ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL.10 NO.11,NOVEMBER, 2021




Diterima: 2021-01-18 Revisi: 2021-04-21


Accepted: 2021-11-18


TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS DI DENPASAR BALI TAHUN 2019

  • 1Ni Made Anggi Dwi Jayanti, 2Dewi Sutriani Mahalini, 2I Made Gede Dwi Lingga Utama 1Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali

  • 2 Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah, Denpasar, Bali

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang: Japanese Encephalitis (JE) adalah suatu penyakit virus bersumber dari binatang yang ditularkan melalui vektor nyamuk. JE merupakan salah satu penyebab terbesar ensefalitis virus di seluruh dunia. Kasus JE di Bali pertama kali dilaporkan tahun 2006. JE merupakan masalah kesehatan pada anak dengan akibat yang serius, namun morbiditasnnya dapat dicegah dengan upaya pencegahan melalui imunisasi. Kampanye imunisasi JE pada anak usia 9 bulan sampai di bawah 15 tahun telah dilakukan di Bali sejak tahun 2017. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat khususnya ibu tentang imunisasi JE setelah kampanye imunisasi JE di Bali.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subyek penelitian yang terdiri dari 140 ibu yang memiliki anak usia di bawah 15 tahun. Subyek diminta mengisi kuisioner online untuk melihat tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi JE yang dilakukan bulan Oktober-Desember 2020. Data di analisis dengan komputer.

Hasil: Hasil penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu di Denpasar Bali, tentang imunisasi JE baik, dari 23 pertanyaan yang diajukan kepada seluruh responden, rerata jawaban dengan nilai benar adalah sebesar 65%.

Simpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi Japanese Encephalitis adalah baik, namun masih tetap diperlukan pemberian informasi atau penyuluhan tentang imunisasi JE kepada masyakarat Bali untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap imunisasi JE.

Kata kunci: Japanese Encephalitis, imunisasi JE, tingkat pengetahuan

ABSTRACT

Background: Japanese encephalitis (JE) is a viral disease originating from animals which is transmitted by mosquito vectors. JE is one of the leading causes of viral encephalitis worldwide. The first case of JE in Bali was reported in 2006. JE may cause a serious health problem in children. However, the morbidity can be prevented by prevention and control of JE through immunization. The JE Immunization Campaign for children aged 9 months to under 15 years has been carried out in Bali since 2017. This writing aims to determine the level of public knowledge, especially mothers, about JE immunization after the JE immunization campaign in Bali.

Methods: This study is a descriptive study with research subjects consisting of 140 mothers who have children under 15 years of age. Subjects were asked to fill out an online questionnaire to see the level of knowledge of mothers about JE immunization which was carried out in October-December 2020. Data were analyzed by computer.

Results: The results of this study illustrate the level of knowledge of mothers in Denpasar Bali, about good JE immunization, from 23 questions asked to all respondents, the average answer with correct value is 65%.

Conclusion: The mother's level of knowledge about Japanese encephalitis immunization is good, however, it is still necessary to provide information or counseling about JE immunization to the Balinese people to increase their knowledge and attitudes towards JE immunization.

Keywords: Japanese Encephalitis, JE immunization, knowledge level

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS DI DENPASAR.,, 1Ni Made Anggi Dwi Jayanti, 2Dewi Sutriani Mahalini, 2I Made Gede Dwi Lingga Utama

PENDAHULUAN

JE merupakan penyakit radang pada otak yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui vektor nyamuk. Virus ini sebagian besar menginfeksi anak-anak berusia di bawah 10 tahun.1,2

Kasus JE di Bali pertama kali dilaporkan tahun 2006. Pada tahun 2015, Serveilens JE di Bali mendapatkan insiden kasus JE 1,2/100.000 populasi per tahun dan 95% menyerang anak usia kurang dari 15 tahun.3

JE merupakan penyakit yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada anak. Upaya pencegahan JE dapat dilakukan dengan melakukan imunisasi. Saat ini, imunisasi JE sudah menjadi salah satu imunisasi wajib pada bayi usia 10 bulan di Bali.4 Program imunisasi JE di Bali mulai dilaksanakan tahun 2017 karena Bali merupakan provinsi dengan kasus Acute Encephalitis Syndrome (AES) terbanyak pada tahun 2016.5

Penelitian tentang pengetahuan ibu mengenai imunisasi JE di Bali sampai saat ini belum ada, sehingga belum diketahui gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi JE di Bali. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi JE di Denpasar, Bali.

