ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 9 NO.2,FEBRUARI, 2020



Diterima:09-01-2020 Revisi:16-01-2020 Accepted:29-01-2020

KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PASIEN TUMOR KOLOREKTAL YANG MENJALANI BIOPSI KOLONOSKOPI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015-2017

Putu Julia Chandra Devi1, Ni Putu Sriwidyani2, Ni Putu Ekawati2

1Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2Departemen/KSM Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar

Korespoding author: Putu Julia Chandra Devi Email: [email protected]

ABSTRAK

Karsinoma kolorektal merupakan jenis keganasan penyebab kematian keempat terbanyak terkait kanker di dunia. Diperlukan suatu sarana diagnostik yang memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi awal lesi tumor di usus besar guna mencegah berkembangnya lesi menjadi karsinoma. Biopsi kolonoskopi merupakan baku emas deteksi dini lesi tumor kolorektal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik klinikopatologi pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi dan pemeriksaan histopatologi di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015 – 2017. Penelitian ini bersifat cross-sectional deskriptif retrospektif menggunakan data sekunder pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi dan pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar yang didapat dari laporan pemeriksaan histopatologi. Selama periode tahun 2015-2017, terdapat sebanyak 308 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian dianalisis secara deskriptif dan didapatkan hasil gambaran histopatologi yang paling banyak terjadi adalah adenokarsinoma kolorektal (70,45%). Tumor kolorektal secara umum ditemukan terbanyak pada usia 50-59 tahun (28,9%), jenis kelamin laki-laki (55,5%), pada lokasi rektum (60,7%), dengan keluhan klinis perubahan defekasi (66,2%). Hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar mengenai tumor kolorektal di Bali.

Kata kunci: tumor kolorektal, karakteristik klinikopatologi, gambaran histopatologi, biopsi kolonoskopi

ABSTRACT

Colorectal carcinoma is a malignancy ranked fourth for the most common causes of death related to cancer in the world. Diagnostic procedure that has high sensitivity is needed to detect early tumor lesions in large intestine to prevent the development of lesions into carcinomas. A colonoscopy biopsy is the gold standard of early detection for colorectal tumor lesions. This study aimed to determine the clinicopathological characteristics of colorectal tumor patients undergoing a colonoscopy biopsy and histopathological examination at Sanglah General Hospital Denpasar in 2015-2017. This study applied a cross-sectional descriptive retrospective method using secondary data of colorectal tumor patients who underwent a colonoscopy biopsy and histopathological examination obtained from histopathological examination reports at Anatomical Pathology Laboratory of Sanglah General Hospital Denpasar. During years of 2015-2017, 308 cases that met the inclusion and exclusion criterias were found. This study was resulting that the most common histopathological finding of colorectal tumors at Sanglah General Hospital Denpasar in 2015-2017 was colorectal adenocarcinoma (70.45%), and the results in general for colorectal tumors were most prevalent in 50-59 years age group (28.9%), male sex (55.5%), rectal located (60.7%), with clinical complaints of changes in defecation (66.2%). The results can present a basic data of colorectal tumors occurrences in Bali.

Keywords: colorectal tumors, clinicopathological characteristics, histopathological findings,

colonoscopy biopsy

PENDAHULUAN

Karsinoma kolorektal merupakan kanker pada usus besar ketiga terbanyak di dunia dan penyebab kematian keempat terbanyak terkait kanker di dunia.1 Menurut data WHO, terlapor insiden karsinoma kolorektal di dunia lebih sering pada laki-laki. Berdasarkan lokasi ditemukannya, lebih dari 50% kasus tumor kolorektal paling banyak ditemukan di rektum.2

Pasien dengan tumor kolorektal jinak menunjukkan manifestasi klinis yang tidak spesifik. Kebanyakan ditemukan tanpa manifestasi klinis untuk tumor jinak khususnya polip. Pasien dengan kanker kolorektal biasanya paling sering mengeluh perubahan defekasi. Sayangnya, kanker kolorektal berkembang tanpa disadari dan mungkin tidak terdeteksi dalam waktu yang lama.3 Salah satu prosedur diagnostik yang baik untuk menemukan dan mengevaluasi lesi yang dicurigai di kolorektal adalah biopsi kolonoskopi dimana diagnosis ditentukan secara histopatologis.4

