ISSN: 2303-1395                  E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.3 MARET,

2019

I!--∖f—S Λ i DIRECTORY OF OPEN ACCESS I∖^J JOURNALS

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TOKSOPLASMOSIS DI DENPASAR UTARA TAHUN 2017

Putu Ayu Larasati1, I Made Sudarmaja2, I Kadek Swastika2 1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakutas Kedokteran, Universitas Udayana 2Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Jl.PB Sudirman Denpasar Tel/Fax : (0361) 255379 Email : [email protected]

Abstrak

Toxoplasma gondii adalah intraseluler obligate coccidian protozoan yang merupakan agen dari penyakit toksoplasmosis. Toxoplasma gondii pada hakekatnya menginfeksi makhluk hidup berdarah panas termasuk manusia, burung, dan biasanya melalui kucing (Felidae) sebagai hospes definitifnya. Prevalensi dari toksoplasmosis di berbagai negara bervariasi mulai dari 10% -90%. Walau bersifat sangat patogen, toksoplasmosis tidak selalu menyebabkan keadaan patologis pada hospesnya karena memiliki kemampuan sangat besar untuk beradaptasi dengan tubuh hospes. Infeksi primer pada wanita hamil bisa menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur dan lain-lain. Anak-anak dengan toksoplasmosis kongenital mungkin menunjukkan tanda-tanda klinis dari hidrosefalus, retardasi mental, penyakit mata dan gejala sisa berat lainnya. Penelitian diskriptif dengan pendekatan cross sectional ini menggunakan metode consecutive sampling, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang toksoplasmosis di Denpasar Utara. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas III Denpasar Utara pada 39 Ibu hamil yang bersedia mengisi kuisioner tentang toksoplasmosis. Responden sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dengan rerata usia 26,2 tahun. Penelitian ini hanya mendapatkan 17,9% responden yang pernah mendengar, membaca atau melihat informasi tentang toksoplasmosis. Responden yang dapat dikategorikan berpengetahuan baik hanya 7,7%, 10,3% yang berpengetahuan cukup dan 82,1% memiliki pengetahuan kurang, sehingga dapat disimpulkan masih banyak ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang toksoplasmosis. Petugas kesehatan dan pemerintah perlu meningkatkan promosi kesehatan khususnya toksoplasmosis.

Kata Kunci : Toksoplasmosis, Pengetahuan, Ibu Hamil

Abstract

Toxoplasma gondii is an intracellular obligate coccidian protozoan that acts as agent of toxoplasmosis disease. Toxoplasma gondii naturally infects warm-blooded creatures, including humans, birds, and usually through cats (Felidae) as its definitive host. The prevalence of toxoplasmosis in many countries varies between 10%-90%. Although highly pathogenic, toxoplasmosis doesn’t always cause pathological conditions in the host because of its high capability to adapt to the host body. The primer infection in pregnant women can cause miscarriage, stillbirth, premature birth, etc. Children with congenital toxoplasmosis may present some clinical conditions like hydrocephalus, mental retardation, eye diseases, and other severe symptoms. This research was a descriptive study with cross sectional approach with consecutive sampling method, which aimed to determine the level of knowledge of pregnant women in Denpasar Utara. This study was conducted at Puskesmas III Denpasar Utara on 39 pregnant women who were willing to fill the questionnaire about toxoplasmosis. Most of the respondents were housewives with an average age of 26.2 years old. Based on this study, only 17.9% of these pregnant women had ever read, heard, or seen information regarding toxoplasmosis. Respondents with good knowledge about toxoplasmosis were only 7.6%, another 10.3% had moderate knowledge, and 82.1% had poor knowledge about toxoplasmosis, it was concluded that some of pregnant women had poor knowledge about toxoplasmosis. Health worker and the government need to improve health campaign about toxoplasmosis.

