ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 12 NO.10,OKTOBER, 2023



Diterima: 2022-03-03 Revisi: 2023-05-30 Accepted: 25-08-2023

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

Rahma Nur Amelia1, Rike Syahniar2*

1Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

2Departemen Mikrobiologi dan Parasitologi, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu upaya pemerintah dalam pelayanan kesehatan balita adalah pemberian imunisasi dasar. Pemberian imunisasi pada anak mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan menurunkan kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Faktor yang dapat mempengaruhi kelengkapan imunisasi salah satunya adalah pengetahuan ibu mengenai imunisasi dasar. Imunisasi dasar seorang anak dinyatakan lengkap apabila telah mendapatkan satu kali imunisasi HB-0, satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB/DPT-HB-HiB, empat kali imunisasi polio atau tiga kali imunisasi IPV, dan satu kali imunisasi campak. Desain penelitian ini yaitu analitik observasional dengan rancangan potong lintang pengambilan data menggunakan kuesioner dan Kartu Menuju Sehat (KMS). Populasi seluruh ibu yang memiliki anak berusia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gunung Putri. Sampel penelitian berjumlah 73 sampel dengan metode purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Mayoritas ibu memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai imunisasi dasar sebesar 68,5%. Berdasarkan hasil uji Chi-square, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Gunung Putri nilai p =0,003

Kata kunci : anak., imunisasi dasar., pengetahuan ibu

ABSTRACT

One of the government's efforts in providing health services for children under five is primary immunization. Giving immunizations to children can increase immunity and reduce the incidence of diseases prevented by immunization. One of the factors that can affect the completeness of immunization is the mother's knowledge about primary immunization. A child's basic immunizations are declared complete if they have received one HB-0, one BCG immunization, three DPT-HB/DPT-HB-HiB immunizations, four polio immunizations, or three IPV immunizations, and one measles immunization. The design of this research is observational analytic with a cross-sectional design of data collection using a questionnaire and the Card Towards Health (KMS). The population is all mothers who have children aged 12-24 months in the working area of the Gunung Putri Health Center. The research sample amounted to 73 samples with the purposive sampling method— bivariate analysis using the Chi-square test. The majority of mothers know about primary immunization, of 68.5%. Based on the results of the Chi-square test, there is a significant relationship between the mother's level of knowledge and the completeness of primary immunization in the working area of the Gunung Putri Public Health Center, p-value = 0.003

Keywords : children., basic immunization., mother's knowledge

PENDAHULUAN

Imunisasi adalah proses pembentukan kekebalan tubuh yang berperan untuk mencegah dan melindungi tubuh dari ancaman kerusakan, terutama oleh penyakit infeksi 1. Program imunisasi terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun, sedangkan imunisasi lanjutan diberikan pada anak usia di bawah dua tahun (Baduta), anak usia sekolah dasar dan wanita usia subur (wus) 2.Kementerian kesehatan melaksanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus, hepatitis B, rubella, radang selaput otak, dan radang paru-paru 3.WHO menyebutkan pada tahun 2015 sebanyak 1,4

juta anak di dunia meninggal karena PD3I 4. Imunisasi telah terbukti dalam menyelamatkan jutaan nyawa dan secara luas telah diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling costeffective (murah), karena dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecatatan, dan kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian setiap tahunnya 2. Namun, masih ada sekitar lebih dari 19 juta anak di dunia yang tidak diimunisasi atau riwayat imunisasinya tidak lengkap, hal ini membuat mereka sangat berisiko untuk menderita penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi 5.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak umur 12-23 bulan menurun dari 59,2% pada tahun 2013 dan menjadi 57,9% pada tahun 2018. Prevalensi anak umur 12-23 bulan yang tidak di imunisasi meningkat dari 8,7% pada tahun 2013 dan menjadi 9,2% pada tahun 2018. Prevalensi cakupan imunisasi dasar tidak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR…. Rahma Nur Amelia1, Rike Syahniar2*

lengkap pada anak umur 12-23 bulan meningkat dari 32,1% pada tahun 2013 dan menjadi 32,9% pada tahun 2018. Di Jawa Barat prevalensi  cakupan  imunisasi dasar lengkap pada anak

mengalami penurunan dari 93,7% pada tahun 2017 2 dan menjadi 63,7% pada tahun 2018 3.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi, seorang anak dinyatakan telah memperoleh imunisasi dasar lengkap apabila telah mendapatkan satu kali imunisasi HB-0, satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB/DPT-HB-HiB, empat kali imunisasi polio atau tiga kali imunisasi IPV, dan satu kali imunisasi campak. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 prevalensi cakupan imunisasi dasar menurut jenis imunisasinya yaitu HB-0 (83,1%), BCG (86,9%), DPT-Hb /DPT-Hb-HIB (61,3%), Polio/IPV (67,6%) dan Campak (77,3%) 3.Menurunnya cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak dapat disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap  pentingnya kelengkapan

imunisasi dasar. Keterjangkauan tempat pelayanan kesehatan juga dapat menjadi salah satu faktor dalam mempengaruhi pencapaian dari kelengkapan imunisasi dasar 6. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan UNICEF tentang pandangan orang tua dan pengasuh mengenai imunisasi pada anak dalam situasi pandemi COVID-19 melibatkan 7.558 responden melaporkan bahwa hampir 50% responden tidak mendatangi fasilitas kesehatan dan tidak melalukan pelayanan imunisasi akibat dari pandemi 7. hal ini bisa saja terjadi akibat dari tidak tersedianya layanan imunisasi terutama di tingkat posyandu dan puskesmas, dan juga pandangan orang tua dan pengasuh yang merasa khawatir akan tertular COVID-19 jika tetap mengimunisasi anak mereka di posyandu atau puskesmas. Selain itu, pelayanan yang dirasa belum sesuai dengan pencegahan pandemi menjadi pertimbangan dalam mengimunisasi anak mereka. Berbagai faktor lain yang juga ikut berperan dalam pengambilan keputusan melakukan pelayanan imunisasi di masa pandemi adalah tingkat pengetahuan ibu

terhadap kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada anak 7. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar

BAHAN DAN METODE

Studi potong lintang ini berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember 2020 di wilayah kerja Puskesmas Gunung Putri. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang anaknya terdata menjadi sasaran imunisasi dasar pada wilayah kerja Puskesmas Gunung Putri. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak berusia 12-24 bulan. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan KMS. Uji validitas dan reabilitas terhadap kuesioner dilakukan terlebih dahulu. Uji validitas menggunakan korelasi product moment. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan uji Alpha Cronbach. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu mengenai imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi menggunakan uji Chi-Square

HASIL

Sebanyak 73 Ibu yang memiliki balita usia 12-24 bulan diikutsertakan pada penelitian ini. Mayoritas responden berpendidikan terakhir SMA yaitu 40 responden (54,8%), berpendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu 31 responden (42,5%) dan berpendidikan terakhir SMP yaitu 2 responden (2,7%). Usia rata-rata responden terbanyak di kisaran dewasa awal yaitu 55 responden (75,3%), dan terbanyak kedua pada remaja akhir yaitu 16 responden (21,9%) dan yang terkecil pada dewasa akhir yaitu 2 responden (2,7%). Sebagian besar pekerjaan responden adalah Ibu rumah tangga yaitu 38 responden (52,1%), karyawan/buruh 24 responden (32,9%), Wiraswasta 4 responden (5,5%) dan lain-lain 7 responden (9,6%)

Tabel 1 Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik

Frekuensi (N=73)

Persentase (%)

Pendidikan

Tamat SMP

2

2,7

Tamat SMA

40

54,8

Tamat Perguruan Tinggi

31

42,5

Usia

Remaja Akhir 17-25 tahun

16

21,9

Dewasa Awal 26-35 tahun

55

75,3

Dewasa Akhir 36-45 tahun

2

2,7

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga

38

52,1

Karyawan/Buruh

24

32,9

Wiraswasta

4

5,5

Lain-lain

7

9,6

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa pada penelitian ini dari 73   dikategorikan menjadi tingkat pengetahuan baik terhadap

responden gambaran tingkat pengetahuan ibu yang   imunisasi dasar yaitu 48 responden (68,5%) dan tingkat

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR….

pengetahuan kurang baik terhadap imunisasi dasar yaitu 23 responden (31,5%).

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasrkan Tingkat Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan

Frekuensi

Presentase (%)

Baik

50

68,5

Kurang Baik

23

31,5

Total

73

100

Pada tabel 3 menunjukan bahwa data kelengkapan imunisasi    responden (82%) dan status imunisasi yang tidak lengkap 16

dasar pada anak di wilayah kerja Puskesmas Gunung Putri responden (22,9%).

selama penelitian yaitu status imunisai lengkap 60

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi

Kelengkapan

Frekuensi

Presentase (%)

Lengkap

60

82

Tidak Lengkap

13

18

Total

73

100

Berdasarkan  analisis bivariat

dengan uji  Chi-Square

value 0,003 (p value <0,05). Nilai Odds Ratio (OR) antara

menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna

tingkat pengetahuan ibu terhadap kelengkapan imunisasi

antara tingkat pengetahuan ibu

dan kelengkapan imunisasi

dasar adalah 5,641, yang artinya tingkat pengetahuan ibu

dasar di wilayah kerja Puskesmas Gunung Putri dimana p

mempengaruhi 5,641 kali kelengkapan imunisasi dasar.

Tabel 4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar

Tingkat

Status Imunisasi                                 p value       OR         CI 95%

Pengetahuan

Lengkap         Tidak           Total

Lengkap

n (%)            n (%)            n (%)

Baik

44 (88)             6 (12)              50 (100)

1 723-

Kurang Baik

13 (56,5)            10 (43,5)            23 (100)        0,003           5,641

18,473

Total

57 (78,1)            16 (21,9)            73 (100)

PEMBAHASAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan jumlah 73 respondenyang menjadi sampel dalam penelitian ini. Status pendidikan ibu mayoritas berpendidikan terakhir SMA yaitu 40 responden(54,8%), berpendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu 31 responden (42,5%) dan berpendidikan terakhir SMP yaitu 2 responden (2,7%).

Menurut penelitian Sari dkk mendapatkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan menengah, dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 63 responden (69,2%) dan yang berpendidikan terakhir dibawah SMP sebanyak 28 orang responden (30,8%) 8. Cara berpikir seseorang mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku ditentukan oleh pendidikan yang cukup dengan adanya status pendidikan ibu yang mayoritas berpendidikan terakhir SMA akan memberikan pola pikir yang baik dalam pemberian imunisasi dasar sehingga ibu yang memiliki pola pikir yang baik akan memiliki motivasi dan kesadaran yang baik juga dalam melakukan pemberian imunisasi pada anaknya 8.

Gambaran usia responden berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar kisaran usia responden 26-35 tahun yaitu 55 responden (75,3%). Pada kisaran usia tersebut tergolong kedalam kategori usia yang produktif yaitu responden akan lebih mudah menerima dan memahami informasi yang didapat mengenai pemberian imunisasi dasar.

Pada usia tersebut responden tergolong kedalam kategori usia dewasa, dimana pada usia tersebut seseorang dianggap telah matur, baik secara fisiologis, psikologis, dan kognitif. Maka semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga kesadaran dalam melakukan imunisasi akan semakin membaik 9. Sebagian besar pekerjaan responden pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga yaitu 38 responden (52,1%). Responden yang berstatus sebagai ibu rumah tangga akan memiliki waktu lebih banyak dengan anak mereka. Sehingga ibu dapat memberikan perhatian yang cukup mengenai perkembangan dan pemberian imunisasi dasar pada anak, agar anaknya mendapat imunisasi secara tepat waktu dan lengkap. Sebanyak 23 responden (32,9%) bekerja sebagai karyawan atau

buruh, 4 responden (5,7%) bekerja sebagai wiraswasta dan lain-lain 7 responden (10%).Hal ini serupa dengan penelitian Dillyana

Pekerjaan ibu sangatlah penting karena pola asuh dari seorang ibu sangat mempengaruhi kelengkapan imunisasi seorang anak. Ibu yang bekerja dirumah akan mengalokasikan waktunya lebih baik

Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan jumlah 73 responden yang menjadi sampel pada penelitian ini. Sebanyak 50 responden (68,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap imunisasi dasar dan 23 responden (31,5%) memiliki tingkat pengetahuan kurang baik mengenai imunisasi dasar.

Pengetahuan yang dimiliki ibu dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti pendidikan, usia dan informasi mengenai pemberian imunisasi dasar pada anak. Dimana pengetahuan ibu dapat dipengaruhi dari apa yang dilihat dan didengar, seperti informasi yang didapat dari petugas pelayanan kesehatan melalui penyuluhan maupun melalui berbagai media seperti koran, radio, internet dan televisi. Manfaat dari tingginya pengetahuan seorang ibu terhadap imunisasi dasar akan mendorong kesadaran ibu untuk mengimunisasi anaknya secara lengkap.

Gambaran Status Kelengkapan Imunisasi Dasar

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Gunung Putri pada anak usia12-SIMPULAN DAN SARAN

Sebagian besar anak di wilayah kerja puskesmas Gunung Putri yang memiliki status imunisasi lengkap sebanyak 57 (78,1%). Pada responden di wilayah kerja puskesmas Gunung Putri yang memiliki kategori tingkat pengetahuan baik sebanyak 50 orang (68,5%). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat imunisasi dasar yang tidak lengkap. Sedangkan dari 23 ibu dengan tingkat pengetahuan yang kurang baik, didapatkan 13 ibu (56,5%) memiliki status imunisasi dasar yang lengkap dan 10 (43,5%) ibu memiliki status imunisasi dasar yang tidak lengkap. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap ketepatan dan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Gunung Putri telah dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p = 0,003. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari terhadap cakupan imunisasi dasar lengkap di puskesmas bernung kabupaten pesawaran tahun 2017. Pemberian imunisasi dasar secara lengkap pada anak berkaitan erat dengan pengetahuan ibu mengenai manfaat dari imunisasi 12.Responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dalam memberikan imunisasi dasar lengkap terhadap anaknya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor melakukan imunisasi dasar lengkap. Pada responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tetapi status kelengkapan imunisasinya     tidak     lengkap     dapat

disebabkan     oleh pengetahuan ibu terhadap kelengkapan

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Puskesmas Gunung Putri yang telah memberikan ijin penelitian.

dkk, yang sebagian besar respondennya adalah Ibu rumah tangga (58,97%) dan yang lainnya seorang pekerja (41,03%).

dari pada ibu yang bekerja di luar rumah, karena semakin pendek waktu asuh kepada anak, maka semakin sedikit waktu ibu mengasuh dan memberikan hal terbaik kepada anak mereka 10.

24 bulan dengan jumlah 73 sampel. Sebanyak 60 responden (82%) memiliki riwayat imunisasi dasar yang lengkap dan 13 responden (18%) memiliki riwayat imunisasi dasar yang tidak lengkap.Ibu yang memiliki dasar pemahaman dan tingkat pengetahuan yang baik biasanya mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya manfaat dari pemberian imunisasi untuk kesehatan anak dalam mencegah penyakit. Hal ini akan sejalan dengan kenginan ibu untuk melakukan imunisasi secara lengkap terhadap anak mereka, dengan tujuan agar anak tetap sehat dan terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan ImunisasiDalam penelitian ini, dari 50 responden dengan tingkat pengetahuan baik didapatkan   44   ibu  (88%)   memiliki

statusimunisasi dasar lengkap dan 6 ibu (12%) lainnya memiliki status berkurangnya sikap dan kesadaran ibu dalam melakukan imunisasi pada anak 13.

