JMU


Jurnal medika udayana


ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 12 NO.2,FEBRUARI, 2023

I—ao Λ Iojrectorvof

OPEN ACCESS

I_J∖^∕~^^ JOURNALS


Diterima: 2022-12-27 Revisi: 2023-01-30 Accepted: 25-02-2023

PENGARUH TERAPI MURROTAL AL-QUR’AN TERHADAP STRESS PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI

RSUP DR. M.DJAMIL PADANG

*Lola Despitasari1, Lenni Sastra2, Weny Amelia3, Espasari4

  • 1,2,3.    Program Studi S1 Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang 4RSUP Dr. M. Djamil Padang

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering pada kalangan perempuan. Data International Agency For Research On Cancer (IARC) tahun 2018, diketahui perkiraan jumlah kasus baru kanker payudara sekitar 11.6% dari semua kanker dengan angka kematian 6.6%. Penatalaksanaan pada pasien kanker payudara diantaranya kemoterapi. Efek samping kemoterapi salah satunya adalah stress. Terapi non farmakologis untuk mengatasi stress pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi salah satunya dengan terapi murottal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-quran terhadap stress pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian quasi eksperiment dengan desain pre-test and post-test with control group design. Sampel pada penelitian sebanyak 22 responden, 11 responden kelompok intervensi dan 11 responden kelompok control. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dengan kuisioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS) 42. Analisa data menggunakan uji mann whitney. Terdapat perbedaan rerata skor stress pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang yang diberikan terapi murottal Al-Quran dengan pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi yang tidak diberikan terapi murottal Al-Quran (p value = 0,000). Diharapkan agar perawat dapat meningkatkan perannya dalam pemberi asuhan keperawatan dan dapat menerapkan evidance based nursing yaitu terapi murottal Al-Quran pada pasien untuk mengurangi stress yang dirasakan pasien selama menjalani kemoterapi

Kata kunci : Kanker payudara., kemoterapi., terapi murottal Al-Quran

ABSTRACT

Breast cancer is the most common cancer among women. Data from the International Agency for Research on Cancer (IARC) for 2018, it is known that the estimated number of new cases of breast cancer is around 11.6% of all cancers with a mortality rate of 6.6%. Management of breast cancer patients including chemotherapy. One of the side effects of chemotherapy is stress. Non-pharmacological therapy to deal with stress in breast cancer patients undergoing chemotherapy, one of which is murottal therapy. The purpose of this study was to determine the effect of murottal Al-Quran therapy on stress in cancer patients undergoing chemotherapy at RSUP. Dr. M. Djamil Padang. This type of research is quasi-experimental with a pre-test and post-test design with a control group design. The sample in the study was 22 respondents, 11 respondents in the intervention group and 11 respondents in the control group. Sampling technique with purposive sampling. The instrument used in this study was the Depression Anxiety Stress Scale (DASS) 42 questionnaire. Data were analyzed using the Mann Whitney test. The results of the study found that there was a difference in the average stress score in breast cancer patients undergoing chemotherapy at RSUP Dr. M. Djamil Padang who was given murottal Al-Quran therapy to breast cancer patients undergoing chemotherapy who were not given murottal Al-Quran therapy (p value = 0.000). It is hoped that nurses can increase their role in providing nursing care and be able to apply evidence-based nursing, namely Al-Quran murottal therapy to patients to reduce the stress felt by patients while undergoing chemotherapy.

Keywords : Breast cancer., chemotherapy., murottal Al-Quran therapy

PENDAHULUAN

Kanker payudara adalah kanker yang paling sering pada kalangan perempuan. Penyakit kanker di dunia pada tahun 2012 diperkirakan sebanyak 1,67 juta kasus kanker payudara (25% dari semua kanker. Menurut American Cancer Society (ACS) tahun 2015 didapatkan data kasus in situ pada kanker payudara sebanyak 60.290 kasus, yang membutuhkan perawatan invasif sebanyak 231.840 kasus dan kematian akibat kanker payudara sebanyak 40.290 kasus. Data GLOBOCAN International Agency For Research On Cancer (IARC) tahun 2018, diketahui perkiraan jumlah kasus baru kanker payudara sekitar 2.088.849 (11.6% dari semua kanker) dengan angka kematian 626.679 (6.6%)1 Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020 tercatat 19,3 juta kasus dengan angka kematian 10 juta jiwa. Di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 296.914 dan total kasus kematian sebesar 234511 kasus. Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus2

