p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 11 No 1, 2023

Pengembangan Waktu Bersantai Dan Rekreasi Untuk Wisata Lanjut Usia Di Kawasan Wisata Montigo Resort, Batam

Oda I. B. Hariyantoa, 1, Sherly Anastasiaa, 2

  • a Program Studi S1 Pariwisata, Fakultas Pariwisata,Universitas Internasional Batam, Baloi-Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426

Abstract

This study aims to develop a recreation and recreation model of future life in Montigo Resorts Batam to discover future tourists at this facility. The basis of this study is that Montigo Resorts has an afterlife in tourism. Currently, Montigo Resorts is growing rapidly, but Montigo Resorts is still a choice for this age group. 20 foreign tourists selected as respondents for this study. Their trips are planned independently and they come as a couple to relax. Data collection was done through interviews, observations and document research. Adventure and play are activities that young people do choose. Welcoming late-night tourists usually focuses on themes of late-night activities, entertainment, and entertainment during the hotel stay. Following this study, a happy and healthy passive comfort model was proposed. Standardization of comfort facilities for the elderly is a recommended program for public tourism facilities as well as resorts, restaurants and cafes and is a recommended strategy for Batam to maintain its presence as a tourist destination for tourists from around the world.

Keyword: Montigo Resorts, leisure and recreation, Activities, Later life tourist, tourist facilities

  • I.    PENDAHULUAN

Batam merupakan suatu kota yang memiliki julukan kota industri dan juga sebagai kota yang banyak di kunjungi oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri dikarenakan Batam memiliki banyak tempat wisata yang indah. Sebagai hasil dari lokasinya yang sangat baik di antara negara-negara lain di sekitarnya, karena kota Batam terletak tepat di sepanjang jalur perdagangan yang menghubungkan Singapura dengan Malaysia. Ini memberi kota Batam suatu keunggulan yang jelas, karena memiliki kelebihan ini, Batam akhirnya muncul sebagai salah satu kota di Indonesia dengan skala pertumbuhan tertinggi. Karena Indonesia merupakan pulau dengan jumlah penduduk yang besar, selain perkembangannya yang pesat, kota Batam juga sering menerima kunjungan baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Ada tempat wisata lain di kota Batam juga. Batam seperti pusat perbelanjaan, pantai, jembatan, resort dan tempat wisata agama.

Resort mewah dengan bintang lima dan lokasi prima di Nongsa, Montigo Resorts telah memenangkan beberapa penghargaan. Montigo Resorts terletak di pantai eksklusif Nongsa di Batam, Indonesia bagian barat. Ini adalah pengalaman mewah yang tidak boleh dilewatkan untuk menikmati kesenangan berada di Montigo Resorts dan diperlakukan dengan fasilitas kelas satu dengan pemandangan laut yang menakjubkan dari setiap vila atau rumah. Selain itu, Montigo Resorts, Nongsa menawarkan kegiatan yang menyenangkan di area resort ini termasuk memanah, menembak airsoft, dan mengendarai ATV yang cocok untuk kaum muda sementara orang tua dapat menikmati pemandangan laut dan resort yang menakjubkan. Saat mengunjungi Montigo Resorts, dapat berpartisipasi dalam berbagai aktivitas menyenangkan lainnya.

Di Montigo Resorts, Nongsa, terdapat 134 villa dengan pemandangan laut. Wisatawan lanjut usia

akan merasa lebih nyaman dengan semua kemewahan yang disediakan. Fasilitas ini akan membuat liburan terasa ideal. Ruang tamu yang besar dan ruang makan terbuka akan disediakan di villa untuk berkumpul bersama keluarga dan teman. Kolam renang kecil pribadi dengan pemandangan laut dan dua kamar tidur besar yang mewah juga disertakan. Sayang sekali jika Anda tidak memanfaatkan fasilitas SPA yang ditawarkan oleh hotel ini, yang meliputi aromaterapi yang luar biasa, teh madu hangat, dan perawatan yang sopan dari para karyawan SPA.

Mengingat mayoritas tamu di Montigo Resort berusia di atas 55 tahun dan mendekati usia pensiun, maka mereka dapat dikategorikan sebagai wisatawan manula. Pengunjung tersebut berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Menurut temuan awal, Montigo Resort merupakan faktor ancaman karena memiliki saingan lain, meskipun telah berkembang menjadi tujuan wisata di Batam yang sarat dengan resort lainnya. Namun, Montigo memiliki keunggulan tersendiri, membuat banyak wisatawan memilih Montigo Resort sebagai tujuan wisata pilihan mereka. Wisatawan lanjut usia terus memilih Montigo Resort sebagai tujuan mereka untuk waktu senggang. Bahkan, Montigo sangat disukai oleh orang-orang dari segala usia karena segmen kesempatan rekreasinya dengan aktivitas santai yang bisa Anda lakukan, yaitu memanah, menembak airsoft, dan mengendarai ATV. Sedangkan kegiatan rekreasi bagi wisatawan lanjut usia di kawasan ini adalah menikmati alam, jalan-jalan, rekreasi, relaksasi, olahraga ringan, makan dan minum di restoran.

Jurnal Analisis Pariwisata tentunya menjadi model pengembangan aktivitas waktu luang dan rekreasi bagi pengunjung dari berbagai usia sesuai dengan kemampuan dan preferensi mereka, serta dukungan infrastruktur yang memadai, karena

Vol. 11 No 1, 2023

merupakan lokasi yang dipilih oleh pengunjung dari berbagai kalangan usia untuk menghabiskan waktu luang mereka. Sejauh ini, sejumlah program yang ditargetkan telah tersedia untuk wisatawan lanjut usia. Diharapkan penelitian ini mampu menciptakan model tumbuhnya aktivitas leisure and recreation bagi wisatawan lansia sehingga nantinya dapat diterapkan melalui industri perhotelan di Montigo Resort, mempertahankan Montigo Resort sebagai destinasi yang disukai lansia penjelajah. Selain itu, pertemuan para wisatawan telah meninggalkan mereka dengan kenangan yang tak ternilai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kegiatan leisure and recreation yang dilakukan oleh pengunjung lanjut usia di Montigo Resort, untuk menyelidiki reaksi dan harapan mereka terhadap kegiatan leisure and recreation yang disediakan oleh pengelola fasilitas infrastruktur wisata resort, dan untuk mengembangkan model dan program leisure and recreation di Montigo Resort untuk turis lanjut usia.

  • II.    METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan  strategi  pengumpulan  data berupa

pengamatan   langsung (observasi), wawancara

mendalam (depth interview), dan kuesioner (questioner). Data hasil analisis dapat disajikan secara resmi (dalam bentuk tabel) atau secara informal (dalam bentuk naratif). Analisis SWOT adalah salah satu alat kompilasi model pembangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model dan rencana strategi berdasarkan variabel internal, seperti kekuatan dan keterbatasan pribadi, serta kondisi eksternal, seperti peluang dan bahaya.

Faktor internal dan eksternal digunakan dalam variabel penelitian ini. Variabel internal adalah elemen internal yang bermanifestasi sebagai kekuatan dan kelemahan dalam aktivitas rekreasi dan rekreasi yang lebih tua. Faktor lingkungan internal yang teridentifikasi adalah: jenis kegiatan rekreasi wisatawan lansia saat ini, harapan dan pandangan wisatawan lansia mengenai kegiatan yang dapat mereka lakukan. Sedangkan variabel eksternal meliputi unsur-unsur luar seperti peluang (opportunities) dan bahaya (threats), model pengembangan aktivitas rekreasi lansia di Montigo Resort dikaitkan dengan faktor lingkungan yang mendukung.

Lokasi Penelitian

Montigo Resort di Jl. Hang Lekiu, Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau 29465 tempat ini yang diambil untuk melakukan penelitian ini. Tempat ini merupakan salah satu resort yang menjadi sebuah pilihan yang tepat untuk wisatawan lanjut usia untuk menghabiskan waktu luangnya.

Jenis dan Sumber Data

Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian

ini diklasifikasikan ke dalam jenis dan sumber data sebagai berikut:

Jenis data

Jenis data berikut digunakan dalam penelitian ini:

  • 1) . Data kualitatif, atau data yang tidak bersifat numerik dan tidak dapat dihitung, hanya berupa deskripsi dan informasi, namun data tersebut dapat dijelaskan secara detail dan jelas untuk menarik kesimpulan, seperti identifikasi kegiatan rekreasi yang sudah ada di Montigo Resort, pengelolaan kegiatan untuk wisatawan lanjut usia, dan data lainnya.

  • 2) . Data kuantitatif, atau data numerik, yang melengkapi penelitian ini.

Sumber Data

Studi ini bergantung pada kombinasi sumber data primer dan sekunder untuk menyelidiki kegiatan waktu luang dan rekreasi untuk kehidupan selanjutnya di Montigo Resort.

  • 1) . Data primer yang dikumpulkan meliputi informasi yang diperoleh langsung dari tempat penelitian, meliputi sumber lisan dan tertulis. Informasi kunci yang berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari kegiatan ini telah dikumpulkan.

  • 2) . Data sekunder yang diperoleh dari berbagai pihak terkait, dokumen dan arsip resmi, data akomodasi, data Montigo Resort, dan sumber lain yang relevan. Dengan menggunakan pendekatan komprehensif yang menggabungkan data primer dan sekunder, penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis menyeluruh tentang pengalaman bersantai dan rekreasi di Montigo Resort bagi individu di tahap akhir kehidupan.

Teknik Pengambilan Sampel dan Informan

Dalam hal ini, wisatawan adalah warga lanjut usia yang mengunjungi Montigo Resort untuk berlibur. Dengan menggunakan proporsional stratified random sampling, sampel diambil dari populasi yang dibagi menjadi kelompok yang cukup homogen. Mengingat responden sudah tua dan mungkin ada kesulitan dalam mengisi kuesioner, maka sampel yang dikumpulkan adalah 50 sampai 100 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, berbagai teknik pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan informasi untuk penelitian.

Teknik pertama yang digunakan adalah observasi, yang melibatkan pengamatan langsung yang dilakukan di lokasi penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang aktivitas rekreasi dan rekreasi wisatawan lanjut usia di Montigo Resort. Melalui metode ini, peneliti dapat mengamati dan mengidentifikasi secara langsung kegiatan yang berlangsung.

Teknik kedua pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada wisatawan. Kuesioner terdiri dari pertanyaan mengenai pengalaman dan tanggapan wisatawan terhadap layanan rekreasi dan

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 11 No 1, 2023

rekreasi serta aktivitas yang mereka ikuti selama mereka tinggal di Montigo Resort. Dengan mengumpulkan tanggapan melalui metode ini, peneliti bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang preferensi dan tingkat kepuasan wisatawan lanjut usia terkait dengan aktivitas yang ditawarkan.

Teknik ketiga yang digunakan adalah melakukan wawancara mendalam dengan individu berpengetahuan. Wawancara ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan informasi rinci tentang kegiatan pariwisata di Montigo Resort dan, khususnya, untuk mengidentifikasi kegiatan rekreasi dan rekreasi yang menarik bagi wisatawan lanjut usia. Melalui wawancara ini, peneliti berusaha untuk mengumpulkan wawasan yang komprehensif dari para ahli yang dapat memberikan perspektif yang berharga pada materi pelajaran.

Dengan memanfaatkan kombinasi observasi, penyebaran kuesioner, dan wawancara mendalam, penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang beragam dan komprehensif tentang aktivitas rekreasi dan rekreasi bagi wisatawan lanjut usia di Montigo Resort.

  • III.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Waktu Luang (Leisure) dan Rekreasi (Recreation)

Leisure secara sederhana didefinisikan sebagai waktu luang (freetime atau sparetime). Dengan demikian, semua pengejaran waktu senggang mencoba memanfaatkan waktu luang, yaitu waktu yang dihabiskan jauh dari pekerjaan, bisnis, atau tanggung jawab keluarga lainnya. Waktu senggang dijelaskan oleh Shoheland Tanvir (2018) sebagai "kerangka waktu dan bagian dari kerangka kerja, yang tersisa untuk aktivitas yang bersifat ekonomi, sosial. Oleh karena itu, waktu luang dapat digambarkan sebagai semua kegiatan di mana orang mengambil bagian secara sukarela di waktu luangnya di luar kebiasaan tempat tinggalnya. Secara umum, individu terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi, termasuk olahraga, belanja, jalan-jalan, dan mengunjungi tujuan wisata populer baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Waktu senggang dapat dipahami dengan dua cara, menurut (Bagong, 2014). Pertama-tama, waktu luang dapat dianggap sebagai istirahat dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Piknik, liburan, jalan-jalan, berbelanja, melakukan hobi, olahraga, atau sekadar bermalas-malasan adalah hal-hal yang mungkin dilakukan selama waktu luang. Setiap orang pada dasarnya akan berusaha menghindari rutinitas dengan mengisi waktu senggangnya.

Kedua, waktu luang dapat dipandang sebagai sikap yang memungkinkan setiap orang memiliki imajinasi untuk mengumpulkan ide, membangun argumen, menyempurnakan daya abstraksi, dan mengasah intuisi, menurut (Bagong, 2014). Kegiatan imajinatif di waktu senggang hanya dapat dilakukan

jika semua orang bekerja sama. Upaya mereka untuk mengukur kebosanan waktu luang berpusat pada gagasan bahwa bagaimana seseorang menghabiskan waktu luangnya atau tidak sangat penting untuk perasaan bosan waktu luang.

Kebosanan dan pengulangan tugas kita sehari-hari menjadikan waktu senggang dan hobi lainnya sebagai komponen penting dalam hidup kita dan sumber penyegaran. Dalam keadaan tertentu, perubahan dalam gaya hidup dan perilaku biasanya mengakibatkan kelelahan psikologis, yang sering kali mengharuskan membuat komitmen dan menaatinya secepat mungkin dalam produktivitas kerja yang ada. Dengan demikian, pada umumnya seseorang membutuhkan rekreasi di waktu senggang (Lestari, 2021)

Aktivitas Leisure Wisatawan Lanjut Usia

Gagasan ini berfokus pada bagaimana wisatawan lanjut usia mengubah tingkat aktivitas mereka. Pemilihan aktivitas rekreasi ditentukan oleh bakat, minat, dan kebutuhan fisik dan kognitif seseorang, klaim Iso-Ahola, S.E., dan Park, C. (2013). Wisatawan lanjut usia akan memilih aktivitas yang memuaskan dan kondusif untuk kesejahteraan mereka serta sesuai dengan keterampilan dan minat mereka.

Pengertian penyesuaian aktivitas dalam konteks wisatawan lanjut usia memilih aktivitas rekreasi dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

Menurut Activity Adaptation Theory, preferensi, tuntutan, dan kemampuan fisik dan kognitif wisatawan yang lebih tua memengaruhi pilihan aktivitas rekreasi mereka. Beberapa ide yang terkait dengan teori ini tercantum di bawah Mannell, R.C., & Iso-Ahola, S.E. (2013):

Kemampuan Fisik dan Kognitif: Wisatawan yang lebih tua sering memilih kegiatan rekreasi yang sesuai dengan kapasitas fisik dan kognitif mereka. Misalnya, mereka dapat memilih olahraga atau hobi lain yang tidak memerlukan banyak kecakapan fisik atau pemikiran kritis. Mereka dapat memilih hobi yang tidak terlalu berat seperti yoga, berkebun, atau berjalan santai.

Preferensi sendiri dan Minat Individu: Memilih aktivitas rekreasi melibatkan pertimbangan preferensi dan minat sendiri. Wisatawan yang lebih tua biasanya memilih aktivitas yang sesuai dengan minat mereka, seperti pergi ke museum, mengerjakan proyek seni dan kerajinan, atau bermain golf. Pengalaman sebelumnya, minat yang bertahan lama, dan preferensi yang telah berkembang dari waktu ke waktu semuanya dapat berdampak pada pilihan seseorang.

Persyaratan Khusus: Persyaratan khusus wisatawan yang lebih tua juga berdampak pada pilihan aktivitas rekreasi. Di antara tuntutan yang dapat mempengaruhi pilihan aktivitas adalah untuk istirahat, penyembuhan, pemenuhan sosial, pertumbuhan pribadi, atau kesuksesan. Misalnya,

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 11 No 1, 2023

beberapa turis lanjut usia mungkin menyukai hiburan seperti berjalan-jalan di sekitar taman atau berlibur di pantai yang memungkinkan mereka bersantai dan menikmati kedamaian alam.

Kesejahteraan dan Kepuasan: Membuat pilihan aktivitas rekreasi yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan kesejahteraan dan kepuasan Anda. Wisatawan yang lebih tua dapat memilih aktivitas yang menurut mereka akan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental mereka. Mungkin lebih baik terlibat dalam pengejaran yang membuat Anda merasa baik, memberi Anda perasaan berhasil, atau meningkatkan kualitas hidup Anda.

Menurut Teori Penyesuaian Aktivitas, wisatawan yang lebih tua memilih aktivitas rekreasi mereka dengan memodifikasi kemampuan fisik dan kognitif mereka, serta preferensi dan tuntutan pribadi mereka. Pelancong senior dapat memilih kegiatan rekreasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka dengan mempertimbangkan variabel-variabel ini untuk memaksimalkan kesenangan dan kesejahteraan.

Wang, D., Li, X. R., & Jia, J. (2013) Ada banyak variabel tambahan yang perlu dipertimbangkan saat menjelaskan pengertian penyesuaian aktivitas dalam pemilihan aktivitas rekreasi oleh wisatawan yang lebih tua:

Perubahan dalam Adaptasi Aktivitas: Menurut gagasan ini, adaptasi aktivitas wisatawan lanjut usia dapat berkembang seiring waktu. Wisatawan Lanjut Usia mungkin perlu menyesuaikan pilihan aktivitas mereka karena preferensi fisik, kognitif, dan pribadi mereka berubah. Mereka mungkin harus beralih dari hobi yang lebih menuntut secara fisik ke hobi yang tidak terlalu berat, atau mereka mungkin harus mengubah preferensi mereka untuk aktivitas rekreasi tertentu.

Aspek Lingkungan: Pilihan rekreasi wisatawan yang lebih tua sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Keputusan mereka mungkin dipengaruhi oleh unsur-unsur fasilitas seperti aksesibilitas, ketersediaan, keamanan, dan kenyamanan. Kegiatan di dekat rumah atau tempat dengan fasilitas yang sesuai, seperti taman, pusat kebugaran, atau klub senior, merupakan pilihan bagi wisatawan lansia.

Kontak sosial: Gagasan penyesuaian aktivitas juga mengakui pentingnya kontak sosial dalam pilihan kegiatan rekreasi wisatawan yang lebih tua. Persyaratan sosial mereka dapat dipenuhi dengan terlibat dalam kegiatan sosial seperti bergabung dengan klub atau organisasi tertentu. Untuk wisatawan lanjut usia, keterlibatan sosial selama kegiatan rekreasi dapat meningkatkan kepuasan dan kualitas pengalaman.

Penyedia layanan dan lokasi wisata memainkan peran penting dalam membantu wisatawan lanjut usia dalam memilih kegiatan rekreasi mereka. Program dan fasilitas dapat dibuat oleh penyedia layanan untuk memenuhi persyaratan dan preferensi wisatawan

lanjut usia. Kemampuan untuk memilih dan mengambil bagian dalam aktivitas rekreasi yang mereka sukai dapat difasilitasi bagi wisatawan lanjut usia dengan meningkatkan aksesibilitas, memberikan informasi yang jelas, dan menyesuaikan layanan.

Dengan menggunakan teori penyesuaian aktivitas ini, praktisi dalam bisnis pariwisata dan rekreasi dapat menciptakan dan menawarkan beragam aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan preferensi wisatawan lanjut usia. Memahami perubahan individu, memperhatikan keadaan kontekstual, dan memberikan pengalaman yang meningkatkan hubungan sosial bagi wisatawan lanjut usia adalah komponen penting dari upaya ini.

Wisatawan

Pariwisata diklasifikasikan menjadi dua macam berdasarkan usia:

  • a. Youth Tourism (wisata pemuda) adalah jenis pariwisata yang sedang dikembangkan untuk perorangan di bidang kepemudaan dengan biaya yang murah.

  • B.    Old Age Tourism (wisata dewasa/wisata akhirat) adalah jenis wisatawan yang telah mencapai usia pensiun dan ingin mengisi waktu luangnya dengan bepergian ke berbagai tempat.

Wisatawan dalam arti luas adalah individu yang pergi ke negara atau wilayah selain negara asalnya untuk rekreasi, komersial, atau alasan lainnya. Mereka biasanya mengharuskan melintasi batas internasional dan mengunjungi negara atau wilayah untuk jangka waktu tertentu.

Wisata rekreasi, wisata bisnis, wisata belanja, wisata pendidikan, dan lainnya adalah contoh wisata internasional. Mereka mungkin melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan, termasuk liburan, penjelajahan budaya dan sejarah, mengadakan konferensi atau pertemuan bisnis, atau memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga.

Motif perjalanan, preferensi tujuan, budaya, ekonomi, dan undang-undang perjalanan internasional semuanya dapat berdampak pada perilaku wisatawan internasional. Mereka mungkin mencari pengalaman unik, seperti melihat pemandangan terkenal atau berbaur dengan penduduk lokal yang terlibat dalam aktivitas wisata tertentu yang menjadi daya tarik utama di negara atau wilayah yang mereka kunjungi.

Wisatawan Lanjut Usia

Indrawati (2010) melakukan penelitian tentang persepsi wisatawan lansia terhadap fasilitas akomodasi dan kegiatan wisata bernuansa seni dan budaya di Desa Sanur, dengan tujuan untuk mengidentifikasi wisatawan lansia dan mendeskripsikan persepsi mereka terhadap fasilitas akomodasi dan kegiatan wisata dari segi seni. serta budaya. Menurut temuan penelitian, wisatawan yang lebih tua memiliki pandangan yang baik tentang

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 11 No 1, 2023

fasilitas akomodasi yang disediakan oleh hotel di Desa Sanur, dengan 89% memiliki persepsi positif dan 11% memiliki persepsi negatif. Sedangkan untuk aktivitas, pengunjung Desa Sanur menyukai acara budaya, aktivitas fisik, hobi, dan bersenang-senang.

Untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan segmen pasar lansia, diperlukan kreativitas dan inovasi dalam mengelola bisnis dan kemasan produk yang sesuai dengan preferensi wisatawan lansia, serta pengelolaan destinasi yang dirancang ramah bagi lansia dengan menyediakan infrastruktur dan fasilitas. yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang lebih tua. Untuk mengembangkan kreasi dan inovasi terbaik, perlu dilakukan kajian terhadap perilaku wisatawan lanjut usia dalam memilih kegiatan wisata. Perilaku pengunjung lanjut usia dapat didasarkan pada pemeriksaan hubungan antara perbedaan budaya dan perilaku wisatawan dalam memilih kegiatan wisata; perilaku wisatawan lanjut usia juga dapat dilihat dari konsep diri wisatawan yang berdampak pada pilihan kegiatan wisata; dan perilaku wisatawan lanjut usia dapat dilihat dari konsep diri wisatawan yang mempengaruhi pilihan kegiatan wisata.

Penemuan yang menarik dalam penelitian Musa dan Sim (2010) adalah: 1) dominasi populasi lansia yang bepergian didorong oleh variabel fisik dan inspirasi sosial untuk bepergian di Malaysia. (2) komponen yang menentukan pilihan perjalanan terdiri dari biaya, proposal teman dan keluarga, terpisah, keamanan, iklim, kantor, bantuan dari spesialis perjalanan, dan penawaran paket dari operator perjalanan. Secara tidak langsung, hasil dari pemikiran ini ternyata benar-benar terlihat bahwa pengunjung yang telah pergi beberapa waktu yang lalu telah terlihat pengabdian yang sangat kuat, namun belum terdefinisi secara sah karena belum diketahui faktor apa yang menyebabkan pengunjung menjadi teguh pada tujuan. Oleh karena itu, dianggap penting untuk melanjutkannya ke dalam penelitian yang lebih komprehensif untuk mendapatkan jawaban atas hubungan antara inspirasi dan kepuasan pengunjung, hubungan antara kepuasan wisatawan dan ketergantungan pengunjung terhadap tujuan.

Berdasarkan kohort demografis, selera, dan perilaku, wisatawan lanjut usia memiliki berbagai pola aktivitas rekreasi, menurut hasil pencarian. Menurut penelitian tertentu, wisatawan lanjut usia sering terlibat dalam kegiatan rekreasi yang sama saat bepergian seperti yang mereka lakukan di rumah, dan mereka secara konsisten mengejar minat untuk belajar, menjelajah, dan menemukan hal-hal baru (Kim et al., 2015)

Lansia lebih suka berlibur di luar jam sibuk, dan mereka menyebut kendala keuangan sebagai penghalang terbesar mereka untuk bepergian. Teori siklus hidup, teori kontinuitas, dan teori generasi semuanya dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana perjalanan orang lanjut usia (Alén et al., 2017).

Lansia dengan pendidikan yang baik suka mengunjungi daerah pedesaan untuk relaksasi, ketenangan, dan interaksi alam; mereka menyukai bersepeda dan hiking sebagai aktivitas fisik (Zawadka, 2014). Menonton TV dan berjalan-jalan adalah hobi di dalam dan luar ruangan yang paling populer bagi manula di China dan Amerika Serikat, masing-masing, dalam hal waktu senggang harian yang dihabiskan. Hobi terpopuler kedua, bagaimanapun, menunjukkan kontras antara manula Cina dan Amerika. Lansia Cina memilih aktivitas tradisional dan aktivitas fisik, sedangkan manula Amerika lebih suka bersosialisasi, membaca, dan menggunakan peralatan teknologi olahraga untuk berolahraga di luar ruangan. (Yang et al., 2022)

Aktivitas Leisure and Recreation di Montigo Resort

Montigo Resort yang hadir sebagai kawasan wisata di Kota Batam memadukan keindahan alam dengan kehidupan perkotaan yang modern. Montigo Resort yang terletak kurang lebih 8,2 kilometer dari Bandara Hang Nadim Batam ini merupakan salah satu tempat menghabiskan waktu luang bagi masyarakat Kota Batam dan masyarakat Batam pada umumnya. Ada juga beberapa wisatawan dari luar Batam, antara lain Singapura, Malaysia, India, Jepang, China, dan lain-lain. Montigo Resort lebih dari sekedar resort di Batam; ia menawarkan berbagai fasilitas yang membedakannya dari resort lainnya. Fasilitas rekreasi lengkap diberikan, mulai dari pantai alami, pusat SPA, perawatan tubuh, restoran, bar/lounge, gym, tenis luar ruangan, dan penyewaan sepeda. Montigo Resort sedikit jauh dari pusat kota sehingga, wisatawan dapat menghargai kesunyian jauh dari kesibukan dan hiruk pikuk kota, memungkinkan mereka untuk melepas lelah dari tugas sehari-hari. Montigo Resort adalah pilihan yang jelas untuk tempat menghabiskan waktu luang dalam situasi ini. Observasi dan wawancara dilakukan di berbagai fasilitas akomodasi tempat wisatawan menginap dan restoran tempat mereka menghabiskan waktu luang di Montigo Resort untuk mengidentifikasi kegiatan bersantai dan rekreasi bagi wisatawan lanjut usia di Kota Batam.

Aktivitas Leisure and Recreation Wisatawan Lanjut Usia di Montigo Resort.

Berdasarkan pengamatan di Montigo Resort dan tempat lain di Kota Batam, persentase wisatawan tua ditemukan cocok dengan remaja dan dewasa. Meskipun Kota Batam telah berkembang pesat dengan dibangunnya banyaknya pembangunan sarana perbelanjaan, perkantoran, hotel, dan restoran, wisatawan usia yang lebih tua tampaknya memilih Montigo Resort sebagai lokasi untuk menghabiskan waktu liburan mereka. Masa tinggal mereka diperpanjang dari tiga hingga lima hari. Ini dikumpulkan melalui wawancara dan survei dengan manajer Montigo Resort. Ada pengunjung lanjut usia yang berusia di atas 50 tahun di Montigo Resort,

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 11 No 1, 2023

dengan distribusi yang tidak menentu, terkadang mencapai 50% dari semua tamu atau turun di bawah 50% dari Januari hingga Mei.

Wisatawan lansia/wisatawan lanjut usia ini jelas sangat pemilih dalam memilih aktivitas yang mereka lakukan saat berlibur karena selain dari segi energi, mereka juga jauh dari daerah asal tempat tinggalnya. Untuk kegiatan waktu luang tertentu, wisatawan dalam kelompok usia ini sering kali lebih menyukai kegiatan waktu luang pasif. Jika cuaca mulai menghangat, mereka akan memilih untuk beraktivitas di luar. Dengan suhu tropisnya, Indonesia adalah salah satu tujuan paling populer bagi para wisatawan asing. Montigo Resort, dengan pantainya yang hangat, tidak diragukan lagi cocok untuk lingkungan tempat para wisatawan lanjut usia menghabiskan waktu liburan mereka.

Kegiatan waktu luang pasif lebih disukai oleh para wisatawan yang lebih tua karena tidak memakan banyak tenaga dan pemikiran, yang sesuai dengan usia mereka, yang tidak lagi menuntut secara fisik. Selain itu, menurut diskusi dengan pemilik resort/restoran, beberapa wisatawan manula lebih suka menghabiskan waktu senggangnya sendirian dan tidak terikat. Mengingat mereka tidak dikejar oleh batas waktu liburan. Begitu pula wisatawan yang berkunjung ke Montigo Resort. Mereka memilih kegiatan berikut:

  • a.  Nonton Televisi

  • b.  Mendengar Radio

  • c.  Penyaluran Hobby

  • d.  Jalan-jalan seputar Pantai

  • e.  Bersepeda

  • f.   Berjemur dan mandi pasir

  • g.  Memancing

  • h.  Berendam di pantai

DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Alén, E., Losada, N.,  & De Carlos, P. (2017).

Understanding tourist behaviour of senior citizens: Lifecycle theory, continuity theory and a generational approach. Ageing and Society,          37(7),          1338–1361.

https://doi.org/10.1017/S0144686X1600032 5

Andi. (2018). 9 Universitas Internasional Batam.

6(2016), 9–43.

Kim, Y. W., Fidgeon, P., & Kim, J. (2015). Analyzing the leisure activities of the Baby Boomers and the Generation of Liberation: evidence from South Korea. Journal of Tourism and Cultural Change,           13(2),           132–148.

https://doi.org/10.1080/14766825.2014.918 620

Rai Utama, I. G. B. (2018). Loyalitas Wisatawan Mancanegara Lanjut Usia Berwisata Di Bali (Destination Loyalty Model of Senior Foreign Tourists Visiting Bali Tourism Destination). In SSRN Electronic Journal (Vol. 2021, Issue

  • i.    Memperdalam budaya terkait seni dan kerajian

  • j.    Shopping, berbelanja di mall, pasar tradisional, atau supermarket.

  • k.    City Tour, berkeliling kota.

  • l.    Mengunjungi tempat bersejarah, meseum, culture heritage

  • m.    Makan-makan di Restoran

  • n.    Mengikuti acara yang diadakan di Resort

  • IV.    KESIMPULAN

Montigo Resort terletak di Kota Batam, dengan pantai sebagai latar belakangnya. Karena letak geografisnya, resort ini populer di kalangan wisatawan mancanegara maupun domestik dari segala usia. Pengunjung lanjut usia adalah salah satu kelompok wisata yang paling setia. Mereka terus mengunjungi Montigo Resort di waktu luang mereka. Outdoor, indoor, budaya, hiburan, olahraga, dan kegiatan rekreasi dan rekreasi lainnya tersedia untuk orang-orang dari segala usia. Sedangkan wisatawan manula yang mayoritas merupakan repeat visitor lebih memilih untuk menginap di hotel favoritnya. Usia pengunjung berkisar antara 55 hingga 88 tahun. Ini adalah tempat menenangkan yang tidak melibatkan aktivitas fisik yang berat dan terkait dengan hobi dan informasi baru untuk tamu lanjut usia di Montigo Resort. Teknik yang tersedia mulai dari penambahan fasilitas hingga berbagai paket relaksasi. Relaxing and happy passive Leisure merupakan model kegiatan leisure yang disarankan untuk keberadaan Montigo Resort sebagai tempat favorit wisatawan lanjut usia untuk menghabiskan waktu luangnya.

January                              2014).

https://doi.org/10.2139/ssrn.2707555

Ramadhani, N., & Susanto, I. H. (2022). Pemanfaatan Waktu Luang dengan Aktivitas Olahraga Anggota Dit Pamobvit Bsi Banyuwangi. Jurnal Kesehatan Olahraga, 10(3), 63–70.

Ratar. (2022). Waktu Senggang Dan Rekreasi Sebagai Motivasi Berkunjung Di Kawasan Wisata Boulevard Manado Leisure and Recreation As Motivation To Visiting in Manado Boulevard Tourism Area. Wenas 991 Jurnal EMBA, 10(2), 991–1001.

Suarka, F. M., Sulistyawati, A. S., Eka Putri, I. A. T., Ratna Sari, N. P., & Indrawati, Y. (2015). Model Pengembangan ” Leisure and Recreation for Later Life ” ( Wisatawan Lanjut Usia ) Di Kawasan Pariwisata Sanur - Bali. 1–31.

Suarka, F. M., Sulistyawati, A. S., & Sari, N. P. R. (2017). Pengembangan ” Leisure and Recreation for Later Life ”. Analisis Pariwisata, 17(2), 109–115.

Wahyuni, E. S., & Prasetyaningsih, R. H. (2020). The

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 11 No 1, 2023

Pemberdayaan Masyarakat dengan Aktivitas Leisure. Jurnalempathy.Com, 1(2), 125–136.

https://doi.org/10.37341/jurnalempathy.v1i2. 19

Yang, S., Ye, S., & Li, H. (2022). Comparison of Senior Leisure Activities in China and the United States from the Perspective of Cultural Differences. Wireless Communications and Mobile           Computing,           2022.

https://doi.org/10.1155/2022/8430490

125