ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 12 NO.12,DESEMBER, 2023

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



Diterima: 2022-12-11 Revisi: 2023-11-09 Accepted: 30-11-2023

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS UDAYANA TERHADAP PERKULIAHAN LURING DAN DARING DALAM PEMBELAJARAN BASIC SCIENCE

Ida Ayu Gede Wida Utami1, I Gde Haryo Ganesha2, I Putu Bayu Mayura2

1Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali 2Departemen Pendidikan Dokter dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali [email protected]

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 berdampak terhadap bidang pendidikan sehingga metode perkuliahan semakin beragam. Hal ini menyebabkan terbentuklah beragam persepsi terhadap metode perkuliahan baik luring maupun daring. Semakin jelas persepsi mahasiswa maka semakin jelas metode yang diminati oleh mahasiswa. Tujuan penelitian ini mengetahui persepsi mahasiswa pendidikan dokter Universitas Udayana terhadap perkuliahan luring dan daring dalam pembelajaran basic science.

Responden penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan dokter Universitas Udayana Angkatan 2019 & 2020. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dan menggunakan kuesioner persepsi mahasiswa terhadap perkuliahan luring dan daring.

Sebanyak 392 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi, didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelas yang disukai dan kepuasan pembelajaran secara umum, mahasiswa cenderung lebih memilih perkuliahan luring. Walaupun perkuliahan daring dianggap baik dan membantu selama pandemi Covid-19, mahasiswa cenderung tidak setuju jika perkuliahan luring digantikan sepenuhnya oleh perkuliahan daring.

Simpulan penelitian ini mahasiswa pendidikan dokter Universitas Udayana lebih menyukai perkuliahan luring dibandingkan daring dalam pembelajaran basic science.

Kata kunci: Persepsi Mahasiswa., Perkuliahan Luring., Perkuliahan Daring

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic has an impact on the field of education so that lecture methods are increasingly diverse. This has led to the formation of various perceptions of lecture methods both offline and online. The clearer the student's perception, the clearer the method of interest to students. The purpose of this study was to know the perception of medical students in Udayana University towards offline and online lectures in basic science learning.

The respondents of this study were medical students’ class of 2019 & 2020 in Udayana University. The type of this research is descriptive research with a cross-sectional approach. The sampling technique used was the total sampling method and used a questionnaire of student perceptions towards the offline and online lectures.

A total of 392 respondents who had met the inclusion criteria, obtained research results which show that based on the type of class preferred and learning satisfaction in general, students tend to prefer offline lectures. Although online lectures are considered good and helpful during the Covid-19 pandemic, students tend to disagree if offline lectures are completely replaced by online lectures.

The conclusion of this study was that medical students in Udayana University prefer offline lectures over online lectures in basic science learning.

Keywords: students perception., offline lectures., online lectures

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 yang sedang menerpa dunia nampak memberikan perubahan yang signifikan terhadap kehidupan sehari – hari seperti aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah dan pembatasan untuk bepergian ke luar daerah maupun luar negeri.1 Pandemi juga berdampak

pada bidang pendidikan. Demi mencegah terjadinya perluasan dari virus, pemerintah berupaya membatasi pertemuan dengan cara menutup kampus.2 Melalui cara tersebut, proses pembelajaran mahasiswa terutama mahasiswa kedokteran terkena imbasnya. Metode yang digunakan dalam perkuliahan kedokteran biasanya yaitu

luring, daring, atau kombinasi.3 Kuliah luring merupakan pembelajaran yang bersifat tradisional dan disebut juga kuliah umum karena pada umumnya ada kegiatan interaksi tatap muka yang terjadi untuk menyalurkan ilmu kepada para mahasiswa agar mengerti mengenai konsep – konsep dasar suatu ilmu pengetahuan.4 Biasanya kuliah luring dimulai dengan dosen yang menjelaskan materi menggunakan metode seperti story telling atau role play, dilanjutkan dengan kegiatan diskusi / tanya jawab, dan diakhiri dengan pemberian tugas untuk menguji pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah dijelaskan.5 Kuliah daring berkebalikan dengan kuliah luring yang dimana proses pembelajarannya bersifat modern dan memanfaatkan elektronik serta internet. Materi disalurkan melalui aplikasi, website, ataupun video.6