Terdapat berbagai penetalaksanaan pada pasien kanker payudara diantaranya adalah terapi radiologi, terapi hormon, pembedahan dan kemoterapi3. Kemoterapi diberikan melalui pembuluh darah sehingga lebih efektif untuk menjangkau sel-sel kanker yang telah bermestastase ke jaringan lainnya dan dapat memberikan prognosis yang baik pada pasien4 Efek samping kemoterapi akan berpengaruh pada fisik maupun psikologis pasien kanker. Efek samping kemoterapi terhadap fisik yang terjadi yaitu supresi sumsum tulang belakang, mukositis, mual dan muntah, kelelahan, diare, rambut rontok, infeksi dan infertilitas. Efek samping secara psikologis adalah ketidakberdayaan, kecemasan, rasa malu, depresi dan stress1.

Stres pada pasien kanker dapat berasal dari kondisi penyakit, kelelahan dan efek samping dari kemoterapi yang sedang dijalani. Stres pada penderita kanker payudara muncul karena beberapa faktor seperti lamanya waktu atau proses pengobatan, efek kemoterapi, dan lingkungan penderita5. Pasien yang mengalami dan akan menjalani prosedur kemoterapi sangat beresiko mengalami peningkatan stres karena ketidaktahuan prosedur kemoterapi yang akan di jalani ataupun karena kondisi penyakitnya, dengan demikian di butuhkan upaya yang tepat untuk menurunkan tingkat stres pada pasien dengan kemoterapi6. Penelitian Merina Widyastuti dkk didapatkan pasien yang menjalani kemoterapi mengalami stres sedang sebanyak 33 orang (72,7%).

Penatalaksanan untuk mengatasi stres adalah dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi

merupakan terapi yang digunakan dengan obat-obatan2. Terdapat beberapa jenis tindakan non farmakologis diantaranya adalah hipnoterapi, aromaterapi, terapi musik, deep breathing exercise, terapi murottal dan terapi guided imagery7.Terapi murottal Al-Qur’an akan membangkitkan gelombang melalui indera pendengaran yang akan diteruskan kedalam susunan saraf. Lantunan A-qur’an dapat menurunkan hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks dan mengalihkan perahatian dari rasa takut, cemas, stress, dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh8.

Surah Ar-Rahman mengajarkan kita supaya lebih bersyukur terhadap segala nikmat Allah yang lebih diberikan, dan lebih menerima apa saja yang Allah takdirkan, dan sesungguhnya hanya dengan kehendak Allah lah kita dapat sembuh dari segala macam penyakit9. Kandungan dari surah Ar-rahman dengan tempo yang lembut serta harmonis dapat menurunkan hormon-hormon stres,    merangsang

hipotalamus megaktifkan hormon endorhfin alami (serotonin) yang membuat seseorang merasa bahagia10.

Penelitian tentang terapi murottal Al-quran terhadap stress pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi belum pernah diteliti sebelumnya, namun penelitian terapi murottal Al-quran yang sudah diteliti adalah terhadap kecemasan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Al-Jubouri dkk10 tentang Recitation of Quran and Music to Reduce Chemotherapy-Induced Anxiety Among Adult Patinets With Cancer dimana didapatkan hasil pemberian murotal Al-Quran selama 20 menit dengan melalui MP3 dan handphone untuk mendengarkan murotal Al-Qur’an Surah Yasin dengan suara Mishary Rashid Al-Efasy dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien kanker yang akan menjalani kemoterapi pada pasien kanker.

