observasional cross-sectional. dan dilaksanakan di Ruang Perawatan Paru dan Poliklinik http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2023.V12.i3.P02
Paru RSUD Dr.Soetomo Surabaya dan laboratorium swasta di Surabaya dari bulan Agustus s/d November 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita efusi pleura yang dirawat di Ruang Perawatan Paru dan Poliklinik Paru Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya pada bulan Agustus s/d November 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi berupa usia lebih dari 18 tahun, terdiri dari pria dan wanita, pemeriksaan klinis dan penunjang menunjukkan efusi pleura, bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani formulir persetujuan (informed consent). Kriteria ekslusi berupa penderita efusi pleura yang disertai dengan kelainan faal hemostasis.
Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan aktivitas ADA adalah cairan. Preparasi dilakukan dengan mensentrifus cairan pleura dengan kecepatan 3.000 rpm selama 15 menit sehingga didapatkan serum dan supernatan cairan pleura. Sampel dipindahkan ke dalam tabung eppendorf menjadi aliquot kemudian sampel disimpan pada suhu -80 o C. Pemeriksaan aktivitas ADA dikerjakan dengan metode fotometri (cara Non Giusti) menggunakan reagen Diazyme dengan alat TMS 24i Premium. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan hitung sel leukosit, sel polimonuklear dan sel mononuklear adalah cairan pleura. Pengambilan sampel cairan pleura ditampung dalam tabung tanpa antikoagulan. Pemeriksaan hitung sel leukosit, sel polimonuklear dan sel mononuklear menggunakan metode otomatis dengan prinsip flow cytometry menggunakan laser optic dengan alat Sysmex XN-1000.
Aktivitas ADA pada cairan pleura dan sel polimonuklear (PMN) serta sel mononuklear (MN) dikorelasikan dengan menggunakan uji korelasi Spearman karena data tidak terdistribusi normal.
HASIL
Karakteristik demografis dan klinis dari 40 subyek penderita yang dimasukkan dalam penelitian ini tercantum dalam tabel 1. Subyek penelitian didapatkan laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dimana laki-laki berjumlah 23 orang (57,5%) dan perempuan berjumlah 17 orang (42,5%). Rentang usia subyek penderita berkisar antara 19-74 tahun, dengan rerata usia 46,95 tahun. Jenis penyakit penyebab efusi pleura yang didapat adalah keganasan sebanyak 18 orang (45 %) , tuberkulosis 18 orang (45 %), dan penyakit sistemik 4 orang (10%). Hasil analisis menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara aktivitas ADA pada cairan pleura dan hitung sel leukosit untuk seluruh subyek penelitian dengan r = 0,495 dan p = 0,001
Gambar scatterplot korelasi aktivitas ADA cairan pleura dan hitung sel leukosit dari keseluruhan subyek penelitian penderita efusi pleura disajikan pada gambar 1.
Hasil analisis menunjukkan terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara aktivitas ADA pada cairan pleura dan sel mononuklear untuk seluruh subyek penelitian dengan r = 0,228 dan p = 0,157
Gambar scatterplot korelasi aktivitas ADA pada cairan pleura dan sel mononuklear dari keseluruhan subyek penelitian penderita efusi pleura disajikan pada gambar 2.
Hasil analisis menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara aktivitas ADA pada cairan pleura dan sel polimononuklear untuk seluruh subyek penelitian dengan r = 0,521 dan p = 0,001
Gambar scatterplot korelasi aktivitas ADA pada cairan pleura dan sel polimononuklear dari keseluruhan subyek penelitian penderita efusi pleura disajikan pada gambar 3.
PEMBAHASAN
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi subyek penderita efusi pleura laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Verma, 2008 menyatakan hal yang sama yaitu proporsi penderita efusi pleura laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan9.Hasil tersebut kemungkinan
berhubungan etiologi efusi pleura dimana laki-laki lebih berkontribusi terhadap etiologi TB dan tumor paru sedangkan perempuan lebih banyak berkontribusi terhadap etiologi lain seperti keganasan payudara8-10. Jenis penyakit didapatkan proporsi yang sama antara keganasan dan tuberkulosis, hal ini mungkin disebabkan oleh Indonesia merupakan negara endemis tuberkulosis dan usia pasien lebih banyak pada usia tua yang menjadi faktor predisposisi pada penyakit keganasan.