METODE

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk melihat tingkat pengetahuan ibu terhadap imunisasi JE. Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar dengan memilih 5 dari 11 puskesmas yang ada di Denpasar secara random sederhana.

Kriteria inklusi responden penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak atau bayi usia 0-15 tahun. Seluruh ibu yang ada pada hari pengambilan data dan memenuhi kriteria inklusi diambil secara random untuk menjadi sampel penelitian.

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner online melalui google form yang disebarkan melalui aplikasi WhatsApp. Kuesioner terdiri atas 23 pertanyaan. Pertanyaan yang dijawab dengan benar mendapat poin 1, sedangkan pertanyaan yang dijawab salah mendapat poin 0. Tingkat pengetahuan dikategorikan baik bila total poin antara 76100, dikategorikan cukup bila total poin 56-75, dikategorikan kurang bila total poin 40-55, dan dikategorikan buruk bila total poin kurang dari 40.

Sebelum kuesioner disebarkan, dilakukan uji validitas dan reabilitas terlebih dahulu menggunakan uji Conbarch Alpha.

HASIL

Hasil uji validitas kuesioner ini menunjukkan hasil valid karena semua item soal pada kuesioner memiliki nilai signifikan p<0,05 sehingga dikatakan valid.

Hasil uji reabilitas didapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,704. Nilai Cronbach Alpha tersebut diatas 0,6 sehingga dianggap reliabel digunakan sebagai penelitian.

Berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, didapatkan 140 responden sebagai subjek penelitian. Tabel 1 menunjukan karakteristik subjek penelitian.

Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian

Variabel

Frekuensi

Usia responden, tahun

31,3 + 6,6

(rerata + SD)

Pendidikan n (%)

SD

4 (2,9%)

SMP

18 (12,9%)

SMA

68 (46,8%)

Perguruan Tinggi

50 (35,7%)

Pekerjaan n (%)

IRT/ tidak bekerja

38 (27,1%)

Wiraswasta

22 (15,7%)

Swasta

64 (45,7%)

PNS

16 (11,4%)

Jumlah anak n (%)

Anak 1

63 (45%)

Anak 2

52 (37,1%)

Anak 3

25 (17,9%)

Lebih dari 3

0 (0%)

Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi JE n (%)

Poin 76-100

91 (65%)

Poin 56-75

37 (26,4)

Poin 40-55

10 (7,1%)

Poin kurang dari 40

2 (1,4%)

Tabel 1 menunjukan bahwa usia rerata subyek penelitian adalah 31,3 + 6,6 tahun dan sebagian besar adalah pekerja swasta, berpendidikan terakhir SMA, dan memiliki 1 orang anak.

Jumlah seluruh anak dari semua subyek adalah 192 orang. Sebanyak 175 anak (87,9%) telah mendapatkan imunisasi JE dan sebanyak 17 anak (12,1%) yang belum mendapat imunisasi JE. Sebagian besar subjek penelitian memiliki 1 orang anak yang telah diimunisasi (55%) sedangkan 17% dari subjek penelitian tidak memiliki anak yang sudah diimunisasi dan 28,6% memiliki 2 anak yang sudah diimunisasi. Alasan terbanyak mengapa anak tidak

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS DI DENPASAR.,,

mendapatkan imunisasi JE adalah karena ibu tidak mendapatkan informasi yaitu sebanyak 24 responden (17,1%).

Hasil penelitian mengenai gambaran tingkatxpengetahuan ibu tentang imunisasi JE dapat dilihat pada gambar 1.

TINGKAT

PENGETAHUAN

Kurang Buruk

7%   2%

Gambar 1. Frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang

imunisasi JE

Berdasarkan gambar 1, mayoritas tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi JE dikategorikan baik yakni sebanyak 91 responden (65,0%) dengan rentang nilai 76-100 poin.

