ISSN: 2597-8012             JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.8,AGUSTUS, 2019

n∩∆ ISScS                  Osihta

LJ∖yΓ~VJ JOURNALS

PREVALENSI METASTATIC BONE DISEASE (MBD) BERDASARKAN UMUR, LOKASI, DAN TUMOR PRIMER DI RSUP SANGLAH/FK UNUD

PERIODE 2013-2017

Dewa Ayu Karunia Dewi1, Gde Eka Wiratnaya2, Gede Budhi Setiawan3

1Program Studi Sarjana Kedokteran dan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2SMF Ortopedi dan Traumatologi RSUP Sanglah Denpasar

3SMF Bedah RSUP Sanglah Denpasar

Email : karuniadewi69@gmail.com

ABSTRAK

Metastasis merupakan penyebaran kanker dari bagian tubuh utama saat kanker itu dimulai ke bagian lain dari tubuh tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Prevalensi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan Umur, Lokasi, dan Tumor Primer di RSUP Sanglah/FK Unud Periode 2013-2017.Penelitian ini adalah suatu penelitian cross sectional deskriptif untuk mengetahui prevalensi dan distribusi umur , lokasi , dan tumor primer penderita MBD di RSUP Sanglah, Denpasar. Berdasarkan data umur didapatkan umur 45-64 paling banyak mengalami MBD. Lokasi metastase terbanyak yaitu pada tulang femur yang merupakan tulang panjang. Asal tumor primer terbanyak pada MBD berdasarkan data yaitu Unknown Origin .Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan data umur didapatkan umur 45-64 paling banyak mengalami MBD yaitu 56,81% . Lokasi metastase terbanyak yaitu pada tulang femur 34,09 %. Asal tumor primer terbanyak yaitu Unknown Origin 31,81%. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan jangka waktu yang lebih banyak sehingga lebih dapat menggambarkan prevalensi MBD yang terjadi.

Kata kunci: Metastatic Bone Disease, tumor primer, lokasi, prevalensi

ABSTRACT

Metastasis is the spread of cancer from the main body part when the cancer starts to other parts of the body. This research was conducted to determine the prevalence of Metastatic Bone Disease (MBD) based on age, location, and primary tumor in Sanglah Hospital/ FK Unud 2013-2017 period. This research is a descriptive cross sectional study to determine the prevalence and distribution of age, location, and primary tumor of MBD patients in Sanglah General Hospital, Denpasar. Based on age data, it was found that the age of 45-64 experienced the most MBD. The location of most metastases is in the femur bone which is a long bone. The origin of most primary tumors in MBD is based on data that is Unknown Origin.It can be concluded that based on age data, it was found that 45-64 most experienced MBD, which was 56.81%. The location of most metastases is in the femoral bone 34.09%. The origin of most primary tumors is Origin Unknown 31.81%. For further research, it is recommended to use a longer period of time so that it can better describe the prevalence of MBD.

Keywords: Metastatic bone disease, primary tumor, location, prevalence

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

DOAJ


PENDAHULUAN

Metastasis merupakan penyebaran kanker dari bagian tubuh utama saat kanker itu dimulai ke bagian lain dari tubuh tersebut. Metastasis dapat terjadi ketika sel-sel melepaskan diri dari tumor kanker dan melalui aliran darah atau melalui pembuluh getah bening menyebar ke bagian lain dari tubuh.2 Tulang adalah organ yang paling umum terpengaruh oleh metastasis, setelah paru-paru dan hati serta organ yang paling umum untuk terkena kanker metastatik dengan lokasi penyakit yang menghasilkan morbiditas terbesar .5Metastatic Bone Disease (MBD) merupakan suatu kondisi dimana sel kanker telah berpindah dari daerah asal dan menetap pada tulang manapun di tubuh sehingga terbentuk tumor baru. Kanker bisa menyebar ke setiap tulang dalam tubuh, tetapi metastasis yang paling sering ditemukan yaitu pada tulang dekat pusat tubuh, seperti pada tulang belakang , tulang pinggul , femur, humerus, tulang rusuk, dan tengkorak.2

Sekitar 400.000 pasien di Amerika Serikat yang memiliki kanker berkembang menjadi metastasis tulang per tahun. Diperkirakan 70% dari pasien dengan kanker payudara dan kanker prostat berkembang menjadi MBD, sedangkan 20% sampai 30% dari pasien dengan kanker paru-paru dan kanker pencernaan yang berkembang menjadi MBD.3 Lebih dari 1,2 juta kasus kanker yang didiagnosis setiap tahun, ada sekitar 50% dari tumor ini dapat metastasis ke tulang.6 Berdasarkan penelitian terbaru menggunakan populasi di Denmark, 1-3 tahun kelangsungan hidup kumulatif pada pasien kanker payudara didiagnosis dengan metastase tulang adalah 59% dan pasien kanker prostat yang didiagnosis dengan tulang metastasis adalah 47%. 2