Adenosine deaminase (ADA) adalah enzim katabolisme purin yang mengkatalisis perubahan adenosine menjadi inosine dan deoksiadenosine menjadi deoksiinosine dengan melepas amonia. Enzim ini berperan dalam jalur katabolisme purin. Enzim ini banyak terdapat di limfosit dan berperan dalam proliferasi dan diferensiasi limfosit. Aktivitas ADA sepuluh kali lebih tinggi di limfosit dibandingkan di eritrosit terutama pada limfosit T yang aktif. ADA juga berperan dalam maturasi monosit menjadi makrofag5,11. ADA mempunyai 2 isoenzim yang utama yaitu ADA-1 dan ADA-2. ADA-2 merupakan komponen terbesar dari total aktivitas ADA di dalam tubuh manusia. Isoenzim ADA-1 terdapat pada sel darah merah, limfosit, dan makrofag sedangkan isoenzim ADA-2 terbanyak terdapat pada monosit dan makrofag5,11.
Fokus penelitian ADA beberapa tahun ini dilakukan pemeriksaan pada cairan pleura. Penelitian yang dilakukan Piras dkkmenyebutkan aktivitas ADA pada cairan pleura dapat digunakan sebagai diagnostik pasien tuberkulosis dengan efusi pleura. Peningkatan aktivitas ADA dapat terlihat pada berbagai penyakit seperti demam tifoid, infeksi mononukleosis, penyakit hati, sarkoidosis, leukemia akut, brucellosis, rheumatoid arthritis, dan keganasan5,11.
Perhitungan sel leukosit pada penelitian ini tidak dapat membedakan secara rinci antara sel neutrofil,limfosit,monosit,basophil, dan eosinophil. Sel leukosit pada cairan pleura pada penelitian ini hanya http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2023.V12.i3.P02
dibedakan menjadi sel mononuklear dan sel polimononuklear. Efusi pleura transudat pada beberapa penelitian didapatkan sel leukosit yang didominasi oleh sel limfosit serta sel mononuklear lain. Penelitian yang dilakukan oleh Sameer dkkdidapatkan sebanyak 83,33 % sampel efusi pleura transudate yang disebabkan oleh sirosis dan gagal jantung, hasil hitung sel leukosit didominasi oleh sel mononuklear sedangkan pada sampel efusi pleura eksudat yang disebabkan oleh tuberkulosis didapatkan dominasi sel polimononuklear12. Penelitian ini didapatkan penyakit yang terbanyak adalah tuberkulosis dan keganasan sehingga efusi pleura yang didapat adalah efusi pleura eksudat.
Penelitian ini mendapatkan hasil korelasi yang bermakna yang signifikan antara aktivitas Adenosine deaminase (ADA) dengan cairan pleura dan hitung sel leukosit, hal ini mungkin disebabkan oleh pada cairan pleura terdapat dominasi sel leukosit yang dapat mengekspresikan aktivitas ADA karena isoenzim ADA-1 dan ADA-2 terbanyak terdapat pada sel limfosit,monosit, dan makrofag13. Penelitian yang dilakukan oleh Nan dkkmenyebutkan jumlah sel dalam efusi pleura bisa digunakan sebagai indeks referensi penting untuk menilai sifat penyakit terutama pada penyakit tuberkulosis14.Peningkatan monosit yang signifikan terjadi pada efusi pleura tuberkulosis dan pada penelitian yang dilakukan Nan dkkproporsi sel mononuklear pada efusi pleura dikelompok pleurisy tuberkulosis secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok empiema14.
Penelitian ini mendapatkan hasil efusi pleura lebih banyak disebabkan oleh penyakit tuberkulosis dan keganasan dengan predominasi limfosit tetapi ketika secara keseluruhan sel mononuklear dikorelasikan dengan nilai ADA didapatkan hasil yang tidak signifikan, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kusuma di Surabaya tahun 2015 yang mana kemungkinan disebabkan oleh subyek penelitian dengan berbagai macam diagnosis dan sel mononuklear yang tidak dapat dibedakan menjadi sel limfosit ataupun sel monosit9.
Sel polimononuklear dalam penelitian ini kemungkinan berasal dari sel neutrophil, sel basophil, dan sel eosinophil serta mendapatkan hasil korelasi yang bermakna secara signifikan antara aktivitas ADA dengan sel polimononuklear. Korelasi ini kemungkinan dapat disebabkan aktivitas ADA total terekspresi oleh seluruh sel polimononuklear pada cairan pleura di seluruh subyek penelitian.
Penelitian yang dilakukan Kusuma dkkmemberikan hasil yang berbeda dengan subyek penelitian hanya pada pasien efusi pleura tuberkulosis9. Nan dkk menyebutkan aktivitas ADA dan proporsi mononuklear sel dalam efusi pleura dapat digunakan sebagai indeks penting
untuk membedakan efusi pleura yang disebabkan oleh tuberkulosis dan empyema14 sehingga penelitian yang lebih lanjut diperlukan untuk melihat korelasi antar aktivitas ADA dengan sel leukosit secara terperinci.
Tabel 1 Karakteristik sampel penelitian penderita efusi pleura di RSUD Dr. Soetomo antara bulan Agustus-November 2016.
Karakteristik sampel |
N |
% |
Jenis kelamin | ||
Laki-laki |
23 |
57,5 |
Perempuan |
17 |
42,5 |
Usia rerata ± SB |
46,95 ± 13,647 | |
Jenis penyakit | ||
Keganasan |
18 |
45 |
Tuberkulosis |
18 |
45 |
Penyakit Sistemik |
4 |
10 |
Gambar 1. Korelasi aktivitas ADA cairan pleura dan hitung leukosit dari keseluruhan subyek penelitian penderita efusi pleura.

Gambar 2. Korelasi aktivitas ADA cairan pleura dan sel mononuklear dari keseluruhan subyek penelitian penderita efusi pleura.

F=Tvirj
Gambar 3. Korelasi aktivitas ADA cairan pleura dan sel polimononuklear dari keseluruhan subyek penelitian penderita efusi pleura.
SIMPULAN DAN SARAN
Terdapat korelasi antara aktivitas ADA pada cairan pleura dan hitung sel leukosit untuk seluruh subyek penelitian dan korelasi antara aktivitas ADA pada cairan pleura dengan sel polimononuklear. Korelasi positif tidak bermakna ditunjukkan antara aktivitas ADA pada cairan pleura dengan sel mononuclear. Jumlah sampel yang lebih besar diperlukan dengan periode pengambilan sampel yang lebih panjang pada masing-masing kategori penyakit yang menyebabkan efusi
pleura untuk memastikan reliabilitas perhitungan komparasi maupun korelasi secara statistik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada PT Nelta Multi Gracia atas bantuan reagen Diazyme.
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Hooper C, Lee YC, Maskell N. “Investigation of a unilateral pleural effusion in adults: British Thoracic
Society pleural disease guideline 2010”. In: Thorax, 2010;65:4 – 17.
-
2. Sato T. Differential Diagnosis of Pleural Effusion. In: JMAJ,2006 ;49(9):315-19.
-
3. Khan FY, Alsamawi M, Yasin M, Ibrahim AS, Hamza M,et al.Etiology of pleural effusion among adults in the State of Qatar: a 1-year hospital-based study. In: EMHJ, 2011;17(7):611-18.
-
4. Najib, MR. Local anaesthetic thoracoscopy: British Thoracic Society pleural disease guideline 2010.In: Thorax,2010; 65(2):54-i60.
-
5. Barua R, Hossain M. Adenosine Deaminase in Diagnosis of Tuberkulosis: A Review. In: AKMMC Journal, 2014;5(2):43-48.
-
6. Lee YCG, Rogers GT.,Rodriguez RM.,, Miller K.., Light RW.Adenosine Deaminase Levels in Nontuberculous Lymphocytic Pleural Effusions.In: Chest, 2001; 120:356–361
-
7. Tay RA, Tee A.Factors affecting pleural fluid adenosine deaminase level and the implication on the diagnosis of tuberculous pleural effusion: a retrospective cohort study. In: BMC Infectious Diseases,2013;13 (546):1-7
-
8. Verma S.Role of pleural fluid adenosine deaminase in aetiological diagnosis of pleural effusion. In: The Internet Journal of Infectious Diseases, 2008;7(1):1-4.
-
9. Kusuma C, Anniwati L,Pradjoko I. Korelasi antara Aktivitas Adenosine Deaminase dan Hasil Analisis Cairan Pleura pada Penderita Curiga Efusi Pleura Tuberkulosis. 2015. Surabaya, Universitas Airlangga.
-
10. Ogunleye EO. Aetiology and Demographic Attributes of Common Pleural Collections in an African Population. In:Surgical Science,
2013;4:332-34.
-
11. Boonyagars L, Liertiburanakul S. Use of adenosine deaminase for the diagnosis of tuberculosis: a review. In:Journal of Infectious Disease and Antimicrobial Agents,2010;27:111-8.
-
12. Sameer et al. Cells in pleural fluid and their value in diffeential diagnosis. Journal of Medical Sience and Clinical Research,2020, 08 (1):561-568
-
13. Lei et al. Diagnostic Value of Pleural EffusionMononuclear Cells Count and Adenosine Deaminase for Tuberculous Pleurisy Patients in China: A Case-Control Study. Front. Med, 2019;6:301.Doi: 10.3389/fmed.2019.00301
-
14. Nan et al. The Value of ADA Level and Monocyte Ratio in Pleural Effusion to Differentiate Tuberculous Pleurisy From Malignant Effusion and Empyema. Acta Medica Mediterranea, 2022, 38: 109-113
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
doi:10.24843.MU.2023.V12.i3.P02
11
Discussion and feedback