JMU           ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 12 NO.10,OKTOBER, 2023


Jurnal medika udayana        I   I—I DIRECTORY OF

∕                OPEN ACCESS

∕ I_           JOURNALS

Diterima: 2023-01-01 Revisi: 2023-05-30 Accepted: 25-08-2023

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI AKADEMIK DENGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN ANGKATAN 2018-2020 DI LINGKUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Luh Putu Ayu Mas Dewanti1, I Gde Haryo Ganesha2, Cokorda Agung Wahyu Purnamasidhi3, I Kadek Swastika4

  • 1.    Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

  • 2.    Bagian DME FK UNUD

  • 3.    SMF Ilmu Penyakit Dalam FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar

  • 4.    Bagian Parasitologi FK UNUD e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan serangkaian program kegiatan belajar mengajar di luar jadwal jam pelajaran terprogram, yang dimaksudkan untuk meningkatkan cakrawala pandang mahasiswa menumbuhkan bakat dan minat serta semangat pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ekstrakurikuler ini memiliki banyak manfaat positif yang tidak hanya berguna untuk mengisi waktu luang saja, tetapi juga dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih menekuni bidangnya dan berpatisipasi dalam organisasi sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi akademik yang diraih oleh mahasiswa itu sendiri. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode consecutive sampling dengan menggunakan rumus slovin. Dari jumlah populasi mahasiswa kedokteran angkatan 2018 hingga 2020 adalah sekitar 600 orang, yang menjadi sampel penelitian berjumlah 240 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif lemah (r=-0,228) antara waktu ekstrakurikuler dengan IPK, yang berarti semakin banyak waktu yang dihabiskan per minggunya untuk kegiatan ekstrakurikuler, maka IPK cenderung semakin rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah dan jenis ekstrakurikuler tidak berpengaruh dengan IPK, namun waktu yang dihabiskan pada kegiatan ekstrakurikuler setiap minggunya berpengaruh terhadap IPK. Terdapat hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk kegiatan ekstrakurikuler dengan IPK. Jumlah ekstrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler tidak berpengaruh terhadap IPK.

Kata kunci : Ekstrakurikuler.. prestasi akademik., mahasiswa kedokteran

ABSTRACT

Extracurricular activities are a series of teaching and learning activities outside the programmed lesson schedule, which are intended to increase students' horizons, cultivate talents and interests as well as the spirit of community service. This extracurricular activity has many positive benefits which are not only useful for filling spare time, but can also motivate students to be more involved in their fields and participate in organizations so that they can affect the academic achievements of the students themselves. This study used an analytical observational design, using a cross-sectional approach. The research sample was taken using the consecutive sampling method using the slovin formula. From the total population of medical students from 2018 to 2020, there are around 600 people, the research sample is 240 respondents. The results of this study indicate that there is a weak negative relationship (r=-0.228) between extracurricular time and GPA (Grade-Point Average), which means that the more time spent per week on extracurricular activities, the lower the GPA (Grade-Point Average) tends to be. The results of this study indicate that the number and type of extracurricular activities have no effect on the GPA (Grade-Point Average), but the time spent on extracurricular activities each week has an effect on the GPA (Grade-Point Average). There is a relationship between time spent on extracurricular activities and GPA (Grade-Point Average). The number of extracurricular and the type of extracurricular has no effect on GPA(Grade-Point Average). Keywords : Extracurricular., academic achievements., medical students.

PENDAHULUAN

Menjalani masa pendidikan di kampus kedokteran bukanlah hal yang mudah, banyak hal-hal semasa pendidikan yang membuat para mahasiswanya stres seperti jadwal perkuliahan yang padat, berbagai kegiatan diluar akademik seperti kepanitiaan acara dan lain sebagainya. yang juga begitu banyak sehingga banyak dari mahasiswa kedokteran tersebut mengalami stres tidak hanya akademik tetapi juga stress eksistensial dan juga psikologis yang akan memperburuk kesehatan mental para mahasiswa tersebut selama menjalani masa pendidikan di kampus/fakultas kedokteran.1

Oleh sebab itu, penting bagi mahasiswa kedokteran untuk menyeimbangkan segala kegiatan akademik di universitas dengan aktivitas relaksasi yang mempunyai nilai positif dalam kehidupan. Aktivitas relaksasi akan membuat pikiran menjadi lebih santai tanpa beban dan akan mencegah timbulnya rasa jenuh pada mahasiswa.2

Sekarang ini kehidupan di kampus tidaklah hanya berkutat pada bidang akademis saja, namun sekarang mahasiswa dapat mengeksplorasi kemampuannya sesuai minat dan bakat yang dimiliki melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan serangkaian program kegiatan belajar mengajar di luar jadwal jam pelajaran terprogram, yang dimaksudkan untuk meningkatkan cakrawala pandang mahasiswa menumbuhkan bakat dan minat serta semangat pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ekstrakurikuler juga bermanfaat bagi mahasiswa dalam pembentukan prilaku sosial seperti kerjasama, kemurahan hati, empati, sikap tidak mementingkan diri sendiri, sikap ramah, memimpin dan mempertahankan diri.

Tabel 1 Karakteristik Responden

Kegiatan ekstrakurikuler ini memiliki banyak manfaat positif yang tidak hanya berguna untuk mengisi waktu luang saja, tetapi juga dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih menekuni bidangnya dan berpatisipasi dalam organisasi sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi akademik yang diraih oleh mahasiswa itu sendiri.3

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini akan menggunakan desain observasional analitik, dimana penelitian yang dilakukan hanya melalui pengamatan, tanpa ada intervensi terhadap subjek penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah cross-sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode consecutive sampling. dimana semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel menggunakan rumus slovin. Jumlah populasi mahasiswa kedokteran Angkatan 2018 hingga 2020 adalah sekitar 600 orang (N=600). Jadi, besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 240 responden.

HASIL

Hasil penelitian berhasil mendapatkan total 240 responden mahasiswa program studi sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 20182020 yang memenuhi kriteria inklusi.

Variabel


Frekuensi (n)


Persentase (%)


Jenis Kelamin

Laki-laki

84

35,0

Perempuan

156

65,0

Usia

20,97 ±1,335

18

5

2,1

19

18

7,5

20

86

35,8

21

39

16,3

22

65

27,1

23

17

7,1

Angkatan

2018

96

40,0

2019

42

17,5

2020

102

42,5

Jumlah Ekstrakurikuler

BEM

26

8,0%

HMKU

38

11,7%

TBM

42

12,9%

KIH

71

21,8%

KOMPAK

75

23,1%

KMPA

67

20,6%

BP


6


1,8%


Waktu Ekstrakurikuler (jam) IPK

8,34 ± 11,57

3,64 ± 0,22


Rata-rata waktu yang dihabiskan mahasiswa program studi sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018- 2020 untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler setiap minggunya adalah 8,34 ± 11,57 jam. Rata- rata IPK mahasiswa program studi sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 20182020 adalah 3,64 ± 0,22.

Tabel 2 Jenis Kelamin MahasiswaProgram Studi Sarjana Kedokteran Angkatan 2018-2020 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Jenis Kelamin

Frekuensi

Presentase (%)

Laki-laki

84

35%

Perempuan

156

65%

Berdasarkan Tabel 2, responden pada penelitian ini lebih       banyak memiliki jenis kelamin perempuan (65%) dibanding

laki-laki (35%).

Tabel 3 Distribusi Usia Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Angkatan 2018-2020 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Usia

Jumlah

Presentase (%)

18

15

6%

19

18

8%

20

86

36%

21

39

16%

22

65

27%

23

17

7%

Berdasarkan Tabel 3, responden pada penelitian ini        paling banyak berumur 20 tahun (36%).

Tabel 4 Distribusi Angkatan Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Angkatan

Jumlah

Presentase (%)

2018

96

40%

2019

42

17%

2020

102

43%

Berdasarkan Tabel 4, responden pada penelitian ini paling banyak merupakan angkatan 2020 (43%).

Tabel 5 Jumlah Ekstrakurikuler MahasiswaProgram Studi Sarjana Kedokteran Angkatan 2018-2020 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Jumlah Ekstrakulikuler

Jumlah Responden

Presentase (%)

1

158

66%

2

68

28%

3

14

6%

Berdasarkan Tabel 5, responden padapenelitian ini paling banyak memiliki 1ekstrakurikuler (66%).

Tabel 6 Jenis Ekstrakurikuler Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Angkatan 2018- 2020 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Jenis Ekstrakulikuler

Jumlah

Presentase (%)

BEM

26

8%

HKMU

38

12%

TBM

42

13%

KIH

71

22%

KOMPAK

75

23%

KMPA

67

20%

BP

6

2%

Berdasarkan Tabel 6, pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, terdapat lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Badan Pekerja (BP), Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum (HMKU), dan Badan Semi Otonom (BSO) yang terdiri dari Tim Bantuan Medis (TBM) Janar Duta,

Kelompok Ilmiah Hippocrates (KIH), KelompokMahasiswa Peduli Aids (KMPA), dan Kelompok Mahasiswa Peduli Kanker (KOMPAK). Distribusi jenis ekstrakurikuler dapat dilihat pada Gambar 5. Responden pada penelitian ini paling banyak mengikuti ekstrakurikuler KOMPAK (66%).


Gambar 1 Distribusi IPK Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Angkatan 2018-2020 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Berdasarkan Gambar 1, data distribusi IPK cenderung Udayanaangkatan 2018-2020 banyak yang tinggi. Rata-rata miring ke kanan menandakan IPK mahasiswa program studi IPK adalah 3,64.

sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas

Tabel 7 Uji Korelasi Spearman

Indikator

IPK

Jumlah Ekstrakurikuler

Correlation Coefficient

0,082

Signifikansi

0,204

Waktu

Correlation Coefficient

-0,228

Signifikasnsi

0,000

PEMBAHASAN

Mayoritas responden pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan (65%). Hasil ini sesuaidengan penelitian pada mahasiswa kedokteran di Universitas Muhammadyah Makassar yang didominasi responden peremuan (81,4%). Penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh juga menyatakan mayoritas mahasiswa berjenis kelamin perempuan (77,6%).4 Penelitian lain pada mahasiswa kedokteran di Universitas Papua menyatakan responden dengan jenis kelamin perempuan (71,7%) lebih banyak dibanding jenis kelamin laki-laki.5 Hal ini menandakan mahasiswa di berbagai Fakultas Kedokteran memang lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menilai mengenai korelasi satuan kredit partisipasi sebagai indikator keaktifan organisasi dan IPK dengan hasilmahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki performa akademik lebih baik daripada yang tidak aktif dalam organisasi.6 Penelitian ini meneliti secara lebih mendetail tentang jenisekstrakurikuler, jumlah ekstrakurikuler, dan waktu yang dihabiskan untuk ekstrakurikuler.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif lemah (r=-0,228) antara waktu ekstrakurikuler dengan IPK, yang berarti semakin banyak waktu yang dihabiskan per minggunya untuk kegiatan ekstrakurikuler, maka IPK cenderung semakin rendah. Hasil penelitian ini serupa dengan studi oleh Agustin yang menyatakanterdapat korelasi negatif sangat lemah antara keaktifan berorganisasi dengan IPK (r=-0,007). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian oleh Patunru et al yang menyatakan terdapat korelasipositif antara keaktifan berorganisasi dengan nilai IPK.7 Penelitian oleh Febriana et al menyatakan tidak ada hubungan antarakeaktifan organisasi dengan prestasi belajar (indeks prestasi semester) mahasiswa ilmu keperawatan Universitas Indonesia (p value = 0,836 dan OR = 0,853).8

Makin tinggi keaktifan diri seseorang maka makin banyak kepercayaan diri seseorang terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam suatu tugas, sehingga tidak mudah menyerah dan lebih bersemangat dalam belajar, yang juga akan berpengaruh pada IPKnya. Perlu digarisbawahi bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu di organisasi berbeda dengan aktif di organisasi karena mahasiswa yang aktif berorganisasi belum tentu menghabiskan terlalu banyak waktu di organisasi. Mahasiswa yang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler tiap minggunya akan menjadi kekurangan waktu untuk kegiatan lainnya seperti belajar, sehingga dapat mengurangi nilai IPK. Hal ini menunjukkan manajemen waktu sangat penting dalam kegiatan mahasiswa sehari-hari.9

Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah dan jenis ekstrakurikuler tidak berpengaruh denganIPK, namun waktu yang dihabiskan pada kegiatan ekstrakurikuler setiap minggunya berpengaruh terhadap IPK. Oleh karena itu, mahasiswa dapat mengikuti ekstrakurikuler jenis apapun maupun lebih dari 1 ekstrakurikuler, namun sebaiknya mahasiswa dapat mengatur waktunya dalam menjalani kegiatan ekstrakurikuler agar nilai IPK tidak terbengkalai.

Keterbatasan penelitian ini adalah penelitian disusun berdasarkan data kuisioner, sehingga memungkinkan untuk terjadinya recall bias, yaitu beberapa mahasiswa tidak dapat mengingat dengan pasti waktu yang dihabiskan tiap minggunya dalam kegiatan ekstrakurikuler, atau hanya mengira-ngira.

  • 1.    SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk kegiatan ekstrakurikuler dengan IPK, yang berarti semakin banyak waktu yang dihabiskan per minggunya untuk kegiatan ekstrakurikuler, maka IPK cenderung semakin rendah. Jumlah

ekstrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler tidak berpengaruh terhadap IPK.

Saran yang dapat diberikan adalah Mahasiswa dapat mengikuti ekstrakurikuler jenisapapun maupun lebih dari 1 ekstrakurikuler, namunsebaiknya mahasiswa dapat mengatur waktunya dalam menjalani kegiatan ekstrakurikuler agar nilai IPK tidak terbengkalai. Pihak kampus sebaiknya melakukan pelatihan mengenai manajemen waktu kepada mahasiswa untuk membantu meningkatkan nilai IPK.

REFERENCES

  • 1.    Almalki, Almojali, A.I., and Alothman, A.S., dkk. The

Prevalence and Association of Stress with Sleep Quality among Medical Students. Journal of Epidemiology and Global Health. 2017;7(3):169- 174.

  • 2.    Henning, M.A., and Hawken, S.J., dkk. The Quality

of Life of New Zealand Doctors and Medical Students: What Can Be Done to Avoid Burnout?. New      Zealand      Medical      Journal.

2009;122(1307):102–110.

  • 3.    Fares J., and Saadeddin Z., dkk. Extracurricular

Activities Associated With Stress and Burnout in Preclinical Medical Students. Journal of Epidemiology Glob Health. 2016;6(3):177-85. https://doi:10.1016/j.jegh.2015.10.003

  • 4.    Sakdiah. Hubungan Gaya Belajar Dengan Indeks

Prestasi Kumulatif pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala yang Menderita Dispepsia Fungsional. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2018;18(1):34-40.

  • 5.    Saa, Triangrid Sara., Hubungan Jenis Kelamin dan

Performa Akademik dengan Kesiapan Belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Papua. Sorong: Universitas Papua; 2019.

  • 6.    Ganesha, I.G.H., Correlation between Credit Point

of Participation as an Indicator of Extracuricular Student Activity and Grade Point Average among Preclinical Medical Students in Udayana University, Bali Province, Indonesia. Denpasar: Udayana University; 2016.

  • 7.    Patanru. Analisis Keaktifan Berorganisasi Terhadap

Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan     Muhammadiyah      Makassar.

Competitiveness;2020;(9):2.

  • 8.    Febriana, Bettie., Hubungan Antara Keaktifan

Organisasi Dengan Prestasi Belajar (Indeks Prestasi) Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Jakarta:   Universitas

Indonesia; 2013.

  • 9.    Latifa, Beatrik., Hubungan Antara Manajemen

Waktu dan Keaktifan Dalam Organisasi Kemahasiswaan dengan Prestasi Belajar Pengurus Badan Eksekutif MahasiswaRumpun Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta; 2018.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2023.V12.i10.P15

92