ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 9 NO.3,MARET, 2020



Diterima:09-02-2020 Revisi:12-02-2020 Accepted: 21-02-2020

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE 1 JANUARI SAMPAI 30 JUNI 2018

Putu Raka Sanistia Sania Savitri1, I Nyoman Gede Budiana2, Putu Doster Mahayasa2 1Program StudiSarjana Kedokteran dan Profesi DokterFakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK Unud, RSUP Sanglah Denpasar

*email: [email protected]

ABSTRAK

Kista ovarium merupakan benjolan berisi cairan yang terdapat di ovarium. Kista ovarium umumnya bersifat jinak, namun tidak menutup kemungkinan kista tersebut berkembang menjadi tumor ganas. Berdasarkan data yang didapat Survei Demografi Kesehatan Indonesia, angka kejadian kista ovarium di Indonesia adalah sebesar 37,2 %. Kista ovarium paling sering ditemukan pada wanita kelompok usia 20 – 50 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik penderita kista ovarium di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah berdasarkan usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, ukuran diameter kista, keluhan utama, status haid, penatalaksanaan medis, dan hasil pemeriksaan histopatologi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder penderita kista ovarium periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 berdasarkan rekam medis dari 102 sampel dengan metode pengambilan sampel total sampling. Data kemudian diolah dan dianalisis dengan software input, dan dipaparkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi kista ovarium tertinggi pada kelompok usia 40 – 47 tahun (23,52%), pendidikan terakhir SMA (51,96%), pekerjaan lain-lain (30,39%), ukuran diameter kista ≥ 10 cm (72, 55%), keluhan utama perut membesar (58,82%), status haid teratur (59,8%), terapi pembedahan (82,35%), dan tidak mencantumkan hasil pemeriksaan histopatologi (47,06%). Penelitian lebih lanjut terkait kista ovarium dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar pertimbangan. Bagi pihak rumah sakit diharapkan agar kualitas penanganan penderita kista ovarium dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

Kata kunci: Kista Ovarium, Karakteristik Penderita

ABSTRACT

Ovarian cyst is a sac filled with fluid in a woman’s ovary. It is usually benign, but in certain cases it could turn into malignant ones. Indonesia Demographic Health Survey showed that incidence of ovarian cysts reached 37.2%. Those cysts were mostly found in women aged 20 – 50 years. This study was conducted in Sanglah General Hospital to determine patients’ characteristics based on age, education, occupation, the size of cysts diameter, chief complaint, menstrual status, therapy, and histopathology test result. This study is descriptive with cross. sectional design. Data collected were secondary data based on total 102 medical records of patient with ovarian cysts in period 1 January – 30 June 2018 with total sampling method. Data were analyzed by software input and presented into frequency distribution tables. The result revealed the highest frequency distribution found in age 40 – 47 years (23.52%), high school education (51.96%), other occupation (30.39%), the size of cyst diameter ≥ 10 cm (72.55%), abdominal enlargement (58.82%), regular menstrual status (59.8%), surgery therapy (82.35%), and no

histopathology test results (47.06%). This study could be used for further studies related to ovarian cysts. For the hospital, to be able to have better quality in ovarian cysts treatment.

Keywords: Ovarian Cysts, Characteristics of Patients

PENDAHULUAN

Kista ovarium adalah benjolan yang membesar pada ovarium.. Benjolan kista ini dapat diumpamakan seperti balon berisi cairan.1.Kista ini dapat dikatakan adanya pertumbuhan sel-sel pada ovarium yang bersifat jinak.. Namun, tidak menutup kemungkinan kista tersebut berkembang menjadi ganas.. Kista ovarium neoplastik yang mengarah ke keganasan disebut sebagai kanker ovarium.2 Keganasan adalah hal yang umum dikhawatirkan pasien dengan kista ovarium karena kanker ovarium ganas dapat mengakibatkan kematian.

Pada sebagian besar kasus, kista ovarium bersifat jinak dan asimptomatik sehingga tidak memerlukan penanganan lebih lanjut. Namun pada kasus-kasus tertentu, kista ovarium dapat menimbulkan komplikasi seperti torsi, ruptur, dan perdarahan.3

Data statistik World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa hampir semua negara maju memiliki angka kejadian kista ovarium yang tinggi dengan rerata 10 per 100.000 penduduk, kecuali Jepang dengan rerata 6,5 per 100.000 penduduk.4.