Keywords : Toxoplasmosis, Knowledge, Pregnant women

2019

I!--∖f—S Λ I DIRECTORY OF OPEN ACCESS I__' V √.   ∙ . √ JOURNALS

PENDAHULUAN

Toxoplasma gondii (T. gondii) adalah intraseluler obligate coccidian protozoan yang merupakan agen dari penyakit toksoplasmosis.1 Infeksi parasit ini memiliki distribusi luas di seluruh dunia.2 Prevalensi dari toksoplasmosis di berbagai negara bervariasi mulai dari 10%-90%. Infeksi ini sering terjadi di daerah yang panas, iklim lembab dan dataran rendah.3Studi tahun 2003 di Jakarta yang memeriksa    IgG anti toksoplasma

menyebutkan    bahwa    seroprevalensi

mencapai 70%, tanpa ada perbedaaan signifikan antara laki-laki (71%) dan perempuan (69%).4 Penelitian dengan 790 sampel di Bali menunjukan seroprevalensi toksoplasmosis darah donor 35,9%, sedangkan pada wanita adalah 63,9%.5

Toxoplasma gondii memiliki tiga tahap infektif yaitu tahap takizoit yang merupakan tahap yang paling cepat membelah     invasif. Takizoit sering

berbentuk bulan sabit, berukuran sekitar 2-6 mikron, dengan anterior berujung runcing dan     bagian     posterior     berujung

bulat).6,7Tahap Bradizoit yang membagi perlahan di jaringan kista. Secara struktural bradizoit hanya berbeda sedikit dengan takizoit. Tahap sporozoit tahap dimana dinding ookista memiliki struktur multilayer, dinding ookist pada ookist sporulasi dibagi tiga lapisan yaitu electron-dense outer layer, electron-lucent middle layer dan moderately electron-dense inner layer.6 Lapisan ini merupakan lapisan yang sangat kuat melindungi parasit dari kekuatan mekanik dan kimia. Hal ini memungkinkan parasit dapat hidup hingga lebih dari satu tahun di lingkungan lembab7. Semua tahap berkaitan dengan kompleks siklus hidupnya.

Walau infeksi toksoplasma bersifat sangat patogen, namun toksoplasmosis tidak selalu menyebabkan keadaan patologis pada hospesnya, karena memiliki kemampuan beradaptasi dengan tubuh hospes.8 Infeksi bisa ditransmisikan secara kongenital (vertikal) yang hanya terjadi pada saat wanita terinfeksi T.gondii semasa kehamilannya dan dapat jugabertransmisi secara horizontal. Infeksi primer pada wanita hamil bisa menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, malformasi dan hal merugikan lainnya. Anak-anak dengan toksoplasmosis kongenital mungkin menunjukkan tanda-tanda klinis dari

hidrosefalus, retardasi mental, penyakit mata dan gejala sisa berat lainnya9.

Namun tingkat pengetahuan masyarakat tentang toksoplasma cukup rendah, salah satu penelitian yang dilakukan di Jakarta, dimana hanya 18,1% wanita usia subur yang berpengetahuan baik tentang toksoplasmosis.8

BAHAN DAN METODE

Rancangan penelitian ini adalah diskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Sampel penelitian diambil dengan metode consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita hamil berusia 17-35 tahun yang berkunjung atau melakukan check up kehamilan di Puskesmas III Denpasar Utara yang berusia 17-35 tahun dan sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah di tetapkan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan hasil dari wawancara langsung terhadap sampel dengan kuisioner yang berisi 31 pertanyaan tentang informasi dan pengetahuan umum, faktor risiko, gejala dan prevensi toksoplasmosis. Pada studi ini pengolahan dan analisis data menggunakan studi diskriptif. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan program software analisis. Analisis dimaksudkan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Toksoplasmosis.

HASIL

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasar pada umur, pekerjaan, pendidikan terakhir dan parietas (jumlah anak sebelumnya). Yang tersaji dalam Tabel 1. Mayoritas responden merupakan ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Usia ibu hamil berkisar antara 17-35 tahun.