Metode perkuliahan terutama dalam pembelajaran konsep dasar kedokteran atau basic science mengalami perubahan semenjak masa pandemi dari yang awalnya luring menjadi sepenuhnya daring atau bahkan kombinasi.3 Basic science ialah konsep yang wajib dikuasai agar mempermudah pengembangan suatu ilmu pada perkuliahan kedokteran.7 Biasanya pembelajaran basic science memang disalurkan menggunakan metode luring tetapi semenjak pandemi sudah dialihkan menjadi metode perkuliahan daring atau kombinasi. Untuk pembelajaran kombinasi dilakukan dengan cara pemberian materi secara online kemudian praktik klinis dilakukan secara tatap muka langsung.3 Metode perkuliahan daring yang diterapkan saat awal pandemi terbilang kurang cocok untuk mahasiswa kedokteran karena membutuhkan pelatihan ekstensif agar bisa menyesuaikan diri dalam waktu yang singkat.8 Tetapi seiring berjalannya waktu, mahasiswa mulai terbiasa sehingga terbentuklah beragam persepsi terhadap metode perkuliahan baik luring maupun daring.9 Persepsi tersebut dapat terbentuk karena didasarkan oleh karakter seseorang. Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi persepsi seseorang.10

Menurut para mahasiswa kedokteran yang lebih memilih kuliah daring, kuliah ini lebih nyaman, lebih hemat biaya, lebih banyak memberikan waktu untuk belajar dan tidak melelahkan walaupun sering terjadi kendala pada koneksi jaringan yang menyebabkan mahasiswa ketinggalan informasi.9 Sedangkan mahasiswa yang memilih kuliah luring berpendapat bahwa dari kuliah ini mereka menjadi lebih aktif, lebih semangat belajar dan lebih mudah berinteraksi dengan dosen maupun mahasiswa lainnya walaupun terbilang sulit untuk melakukan pengulangan materi karena tidak tersedianya rekaman video.11 Semakin jelas persepsi mahasiswa terhadap metode pembelajaran maka semakin jelas metode yang diminati oleh mereka.9

Berdasarkan penelitian Dehiya, dkk (2021) didapatkan bahwa mahasiswa kedokteran menganggap pembelajaran daring sudah baik tetapi terdapat beberapa kekurangan dalam implementasinya seperti kurangnya waktu untuk berdiskusi dan dosen hanya membaca slide presentasi sehingga mahasiswa mudah merasa bosan. Hal

ini menyebabkan mahasiswa kedokteran lebih memilih pembelajaran luring dibandingkan daring.12

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis cross sectional. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan dokter. Populasi target adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Populasi terjangkau adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2019 dan 2020. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa/i Program Studi Sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2019 dan 2020 yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan basic science secara luring (offline) atau daring (online), mahasiswa yang bersedia menjadi subjek penelitian dan mahasiswa yang telah menyetujui informed consent yang telah diberikan sebelumnya.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling (mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel atau responden). Dari total 487 mahasiswa pada populasi, didapatkan sebanyak 392 mahasiswa yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi serta sudah cukup untuk mewakili seluruh populasi.

Pengumpulan data dilakukan secara online melalui perantara media sosial dengan menggunakan angket atau kuesioner. Setiap mahasiswa yang telah memenuhi kriteria sampel diberikan kuisioner untuk diisi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data karakteristik responden (jenis kelamin, usia, dan tahun masuk perkuliahan dari mahasiswa) dan data persepsi mahasiswa terhadap metode perkuliahan. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang sudah dimodifikasi dari penelitian dehiya dkk yang berjudul “Online 20 Teaching versus Traditional Teaching – A Survey among Medical Students in Covid-19 Pandemic”. Data yang telah terkumpulkan kemudian dilakukan pembersihan (data cleaning), pengkodean (coding), dan tabulasi ke dalam komputer. Analisis data dilakukan dengan univariat untuk mendapatkan sebaran frekuensi semua variabel. Penelitian ini juga telah mendapatkan kelayakan etik dengan nomor 2022.01.1.0207 oleh Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang sudah diterbitkan tanggal 9 Mei 2022.

