Jurnal Destinasi Pariwisata                                             p-issn: 2338-8811, e-issn: 2548-8937

Vol. 10 No 2, 2022

Analisis Potensi Ekowisata Dan Kesiapan Masyarakat Kecamatan Talamau Dalam Pengembangan Ekowisata

Ahmad Rasyid Ridho Agus a, 1

a Program Studi S2 Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Kota Padang, Sumatera Barat 25171 Indonesia

Abstract

Ecotourism is travel to natural areas that are not disturbed and contaminated with the specifications of objects of education, admiration, beauty of wild plants and animals, past and present culture. Talamau District has a lot of tourism potential both natural tourism and cultural tourism. These natural and cultural tourism potentials are very suitable to be developed into ecotourism which can increase the income of local people. . This study aims to determine the ecotourism potentials that exist in the Talamau District and the community's readiness to carry out ecotourism. This research is qualitative research with data collection techniques derived from interviews, observation, and literature study. Based on the data obtained, it is known that the tourism potential in the Talamau sub-district consists of natural and cultural potential, namely Mount Talamau, hot springs, Sarasah waterfalls, the traditional village of Talamau village, Malopeh Kaua and Rejecting Bala rituals, and the tradition of Manajalg Talu shoots. Based on the analysis conducted by researchers with the international ecotourism standard, it can be concluded that Talamau District is ready to develop ecotourism.

Keyword: Ecotourism, Talamau, Potentials, Community Readiness

I. PENDAHULUAN

Pariwisata berkembang secara dinamis dari awal. Tren sejauh ini menunjukkan Pariwisata berasal dari banyak motif wisata. Dilihat dari tren perjalanan untuk pengembangan wisata berasal dari dorongan dari para wisatawan yang juga terus berkembang. Pariwisata masal merupakan suatu kegiatan yang mendorong sekelompok orang untuk berpergian ke suatu wilayah dengan memanfaatkan fasilitas seperti akomodasi, tempat tinggal, dan bimbingan perjalanan sesuai dengan wilayah yang dituju (Adriano dan Nyoman, 2020). Saat ini parawisata masal perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan potensi-potensi lokal wisata yang ada disuatu wilayah sesuai dengan kehendak atau kemawuan wisatawan yang ada saat ini.

Saat ini ekowisata menjadi objek pariwisata yang diutamakan oleh pemerintah indonesia untuk menarik turis dalam negeri maupun luar negeri. Ekowisata adalah perjalanan wisata pada kawasan alam yang tidak terganggu dan terkontaminasi dengan spesifikasi obyek pendidikan, kekaguman, keindahan terhadap tumbuhan dan satwa liar, budaya yang ada dulu dan sekarang (Gunardi dan Sugeng, 2017). Ekowisata juga berguna untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakt setempat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan mengurangi kemiskinan di wilayah ekowisata. Penghasilan ekowisata bisa berasal dari jasa pemandu, penyewaan tranportasi, penginapan, menjual kerajinan khas wilayah, pameran adat, dan sebagainya (Rudy dkk, 2019).

Kecamatan Talamau merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Kecamatan Talamau


memiliki banyak potensi wisata baik itu wisata alam maupun wisata budaya. Potensi-potensi wisata alam dan budaya ini sangat cocok dikembangkan untuk menjadi ekowisata yang dapat meningkatkan penghasilan masyarakat setempat. Kehidupan masyarakat yang masih memegang adat-istiadat yang kental dengan tradisi adat yang masih berjalan seperti ronggeng, manjalang pucuk adat, maapam, keberadaan rumah adat yang masih terjaga dan lain-lainnya yang bisa dijadikan wisata budaya. Selian itu keindahan alam wilayah kecamatan talamau yang memiliki gunung talamau, air terjun, kawasan pertanian, sumber air panas, alam perbukitan, dan peninggalan sejarah yang merupakan potensi wisata alam yang strategis bagi wisatawan yang jenuh akan kehidupan perkotaan yang padat. Akses ke wilayah talamau juga begitu mudah dengan jalan yang beraspal dan tidak terlalu jauh dari ibu kota kabupaten Pasaman Barat. Peluang-pelung ini harus bisa dimanfaatkan agar kecamatan talamau bisa menjadi kawasan ekowisata. Peluang ini harus diimbangi oleh kesiapan masyarakat untuk bisa mengelola kawasan ekowisata sesuai dengan standar dan prinsip ekowisata.

Semua potensi-potensi alam dan budaya yang ada dikecamatan Talamau ini dipandang penting oleh peneliti dan harus didata dan dikemas agar dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Apalagi saat ini setelah covid-19 yang melanda pemerintah berfokus untuk meningkatkan pemulihan ekonomi dengan salah satu caranya yaitu meningkatkan sektor pariwisata kembali yang menurun akibat pandemi covid-19. Selain itu kesiapan warga Talamu juga perlu diperhatikan agar kita bisa mengetahui sejauh mana masyarakat Talamau siap untuk mengembangkan


Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 2, 2022

ekowisata.

  • II.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi-potensi ekowisata yang ada dikecamatan Talamau dan kesiapan masyarakat dalam menjalankan ekowisata.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berasal dari wawancara, observasi, dan studi pustaka (Sugiyono, 2018). Dari sumber data kemudian dijelaskan secara kualitatif semua potensi ekowisata dan untuk standar kesiapan masyarakat menggunakan the international ecotourism standard.

Observasi dilakukan pada bulan desember 2022 di daerah Talamau, Pasaman Barat. Sumber wawancara merupakan dinas pariwisata daerah pasaman barat dan pemuka adat daerah talamau pasaman barat. Analisis data yang digunakan adalah mengatur urutan data yang berasal dari wawancara, observasi dan studi pustaka kemudian mengorganisirnya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian.

  • III.    HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Potensi Ekowisata di Kecamatan Talamau

Potensi ekowisata utama di kecamatan Talamau adalah Gunung talamau. Gunung talamau merupakan gunung tertinggi di Sumatera Barat dengan ketinggian sekitar 2.755 meter diatas permukaan laut. Gunung talamau merupakan tipe gunung tidak aktif dan memiliki 13 telaga (Suluh dkk, 2015). Untuk akses ke gunung talamau saat ini hanya bisa diakses dengan jalan kaki. Jalur pendakian yang biasa diakses untuk mendaki gunung talamau hanya tersedia 1 jalur pendakian     1.

yaitu melewati kenagarian pinaga. Rata-rata pendaki memerlukan waktu 3 hari untuk mendaki gunung talamau. Selain 13 telaga yang ada gunung talamau juga menyajikan keindahan alamnya dengan flora dan fauna yang beranekaragam dan masih terjaga kelestariannya (Zaenal dan Suluh, 2015).

Selain gunung talamau ada juga potensi ekowisata di daerah talamau yaitu pemandian air panas. Pemandaian air panas yang ada di Kecamatan Talamau merupakan pemandian air panas alami yang berasal dari Gunung Talamau. Saat ini pemandian sudah dimanfaatkan sebagai objek wisata dengan mengubah sumber mata air menjadi kolam pemandiaan yang nyaman bagi wisatawan. Akses jalan kepemandiaan air hangat cukup dekat dengan jarak 1,5 km dari jalan utama.

Kemudian di daerah Talamau juga terdapat keindah alam berupa air terjun Sarasah terletak di nagari Kajai, kecamatan Talamau, kabupaten Pasaman Barat. Air terjun Sarasah terdiri dari dua


tingkatan. Tingkat pertama jeram yang cukup deras dengan ketinggian 15 meter. Sedangkan tingkatan yang kedua adalah merupakan jeram kembar tiga gemulai yang berhias di tebing bebatuan berwarna hijau. Air terjun Sarasah salah satu keindahan gunung Talamau Pasaman Barat. Untuk menuju ke sini butuh waktu 30-40 menit waktu tempuhnya. Objek wisata ini dikelola oleh masyarakat yang ada di sekitar air terjun.

Saat ini akses untuk menuju air terjun sarosah masih agak sulit dilalui oleh pejalan kaki. Kelompok sadar wisata Talamau selaku lembaga yang memperhatikan pariwisata belum melakukan pembenahan fasilitas terkait akses jalan. Menuru kelompok sadar wisata talamau mereka terkendala terkait dana pembangunan akses jalan. Bahkan dinas pariwisata pasaman barat sudah beberapa kali meninjau lokasi tetapi sampai sekarang belum ada perbaikan yang dilakukan. Apalagi setelah terjadi gempa akses jalan ke air terjun sarasah makin sulit dilalu oleh pejalan kaki.