Di Indonesia, MBD merupakan kasus yang mengalami peningkatan setiap tahunnya namun prevalensi MBD di Indonesia sendiri belum diketahui secara jelas. Penyakit tulang metastatik ini sering menjadi penyebab morbiditas pada pasien kanker stadium lanjut dengan tingginya insiden berikutnya yang menyebabkan komplikasi skeletal seperti patah tulang, hiperkalsemia, dan penekanan sumsum tulang belakang .9 Di provinsi Bali pada khususnya, penelitian mengenai prevalensi penderita MBD belum pernah dilakukan dan melihat banyaknya kasus tiap tahun mengenai metastasis tulang dan juga komplikasi yang ditimbulkan dari metastasis tulang itu sendiri maka dalam Skripsi ini akan dibahas mengenai Prevalensi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan Umur, Lokasi, dan Tumor Primer di RSUP Sanglah/FK Unud Periode 2013-2017. Sehingga diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dan bisa mengedukasi orang-orang sekitar

agar lebih memperhatikan disekitar kita yang mungkin terkena dampak MBD.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini adalah suatu penelitian cross sectional deskriptif untuk mengetahui prevalensi dan distribusi umur , lokasi , dan tumor primer penderita MBD di RSUP Sanglah, Denpasar. Data berasal dari data sekunder pasien MBD yang tercatat di Poli Orthopedi RSUP Sanglah/FK Unud selama periode Januari 2013 sampai Desember 2017.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien MBD yang terdata dalam rekam medis di Poli Orthopedi RSUP Sanglah/FK Unud selama periode Januari 2013 sampai Desember 2017 . Rekam medis tersebut memuat data mengenai umur, lokasi, dan tumor primer pada pasien. Adapun kriteria eksklusinya yaitu data rekam medis pasien MBD di Poli Orthopedi RSUP Sanglah/FK Unud selama periode Januari 2013 sampai Desember 2017 yang tidak lengkap (tidak ada data mengenai umur, lokasi, dan tumor primer pada pasien).Variabel dalam penelitian ini ada tiga yaitu umur, lokasi, dan asal tumor primer.

HASIL

Prevalensi Pasien Metastatic Bone Disease (MBD) dari total keseluruhan pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari bulan Januari 2013 hingga Desember 2017 didapatkan 44 pasien yang mengalami Metastatic Bone Disease (MBD) di RSUP Sanglah. Tahun 2013 terdapat 6 kasus, tahun 2014 13 kasus , tahun 2015 1 kasus, tahun 2016 8 kasus, tahun 2017 terdapat 16 kasus.

Distribusi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan umur dari sebanyak 44 pasien MBD di RSUP Sanglah didapatkan bahwa rentangan umur 45-64 tahun yang paling banyak mengalami MBD yaitu 25 pasien. Adapun distribusi sampel yang diperoleh pada penelitian ini.

Tabel 1. Distribusi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan Umur

No   Karakteristik

Sampel

Frekuensi

(n=44)

Persentase (%)

(n=44)

1.   Usia (tahun)

0-44

10

22,72

45-64

25

56,81

65-84

9

20,45

≥ 85

0

0

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



Distribusi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan lokasi dari sebanyak 44 pasien MBD di RSUP Sanglah didapatkan bahwa lokasi metastase terbanyak yaitu terjadi pada tulang femur yang merupakan tulang panjang sebanyak 15 Pasien. Adapun distribusi sampel yang diperoleh pada penelitian ini.

Tabel 2. Distribusi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan Lokasi

No   Karakteristik

Sampel

Frekuensi

(n=44)

Persentase (%) (n=44)

1.   Lokasi

Costa

1

2,27

Tibia

2

4,54

Pelvis

9

20,45

Femur

15

34,09

Radius

2

4,54

Humerus

14

31,81

Cruris

1

2,27

Distribusi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan Tumor Primer , dari sebanyak 44 pasien MBD di RSUP Sanglah didapatkan bahwa asal Tumor Primer terbanyak yaitu karena Unknown Origin 14 pasien. Adapun distribusi sampel yang diperoleh pada penelitian ini.

Tabel 3. Distribusi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan Tumor Primer

Karakteristik Sampel

Frekuensi

(n=44)

Persentase (%) (n=44)

1. Tumor Primer

Payudara

3

6,81

Paru-Paru

9

20,45

Tiroid

6

13,63

Ginjal

1

2,27

Prostat

2

4,54

Unknown

14

31,81

Origin

Tumor Tulang

8

18,18


Tumor             1

Jaringan

Lunak

PEMBAHASAN

Metastasis merupakan penyebaran kanker dari bagian tubuh utama saat kanker itu dimulai ke bagian lain dari tubuh tersebut. Metastasis dapat terjadi ketika sel-sel melepaskan diri dari tumor kanker dan melalui aliran darah atau melalui pembuluh getah bening menyebar ke bagian lain dari tubuh. Dari total keseluruhan pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari bulan Januari 2013 hingga Desember 2017 didapatkan 44 pasien yang mengalami Metastatic Bone Disease (MBD) di RSUP Sanglah. Ini berarti dari total keseluruhan kasus keganasan yang terdata di Poli Ortopedi RSUP Sanglah/FK Unud sejumlah 517 kasus, prevalensi Metastatic Bone Disease (MBD) adalah sebesar 8,51 %. Dalam penelitian Schulman, Kathy L. dan Joseph Kohles8 pada kelompok usia 45-64 tahun didapatkan 43,9% yang mengalami MBD dan yang paling sedikit yaitu umur ≥ 85 yaitu 4,6%. Penelitian di Malaya Medical Centre tahun 2014 oleh Vivek Ajit Singh10 menunjukan bahwa dari total 151 pasien MBD rentangan umur terbanyak yang mengalami MBD adalah 50-59 tahun. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa rentangan umur 45-64 tahun yang paling banyak mengalami MBD yaitu 25 pasien atau 56,81% dan yang paling sedikit yaitu umur ≥ 85 yaitu 0%.

Dilihat berdasarkan lokasi metastase , dalam penelitian Lote dan Bjersand6 terhadap 319 pasien dengan MBD diperoleh perbandingan situs metastasis di tulang belakang: femur: panggul: humerus yaitu 4,8 : 2,8 : 2,6 : 1 . Distribusi metastasis pada tulang berdasarkan lokasi yaitu pada tulang belakang sebanyak 80 %, femur 40 %, Iga dan tulang dada 25 %, tengkorak dan pelvis 20 %, Kaput humeri 7 %, tulang ekstremitas 1 – 2 % . Dalam penelitian ini terdapat perbedaan dimana lokasi terbanyak metastase tulang yaitu pada tulang panjang femur 34,09% dan humerus 31,81% sedangkan pada beberapa penelitian didapatkan metastase terbanyak yaitu pada tulang belakang , yang kedua terbanyak yaitu femur ,dan yang paling sedikit yaitu humerus. Perbedaan angka tersebut mungkin diakibatkan karena beberapa hal seperti jumlah dari pasien MBD, dimana dalam penelitian Lote dan Bjersand6 menggunakan 319 pasien sedangkan dalam penelitian ini dalam periode 2013-2017 hanya terdapat 44 pasien MBD yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metastasis pada kanker paru-paru paling sering menyebar ke tulang tangan (50%) dan kaki (15%) dimana dalam penelitian ini juga didapatkan bahwa pada pasien kanker paru-paru didapatkan metastase terbanyak yaitu pada humerus 22,2% dan femur 44,4%.

Dalam penelitian Coleman, R.E.4 di dalam jurnal The Clinical Course Of Bone Metastases From

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



Breast Cancer didapatkan bahwa asal tumor primer dari tulang itu sendiri 51%, Jaringan Lunak 19%, Paru-paru 18% . Tumor primer yang paling sering menyebakan metastasis tulang adalah kanker prostat, payudara, ginjal, tulang, dan tiroid. Insidensi metastasis tulang dari studi otopsi adalah 73% pada kanker payudara, 68% pada kanker prostat, 42% pada kanker tiroid, 36% pada kanker paru. Penelitian di Malaya Medical Centre tahun 2014 oleh Vivek Ajit Singh10 menunjukan bahwa dari total 151 pasien MBD asal tumor primer terbanyak yaitu payudara (23,3%), diikuti oleh paru-paru (21,2%), prostat (9,3%), tiroid (7,3%) , ginjal (5,3%), dan unknown origin (6,6%) . Berdasarkan penelitian ini didapatkan prevalensi asal tumor primer dari MBD terbanyak yaitu karena Unknown Origin yaitu 31,81%  .

