ISSN: 2303-2197

E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.6,Juni, 2018

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT NYERI BERDASARKAN NUMERICAL RATING SCALE DENGAN DERAJAT OSTEOARTRITIS SECARA RADIOLOGI MENURUT KELLGREN-LAWRENCE GRADING SYSTEM PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT DI RUMAH SAKIT SANGLAH

Pradnya Tika1, Wien Aryana2

1Program Studi Pendidikan Dokter dan 2Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana email: [email protected]

ABSTRAK

Osteoartritis merupakan salah satu penyakit sendi yang paling sering dijumpai dan angka kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Keluhan tersering dari penderita osteoartritis adalah nyeri. Nyeri pada penderita OA bersifat multifaktorial. Untuk menentukan tingkat keparahan osteoartritis, diperlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi yang hasilnya dapat diinterpretasikan ke dalam kellgren-lawrence grading system. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat nyeri berdasarkan numerical rating scale dengan derajat radiologi menurut kellgren-lawrance grading system pada penderita osteoartritis di rumah sakit Sanglah. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel sejumlah 43 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data rekam medis pasien. Data yang berupa tingkat nyeri dan derajat keparahan osteoartritis lutut menurut kellgren-lawrence grading system kemudian dianalisis menggunakan uji statistik chi-square pada aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara tingkat nyeri dan derajat radiologi menurut kellgren-lawrence grading system pada penderita osteoartitis lutut (p=1,000). Prevalensi penderita osteoartritis lutut di rumah sakit sanglah adalah perempuan (62,79%) dan laki-laki (27,21%) dengan rentang usia 31 sampai 80 tahun. Berdasarkan tingkat nyerinya, tingkat nyeri terbanyak yang dirasakan oleh penderita osteoartritis lutut di rumah sakit Sanglah adalah tingkat nyeri ringan (88,37%), dan tingkat keparahan menurut derajat radiologi kellgren-lawrence adalah derajat 2 (55,14%).

Kata kunci : osteoartritis lutut, nyeri, kellgren-lawrance grading system

ABSTRACT

Osteoarthritis is a joint disease that is most common and the number of events increases with age. The most common complaints of patients with osteoarthritis is pain. Pain in patients with OA is multifactorial. To determine the severity of osteoarthritis, the necessary investigations in the form of radiological examinations is needed, which the result can be interpreted into kellgren-lawrence grading system. The objective of this research is to find out the correlation between the level of pain by numerical rating scale and radiological degrees of knee osteoarthritis by kellgren-lawrence grading system in knee osteoarthritis patients in Sanglah hospital. This research applies cross sectional design conducted on 43 samples. Data that used in this research comes from patient’s medical record. Pain level and radiological degrees by kellgren-lawrence of knee osteoarthritis patients were analyzed by chi-square in SPSS application. The result of this research is no significant correlation between level of pain by numerical rating scale and radiological degrees of knee osteoarthritis by kellgren-lawrence grading system in knee osteoarthritis patients (p=1.000).

The prevalence of knee osteoarthritis patients in Sanglah hospital is woman (62.79%) and man (27.21%) with range of age 31 until 80 years. Based on the level of pain, the majority of knee osteoarthritic patient pain level in Sanglah hospital is mild pain (88.37%) and the majority of radiological degrees by kellgren-lawrence grading system is degree 2 (55.14%) Keywords: osteoarthritis, pain, kellgren-lawrence grading system

PENDAHULUAN

Osteoartritis merupakan salah satu penyakit sendi yang paling sering dijumpai dan angka kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya

usia.1 Penyakit osteoartritis bersifat multifaktorial yang disebabkan oleh berbagai faktor risiko, diantaranya usia lanjut, obesitas, trauma pada sendi, kelainan genetik pada tulang rawan

sendi, dan tekanan berlebih pada sendi yang disebabkan oleh olahraga atau pekerjaan berat.2 Data World Health Organization (WHO) menunjukkan 25% dari orang di dunia yang berusia 65 tahun keatas menderita penyakit ini.3 Di Asia, diperkirakan penderita osteoartritis akan meningkat sebanyak dua kali lipat dalam dua dekade mendatang, yaitu dari 6,8% pada tahun 2008 menjadi 16,2% pada tahun 2040.