Selain alam potensi ekowisata di daerah talamau juag terdapat perkampungan tradisional desa Talamau. Di kecamatan Talamau lebih tepatnya didesa sinuruik masih ada perkampungan tradisional yang menjaga keaslian bangunan tradisional. Bangunan tradisional yang ada mengikuti adat budaya minangkabau dengan ciri bangunan berupa rumah panggung yang dibuat dari kayu dengan atap berbentuk kepala kerbau.selain  itu ada  rumah adat  utama

perkampungan tersebut yang disebut rumah gadang datauk Tuanku Bosa. Dirumah adat tersebut merupakan pusat kegiatan adat dan budaya yang dipimpin oleh Tuanku Bosa XV Talu. Ritual Malopeh Kaua dan Tolak Bala

Selain bangunan yang masih mengikuti budaya didaerah Talamau masih melestarikan adat budaya diantaranya adalah ritual malopeh kaua dan tolak bala. Acara ini merupakan tradisi adat Nagari Sinuruik yang dilakukan saat akan menanam padi, yang dilaksanakan setiap tahunnya. Tradisi tersebut merupakan tradisi turun-temurun bagi masyarakat Sinuruik, dimana Masyarakat setempat mempercayai bahwa tradisi ini dapat menolak bala terhadap tanaman padi saat bercocok tanam hingga panen nanti. Tradisi ini dilakukan dengan cara membawa obor sambil membaca salawat nabi berkeliling kampung. Tradisi ini dilakukan oleh semua masyarakat sinuruik terutama ketika mau menanam padi (Abdul dkk, 2020)

Ada juga tradisi manjalang pucuk adat Talu Tradisi ini merupakan tradisi yang telah dilakukan turun temurun di talamua. Acara tradisi ini berupa acara berkumpulnya para pemamgku adat yang yang terdiri dari alim ulama, cadiak andai, anak

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 2, 2022

cucu kamanakan beserta bundo kanduang yang berguna untuk menjalin silaturahmi (Nela dkk, 2012).

Tradisi manajalang pucuk adat talu selalu digelar ketika hari raya idul fitri diikuti oleh acara adat seperti penampilan tari adat minangkabau, berbalas pantun, perlombaan busana minangkabau, serta kegiatan lainnya yang berguna untuk melestarikan adat minangkabau.

  • B. Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata

Kesiapan masyarakat Kecamatan Talamau untuk mengembangkan ekowisata dianalisis berdasarkan prinsip dari the international ecotourism standard. Adapun Hasil Analisi adalah sebagai berikut :

TABEL 1

HASIL ANALISIS

N o

Prinsip

Kondisi

1

Memiliki kepedulian, komitmen dan tanggung jawab terhadap konservasi alam dan warisan budaya

Tercapainya keseimbangan pemanfaatan lahan

Di        Talamau

memiliki peraturan adat yang diamana setiap    penjualan

dan    pengolahan

tanah        harus

didahului      oleh

konsultasi  kepada

niniak mamak atau diskusi    keluarga

besar        yang

memungkinkan penjualan      dan

pengolahan  tanah

tidak          bisa

dimanfaatkan dengan   semena-

mena       harus

mempertimbangka n   manfaat   dari

perlakuan penggunaan tanah. Hal   inilah   yang

menyebabkan terjadi keseimbangan lahan  pemukiman

dan pertanian di kecamatan Talamau

Pengunaan teknologi ramah lingkungan

Masyarakat talamau sejauh ini memanfaatkan

teknologi   ramah

lingkungan seperti masih  banyaknya

menggunakan kerbau      dalam

membajak  sawah.

Penggunaan pupuk kimia juga jarang digunakan dikarenakan masyarakat kurang percaya  terhadap

pupuk kimia dan lebih       percaya

pupuk organik.

Pemanfaatan areal    warisan

budaya sebagai objek ekowisata disesuaikan dengan    daya

dukung

Pemanfaatan area warisan budaya sudah dilaksanakan seperti perawatan rumah adat. Dan juga rumah ada tersebut selalu diperbaiki. Selian itu objek wisata seperti lubang jepang dan meriam belanda sudah dirawat dengan baik.

Melestarikan keanekaragaman hayati dan cagar budaya

Pelestarian  hayati

dan  cagar  alam

budaya di Talamau adalah     dengan

peratura adat yang melarang masyarakat  untuk

membukak  lahan

pertanian tanpa izin niniak     mamak,

selain   itu   juga

dilarang membukak lahan dengan car melakukan pembakaran hutan. Perburuan    yang

dilakukan    harus

dengan izin datuak yang dibuka dengan doaan     tertentu

sebelum dilakukan perburuan.