Berdasarkan Journal of Orthopaedics and Traumatology11 didapatkan hasil bahwa lebih dari 30% pasien datang dengan metastasis tulang tapi tidak diketahui dimana tumor asalnya , walaupun sudah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Asal tumor primer yang berbeda antara penelitian luar negeri dan di Bali khususnya di RSUP Sanglah mungkin disebabkan karena alat untuk diagnosis imaging berbeda dimana di Amerika Serikat yaitu dalam Journal Of Nuclear Medicine Technology12 yang dilakukan di Royal College of Radiologist and British Nuclear Medicine Asociety untuk diagnosis metastatic bone disease sudah menggunakan 18F-NaF PET/CTA yang memiliki sensitivitas dan specificitas 100%. 18F-NaF PET/CTA ini diproduksi dalam cyclotron oleh partikel air 18O, 18F terperangkap dalam larutan cair sehingga terjadi pertukaran kation. 18F-NaF PET/CTA ini akan diinjeksikan melalui intravena tunggu hingga 30-45 menit baru dilakukan scan. 18F-NaF PET/CTA mempunyai energy photon yang tinggi sehingga penetrasi ke jaringan bagus dan memudahkan untuk mendeteksi tumor. Sedangkan di RSUP Sanglah pada umumnya menggunakan CT, MRI, dan x-rays. Plain radiograph atau x-rays biasanya digunakan dalam mendiagnosis metastatic bone disease akan tetapi sensitivitas dan specificitasnya rendah yaitu 46% dan 32%. Penelitian terhadap 44 pasien dengan kanker prostat, paru-paru, dan tiroid menggunakan pemeriksaan 99mTc-MDP hanya ditemukan 46 metastasis sedangkan pada  18F-NaF PET/CTA

ditemukan 96 metastasis pada 15 pasien. .

SIMPULAN

Prevalensi MBD berdasarkan umur didapatkan umur 45-64 paling banyak mengalami MBD yaitu 56,81% . Prevalensi MBD berdasarkan lokasi yaitu lokasi metastasis terbanyak pada tulang femur 34,09 %. Prevalensi MBD berdasarkan tumor primer yaitu asal tumor primer terbanyak yaitu Unknown Origin 31,81%.

SARAN

Prevalensi MBD berdasarkan usia, lokasi, dan asal tumor primer bergantung pada lamanya waktu penelitian yang kemudian akan menentukan jumlah sampel sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan jangka waktu yang lebih banyak sehingga lebih dapat menggambarkan prevalensi MBD yang terjadi .

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.   American   Academy   Of Orthopaedic

Surgeons . Metastatic Bone Disease.2013

  • 2.   American    Cancer    Society    .Bone

Metastasis.2014

  • 3.   Coleman,   R. E.Clinical Features Of

Metastatic Bone Disease And Risk Of Skeletal Morbidity. Clinical Cancer Research;2006; 12(20): 6243s-6249s.

  • 4.    Coleman, R.E.Metastatic Bone Disease: Clinical Features, Pathophysiology And Treatment Strategies . Cancer Treatment Reviews;2016; 27(3): 165-176.

  • 5.    Coluzzi, F. Et Al . Bone Metastatic Disease: Taking Aim At New Therapeutic Targets. Cmc ;2011; 18(20):3093-3115.

  • 6.    Lote, K., A. Walløe, A. Bjersand. Bone Metastasis Prognosis, Diagnosis And Treatment : Acta Radiologica . Oncology ; 2014;25(4) :227-232.

  • 7.    Piccioli, Andrea Et Al. Bone Metastases Of Unknown Origin:   Epidemiology And

Principles Of Management. J Orthopaed Traumatol ;2015; 16(2):81-86.

  • 8.    Schulman, Kathy L. , Joseph Kohles. Economic Burden Of Metastatic Bone Disease In The U.S. Cancer;2007;109(11): 2334-2342.

  • 9.    Rouleau Pa, Wenger De. Radiologic Evaluation Of Metastatic Bone Disease : Menendez Lr Orthopaedic Knowledge Update. Musculoskeletal Tumors. Rosemont (Il). American Academy Of Orthopaedic Surgeons;2009; 24(15):313-22.

DOAJ


  • 10.    Singh V , Haseeb A , Alkubaisi A. Incidence And Outcome Of Bone Metastatic Disease At University Malaya Medical Centre. Singapore Medical Journal;2014;  55(10):

539-546.

  • 11.    Piccioli A, Maccauro G, Spinelli M, Biagini R, Rossi B. Bone Metastases Of Unknown Origin: Epidemiology And Principles Of Management. Journal Of Orthopaedics And Traumatology;2015;16(2):81-86.

  • 12.    Kulshrestha R, Vinjamuri S, England A, Nightingale J, Hogg P. The Role Of 18F-Sodium Fluoride PET/CT Bone Scans In The Diagnosis Of Metastatic Bone Disease From Breast And Prostate Cancer. Journal Of Nuclear Medicine Technology;2016 ; 44(4) : 217-222.

    DOAJ


    DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum