ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 13 NO.01, JANUARI, 2024


Received: 2023-08-08 Revision: 2023-09- 02Accepted: 25-12-2023

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS SPONTAN PADA IBU HAMIL DI RSIA ANANDA MAKASSAR TAHUN 2021-2022

Nurfauziah Azzahrah1, Rosdianah Rahim2, Henny Fauziah3

1,2,3Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar e-mail: nurfauziahazzahrah@gmail.com

ABSTRAK

Abortus spontan adalah ancaman atau berakhirnya kehamilan pada kehamilan <20 minggu atau berat lahir <500 gram. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan anemia dengan kejadian abortus spontan pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda Makassar tahun 2021-2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik observasional melalui pendekatan case control study. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling terbagi atas 102 sampel kasus dan 102 sampel kontrol. Data terdiri dari data sekunder yang diperoleh dari rekam medik RSIA Ananda Makassar tahun 2021-2022. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Anemia sebagai variabel independen dan abortus spontan sebagai variabel dependen. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh nilai p-value 0,004 (p<0,05) dan nilai OR 3,312 . Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara anemia dengan kejadian abortus spontan pada ibu hamil di RSIA Ananda Makassar Tahun 2021-2022.

Kata kunci: Anemia., Abortus Spontan

ABSTRACT

Spontaneous abortion is the threat or termination of pregnancy at <20 weeks' gestation or <500 gram birth weight. The purpose of this study was to determine the relationship between anemia and the incidence of spontaneous abortion in pregnant women at the Ananda Mother and Child Hospital Makassar in 2021-2022. This type of research is quantitative research with an observational analytic research design through a case control study approach. The sampling method in this study was purposive sampling consisting of 102 case samples and 102 control samples. The data consists of secondary data obtained from the medical records of RSIA Ananda Makassar for 2021-2022. The variables in this study consist of independent and dependent variables. Anemia as the independent variable and spontaneous abortion as the dependent variable. Data analysis used univariate and bivariate analysis with chi-square test. The research results obtained a p-value of 0.004 (p <0.05) and an OR value of 3.312. The conclusion in this study is that there is a significant relationship between anemia and the incidence of spontaneous abortion in pregnant women at RSIA Ananda Makassar in 2021-2022.

Keywords: Anemia., Spontaneous Abortion

PENDAHULUAN

Indonesia menempati urutan pertama permasalahan AKI di Asia Tenggara. Pada tahun 2021, jumlah kematian ibu di Indonesia sebesar 7.389 kematian. Sulawesi Selatan menyumbang AKI sebanyak 195 kematian berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2021.1 Perdarahan menjadi penyebab utama terjadinya AKI. Selain itu, perdarahan yang terjadi pada usia muda berkaitan dengan abortus serta dapat menyebabkan anemia. Angka kejadian abortus di dunia mencapai 35 per 1000 wanita dengan usia 15-44 tahun.2 Pada tahun 2018,

ibu hamil di Indonesia memiliki prevalensi anemia sebanyak 48,9%.3 Ibu hamil di Kota Makassar memiliki prevalensi anemia tahun 2017 mencapai 7,29%.4 Keadaan anemia defisiensi besi pada ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya abortus pada ibu hamil yang <20 minggu.5

Data abortus di RSIA Ananda Makassar tahun 20212022 sebanyak 138 kasus dan anemia sebanyak 137 kasus. Berdasarkan data tersebut penelitian ini berfokus mengetahui apakah terdapat hubungan anemia dengan kejadian abortus spontan pada ibu hamil di RSIA Ananda Makassar Tahun 2021-2022.

BAHAN DAN METODE

Digunakan jenis penelitian analitik observasional pendekatan case control yaitu menghubungkan anemia dengan kejadian abortus spontan pada Januari 2021 –

Desember 2022. Lokasi penelitian dilakukan di RSIA Ananda Makassar pada Desember 2022 – Februari 2023 menggunakan data sekunder berupa rekam medik pasien. Populasi yang digunakan terdiri dari populasi kasus yaitu ibu hamil dengan abortus spontan sebanyak 138 orang dan populasi kontrol yaitu keseluruhan ibu hamil yang memeriksakan diri ke RSIA Ananda Makassar tahun 20202022 sebanyak 13.964. Sampel memakai metode purposive sampling menggunakan rumus Isaac dan Michael, didapatkan 102 kasus dan 102 kontrol yang sudah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Data dianalisa dengan uji univariat serta uji bivariat dengan uji chi-square melalui aplikasi spss versi 26.