HASIL

Dari data karakteristik responden diperoleh bahwa sebanyak 245 orang (62,5%) perempuan dan 147 orang (37,5%) laki – laki. Berdasarkan usia diperoleh 19 tahun sebanyak 30 orang (7,7%), 20 tahun sebanyak 167 (42,6%), 21 tahun sebanyak 171 orang (43,6), 22 tahun sebanyak 22 orang (5,6%) dan 23 tahun sebanyak 2 orang (0,5%). Untuk data berdasarkan angkatan (tahun masuk perkuliahan dari mahasiswa) diperoleh angkatan 2019 sebanyak 207 orang (52,8%) dan angkatan 2020 sebanyak 185 orang (47,2%) (Tabel 1).

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik

Frekuensi

Persentase

Jenis Kelamin                  •   Laki-Laki

147

37,5

Perempuan

245

62,5

Usia (Tahun)                   •   19

30

7,7

•   20

167

42,6

•   21

171

43,6

•   22

22

5,6

•   23

2

0,5

Angkatan                    •  2019

207

52,8

•   2020

185

47,2

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Perkuliahan

Pertanyaan

Jawaban

Frekuensi

%

Jenis pengajaran atau kelas yang mana yang Anda sukai?

Daring

131

33,4

Tradisional

261

66,6

Pada jenis kelas yang mana persepsi pembelajaran lebih baik?

Daring

108

27,6

Tradisional

284

72,4

Metode mana yang berkontribusi pada kepuasan pembelajaran secara umum?

Daring

134

34,2

Tradisional

258

65,8

Saya lebih suka pengajaran tradisional karena

Interaksi dengan tatap muka merupakan cara yang lebih baik untuk mempelajari isi materi

177

45,2

Pengajaran tradisional meningkatkan keterampilan interpersonal

43

11,0

Pengajaran tradisional membantu saya untuk belajar lebih banyak

36

9,2

Lingkungan belajar tradisional berkontribusi pada kepuasan pembelajaran secara umum

97

24,7

Saya tidak suka pengajaran tradisional

39

9,9

Saya lebih suka pengajaran daring karena

Fleksibilitas dalam penjadwalan dan penyelesaian tugas

184

46,9

Suasana yang santai dan akses yang mudah

103

26,3

Kenyamanan dan kemudahan akses dari segi geografis

79

20,2

Saya tidak suka pengajaran daring

15

3,8

Belajar menggunakan dan menikmati teknologi

11

2,8

Bagaimana tanggapan anda terhadap pengajaran daring?

Menarik

215

54,8

Terdapat kesulitan dalam memahami materi karena terbatasnya pengalaman belajar bersifat 3D

103

26,3

Membosankan jika dibandingkan dengan pengajaran tradisional

71

18,1

Sama sekali tidak menarik

3

0,8

Apakah pengajaran daring dapat mengurangi kerugian akademik anda saat Covid-19

Ya

310

79,1

Tidak

82

20,9

Bagaimana tanggapan Anda secara umum tentang sistem pengajaran / evaluasi / umpan balik dari pengajaran daring?

Buruk

4

1,0

Cukup

32

8,2

Sedang

114

29,1

Baik

206

52,6

Baik sekali

36

9,2

Dapatkah pengajaran tradisional digantikan sepenuhnya oleh pengajaran daring?

Setuju

51

13,0

Tidak setuju

257

65,6

Sangat setuju

9

2,3

Sangat tidak setuju

75

19,1

Dari data persepsi mahasiswa, berdasarkan jenis pengajaran atau kelas yang disukai didapatkan bahwa 261 orang (66,6%) memilih tradisional dan 131 orang (33,4%) memilih daring. Mengenai jenis kelas mana yang membuat persepsi pembelajaran lebih baik, 284 orang (72,4%) memilih tradisional dan 108 orang (27,6%) memilih daring. Untuk kepuasan pembelajaran secara umum, 258 orang (65,8%) lebih puas dengan pengajaran tradisional. Saat ditanyakan alasan lebih suka pengajaran tradisional, sebanyak 177 orang (45,2%) memilih interaksi dengan tatap muka merupakan cara yang lebih baik untuk mempelajari isi materi. Sedangkan untuk alasan lebih suka

pengajaran daring, 184 orang (46,9%) memilih fleksibilitas dalam penjadwalan dan penyelesaian tugas (Tabel 2).