Memperhatikan keberadaan endemis

Di talamau satwa endemis yang selalu dilindungi adalah harimau sumatera. Harimau di daerah

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 2, 2022

talamau merupakan hewan    keramat

yang disebut inyiak yang     termasuk

keluarga di budaya talamau.  Sehingga

harimau tidak boleh diburu    ataupun

diganggu habitatnya.

2.

Menyediakan interpretasi yang memberikan peluang kepada wisatawan untuk menikmati alam dan meningkatkan kecintaanya terhadap alam

Menyediakan pramuwisata profesional dan berlisensi

Pramusiata   yang

ada     saat    ini

menurut Decky H Saputra  saat  ini

hanya ada 1 orang. Diamana 1 orang ini merupakan  ketua

kelompok geoprak talamau.    Fungsi

utama   pemandu

wisata adalah untuk melayani wisatawan   asing

yang berkunjung ke talamau dan harus mampu berkomunikasi bahasa inggris yang baik  dan  benar.

Selain  itu  harus

mendapatkan pelatihan   guiding

dari          dinas

kebupaten pasaman barat.

Menyediakan fasilitas pendukung dan informasi  yang

memadai terkait dengan objek ekowisata

Decky H Saputra saat ini anggaran untuk pariwisata di pasaman     barat

sangat minim. Hal ini   menyebabkan

fasilitas yang ada terutama    untuk

kawasan di daerah talamau tidak bisa dikembangkan dengan  maksimal.

Tetapi dalam hal promosi     dinas

pariwisata    tetap

memaksimalkannya agar pengembangan

sarana dan prasarana bisa berasal dari pemasukkan dari pengunjung akibat promosi yang disampaikan oleh dinas pariwisata.

Melibatkan lembaga    adat

setempat

Datuak    tuangku

baso           talu

mengatakan Lembaga     adat

setempat    selalu

dilibatkan    setiap

ada kegiatan terkait kebudayaan   dan

pariwisata.   Selain

itu lembaga adat juga         sangat

mendukung peningkatan pariwisata       di

daerah    talamau

agar         dapat

meningkatkan perekonomian masyarakat.

3.

Memberikan kontribusi secara kontinyu tehadap masyarakat setempat serta memberdayakan masyarakat setempat

Memprioritaska n pemanfaatan tenaga     kerja

lokal      sesuai

dengan keahlian

Penggunaan tenaga kerja lokal sudah dilakukan        di

telamau.   Sumber

daya manusia yang dikerjakan  adalah

masyarakat setempat     yang

berdekatan dengan lokasi       wisata

tempat     tinggal

mereka.

Memprioritaska n pemanfaatan produk    lokal

untuk operasional objek pariwisata

Produk lokal yang ada       didaerah

talamau adalah kopi talu.           Setiap

penyajian     atau

tempat makan dan minum      selalu

menyediakan kopi talu yang berguna untuk meningkatkan produk kopi talu dan sekaligus bahan promosi dari kopi

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 2, 2022

talu.

Melibatkan lembaga    adat

setempat

Dalam hal penyambutan tamu yang datang selalu diukut sertakan lembaga alam di daerah talamau terutama Tuanku Bosa.

4.

Peka dan menghormati nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan masyarakat setempat

Peka       dan

menghormati nilai-nilai sosial budaya     dan

tradisi keagamaan masyarakat setempat

Tindakan   wisata

berdasrkan operasional   yang

ada       terbilang

menghargai kearifan tradisi dan adat       budaya

talamau, yang paling     tampak

terlihat            di

perkampungan tradisional Talamau di mana wisatawan yang  datang akan

dipakaikan selendang tradisional     atau

pakaian adat sesuai dengan permintaan wisatawan.  Selain

itu apabila masuk sampai ke dalam rumah masyarakat, pemilik rumah akan meminta izin terlebih dahulu.

Keberadaan dan kegiatan   objek

ekowisata tidak mengganggu aktivitas keagamaan masyarakat setempat

Aktivitas    wisata

yang   terjadi   di

Talamau     tidak

mengganggu aktivitas keagamaan masyarakat setempat     yang

tampak     dalam

operasional wisata. Contohnya  tarian-

tarian      tertentu

hanya        akan

dipentaskan sesuai dengan  waktunya

(kebutuhan  adat),

tidak berdasarkan permintaan

wisatawan sehingga mencegah adanya komersialisasi atau komodifikasi.

5.