α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan ketepatan dan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Gunung Putri.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dewi dkk bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing. Anak dengan Ibu yang memiliki pengetahuan baik mempunyai peluang lebih besar dalam memperoleh imunisasi secara lengkap yaitu 154 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan rendah 11. Pada penelitian Setiawan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar

pekerjaan. Ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki aktifitas diluar rumah sehingga ibu tidak mempunyai kesempatan waktu untuk mengantar anak mereka dalam mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sementara itu, pada ibu yang tidak bekerja akan memiliki waktu dirumah lebih banyak sebagai ibu rumah tangga sehingga ibu dapat lebih mudah mengantar anaknya untuk

imunisasi dasar pada anak usia 12-24 bulan (p=0,003). Guna meningkatkan pengetahuan ibu mengenai imunisasi dasar dengan memperbanyak promosi kesehatan tentang manfaat imunisasi melalui penyuluhan

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.     Rusli sukiman dan primo parmato. Imunisasi

Sunnatullah Aplikasi Ilmu Kedokteran Pencegahan untuk Meraih Sehat wal Afiat. Jakarta: AMP Press;2015.

  • 2.      profil kesehatan indonesia. Profil

KesehatanIndonesia 2018. 2018 p. 496.

  • 3.     Riskesdas K. Hasil Utama Riset Kesehata

Dasar(RISKESDAS). J Phys A MathTheor.2018;44(8):1–200.

  • 4.    Hudhah MH, Hidajah AC. Perilaku Ibu Dalam

Imunisasi Dasar Lengkap Di Puskesmas Gayam Kabupaten Sumenep. J PROMKES. 2018;5(2):167.

  • 5.     Simanjuntak SM,   Nurnisa   I. Peningkatan

Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi dengan Pendekatan Promosi Kesehatan Tentang Imuniasi Dasar Pendahuluan Cakupan imuniasi di Indonesia terus meningkat dan hingga tahun 2016 mencapai 79 %. Cakupan imunisasi anak di negara-negara WHO (. 2019;2(1):38–52.

  • 6.     Putri DK, Zuiatna D. Faktor YangMempengaruhi

Perilaku Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi di Wilaya Kerja Puskesmas Satria Kota Tebing Tinggi. J Bidan Komunitas. 2018;1(2):104.

  • 7.     UNICEF, Kemenkes RI.  Rapid

Assessment:Immunization Services in Indonesia. 2020;1–7.

  • 8.      Sari DNI, Basuki SW, Triastuti

NJ.HubunganPengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan. Biomedika. 2017;8(2).

  • 9.     Hermayanti, Yulidasari F, Pujianti N. Hubungan

Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Keluarga Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi Dasar Pada Baduta. J Publ Kesehat Masy Indones. 2016;3(2):59–64.

  • 10.    Dillyana TA. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Persepsi Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar DiWonokusumo. J PROMKES. 2019;7(1):67.

  • 11.    Dewi AP, Darwin E, Edison E. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang     Tahun    2013.     J     Kesehat

Andalas.2014;3(2):114–8.

  • 12.    Setiawati. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar terhadap Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di UPT Puskesmas. J Kesehat Holistik. 2017;11(2):109–16.

  • 13.    Antono Dwi S, Mediawati M, Nurhatisah M.Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Bangkok Wilayah Kerja Puskesmas Gurah Kabupaten Kediri. Angew Chemie Int Ed 6(11),951–952.2019;9(2):149–56.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2023.V12.i10.P14

88


http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2023.V12.i10.P14