HASIL

Pada uji univariat didapatkan distribusi karakteristik ibu hamil dengan keadaan anemia sebanyak 37 orang dengan persentase 18,1% serta yang tidak keadaan anemia sebanyak 167 orang dengan persentase 81,9%. Selain itu, distribusi karakteristik ibu hamil dengan dan tanpa abortus spontan masing-masing berjumlah 102 orang dengan persentase 50,0%.

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian

Anemia dan Abortus Spontan pada Ibu Hamil di RSIA Ananda Makassar Tahun 2021-2022

Karakteristik

Frekuensi (N)

Persentase (%)

Anemia

Ya

37

18,1

Tidak

167

81,9

Abortus Spontan

Ya

102

50,0

Tidak

102

50,0

Sumber : Data Sekunder, 2021-2022

Pada uji bivariat didapatkan 37 ibu hamil yang mengalami anemia dengan rincian 27 ibu mengalami abortus spontan dan 10 ibu tidak mengalami abortus spontan. Selain itu, sebanyak 167 ibu hamil yang tidak anemia dengan rincian 75 ibu dengan abortus spontan dan 92 ibu tanpa abortus spontan. Ibu hamil yang mengalami anemia berhubungan atau berkaitan secara signifikan terhadap kejadia abortus spontan (p<0,05). Ibu hamil dengan anemia dibanding ibu hamil tanpa anemia berisiko 3,312 kali lipat mengalami abortus spontan.

Tabel 2. Hubungan Anemia Dengan Kejadian Abortus Spontan Pada Ibu Hamil di RSIA Ananda Makassar Tahun 2021-2022

Anemia

Kejadian Abortus Spontan

Total

p-value

OR

95% CI

Kasus

Kontrol

n   %

n    %     n

%

Anemia      27     26,5     10     9,8      37     18,1

0,004    3,312    1.508

7,276

Tidak        75     73,5     92     90,2     167    81,9

Anemia

Total      102    100,0    102    100,0   204    100,0

Sumber : Data Sekunder , 2021-2022

PEMBAHASAN

Abortus spontan merupakan kondisi kehamilan yang berakhir ketika usia hamil kurang dari 20 minggu atau janin belum dapat hidup di luar kandungan. Selain itu, didefinisikan juga sebagai berakhirnya kehamilan sebelum janin memiliki berat 500 gram.6 Anemia menjadi salah satu faktor risiko penyebab abortus spontan selain faktor usia, paritas, riwayat abortus, pekerjaan, dan jarak kehamilan.Ibu hamil dikatakan anemia jika kadar Hb <11 g/dl. Anemia menyebabkan jaringan nekrosis karena penurunan kemampuan darah pada eritrosit dalam mengikat oksigen dan zat nutrisi ke seluruh organ secara terus menerus. Jaringan yang nekrosis mengakibatkan hasil konsepsi tidak bertahan lama rahim atau di dalam uterus.7

Pada penelitian ini didapatkan ibu dengan keadaan anemia lebih sedikit daripada ibu tanpa anemia. Hal ini diduga karena ibu hamil telah menjaga gizi agar tercukupi dan menerapkan pola hidup sehat selama kehamilan.8 Selain itu, ibu hamil telah teredukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kecukupan gizi selama kehamilan meliputi zat besi, rajin mengonsumsi buah dan sayur, serta secara teratur melakukan antenatal care.9

Pada penelitian ini didapatkan hubungan atau keterkaitan erat yang signifikan antara anemia mengalami abortus spontan (p=0,004). Ibu dengan anemia berisiko 3,312 kali lebih besar mengalami abortus spontan daripada ibu tanpa anemia di RSIA Ananda Makassar 2021-2022. Sejalan dengan Sivia yang melakukan penelitian pada tahun 2022 dengan jumlah sampel responden sebanyak 98 responden di PKM Burnai Mulya menghasilkan anemia berkaitan atau berhubungan terhadap abortus spontan dengan p=0,000.10

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS SPONTAN PADA IBU HAMIL DI RSIA ANANDA MAKASSAR….