Osteoartritis biasanya menyerang persendian pada bagian pinggul, lutut, leher, dan jari-jari tangan. Osteoartritis dapat dibedakan menjadi osteoartritis primer dan sekunder. Osteoartritis primer biasanya bersifat idiopatik dan menyerang orang-orang pada usia lanjut. Sedangkan, osteoartritis sekunder disebabkan oleh berbagai faktor resiko terjadinya OA, diantaranya trauma, genetik, dan berbagai faktor lain yang bisa menyerang berbagai kelompok usia.

Keluhan tersering dari penderita osteoartritis adalah nyeri. Nyeri pada penderita OA bersifat multifaktorial. Nyeri dapat bersumber dari hipertensi intraosscous, regangan serabut saraf periosteum, regangan kapsul sendi, mikrofraktur tulang subkondral, hipertensi intra-artikular, entesopati, bursitis, dan spasme otot.4 Acuan yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat nyeri seseorang adalah numerical rating scale. Numerical Rating Scale (NRS) merupakan salah satu metode yang akurat untuk mengukur rasa nyeri pada pasien secara subjektif. 5

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan tingkat keparahan osteoartritis berupa pemeriksaan radiologi. Derajat osteoartritis berdasarkan gambaran radiologinya dapat dilihat melalui kellgren-lawrence grading system yang merupakan salah satu pembagian tingkat radiologi dengan memakai foto konvensional yang biasanya digunakan secara luas pada penelitian epidemiologi.6

Berdasarkan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat nyeri berdasarkan numerical rating scale dengan derajat radiologi menurut kellgren-lawrence grading system pada penderita osteoartritis lutut di rumah sakit Sanglah.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan waktu cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam dan Poliklinik Orthopaedi Rumah Sakit Sanglah pada bulan Maret sampai Juni 2015. Subjek penelitian dipilih berdasarkan teknik consecutive sampling sehingga didapatkan 43 subjek penelitian. Kriteria inklusi yaitu semua pasien osteoartritis lutut di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar periode 2014-2015 yang telah melakukan pengukuran nyeri dan menjalani pemeriksaan radiologi untuk melihat gambaran sendinya. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu pasien osteoartritis selain osteoartritis lutut.

Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data rekam medis pasien. Data yang diambil meliputi jenis kelamin, usia, tingkat nyeri, dan derajat keparahan osteoarthritis lutut menurut kellgren-lawrence grading system.

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan software SPSS. Dilakukan analisis deskriptif untuk distribusi frekuensi jenis kelamin, usia, tingkat nyeri, dan derajat radiologi penderita osteoartitis. Data mengenai hubungan antara tingkat nyeri dan derajat radiologi penderita osteoartritis lutut dianalisis menggunakan uji Chi-square.

HASIL

Melalui analisis deskriptif tabel tersebut, didapatkan sebagian besar penderita osteoartritis lutut adalah perempuan sebanyak 26 orang (62,79%) dan laki-laki sebanyak 17 orang (37,21%). Dilihat dari kelompok umur, penderita osteoartritis terbanyak ada

pada rentan umur 51-60 tahun, yaitu sebanyak 12 orang (27,91%) dan yang terendah pada rentan umur 31-40 tahun sebanyak 4 orang (9,3%) dengan umur penderita termuda adalah 31 tahun dan umur penderita tertua adalah 79 tahun.

Berdasarkan tingkat nyeri menurut numerical rating scale, didapatkan tingkat nyeri terbanyak yang dirasakan oleh penderita osteoartritis lutut dalam penelitian ini adalah tingkat nyeri ringan sebanyak 38 orang (88,37%) dengan nilai nyeri 2.

Tabel 1. Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Nyeri, Derajat Radiologi Kellgren-Lawrence Subjek Penelitian (n=43)

Variabel

Frekuen si

Presentas e (%)

Jenis Kelamin

Perempu

27

62,79

an

Laki-laki

16

37,21

Umur

31-40

4

9,3

tahun

41-50

11

25,58

tahun 51-60

12

27,91

tahun 61-70

10

23,36

tahun 71-80

6

13,95

tahun

Tingkat Nyeri Tidak ada

0

0

nyeri (nilai 0) Nyeri

38

88,37

ringan

(nilai 1

3)

Nyeri

5

11,63

sedang

(nilai 4

6)

Nyeri

0

0

berat

(nilai 7

10) Derajat Radiologi

Kellgren-Lawrence

Derajat 0

0

0

Derajat 1

3

6,98

Derajat 2

25

55,14

Derajat 3

12

27,91

Derajat 4

3

6,98

Sedangkan, dilihat dari keparahan derajat radiologi menurut kellgren-lawrence pada penderita osteoartritis lutut, didapatkan tingkat keparahan terbanyak adalah derajat 2 sebanyak 25 orang (55,14%), lalu berturut-turut diikuti oleh derajat 3 sebanyak 12 orang (27,91%), derajat 1 dan derajat 2 masing-masing sebanyak 3 orang (6,98%).

Analisis bivariat dengan uji ChiSquare dalam penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis kebermaknaan hubungan antara tingkat nyeri berdasarkan numerical rating scale dengan derajat radiologi osteoartritis menurut kellgren-lawrence.

Tabel 2. Hubungan Tingkat Nyeri dan

Derajat Radiologi Kellgren-Lawrence

Grade Kellgre n-Lawren ce

Tingkat Nyeri

Total

Nyeri Ringan

Nyeri Sedang

Grade

0

0

0

0

(0%)

(0%)

(0%)

Grade

3

0

3

1

(7,89%)

(0%)

(6,98%)

Grade

21

4

25

2

(55,26% )

(80%)

(58,14% )

Grade

11

1

12

3

(28,95% )

(20%)

(27,91% )

Grade

3

0

3

4

(7,89%)

(0%)

(6,89%)

Total

38 (100%)

5 (100%)

43 (100%)

Fisher Exact → p = 1,000

Berdasarkan hasil uji bivariat dengan chi-square pada aplikasi SPSS mengenai kebermaknaan hubungan antara tingkat nyeri berdasarkan visual

analogue scale dengan derajat radiologi menurut kellgren-lawrence, didapatkan p = 1,000, karena nilai p >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat nyeri berdasarkan numerical rating scale dengan derajat radiologi osteoartritis lutut menurut kellgren-lawrence grading system.

Sesuai dengan perhitungan statistik seperti yang terlihat pada tabel 1 dan tabel 2, menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat nyeri berdasarkan numerical rating scale dengan derajat radiologi osteoartritis lutut menurut kellgren-lawrence grading system adalah tidak signifikan (p >0,05).

PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan 43 orang sampel memperlihatkan umur sampel berkisar antara usia 31 tahun sampai 79 tahun. Dengan jumlah 27 orang sampel berjenis kelamin perempuan dengan proporsi 62,79% dan laki-laki sebanyak 16 orang dengan proporsi 37,21%. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan angka terpaparnya OA lutut pada laki-laki dan perempuan adalah sama pada usia < 45 tahun, namun pada usia > 50 tahun jumlah penderita OA lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki7. Berdasarkan keparahan nyerinya, tingkat nyeri terbanyak yang dirasakan oleh penderita osteoartritis lutut dari data tersebut adalah tingkat nyeri ringan dengan nilai 2, dan derajat radiologi terbanyak adalah grade 2.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara tingkat nyeri berdasarkan numerical rating scale dengan derajat radiologi menurut kellgern-lawrence grading system pada penderita osteoartritis lutut di RSUP Sanglah.

Akan tetapi, pada penelitian ini didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan pemikiran awal. Setelah dilakukan pengolahan data dan penghitungan statistik dengan SPSS, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat

hubungan yang bermakna antara tingkat nyeri berdasarkan numerical rating scale dengan derajat radiologi menurut kellgren-lawrence grading system pada penderita osteoartritis lutut di RSUP Sanglah.

Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Ziad M., dkk8 pada pasien rawat jalan klinik rehabilitasi dan orthopaedi Jordan University Hospital. Penelitian ini menggunakan 214 orang sample dengan rerata umur 55 tahun. Sebagian besar sample dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan sejumlah 118 orang (55,14%) dan sisanya adalah laki-laki sejumlah 96 orang (44,86%). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat nyeri, indeks massa tubuh, dan derajat radiologi pada penderita osteoartritis. Didapatkan hubungan yang positif antara indek massa tubuh dengan tingkat nyeri, namun tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat nyeri dan derajat radiologi pada penderita osteoartritis.8

Penelitian lain yang dilakukan oleh Duygu Cubukcu, dkk9 juga memberikan hasil yang sama. Pada penelitian tersebut, digunakan sampel penderita osteoartritis sejumlah 114 orang yang terdiri dari 99 orang perempuan (86,8%) dan 15 orang laki-laki (13,2%) dengan rerata umur 56 tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat nyeri dan kekakuan sendi berdasarkan skor WOMAC dengan keparahan derajat radiologi menurut kellgren-lawrence. Namun, ada hubungan positif yang signifikan antara umur dan durasi penyakit terhadap derajat radiologi menurut kellgren-lawrence.9

Namun, hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Elen Mahmud Lukum, dkk10. Penelitian tersebut menggunakan 101 sampel, dan dilakukan uji korelasi Spearman dan linear by linear dengan menggunakan SPSS. Didapatkan hasil terdapat hubungan yang bermakna antara grading nyeri bedasarkan visual analog scale

(VAS) dengan grading radiologi berdasarkan kellgren-lawrence score pada foto konvensional lutut pasien osteiartritis sendi lutut.10

Penelitian yang dilakukan oleh Dieuwke Schiphof, dkk11 menyatakan bahwa umumnya semakin berat tingkat keparahan osteoartritis, maka tingkat nyeri yang dirasakan semakin berat. Namun terdapat ketidaksesuaian, dimana pada penderita osteoartritis grade 3 dan 4 biasanya tidak merasakan nyeri sama sekali. Hal tersebut dapat disebabkan karena nyeri berhubungan dengan kondisi lain selain perubahan struktural pada osteoartritis. Kondisi tersebut misalnya kondisi psikologis yang berkaitan dengan depresi maupu gangguan kecemasan.11

Dengan kata lain, banyak faktor yang mempengaruhi derajat osteoartritis lutut dan tingkat nyeri yang diderita oleh pasien. Meskipun nyeri merupakan salah satu gejala yang muncul pada penderita osteoartritis, namun sering terjadi ketidaksesuaian antara nyeri dan gambaran radiologi osteoartritis. Perbedaan tingkat nyeri yang dirasakan oleh pasien osteoartitis lutut dapat berhubungan dengan beberapa keadaan yang menjadi komorbid, diantaranya perasaan depresi, riwayat penyakit diabetes, serangan jantung, dan hipertensi, serta nyeri yang terasa merupakan penjalaran dari nyeri pada organ lain.12 Sedangkan, hal-hal yang mempengaruhi derajat keparahan pasien osteoartritis dilihat dari gambaran radiologinya meliputi lokasi dan jumlah lesi, keparahan penyempitan celah sendi, peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral, kista tulang, pembentukan osteofit pada pinggir sendi dan perubahan struktur anatomi sendi.13

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, didapatkan penderita osteoarthritis lutut di rumah sakit Sanglah terbayak berjenis kelamin perempuan (62,79%) dan rentang usia terbanyak pada usia 51-60 tahun

(27,91%). Proporsi terbesar tingkat nyeri pada penderita osteoartritis lutut di Rumah Sakit Sanglah berdasarkan numerical rating scale adalah tingkat nyeri ringan dengan nilai nyeri 2 sebanyak 38 orang (88,37%). Berdasarkan penilaian derajat radiologi menurut kellgren-lawrence grading system, derajat keparahan radiologik terbanyak yang dialami oleh penderita osteoartritis lutut di Rumah Sakit Sanglah adalah derajat 2 dengan jumlah penderita 25 orang (55,14%). Perubahan-perubahan gambaran radiologi yang tampak pada derajat 2 ini meliputi terjadinya penyempitan celah sendi dan terbentuknya osteofit. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat nyeri terhadap keparahan derajat radiologi menurut Kellgren-Lawrence Grading System pada pederita osteoartritis lutut di Rumah Sakit Sanglah yang dibuktikan dari analisis korelasi Pearson dengan nilai r = 0,710 nilai p > 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Sokolove, J & Lepus, C. Role of inflammation in The Pathogenesis of Osteoarthritis: Latest Findings and Interpretations.          Therapeutic

Advances in Musculoskeletal Disease. 2013. 5(2): 77-94

  • 2.    Bethesda, MD. What is Osteoarthritis. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS). 2010. h. 14

  • 3.    Andriyasa, Ketut & Raka Putra, Tjokorda. Korelasi Antara Derajat Beratnya Osteoarthritis Lutut Dan Cartilage Oligomeric Matrix Protein Serum. Jurnal Penyakit Dalam. 2013. 13(1): 10-20

  • 4.    A.R. Nasution & Sumariyono. Introduksi Reumatologi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Pusat Penerbit Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta. 2006. h. 1083-87

  • 5.    Averbuch, M. Assesement of Visual Analog versus Categorical Scale for

Measurement of Osteoarthritis Pain. J Clin Pharmacol. 2004. 44(4): 368372

  • 6.  Greenspan,       A.       Erosive

Osteoarthritis. Semin Musculoskelet

Radiol. 2003. 7: 155-159

  • 7.  M, Bruce (ed).  Principles of

Osteoarthritis- Its    Definition,

Character, Derivation and Modality-

Related Recognition. Rijeka, Croatia. InTech. 2012. h. 25-37

  • 8.    Ziad M & Jihad M. The Clinical Pattern of Knee Osteoarthritis in Jordan: A Hospital Based Study. Int J Med Sci. 2013; 10(6):790-795

  • 9.    Duygu C, dkk. Relationship between Pain Function and Radiographic Findings in Osteoartritis of Knee: A Cross-Sectional Study. Hindawi. 2012.

  • 10.    Lukum, Mahmmud., dkk. Hubungan Derajat Nyeri Berdasarkan Visual Analogue Scale (VAS) Dengan Derajat Radiologik Berdasarkan Kellgren Lawrence Score Pada Foto Konvensional    Lutut    Pasien

Osteoartritis Sendi Lutut [tesis]. Makassar:  Program Pascasarjana

Universitas Hassanudin. 2011.

  • 11.    Dieuwke, S., dkk. Impact of Different Descriptions of The Kellgren      and      Lawrence

Classification Criteria on the Diagnosis of Knee Osteoarthritis. Annals of The Rheumatic Disease. 2011. 70(8); 1422-1427

  • 12.    Mark Hochberg, dkk. American College of Rheumatology 2012 Recommendation for the Use of Nonpharmacologic Therapies in Osteoartritis of the Hand, Hip, and Knee. Arthritis Care & Research. 2012. 64 (4): 465-474

  • 13.    Joewono Soeroso, dkk. Osteoartritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Pusat Penerbit Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta. 2006

    8


http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum