SKALA NYERI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PADA BULAN OKTOBER 2019
on
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL.10 NO.3,MARET, 2021
Diterima:11-02-2021 Revisi:20-02-2021 Accepted: 10-03-2021
SKALA NYERI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PADA BULAN OKTOBER 2019
Kadek Santi Diahswari Widyadari1, Putu Anda Tusta Adiputra2, Ni Gusti Ayu Agung Manik Yuniawaty Wetan2
1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Bagian Ilmu Bedah, Subbagian Bedah Onkologi, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Bali [email protected]
ABSTRAK
Nyeri adalah suatu sensasi tidak menyenangkan yang dapat bersifat sensorik maupun emosional dan berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Nyeri sering kali menjadi alasan utama seorang pasien, terutama pasien kanker untuk mencari pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan intensitas nyeri yang dialami pasien kanker payudara yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif crosssectional. Penelitian ini melibatkan pasien yang telah terdiagnosis kanker payudara yang dirawat jalan di Poliklinik Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada bulan Oktober 2019. Sampel dipilih melalui metode consecutive sampling. Data diambil dari data primer berupa kuesioner yang berisi identitas pasien, diagnosis kanker payudara, dan skala nyeri berupa skala Numeric Rating Scale (NRS). Responden paling banyak berada direntang umur 41-50 tahun. Seluruh subjek adalah perempuan. Lebih banyak kanker berada pada sisi kiri payudara. Responden paling banyak berada pada stadium II. Hasil penelitian menunjukkan dari total 50 sampel, sebanyak 10 orang (20%) tidak mengalami nyeri, 6 orang (12%) mengalami nyeri ringan, 26 orang (52%) mengalami nyeri sedang, 6 orang (12%) mengalami nyeri berat, dan 2 orang (4%) mengalami nyeri sangat berat. Intensitas nyeri yang paling banyak dijumpai adalah nyeri dengan intensitas sedang.
Kata kunci : Skala nyeri numerik (NRS), intensitas nyeri, kanker payudara.
ABSTRACT
Pain is an unpleasant experiences which can be in the form of sensory or emotional that are related to tissue injury. Pain frequently become the main complaint of patient, especially cancer patient that lead them to seek for medical assistance. This study aimed to determine the pain scale which were experienced by breast cancer patients treated at Sanglah General Hospital. This study was a descriptive study that was done in cross-sectional manner. Research subjects were patients with breast cancer which were currently treated at the Surgical Oncology Polyclinic Center of the Sanglah General Hospital in October 2019. Samples were selected by consecutive sampling method. Data was taken primarily in the form of a questionnaire which contained the patient's identity, breast cancer diagnosis, pain scale in the form of Numeric Rating Scale (NRS). Most patients were in the age group range of 41-50 years. All patients (subjects) were women. Cancers were mostly occurred on the left side of the breast. Most frequent stadium experienced by subjects was stage II. The outcome of this study showed that from a total of 50 samples, 10 people (20%)
experienced no pain, 6 people (12%) experienced mild pain, 26 people (52%) experienced moderate pain, 6 people (12%) experienced severe pain, and 2 people (4%) experienced extreme pain. It was found that most patients experienced moderate pain.
Keywords : Numeric rating scale (NRS), pain intensity, breast cancer.
PENDAHULUAN
Nyeri adalah suatu sensasi tidak menyenangkan yang dapat bersifat sensorik maupun emosional dan berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Rasa nyeri memiliki pengaruh motivasi yang kuat terhadap perilaku, namun kaitan antara kerusakan jaringan, nyeri dan perilaku tidak selalu proporsional atau langsung.1 Rasa nyeri adalah rasa yang dapat menimbulkan penderitaan terutama terhadap pasien yang mengalami krisis nyeri. Krisis nyeri merupakan nyeri yang parah dan tidak terkontrol. Hal ini tidak hanya menimbulkan penderitaan terhadap pasien namun juga berdampak pada keluarga pasien.
