HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG SIKAP GURU DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SELAMA PEMBELAJARAN DARING
on
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG SIKAP GURU DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SELAMA PEMBELAJARAN DARING
Paulinus Deny K1, Endang Lestiawati*2, Rozian Husnatul Aini2 1Program Studi Pendidikan Profesi Ners Program Profesi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
2Program Studi Sarjana Keperawatan Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
*korespondensi penulis, e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Minat belajar siswa yang masih rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Sikap guru dalam mengajar merupakan salah satu faktor eksternal yang memengaruhi minat belajar siswa. Guru di dalam kelas harus senantiasa memperhatikan hal-hal yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa, terutama memperhatikan masalah sikapnya, karena figur seorang guru tidak akan lepas dari pandangan dan penilaian siswanya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang sikap guru dengan minat belajar siswa kelas IV-V selama pembelajaran daring di SDN 1 Rumbuk Timur Lombok Timur. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV-V. Sampel pada penelitian ini berjumlah 73 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner persepsi siswa tentang sikap guru dan minat belajar yang telah dilakukan expert judgement dengan nilai 0,85. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Persepsi siswa pada kategori baik sebanyak 48 orang (65,8%), minat belajar pada kategori baik sebanyak 47 orang (64,4%). Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05). Persepsi siswa tentang sikap guru merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan minat belajar siswa kelas IV-V di SDN 1 Rumbuk Timur Lombok Timur.
Kata kunci: minat belajar, persepsi, siswa
ABSTRACT
Students' low interest in learning is influenced by several factors, both internal and external factors. The attitude of the teacher in teaching is one of the external factors that influence students' interest in learning. Teachers in the classroom must always pay attention to things that can foster student interest in learning, especially pay attention to the problem of attitude, because the figure of a teacher will not be separated from the views and assessments of students. The purpose of this study was to determine the relationship between students' perceptions of teacher attitudes and student interest in learning in grades IV-V during online learning at SDN 1 Rumbuk Timur, East Lombok. This type of research is correlation analytic with cross sectional design. The research subjects were students in grades IV-V. The sample in this study amounted to 73 students. The sampling technique used was total sampling. The research instrument used a questionnaire on student perceptions about teacher attitudes and learning interest that had been carried out by expert judgment with a value of 0.85. Bivariate analysis using chi-square test. Student perceptions in the good category were 48 people (65,8%), interest in learning in the good category were 47 people (64,4%). The results of the bivariate analysis obtained a p-value of 0,000 (<0,05). Students' perceptions of teacher attitudes are one of the factors related to student interest in learning in grades IV-V at SDN 1 Rumbuk Timur, East Lombok.
Keywords: interest in learning, perception, students
PENDAHULUAN
Indonesia saat ini tengah dihadapkan dengan fenomena pandemi Covid-19 dengan kasus penyebaran virus SARCov atau Covid-19 yang terus meningkat setiap harinya. Berdasarkan data yang didapatkan di Pusat Data Covid-19 NTB pada tanggal 20 Juni 2021 di Kabupaten Lombok Timur terdapat 1.645 kasus terkonfirmasi dengan rincian isolasi 20 kasus, sembuh 1.577 kasus, dan meninggal dunia sebanyak 48 kasus. Dampak pandemi Covid-19 kini mulai merambah dunia pendidikan. Salah satu dampak dari pandemi ini, yaitu pendidikan anak sekolah dasar. Untuk memutus rantai pandemi Covid-19, pemerintah telah melakukan pencegahan dengan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara online atau daring (Setyorini, 2020).
Banyak manfaat yang didapatkan melalui pembelajaran daring diantaranya komunikasi dan diskusi antara guru dengan siswa dapat terjalin secara efisien, siswa dapat saling berinteraksi dan diskusi tanpa melalui guru, memudahkan interaksi antara siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, pembelajaran daring dapat menjadi sarana yang tepat untuk ujian dan kuis. Manfaat lain yang didapatkan adalah memudahkan guru dalam memberikan materi dan bahan ajar berupa gambar dan video yang dapat diakses oleh siswa dan memudahkan guru dalam membuat soal tanpa mengenal tempat dan waktu (Yunitasari dan Hanifah, 2020).
