Current Trends in Aquatic Science II(1), 1-4 (2019)

Identifikasi dan Potensi Hasil Tangkapan Pukat Cincin (Purse Seine) pada Kapal Supala Sari di Perairan Kabupaten Buleleng

I Ketut Wija Negara a*, Dewa Ayu Angga Pebriani a

a Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan/Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung, Bali-Indonesia

*Penulis koresponden. Tel.: +62-812-393-257-57

Alamat e-mail: wijanegara@unud.ac.id

Diterima (received) 5 November 2018; disetujui (accepted) 9 Februari 2019

Abstract

The sustainable potential of fish capturing in Buleleng sea waters is 14.243,3 tons/year which consist of large-pelagic, small-pelagic, demersal, and other reef fish. This research was conducted to identify the catch of purse seine in Buleleng Regency, then found out the potential of capture fisheries resources. The location of this research was carried out around the waters of Buleleng Regency. It also involved fishing base of fishing fleet which is located at Fishing Base (PPI) of Sangsit. This research was conducted from May to August 2018. Fish identification resulted from purse seine during purse seine fishing gears are 8 species, namely Auxis thazard, Decapterus macarellus, Rastrelliger kanagurta, Caranx sexfasciatus, Elagatis bipinnulata, Canthidermis maculata, Kyphosus cinerasces dan Acanthocybium solandri. The composition and potential of the catch obtained during the purse Purse Seine is the most dominant are Auxis thazard and Decapterus macarellus. The total catch of Auxis thazard is 5.943 and Decapterus macarellus are 4.741 kg. The potential for fishing in the region of Buleleng Regency by using Purse Seine fishing gear is very large with the number of 10.903 kg in 5 times of operation.

Keyword : Identify; Total Catch; Fish Capturing; Purse Seine; Buleleng Regency

Abstrak

Potensi penangkapan ikan di Kabupaten Buleleng adalah 14.243,3 ton/tahun, yang terdiri dari ikan pelagis besar, pelagis kecil, demersal, dan lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hasil tangkapan purse seine di Kabupaten Buleleng, kemudian mengetahui potensi sumber daya perikanan tangkap. Lokasi penelitian ini dilakukan di sekitar perairan Kabupaten Buleleng. Armada penangkap ikan terletak di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit. Penelitian ini dilakukan dari Mei hingga Agustus 2018. Identifikasi ikan hasil tangkapan Purse Seine selama pengoperasian alat tangkap Purse Seine ditemukan 8 spesies yaitu Auxis thazard, Decapterus macarellus, Rastrelliger kanagurta, Caranx sexfasciatus, Elagatis bipinnulata, Canthidermis maculata, Kyphosus cinerascens dan Acanthocybium solandri. Komposisi dan potensi hasil tangkapan yang didapatkan saat pengeperasian Purse Seine yang paling dominan adalah ikan layang dan tongkol. Total hasil tangkapan Ikan Tongkol sebesar 5.943 kg dan Ikan Layang sebesar 4.741 kg. Potensi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap Purse Seine di perairan wilayah Kabupaten Buleleng ini sangat besar mencapai total keseluruhan hasil tangkapan sebesar 10.903 kg dalam 5 kali pengoperasiannya.

Kata Kunci : Identifikasi; Komposisi; Potensi Hasil Tangkapan; Pukat Cincin; Kabupaten Buleleng

  • 1.    Pendahuluan

Menurut Pusat Data, Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi perikanan tangkap di Indonesia pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 6,03% atau mencapai 6,48 juta ton dibandingkan

tahun 2013, dengan pertumbuhan produksi perikanan tangkap dilaut sebesar 5,79% atau mencapai 6,04 juta ton (KKP, 2016).

Menurut Tanjov et al. (2016) dalam Martasuganda et al. (2004), Pukat Cincin (Purse seine) adalah jaring yang umumnya berbentuk

empat persegi panjang, tanpa kantong dan digunakan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan. Menurut Supardi (2007), Pukat Cincin temasuk dalam kelompok alat tangkap Jaring Lingkar (Surrounding Net) yang terbentuk hampir segiempat hingga membentuk trapesium tanpa kantong, yang dipasang tegak di air untuk melingkari kumpulan ikan baik dari arah horizontal maupun dari arah vertikal. Pukat Cincin merupakan alat tangkap yang bersifat multi species, yaitu menangkap lebih dari satu jenis ikan (Rambun et al., 2016).

Produksi perikanan tangkap di Buleleng menunjukkan peningkatan, tercermin dari peningkatan produksi yang cukup pesat dari tahun 2012 sebesar 12,276 ton, 2013 sebesar 14,243 ton dan di tahun 2014 sebesar 17,711 ton dengan 27 jenis ikan yang tertangkap (Yudasmara, 2016).

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1    Waktu dan Tempat

Pelaksanaan penelitian Identifikasi dan Potensi hasil tangkapan Pukat Cincin (Purse Seine) pada Kapal Supala Sari dilakukan di sekitar Perairan Kabupaten Buleleng pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2018. Lokasi fishing base armada penangkapan terletak pada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit.