Sebagian besar responden menganggap pengajaran daring menarik dan dapat mengurangi kerugian akademik saat pandemi covid-19 sehingga tanggapan responden secara umum tentang pengajaran daring ialah baik. Hal ini dibuktikan dengan 206 orang (52,6%) yang memilih baik. Tetapi, melalui pertanyaan terakhir mengenai pengajaran tradisional digantikan sepenuhnya oleh pengajaran daring didapatkan sebagian besar responden tidak setuju dengan hal tersebut. Hal ini bisa dibuktikan dengan 257 orang (65,6%) memilih tidak setuju, 75 orang (19,1%) memilih sangat tidak setuju, 51

orang (13%) memilih setuju, dan 9 orang (2,3%) memilih sangat setuju (Tabel 2).

PEMBAHASAN

Pada Penelitian ini terdapat responden yang berjumlah 392 orang dan merupakan mahasiswa pendidikan dokter angkatan 2019 dan 2020 yang telah menjalani perkuliahan secara luring atau daring selama pembelajaran basic science. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, mahasiswa cenderung lebih memilih perkuliahan luring dibandingkan daring sebagai jenis kelas yang disukai dan yang membuat persepsi pembelajaran lebih baik. Melalui penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dehiya dkk juga didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa memilih perkuliahan luring dengan alasan bahwa perkuliahan luring sangat berkontribusi terhadap kepuasan pembelajaran secara umum dan materi lebih mudah dipahami bila melalui interaksi tatap muka.12 Studi yang dilakukan Paul dkk juga menyebutkan bahwa mayoritas mahasiswa setuju jika pembelajaran basic science dilakukan dengan metode luring.13

Selain itu, dilanjutkan dengan kepuasan pembelajaran secara umum yang dimana sebagian besar memilih perkuliahan luring. Kepuasan ini juga berkontribusi dengan alasan memilih perkuliahan luring yaitu karena dapat memahami materi lebih baik jika dilakukan dengan interaksi tatap muka bila dibandingkan dengan perkuliahan daring. Apalagi pada perkuliahan luring biasanya terdapat kegiatan praktikum yang sangat membantu mahasiwa untuk lebih mudah memahami materi yang dijelaskan.13

Di sisi lain, perkuliahan daring juga sangat membantu mahasiswa sehingga tidak mengalami kerugian akademik selama pandemi Covid-19. Hal ini pun didukung dengan alasan mahasiswa yang mengatakan bahwa perkuliahan daring sangat fleksibel, efisien waktu, santai, akses yang mudah, dan menarik. Mahasiswa kedokteran dapat menganggap perkuliahan daring menarik karena adanya pembelajaran yang disalurkan melalui aplikasi seperti penggunaan aplikasi interaktif visualisasi tiga dimensi anatomi yang dimana dengan penggunaan aplikasi ini, mahasiswa menjadi lebih tertarik untuk mempelajari materi.15 Selain itu, melalui studi yang dilakukan oleh Agarwal & Kaushik sebelumnya didapatkan bahwa kuliah daring sangat efektif karena materi mudah untuk diakses dan memotivasi mahasiswa untuk belajar.17

Walaupun perkuliahan daring dianggap baik dan membantu selama pandemi Covid-19, mahasiswa cenderung tidak setuju jika perkuliahan luring digantikan sepenuhnya oleh perkuliahan daring. Hal ini diperkuat dengan alasan terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan sistem ini seperti mahasiswa tidak memiliki tempat khusus untuk belajar di rumah dan masalah koneksi jaringan internet sepanjang kuliah berlangsung.16

Sehingga pada penelitian ini, bisa diambil keputusan bahwa dalam pembelajaran basic science atau konsep dasar kedokteran, mahasiswa kedokteran lebih memilih menggunakan metode perkuliahan secara luring.

SIMPULAN SARAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dari total 392 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi diperoleh bahwa mahasiswa pendidikan dokter Universitas Udayana lebih menyukai perkuliahan luring dibandingkan daring dalam pembelajaran basic science karena lebih mudah memahami materi dan tidak membosankan. Semakin banyak dan beragam persepsi mahasiswa, semakin jelas metode perkuliahan yang diminati mahasiswa. Diharapkan juga kepada dosen dapat menyesuaikan dengan minat para mahasiswa agar pembelajaran bisa menjadi lebih efektif.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh responden yang telah berkenan menjadi subjek penelitian dan juga kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan mendukung penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.      Fatmi, M. R. COVID-19 impact on urban

mobility. Journal of Urban Management. 2020. 9(3), pp. 270-275.

  • 2.      Marinoni, G., Van’t Land, H., & Jensen, T. The

impact of Covid-19 on higher education around the world. IAU Global Survey Report. 2020.

  • 3.      Kim, J. W., Myung, S. J., Yoon, H. B., Moon, S.

H., Ryu, H., & Yim, J. J. How medical education survives and evolves during COVID-19: Our experience and future direction. PLoS One. 2020. 15(12), e0243958.

  • 4.      Hamadani, S. S., Zameni, F. and Ataei, M.

Effective Methods in Medical Education: From Giving Lecture to Simulation. Journal of Advanced Pharmacy Education & Research. 2018. 4(4), pp. 9–17.

  • 5.      Sun, J. C. Y., & Wu, Y. T. Analysis ff Learning

Achievement and Teacher–Student Interactions in Flipped and Conventional   Classrooms.

International Review of Research in Open and Distributed Learning. 2016. 17(1), pp. 79-99.

  • 6.      Simeon-Fayomi, B., Ajayi, E. A., Koruga, N., &

Baswani, G. Enhancing Employability Through Innovative Teaching Methods in Adult Learning and Education: A Comparative Study of Nigeria and India. Adult education and work contexts: International perspectives and challenges. 2017. pp. 201.

  • 7.       Putra, S. T., & Harjanto, J. M. Filsafat Ilmu

Kedokteran. Airlangga University Press. 2020.

  • 8.      Rajab, M. H., Gazal, A. M., & Alkattan, K.

Challenges to online medical education during the COVID-19 pandemic. Cureus. 2020. 12(7).

  • 9.      Rawat, R., & Singh, P. A Comparative Study

between Traditional and Online TeachingLearning: Medical Students’ Perspective in the Wake of Corona Pandemic. 2020.

  • 10.     Friska, R. Persepsi mahasiswa pai terhadap sistem

pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Repository UIN Raden Intan Lampung. 2021.

  • 11.     Chen, P. H., Teo, T., & Zhou, M. Effects of

Guided Notes on Enhancing College Students’ Lecture Note-Taking Quality and Learning Performance. Current Psychology. 2017. 36(4), pp. 719-732.

  • 12.     Dehiya, A., Sharma, R., Khullar, M., Gupta, V., &

Gupta, R. Online Teaching versus Traditional Teaching–A Survey among Medical Students in Covid 19 Pandemic. International Journal of Medical and Dental Sciences. 2021. pp. 19952003.

  • 13.     Kuniya, K. Hubungan Gaya Belajar dan

Pendekatan Belajar terhadap Hasil Ujian Praktikum Anatomi pada Mahasiswa Kedokteran Angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (disertasi). Lampung: Universitas Lampung. 2018.

  • 14.     Paul, P., Subramanyam, L., Raghunathan, G., &

Arumugam, B. Learner Perceptions Regarding the Lecture and the Small Group Discussion as Teaching/Learning Methods in Physiology. Bangladesh Journal of Medical Science. 2019. 18(2), pp. 274-278.

  • 15.     Firdaus, M., Pramono, A., & Faradila, S. Aplikasi

Integrated Learning "3d Human Anatomy" Berbasis Multimedia dan Web Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa Medis dan

Kedokteran.  Insand Comtech:  Information

Science and Computer Technology Journal. 2019. 4(1).

  • 16.     Cecilio-Fernandes, D., Parisi, M. C. R., Santos, T.

M., & Sandars, J. The COVID-19 Pandemic and the Challenge of Using Technology for Medical Education in Low and Middle Income Countries. MedEdPublish. 2020. pp. 9.

  • 17.     Agarwal, S.,  & Kaushik, J. S. Student’s

Perception of Online Learning during Covid Pandemic. Indian Journal of Pediatrics. 2020. pp. 1.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2023.V12.i12.P18

138