Penanganan nyeri adalah suatu tindakan penting yang perlu diperhatikan oleh pihak rumah sakit. Pasien yang mengalami nyeri terutama nyeri berat yang dirawat di rumah sakit harus segera ditangani dengan baik. Penanganan nyeri di Indonesia hingga kini masih belum memadai. Indonesia merupakan negara nomor dua paling bawah setelah Myanmar dalam penanganan nyeri. Upaya tenaga kesehatan dalam menangani pasien nyeri harus dilakukan dengan komprehensif. Hal ini dapat dilaksanakan dengan melakukan assessment nyeri secara benar, agar penanganan nyeri dapat dilakukan dengan tepat.2
Penilaian nyeri digunakan untuk membantu menentukan intensitas nyeri yang dialami seorang individu. Penilaian yang dilakukan dapat bersifat uni-dimensional yang hanya mengukur skala nyeri maupun bersifat multi-dimensional yang selain dapat menilai intensitas, dapat pula menentukan afektif (unpleasentness) nyeri. Setelah penilaian nyeri dilakukan, maka pembuatan rencana perawatan dapat dimulai untuk mengoptimalkan kenyamanan pasien. Tujuan dari rencana perawatan ini adalah untuk menemukan perawatan analgesik dan co-analgesik yang paling sederhana namun paling efektif sehingga dapat mencapai kualitas hidup terbaik pasien.
Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal dari jaringan payudara. Kanker
payudara hingga saat ini masih menjadi bagian dari deretan jenis kanker yang paling umum ditemui di Indonesia. Jumlah pengidap kanker payudara di Indonesia diperkirakan yaitu sebesar 12/100.000 wanita dengan frekuensi relatif sebesar 18,6 persen. Kanker payudara tidak hanya diderita oleh perempuan, namun juga dapat dialami oleh laki-laki dengan angka kejadian sekitar 1 persen.2
Keluhan nyeri dapat ditemukan pada pasien yang menderita kanker payudara. Nyeri pada pasien kanker adalah hal yang rumit dan seringkali menjadi alasan utama seseorang datang untuk mencari pengobatan. Nyeri terkadang disepelekan oleh banyak orang dan pasien cenderung untuk menunda pengobatan medis. Hal ini menyebabkan pasien yang datang kebanyakan berada pada stadium yang lanjut. Sebesar lebih dari 80% kasus di Indonesia dijumpai saat sudah berada pada stadium akhir, sehingga upaya pengobatan semakin sulit untuk dilakukan.2 Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan observasi berupa penelitian skala nyeri pada pasien kanker payudara yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada bulan Oktober 2019 untuk melihat kejadian nyeri dan sebaran skala nyeri pada populasi tersebut.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif cross-sectional untuk mengetahui intensitas nyeri yang dialami oleh pasien kanker payudara yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada bulan Oktober 2019. Subjek penelitian adalah pasien yang terdiagnosis kanker payudara yang dirawat jalan di Poliklinik Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada bulan Oktober 2019.
Penelitian dilakukan dengan mengisi kuisioner yang mencakup data diagnosis kanker payudara (letak kanker payudara, stadium, dan subtipe), dan skala nyeri berupa Numeric Rating Scale (NRS). Data yang terkumpul dianalisis secara univariat. Data yang telah diolah ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik batang untuk menggambarkan skala nyeri yang dialami pasien. Penelitian ini telah mendapat persetujuan
dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali.
HASIL
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah sebesar 50 orang. Karakteristik pasien dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, letak kanker, dan stadium. Responden paling banyak berada di rentang umur 41-50 tahun (44%). Seluruh subjek adalah perempuan. Lebih banyak kanker berada pada sisi kiri payudara (50%). Stadium terbanyak yang dialami responden adalah stadium II (36%). Karakteristik dari sampel tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Pasien Kanker Payudara
Karakteristik |
Kategori |
Frekuensi Persentase | |
(n) |
(%) | ||
1. Umur |
31-40 |
5 |
10 |
41-50 |
22 |
44 | |
51-60 |
16 |
32 | |
61-70 |
7 |
14 | |
2.Jenis |
Perempuan |
50 |
100 |
Kelamin |
Laki - Laki |
0 |
0 |
3.Letak |
Kanan |
23 |
46 |
Kanker |
Kiri |
25 |
50 |
Keduanya |
2 |
4 | |
4. Stadium |
I |
11 |
22 |
II |
18 |
36 | |
Intensitas NyIIeIri Frekuensi16 |
Persenta3s2e | ||
IV |
(n) 5 |
(%) 10 |
Tidak ada nyeri |
10 |
20 |
Nyeri ringan |
6 |
12 |
Nyeri sedang |
26 |
52 |
Nyeri berat |
6 |
12 |
Nyeri sangat berat |
2 |
4 |
Total |
50 |
100 |
Intensitas nyeri dikelompokkan ke dalam lima kelompok nyeri, yaitu tidak ada nyeri, nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat, dan nyeri sangat berat. Nyeri yang paling sering ditemui pada responden adalah nyeri sedang, dengan frekuensi sebanyak 26 pasien (52%). Nyeri yang paling sedikit dialami adalah nyeri sangat berat, dengan frekuensi 2 pasien (4%).