Sejalan juga dengan Kamila yang melakukan penelitian pada tahun 2021 dengan jumlah sampel responden sebanyak 93 responden di PKM Tanjung Karang menghasilkan hasil yang signifikan atau ibu hamil yang anemia berhubungan dengan abortus spontan.dengan p=0,017.11 Penelitian ini juga sejalan dengan Utami yang melakukan penelitian pada tahun 2022 dengan jumlah sampel 41 responden di RSUD Sukadana Provinsi Lampung menghasilkan adanya hubungan antara anemia dengan kejadian abortus spontan dengan p=0,009 dan berisiko 5,82 kali lipat mengalami abortus spontan daripada ibu hamil yang tidak anemia.12 Tak hanya itu, sejalan dengan Nurhikmah dan Yudiarsi yang melakukan penelitian pada tahun 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 87 responden di RS Bhayangkara Makassar menghasilkan hasil yang signifikan antara anemia dengan abortus spontan.13

SIMPULAN DAN SARAN

Anemia berhubungan secara signifikan dengan kejadian abortus spontan di RSIA Ananda Makassar Tahun 2021-2022 (p= 0,004) dan ibu dengan anemia berisiko 3,312 kali mengalami abortus spontan daripada dengan ibu tanpa anemia.

Saran untuk pihak rumah sakit diperlukan program edukasi atau penyuluhan pada ibu hamil untuk mencegah risiko kejadian abortus. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih dalam mengenai faktor risiko anemia dengan mengklasifikasikan anemia ringan, sedang dan berat serta variabel lain. Untuk masyarakat khususnya ibu hamil yang berisiko agar mampu mengetahui faktor penyebab abortus sehingga ibu hamil beserta keluarganya dapat melakukan pencegahan.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

  • 2.    Wulandari, T., Sitti, S., Sari, J. I. (2022). Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny "N" dengan Abortus Inkomplit di RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa Tahun 2019. Jurnal Widwifery, 4(1), 7-18.

  • 3.    Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

  • 4.    Syarfaini, Alam, S., Aeni, S., Habibi, & Noviani, N. A. (2019). Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Raya Kota Makassar. Al-Sihah: Public Health Science Journal, 11(2), 143–155.

  • 5.    Akbar, A., & Medan, U. (2019). Faktor Penyebab Abortus di Indonesia Tahun 2010-2019: Studi Meta Analisis. Jurnal Biomedik, 11(3), 182–191.

  • 6.    Aprianto, I., Nulanda, M., Wahyu S., Mappaware, N., Julyani, S. (2022). Karakteristik Faktor Resiko Kejadian Abortus di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Fakumi  Medical Journal  : Jurnal Mahasiswa

Kedokteran, 2(7), 503-510.

  • 7.    Zakira,  S., Hardianto G.  (2021). Risk Factors

Associated with Spontaneous Abortion in Dr. Soetomo General Hospital Surabaya: a Case-control Study. Jurnal Widwifery, 7(1), 65-80.

  • 8.    Asniar., Setiawati, D., Trisnawaty, (2022). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Abortu. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 21(2), 207-218

  • 9.    Sulastri, K, A. S.,  & Nugraha, O. D. (2022).

Pencegahan Anemia Ibu Hamil Dengan “NUMIL”. Jurnal Pendidikan Masyarakat Dan Pengabdian Vol.2 No.2 , 295-300.

  • 10.    Sivia, A., Hasbia, & Afrika, E. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus Di Wilayah Kerja Pkm Burnai Mulya. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.6 No.1. 674-680.

  • 11.    Kamila, N. A. (2021). Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Tanjung Karang Mataram. Medikes (Media Informasi Kesehatan), 61-72.

  • 12.    Utami, D., Kheru, A., Octarianingsih, F., & Wijaya, I. G. (2022). 3178analisis Hubungananemia Dengan Kejadian Abortus Di Rsud Sukadana Tahun 2022. Jurnal Medika Hutama, 3178-3182.

  • 13.    Nurhikmah, & Eppang, Y. (2020). Hubungan Anemia Dan Usia Ibu Dengan Kejadian Abortus Di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. JIKKHC, Vol.4 No.2.


http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2024.V13.i01.P16

P a g e 82