Berdasarkan data diatas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-quran terhadap stress pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang kemoterapi RSUP. Dr. M. Djamil Padang.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain penelitian pre-test and post-test with control group design. Penelitian ini sudah mendapatkan izin   kelaikan etik

(Ethical Clearance) dari Komisi Etik Penelitian RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan nomor LB.02.02/5.7/396/2022. Penelitian ini dilakukan di ruang kemoterapi RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada bulan Juni 2022-Oktober 2022. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 22 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. 11 responden kelompok control dan 11 responden kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dengan kuisioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS) 42 dan intervensi yang diberikan terapi Murottal Al-Quran surat Ar-Rahman selama 20-30 menit 64

selama 3 hari.Kriteria inklusi dalam penelitian adalah: Bersedia menjadi responden dan mengikuti semua prosedur penelitian sampai akhir, pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi, pasien kanker payudara yang mengalami stres dengan skor ≥ 15, pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi tetapi belum pernah melakukan terapi murottal Al-Qur’an. Kriteria ekslusi pada penelitian ini pasien yang mengalami gangguan pendengaran.

Teknik analisa data dilakukan secara komputerisasi. Uji jormalitas data dengan menggunakan Shapiro Wilk didapatkan data kelompok control tidak terdistribusi normal (p value <  0,005), analisa data dialnjutkan dengan

menggunakan uji Wilcoxon. Uji normalitas kelompok intervensi didapatkan data terdistribusi normal (p value > 0,005), analisa data dilanjutkan dengan uji paired t test. Untuk mengetahui perbedaan kelompok control dengan kelompok intervensi, dilakukan analisa data dengan uji Mann Whitney

HASIL

Nilai Rerata Skor Stress Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Intervensi)

Tabel.1. Rerata Skor Stress Sebelum Dan Sesudah

Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Pada Pasien Kanker

Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Intervensi)

Skor Stres

Mean

SD

Min

Max

Pre- Test

18,72

1,272

17

21

Post - Test

12,63

1,286

10

14

Berdasarkan tabel .1 diketahui bahwa rerata skor stress sebelum diberikan terapi murottal Al-Quran adalah 18,72 dan setelah diberiakan terapi murottal Al-Quran adalah 12,63.

Diketahui Rerata Skor Stress Penilaian Awal Dan Stress Penlilaian Akhir Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Kontrol)

Tabel 2. Rerata Skor Stress Penilaian Awal Dan Stress Penlilaian Akhir Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Kontrol)

Skor Stress

Median

SE

Min

Max

Penilaian

21,50

0, 621

16

24

Awal

Penilaian

21,00

0, 619

15

23

Akhir

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel .2 didapatkan bahwa setelah dilakukan penilaian awal skor stress pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi didapatkan nilai median skor stress adalah 21,50 dan skor penilaian akhir stress adalah 21,00.

Diketahui Perbedaan Rerata Skor Stress Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Intervensi)

Tabel 3. Perbedaan Rerata Skor Stress Sebelum Dan

Sesudah Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang

Kemoterapi RSUP Intervensi)

Dr. M.

Djamil

Padang

(Kelompok

Kelompok

Mean

Selisih Mean

SD

P value

Pre test

18,72

kelompok intervensi

6,09

1,814

0,000

Post test

12,63

kelompok intervensi

Berdasarkan hasil penelitian pada table 3 dapat dilihat, bahwa selisih nilai rerata skor stress sebelum dan sesudah mendapatkan intervensi terapi murottal Al-Quran adalah sebesar 6,09. Hasil uji statistic dilakukan dengan menggunakan uji paired T-Test didapatkan nilai p value = 0,000 dimana dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan antara rerata skor stress sebelum dan sesudah diberikan intervensi intervensi terapi murottal Al-Quran pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Perbedaan Rerata Skor Stress Penilaian Awal Dan Stress Penlilaian Akhir Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Kontrol)

Tabel 4 Perbedaan Rerata Skor Stress Penilaian Awal Dan Stress PenlilaianAkhir Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Kontrol)

Kelompok

Median (Minimum-Maksimum)

P value

Penilaian awal kelompok control

21,50 (16-24)

0,008

Penilaian akhir kelompok kontrol

21,00 (15-23)