Sistem pencatatan dan pelaporan yang kurang menyebabkan angka kejadian kista ovarium di Indonesia belum dapat dipastikan.. Namun berdasarkan data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), angka kejadian kista ovarium di Indonesia adalah sebesar 37,2%. Hasil survei tersebut juga menunjukkan mayoritas kelompok usia yang memiliki kista ovarium, yaitu pada wanita usia 20 – 50 tahun.5. Dari data yang diperoleh pada rekam medik Rumah Sakit Vita. Insani Pematang Siantar Sumatera. Utara, terdapat 124 pasien penderita kista ovarium pada tahun 2011-2013.6.

Kista ovarium fungsional dapat terjadi pada segala usia, namun lebih umum terjadi pada usia reproduktif. Kista fungsional jarang terjadi setelah menopause. Kista luteal terjadi setelah ovulasi pada wanita usia reproduktif. Sebagian besar kista neoplastik jinak terjadi saat tahun-tahun reproduktif dengan rentang usia yang luas.7

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit rujukan utama yang mencakup daerah Bali dan Nusa Tenggara. Epidemiologi mengenai kista ovarium belum banyak

diteliti terutama di RSUP Sanglah Denpasar.. Data epidemiologi mengenai karakteristik wanita dengan kista ovarium dapat memberikan informasi yang dapat membantu secara klinis dalam mengelola rencana pencegahan dan penatalaksanaan kista ovarium beserta komplikasinya.

BAHAN DAN METODE

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional.. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Rekam Medis RSUP Sanglah Denpasar. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan Oktober sampai November 2018.. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Peneliti akan mendata semua kasus kista ovarium di RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 yang memenuhi kriteria, yaitu sebanyak 102 kasus yang terdata pada bagian rekam medis. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder meliputi data sosiodemografi, profil klinis, dan penatalaksanaan medis penderita kista ovarium. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan software input. Data yang telah dianalisis akan menjelaskan karakteristik variabel yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.. Pelaksanaan penelitian ini telah disetujui oleh pihak Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Nomor izin penelitian ini adalah 1298/UN14.2.2/PD/KEP/2018..

HASIL

Berdasarkan registrasi Instalasi Rekam Medis RSUP Sanglah Denpasar, didapatkan 102 data rekam medis penderita kista ovarium periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018. Karakteristik sampel yang dipaparkan adalah usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, ukuran diameter kista, keluhan utama, status haid, penatalaksanaan medis, dan hasil pemeriksaan histopatologi.

Tabel 1.Karakteristik Penderita Kista Ovarium di RSUP Sanglah Denpasar Periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 Berdasarkan Usia

Usia (tahun)

Frekuensi

%

16 – 23

10

9,8

24 – 31

12

11,77

32 – 39

19

18,63

40 – 47

24

23,52

48 – 55

14

13,73

56 – 63

12

11,77

64 – 71

7

6,86

72 - 79

4

3,92

Total

102

100

Berdasarkan tabel 1, terlihat penderita kista ovarium paling banyak pada kelompok usia 40 – 47 tahun yaitu sebanyak 24 orang (23,52%). Sedangkan jumlah terendah yaitu berada pada kelompok usia 72 – 79 tahun sebanyak 4 orang (3,92%).

Tabel 2.Karakteristik Penderita Kista Ovarium

di RSUP Sanglah Denpasar Periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir

Frekuensi

%

S2

4

3,92

S1

6

5,89

D3

2

1,96

SMA

53

51,96

SMP

6

5,88

SD

31

30,39

Total

102

100

Pada tabel 2, dapat diperoleh informasi sebagian besar pasien adalah mereka yang menyelesaikan pendidikan formal Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 53 orang (51,96%). Jumlah terendah didapat pada pasien dengan pendidikan terakhir S2 yaitu sebanyak 4 orang (3,92%).

Tabel 3. Karakteristik Penderita Kista Ovarium di RSUP Sanglah Denpasar Periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frekuensi

%

Pegawai Negeri

5

4,9

Pegawai Swasta

19

18,63

Wiraswasta

21

20,59

Ibu Rumah Tangga

26

25,49

Lain-Lain

31

30,39

Total

102

100

Tabel 3 memperlihatkan subjek dengan kategori pekerjaan lain-lain sebanyak 31 orang (30,39%), menjadi yang tertinggi diantara kategori lainnya. Sedangkan jumlah terendah adalah pasien dengan pekerjaan pegawai negeri sebanyak 5 orang (4,9%).

Tabel 4.Karakteristik Penderita Kista Ovarium di RSUP Sanglah Denpasar Periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 Berdasarkan Ukuran Diameter Kista

Ukuran Diameter Kista (cm)

Frekuensi

%

< 10

28

27,45

≥ 10

74

72,55

Total

102

100

Tabel 4 menyatakan distribusi frekuensi tertinggi adalah pada penderita kista ovarium dengan ukuran diameter kista ≥ 10 cm sebanyak 74 orang (72,55%).

Tabel 5. Karakteristik Penderita Kista Ovarium di RSUP Sanglah Denpasar Periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 Berdasarkan Keluhan Utama

Keluhan Utama

Frekuensi

%

Nyeri Perut

26

25,49

Nyeri Haid

4

3,92

Perut Membesar

60

58,82

Lain-Lain

12

11,77

Total

102

100

Pada tabel 5, diperoleh informasi pasien dengan keluhan utama perut membesar sebanyak 60 orang (58,82%), dimana keluhan ini merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan diantara keluhan lainnya.

Tabel 6. Karakteristik Penderita Kista Ovarium di RSUP Sanglah Denpasar Periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 Berdasarkan Status Haid

Status Haid

Frekuensi

%

Haid Teratur

61

59,8

Haid Tidak Teratur

13

12,75

Menopause

28

27,45

Total

102.

100.

Tabel 6 memperlihatkan sebagian besar penderita kista ovarium memiliki siklus haid teratur yaitu sebanyak 61 orang (59,8%).

Tabel 7. Karakteristik Penderita Kista Ovarium di RSUP Sanglah Denpasar Periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan Medis

Frekuensi

%

Terapi Hormonal

0

0

Terapi Pembedahan

84

82,35

Lain-Lain

18

17,65

Total

102.

100.

Sesuai tabel 7,

dapat dilihat

pasien yang

mendapatkan terapi pembedahan adalah sebanyak 84 orang (82,35%), paling banyak dibandingkan pilihan terapi lainnya.

Tabel 8. Karakteristik Penderita Kista Ovarium

di RSUP Sanglah DenpasarPeriode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Histopatologi

Hasil Pemeriksaan Histopatologi

Frekuensi

%

Kista Ovarium Jinak

28

27,45

Kista Ovarium Ganas

26

25,49

Tidak Ada Data

48

47,06

Total

102

100.

Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 102 sampel, didapatkan 48 sampel yang tidak mencantumkan data hasil pemeriksaan histopatologi. Dari data yang diperoleh pada 52 sampel yang mencantumkan hasil pemeriksaan histopatologi, didapatkan kejadian kista ovarium jinak lebih tinggi dibandingkan kista ovarium ganas.

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, didapatkan kejadian kista ovarium paling banyak pada kelompok usia 40 – 47 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Shannon bahwa kista ovarium fungsional dapat terjadi pada segala usia, tapi lebih umum terjadi pada usia reproduktif dan jarang terjadi setelah menopause.7

Sebagian besar penderita kista ovarium merupakan pasien dengan jenjang pendidikan terakhir SMA. Hasil ini sesuai dengan penelitian Fadhilah di Rumah. Sakit. Vita Insani Pematang Siantar Sumatera Utara, dimana didapatkan hasil persentase sebesar 71%.6 Pendidikan yang tinggi dianggap penting bagi wanita. Dengan berpendidikan yang tinggi,. maka taraf hidup dapat meningkat, akan. lebih mampu berperilaku hidup sehat, dan mampu mengambil keputusan terkait kesehatannya.8.

Persentase pekerjaan tertinggi didapat pada penderita kista ovarium dengan kategori pekerjaan lain-lain sebesar 30,39%. Mereka yang belum atau tidak memiliki sumber penghasilan yang tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti buruh pasar dan kuli bangunan masuk dalam kategori ini. Swain menyatakan bahwa status sosial ekonomi yang rendah akan berpengaruh pada status kesehatan masyarakat melalui mekanisme tidak langsung. Seseorang dengan status sosial ekonomi yang rendah akan sulit untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan rentan berbagai macam penyakit.9

Distribusi frekuensi tertinggi didapat pada penderita kista ovarium yang memiliki kista dengan ukuran diameter ≥ 10 cm yaitu sebesar 58,82%. Menurut Nugroho, sebagian besar penderita kista ovarium tidak memiliki gejala sampai periode tertentu. Saat ukuran kista bertambah besar, maka baru akan

menimbulkan rasa tak nyaman.2 .Adapun hal yang paling sering dikeluhkan adalah perut membesar. Membesarnya perut dapat terjadi akibat adanya massa pada ovarium yang menyebabkan pendesakan organorgan di sekitarnya. Pada kista neoplastik ganas dapat terjadi penyebaran sel-sel tumor ke lapisan rongga perut yang menyebabkan terkumpulnya cairan di rongga perut.5