Pada studi ini tingkat pengetahuan akan dibagi menjadi 3 kategori yaitu kurang,cukup,dan baik. Kriteria tersebut dibuat berdasarkan jumlah pertanyaan yang dijawab benar oleh responden. Pada penelitian ini dari seluruh responden yang berjumlah 39 orang hanya 17,9% responden yang mengaku pernah mendengar,membaca atau ,melihat informasi terkait toksoplasmosis. Seluruh responden pada

2019


penelitian ini mengaku tidak pernah menjalani tes/screening toksoplasmosis. Secara umum informasi tentang toksoplasmosis dari petugas medis hanya 5,1%, informasi bersumber dari internet 12,8% dan sisanya tidak pernah mendapat ataupun mencari informasi terkait infeksi toksoplasmosis Dari seluruh responden didapatkan gambaran tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori (Tabel 2), hanya 3 responden atau 7,7% yang dapat dikategorikan berpengetahuan baik, 10,3% berpengetahuan cukup dan lebih dari empat perlima responden memiliki pengetahuan kurang.

Tabel 1. Karakteristik Responden

Karakteristik

Frekuensi

Persentase (%)

Umur (tahun)

17-25

18

46,1

26-35

21

53,8

Parietas

0

12

30,8

1

12

30,8

2

14

35,9

>2

1

2,6

Pendidikan Terakhir

SD

3

7,7

SMP

8

20,8

SMA

21

53,8

PT

7

17,9

Pekerjaan

Pelajar

0

0

IRT

26

66,7

Pedagang

8

20,8

Pegawai

4

10,3

Lain-lain

1

2,6

Table 2. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil

tentang Toksoplasmosis

Kategori

n

%

Kurang

32

82,1

Cukup

3

10,3

Baik

4

7,7

Distribusi Tingkat Pengetahuan

Responden berdasarkan Kelompok Umur

Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Kelompok Umur

Kelompok umur(tahun)

Kurang n(%)

Cukup n(%)

Baik n(%)

17-25

15 (83,3)

2 (11,1)

1(5,6)

26-35

17 (81)

2 (9,5)

2 (9,5)

Pada penelitian ini kelompok usia 17-25 tahun berjumlah 18 orang dan kelompok 26-35 tahun berjumlah 21 orang. Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan kedua kelompok usia lebih banyak masuk dalam kategori tingkat pengetahuan kurang seperti yang tersaji di Tabel 3.

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Parietas

Tabel 4.Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Parietas

Parietas

Kurang n(%)

Cukup n(%)

Baik n(%)

0

9 (75)

2 (16,7)

1 (8,3)

1

10 (83,3)

1 (8,3)

1 (8,3)

2

12 (85,7)

1 (7,1)

1 (7,1)

>2

1 (100)

0 (0)

0 (0)

Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan jumlah parietas sebelumnya tersaji dalam Tabel 4, ibu yang belum memiliki anak sebelumnya berjumlah 12 orang dan 75% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang. Untuk ibu yang sudah memiliki satu anak sebelumnya berjumlah 12 orang,berpengetahuan baik hanya 8,3%. Ibu yang sudah memiliki 2 anak sebelumnya yang berjumlah 14 orang, 85,7% diantaranya masih berpengetahuan kurang, Untuk ibu dengan parietas lebih dari 2 anak, respondennya berjumlah 1 orang memiliki pengetahuan kurang.

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan pendidikan terakhir responden tersaji dalam Tabel 5. Responden yang memiliki jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berjumlah masing-masing 3 dan 8 orang seluruhnya memiliki pengetahuan yang kurang. Untuk ibu dengan pendidikan terakhir SMA yang masuk kategori baik

2019


9,5%. Untuk responden berpendidikan diploma dan sarjana (Perguruan Tinggi/PT) yang memiliki tingkat pengetahuan baik 14,3%.

Tabel 5.Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan

Kurang

Cukup

Baik

n(%)

n(%)

n(%)

SD

3 (100)

0 (0)

0 (0)

SMP

8 (100)

0 (0)

0(0)

SMA

17 (81,0)

2 (9,5)

2 (9,5)

PT

4 (57,1)

2(28,6)

(14,3)

Distribusi Tingkat Pengetahuan

Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 6. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Kurang n(%)

Cukup n(%)

Baik n(%)

Pelajar

0 (0)

0 (0)

0 (0)

IRT

23 (85,5)

2 (7,7)

1 (3,8)

Pedagang

5 (71,4)

1(14,3)

1 (14,3)

Pegawai

4 (80)

0 (0)

1 (20)

Lain-lain

0 (0)

1(100)

0(0)

Dari

data yang

tersaji

di Tabel

6,mayoritas pekerjaan ibu merupakan ibu rumah tangga/tidak bekerja dengan jumlah 26 responden yang 88,5% diantaranya memiliki pengetahuan kurang. Ibu dengan pekerjaan sebagai wiraswasta/ pedagang berjumlah 7 orang dengan berpengetahuan baik 14,3%. Pada Ibu yang bekerja sebagai pegawai, 80% diantaranya memiliki pengetahuan baik dari total responden yang berjumlah 5 orang. Ibu yang bekerja yang jenis pekerjaanya masuk dalam kategori lain-lain berjumlah 1 orang memiliki pengetahuan yang masuk kategori cukup(100%).

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi

Responden yang pernah mendengar, melihat, atau membaca informasi tentang toksoplasmosis hanya sebesar 17,8%, sumber informasi paling banyak berasal dari internet yaitu sebanyak 12,8% responden.

Responden diantaranya berpengetahuan cukup 60% dan baik 40%.

Informasi dari petugas medis yang meliputi dokter, bidan dan lain-lain berjumlah 2 orang atau 5,1% respoden, yang memiliki nilai sama masing-masing 50% untuk yang berpengetahuan baik dan cukup.

PEMBAHASAN

Responden penelitian ini mayoritas adalah ibu rumah tangga karena lebih mudah untuk ditemui dan kebanyakan berlatar belakang pendidikan sekolah menengah atas (SMA). Pada penelitian ini, Ibu hamil yang dapat dikategorikan berpengetahuan baik hanya subjek (7,7%), responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 4 subjek (10,3%) dan mayoritas memiliki pengetahuan kurang sebanyak 32 subjek (82,1%). Penelitian tentang hal serupa juga dilakukan di Mesir pada ibu hamil dengan 9,93% responden memiliki pengetahuan yang baik, 20,53% memiliki pengetahuan cukup dan 69,54% responden pengetahuannya masih kurang.10 Pada bagian pengetahuan tentang informasi umum didapatkan hasil yang sangat rendah, dimana hanya sebesar 17,9% yang pernah mendengar,membaca ataupun melihat informasi tentang toksoplasmosis. Penelitian di Amerika dengan responden ibu hamil menyatakan yang pernah mendengar, melihat atau membaca informasi tentang toksoplasmosis mencapai 48%.11 Pada penelitian yang dilakukan di Kota Palu terhadap wanita usia subur nilainya juga hanya mencapai 24,1 % dan media informasi didominasi oleh media cetak sedangkan pada studi ini masih didominasi internet.8 Hal ini mungkin disebabkan karena media cetak di Bali sangat jarang mempublikasi hal terkait toksoplasmosis. Pada penelitian ini tampaknya umur ibu hamil cenderung tidak berdampak besar pada tingkat pengetahuan ibu. Kerena pada kedua kelompok usia, respondennya memiliki tingkat pengetahuan kurang hampir sama yaitu lebih dari empat perlimanya. Hal serupa ditunjukan sebuah penelitian oleh Abdi dkk yang dilakukan pada populasi siswa perempuan di Iran dengan koefisien korelasi uji spearman bernilai r = 0,039, p = 0,045 yang menunjukan tidak ada korelasi sigifikan antara umur dan tingkat pengetahuan.12 Pada studi ini, hanya ibu dengan berlatar pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi yang

2019


mampu    masuk    dalam    kategori

berpengetahuan baik, hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya di Amerika Serikat yang menyatakan pendidikan terakhir berpengaruh pada tingkat       pengetahuan       terhadap

toksoplasmosis.11 Selain itu jumlah anak juga tampak tidak banyak bervariasi pada tingkat pengetahuan toksoplasmosis karena nilainya masih banyak masuk kategori kurang. Begitu pula dengan pekerjaan ibu hamil padahal menurut studi oleh Amin dkk menyatakan bahwa infeksi toksoplasmosis banyak ditemukan pada ibu rumah tangga dibanding pekerjaan lainnya.13

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan hanya 17,9% yang pernah mendengar membaca dan melihat informasi tentang toksoplasmosis. Responden mayoritas memiliki pengetahuan kurang sebanyak 32 subjek (82,1%), sehingga dapat disarankan ibu hamil perlu lebih aktif mencari informasi tentang kesehatan khususnya tentang toksoplasmosis baik melalui media cetak atau elektronik. Petugas kesehatan pun harus lebih sering melakukan edukasi dan prevensi terhadap infeksi toksoplasma. Perlu diadakan penelitian selanjutnya dengan jumlah responden dan variabel yang lebih banyak agar dapat mengurangi bias dan mewakili populasi sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Andiappan H, Nissapatorn V, Sawangjaroen N, Khaing SL, Salibay CC, Cheung MMM, dkk. Knowledge and practice on Toxoplasma infection in pregnant women from Malaysia, Philippines, and Thailand. Front Microbiol. 2014;5(JUN):1–8.

  • 2.    Dabritz HA, Conrad PA. Evaluation of an educational handout on knowledge about toxoplasmosis. Artig Orig. 2010;20:51–8.

  • 3.    CDC - Centers for Disease Control and. CDC - Toxoplasmosis - Epidemiology & Risk Factors.

  • 4.    Terazawa A, Muljono R, Susanto L, Margono SS, Konishi E. High Toxoplasma antibody prevalence among inhabitants in Jakarta, Indonesia. Jpn J Infect Dis. 2003;56(3):107–9.

  • 5.    Laksemi DAAS, Artama W tunas,

Wijayanti MA. Seroprevalensi yang Tinggi dan Faktor-Faktor Risiko Toksoplasmosis pada Darah Donor dan Wanita di Bali. J Vet. 2013;14(2):204– 12.

  • 6.    Dubey JP, Lindsay DS, Speer CA. Structures of Toxoplasma gondii tachyzoites, bradyzoites, and sporozoites and biology and development of tissue cysts. Vol. 11, Clinical Microbiology Reviews. 1998. p. 267–99.

  • 7.    Robert-Gangneux F, Murat JB, Fricker-Hidalgo H, Brenier-Pinchart MP, Gangneux JP, Pelloux H. The placenta: A main role in congenital toxoplasmosis? Trends Parasitol. 2011;27(12):530–6.

  • 8.    Sumolang PPF, Tolistiawaty I, Rosmini, Suarayasa K, Nelfita, Nurjana MA, dkk. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Toxoplasmosis Di Kota Palu. J Ekol Kesehat. 2014;13(2):130–6.

  • 9.    Li X-L, Wei H-X, Zhang H, Peng H-J, Lindsay DS. A meta analysis on risks of adverse pregnancy outcomes in Toxoplasma gondii infection. PLoS One [Internet]. 2014;9(5):e97775. diunduh dari

http://www.pubmedcentral.nih.gov/articl erender.fcgi?artid=4022675&tool=pmce ntrez&rendertype=abstract

  • 10.    Sayed A, Gaheen A, Abo E, Elhossiny E. Knowledge And Attitude Of Women Regarding Toxoplasmosis During PREGNANCY AND. 2014;(2008):2–8.

  • 11.    Jones JL, Ogunmodede F, Scheftel J, Kirkland E, Lopez A, Schulkin J, dkk. Toxoplasmosis-related knowledge and practices among pregnant women in the United States. Infect Dis Obs Gynecol. 2003;11(3):139–45.

  • 12.    Abdi J, Safarpour O, Kh B, Sayehmiri K. Female students ’ knowledge on toxoplasmosis in Payame-noor University of Ilam , west of Iran. 2016;4(1):1–4.

  • 13.    Amin TT, Ali MN Al, Alrashid AA, Al-Agnam AA, Al Sultan AA.

Toxoplasmosis preventive behavior and related knowledge among Saudi pregnant women: an exploratory study. Glob J Health Sci [Internet]. 2013;5(5):131–43. diunduh dari:

http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=J S&PAGE=reference&D=emed11&NEW S=N&AN=23985115\nhttp://ovidsp.ovid .com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=referen

2019


ce&D=medl&NEWS=N&AN=2398511

5


https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum