Analisis Kebutuhan Pengunjung terhadap Sarana dan Parsarana di Daya Tarik Wisata Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Papua
on
Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811
Vol. 8 No 1, 2020
Analisis Kebutuhan Pengunjung Terhadap Sarana Dan Parsarana Di Daya Tarik Wisata Pantai
Hamadi,Kota Jayapura,Papua
Angela Tangfo a, 1, Ida Bagus Suryawan a, 2
Program Studi Sarjana Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata,Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia
ABSTRACT
Hamadi beach is one of the leading tourist attractions located right in the Hamadi village and has become a top priority for visitors to the Capital of Papua Province every weekend, especially on Saturdays / Sundays and other holidays with the main purpose for recreation. However on the other hand its lack of tourism infrastructure dan substructure, due to unopotimal management system.
The objectives of this study are (1) to determine the condition of tourism infrasubstructure and substrucutre in Hamadi Jayapura, Papua, (2) to determine the needs of visitors for tourism infrastructure and substructure that need to be provided in the tourist attraction of Hamadi Beach, Jayapura, Papua.The types of data used in this study are qualitative and quantitative data. Sources of data used in this study include primary and secondary data. Data collection techniques carried out by observation, interviews, library research, questionnaires, and documentation. Sample determination is obtained by quota sampling and analyzed using qualitative descriptive statistical analysis using a Likert Scale measurement tool and Importance Performance Analysis.
The results showed that, Hamadi beach is still lack of tourism tourism tourism infrastructure. Visitors also need infrastructure and substructure to be provided ini the tourism attraction site area, security posts, accommodation, souvenir shops, rest area, children play ground etc.
Keywords Tourist Attraction, Visitors Needs, Tourism Infrastructure and Substructure.
Pariwisata adalah kegiatan pergerakan manusia dari tempat asal ke suatu destinasi. Motivasi pergerakkan manusia biasanya di dipengaruhi oleh faktor penarik dan pendorong. Push dan pull factor, membuat manusia ingin melakukan perjalan ke tempat yang baru diluar wilayah tempat tinggalnya, bisa antar negara, lintas benua, atau dalam wilayah negara sendiri seperti lintas provinsi,kota/kabupaten. Perjalanan yang dilakukan biasanya relatif singkat atau dalam jangka waktu kurang dari 24 jam.
Pariwisata sebenarnya sebuah kegiatan yang tidak terpisah dari interaksi antara host dan guest. Pemahaman lintas budaya sebenarnya sulit dikesampingkan meskipun secara fakta di lapangan dianggap kurang penting. Padahal, dalam pariwisata terdapat ekspektasi budaya yang jika selaras antara host dan guest maka akan
tercipta iklim pariwisata kondusif. Tetapi jika ekspektasi budaya cenderung jauh berbeda maka akan terjadi ketidakpuasan berwisata bagi guest dan ketidakpuasan bagi penyelenggara wisata yaitu host (Mahagangga, dkk., 2017).
Sehingga untuk menunjang aktivitas dari seseorang atau kelompok wisatawan yang pada suatu destinasi harus disediakan sarana dan prasarana pariwisata untuk mendukung semua kegiatan yang dilakukan wisatawan termasuk hospitalitas. Pariwisata digadang sebagai salah satu kebutuhan primer karena terdapat kebutuhan pangan dan papan, artinya pariwisata adalah industri jasa yang menyedikan kebutuhan wisatawan seperti kebutuhan akan tempat tinggal, makan, keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan pada saat disuatu destinasi/daya tarik wisata.
Apabila suatu destinasi ataupun daya tarik wisata memiliki potensi wisata dengan keunikan
Vol. 8 No 1, 2020
tersendiri, namun disisi lainya fasilitas pariwisata dan kondisi sosial budaya belum optimal, seperti keamanan dan kenyamanan wisatawan terancam, kebersihan lingkungan tidak terjaga, tarif yang dikenakan terlalu mahal atau harga yang ditentapkan tidak sesuai dengan kondisi daya tarik wisata, terjadi pungutan liar, pelayanan dan keramahan kurang maksimal maka akan mengancam keberadaan daya tarik wisata tersebut.