Tabel 2. Hasil Intensitas Nyeri Berdasarkan Kelompok Nyeri NRS
Gambar 1. Grafik Intensitas Nyeri Berdasarkan Kelompok Nyeri NRS
PEMBAHASAN
Sebanyak 50 sampel penderita kanker payudara diketahui mengalami nyeri dengan skala tidak ada nyeri (20%), nyeri ringan (12%), nyeri sedang (52%), nyeri berat (12%), serta nyeri sangat berat (4%). Intensitas nyeri yang paling banyak dijumpai pada penelitian ini adalah nyeri sedang yang kemudian diikuti oleh intensitas tidak ada nyeri, nyeri ringan dan nyeri berat, nyeri sangat berat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya pada tahun 2017 di Makassar yang mendapatkan hasil intensitas nyeri yang dialami oleh subjek penelitian adalah berupa nyeri ringan (33,89%), nyeri sedang (61,02%), nyeri berat (5,08%). Penelitian ini menekankan pada temuan nyeri sedang sebagai skala nyeri yang paling banyak dialami dengan persentase 61,02%. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian lain pada tahun 2017 di Banda Aceh yang mendapatkan hasil nyeri ringan (37,5%), nyeri sedang (53,1%), dan nyeri berat (9,4%). Hasil penelitian tersebut juga mendapatkan hasil nyeri sedang sebagai intensitas nyeri yang paling banyak dialami.3
Penelitian ini menunjukkan bahwa kebanyakan pasien kanker payudara mengalami nyeri dengan intensitas sedang. Hal ini dapat disebabkan karena pasien mendapatkan perawatan dan pengobatan dari rumah sakit. Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi persepsi nyeri adalah usia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa usia dewasa tua lebih sensitif terhadap nyeri dibandingkan dengan usia muda.4 Selain itu terdapat faktor – faktor lain yang juga berkontribusi serta memberikan pengaruh terhadap persepsi nyeri individu, yaitu riwayat nyeri kronik sebelumnya, indeks massa tubuh yang tinggi, obesitas, merokok, gelisah dan depresi.5
SIMPULAN
Responden paling banyak berada di rentang umur 41-50 tahun. Seluruh subjek adalah perempuan. Lebih banyak kanker berada pada sisi kiri payudara. Stadium terbanyak yang dialami responden adalah stadium II. Intensitas nyeri yang paling banyak ditemui adalah nyeri intensitas sedang.
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Gulabivala K, Ng Y. Endodontics. Mosby Elsevier. 2014. h. 521-9.
-
2. Kementerian Kesehatan RI. Situasi penyakit kanker. 2015. [sumber online]. Diakses tanggal: 16 Desember 2018. Diakses dari: http://www.depkes.go.id/download.php?file=d ownload/pusdatin/buletin/buletin-kanker.pdf.
-
3. Nuraisyah W. Intensitas nyeri (numeric rating scale) pada penderita kanker payudara di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin periode 1 Januari 2017 hingga 1 Juni 2017. 2017. [sumber online]. Diakses tanggal: 28 Oktober 2019. Diakses dari:
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/tempo rary/digitalcollection/ytkymta0yjvkowqxmjjim jrkmtuwzjzlzjy1ztiynmqynte3nte2na==.pdf.
-
4. Wadner LD, Spicio CD, Hirsh AT, Torres CA, Robinson ME. The Perception of pain in others: how gender, race, and age influence pain expectations. J Pain. 2012;13(3):220-7.
-
5. Sipila R, Estlander AM, Tasmuth T, Kataja M, Kalso E. Development of a screening instruments for risk factors of persistent pain after breast cancer surgery. Br J Cancer. 2012;107(9):1459-66.
102
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
doi:10.24843.MU.2021.V10.i3.P16
Discussion and feedback