Menaati    peraturan    perundang-

undangan yang berlaku

Menaati undang-undang     dan

perangkat peraturan lainnya    yang

terkait

pengambilan keputusan  seperti

yang    dituturkan

ketua   pokdarwis

Talamau koordinasi    yang

selalu berjalan ini menciptkan harmoni antar desa dan    pemerntah

kabupaten  karena

tidak    melanggar

peraturan-peraturan yang ada.

Menaati peraturan Desa setempat

Peraturan-peraturan Talamau tercermin   dalam

peraturan-peraturan adat yang dijalankan     oleh

masyarakat   desa.

Aturan- aturan ini juga      memiliki

sanksi        yang

ditentukan    oleh

lembaga      adat

sehingga memberikan  efek

jera. Sanksi yang ditetapkan membuat masyarakat   tidak

berani  melanggar

peraturan yang ada. Contohnya  adalah

pembakaran hutan yang tidak pernah terjadi lagi selama beberapa    tahun

terakhir    karena

adanya sanksi.

6.

Menaati peraturan desa setempat

Pembangunan perlu mendapat persetujuan masyarakat dan lembaga    adat

setempat

Lembaga     adat

memegang peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat

Talamau.      oleh

sebab itu lembaga adat         selalu

dilibatkan   dalam

pengambilan

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 2, 2022

keputusan, dalam kelompok sadar wisata lembaga adat masuk dalam struktur sebagai penasihat.

Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat dan lembaga    adat

setempat dalam pengembangan objek

Kooridinasi  untuk

pengembangan objek terus terjadi. salah satu contoh paling sering terjadi adalah ketika ada tamu       dalam

rombongan   yang

berkunjung akan melibatkan lembaga adat        dalam

pementasan tarian atau ritual- ritual adat lain

7.

Memberikan    kepuasan    kepada

konsumen

Menyediakan fasilitas      dan

memberikan pelayanan prima dan memuaskan kepada konsumen

Pelayanan    yang

prima     tampak

dalam penyambutan tamu dengan tarian dan penyediaan konsumsi    untuk

tamu   (tergantung

pesanan), selain itu tamu yang datang juga          akan

didampingi langsung oleh staf pokdarwis

Menyedaikan media    untuk

memperoleh umpan balik dari konsumen

Dalam     rangka

memperoleh umpan

balik           dari

wisatawan    atau

konsumen, pokdarwis menyediakan buku tamu       untuk

wisatawan,      di

dalam buku tamu tersebut   terdapat

bagian untuk kesan dan   pesan   dari

wisatawan.  kesan

dan   pesan   ini

dijadikan   sebagai

ajuan        untuk

operasional wisata

di desa.

8.

Dipasarkan dan dipromosikan dengan jujur dan akurat sehigga sesuai dengan harapan dan kenyataan

Materi pemasaran harus akurat, jelas dan berkualitas

Kelompok   sadar

wisata    Talamau

selaku    pengelola

Talamau    belum

menerapkan strategi pemasaran dalam      bentuk

apapun, pemasaran dilakukan   secara

mandiri       oleh

beberapa    travel

blogger       atau

penggiat pariwisata di      kabupaten

pasaman barat

Materi

pemasaran yang jujur dan harus sesuai dengan kenyataan

Promosi    wisata

yang dilakukan oleh travel blogger atau penggiat pariwisata di

Kabupaten

Pasaman     Barat

umumnya berisikan pengalaman pribadi mereka     ketika

berkunjung sehingga cenderung jujur  dan  sesuai

dengan kenyataan Contohnya   pada

kanal     youtube

fiersa Besari yang mempromosikan keindahan gunung talamau dan juga tempat pariwisata lainnya yang ada di daerah    talamau

dengan       jujur

apaadanya.

  • IV. KESIMPULAN

Berdasarkan data di yang didapatkan diketahui potensi wisata yang terdapat di kecamatan talamau terdiri dari potensi alam dan budaya yaitu gunung talamau, pemandian air panas, air terjun sarasah, perkampungan tradisional desa Talamau, ritual malopeh kaua dan tolak bala, dan tradisi manajalang pucuk adat talu. Potensi-potensi ini dapat dikembangkan menjadi wisata ekowisata seperti treaking di gunung Talamau dan air terjun sarasah. Dan juga kegiatan mengamati kehidupan dan budaya lokal di Talamau.

Ekowisata adalah tentang menyatukan konservasi, komunitas, dan perjalanan berkelanjutan. Ini berarti bahwa mereka yang melaksanakan, berpartisipasi dan memasarkan

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 2, 2022

kegiatan ekowisata harus mengadopsi prinsip-prinsip ekowisata sebagai berikut:

  •    Meminimalkan dampak fisik, sosial, perilaku, dan psikologis.