Menurut World Health Organization (WHO), tumor kolorektal berdasarkan gambaran histopatologinya diklasifikasikan menjadi tumor epitelial, mesenkimal, limfoma, dan tumor sekunder. Gambaran histopatologi yang sering ditemukan adalah tumor epitelial yang mana menurut WHO klasifikasinya yaitu karsinoma, adenoma dan polip. Karsinoma dibagi lagi menjadi adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, karsinoma adenoskuamosa, spindle cells carcinoma, undifferentiated carcinoma, karsinoma in situ. Polip dibagi menjadi polip hiperplastik sessile serrated polyps, inflammatory polyps.5

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik klinikopatologi pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015-2017 berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tumor, keluhan klinis dan gambaran histopatologi pasien.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini bersifat cross-sectional deskriptif retrospektif. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar dari bulan Juni - Oktober 2018. Subyek penelitian ini adalah keseluruhan pasien yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi dan pemeriksaan histopatologi di laboratorium PA RSUP Sanglah Denpasar yang tercatat di arsip laporan pemeriksaan histopatologi sepanjang tahun 2015 – 2017. Penentuan subyek ini dilakukan dengan teknik total sampling sehingga total keseluruhan jumlah subyek pada penelitian ini didapatkan sebanyak 308 kasus

Data yang dikumpulkan berupa data sekunder, meliputi nomor PA, tanggal masuk, usia, jenis kelamin, lokasi tumor, keluhan klinis, dan hasil pemeriksaan histopatologi pasien. Data dikumpulkan menggunakan lembar pencatatan data pasien. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputer dengan software IBM SPSS Statistics ver. 22. Penelitian ini sudah mendapatkan ijin kelayakan Etik Nomor: 609/UN14.2.2/PD/KEP/2018 tertanggal 14 Maret 2018.

HASIL

Didapatkan dari total 308 kasus yang terdata, jenis gambaran histopatologi yang ditemukan adalah adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, karsinoma in situ, adenoma, polip hiperplastik, inflammatory polyps dan beberapa polip yang tidak spesifik. Gambaran histopatologi yang paling banyak ditemukan adalah adenokarsinoma kolorektal yang mendominasi proporsi kasus sebesar 70,45% dari total keseluruhan data.

Tabel 1. Distribusi Gambaran Histopatologi Pasien

Gambaran Histopatologi     Frekuensi (%)

Karsinoma (malignant)

Adenokarsinoma            217 (70,45)

Karsinoma in situ                 4 (1,30)

Karsinoma sel skuamosa         1 (0,32)

Adenoma (pre-malignant)        74 (24,03)

Polip (benign)

Polip hiperplastik                 6 (1,95)

Inflammatory polyps             2 (0,65)

Polip (tidak spesifik)               4 (1,30)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi dan pemeriksaan histopatologi di RSUP Sanglah Denpasar sepanjang tahun 2015 – 2017 berada pada rentangan usia 19-95 tahun dengan rerata usia 56,17 (+SB 13,883) tahun dimana paling banyak ditemukan pada kelompok usia 50-59 tahun.

Tabel 2. Distribusi Usia Pasien

Kelompok Usia

Frekuensi (%)

< 40 tahun

31 (10,1)

40 - 49 tahun

62 (20,1)

50 - 59 tahun

89 (28,9)

60 - 70 tahun

82 (26,6)

> 70 tahun

44 (14,3)

Distribusi gambaran histopatologi pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi dan pemeriksaan histopatologi di RSUP Sanglah Denpasar sepanjang tahun 2015 – 2017 jika dilihat berdasarkan usia menunjukkan bahwa karsinoma merupakan jenis gambaran histopatologi yang mendominasi proporsi di setiap kelompok usia dimana paling banyak yaitu kelompok usia 50-59 tahun. Adenoma memiliki proporsi kedua terbesar di setiap kelompok usia, di mana paling banyak ditemukan pada kelompok usia 60-70. Polip memiliki proporsi yang paling kecil, di mana paling banyak ditemukan pada kelompok usia 50-59 tahun.

80

Gambar 1. Distribusi Gambaran Histopatologi Pasien berdasarkan Usia

Didapatkan dari total 308 kasus yang terdata, kebanyakan kasus didominasi oleh pasien laki-laki yaitu sebanyak 171 kasus (55,5%) sedangkan untuk pasien berjenis kelamin perempuan didapatkan sebanyak 137 kasus (45,5%). Distribusi gambaran histopatologi pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi dan pemeriksaan histopatologi di RSUP Sanglah Denpasar sepanjang tahun 2015 – 2017 berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa karsinoma merupakan kelompok gambaran histopatologi yang mendominasi kasus baik pada laki-laki maupun perempuan. Secara garis besar, baik karsinoma, adenoma, dan polip paling banyak ditemukan pada laki-laki.

Gambar 2. Distribusi Gambaran Histopatologi Pasien berdasarkan Jenis Kelamin

Dilihat dari total 308 kasus yang terdata, didapatkan bahwa lokasi tumor pasien sebagian besar berada pada satu lokasi anatomis, namun ada beberapa yang terdapat pada dua lokasi anatomis dan juga ada beberapa kasus hanya tercantum lokasi tumor pada kolon namun tidak diberi keterangan lokasi spesifiknya. Berdasarkan hal tersebut, maka didapatkan lokasi tumor yang berada pada satu lokasi anatomis sebanyak 281 kasus dimana paling banyak terdapat pada rektum. Kemudian sebanyak 16 kasus berada pada dua lokasi anatomis dimana 14 kasus terdapat pada rektosigmoid, 1 kasus pada sekum dan kolon asendens serta pada kolon asendens dan kolon transversum, serta sebanyak 11 kasus sisanya ditemukan pada kolon tidak spesifik.

Tabel 3. Distribusi Lokasi Tumor Pasien

Lokasi Tumor         Frekuensi (%)

Sekum

4 (1,3)

Kolon asendens

10 (3,2)

Kolon transversum

7 (2,3)

Kolon desendens

16 (5,2)

Kolon sigmoid

57 (18,5)

Rektum

187 (60,7)

Rektosigmoid

14 (4,6)

Sekum-kolon asendens

1 (0,3)

Kolon asendens-transversum

1 (0,3)

Kolon (tidak spesifik)

11 (3,6)

Distribusi gambaran histopatologi pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi dan pemeriksaan histopatologi di RSUP Sanglah Denpasar sepanjang tahun 2015 – 2017 berdasarkan lokasi tumor menunjukkan bahwa karsinoma, adenoma dan polip paling banyak ditemukan pada rektum. Karsinoma ditemukan 1 kasus pada 2 lokasi yaitu kolon asendens-transversum. Sebanyak 7 kasus karsinoma ditemukan pada kolon yang lokasinya tidak spesifik. Adenoma ditemukan sebanyak 1 kasus pada 2 lokasi yaitu sekum-kolon asendens. Sebanyak 4 kasus adenoma ditemukan pada kolon yang lokasinya tidak spesifik. Selain di rektum, polip hanya ditemukan pada kolon sigmoid dan kolon transversum.

Karsinoma Adenoma Polip

Gambar 3. Distribusi Gambaran Histopatologi Pasien berdasarkan Lokasi Tumor

Dilihat dari total 308 kasus yang terdata, didapatkan bahwa setiap pasien tidak hanya memiliki satu keluhan klinis melainkan lebih, selain itu terdapat pula beberapa kasus yang tidak tercantum keluhan klinisnya. Berdasarkan hal tersebut, maka didapatkan sebanyak 4 jenis keluhan klinis yaitu perubahan defekasi, rasa tidak nyaman baik di perut atau pun anus (sesuai lokasi tumor pasien), benjolan di perut atau pun anus (sesuai lokasi tumor pasien), dan penurunan berat badan. Didapatkan sebanyak 182 kasus dengan satu jenis keluhan, 70 kasus dengan lebih dari satu jenis keluhan, sedangkan 56 kasus tidak mencantumkan keluhan klinis pasien. Dikarenakan hal tersebut, maka pada penelitian ini, keluhan klinis dihitung berdasarkan seberapa banyak frekuensi keluhan klinis tersebut dikeluhkan. Sebanyak 204 pasien (66,2%) mengeluh perubahan defekasi di mana yang paling banyak dikeluhkan adalah BAB berdarah baik itu hematochezia atau pun melena yaitu dikeluhkan sebanyak 101 dari 204 pasien (49,5%). Selain itu sebanyak 61 dari 204 pasien (29,9%) juga mengeluhkan konstipasi, 51 dari 204 pasien (25%) mengeluhkan diare kronis di mana 10 di antaranya mengeluhkan diare disertai darah, 10 dari 204 pasien (4,9%) mengeluhkan BAB dengan ukuran feses yang kecil, dan 9 dari 204 pasien (4,4%) mengeluhkan BAB berlendir. Kemudian sebanyak 70 pasien (22,7%) mengeluhkan rasa tidak nyaman seperti nyeri, baik itu di perut atau pun anus sesuai lokasi tumor pasien, di mana nyeri dikeluhkan oleh 49 dari 70 pasien (70%), perut kembung dan tidak bisa flatus dikeluhkan oleh 9 dari 70 pasien (12,85%), lemas dikeluhkan oleh 10 dari 70 pasien (14,3%), mual muntah dikeluhkan oleh 4 dari 70 pasien (5,7%) dan selera makan menurun oleh 2 dari 70 pasien (2,85%). Selain itu sebanyak 33 pasien (10,7%) mengeluhkan penurunan berat badan yang drastis dalam beberapa hari hingga beberapa bulan. Sebanyak 24 pasien (7,8%) mengeluhkan adanya benjolan yang teraba pada area perut atau pun anus sesuai lokasi tumor pasien.

Tabel 4. Distribusi Keluhan Klinis Pasien

Keluhan Klinis

Frekuensi (%)

Perubahan defekasi*

204 (66,2)

Rasa tidak nyaman**

70 (22,7)

Penurunan berat badan

33 (10,7)

Benjolan

24 (7,8)

Ket: *BAB berdarah, BAB berlendir, konstipasi, diare kronis, ukuran feses kecil; **nyeri, perut kembung, lemas, mual muntah, penurunan selera makan

Distribusi gambaran histopatologi pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi

dan pemeriksaan histopatologi di RSUP Sanglah Denpasar sepanjang tahun 2015 – 2017 berdasarkan keluhan klinis menunjukkan bahwa seluruh pasien, baik itu yang memiliki gambaran histopatologi karsinoma, adenoma maupun polip, paling banyak mengeluhkan perubahan defekasi dimana dikeluhkan sebanyak 146 kasus (65,8%) pasien dengan karsinoma, 51 kasus (68,9%) pasien dengan adenoma, dan 7 kasus (58,3%) pasien dengan polip.

Gambar 4. Distribusi Gambaran Histopatologi Pasien berdasarkan Keluhan Klinis

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1, karsinoma merupakan gambaran histopatologi terbanyak. Hal ini bisa disebabkan karena kurang adanya kesadaran pasien untuk melakukan skrining kanker kolorektal seperti kolonoskopi atau fecal occult blood test.6 Skrining kanker kolorektal di Indonesia belum menjadi program nasional. Kebanyakan pasien datang ke rumah sakit saat sudah memiliki manifestasi klinis, di mana tumor jinak kolorektal sering timbul tanpa manifestasi klinis, sehingga biasanya ketika dilakukan pemeriksaan, kebanyakan ditemukan positif karsinoma.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 dan gambar 1, didapatkan kasus terbanyak ditemukan pada kelompok usia di atas 50 tahun. Diketahui bahwa usia adalah faktor risiko terjadinya tumor kolorektal, dimana tumor ini dapat terjadi karena perubahan genetik seiring bertambahnya usia.7

Berdasarkan hasil penelitian pada gambar 2, didapatkan bahwa jumlah kasus didominasi oleh pasien laki-laki. Alasan mengenai perbedaan risiko antar jenis kelamin masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi sebagian diakibatkan karena perbedaan dalam eksposur terhadap faktor risikonya seperti hormon seks.8

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 dan gambar 3, didapatkan bahwa tumor kolorektal paling banyak ditemukan pada rektum. Suatu penelitian menyatakan bahwa pasien dengan tumor rektum, menunjukkan embryological origin, fungsi

pencernaan, dan ekspresi gen yang berbeda, jika dibandingkan dengan tumor di kolon.9

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4 dan gambar 4, didapatkan keluhan yang paling banyak adalah perubahan defekasi di mana paling sering pasien datang dengan keluhan BAB berdarah. Hal ini bisa diakibatkan karena tumor kolorektal dapat menyebabkan obstruksi sehingga tumor dapat memblokir lumen kolon maupun rektum. Adanya obstruksi ini dapat menyebabkan iritasi mukosa kolon dan rektum serta menghambat feses untuk keluar, sehingga sering menimbulkan keluhan berupa perubahan defekasi khususnya perdarahan.10

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diperoleh simpulan karakteristik pasien tumor kolorektal yang menjalani biopsi kolonoskopi dan pemeriksaan histopatologi di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015 – 2017, yaitu didapatkan hasil gambaran histopatologi yang paling banyak terjadi adalah adenokarsinoma kolorektal. Tumor kolorektal secara umum paling banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki, kelompok usia 50 tahun ke atas, ditemukan pada lokasi rektum, dengan keluhan klinis perubahan defekasi.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut khususnya penelitian analitik untuk mencari hubungan antara karakteristik pada penelitian ini dengan kejadian tumor kolorektal di RSUP Sanglah Denpasar. Disarankan juga penelitian deskriptif lanjutan dengan menambahkan karakteristik faktor risiko lainnya (diet, aktivitas keseharian, riwayat kanker dan kemoterapi, riwayat keluarga, dll) dan faktor prognosis (stadium kanker, status KGB, dan metastasis, dll). Mengingat urgensi kanker kolorektal yang tinggi, maka disarankan kepada pemerintah untuk menerapkan skrining kanker kolorektal menjadi program nasional pencegahan kanker dan juga kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan faktor risiko kanker kolorektal serta kesadarannya untuk melakukan skrining kanker

kolorektal lebih dini guna mengurangi angka kejadian kanker kolorektal di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Haggar FA, Boushey RP. Colorectal Cancer Epidemiology: Incidence, Mortality, Survival, and Risk Factors. Clinical Colon Rectal Surgery. 2009;22(4):191-7.

  • 2.    Ferlay J, Shin HR, Bray F, Forman D, Mathers C, Parkin DM. GLOBOCAN 2008, Cancer Incidence and Mortality Worldwide: IARC CancerBase No.10. Lyon: International Agency for Research on Cancer; 2010.

  • 3.    Keighley MRB, Williams N. Surgery of the Anus, Rectum and Colon. Edisi ke-3. Vol 2. USA: Saunders Elsevier; 2007. h. 2087-90.

  • 4.    Cagir  B. Lower  Gastrointestinal Bleeding

[Internet]. Medscape. 2017. [diakses: 15 Januari 2018]  Tersedia di http://emedicine.medscape.

com/article/188478-overview.

  • 5.    Bosman FT, Carneiro F, Hruban RH, Theise ND, editor. WHO Classification of Tumours of the Digestive System. Edisi ke-4. Lyon: IARC; 2010.

  • 6.    Bénard F, Barkun AN, Martel M, vonRenteln D. Systematic review of colorectal cancer screening guidelines for average-risk adults: Summarizing the current global recommendations. World journal of gastroenterology. 2018;24(1):124-38.

  • 7.    Lao VV, Grady WM. Epigenetics and colorectal cancer. Nature reviews. Gastroenterology & hepatology.        2011;8(12):        686-700.

doi:10.1038/nrgastro.2011.173

  • 8.    Murphy G, Devesa SS, Cross AJ, Inskip PD, McGlynn KA, Cook MB. Sex disparities in colorectal cancer incidence by anatomic subsite, race and age. International journal of cancer. 2011;128(7):1668-75.

  • 9.    Tamas K, Walenkamp AM, de-Vries EG, dkk. Rectal and colon cancer: not just a different anatomic site. Cancer Treat Rev. 2015;41:671-9.

  • 10.    Ramanathan S, Ojili V, Vassa R, Nagar A. Large Bowel Obstruction in the Emergency Department: Imaging Spectrum of Common and Uncommon Causes. J Clin Imaging Sci. 2017;7:15.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2020.V9.i2.P10

60