Penelitian Mustakim (2020) menunjukkan hasil, peserta didik menilai pembelajaran menggunakan media online sangat efektif (23,3%), sebagian besar mereka menilai sangat efektif (46,7%) dan menilai biasa-biasa saja (20%). Penelitian lain tentang efektifitas pembelajaran online dilakukan oleh Hamdani dan Priatna (2020) yang menunjukkan tingkat efektifitas pembelajaran online sekitar 66,97%. Hasil dari kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran online selama pandemi Covid-19 efektif untuk diterapkan oleh guru.
Persepsi siswa terhadap dampak pembelajaran daring, yaitu dampak positif dan negatif selama pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19. Dampak positif yaitu siswa dapat mengakses materi dengan mudah dimanapun dan kapanpun, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan oleh siswa sambil melakukan kegiatan yang lain. Adapun dampak negatif yaitu siswa merasa memiliki keterbatasan dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan akses internet yang terbatas. Siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang sulit, tugas yang menumpuk, dan kegiatan belajar mengajar yang tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka (Agoestyowati, 2020).
Sikap guru merupakan faktor eksternal yang memengaruhi minat belajar siswa. Persepsi siswa tentang sikap guru dalam mengajar yang dapat menarik minat belajar siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan, antara lain guru yang bersikap sesuai dengan etika, murah senyum, menyampaikan mata pelajaran secara menarik dan mengasyikan. Sebaliknya, guru yang memiliki sikap buruk dan tidak sesuai dengan harapan siswa akan sulit merangsang timbulnya minat belajar dan perhatian siswa (Simatupang, 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang sikap guru selama pembelajaran daring dengan minat belajar siswa kelas IV-V di SDN 1 Rumbuk Timur Lombok Timur.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dan V di SDN 1 Rumbuk Timur Lombok Timur yang berjumlah 73 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan oleh
peneliti. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner persepsi siswa tentang sikap guru dan minat belajar siswa
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian berdasarkan pengisian kuesioner persepsi siswa tentang sikap guru dan minat belajar siswa oleh
yang sudah diuji melalui expert judgement dengan nilai 0,85. Analisis bivariat data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%.
responden disampaikan pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Sikap Guru
Kategori |
Frekuensi (n) |
Persentase (%) |
Baik |
48 |
65,8 |
Kurang |
25 |
34,2 |
Total |
73 |
100 |
Berdasarkan tabel 1 diketahui |
tentang |
sikap guru menunjukkan pada |
bahwa sebagian besar persepsi siswa kategori baik sebanyak 48 orang (65,8%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa | ||
Kategori |
Frekuensi (n) |
Persentase (%) |
Baik |
47 |
64,4 |
Kurang |
26 |
35,6 |
Total |
73 |
100 |
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa kategori baik yaitu sebanyak 47 orang
besar besar minat belajar siswa dalam (64,4%).
Tabel 3. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Sikap Guru dengan Minat Belajar Siswa Kelas IV-V Selama
Pembelajaran Daring di SDN 1 Rumbuk Timur Lombok Timur
Minat Belajar | |||||||
Persepsi Siswa |
Baik |
Kurang |
Jumlah | ||||
F |
% |
F |
% |
F |
% |
p-value | |
Baik |
40 |
83,3 |
8 |
16,6 |
48 |
100 |
0,000 |
Kurang |
7 |
28 |
18 |
72 |
25 |
100 | |
Total |
47 |
47,0 |
26 |
26,0 |
73 |
100 |
Berdasarkan data tabulasi silang pada tabel 3 didapatkan hasil persepsi siswa baik dan minat belajar siswa baik sebanyak 40 orang (83,3%), sementara hasil dari persepsi siswa kurang dan minat belajarnya juga kurang sebanyak 18 orang
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang sikap guru diperoleh 48 responden dengan nilai baik (65,8%). Didapatkan skor tertinggi dari kuesioner persepsi siswa tentang sikap guru terdapat pada pernyataan nomor 1 “saya ikut berdiskusi di grup whatsapp”, nomor 4 “guru saya aktif memberikan respon di grup whatsapp apabila ada siswanya yang bertanya dan guru saya tidak pernah membeda-bedakan
(72%). Hasil analisis uji chi-square pada variabel persepsi siswa dengan minat belajar didapatkan hasil nilai signifikansi p-value 0,000 (<0,005) yang berarti ada hubungan antara persepsi siswa tentang sikap guru.