Berdasarkan hasil penelitian pada table 4 bahwa nilai median skor stress penilaian awal kelompok control 21,50 dan penilaian akhir kelompok control adalah 21,00. Hasil uji statistic dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai p value = 0,008 dimana dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan antara rerata skor stress penilaian awal dan penilaian akhir pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang

Perbedaan Rerata Skor Stress Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Yang Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Dengan Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Yang Tidak Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Tabel 5. Perbedaan Rerata Skor Stress Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Yang Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Dengan Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Yang Tidak Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Di RSUP Dr. M. Djamil Padang

Variabel

Median (Minimum-Maksimum)

P

Value

Kelompok yang diberikan intervensi (Terapi murottal Al-Quran) Kelompok kontrol

12,71 (10-14)

21,00 (15-23)

0,000

Berdasarkan hasil penelitian pada table 5 dapat dilihat median kelompok intervensi (terapi murottal Al-Quran) adalah 12,71 dan median kelompok control adalah 21,00. Hasil uji statistic dilakukan dengan menggunakan uji mann whitney didapatkan nilai p value = 0,000 dimana dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara kelompok control dengan kelompok intervensi, ada pengaruh terapi murottal

Al-quran tehadap stress pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PEMBAHASAN

Nilai Rerata Skor Stress Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Intervensi)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rerata skor stress sebelum diberikan terapi murottal Al-Quran adalah 18,72 dan setelah diberiakan terapi murottal Al-Quran adalah 12,63. Berdasarkan hasil penelitian terdapat penurunan skor stress antara sebelum di berikan terapi Murottal Al-Quran dengan setelah diberikan terapi Murottal Al-Quran.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rita12 tentang pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat stess pada pasien kanker payudara di RS tentara DR. Soepraoen Malang, tentang pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat stess pada pasien kanker payudara di RS tentara DR. Soepraoen Malang, menyatakan ada pengaruh terapi mendengarkan murottal Al-Quran selama 15-30 menit dalam 3-5 kali sehari dengan p value 0,006.

Menurut penelitiian yang dilakukan Br. Sitepu & Wahyuni13 menyatakan sebanyak 28,8% pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi mengalami stres. Terdapat 22 (48,9%) responden dengan kondisi stres sedang dan 18 (40%) yang mengalami stres parah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.Stresor pada pasien kanker berasal dari kondisi penyakit, kelelahan dan efek samping dari kemoterapi yang sedang dijalani. Stres pada pasien kanker dapat berasal dari kondisi penyakit, kelelahan dan efek samping dari kemoterapi yang sedang dijalani. Stres pada penderita kanker payudara muncul karena beberapa faktor seperti lamanya waktu atau proses pengobatan, efek kemoterapi, dan lingkungan penderita5. Efek samping kemoterapi akan berpengaruh pada fisik maupun psikologis pasien kanker. Efek samping kemoterapi terhadap fisik yang terjadi yaitu supresi sumsum tulang belakang, mukositis, mual dan muntah, kelelahan, diare, rambut rontok, infeksi dan infertilitas. Sedangkan secara psikologis adalah ketidakberdayaan, kecemasan, rasa malu, depresi dan stres1. Mendengarkan ayat suci Al-qur’an salah satunya yaitu surah Ar-rahman memiliki pengaruh mendatangkan ketenangan dan menurunkan tetegangan urat syaraf14. Mekanisme Murottal Surat Ar-Rahman dalam tubuh yaitu akan mengaktifkan gelombang positif sebagai terapi relaksasi karena surat Ar-Rahman memiliki karakteristik mendayu-dayu. Hal ini akan menstimulasi adanya relaksasi yang dihasilkan oleh Murottal Al-Qur’an. Saat otak diberikan stimulus berupa suara, dan suara berbanding lurus dengan frekuensi natural sel, maka sel akan beresonasi kemudian

a.


b.