Daya Tarik wisata pantai Hamadi di Jayapura, Papua memiliki potensi wisata sangat baik. Tetapi masih minim fasilitas dan kendala hospitalitas pariwisata yang harus ditingkatkan. Pantai Hamidi ramai dikunjungi pada hari libur. Namun ketersediaan fasilitas pariwisata masih dirasa belum memadai.
Pantai Hamidi sepenuhnya dikelola oleh masyarakat lokal mendukung kegiatan leisure, Tetapi banyak fasilitas yang perlu dibenahi dan juga disediakan bagi pengunjung maupun wisatawan. Sehingga penting untuk mengetahui penilaian dan kebutuhan penunjung terhadap fasilitas pariwisata di daya tarik wisata Pantai Hamadi.
Penelitian yang dilakukan Erick Worabay dan Putu Gede Ariastita (2018) berjudul ‘‘Persepsi Pengunjung dalam Pengembangan Wisata Pantai Hamadi di Kota Jayapura’’. Fokus penelitian ini adalah untuk menentukan arahan pengembangan daya tarik wisata Pantai Hamadi.
Penelitian kedua dari Ni Luh Putu Mita Dewi Diantasari (2017), berjudul “Perencanaan Fasilitas Air Terjun Peng Mempu Sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan.” Penelitian ini fokus membahas tentang kebutuhan wisata terhadap fasilitas pariwisata di Air Terjun Peng Mempu mulai dari pembenahan hingga penambahan fasilitas baru.
Penelitian menggunakan beberapa konsep untuk dapat menganalisis sesuai fokus penelitian. Konsep-konsep tersebut yaitu pengunjung dan dan wisatawan domestik Soekadijo (2000) dalam Suartha dan Sudartha, (2017), Daya Tarik Wisata (UU RI Nomor 10 Tentang Kepariwisataan), Sarana dan Prasarana Pariwisata (Suwantoro, 1997), Kebutuhan pengunjung terhadap sarana dan prasarana (Yoeti, 1996), kebutuhan wisatawan (Suryadana dan Oktavia (2015).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yakni primer dan sekunder (Uma Sekaran, 2011). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Observasi, Kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi (Moleong, 2006; Suryawan, dkk., 2017). Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunkan Quota Sampling yaitu berdasarkan pada jumlah yang sudah ditentukan yakni sebanyak 80. Responden yang dijadikan sampel merupakan pengunjung daya tarik wisata Pantai Hamadi yang sedang berekreasi di Pantai, dan sampelnya diambil secara acak/accidental Sugiono(1999).
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif menggunakan pengukuran Skala Likert yang diberi skor 1-5 untuk mengukur penilaian dan kebutuhan pengunjung terhadap elemen/indikator yang diteliti, Kusmayadi dan Sugiarto (2000), menggunakan kriteria persentasi tanggapan responden yaitu mulai dari angka 0%-100% untuk mengukur tingkat kesesuaian masing-masing elemen/indicator, Kusmayadi dan Sugiarta (2000) dan Importance Perfomance Analysis digunakan untuk mengukur nilai rata-rata kinerja dan kepentingan elemen-elemen yang diteliti kemudian kelompokkan dalam 4 kelompok yaitu,prioritas utama, Prestasi, Rendah dan Berlebihan, Supranto (2006)
Vol. 8 No 1, 2020
-
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
-
1.1 Kondisi Eksisting Sarana dan Prasarana
-
Pariwisata
-
1. Penginapan
Setiap orang yang melakukan perjalanan ke tempat lain di luar tempat tinggal, pasti membutuhkan akomodisi. Diketahui bahwa pnginapan di lokasi wisata Pantai Hamadi masih sangat minim. Terdapat hanya satu unit akomodasi berupa hotel melati yang terletak sebelah Utara Daya tarik wisata ini
-
2. Atraksi
Atraksi di tempat rekreasi ini berupa potensi alam dan sejarah. Selainnya itu tidak ada bentuk atraksi lain yang ditawarkan di lokasi wisata ini.