Tabel 1.

Waktu dan Tempat Operasi Penangkapan Ikan

Waktu

Setting (WITA)

Posisi Rumpon

5/7/2018

06.08

S 07o50’726”

E 114o41’540”

9/7/2018

06.04

S 07o48’185”

E 114o51’761”

11/7/2018

06.02

S 07o40’118”

E 115o00’976”

22/8/2018

05.54

S 07o39’125”

E 113o00’477”

25/8/2018

06.02

S 07o55’948”

E 114o49’862”

Sumber : Data Primer

  • 2.2 . Alat dan Bahan

Kapal yang digunakan dalam operasi penangkapan ini adalah Kapal Supala Sari. Spesifikasi Kapal Supala Sari adalah dengan panjang 13 m, lebar 1,6 m dan tinggi 1,25 m. Kapal terbuat dari bahan fiberglass dengan bobot

3,64 GT dan dilengkapi dengan GPS. Mesin utama yaitu 40 PK (Yamaha) serta dua (2) mesin bantu 13 PK (Honda) dan 11 PK (Yamaha). Spesifikasi Pukat Cincin yang digunakan adalah sebagai berikut, Panjang Jaring 278 m, dengan lebar 80 m. Jumlah pelampung sebanyak 1.200 pelampung, dan 120 pemberat. Ukuran mesh size yatu 1 in dengan bahan Nylon D12 1 in, D9 1 in dan D6 1 in.

  • 2.3    Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk dapat menggambarakan kondisi perikanan di Kabupaten Buleleng.

Gambar 1. Kapal Supala Sari

  • 2.4    Teknik Pengambilan Data

Data sekunder pada penelitian ini didapatkan melalui data-data milik Pemerintah Pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan) atau daerah (Dinas Perikanan dan Kelautan), tentang ikan hasil tangkapan dari pengoperasian Pukat Cincin yang menggunakan alat bantu Rumpon. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan pengambilan data sebanyak lima (5) kali ke lokasi penanangkapan ikan dan melakukan wawancara secara langsung dengan nelayan, sampling ikan hasil tangkapan di tempat pendaratan ikan.

  • 2.4    Inventarisir

Identifikasi ikan menggunakan buku panduan ACIAR (2013) dan Fishbase (2008). Komposisi hasil tangkapan di invetarisir sesuai jumlah hasil tangkapan masing-masing jenis. Hasil tangkapan

diidentifikasi berdasarkan spesies dan harga ikan hasil tangkapan sehingga dapat diketahui potensi sumberdaya perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Teknik Pengoperasian

Waktu keberangkatan menuju Fishing Ground (Rumpon) dilakukan mulai pukul 23.00–00.30 WITA, membutuhkan waktu kurang lebih 2-3,5 jam. Standar waktu yang dipatok untuk melakukan seting alat adalah 05.45 WITA.Waktu pelingkaran jaring (setting) dilakukan sekitar 05.45-06.10 WITA, tergantung seberapa banyak gerombolan ikan yang dapat terlihat berkumpul di sekitar atraktor, waktu pelingkaran jaring berkisar 5-10 menit. Proses penarikan tali utama/tali kolor/tali kerut membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.

Ikan yang tertangkap di dalam badan jaring kemudian dimasukan ke dalam Palka (tempat penyimpanan ikan). Hasil tangkapan, mempengaruhi kecepatan kapal untuk kembali ke Fishing Base (tempat pendaratan ikan) bisa mencapai 4-5 jam perjalanan.

  • 3.2    Identifikasi Hasil Tangkapan

Tabel 2.

Identifikasi Hasil Tangkapan Ikan

Nama Lokal

Nama Latin

Dokumentasi.

Ikan Tongkol

Auxis thazard

Ikan Layang

Decapterus macarellus

Ikan Ilak

Kyphosus

cinerascens

>____Sfl

Ikan Sunglir

Elagatis bipinnulata

Ikan Etong

Canthidermis

maculata

Ikan Kembung

Rastraliger kanagurta

Ikan Selar,

Caranx

Kwee

sexfasciatus

Ikan Tenggiri

Acanthocybium solandri

-^≡Bm⅛w^

Sumber : Data Primer

Selama pengoperasian alat tangkap Pukat Cincin ditemukan 8 spesies yaitu Auxis thazard, Decapterus macarellus, Rastrelliger kanagurta, Caranx sexfasciatus, Elagatis bipinnulata, Canthidermis maculata, Kyphosus cinerascens dan Acanthocybium solandri.

  • 3.3    Jumlah Hasil Tangkapan

Pada umumnya target spesies alat tangkap Pukat Cincin ini adalah jenis ikan yang hidupnya bergerombol (scholing).

Tabel 3.

Jumlah Hasil Tangkapan

Waktu

Total (kg)

Jenis Ikan

Jumlah (kg)

Tongkol

1.028

5/7/2018

1.876

Layang

848

Lainnya

-

Tongkol

4.044

9/7/2018

4.044

Layang

-

Lainnya

-

Tongkol

552

11/7/2018

937

Layang

385

Lainnya

-

Tongkol

319

3.766

Layang

3.336

22/8/2018

Kembung

26

Lainnya

85

Layang

172

25/8/2018

244

Kembung

70

Lainnya

2

  • 3.4    Potensi Perikanan di Kabupaten Buleleng

Ikan tongkol dan layang merupakan hasil tangkapan utama. Hasil tangkapan tertinggi dari 5 kali pengoperasian alat tangkap didapatkan 5.943 kg Ikan Tongkol dan 4.741 kg Ikan Layang. Potensi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap Pukat Cincin ini sangat besar. Pada trip pertama (1) total hasil tangkapan yaitu 1.876 kg yaitu Ikan Tongkol sebanyak 1.028 kg atau 54,79% dari total hasil tangkapan dengan harga jual sekitar Rp 13.000/kg, dan Ikan Layang sebanyak 848 kg atau 45,21% dengan harga berkisar Rp 16.000. Ikan Layang (Decapterus spp) merupakan hasil salah satu tangkapan utama perikanan Pukat Cincin, dengan tingkat produksi 60% dari hasil tangkapan total, ikan pelagis kecil

lainnya, seperti; Ikan Tongkol, Kembung, Lemuru, Selar Bentong dan Tembang (Aziz et al., 2000).

Kemudian pada trip kedua (2) total hasil tangkapan yaitu 4.044 kg yang keseluruhannya adalah Ikan Tongkol atau 100% dari keseluruhan total hasil tangkapan dengan harga Rp 7.000. Saat trip ke tiga (3) total jumlah tangkapan menurun menjadi 937 kg, hasil tangkapan Ikan Tongkol berjumlah 552 kg atau 58,91% dari total hasil tangkapan dengan harga Rp 10.000/kg, dan Ikan Layang 385 kg atau 41,09% dengan harga Rp17.000. Trip ke empat (4) total jumlah hasil tangkapan berjumlah 3.766 kg, yang didominasi oleh Ikan Layang dengan jumlah 3.336 kg atau 88,6% dengan harga Rp 11.000/kg. Trip ke lima (5) jumlah total hasil tangkapan yaitu sebanyak 244 kg, didominasi oleh Ikan Layang sebanyak 70,5% dengan harga jual di pendaratan ikan sebesar Rp 16.000.

Sumberdaya ikan pelagis kecil diduga merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah di perairan Indonesia, sumberdaya ini dapat membentuk biomasaa yang sangat besar (Merta et al., 1999).

  • 4.    Simpulan

Identifikasi ikan hasil tangkapan Pukat Cincin selama 5 kali operasi penangkapan diperoleh 8 spesies yaitu Auxis thazard, Decapterus macarellus, Rastrelliger kanagurta, Caranx sexfasciatus, Elagatis bipinnulata, Canthidermis maculata, Kyphosus cinerascens dan Acanthocybium solandri. Ikan Tongkol dan Layang termasuk ikan hasil tangkapan utama. Total hasil tangkapan Ikan Tongkol sebesar 5.943 kg dan Ikan Layang sebesar 4.741 kg.

Daftar Pustaka

Ardidja, S. (2007). Alat penangkap Ikan. Teknologi Penangkapan Ikan. Jakarta, Indonesia: Sekolah Tinggi Perikanan.

ACIAR. (2013). Jenis-jenis Ikan di Indonesia. Australia: Australia:  Australian Centre for International

Agriculture Research.

Aziz, KA., Widodo, J., Boer, M., Djamali, A., & Ghofar, A. (2000). Revaluasi Potensi Sumberdaya Ikan Up Dating Potensi Sumberdaya Ikan Ekonomis Penting. Laporan Akhir. Bogor, Indonesia: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor.

BPS Kabupaten Buleleng. (2012). Kabupaten Buleleng dalam angka. Buleleng, Indonesia: Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng.

Fishbase. 2008. www.fishbase.org.

KKP. (2016). Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2015. Jakarta, Indonesia: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Merta, IGS., Widodo, J., & Nurhakim, S. (1999).

Sumberdaya Ikan Pelagis Buku II. Jakarta, Indonesia: Ditjen Perikanan Departemen Pertanian.

Rambun PA., Sunarto., & Nurruhwati, I. (2016). Selektivitas Alat Tangkap Purse Seine di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke Jakarta. Jurnal Perikanan Kelautan, 7(2), 97-102

Tanjov, Y. E., Yusfiandayani, R., & Mustaruddin. (2016). Responsible Fisheries Management of Mini Purse Seine In The Lampung Bay Area. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(2), 713-728

Yudasmara, A. G. (2015). Pengelolaan Kawasan Pesisir Kabupaten Buleleng Melalui Pengembangan Mina Wisata Bahari (Management of Buleleng Coastal Areas Through the Marine Fisheries Tourism Development). J. Manusia Dan Lingkungan, 23(3), 381-389.

Curr.Trends Aq. Sci. II(2): 1-4 (2019)