dapat aktif memberikan sinyal ke kelenjar sehingga menjadi relaksasi10.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sesudah mendapatkan intervensi terapi Murottal Al-Quran didapatkan penurunan rerata skor stress pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Menurut analisa peneliti pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi cenderung mengalami gangguan psikologis seperti stres, cemas, dan depresi. Hal tersebut dirasakan karena kondisi penyakit kanker payudara yang dialami pasien maupun efek dari kemoterapi. Pemberian terapi murottal surah Ar-rahman dapat mendatangkan ketenangan dan menurunkan tetegangan urat syaraf yang dapat menurunkan stres

Diketahui Rerata Skor Stress Penilaian Awal Dan Stress Penlilaian Akhir Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Kontrol).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien akan menjalani prosedur kemoterapi sangat beresiko mengalami peningkatan stres karena ketidaktahuan prosedur kemoterapi yang akan dijalani ataupun karena kondisi penyakit, dengan demikian dibutuhkan upaya yang tepat untuk menurunkan stres pada pasien dengan kemoterapi6.

Kemoterapi merupakan proses pengobatan mengunakan obat-obatan yang mempunyai tujuan untuk menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat15. Efek samping kemoterapi akan berpengaruh pada fisik maupun psikologis pasien kanker. Efek samping kemoterapi terhadap fisik yang terjadi yaitu supresi sumsum tulang belakang, mukositis, mual dan muntah, kelelahan, diare, rambut rontok, infeksi dan infertilitas. Sedangkan secara psikologis adalah ketidakberdayaan, kecemasan, rasa malu, depresi dan stres1.

Menurut peneliti, pasien yang menjalani kemoterapi baru pertama kali dan sudah berulang akan berbeda stress yang dirasakannya. Pasien dengan kemoterapi pertama akan lebih merasakan stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang telkah menjalani kemoterapi yang berulang. Hasil penelitian menunjukan ada penurunan stress pada kelompok control, hal ini bisa di sebabkan karena perbedaan dari pelaksanaan kemoterapi antara kemoterapi pertama dengan kemoterapi yang berulang.

Diketahui Perbedaan Rerata Skor Stress Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Intervensi).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil uji statistic dilakukan dengan menggunakan uji paired T-Test

didapatkan nilai p value = 0,000 dimana dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan antara rerata skor stress sebelum dan sesudah diberikan intervensi intervensi terapi murottal Al-Quran pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hal ini sejalan dengan penelitian Rita12 dengan judul pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat stess pada pasien kanker payudara di RS tentara DR. Soepraoen Malang dan didapat kan penurunan skor stress setelah dilakukan intervensi terapi murottal didapatkan (p value 0,006).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astuti & Suprayitno16 menjelaskan bahwa pasien kanker payudara memiliki emosional yang berlebihan dan dapat memicu kondisi stres setelah diagnosa dan treatment. Stres yang dialami dimanifestasikan secara langsung melalui perubahan fisiologis dan psikologis. Gelaja yang dirasakan seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, nyeri abdomen dan sesak nafas serta perunahan perilaku seperti gelisah, bicara cepat, reaksi terkejut. Dari segi psikologis, dampak kemoterapi yang ditimbulkan berupa kecemasan, stres, hingga depresi16.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan memberikan intervensi terapi murottal pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi selama 20-30 menit selama 3 hari, pada masing-masing responden. secara statistik terjadi penurunan skor stress dengan selisih sebelum diberikan intervensi murottal dan sesudah diberikan terapi murottal 6,091. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa skor stress pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi ke 4 signifikan lebih rendah setelah diberikan terapi murottal. Terapi murottal Al-Quran akan membangkitkan gelombang melalui indera pendengaran yang akan diteruskan kedalam susunan saraf. Saat otak diberikan stimulus berupa suara, dan suara berbanding lurus dengan frekuensi natural sel, maka sel akan beresonasi kemudian dapat aktif memberikan sinyal ke kelenjar. Selanjutnya tubuh akan mengeluarkan hormon endorphine kondisi inilah yang akan membuat tubuh rileks. Mendengarkan murottal Al-Qur’an akan membuat pasien merasa lebih dekat dengan Tuhan serta menuntun pasien untuk mengingat dan menyerahkan segala hal yang dihadapi kepada Tuhan, Kepasrahan ini dapat menambah keadaan rileks dan tenang pada pasien sebelum di operasi. Dengan adanya terapi murotal Al Quran kualitas kesadaran seseorang terhadap Tuhan akan meningkat, baik seseorang tersebut tahu inti maupun makna dari Al-Qur’an yang dibacakan atau tidak. Kesadaran ini akan menyebabkan totalitas kepasrahan kepada Tuhan sehingga otak berada pada kondisi yang optimal dan dapat menyingkirkan stres serta kecemasan yang dialami17

Kandungan dari terapi murottal Al-qur’an surah Ar-rahman dengan tempo yang lembut serta harmonis dapat menurunkan hormon-hormon stres,    merangsang

hipotalamus megaktifkan hormon endorhfin alami (serotonin) yang membuat seseorang merasa bahagia14.

Berdasarkan analisa peneliti terhadap pengaruh murottal terhadap stress pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang, didapatkan penurunan nilai rerata skor stress yang berarti menunjukan bahwa penerapan terapi murottal efektif dalam menurnkan stress pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Hal ini ini disebabkan saat mendengarkan murottal akan membangkitkan gelombang melalui indera pendengaran yang akan diteruskan kedalam susunan saraf. Saat otak diberikan stimulus berupa suara, dan suara berbanding lurus dengan frekuensi natural sel, maka sel akan beresonasi kemudian dapat aktif memberikan sinyal ke kelenjar. Selanjutnya tubuh akan mengeluarkan hormon d. endorphine kondisi inilah yang akan membuat tubuh rileks dan stress menurun.

  • c. Perbedaan Rerata Skor Stress Penilaian Awal Dan Stress Penlilaian Akhir Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang (Kelompok Kontrol).

Berdasarkan hasil penelitian nilai median skor stress penilaian awal kelompok control 21,50 dan penilaian akhir kelompok control adalah 21,00. Hasil uji statistic dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai p value = 0,008 dimana dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan antara rerata skor stress penilaian awal dan penilaian akhir pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang

Pada kelompok control menunjukan ada perubahan skor stress pada penilaian awal dan penilaian akhir. Sebanyak 4 dari 11 (36,36%) orang reponden yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang tidak mengalami penurunan skor stress. Sebanyak 7 dari 11 (63,6%) reponden yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang mengalami penurunan skor stress dari penilaian awal dan penilaian akhir. Artinya terjadi penuruan pada skor stress pada dua kali pengukuran. Terjadi selisih perubahan skor stress yang tidak terlalu tinggi berkisr 0-1. Walaupun terjadi penuruan skor stress pada kelompok control bisa di katakana tidak terjadi perubahan yang signifikan karena penurunan yang tidak terlalu tinggi dan masih berada pada tingkat stress yang sama yaitu stress ringan dan sedang. Perubahan skor stress pada penilaian awal dan penilaian akhir, kalau di kategorikan stress responden masih berada pada tingkat stress yang sama dengan penilaian awal

Responden pada penelitian ini adalah mereka yang baru menjalani kemoterapi pada kemoterapi 2 dan 3 yang akan merasakan stress saat menjalani kemoterapi. Stres pada pasien kanker dapat berasal dari kondisi penyakit, kelelahan dan efek samping dari kemoterapi yang sedang dijalani. Stres pada penderita kanker payudara muncul karena

beberapa faktor seperti lamanya waktu atau proses pengobatan, efek kemoterapi, dan lingkungan penderita5. Responden pada kelompok control terlihat mayoritas responden berusia lebih dari 30 tahun. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahawa semakin tinggi usia seseorang maka stress semakin ringan18. Untuk jenis kelamin sendiri, pada penelitian ini semua responden adalah wanita. Secara teori menyatakan kalau perempuan lebih mudah stress dari pada laki-laki17.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata skor stress penilaian awal dan penilaian akhir pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan nilai p value 0,005.

Perbedaan Rerata Skor Stress Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Yang Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Dengan Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Yang Tidak Diberikan Terapi Murottal Al-Quran Di Ruang Kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang

Berdasarkan hasil penelitian pada table 5 dapat dilihat median kelompok intervensi (terapi murottal Al-Quran) adalah 12,71 dan median kelompok control adalah 21,00. Hasil uji statistic dilakukan dengan menggunakan uji mann whitney didapatkan nilai p value = 0,000 dimana dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara kelompok control dengan kelompok intervensi, ada pengaruh terapi murottal Al-quran tehadap stress pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rita12 tentang pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat stess pada pasien kanker payudara di RS tentara DR. Soepraoen Malang, menyatakan ada pengaruh terapi mendengarkan murottal Al-Quran selama 15-30 menit dalam 3-5 kali sehari dengan p value 0,006. Efek fisiologis dari Al-Quran dicapai melalui dua mekanisme dengan memahami makna dari setiap Al-Quran melalui suara atau bacaan AL-Quran17.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan memberikan intervensi terapi murottal pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi selama 20-30 menit selama 3 hari, pada masing-masing responden. secara statistik terjadi penurunan skor stress pada kelompok intervensi. Dilihat dari teori adaptasi Roy, jika manusia diberika stimulus lingkungan secara terus menerus dapat menimbulkan respon adaptasi yaitu berupa respon adaptif. Manipulasi terhadap stimulus dapat membawa individu berada dalam zona adaptasi sehingga dapat memberikan dampak atau efek pada fisiologis, fungsi peran dan ketergantungan. Manipulasi stimulus bertujuan untuk mengontrol mekanisme koping individu yang dalam hal ini dilakukan dengan pemberian terapi murottal Al-Quran

dengan mendengarkan surah Ar-Rahman. Respon adaptif adalah peningkatan integritas guna membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya12.                        4.

Pada dasarnya intervensi yang dilakukan memiliki tujuan untuk membantu upaya adaptasi seseorang dengan mengelola lingkungannya. Walaupun terjadi perubahan skor stress pada kelompok control pada penelitian ini tetapi tidak membuat perubahan pada tingkat stress kelompok control, Hal ini mungkin dapat juga dipengaruhi oleh kurangnya 5. manipulasi stimulus lingkunagn sehingga tidak dapat membawa individu tersebut pada zona adaptasi. Tidak adanya perlakukan terapi murottal Al-Quran pada kelompok 6. control dalam penelitian ini mungkin juga dikarenakan karena tidak adanya manipulasi stimulus yang bertujuan untuk mengontrol koping indiviu.

Menurut analisa peneliti menurunnya skor stress pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi juga 7. dapat dipengaruhi oleh lamaya kemoterapi yang dilakukan. responden yang baru pertama menjalani kemoterapi akan berbeda skor stress nya dengan responden yang telah dilakukan berulang-ulang.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ada perbedaan rerata skor stress pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang yang diberikan terapi murottal Al-Quran dengan pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi yang tidak diberikan terapi murottal Al-Quran di RSUP Dr. M. Djamil Padang (p value = 0,000). Saran agar perawat dapat meningkatkan perannya dalam pemberi asuhan keperawatan dan dapat menerapkan evidance based nursing yaitu terapi murottal Al-Quran pada pasien untuk mengurangi stress yang dirasakan pasien selama menjalani kemoterapi

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Yayasan dan STIKes MERCUBAKTIJAYA yang telah memberikan dukungan kepada peneliti untuk melakukan penelitian dan pihak RSUP Dr. M. Djamil Padang yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Amelia, W., Andika, M., & Yulanda, D. (2020). Pengaruh Latihan Jalan Kaki Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Rsup Dr.

M Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Mercusuar, 3(1),

Page16-27. https://doi.org/10.36984/jkm.v3i1.80

  • 2.    Kesehatan, K. (2022). Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

  • 3.    Utami, L. S., & Musyarofah, S. (2021). Jurnal Ilmiah

Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. Peran Mikronutrisi

Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19, 11 No 1(Januari), 1– 8.

Anita, A., & Sukamti P, T. (2016). Pengaruh Pemberian Booklet Kemoterapi terhadap Kemampuan Perawatan Diri Penderita Kanker Payudara Pasca Kemoterapi di Ruang Bedah Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung.     Jurnal     Kesehatan,      7(1),     26.

https://doi.org/10.26630/jk.v7i1.115

Septilia, F., Karim, D., & Huda, N. (2018). Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara Pada Berbagai Tingkat Stadium. 5(2), 1676–1683 Merina Widyastuti, Christina Yuliastuti, Imroatul Farida, Nisha Dharmayanti Rinarto, I. R. F., & Stikes. (2020). Relaksasi Progresif Sebagai Penurun Tingkat Stres Pasien Kanker Dengan Kemoterapi. Jurnal Ilmiah Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya, 15(1), 1–16.

Amalia, K., & Hartiti, T. (2021). Pemberian terapi murattal terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker kolorektal pre operasi.            Ners            Muda,            2(3).

https://doi.org/10.26714/nm.v2i3.6247

  • 8.    Dianti, M. R.,  & Indrawijaya, Y. Y. A. (2021).

Efektifitas Terapi Murottal Al Qur’an terhadap Stres Mencit (Mus Musculus). Journal of Islamic Pharmacy, 6(1), 28–34. https://doi.org/10.18860/jip.v6i1.10668

  • 9.    Twistiandayani, R., & Prabowo, A. R. (2021). Terapi Mendengarkan Murottal Al-Qur’an Surat Al-Fatihah dan Surah Ar-Rahman terhadap Stres, Kecemasan, dan Depresi  pada Pasien CKD V yang Menjalani

Hemodialisis. Journals of Ners Community, 12(1), 95– 104.

  • 10.    Harmawati, Hardini, S., & Patricia, H. (2021). Pengaruh Pemberian Terapi Murottal Surat Ar-Rahman Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Puskesmas Tanah Kampung. Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika,  1(1),  515–527.

https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS/art icle/view/958

  • 11.    Al-Jubouri, M. B. A., Isam, S. R., Hussein, S. M., & Machuca-Contreras, F. (2021). Recitation of quran and music to reduce chemotherapy-induced anxiety among adult patients with cancer: A clinical trial. Nursing Open, 8(4), 1606–1614. https://doi.org/10.1002/nop2.781

  • 12.    Rita, T. R. R. (2019). (2019). Pengaruh Mendengarkan Murottal Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Stress Pada Pasien Ca Mamae di RS Tentara DR Soepraoen Malang.      Universitas     Brawijaya     Malang.

http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175844/

  • 13.    Br. Sitepu, Y. E., & Wahyuni, S. E. (2018). Gambaran Tingkat Stres, Ansietas Dan Depresi Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan. Talenta Conference Series: Tropical Medicine    (TM),    1(1),    107–113.

https://doi.org/10.32734/tm.v1i1.50

  • 14.    Dwi Oktarosada, & Nikki Annane Pangestu. (2021).

Pengaruh Terapi Murotal Qur’an Surah Ar-Rahman Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Bernung Kabupaten Pesawaran Tahun 2020. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah,    6(1),    32–38.

https://doi.org/10.54892/jmpialidarah.v6i1.130

  • 15.    Gunawan, R., Nuripah, G., & Nilapsari, R. (2020).

Pengaruh Mendegarkan Murottal Al-Quran terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Payudara Sebelum Menjalani Kemoterapi di RSUD Al-IHSAN. Prosiding Kedokteran, 6(1), 568–574.

  • 16.    Astuti, L., & Suprayitno, E. (2018). Literatur Review: Pengaruh Psikoedukasi Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi.

  • 17.    Adhin Al Kasanah, A. P. (2021). Efektifitas Terapi Murotal Al Quran Terhadap Kecemasan Dan Stres Pada Pasien Pre Operasi. 13, 129–136.

  • 18.    Ilham, R., Ibrahim, S. A., & Igirisa, M. D. P. (2020). Pengaruh Terapi Reminiscence Terhadap Tingkat Stres Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 2(1), 12–23. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v2i1.4349

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2023.V12.i2.P12

70