  •    Membangun kesadaran dan rasa hormat terhadap lingkungan dan budaya.

  •    Berikan    pengalaman    positif    bagi

pengunjung dan tuan rumah.

  •    Memberikan manfaat finansial langsung untuk konservasi.

  •    Menghasilkan keuntungan finansial bagi masyarakat lokal dan industri swasta.

(Hamzah, 2018)

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan standar the international ecotourism standar dapat disimpulkan bahwa kecamatan talamau sudah siap untuk mengembangkan ekowisata. Peraturan-peraturan adat dan desa yang menjaga keaslian bangunan, kelestarian alam dan kebudayaan menjamin prinsip-prinsip ekowisata dapat berjalan dengan baik. Pembenahan juga perlu dilakukan di beberapa aspek seperti pelatihan guide agar benar-benar paham dengan konsep dan praktik ekowisata, staf kelompok sadar wisata juga perlu dilibatkan agar memiliki perspektif yang sama. Aspek lain yang perlu dibenahi adalah pemasaran, di mana pemasaran selama ini dilakukan oleh pihak lain seperti travel blogger atau penggiat pariwisata. Kelompok sadar wisata Talamau sebagai otoritas atau lembaga yang berwenang perlu melakukan pemasaran agar fungsi kelompok sadar wisata dapat berjalan.

  •    Berikan pengalaman interpretatif yang berkesan kepada pengunjung yang membantu    meningkatkan    kepekaan

terhadap iklim politik, lingkungan, dan sosial negara tuan rumah.

  •    Merancang,      membangun,      dan

mengoperasikan    fasilitas    berdampak

rendah.

  •    Akui hak dan kepercayaan spiritual Masyarakat Adat di komunitas Anda dan bekerjalah dalam kemitraan dengan mereka untuk menciptakan pemberdayaan.

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 2, 2022

REFERENSI

Abdul, M., Kamarullah., Rahmad, S, P., Cut, I, S. (2020). Tulak Bala As An Outbreak Prevention Within Sharia-Based Community. Proceedings Of The 2nd International Conference On Science, Technology, And Modern Society. Vol 576 : 145-150

Adriano, F, A., Nyoman, S, A. (2020). Analisis Potensi Ekowisata Dan Kesiapan Masyarakat Desa Rendu Tutubadha Dalam Pengembangan Ekowisata. Jurnal Destinasi Wisata. Vol 8 (2): 225-231

Eka, N, Y., Yar, J., Dede, H. (2016). Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung Ekowisata Pantai Kategori Rekreasi Pantai Laguna Desa Merpas Kabupaten Kaur. Jurnal Enggano. Vol 1 (1): 97-111

Erni, Y., Rinekso, S., Hadi, S, A., Bambang, N., (2018). Analisis Potensi Ekowisata Heart Of Borneo Di Taman Nasional Betung Kerihun Dan Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan. Vol 8 (1) : 44-54

Gunardi, D, W., Sugeng, P,H. (2017). Ekowisata. Lampung: Unila Press

Hamzah,M,M,P. (2018). Perception Of Ecotourism Sustainability Factor Among A Thousand Island Mangrove Populations. Jurnal Pelita Teknologi. Vol 13 (2): 64-83

Nela, E, F., Idawati, S., Desfiarni. (2012). Tari Arak Iriang Manjalang Mamak Di Kanagarian Muaro Paiti Kecamatan Kapur Ix Kabupaten Lima Puluh Kota: Bentuk Penyajian. Skripsi. Unp Press

Rudy, P., Lenny, D, M., Soearni, L., Pramezwary, A., Krstiana, Y. (2019). Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat. Prosiding Pkm-Csr. Vol 2: 1471-1477

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta: Alfabet

Suluh, N., Zaenal, M., Ikhsan, N., Eko, S., Jaeni, A. (2015). Eksplorasi Flora Di Kawasan Hutan Lindung Gunung Talamau, Sumatera Barat Dan Hutan Lindung Gunung Sibuatan, Sumatera Utara Untuk Pengayaan Koleksi Kebun Raya Cibodas. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol 1 (3): 501508

Zaenal, M., Suluh, N. (2015). Komposisi Vegetasi Dasar Pasca Pembukaan Ladang Di Kawasan Hutan Lindung Gunung Talamau, Sumatera Barat. Prosiding Biodiv Indor. Vol 1 (3): 682-686

213