siswanya”, nomor 6 “guru saya selalu sabar dalam menjelaskan materi pada teman saya yang belum paham berulang kali selama pembelajaran daring di grup whatsapp”. Hasil rekapan ini menunjukkan bahwa responden dapat memahami dan mempersepsikan sikap guru dengan baik. Hal ini juga menyatakan bahwa sikap guru sangat memengaruhi persepsi siswa dengan guru yang memberikan perhatian lebih kepada
siswanya, maka akan menumbuhkan perilaku yang baik terhadap siswanya sehingga dapat memberikan wawasan terhadap siswanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Marni (2018) pada siswa SMAN 10 Palangkaraya yang mendapatkan hasil adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dengan hasil belajar siswa.
Hal ini didukung oleh teori Slameto (2010), dalam Tarmiji, Basyah, dan Yunus (2016), yang menyatakan bahwa persepsi merupakan hasil pengamatan seseorang terhadap sesuatu hal yang ada di lingkungan sekitar melalui panca indera. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kardo dan Yuzarion (2017), mengenai sikap guru terhadap peserta didik dalam belajar mengatakan bahwa guru menunjukkan sikap peduli dan baik dalam belajar di SMAN Kota Malang berada pada kategori positif. Berdasarkan hasil analisis didapatkan persepsi peserta didik terhadap guru 51,3% bersikap peduli dan baik dalam belajar (positif); 16,2% sangat peduli dan baik dalam belajar (sangat positif); 27,7% cukup peduli dan baik (sedang); 4,1% kurang peduli (negatif); dan 0,6% tidak peduli dan tidak baik (sangat negatif) dalam belajar. Jadi dapat disimpulkan, peserta didik mempersepsikan guru di SMAN Kota Malang peduli dan baik dalam proses pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan minat belajar siswa diperoleh 47 responden dengan nilai baik (64,4%). Didapatkan skor tertinggi dari kuesioner minat belajar terdapat pada pernyataan nomor 1 “guru sangat perhatian saat di dalam kelas”, nomor 5 “setiap ada penugasan dari guru saya langsung mengerjakan dan saya selalu bersemangat ketika mendapat tugas sekolah dari guru”, nomor 3 “saya ingin menguasai materi dalam pembelajaran daring yang disampaikan oleh guru di grup whatsapp”, nomor 15 “saya selalu bertanya pada guru jika ada hal-hal yang belum saya pahami”. Hasil rekapan ini menunjukkan bahwa adanya perhatian
guru terhadap siswanya. Siswa akan merasakan bahwa dirinya diperhatikan dan diberikan arahan oleh gurunya sehingga siswa dapat memiliki rasa semangat dalam melaksanakan pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sirait (2016), mengenai hubungan minat belajar tehadap prestasi belajar matematika. Skor variabel minat belajar yang diperoleh dari responden mempunyai nilai rata-rata 72,7. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa seseorang yang memiliki minat belajar yang tinggi akan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga akan mampu menghasilkan performa yang terbaik dalam belajarnya. Sejalan dengan penelitian Kardo dan Yuzarion (2017) yang menunjukkan bahwa sikap guru merupakan faktor eksternal yang memengaruhi minat belajar siswa karena guru termasuk faktor keberhasilan suatu pembelajaran. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, Jadi sikap guru meliputi mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik di sekolah dalam rangka mencapai hasil yang diharapkan.
Hasil penelitian menunjukan hasil p-value 0,000 < 0,05; H0 ditolak, dan Ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang sikap guru dengan minat belajar siswa di SDN 1 Rumbuk Timur. Berdasarkan tabulasi silang responden yang memiliki persepsi siswa baik cenderung memiliki minat belajar yang baik pula, sebaliknya responden yang memiliki persepsi siswa kurang baik maka kurang baik pula minat belajarnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya faktor yang memengaruhi minat belajar, antara lain motivasi belajar, bahan pelajaran, sikap guru, keluarga, teman pergaulan, lingkungan, cita-cita, bakat, hobi, dan fasilitas (Ricardo dan
Meilani, 2017).
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Nurhasanah dan Sobandi (2016). Guru merupakan kunci utama pencapaian tujuan belajar siswa. Guru merupakan faktor eksternal siswa yang berperan dalam menumbuhkan minat belajar siswa untuk membangkitkan ketertarikan siswa dalam belajar. Seorang guru harus menumbuhkan pandangan positif siswa terhadap dirinya dan membuat siswa tertarik dengannya. Seorang siswa tidak akan tertarik dengan kegiatan belajar, jika ada hal yang tidak disukainya, apalagi jika hal yang tidak disukainya adalah gurunya. Sejalan dengan hasil penelitian Deprianto, Radyuli, dan Wijaya (2019), dengan judul hubungan persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLK terhadap sikap belajar siswa kelas X di SMKN 1 Padang pada semester genap tahun 2018/2019. Didapatkan hasil terdapat hubungan yang positif dan signifikan
SIMPULAN
Persepsi siswa tentang sikap guru di SDN 1 Rumbuk Timur sebagian besar dalam kategori baik. Minat belajar siswa di SDN 1 Rumbuk Timur sebagian besar
DAFTAR PUSTAKA
Agoestyowati, R. (2020). Dampak Positif dan Negatif Tentang Pembelajaran Online Saat Pandemi COVID-19 Melanda (April, Mei, Juni 2020) di Institut STIAMI Jakarta. Jurnal Aksara PUBLIC, 4 (3), 117-123
Deprianto, R., Radyuli, P., & Wijaya, I. (2019). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru PLK Terhadap Sikap Belajar Siswa (Studi Kasus Kelas X SMK Negeri 1` Padang). Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, 6 (2), 47–55
Hamdani, A. R & Priatna, A. (2020). Efektifitas Implementasi Pembelajaran Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Subang. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang. 6(1). 6-9
Kardo, R., & Yuzarion. (2017). Sikap Guru
Terhadap Peserta Didik Dalam Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan 2 (2),189-195
Marni (2018). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi
antara persepsi siswa tentang keterampilan guru PLK terhadap sikap belajar siswa kelas X SMKN 1 Padang. Hal ini didukung oleh penelitian Tarmiji, Basyah, dan Yunus (2016), mengenai persepsi siswa terhadap kesiapan guru dalam proses pembelajaran pada SMP Negeri 18 Banda Aceh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa SMPN 18 Banda Aceh terhadap kesiapan guru dalam proses pembelajaran tergolong positif seperti dalam menyampaikan materi, memberi contoh, menjelaskan istilah-istilah, memilih, dan menerapkan metode dan sikap guru terhadap siswa.
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang sikap guru dengan minat belajar siswa kelas IV-V di SDN 1 Rumbuk Timur yang berarti semakin baik persepsi siswa tentang sikap guru, maka semakin baik pula minat belajar siswa.
dalam kategori baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang sikap guru dengan minat belajar siswa dengan nilai p-value 0,000.
Pada Siswa SMAN 10 Palangka Raya. Jurnal Meretas 2 (1), 83 - 91
Mustakim. (2020). Efektifitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online Selama Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Matematika. Al asma : Journal of Islamic Education 2 (1), 1-12
Nurhasanah, S., & Sobandi, A. (2016). Minat
Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1 (1), 128 – 135
Ricardo & Meilani, R. I. (2017). Impak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2 (2), 188 - 201
Setyorini, I. (2020). Pandemi Covid-19 dan online learning: Apakah berpengaruh terhadap
proses pembelajaran pada kurikulum 13? Journal of Industrial Engineering &
Management Research (JIEMAR), 1(1), 95– 102
Simatupang, E. (2017). Hubungan Sikap Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran PKN di SMA Cerdas Bangsa Deli Tua. Jurnal Curere, 1(1), 39–47
Sirait, E. D. (2016) Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestas Belajar Matematika. FORMATIF : Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6 (1), 35-43
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Tarmiji, T., Basyah, M.N & Yunus, M. (2016). Persepsi Siswa terhadap Kesiapan Guru
dalam Proses Pembelajaran (Studi pada SMP Negeri 18 Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsiyah 1 (1), 41-48
Yunitasari, R & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(3), 236–24
Volume 10, Nomor 3, Juni 2022
309
Discussion and feedback