Sebagian besar penderita kista ovarium memiliki siklus haid yang teratur dengan persentase sebesar 59,8%. Penelitian ini sama dengan penelitian Fadhilah di. Rumah. Sakit. Vita Insani Pematang Siantar, dimana didapatkan persentase tertinggi pada pasien dengan haid teratur sebesar 70,2%. Beberapa pasien dapat mengalami gejala terkait menstruasi seperti nyeri haid, jumlah volume darah yang keluar banyak, serta siklus haid yang tidak teratur.2

Pada 102 sampel, sebanyak 84 penderita kista ovarium mendapatkan terapi pembedahan dengan persentase 82,35%. Pada penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah dan Siringo juga didapatkan hasil yang serupa, dimana penatalaksanaan medis yang diberikan dengan persentase tertinggi adalah terapi pembedahan masing-masing sebesar 91,9% dan 68,1%.6,10 Tindakan bedah dapat dilakukan apabila kista tidak menghilang dalam beberapa kali observasi, ukuran kista membesar dalam waktu singkat, kista pada wanita menopause, dan bila menimbulkan nyeri hebat.3

Berdasarkan data yang diperoleh dari 52 sampel yang mencantumkan hasil pemeriksaan histopatologi, didapatkan persentase kista ovarium jinak lebih tinggi dibandingkan kista ovarium ganas. Yatim menyatakan bahwa kista ovarium merupakan tumor jinak dalam bidang ginekologi yang paling. sering ditemukan.11.

SIMPULAN

Hasil penelitian mengenai karakteristik penderita kista ovarium di RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari sampai 30 Juni 2018 didapatkan distribusi frekuensi kista ovarium tertinggi pada kelompok usia 40 – 47 tahun (23,52%), pendidikan terakhir SMA (51,96%), pekerjaan lain-lain (30,39%), ukuran diameter kista ≥ 10 cm (72,55%), keluhan utama perut membesar (58,82%), status haid teratur (59,8%), terapi pembedahan (82,35%), dan tidak mencantumkan hasil pemeriksaan histopatologi (47,06%).

SARAN

Diharapkan kepada pihak RSUP Sanglah Denpasar agar kualitas dalam penanganan pasien dapat

dipertahankan dan ditingkatkan. Selain itu, data beserta dokumen terkait kista ovarium dapat lebih dilengkapi lagi.

Pada wanita usia reproduktif agar lebih memperhatikan gejala terkait penyakit reproduksi terutama kista ovarium.

  • 11.    Yatim Faisal. Penyakit kandungan. Edisi I. Jakarta: Pustaka Populer Obor. 2008.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Owen E. Panduan. kesehatan. bagi. wanita. Edisi I. Jakarta: PT. Prestasi. Pustakaraya; 2005.

  • 2.    Nugroho T. Buku. ajar. ginekologi. Edisi I. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010.

  • 3.    Helm William, Rivlin Michael E, dkk. Ovarian cyst       overview.       Tersedia       di:

http://emedicine.com (diakses pada 21 Juli 2016).

  • 4.    World. Health. Organization. 2010. Tersedia di: https://www.who.int (diakses pada 21 Juli 2016).

  • 5.    Prawirohardjo Sarwono. Tumor ganas ovarium. Ilmu kandungan. Edisi II. Jakarta: PT Bina Pustaka. 2008.

  • 6.    Fadhilah Elicia, Hiswani, Jemadi. Karaktersitik. wanita. penderita. kista ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar tahun 20112013. Jurnal Fakultas. Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2015.

  • 7.    Grabosch. Shannon. M. Ovarian cysts. Gynecologic Oncology Magee-Womery. Hospital. University. of. Pittsburgh Medical Center. 2017.

  • 8.    Widyastuti Y, dkk. Kesehatan reproduksi. Edisi I. Yogyakarta: Fitrimaya. 2009.

  • 9.    Geoffrey. Swain. R. Focus. Institute. For Reasearch on Poverty. University of Winconsin-Madison. 2016; 33(1): 1-6.

  • 10.    Siringo, Dumaris, Hiswani, Jemadi. Karakteristik..penderita.. kista.. ovarium.. yang dirawat. inap di Rumah Sakit St. Elizabeth. Medan. tahun. 2008-2012. Departemen Epidemiologi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2013.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P15

86