PEMBAHASAN

Tingkat pengetahuan ibu di Denpasar Bali tentang imunisasi JE sudah baik. Hal ini dapat disebabkan karena Dinas Kesehatan Provinsi Bali beserta jajarannya telah melakukan sosialisasi dengan baik tentang imunisasi JE dan sampai saat ini sudah dilakukan introduksi vaksin JE sebagai program imunisasi rutin di Bali.

Tingkat pengetahuan pada penelitian ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Sidorejo Hilir. Pada penelitian tersebut dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu terhadap imunisasi tambahan dan didapatkan sebagian besar responden (43,54%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang.6 Hasil penelitian yang berbeda ini kemungkinan disebabkan oleh jumlah responden yang berbeda dan perbedaan sosialisasi kesehatan yang dilakukan.

Pada penelitian ini responden sebagian besar memiliki pendidikan yang baik yaitu tamat SMA dan perguruan tinggi. Hal ini kemungkinan dapat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan, dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.7 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Malang. Pada penelitian yang dilakukan di Malang, sebagian besar responden memiliki tingkat

pendidikan tinggi dan menunjukkan tingkat pengetahuan mengenai imunisasi yang baik.8

Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa alasan anak tidak mendapat imunisasi JE adalah oleh karena ibu tidak mendapatkan informasi mengenai imunisasi JE. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di kota Batam dimana alasan anak tidak mendapat imunisasi tambahan adalah kurangnya informasi mengenai imunisasi tersebut dan anggapan bahwa imuniasasi tersebut kurang penting untuk anaknya.8

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan total responden 140 orang, tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi Japanese Encephalitis adalah baik, namun masih tetap diperlukan pemberian informasi atau penyuluhan tentang imunisasi JE kepada masyakarat Bali untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap imunisasi JE.

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk melakukan penelitian pada populasi yang lebih besar agar mendapatkan sampel yang lebih bervariasi dan diharapkan melengkapi faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi JE yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian analitik untuk melihat hubungan faktor-fakor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi JE.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Baig S, Fox KK, Jee Y, O’Connor P, Hombach J, Wang SA, Hyde T, Fischer M, Hills SL. Japanese encephalitis surveillance and immunization — Asia and the Western Pacific. Morb Mortal Wkly. 2012; 62(33); 658–662.

  • 2.    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kampanye imuniasai japanese encephalitis (JE). Kementerian Kesehatan RI: Jakarta. 2017.

  • 3.    Kari K, Liu W, Gautama K, Mammen MP, Clemens JD, Nisalak A, Subrata S, Kim HK, Xu Z. A hospital-based surveillance for japanese encephalitis in Bali, Indonesia. BMC   medicine;   2006,   4:8. diunduh dari:

http://www.biomedcentral.com/1741-7015/4/8.

  • 4.    Yamanaka A, Mulyatno KC, Susilowat. H, Hendrianto E, Utsumi T, Amin M, Lusida MI, Soegijanto S., Konishi E. Prevalence of antibodies to japanese encephalitis virus among pigs in Bali and East Java,

1Ni Made Anggi Dwi Jayanti, 2Dewi Sutriani Mahalini, 2I Made Gede Dwi Lingga Utama

Indonesia. Japanese Journal of Infectious Disease. 2010; 63;58-60.

  • 5.    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pencegahan dan pengendalian japanese encephalitis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2017.

  • 6.    Rambe N. Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi pilihan di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Sekeloa Kelurahan Sidorejo Hilir. Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda. 2020; 6(2); 58-62.

  • 7.    Prisusanti RD, Ekawati MD, Sabina. Hubungan pengetahuan ibu balita tentang imunisasi terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada balita di posyandu melati      Desa      Tambakasri      Kecamatan

Sumbermanjingwetan Kabupaten Malang. Wijaya Kusuma Malang Journal. 2 (2); 34-42

  • 8.    Aulia D. Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap imunisasi tambahan. Jurnal Kebidanan. 2017; 3(1); 22-25.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2021.V10.i11.P09

48