-
3. MKC
Di tempat rekreasi ini sudah disediakan toilet bagi pengunjung, namun jumlah toilet masih sangat minim dan dalam kondisi kurang terawat/kurang bersih.
-
4. Gazebo/shelter
Sudah disediakan gazebo mau pun tempat duduk bagi pengunjung. Namun tak bisa menampung banyak pengunjung karena kapasitas daya tampung sangat kecil dan juga jumlah gazebo sangat minim.
-
5. Kelembagaan
Pengelolaan daya tarik wisata Pantai Hamadi dikelola secara kekeluargaan sehingga pengelolaan sebulum dilakukan secara optimal. Bentuk ada kelompok sadar wisata ataupun kantor pengelola resmi.
-
6. Loket pembelian karcis
Belum ada loket pembelian karcis yang resmi atau belum ada bentuk fisiknya. Bagi pengunjung yang ingin masuk ke tempat rekreasi ini, biasanya membayar kepada kelompok orang yang berada di pinggir jalan .
-
7. Tempat Parkir
Tempat parkir sudah adanamum ada pengunjung yang tidak memarkir
kendaraan di tempat parkir namum area panta sehingga mengganggu aktivitas pengunjung yang sedang berkreasi. Maka dieprlkan petugas parkir untuk menetipkan kendaraan pengunjung.
-
b. Kondisi Eksisting Prasarana di Daya tarik wisata Pantai Hamadi.
-
1. Persediaan Air
supply air bersih sangat kurang untuk kamar mandi karena banyak pengunjung yang berkreasi pada hari libur sehingga kebutuhankan akan air bersih sangat meningkat.
-
2. Pembangkit tenaga listrik
Untuk sumber energi listrik sangat mudah didapatkan karena lokasi wisata ini sangat dekat dengan pusat Kota. Namum untuk Pantai Hamadi sangat terbatas. Dari pengakuan beberapa pengunjung sering mengalami kendala untuk karoke, senam dan sebagainya.
-
3. Bandara
Jayapura memiliki 1 Bandar Udara yang berlokasi di Kota Sentani Kabupaten Jayapura. sebagai pintu masuk bagi pengunjung/wisatawan yang mengunjungi Jayapura
-
4. Pelabuhan Laut
Terdapat 1 pelabuhan laut yang berada tepatnya di pusat Kota Jayapura, yang beralamat di Jl.Koti II, Numbai Jayapura Selatan. Bagi pengunjung yang menggunakan jalur laut, tidak sulit untuk dapat mengakses daya tarik wisata Pantai Hamadi
-
5. Tempat pembuangan sampah
Lingkungan daya tarik wisata tidak dijaga secara baik terutama kebersihan pantai sehingga menjadi masalah karena pengunjung sangat terganggu saat berenang/mandi di pantai disebakan banyak pempers bayi, sampah plastik, sisa makanan dan lainnya di bibir pantai
-
6. Jaringan jalan
Jalan di Jayapura sudah beraspal dan dalam kondis yang baik dan akses ke lokasi wisata ini sangat mudah. Melalui jalur jalur, dapat digunkan kendara roda
Vol. 8 No 1, 2020
dua maupun roda empat untuk ke daya tarik wisata Pantai Hamadi
Sangat beragam karakteristik pengunjung daya tarik wisata Pantai Hamadi, berdasarkan pada motivasi kunjungannya, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, hari kunjungan, durasi jam berkunjung, dan lain sebagainya. Dengan profil pengunjung ini, secara detail bisa mengetahui tentang siapa mereka, dari mana, melakukan perjalanan dengan siapa, hingga permintaan dan kebutuhan mereka.
bersih, toilet dan gazebo. Yang masuk dalam prioritas rendah (Kuadran C) adalah listrik dan tempat sampah. Sedangkan indicator yang masuk dalam kategori berlebihan (Kuadran D) adalah tempat sampah.
Terdapat kebutuhan pengunjung terhadap sarana dan prasarana di daya tarik wisata pantai Hamidi. Hasil penelitian menunjukkan diperlukan Pos P3K, ATM, Pos Keamanan, Souvenir Shop, Taman Bermain Anak, Rest Area, Pelampung, Canoe, Payung Pantai dan Kursi Pantai dan alat berjemur.
-
V. SIMPULAN DAN SARAN
Tabel 4.1
Penilaian pengunjung terhadap Sarana dan Prasarana Pariwsata
Indika tor
Xi
Yi
^^^^^~
X
^^^^^~
Y
TKi (100%)
Listrik
201
299
2,51
3,74
67,22
Air
Bersih
250
306
3,13
3,83
81,70
Toilet
219
308
2,74
3,85
71,10
Kamar Bilas
186
330
2,33
4,13
56,36
Gazebo
229
307
2,86
3,84
74,59
Tempat Sampa h
205
298
2,56
3,73
68,79
Tempat Parkir
238
283
2,98
3,54
84,10
Rata-Rata
163,6
266,4
2,39
3,33
62,98
Sumber: Hasil Tabulasi Data Primer,2019
Dari tujuh indikator diatas yang masuk dalam kategori prioritas utama (Kuadran A) pada diagram kartesius adalah kamar bilas, artinya kamar bilas dirasa penting maka segara dibenahi..
Terdapat tiga indikator yang kinerjanya perlu dipertahankan (Kuadran B) adalah, air
Terkait kondisi eksisting sarana dan prasarana di daya tarik wisata Panta Hamadi, banyak fasilitas masih sangat minim. Dari penilaian Pengujung, ada beberapa sarana dan prasarana pariwisata di daya tarik wisata Pantai Hamadi yang kinerjanya harus dipertahankan adalah air bersih, toilet dan gazebo. Untuk jaringan listrik dan tempat sampah masuk dalam prioritas rendah. Sedangkan kamar bilas masuk prioritas utama.
Selanjutnya pengunjung menginginkan sarana dan prasarana yang perlu disediakan oleh pengelola karena dinilai sangat penting sarana dan prasarana pariwisata ini untuk mendukung aktivitas rekreasi pengunjung daya tarik wisata Panta Hamadi. Pos P3K, ATM, Pos Keamanan, Usaha Penginapan (homestay, perkemahan dan lain lainnya), Toko Cenderamata, Taman Bermain Anak, Taman Bersantai, Pelampung Renang, Canoe, Payung Pantai, Kursi, dan Alat Berjemur merupakan fasilitas pariwisata yang diinginkan pengunjung.
-
1. Bagi pemerintah sebagai fasilitator,
diharapkan membantu masyarakat lokal dalam pengembangan sarana dan prasarana pariwisata, dengan melibatkan
Vol. 8 No 1, 2020
stakeholders yang dianggap penting dalam bidang pengembangan kepariwisataan
-
2. Bagi pengelola, diharapakan membuka diri untuk bekerjasama dengan pemerintah sehingga pengembangan daya tarik wisata Pantai Hamadi bisa dapat dikelola secara maksimal.
KEPUSTAKAAN/ DAFTAR PUSTAKA
Diantasari, D. Mita. 2017. Skripsi: Perencanaan Fasilitas Air Terjun Peng Empu Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan.
Mahagangga, I. G. A. O., & NUGROHO, S.
(2017). Pemahaman lintas budaya dalam kepariwisataan. Cakra Press bekerja sama dengan Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana.
Pendit, Nyoman, S. 2006. Ilmu Pariwisata.(sebuah Pengatar Perdana). Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Riduwan.2005. Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti pemula. Bandung: Alfa Beta
Sugiono, 2009. Statistik untuk penelitian. Bandung:
Alfabeta.
__________, 2010. Memahami penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Supranto. J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suryadana, L Muhamad dan Octavia Vanny. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata, Bandung: Alfabeta.
Uma, Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Undang-Undang Pariwisata No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Worabay Erick, Ariastita. 2018. Junal Teknik ITS Vol.7.
No.1, 2018. Persepsi Pengunjung dalam
pengembangan Wisata Pantai di Kota Jayapura.
Yoeti, A. Oka 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata.Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Yusuf. 2014. Metode Penelitian Kuantitif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group
102
Discussion and feedback